4 sistem akuntansi dan pengembangannya

(1)

Bab 4

Sistem Akuntansi

dan

Pengembangannya


(2)

Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen

Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi

serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi

Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya

terhadap posisi keuangan

Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik

Menganalisis penyebab perubahan modal

Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya

dengan artikulasi statemen keuangan

Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan

dengan sistem akuntansi sederhana

Tujuan Pembelajaran


(3)

Rp100.000 50.000 90.000 50.000

Fotokopi CEMERLANG

Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001

Pendapatan jasa fotokopi Biaya:

Gaji karyawan Reparasi

Pemakaian bahan habis pakai Depresiasi Laba Rp950.000 290.000 Rp660.000 Fotokopi CEMERLANG

Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001

Modal, 1 Januari 2001 Laba tahun ini

Setoran Prive

Modal, 31 Desember 2001

Rp3.500.000 660.000 Rp4.160.000 145.000 Rp4.305.000 25.000 Rp4.280.000

Artikulasi SK

Fotokopi CEMERLANG

Mengapa

Berartikulasi?

Aset

K a s

Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Utang Modal, Hariman Rp1.225.000 4.280.000 Rp5.505.000 Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 31 Desember 2001


(4)

Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan

seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG?

Perekayasa akuntansi menerapkan beberapa

konsep dasar

dalam mengembangkan sistem akuntansi.

Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut

dalam akuntansi

tanpa pembuktian kebenarannya

.

Konsep dasar dianut karena

manfaatnya dan validitasnya

dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai

tujuan.


(5)

Konsep Dasar Penting

untuk Pengembangan Sistem

Kesatuan usaha

Kos historis

Kontinuitas usaha

Perioda


(6)

Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan

merupakan

badan atau orang

yang:

berdiri sendiri,

bertindak atas namanya sendiri, dan

terpisah dari pemilik.


(7)

Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga

hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis

(utang-piutang)

Perusahaan menjadi subjek pelaporan

Sistem berpasangan

Ekuitas atau modal merupakan “

utang

perusahaan kepada pemilik

Perlunya pertanggungjawaban/pertangung-jelasan


(8)

Responsibility

(pertanggungjawaban),

To be responsible for

(bertanggungjawab)

Berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan (duty)

dan ditanggung bila terjadi hal yang merugikan.

Responsibility versus Accountability

Accountability

(pertanggungjelasan),

To be accountable for (bertanggunjelas)

Berkaitan dengan apa yang harus diungkap dan

disampaikan secara terbuka dan yuridis.


(9)

Aset = Utang + Ekuitas

Kas atau aset lain

Kreditor, Pemilik,

Pihak lain

Hubungan bisnis menghendaki

adanya pertanggungjawaban/

pertanggungjelasan

keuangan dalam bentuk statemen keuangan

Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis

Utang


(10)

Konsep Kos Historis

Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan

keuangan, elemen-elemen statemen keuangan

dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos

bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar.

Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan

untuk mengukur elemen statemen keuangan yang

dilaporkan.


(11)

Konsep Kontinuitas Usaha

Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau

tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan

berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi.

Alasan akuntansi memilih konsep ini:

Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah

kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan

bukan likuidasi atau kebankrutan.


(12)

Taksiran dimungkinkan

Kos historis sebagai dasar penilaian

Perioda waktu sebagai takaran laba

Penerapan asas akrual


(13)

Konsep Perioda

Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran kinerja (laba)

dalam akuntansi dilakukan dengan perioda sebagai

takarannya.

Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam suatu

perioda bukan laba untuk separtai barang yang terjual.

Akuntansi akan bertanya:

Berapa laba perusahaan untuk enam bulan?

bukan


(14)

Implikasi Konsep Perioda

Perlunya penandingan yang tepat antara pendapatan

dan biaya agar laba yang tepat dapat ditentukan

(matching concept)

Penerapan asas akrual

Asas akrual:

Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada

saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi

(misalnya penjualan).

Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat

kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya

pajak terhutang).


(15)

Substansi Mendahului Bentuk

Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih

menekankan aspek substantif suatu kejadian

daripada aspek yuridis atau legal.

Substansi ekonomik suatu transaksi lebih

penting daripada aspek yuridis.

Contoh:

Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak

mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih


(16)

Proses Terbentuknya Statemen Keuangan

Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini

berkembang dari sistem sederhana (embrionik)

atas dasar penerapan konsep dasar di atas.

Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan

contoh tentang bagaimana sistem akuntansi

dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem

komputerisasian.


(17)

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

(Hariman)

terpisah

Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?

Pada saat Hariman berminat

mendirikan perusahaan.

Manajer

(Hariman)


(18)

Hariman menanamkan uang Rp2.500.000.

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

(Hariman)

Kas Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000

Uang Rp2.500.000


(19)

Bagaimana posisi keuangan

setelah transaksi?

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

(Hariman)

Kas Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000

Uang Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000

Posisi Keuangan

Sumber daya

Sumber dana


(20)

Utang kepada pemilik disebut

Modal

.

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 20 Desember 2000

Aset

Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp2.500.000

Modal , Hariman Rp2.500.000


(21)

Analisis transaksi persiapan dan neraca awal.

Fotokopi CEMERLANG

Pemilik

Kas Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000

Bank

Kas Rp800.000

Utang Rp800.000

Perlengkapan kios

Rp500.000

Kas Rp500.000

Modal Rp1.000.000

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 30 Desember 2000

Aset

Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp3.800.000

Perlengkapan kios 500.000

Rp4.300.000

Utang Rp 800.000

Modal , Hariman 3.500.000

Rp4.300.000


(22)

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 1 Januari 2001

Aset

Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp3.800.000

Perlengkapan kios 500.000

Rp4.300.000

Utang Rp 800.000

Modal , Hariman 3.500.000

Rp4.300.000

Sistem Embrionik

Piutang

Usaha

K a s

Tgl.

Bhn. Habis

Pakai

Perlengkp.

Kios

Mesin

Fotokopi

Utang

Usaha

Modal

Keterangan

Perubahan Modal

3.800.000


(23)

Transaksi

a

Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Mesin Fotokopi

Rp2.500.000


(24)

Transaksi

b

Fotokopi CEMERLANG

Utang Rp500.000

Perlengkapan kios

Rp500.000


(25)

Transaksi

d

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal)

bertambah Rp300.000 berasal

dari pendapatan

Kas Rp300.000

Simpulan:


(26)

Transaksi

e

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal)

berkurang Rp100.000 untuk

menanggung biaya gaji.

Kas Rp100.000

Simpulan:


(27)

Transaksi

i

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal)

berkurang Rp25.000 untuk

keperluan pribadi pemilik (prive)

Kas Rp25.000

Simpulan:

Pengambilan oleh pemilik dapat

dipandang sebagai pelunasan

utang kepada pemilik. Jadi,

modal berkurang.


(28)

Transaksi

j

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal)

bertambah Rp400.000 berasal

dari pendapatan

Piutang Usaha

Rp400.000

Simpulan:

Asas akrual menghendaki pengakuan pendapatan

pada saat hak timbul.

Utang kepada pemilik (modal) langsung bertambah

tanpa menunggu pelunasan piutang.

Pelunasan piutang dipandang semata-mata

perubahan dari aset yang satu menjadi aset yang

lain sehingga tidak mempengaruhi posisi keuangan.


(29)

Transaksi

m

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal)

berkurang Rp90.000 untuk

menanggung biaya pemakaian

bahan habis pakai

Bahan habis pakai Rp90.000

Simpulan:

Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan

pemakaian bahan habis pakai dilakukan

sekaligus pada akhir perioda.

Transaksi semacam ini nantinya disebut


(30)

Transaksi

n

Fotokopi CEMERLANG

Utang kepada pemilik (modal)

berkurang Rp35.000 untuk

menanggung biaya depresiasi

mesin

Mesin Rp35.000

Simpulan:

Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan

depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir

perioda.

Transaksi semacam ini nantinya disebut


(31)

Bagian kos aset tetap berwujud yang telah

diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian

atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset.

Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat

berkurangnya modal.

Untuk kekayaan tambang disebut

deplesi

sedangkan untuk aset tak berwujud disebut

amortisasi

.


(32)

Neraca Setelah Transaksi

Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110.

Fotokopi CEMERLANG

Neraca, 31 Januari 2001

Aset

Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp1.745.000

Piutang usaha 250.000

Bahan habis pakai 60.000

Perlengkapan kios 985.000

Mesin fotokopi 2.465.000

Rp5.505.000

Utang Rp1.225.000

Modal , Hariman 4.280.000

Rp5.505.000


(33)

Kelemahan Sistem Embrionik

Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi harus

ditulis kembali sehingga pencatatan tidak efisien.

Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut.

Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat

sendiri dan terpisah untuk tiap pos.

Tempat mencatat tiap pos disebut akun

(account)

atau

rekening.

Bentuk akun belum standar dan hanya memuat

informasi yang penting untuk penyusunan. statemen

keuangan (jumlah dan koda transaksi).


(34)

Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG

Utang Usaha

Jumlah

800.000

+500.000

1.300.000

- 75.000

1.225.000

Tg

1

b

h

Piutang Usaha

Jumlah

+400.000

- 150.000

250.000

Tg

j

k

Jumlah

3.800.000

- 2.500.000

1.300.000

- 150.000

1.150.000

+300.000

1.450.000

- 100.000

1.350.000

- 50.000

1.300.000

+250.000

1.550.000

- 75.000

1.475.000

- 25.000

1.450.000

+150.000

1.600.000

+145.000

1.745.000

Tg

1

a

c

d

e

f

g

h

i

k

l

K a s

Perlkp. Kios

Jumlah

500.000

+500.000

1.000.000

- 15.000

985.000

Tg

1

b

n

Mesin Fotokoi

Jumlah

+2.500.000

- 35.000

2.465.000

Tg

a

n

B. Habis Pakai

Jumlah

+150.000

- 90.000

60.000

Tg

c

m

Tg

1

d

e

f

g

i

j

l

m

n

Saldo awal

pendapatan jasa FK

biaya gaji pegawai

biaya reparasi

pendapatan jasa FK

prive (pengambilan)

pendapatan jasa FK

setoran pemilik

biaya b. habis pakai

biaya depresiasi

Saldo akhir

Jumlah

3.500.000

+300.000

3.800.000

- 100.000

3.700.000

- 50.000

3.650.000

+250.000

3.900.000

- 25.000

3.875.000

+400.000

4.275.000

+145.000

4.420.000

- 90.000

4.330.000

- 50.000

4.280.000

Modal

Keterangan


(35)

Kelemahan Sistem Akun Sederhana

Hanya neraca dapat disusun

Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk

dapat menyusun statemen laba-rugi

Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya

berfungsi sebagai lampiran

Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan

akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab perubahan

modal (sistem akun penuh)


(36)

Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001

Perubahan akibat transaksi operasi

:

Yang menambah:

Pendapatan jasa fotokopi

Pendapatan total

Yang mengurangi:

Biaya Gaji

Biaya reparasi

Biaya bahan habis pakai

Biaya depresiasi

Biaya total

Transaksi operasi neto (laba)

Perubahan akibat transaksi modal

:

Yang menambah:

Setoran/investasi oleh pemilik

Yang mengurangi

Prive (pengambilan) oleh pemilik

Transaksi modal neto

Kenaikan modal

Rp200.000

250.000

400.000

Rp950.000

290.000

Rp660.000

120.000

Rp780.000

Rp100.000

50.000

90.000

50.000

Rp145.000

25.000


(37)

Sistem Akun Penuh

Tg

1

d

e

f

g

i

j

l

m

n

Saldo awal

pendapatan jasa FK

biaya gaji pegawai

biaya reparasi

pendapatan jasa FK

prive (pengambilan)

pendapatan jasa FK

setoran pemilik

biaya b. habis pakai

biaya depresiasi

Saldo akhir

Jumlah

3.500.000

+300.000

3.800.000

-100.000

3.700.000

- 50.000

3.650.000

+250.000

3.900.000

- 25.000

3.875.000

+400.000

4.275.000

+145.000

4.420.000

- 90.000

4.330.000

- 50.000

4.280.000

Modal

Keterangan

Jumlah

+300.000

+250.000

550.000

400.000

950.000

Tg

d

g

j

Pendapatan

Jumlah

3.500.000

Tg

1

Modal

Jumlah

+100.000

Tg

e

B. Gaji Peg.

Jumlah

+50.000

Tg

f

B. Reparasi

Jumlah

90.000

Tg

m

Biaya BHP

Jumlah

+50.000

Tg

n

By deprisia

Jumlah

+145.000

Tg

l

Setoran

Jumlah

+25.000

Tg

i

Prive

MODAL

Sistem Akun Penuh

Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan

Sistem Akun Sederhana


(38)

Konsekuensi Sistem Akun Penuh

Statemen laba-rugi harus disusun dahulu

Kemudian statemen perubahan modal disusun

Barulah neraca disusun

Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan lagi

berfungsi sebagai

lampiran

tetapi menjadi

komponen

utama

seperangkat statemen keuangan

Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive


(39)

Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep

kesatuan usaha

Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut

adanya pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa kekayaan

yang dipercayakan kepada manajemen ditunjukkan sumber

atau asalnya

Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut

Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat

mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi


(40)

Notasi Persamaan Akuntansi

Dengan Sistem Sederhana:

Status awal:

A = U + M

Selama perioda:

A* = U* + M*

Status akhir:

A* = U* + M*

Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal:

Status awal:

A = U + M

Selama perioda:

A* = U* + M + P - B + S - K

Status akhir:

A* = U* + M*

K = pengambilan (prive)


(41)

Persamaan Buku Besar

Buku Besar

ASET

Buku Besar

KEWAJIBA

N

Buku Besar

EKUITAS

Buku Besar

PENDAPATAN

Buku Besar

BIAYA

A = K + E + P - B

Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen

statemen tertentu disebut dengan buku

besar (ledger),


(42)

Status awal:

A = U + M

Selama perioda:

A* = U* + M + P - B + S - K

M* = M +

Laba + Transaksi modal

Status akhir:

A* = U* + M*

Persamaan Akuntansi dan Artikulasi

transaksi

Ditutup ke M

Statemen laba-rugiStatemen transaksi modal

Statemen perubahan modal

Neraca awal


(43)

Salah satu bentuk penyempurnaan sistem.

Kontra-Akun

Tanpa

kontraakun:

Perlkp. Kios

Jumlah

500.000

+500.000

1.000.000

- 15.000

985.000

Tg

1

b

n

Mesin Fkopi

Jumlah

+2.500.000

- 35.000

2.465.000

Tg

a

n

Biaya Depr. Ms

Jumlah

+35.000

Tg

n

K a s

Piutang Usaha

Bahan Habis Pakai

Perlengkapan Kios

Mesin Fotokopi

Aset total

Rp1.745.000

250.000

60.000

985.000

2.465.000

Rp5.505.000

Biaya Depr. Plk

Jumlah

+15.000

Tg

n

Seksi aset

dalam neraca


(44)

Dengan

kontraakun:

Biaya Depr. Ms

Jumlah

+35.000

Tg

n

K a s

Piutang Usaha

Bahan Habis Pakai

Perlengkapan Kios

Depresiasi Akumulasian Plk.

Mesin Fotokopi

Depresiasi Akumulasian Mesin

Aset total

Rp1.745.000

250.000

60.000

985.000

2.465.000

Rp5.505.000

Biaya Depr. Plk

Jumlah

+15.000

Tg

n

Seksi aset

dalam neraca

Depr. Akm. Ms

Jumlah

+35.000

Tg

n

Perlkp. Kios

Jumlah

500.000

+500.000

1.000.000

Tg

1

b

Mesin Fkopi

Jumlah

+2.500.000

Tg

a

Depr. Akm. Plk

Jumlah

+15.000

Tg

n

Rp1.000.000

15.000

Rp2.500.000

35.000


(45)

Metoda langsung:

Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset

yang didepresiasi.

Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku).

Metoda Pencatatan Depresiasi

Metoda akumulasi:

Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun

depresiasi akumulasian (accumulated depreciation)

Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga

penyajian lebih informatif.


(1)

Notasi Persamaan Akuntansi

Dengan Sistem Sederhana:

Status awal: A = U + M

Selama perioda: A* = U* + M*

Status akhir: A* = U* + M*

Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal:

Status awal: A = U + M

Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K

Status akhir: A* = U* + M*


(2)

Persamaan Buku Besar

Buku Besar

ASET

Buku Besar

KEWAJIBA N

Buku Besar

EKUITAS

Buku Besar

PENDAPATAN

Buku Besar

BIAYA

A = K + E + P - B

Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger),


(3)

Status awal: A = U + M

Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K

M* = M + Laba + Transaksi modal

Persamaan Akuntansi dan Artikulasi

transaksi

Ditutup ke M

Statemen laba-rugiStatemen transaksi modal

Statemen perubahan modal Neraca awal


(4)

Salah satu bentuk penyempurnaan sistem.

Kontra-Akun

Tanpa kontraakun: Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 - 15.000 985.000 Tg 1 b n Mesin Fkopi Jumlah +2.500.000 - 35.000 2.465.000 Tg a n

Biaya Depr. Ms

Jumlah +35.000 Tg

n

K a s

Piutang Usaha Bahan Habis Pakai

Perlengkapan Kios Mesin Fotokopi Aset total Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000

Biaya Depr. Plk

Jumlah +15.000 Tg n Seksi aset dalam neraca


(5)

Dengan

kontraakun:

Biaya Depr. Ms

Jumlah +35.000 Tg

n

K a s

Piutang Usaha Bahan Habis Pakai

Perlengkapan Kios

Depresiasi Akumulasian Plk.

Mesin Fotokopi

Depresiasi Akumulasian Mesin

Aset total Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000

Biaya Depr. Plk

Jumlah +15.000 Tg n Seksi aset dalam neraca

Depr. Akm. Ms

Jumlah +35.000 Tg n Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 Tg 1 b Mesin Fkopi Jumlah +2.500.000 Tg a

Depr. Akm. Plk

Jumlah +15.000 Tg n Rp1.000.000 15.000 Rp2.500.000 35.000


(6)

Metoda langsung:

Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset yang didepresiasi.

Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku).

Metoda Pencatatan Depresiasi

Metoda akumulasi:

Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun

depresiasi akumulasian (accumulated depreciation)

Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga penyajian lebih informatif.