e catalogue RS Seluruh Indonesia 2 LKPP
Fadli Arif
Direktur Pengembangan Sistem Katalog
Disampaikan pada
Sosialisasi Penerapan e-Katalog Obat 2014
Bandung, 15 April 2014
Tujuan Presentasi
• Menjelaskan Latar Belakang, Definisi, Maksud dan
tujuan, Kebijakan dan Aturan Prosedur Proses
Keputusan Penggunaan Kontrak Payung, dan
menetapkan Prioritas dalam Pengembangan Sistem
Katalog dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
Latar Belakang
• Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah aktifitas pemerintah
yang paling rawan dengan korupsi (Kaufmann, World Bank 2006)
• Kasus korupsi pengadaan BJP sebanyak 38% dari kasus yang
ditangani oleh KPK (Lap Tah KPK 2012)
• Pengadaan barang/jasa pemerintah terus meningkat dari tahun
ke tahun seiring peningkatan belanja pemerintah (APBN 2014
Rp. 1.842,5 T). PBJP lebih kurang 30% dari APBN
• Pembenahan manajemen pengadaan barang/jasa pemerintah
akan mengurangi korupsi pada belanja pemerintah (uang publik)
sekaligus meningkatkan efisiensi pengunaan anggaran (best
value for money)
Renungan
Sistem yang ada melahirkan
hasil yang ada.
Jika diinginkan hasil yang
lain, sistem harus diubah (Sir
Christopher Bal)
4 Pilar Reformasi PB/J Pemerintah
Legislative &
Regulatory
Framework
1
• Perpres 54/2010 – Perpres 70/201
• Berbagai PerKa LKPP (SBD, dsb)
• RUU
Procurement
Operation
and
Market
Practice
• Kewenangan
Pengadaan
Langsung
• E-Procurement
(terdiri dari eTendering dan
3
Sistem
Pengadaan
Publik
2
Institutional
Framework &
Management
Capacity
ePurchasin
*Based
g) on Indicators Form OECD DAC
4
Integrity &
Transparancy
(Anti
Corruption)
Tranparansi
Pakta
Integritas
• LKPP Kode Etik
• ULP/Pejabat
Pengadaan
• LPSE (EProcurement)
• PA/KPA – PPK – dsb
• Sertifikasi Ahli
Garis Besar Pengadaan BJP
Pemilihan Penyedia tanpa Pelelangan
Perbedaan e_Puchasing, Pengadaan Langsung dan
Penunjukan Langsung
e_Purchasing
Pengadaan
Langsung
Penunjukan
Langsung
Batasan Nilai
Pengadaan
Tidak Terbatas
Sd. Rp 200 Juta
(B/PK/Jl)
Sd. Rp 50 juta (JK)
Tidak Terbatas
Syarat penggunaan
Barang/jasa yang
dibeli tercantum
dalam e_Katalog
tidak ada,
Memenuhi
ketentuan
penunjukan
langsung (Pasal 38
atau Pasal 44)
Proses Pemilihan
Melalui SPSE
Konvensional
(langsung kepada
Penyedia)
Konvensional
(langsung kepada
Penyedia)
Definisi
eKatalog adalah sistem informasi elektronik
yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis
dan harga barang/jasa tertentu.
Pencantuman harga dan spesifikasi teknis
suatu barang/jasa berdasarkan pada kontrak
payung antara LKPP dan Penyedia
Barang/Jasa
eKatalog sebagai dasar bagi K/L/D/I
melakukan pemesanan barang/jasa melalui
ePurchasing.
Dasar Hukum Kontrak Payung
Dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 terdapat 2
ketentuan yang terkait dengan Kontrak Payung, yaitu
:
1.Pasal 53 (Bab : Pengadaan barang/jasa melalui
penyedia barang/jasa. Bagian Penetapan Jenis
Kontrak. Ketentuan yang terkait dengan Jenis
Kontrak berdasarkan Pendanaan); dan
2.Pasal 110 (Bab Pengadaan secara Elektronik,
Bagian E-Purchasing).
Definisi Kontrak Payung
Pasal 53 :
Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan
Kontrak Harga Satuan antara Pejabat K/L/D/I
dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat
dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a.diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa
yang lebih efisien, ketersediaan Barang/Jasa
terjamin, dan sifatnya dibutuhkan secara berulang
dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang
belum dapat ditentukan pada saat Kontrak
ditandatangani; dan
b.pembayarannya dilakukan oleh setiap
PPK/Satuan Kerja yang didasarkan pada hasil
penilaian/ pengukuran bersama terhadap
volume/kuantitas pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa secara
nyata.
Penjelasan Pasal 53
ayat (3) :
Pejabat K/L/D/I dimaksud adalah
Pejabat yang berwenang
mewakili 1 (satu) atau lebih dari
1 (satu) PPK untuk melakukan
perjanjian.
Pengadaan Barang/Jasa dengan
Kontrak Payung antara lain
dilakukan untuk pengadaan alat
tulis kantor (ATK), pekerjaan
pengadaan kendaraan dinas,
jasa boga, jasa layanan
perjalanan (travel agent), dan
pekerjaan/jasa lain yang sejenis.
Definisi Kontrak Payung
Pasal 110 :
(1)Dalam rangka E-Purchasing, sistem katalog
elektronik (E-Catalogue) sekurang-kurangnya
memuat informasi teknis dan harga Barang/Jasa.
(2)(2) Sistem katalog elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh
LKPP.
(2a) Barang/Jasa yang dicantumkan dalam katalog
elektronik ditetapkan oleh Kepala LKPP.
(3) Dalam rangka pengelolaan sistem katalog
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
LKPP melaksanakan Kontrak Payung dengan
Penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa
tertentu.
(4) K/L/D/I melakukan E-Purchasing terhadap
barang/jasa yang sudah dimuat dalam sistem
katalog elektronik.
Penjelasan Pasal 110 :
(Ayat 1) : E-Purchasing diselenggarakan dengan tujuan:
a.terciptanya proses Pemilihan Barang/Jasa secara
langsung melalui sistem katalog elektronik (E-Catalogue)
sehingga memungkinkan semua ULP/Pejabat Pengadaan
dapat memilih Barang/Jasa pada pilihan terbaik; dan
b.efisiensi biaya dan waktu proses Pemilihan Barang/
Jasa dari sisi Penyedia Barang/Jasa dan Pengguna
Barang/Jasa.
(Ayat (2) : Cukup jelas
(Ayat (2a) : Barang/Jasa yang dapat dimasukkan ke dalam
katalog adalah barang/jasa yang sudah tersedia dan
sudah terjadi kompetisi di pasar, antara lain kendaraan
bermotor, alat berat, peralatan IT, alat kesehatan, obatobatan, sewa penginapan/hotel/ruang rapat, tiket
pesawat terbang, dan pengadaan benih.
Ayat (3) : Berdasarkan Kontrak Payung (framework
contract), LKPP menayangkan daftar barang beserta
spesifikasi dan harganya pada sistem katalog elektronik
dengan alamat www.e-katalog.lkpp.go.id.
Ayat (4) : Cukup jelas
Tujuan Kontrak Payung
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses dan administrasi
pengadaan;
2. Memperoleh cost reduction karena dilakukan agregasi belanja;
3. Menjamin ketersediaan supply untuk jenis barang/jasa yang
tertentu (critical items) atau yang bersifat mendesak (urgent);
4. Terstandarisasinya proses pengadaan dan spesifikasi
barang/jasa yang dicantumkan dalam Kontrak Payung;
5. Pengelolaan pengadaan yang lebih baik untuk pengadaan yang
bersifat berulang atau volume kecil;
6. Pengelolaan rantai supply yang lebih baik;
7. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah;
8. Meningkatkan kemampuan industri dalam menyediakan
kebutuhan Pemerintah.
Lingkup Kontrak Payung
FA tidak tepat digunakan untuk kondisi :
complex
highly
large
goods and/or services
technical goods and/or services
investment or capital contracts.
Proses Keputusan Penggunaan
Kontrak Payung (FA)
Ya
Tidak
Tidak
Barang/
Jasa
Kebutuhan yang
Berulang?
Ya
Strategis atau
Kebutuhan
tidak terencana? Ya
Tidak
Apakah anggaran
Ya
yang dikeluarkan
cukup besar dalam
setahun
Highly
Complex /
Technical
Apakah
Barang/jasa yang
bersifat standar
atau kompleks?
Bukan
materi
FA
Apakah terdapat
pengaruh negatif
terhadap supply
market?
Low to
Moderate
Tidak
FA
berdasarkan
Pasal 110
Bagaimana
sifat alamiah
demand dan
supply?
Multi buyers
dengan single atau
multi suppliers
Single buyer
dengan
Single or multi
suppliers
FA
berdasarkan
Pasal 53
Menetapkan Prioritas
High
Potensi Manfaat
Potensi peningkatan efisiensi administrasi yang dapat diperoleh
Potensi penghematan (savings) yang diperoleh dari harga B/J yang
lebih murah
Manfaat yang diperoleh pemerintah karena dapat mengamankan
pasokan kebutuhan B/J dan mengurangi lead time
Kemampuan untuk mencapai tujuan prioritas pemerintah melalui
struktur FA (misalnya tujuan mendorong partisipasi UMKM,
mendukung program KB atau kesehatan ibu-anak)
Strategic
Manfaat
Leverage
Prioritas 1
Priority 2
Prioritas 3
Low
Low
Kemudahan Pelaksanaan
High
Kemudahan dalam pelaksanaan
Kemudahan untuk memperoleh informasi pasar terkait dengan B/J yang diusulkan (harga, spesifikasi,
tingkat persaingan, dll). Semakin mudah kita mendapatkan informasi tersebut maka penyusunan FA
juga semaikin mudah
Kebutuhan spesifikasi yang sama pada seluruh K/L/D/I. Semakin umum dan standard B/J yang
dibutuhkan oleh K/L/D/I, semakin mudah pelaksanaan FA
Kemudahan dalam proses transaksi pada tahap pembelian (second stage process). Pelaksanaan FA
lebih mudah jika proses transaksi pembelian langsung oleh K/L/D/I mudah dilakukan
Contoh Barang/Jasa yang tepat melalui
Kontrak Payung
Barang/Jasa tercantum dalam FA di Belgia, Inggris, Denmark, Italia antara lain:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Electricity
Gas
Fuel/heating
Fixed Telephony
Financial Services
PC Desktop
Printers
Servers/network
Catering
Photocopiers
Furniture
Official Cars
Leasing of Vehicles
Car Insurance
Travel/hotels
Petrol/Transport
Contoh Barang/Jasa yang tepat melalui
Kontrak Payung
Barang/Jasa tercantum dalam FA di Australia dan US antara lain :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
IT hardware and equipment;
IT software and Services;
Telekomunikasi;
Kendaraan Bermotor;
Bahan Bakar;
Utilities (listrik dan gas);
Travel (termasuk travel agent);
Jasa Profesi diantaranya Legal Service, Audit Service, Consulting Service
(contoh Management Consulting);
Recruitment Services;
Security;
Peralatan kantor dan ATK;
Alat kesehatan dan BMHP;
Hardware and consumables (contoh : electrical appliances);
Mesin dan Peralatan;
Materials (material konstruksi).
e_Katalog LKPP
Alur Proses PenyusunanE-Katalog
LKPP
Surat Permohonan Usulan
Barang/Jasa untuk
E-Purchasing
K/L/D/I
Penyedia Barang/Jasa
Surat Usulan Barang/Jasa untuk
E-Purchasing
Alur Proses – Ecatalogue
Proses Usulan K/L/D/I akan dilaksanakan bersama-sama oleh LKPP dan
K/L/D/I antara lain melalui :
study kebutuhan K/L/D/I, supply chain management, logistic management,
memilih metoda pengadaan dan pra-katalog.
Diskusi proses bisnis,
distribution channel, pricing
regulation
Pra Katalog melalui metoda pengadaan yang dipilih dan disepakati bersama.
Apabila metoda pengadaan yang dipilih adalah melalui lelang maka pra katalog akan mengikuti tatacara proses
pelelangan. Namun apabila metoda pengadaan yang dipilih adalah non lelang maka proses pra katalog adalah negosiasi
harga dan framework contract.
Proses dan penandatangan
Framework Contract oleh
Kepala LKPP
SETUJU Framework Contract
Tayang E-Catalogue
(www.e-katalog.lkpp.go.id
E-Purchasing
K/L/D/I membeli melalui epurhcasing
Alur Proses E-Purchasing
LKPP
K/L/D/I
Penyedia Barang/Jasa
Alur Proses – E-Purchasing
E-Purchasing
Surat Pesanan dari K/L/D/I
melalui LPSE
Respon, Proses pesanan,
(Negosiasi harga-jika
diperlukan), Kontrak
KONTRAK
Monitoring-Evaluasi untuk pelaksanaan Framework Contract
dan penyerapan anggaran
Penutup
• Pencapaian Efisiensi pengadaan barang jasa
pemerintah tidak hanya diukur dari mendapatkan
harga yang terendah. Yang tidak kalah penting adalah
bagaimana agar proses pengadaan (pemilihan
penyedia) tersebut juga berjalan secara efisien
• Penerapan Kontrak Payung dalam pengadaan
barang/jasa tertentu, dapat meningkatkan efisiensi
proses pengadaan barang/jasa.
• Pemanfaatan e-purchasing melalui Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (SPSE), merupakan langkah penting
dalam pencapaian efisien tersebut.
Terima kasih
Direktorat Pegembangan Sistem Katalog
Deputi Bidang Monitoring dan Pengembangan Sistem Informasi
SME Tower – Lantai 7
Jln. Jend Gatot Subroto Kav.94 – Jakarta Selatan 12780
Tel/Fax 021-7989517
fadli_arif@lkpp.go.id
lkpp.go.id
Fadli Arif
NIP : 19670704.199303.1.001
Pembina Utama Muda/IV c
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah [LKPP]
Pengalaman Jabatan:
Direktur Pengembangan Sistem Katalog, LKPP ( Feb 2014- sekarang)
Direktur Pelatihan Kompetensi, LKPP (Juni 2013- Feb 2014)
Direktur Penyelesaian Sanggah, LKPP (Jan 2012- Juni 2013)
Kasubdit Pelayanan Sanggah Wilayah Barat, LKPP ( Jan 2009-Jan 2012)
Kasie Rancang Bangun Pelabuhan SDP, Kementerian Perhubungan (2008)
Kasie Anev Jaringan Transportasi SDP, Kementerian Perhubungan (2002)
Kasie Perambuan SDP, Kementerian Perhubungan (1999)
Alamat : SME TOWER Lt. 7 Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kav 94 Jakarta Selatan
Kontak : W : www.lkpp.go.id, E : fadli_arif@lkpp.go.id, P : 0812 83 404 55
Direktur Pengembangan Sistem Katalog
Disampaikan pada
Sosialisasi Penerapan e-Katalog Obat 2014
Bandung, 15 April 2014
Tujuan Presentasi
• Menjelaskan Latar Belakang, Definisi, Maksud dan
tujuan, Kebijakan dan Aturan Prosedur Proses
Keputusan Penggunaan Kontrak Payung, dan
menetapkan Prioritas dalam Pengembangan Sistem
Katalog dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
Latar Belakang
• Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah aktifitas pemerintah
yang paling rawan dengan korupsi (Kaufmann, World Bank 2006)
• Kasus korupsi pengadaan BJP sebanyak 38% dari kasus yang
ditangani oleh KPK (Lap Tah KPK 2012)
• Pengadaan barang/jasa pemerintah terus meningkat dari tahun
ke tahun seiring peningkatan belanja pemerintah (APBN 2014
Rp. 1.842,5 T). PBJP lebih kurang 30% dari APBN
• Pembenahan manajemen pengadaan barang/jasa pemerintah
akan mengurangi korupsi pada belanja pemerintah (uang publik)
sekaligus meningkatkan efisiensi pengunaan anggaran (best
value for money)
Renungan
Sistem yang ada melahirkan
hasil yang ada.
Jika diinginkan hasil yang
lain, sistem harus diubah (Sir
Christopher Bal)
4 Pilar Reformasi PB/J Pemerintah
Legislative &
Regulatory
Framework
1
• Perpres 54/2010 – Perpres 70/201
• Berbagai PerKa LKPP (SBD, dsb)
• RUU
Procurement
Operation
and
Market
Practice
• Kewenangan
Pengadaan
Langsung
• E-Procurement
(terdiri dari eTendering dan
3
Sistem
Pengadaan
Publik
2
Institutional
Framework &
Management
Capacity
ePurchasin
*Based
g) on Indicators Form OECD DAC
4
Integrity &
Transparancy
(Anti
Corruption)
Tranparansi
Pakta
Integritas
• LKPP Kode Etik
• ULP/Pejabat
Pengadaan
• LPSE (EProcurement)
• PA/KPA – PPK – dsb
• Sertifikasi Ahli
Garis Besar Pengadaan BJP
Pemilihan Penyedia tanpa Pelelangan
Perbedaan e_Puchasing, Pengadaan Langsung dan
Penunjukan Langsung
e_Purchasing
Pengadaan
Langsung
Penunjukan
Langsung
Batasan Nilai
Pengadaan
Tidak Terbatas
Sd. Rp 200 Juta
(B/PK/Jl)
Sd. Rp 50 juta (JK)
Tidak Terbatas
Syarat penggunaan
Barang/jasa yang
dibeli tercantum
dalam e_Katalog
tidak ada,
Memenuhi
ketentuan
penunjukan
langsung (Pasal 38
atau Pasal 44)
Proses Pemilihan
Melalui SPSE
Konvensional
(langsung kepada
Penyedia)
Konvensional
(langsung kepada
Penyedia)
Definisi
eKatalog adalah sistem informasi elektronik
yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis
dan harga barang/jasa tertentu.
Pencantuman harga dan spesifikasi teknis
suatu barang/jasa berdasarkan pada kontrak
payung antara LKPP dan Penyedia
Barang/Jasa
eKatalog sebagai dasar bagi K/L/D/I
melakukan pemesanan barang/jasa melalui
ePurchasing.
Dasar Hukum Kontrak Payung
Dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 terdapat 2
ketentuan yang terkait dengan Kontrak Payung, yaitu
:
1.Pasal 53 (Bab : Pengadaan barang/jasa melalui
penyedia barang/jasa. Bagian Penetapan Jenis
Kontrak. Ketentuan yang terkait dengan Jenis
Kontrak berdasarkan Pendanaan); dan
2.Pasal 110 (Bab Pengadaan secara Elektronik,
Bagian E-Purchasing).
Definisi Kontrak Payung
Pasal 53 :
Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan
Kontrak Harga Satuan antara Pejabat K/L/D/I
dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat
dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a.diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa
yang lebih efisien, ketersediaan Barang/Jasa
terjamin, dan sifatnya dibutuhkan secara berulang
dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang
belum dapat ditentukan pada saat Kontrak
ditandatangani; dan
b.pembayarannya dilakukan oleh setiap
PPK/Satuan Kerja yang didasarkan pada hasil
penilaian/ pengukuran bersama terhadap
volume/kuantitas pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa secara
nyata.
Penjelasan Pasal 53
ayat (3) :
Pejabat K/L/D/I dimaksud adalah
Pejabat yang berwenang
mewakili 1 (satu) atau lebih dari
1 (satu) PPK untuk melakukan
perjanjian.
Pengadaan Barang/Jasa dengan
Kontrak Payung antara lain
dilakukan untuk pengadaan alat
tulis kantor (ATK), pekerjaan
pengadaan kendaraan dinas,
jasa boga, jasa layanan
perjalanan (travel agent), dan
pekerjaan/jasa lain yang sejenis.
Definisi Kontrak Payung
Pasal 110 :
(1)Dalam rangka E-Purchasing, sistem katalog
elektronik (E-Catalogue) sekurang-kurangnya
memuat informasi teknis dan harga Barang/Jasa.
(2)(2) Sistem katalog elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh
LKPP.
(2a) Barang/Jasa yang dicantumkan dalam katalog
elektronik ditetapkan oleh Kepala LKPP.
(3) Dalam rangka pengelolaan sistem katalog
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
LKPP melaksanakan Kontrak Payung dengan
Penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa
tertentu.
(4) K/L/D/I melakukan E-Purchasing terhadap
barang/jasa yang sudah dimuat dalam sistem
katalog elektronik.
Penjelasan Pasal 110 :
(Ayat 1) : E-Purchasing diselenggarakan dengan tujuan:
a.terciptanya proses Pemilihan Barang/Jasa secara
langsung melalui sistem katalog elektronik (E-Catalogue)
sehingga memungkinkan semua ULP/Pejabat Pengadaan
dapat memilih Barang/Jasa pada pilihan terbaik; dan
b.efisiensi biaya dan waktu proses Pemilihan Barang/
Jasa dari sisi Penyedia Barang/Jasa dan Pengguna
Barang/Jasa.
(Ayat (2) : Cukup jelas
(Ayat (2a) : Barang/Jasa yang dapat dimasukkan ke dalam
katalog adalah barang/jasa yang sudah tersedia dan
sudah terjadi kompetisi di pasar, antara lain kendaraan
bermotor, alat berat, peralatan IT, alat kesehatan, obatobatan, sewa penginapan/hotel/ruang rapat, tiket
pesawat terbang, dan pengadaan benih.
Ayat (3) : Berdasarkan Kontrak Payung (framework
contract), LKPP menayangkan daftar barang beserta
spesifikasi dan harganya pada sistem katalog elektronik
dengan alamat www.e-katalog.lkpp.go.id.
Ayat (4) : Cukup jelas
Tujuan Kontrak Payung
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses dan administrasi
pengadaan;
2. Memperoleh cost reduction karena dilakukan agregasi belanja;
3. Menjamin ketersediaan supply untuk jenis barang/jasa yang
tertentu (critical items) atau yang bersifat mendesak (urgent);
4. Terstandarisasinya proses pengadaan dan spesifikasi
barang/jasa yang dicantumkan dalam Kontrak Payung;
5. Pengelolaan pengadaan yang lebih baik untuk pengadaan yang
bersifat berulang atau volume kecil;
6. Pengelolaan rantai supply yang lebih baik;
7. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah;
8. Meningkatkan kemampuan industri dalam menyediakan
kebutuhan Pemerintah.
Lingkup Kontrak Payung
FA tidak tepat digunakan untuk kondisi :
complex
highly
large
goods and/or services
technical goods and/or services
investment or capital contracts.
Proses Keputusan Penggunaan
Kontrak Payung (FA)
Ya
Tidak
Tidak
Barang/
Jasa
Kebutuhan yang
Berulang?
Ya
Strategis atau
Kebutuhan
tidak terencana? Ya
Tidak
Apakah anggaran
Ya
yang dikeluarkan
cukup besar dalam
setahun
Highly
Complex /
Technical
Apakah
Barang/jasa yang
bersifat standar
atau kompleks?
Bukan
materi
FA
Apakah terdapat
pengaruh negatif
terhadap supply
market?
Low to
Moderate
Tidak
FA
berdasarkan
Pasal 110
Bagaimana
sifat alamiah
demand dan
supply?
Multi buyers
dengan single atau
multi suppliers
Single buyer
dengan
Single or multi
suppliers
FA
berdasarkan
Pasal 53
Menetapkan Prioritas
High
Potensi Manfaat
Potensi peningkatan efisiensi administrasi yang dapat diperoleh
Potensi penghematan (savings) yang diperoleh dari harga B/J yang
lebih murah
Manfaat yang diperoleh pemerintah karena dapat mengamankan
pasokan kebutuhan B/J dan mengurangi lead time
Kemampuan untuk mencapai tujuan prioritas pemerintah melalui
struktur FA (misalnya tujuan mendorong partisipasi UMKM,
mendukung program KB atau kesehatan ibu-anak)
Strategic
Manfaat
Leverage
Prioritas 1
Priority 2
Prioritas 3
Low
Low
Kemudahan Pelaksanaan
High
Kemudahan dalam pelaksanaan
Kemudahan untuk memperoleh informasi pasar terkait dengan B/J yang diusulkan (harga, spesifikasi,
tingkat persaingan, dll). Semakin mudah kita mendapatkan informasi tersebut maka penyusunan FA
juga semaikin mudah
Kebutuhan spesifikasi yang sama pada seluruh K/L/D/I. Semakin umum dan standard B/J yang
dibutuhkan oleh K/L/D/I, semakin mudah pelaksanaan FA
Kemudahan dalam proses transaksi pada tahap pembelian (second stage process). Pelaksanaan FA
lebih mudah jika proses transaksi pembelian langsung oleh K/L/D/I mudah dilakukan
Contoh Barang/Jasa yang tepat melalui
Kontrak Payung
Barang/Jasa tercantum dalam FA di Belgia, Inggris, Denmark, Italia antara lain:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Electricity
Gas
Fuel/heating
Fixed Telephony
Financial Services
PC Desktop
Printers
Servers/network
Catering
Photocopiers
Furniture
Official Cars
Leasing of Vehicles
Car Insurance
Travel/hotels
Petrol/Transport
Contoh Barang/Jasa yang tepat melalui
Kontrak Payung
Barang/Jasa tercantum dalam FA di Australia dan US antara lain :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
IT hardware and equipment;
IT software and Services;
Telekomunikasi;
Kendaraan Bermotor;
Bahan Bakar;
Utilities (listrik dan gas);
Travel (termasuk travel agent);
Jasa Profesi diantaranya Legal Service, Audit Service, Consulting Service
(contoh Management Consulting);
Recruitment Services;
Security;
Peralatan kantor dan ATK;
Alat kesehatan dan BMHP;
Hardware and consumables (contoh : electrical appliances);
Mesin dan Peralatan;
Materials (material konstruksi).
e_Katalog LKPP
Alur Proses PenyusunanE-Katalog
LKPP
Surat Permohonan Usulan
Barang/Jasa untuk
E-Purchasing
K/L/D/I
Penyedia Barang/Jasa
Surat Usulan Barang/Jasa untuk
E-Purchasing
Alur Proses – Ecatalogue
Proses Usulan K/L/D/I akan dilaksanakan bersama-sama oleh LKPP dan
K/L/D/I antara lain melalui :
study kebutuhan K/L/D/I, supply chain management, logistic management,
memilih metoda pengadaan dan pra-katalog.
Diskusi proses bisnis,
distribution channel, pricing
regulation
Pra Katalog melalui metoda pengadaan yang dipilih dan disepakati bersama.
Apabila metoda pengadaan yang dipilih adalah melalui lelang maka pra katalog akan mengikuti tatacara proses
pelelangan. Namun apabila metoda pengadaan yang dipilih adalah non lelang maka proses pra katalog adalah negosiasi
harga dan framework contract.
Proses dan penandatangan
Framework Contract oleh
Kepala LKPP
SETUJU Framework Contract
Tayang E-Catalogue
(www.e-katalog.lkpp.go.id
E-Purchasing
K/L/D/I membeli melalui epurhcasing
Alur Proses E-Purchasing
LKPP
K/L/D/I
Penyedia Barang/Jasa
Alur Proses – E-Purchasing
E-Purchasing
Surat Pesanan dari K/L/D/I
melalui LPSE
Respon, Proses pesanan,
(Negosiasi harga-jika
diperlukan), Kontrak
KONTRAK
Monitoring-Evaluasi untuk pelaksanaan Framework Contract
dan penyerapan anggaran
Penutup
• Pencapaian Efisiensi pengadaan barang jasa
pemerintah tidak hanya diukur dari mendapatkan
harga yang terendah. Yang tidak kalah penting adalah
bagaimana agar proses pengadaan (pemilihan
penyedia) tersebut juga berjalan secara efisien
• Penerapan Kontrak Payung dalam pengadaan
barang/jasa tertentu, dapat meningkatkan efisiensi
proses pengadaan barang/jasa.
• Pemanfaatan e-purchasing melalui Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (SPSE), merupakan langkah penting
dalam pencapaian efisien tersebut.
Terima kasih
Direktorat Pegembangan Sistem Katalog
Deputi Bidang Monitoring dan Pengembangan Sistem Informasi
SME Tower – Lantai 7
Jln. Jend Gatot Subroto Kav.94 – Jakarta Selatan 12780
Tel/Fax 021-7989517
fadli_arif@lkpp.go.id
lkpp.go.id
Fadli Arif
NIP : 19670704.199303.1.001
Pembina Utama Muda/IV c
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah [LKPP]
Pengalaman Jabatan:
Direktur Pengembangan Sistem Katalog, LKPP ( Feb 2014- sekarang)
Direktur Pelatihan Kompetensi, LKPP (Juni 2013- Feb 2014)
Direktur Penyelesaian Sanggah, LKPP (Jan 2012- Juni 2013)
Kasubdit Pelayanan Sanggah Wilayah Barat, LKPP ( Jan 2009-Jan 2012)
Kasie Rancang Bangun Pelabuhan SDP, Kementerian Perhubungan (2008)
Kasie Anev Jaringan Transportasi SDP, Kementerian Perhubungan (2002)
Kasie Perambuan SDP, Kementerian Perhubungan (1999)
Alamat : SME TOWER Lt. 7 Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kav 94 Jakarta Selatan
Kontak : W : www.lkpp.go.id, E : fadli_arif@lkpp.go.id, P : 0812 83 404 55