DILEMA RRI DAN TVRI SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (KASUS LPP RRI SEMARANG DAN TVRI JAWA TENGAII) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

LAPORAN PENELITIAN

DILEMA RRI DAN TVRI SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK
(KASUSLPPRRI SEMARANGDANTVRI JAWA TENGAII)

Oleh
TURNOMO RAHARDJO

Dibiayaidari SumberDanaDIpAFISIPUndip
TahunAnggaran
2013

JURUSANILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIALDAN ILMU POLITIK
LINIVERSITA
S DIPONEGORO
2At3

UNNIP
FERPTiSTAKAAN
AJFT

.59.?/.!l/f.{1t...
l,lo.Datt.,
",".
: .*..?.9!1.
Tgl.
"".....
"#.LY".

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian
2. Kategori Tema
3. BidansIlmu
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

5.
6.
7.
8.

: Dilema RRI dan TVzu SebagaiLembagapenyiaranpublik
: Integrasinasionaldan harmoni sosial
: Ilmu Komunikasi

KetuaPeneliti
Nama Lengkap dan Gelar
NIPA{IDN
JabatanFungsionaldan Golongan
Fakultas/Jurusan
Alamat dan Nomor TeleponKantor

Dr. Tumomo Rahardjo
19601030
198703I 001/0030106004
Lektor/IIIc

ISIP/Ilmu Komunikasi
Jl. Prof. Sudarto,SH KampusTembalang
Semarang,(024) 7 465408
Alamat dan Nomor Telepon Rumah Jl. Ratu Ratih IV/33 PerumnasTlososari
Semarang,(024) 67 19466
Lokasi Penelitian
Semarang
LamaPenelitian
6 (enam)bulan
Biaya yang Diperlukan
Rp. 15.000.000,(limabelasjuta rupiah)
SumberDana
DIPA FISIPUndipTahunAnggaran2}l3

PejabatPembuatKomitmen
Pemba

Drs. Han

NIP.I 9601030

198703
i00l

N IP .195801
171987101001

nyetujui

DS,MM
708071985771001

ABSTRAK

PemberlakuanUU Nomor 32 Tahun 2002 tentangPenyiarantelah merubahsifat dan arah
RRI dan TVRI. SesuaidenganamanatUU Penyiarantersebut,RRI dan TVzu ditetapkansebagai
lembagapenyiaranpublik yang independen,netral, tidak komersial,dan berfungsi memberikan
layanan kepada masyarakat. Sebagai lembaga penyiaran publik, RRI dan TVzu memiliki
kewajiban untuk menyajikan isi siaran yang menekankanpada kebutuhan publik, lebih dari
sekadarmemenuhi keinginan publik. Tugas ini seharusnyamampu dilaksanakanoleh RRI dan
TVzu, karenakedualembagapenyiaranpublik ini tidak dalamposisi "bersaing" denganlembaga

penyiaranswastakomersial.
Studi tentang Dilema RRI dan TVRI SebagaiMedia PenyiaranPublik bertujuan untuk
mendapatkangambaran tentang persoalan-persoalanyang dihadapi RRI dan TVRI dalam
menjalankanfungsi sebagailembagapenyiaranpublik, mengetahuiperencanaandan pengelolaan
isi siaranyang sesuaidengankepentinganpublik, sertamengetahuipenerimaanpublik terhadap
isi siaranRRI dan TVRI. Penelitian ini diharapkandapatmemberikanpenjelasantentang"masa
depan" RRI dan TVzu terkait dengan keberadaannnyasebagai lembaga penyiaran publik di
tengah-tengahhadirnyamedia penyiaranswastakomersial.
Secarakonseptual,terdapatdua tipe utama media penyiaran,yaitu public service model
dan commercial model. Karakteristik yang melekat pada lembaga penyiaran publik adalah
cakupangeografis yang luas, menyajikan program siaran untuk semua kepentingandan seler4
memberi perhatiankepadaidentitas bangsadan komunitas,dan menjagajarak denganberbagai
kepentingan termasuk pemerintah, serta membuat program siaran yang bermutu lebih dari
sekadarjumlah secarakuantitas. Isi siaran lembagapenyiaran publik diharapkan bisa menjadi
pembanding, penyeimbang,bahkan check-point unfiil< akurasi informasi yang lebih tenang,
teduh,dan tidak memihak.
Dalam tataran metodologis, penelitian ini menggunakandua metoda, yaitu wawaneara
kualitatif dan survei. Wawancara kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang
yang dihadapi oleh RRI dan TVRI dalam menjalankanfungsinya sebagai
persoalan-persoalan

lembagapenyiaran publik. Narasumber dari wawancarakualitatif ini adalah manajemenRRI
Semarangdan TVRI Jawa Tengah, yaitu Kepala Stasiundan Kepala Bidang Program Siaran).
Metoda survei dipakai untuk memperolehdatatentangpenerimaanpublik terhadapisi siaranRRI
(Semarang)dan TVRI (JawaTengah).
Penelitian ini menemukanbahwa dalam upaya menjalankanfungsinya sebagailembaga
yang terkait dengan daya dukung
penyiaranpublik, RRI dihadapkanpada persoalan-persoalan
SDM, finansial, dan teknologi. Kendala yang dihadapi kedua lembagapenyiaranpublik tersebut
akan memengaruhi kemampuan RRI dan TVzu untuk "bersaing" dengan lembaga-lembaga
penyiaranswastayang saatini sudahmendominasiindustri penyiarandi Indonesia.Studiini juga
menemukanbahwa penerimaanpublik terhadapisi siaran yang disajikan RRI (Semarang)dan
TVRI (JawaTengah)cenderungrendah.Temuanini mengindikasikanbahwa meskipunprogram
siaranlembagapenyiaranpublik memiliki karakteristik yang berbedadenganisi siaran lembaga
penyiaranswasta,namunprogramsiarantersebut"tidak layak dengar"dan'etidak layak tonton".

Vi

Secaraakademis,implikasi dari penelitianini adalahbahwa
amanatUU Nomor 32 Tahun
2002 tentangPenyiaranyang menempatkanRRI dan TVRI

sebagailembagapenyiaranpublik
merupakanwujud dari social responsibility ataupublic interestmodet
yangmenegaskanbahwa
hak untuk kebebasanpublikasi perlu diserta!
kewajiban
kepada mlyarakat yang lebih
luas melampaui kepentingan diri sendiri. Isilengan
siiran RRi aan TVRL,.uru
normatif perlu
dipahami sebagaiupaya memberikan pencerahankepada publik (what
the public need) yang
sudah barang tentu berbeda dengan program ,iu.un lembaga
penyiaran swasta yang
mendefinisikankepentinganpublik sebagaiapayang diingintan pu6tit
irnLt thtepublic want).
Isi siaran RRI dan TVRI cenderungtidak layak "dengar dan
tonton,,. Dalam situasi
seperti ini, perbaikan dan peningkatan kuilitas isi ,iurun RRI
dan TVRI mendesak untuk
dilakukarl misalnya melalui pendidikan.danpelatihan agarRRI dan

TVRI .,diperhatikan, lagi
oleh publik. Jika isi siaran yang disajikan RRI aan lvru
bisa memenuhi keinginan dan
kebutuhanmasyarakat,maka dukunganfinansial dari merekaakan mengalir
sepertiyang terjadi
di negara-negaralain. Publik akan secara sukarela memberikan
oufungan finansial untuk
menjamineksistensilembagapenyiaranpublik mereka.

Kata kunci: lembagapenyiaranpublik, social responsibility ataupublic

interestmodel.