BAHAN AJAR PENGEMBANGAN PEMBELJARAN PKn_3

TEKNIK PENILAIAN
Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.

Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah
Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
2014

Teknik Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Tes
Dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
atau golongan, tergantung dari segi mana
atau dengan alasan apa penggolongan tes
itu dilakukan
2. Teknik Non Tes
Dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta
didik melainkan dengan cara pengamatan,
wawancara, angket, hasil karya/laporan,
karangan, skala sikap.


Konsep Dasar
Tes:
Alat atau prosedur untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan
Testing:
Saat pengambilan tes
Testee (Tercoba):
Responden yang sedang mengerjakan tes
Tester (Pencoba):
Orang yang diserahi untuk melaksanakan
pengambilan tes terhadap para responden

Ciri-Ciri Tes yang Baik

Memiliki:
Validitas
Reliabilitas
Objektivitas
Praktikabilitas

Ekonomis

Validitas
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid
apabila sesuai dengan keadaan senyatanya.
Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen
benar dan valid, sesuai kenyataan, maka dapat
dikatakan bahwa instrumen tersebut valid.
Tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur
Contoh:
Untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar, bukan diukur melalui nilai ulangan,
tapi melalui kehadiran, terpusatnya perhatian pada
pelajaran, dll.

Reliabilitas
Reliable : dapat dipercaya
Tes dikatakan reliabel apabila memberikan hasil
yang tetap apabila diteskan berkali-kali.

Jika kepada para siswa diberikan tes yang sama
pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan
tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama
dalam kelompoknya.
Validitas adalah ketepatan
Reliabilitas adalah ketetapan

Objektivitas
o Tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi
dalam memberikan penilaian.
o Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila
dalam melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif
yang mempengaruhi
o Terutama terjadi pada skoring
o 2 faktor utama yang mempengaruhi subjektivitas:
o Bentuk tes
o Penilai

Praktikabilitas
o Apabila tes bersifat praktis dan mudah

pengadministrasiannya.
o Tes yang praktis adalah:
o Mudah dilaksanakan, tidak menuntut peralatan
yang banyak dan memberi kebebasan kepada
siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian
yang dianggap mudah.
o Mudah pemeriksaannya, dilengkapi dengan kunci
jawaban dan pedoman skoring.
o Dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga
dapat diberikan oleh orang lain.

Ekonomis
• Dikatakan ekonomis apabila pelaksanaan
tes tersebut tidak memberikan ongkos/biaya
yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu
yang lama.

Jenis Tes berdasarkan fungsinya
1.



Tes Seleksi
Dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa
baru.

Hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik
yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang
mengikuti tes.
2. Tes awal (Pre-test)

Dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
manakah materi atau bahan pelajaran yang akan
diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.

Materi tes awal pada umumnya ditekankan pada bahanbahan penting yang seharusnya sudah diketahui atau
dikuasai siswa sebelum pelajaran diberikan

3. Tes Akhir (Post Test)
•Untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan
sudah dapat dikuasai dengan baik oleh siswa.

•Melalui tes ini dapat diketahui apakah hasil tes akhir
lebih baik ataukah lebih jelek daripada tes awal.
4. Tes Diagnostik (Diagnostic test)
oUntuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran
yang dihadapi oleh siswa dalam suatu mata
pelajaran tertentu
oUntuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai
pengetahuan yang merupakan dasar untuk dapat
menerima pengetahuan berikutnya.

5. Tes Formatif (formative test)
•Untuk mengetahui sejauh manakah peserta didik
telah menguasai pelajaran dalam jangka waktu
tertentu
•Dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran
atau sub pokok bahasan berakhir.
6. Tes Sumatif (Sumative test)
•Dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program
pengajaran selesai diberikan.
•Tujuan utama untuk menentukan nilai yang

melambangkan keberhasilan siswa setelah proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Jenis tes berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap
1. Tes intelegensi (intellegency test)
Dilaksanakan dengan tujuan mengungkap
tingkat kecerdasan seseorang.
2. Tes Kemampuan (Aptitude test)
Dilaksanakan dengan tujuan mengungkap
kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki
oleh testee.
3. Tes Sikap (Attitude Test)
Untuk mengungkap predisposisi atau
kecenderungan seseorang untuk melakukan
sesuatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya.

4. Tes Kepribadian (Personality Test)
Dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciriciri khas dari seseorang yang bersifat lahiriah,
seperti gaya bicara, hobi, dll.
5. Test Hasil Belajar/Tes Pencapaian (achievment

Test)
Dilaksanakan untuk mengungkap tingkat
pencapaian atau prestasi belajar.

Tes ditinjau dari banyaknya orang yang mengikuti tes
1. Tes Individual (Individual Test)
Tester hanya berhadapan dengan satu orang testee
2. Tes Kelompok (Group Test)
Tester berhadapan dengan lebih dari satu orang
testee.
Tes ditinjau dari waktu yang tersedia
1. Power Test
Waktu yang disediakan untuk testee tidak dibatasi.
2. Speed Test
Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tes
dibatasi.

Ditinjau dari bentuk respon
1. Verbal Test
Tes yang menghendaki respon (jawaban) yang

tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau
kalimat, baik secara tertulis maupun lisan.
2. Non Verbal Test
Tes yang menghendaki respon dari testee bukan
berupa ungkapan kata-kata, melainkan berupa
tindakan atau tingkah laku.

Tes ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan dan cara
memberikan jawaban
1. Tes Tertulis (Pencil and paper test)
Tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan
atau soal dilakukan secara tertulis dan testee
memberikan jawabannya juga secara tertulis
2. Tes lisan (Nonpencil and paper test)
tester dalam mengajukan pertanyaan atau
soalnya dilakukan secara lisan, dan testee
memberikan jawabannya secara lisan pula.

TEKNIK NONTES
1. Pengamatan

Cara menghimpun data yang dilakukan dengan
mengdakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena yang
sedang dijadikan sasaran pengamatan.
observasi dapat dilakukan secara partisipatif
(participant observation) dan nonpartisipatif
(nonparticipant observation).
2. Wawancara (Interview)
cara kemenghimpun data dengan cara
melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Ada dua model wawancara:
1. Wawancara Terpimpin
Sudah dipersiapkan secara matang, dengan
berpegang pada panduan wawancara (interview
guide).
2. Wawancara tidak terpimpin
Pewawancara bebas mengajukan pertanyaan
tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.


3. Agket (Questionnaire)
Pengumpulan data dengan angket lebih
praktis, menghemat waktu dan tenaga
Seringkali jawaban-jawaban yang
diberikan
tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
4. Pemeriksaan Dokumen (Document Analysis)
Misal: dokumen auto biografi.
Berbentuk formulir atau blanko isian, yang diisi
pada saat peserta didik pertama kali diterima
sebagai siswa.

Selamat Belajar Semoga Sukses, Amin….

Sampai ketemu lagi minggu depan …..