S FIS 1103834 chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis data hasil pengolahan, dapat
simpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peta sebaran intensitas magnetik total, terdapat beberapa
pasangan closure yang rapat dan relatif berada di satu tempat, dimana
hal tersebut mengindikasikan adanya struktur pengontrol berupa
batuan intrusif jenis dike yang memungkinkan terbentuknya batuan
metasomatik dan struktur pengontrol tersebut berorientasi BaratlautTimurlaut.
2. Terdapat zona Bijih Besi di daerah penelitian yang secara model 2D
keberadaan dari Ore Body yang ditandai dengan suseptibilitas batuan
yang besar, yaitu 0,1-0,14 dan keberadaannya mencapai di atas
permukaan laut dan dari hasil model 3D diperoleh volume estimasi
model untuk batuan yang memiliki suseptibiltas besar (0,1-0,14) yang
diduga berupa zona Bijih Besi sebesar 392,448,000 m3.

5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman proses penelitian, dalam melakukan model 2D
keadaan bawah permukaan selain dari nilai inklinasi, nilai deklinasi, nilai IGRF

dan data observasi, parameter lain yang di masukkan perlu banyak pertimbangan
yang mengacu dari berbagai literatur dan bidang keilmuan selain geofisika seperti
saat memasukkan data nilai magnetik remanen pada proses pemodelan 2D
sehingga dalam melakukan penelitian memperoleh error kalkulasi yang kecil dan
untuk kepentingan penelitian yang lebih lanjut, penggunaan metode separasi baik
dengan metode geofisika lainnya (Gravitasi, Geolistrik, MT, dll) maupun bidang
ilmu lain seperti geologi baiknya dilakukan

guna mengetahui dan mendapat

kesamaan hasil penelitian.
Samsul Irsyad, 2015
ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58