J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

www.djpp.depkumham.go.id

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 1990
TENTANG
SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia memiliki
kedudukan dan peranan yang pent ing, baik dalam
mendukung
dan memperlancar penyelenggaraan pemerint ahan Negara Republik
Indonesia maupun dalam membangun masyarakat nya yang
sej aht era, dan mencerminkan cit ra budaya bangsa Indonesia;

b.

bahwa dengan memperhat ikan kedudukan dan peranan di at as.
upaya pembangunan dan pengembangan Jakart a sebagai ibukot a
Negara Republik Indonesia perlu dilaksanakan secara selaras dan

serasi dengan kedudukan dan peranan t ersebut ,

c.

bahwa unt uk dapat lebih mewuj udkan sasaran pembangunan dan
pengembangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, diperlukan
pengat uran t ersendiri mengenai susunan pemerint ahan Jakart a
sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia;

d.

bahwa sehubungan dengan hal-hal t ersebut di at as dan sesuai
dengan ket ent uan Pasal 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974
t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah, dipandang perlu
menet apkan pengat uran mengenai susunan pemerint ahan Daerah
Khusus Ibukot a Negara Republik Indonesia Jakart a dalam suat u
Undang-undang;

di
tje

n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Menimbang : a.


www.djpp.depkumham.go.id

:

1.

Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang
Dasar 1945;

2.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok
Pemerint ahan Di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 38. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3037);

3.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1969 t ent ang Susunan dan

Kedudukan Maj elis Permusyawarat an Rakyat , Dewan Perwakilan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2915) sebagaimana t elah diubah
dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1975 t ent ang Perubahan
Undang-undang Nomor 16 Tahun 1969 (Lembaran Republik
Indonesia Nomor Tahun 1975 Nomor 39, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3064) dan Undang-undang Nomor
2 Tahun 1985 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985
Nomor 2. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3282);
ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd

an
gun
da
ng
an

Mengingat

di
tje
n

Pe

Dengan perset uj uan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS
IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA.
BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Ment eri adalah Ment eri Dalam Negeri.
2. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukot a Negara
Republik Indonesia Jakart a.

www.djpp.depkumham.go.id

(1)

(2)

Pasal 2
Susunan Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Negara Republik Indonesia
Jakart a diat ur dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun
1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah, kecuali hal-hal yang diat ur
t ersendiri dalam undang-undang ini.
Susunan Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Negara Republik Indonesia
Jakart a yang diat ur dalam Undang-undang ini meliput i kedudukan, pembagian

Wilayah, penyelenggaraan pemerint ahan, perangkat pemerint ahan, dan
pembiayaannya.
BAB II
KEDUDUKAN

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Pasal 3
Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia merupakan t empat kedudukan
pusat pemerint ahan Negara.

ra
tu
ra

n

Pe

Pasal 4
Ibukot a Negara Republik Indonesia adalah (daerah khusus yang selanj ut nya disebut
Daerah Khusus Ibukot a Jakart a.

(1)

(2)

di
tje
n

Pe

Pasal 5
Daerah Khusus Ibukot a Jakart a adalah Daerah Tingkat I yang bat as-bat asnya

sebagai berikut :
a.

Sebelah Ut ara berbat asan dengan laut Jawa;

b.

Sebelah Timur berbat asan dengan Kabupat en Daerah Tingkat II Bekasi;

c.

Sebelah Selat an berbat asan dengan Kabupat en Daerah Tingkat II Bogor;

d.

Sebelah Barat berbat asan dengan Kabupat en Daerah Tingkat II Tangerang.

Bat as wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dit uangkan dalam
pet a yang merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari undang-undang ini.


Pasal 6
Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a berkedudukan di Jakart a.

www.djpp.depkumham.go.id

BAB III
PEMBAGIAN WILAYAH

(1)

Wilayah Daerah
Kot amadya.

(2)

Wilayah Kot amadya dibagi dalam Wilayah-wilayah Kecamat an.

(3)

Wilayah Kecamat an dibagi dalam Wilayah-wilayah Kelurahan.


(1)

Pasal 8
Pembent ukan, perubahan, nama, bat as, dan penghapusan Wilayah Kot amadya
dan Wilayah Kecamat an dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

dibagi

dalam

Wilayah-wilayah

Pembent ukan, nama, dan bat as Kelurahan diat ur dengan Perat uran Daerah
sesuai dengan pedoman yang dit et apkan oleh Ment eri.
ru
nd
an
gun
da
ng
an

(2)

Khusus

Pasal 7
Ibukot a Jakart a

(2)

(1)

(2)

Pe

Pasal 9
Gubernur Kepala Daerah disamping, menyelenggarakan hak, wewenang, dan
kewaj iban sebagaimana diat ur dalam Pasal 22 dan Pasal 81 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah, j uga
menyelenggarakan pemerint ahan yang bersif at khusus.
di
tje
n

(1)

ra
tu
ra
n

Pe

BAB IV
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Penyelenggaraan pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) Pasal ini merupakan akibat langsung dari kedudukan Jakart a
sebagai Ibukot a Negara.
Pasal 10
Dalam menyelenggarakan pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), Gubernur Kepala Daerah bert anggungj awab
kepada Presiden.
Dalam melaksanakan t ugas pemerint ahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini, Gubernur Kepala Daerah mendapat kan pet unj uk dan bimbingan dari
Ment eri.

www.djpp.depkumham.go.id

(1)

(2)

Pasal 11
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembangunan Daerah Khusus
Ibukot a Jakart a dilaksanakan berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Daerah
Khusus Ibukot a Jakart a yang diset uj ui Presiden.
Penyusunan rencana induk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini,
pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a
dilakukan dengan memperhat ikan pert imbangan dan bimbingan Depart emen,
Lembaga, dan Badan-badan Pemerint ah lainnya sert a adanya koordinasi dengan
Daerah sekit arnya.
BAB V
PERANGKAT PEMERINTAHAN

Pe

Pasal 13
Gubernur Kepala Daerah dalam menj alankan t ugasnya dibant u oleh Wakil
Gubernur Kepala Daerah yang j umlahnya disesuaikan dengan kebut uhan, dan
pelaksanaannya sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

(1)

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Pasal 12
Unt uk memimpin j alannya pemerint ahan di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a, dipilih dan
diangkat
seorang
Gubernur
Kepala
Daerah
sesuai
dengan
perat uran
perundang-undangan yang berlaku.

(2)

Wakil Gubernur Kepala Daerah dalam menj alankan t ugasnya bert anggung j awab
kepada Gubernur Kepala Daerah.

(3)

Pembidangan t ugas Wakil Gubernur Kepala Daerah sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) Pasal ini diat ur dengan Keput usan Gubernur Kepala Daerah,
sesuai dengan pedoman yang dit et apkan oleh Ment eri.

(1)

(2)

Pasal 14
Unt uk melaksanakan f ungsi sebagai wakil rakyat yang bergerak dalam bidang
legislat if , di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a disusun Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Tingkat I sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
Keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) Pasal ini dit et apkan dengan memperhat ikan hususan Ibukot a
Negara sebagai Daerah Tingkat I.

www.djpp.depkumham.go.id

(1)

Pasal 15
Wilayah Kot amadya dikepalai oleh Walikot amadya.

(2)

Walikot amadya dalam menj alankan t ugasnya bert anggung j awab langsung
kepada Gubernur Kepala Daerah.

(3)

Walikot amadya dalam menj alankan t ugasnya dibant u oleh seorang Wakil
Walikot amadya.

(4)

Wakil Walikot amdaya dalam menj alankan t ugasnya bert anggung j awab kepada
Walikot amadya.

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Pasal 16
Dalam rangka menampung aspirasi masyarakat dan sebagai wadah komunikasi t imbal
balik pada t ingkat Kot amadya, dibent uk Lembaga Musyawarah Kot a yang
keanggot aannya t erdiri dari organisasi kekuat an sosial polit ik, ABRI, dan unsur
pemerint ah yang selanj ut nya diat ur oleh Ment eri.

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

Pasal 17
Pembent ukan dan pengembangan perangkat Wilayah dan Daerah di lingkungan
Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dilaksanakan sesuai dengan kebut uhan,
kedudukan, dan f ungsinya sebagai Ibukot a Negara.
BAB VI
PEMBIAYAAN

(1)

(2)

Pasal 18
Pembiayaan penyelenggaraan t ugas-t ugas pemerint ahan yang bersif at khusus
dibebankan kepada Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara.
Unt uk mendukung penyelenggaraan t ugas-t ugas pemerint ahan yang bersif at
khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Pemerint ah Daerah
Khusus Ibukot a Jakart a menyediakan biaya dalam Anggaran Pendapat an dari
Belanj a Daerah.

www.djpp.depkumham.go.id

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
Dengan berlakunya Undang-undang ini, ket ent uan yang t elah ada sebagai pelaksanaan
dari :
Undang-undang Nomor 2 Pnps Tahun 1961 t ent ang Pemerint ahan Daerah Khusus
Ibukot a Jakart a Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor
274, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2316) sebagaimana
t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Pnps Tahun 1963 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1963 Nomor 117);

b.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1964 t ent ang Pernyat aan Daerah Khusus
Ibukot a Jakart a Raya Tet ap Sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia Dengan
Nama Jakart a (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2671);
t et ap berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dan belum digant i dengan yang
baru berdasarkan Undang-undang ini.
ru
nd
an
gun
da
ng
an

a.

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Dengan berlakunya Undang-undang ini, Undang-undang Nomor 2 Pnps Tahun 1961
t ent ang Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1961 Nomor 274, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2316) sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Pnps Tahun
1963 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1963 Nomor 117), dan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1964 t ent ang Pernyat aan Daerah Khusus Ibukot a
Jakart a Raya. Tet ap Sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia Dengan Nama Jakart a
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2671), dinyat akan t idak berlaku lagi.

Pasal 21
Undang-undang ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

www.djpp.depkumham.go.id

Agar
set iap
orang
menget ahuinya,
memerint ahkan
pengundangan
Undang-undang ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Disahkan di Jakart a
pada t anggal 14 Nopember 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 14 Nopember 1990
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd
an
gun
da
ng
an

MOERDIONO

www.djpp.depkumham.go.id

PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 1990
TENTANG
SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA JAKARTA

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd
an
gun
da
ng
an

UMUM
Bahwa sej arah perj uangan Bangsa Indonesia yang t erkait dengan Ibukot a Negara
Republik Indonesia Jakart a t elah ada sej ak t anggal 22 Juni 1527, yait u pada saat
Fat ahillah mengalahkan armada asing, yang kemudian menggant i nama Sunda Kelapa
menj adi Jayakart a dan perist iwa ini selanj ut nya diperingat i sebagai hari j adi kot a
Jakart a.
Dalam perkembangan selanj ut nya Jakart a mempunyai peranan pent ing baik dalam
sej arah perj uangan bangsa maupun dalam ket at anegaraan Indonesia. Banyak
moment um pent ing dalam sej arah kebangkit an nasional, kesat uan dan persat uan
bangsa, sert a sej arah ket at anegaraan Indonesia yang t erj adi di Jakart a, sepert i
lahirnya Boedi Oet omo, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan sert a penet apan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Nilai-nilai sej arah t ersebut sangat besar
art inya bagi usaha pembinaan bangsa dan pengembangan lebih lanj ut Jakart a sebagai
Ibukot a Negara Republik Indonesia.
Mengingat pent ingnya kedudukan Jakart a sebagai Ibukot a Negara, maka t elah
dikeluarkan beberapa perat uran perundang-undangan yang mengat urnya secara khusus
yait u Undang-undang Nomor 2 Pnps Tahun 1961 t ent ang Pemerint ah Daerah Khusus
Ibukot a Jakart a Raya sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Pnps
Tahun 1963 yang menet apkan ant ara lain bahwa Jakart a dikuasai langsung oleh
Presiden, dan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1964 t ent ang Pernyat aan Daerah Khusus
Ibukot a Jakart a Raya Tet ap Sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia Dengan Nama
Jakart a, yang menyat akan bahwa Daerah Khusus Ibukot a Jakart a t et ap sebagai Ibukot a
Negara. Namun kedua Undang-undang ini t idak memenuhi lagi t unt ut an pert umbuhan
dan perkembangan Jakart a sebagai Ibukot a Negara.
Ol eh karena it u Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok- pokok
Pemerint ahan Di Daerah dalam Pasal 6 menyat akan bahwa: "Ibukot a Negara Republik
Indonesia Jakart a mengingat pert umbuhan dan perkembangannya dapat mempunyai
dalam wilayahnya susunan pemerint ahan dalam bent uk lain yang sej auh mungkin
disesuaikan
dengan
ket ent uan-ket ent uan dalam
Undang-undang ini,
yang
pencat urannya dit et apkan dengan Undang- undang. "
Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republik Indonesia yang set ingkat dengan Propinsi
adalah Daerah Tingkat I. Sebagai Daerah Tingkat I, Jakart a mempunyai ciri t ersendiri
berbeda dengan Daerah Tingkat I lainnya yang bersumber dari beban t ugas, t anggung

www.djpp.depkumham.go.id

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd
an
gun
da
ng
an

j awab, dan t ant angan yang lebih kompleks. Kompleksit as permasalahan it u berkait an
erat dengan f akt or luas wilayah yang t erbat as, j umlah dan populasi penduduk yang
t inggi dengan segala dampak yang dit imbulkannya t erhadap aspek-aspek pemukiman,
t aan wilayah, t ransport asi, komunikasi, dan f akt or-f akt or lainnya. Unt uk menj awab
t ant angan yang serba kompleks it u maka sangat dirasakan pent ingnya membina dan
menumbuh-kembangkan Jakart a dalam sat u kesat uan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian baik dengan Pemerint ah Pusat maupun dengan Pemerint ah Daerah
sekit arnya. Dengan demikian diharapkan Jakart a akan mampu memberikan pelayanan
yang cepat , t erpadu, dan t erkendali.
Berhubung Daerah Khusus Ibukot a Jakart a saat ini t erbagi dalam 5 (lima) Wilayah
Kot amadya, maka di set iap Kot amadya dibent uk Lembaga Musyawarah Kot a (LMK)
dalam rangka menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat .
Sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai Ibukot a Negara, Jakart a menj adi
t empat penyelenggaraan Sidang Umum Maj elis Permusyawarat an Rakyat Republik
Indonesia, pusat kegiat an penyelenggaraan pcmerint ahan negara, pusat kegiat an
kehidupan polit ik nasional, t empat penyelenggaraan acara-acara kenegaraan, t empat
kedudukan kedut aan negara lain, sert a t empat pengat uran dan pembinaan Wilayah
Daerah Khusus Ibukot a sehingga mencerminkan cit ra masyarakat Indonesia yang
berkepribadian nasional. Hal-hal t ersebut t idak hanya akan menambah beban t ugas,
t anggung j awab, dan t ant angan yang dihadapi, t et api j uga akan selalu mewarnai
set iap derap langkah penyelenggaraan pemerint ahan,
pembangunan,
dan
kemasyarakat an.
Secara nyat a set iap beban t ugas, t anggung j awab, dan t ant angan yang dihadapi
Jakart a selaku Ibukot a Negara sekaligus j uga merupakan beban Jakart a selaku Daerah
Tingkat I, baik di bidang-pemerint ahan, pembangunan maupun kemasyarakat an yang
bermuara pada t erwuj udnya masyarakat sej aht era lahir bat in. Ol eh karena it u dalam
melaksanakan t ugas dari t anggung j awab di at as diperlukan dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara yang didukung oleh Anggaran Pendapat an
dan Belanj a Daerah.
Mengingat beban t ugas, t anggung j awab, dan t ant angan yang dihadapi Jakart a sebagai
Ibukot a Negara Republik Indonesia, maka dipandang perlu unt uk memberikan
kelonggaran dalam mengembangkan dan membent uk perangkat Daerah dan Wilayah
yang lebih f leksibel dan dinamis sesuai dengan kebut uhan nyat a sert a t et ap
memperhat ikan prinsip dayaguna dan hasilguna. Sej alan dengan it u maka pengat uran
mengenai j umlah keanggot aan dan susunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I
Daerah Khusus Ibukot a Jakart a disesuaikan dengan beban t ugas dan t anggung j awab
t ersebut di at as.

www.djpp.depkumham.go.id

PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Cukup j elas
Pasal 3
Sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai Ibukot a Negara Republik
Indonesia, maka Jakart a adalah t empat kedudukan pusat pemerint ahan Negara.

Pe
di
tje
n

Ayat (2)
Cukup j elas

ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Pasal 4
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas
Pasal 6
Cukup j elas
Pasal 7
Ayat (1)
Wilayah-wilayah Kot a di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a yang ada pada
saat diundangkannya Undang-undang ini menj adi Wilayah- wilayah
Kot amadya.

Ayat (3)
Kelurahan adalah wilayah sebagaimana diat ur dalam Pasal 1 huruf b
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 t ent ang Pemerint ah Desa.
Pasal 8
Cukup j elas
Pasal 9
Ayat (1)
Hak, wewenang, dan kewaj iban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan
Di Daerah berkait an dengan kedudukan Gubernur Kepala Daerah selaku
pimpinan pemerint ahan Daerah dan pert anggungj awabannya; sedangkan
Pasal 81 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 berkait an dengan
kedudukan Gubernur Kepala Daerah selaku Kepala Wilayah.

www.djpp.depkumham.go.id

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Ayat (2)
Yang dimaksud dengan bersif at khusus dalam ayat ini adalah :
a. t empat penyelenggaraan Sidang Umum Maj elis Permusyawarat an
Rakyat :
b. pusat kegiat an penyelenggaraan pemerint ahan negara;
c. pusat kegiat an kehidupan polit ik nasional;
d. t empat penyelenggaraan acara-acara kenegaraan;
e. t empat kedudukan kedut aan negara lain;
f . t empat pengat uran dan pembinaan wilayah Daerah Khusus Ibukot a
Jakart a sehingga mencerminkan cit ra masyarakat indonesia yang
berkepribadian nasional.
Pasal 10
Ayat ( 1)
Mengingat permasalahan pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a
bersif at kompleks, maka unt uk kelancaran dan kecepat an pelaksanaan
t ugas yang bersif at khusus, Gubernur Kepala Daerah berdasarkan
Undang-undang ini dit et apkan bert anggung j awab langsung kepada
Presiden.

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

Ayat (2)
Sekalipun dalam rangka penyelenggaraan pemerint ahan yang bersif at
khusus Gubernur Kepala Daerah berdasarkan Undang-undang ini
bert anggung j awab
langsung kepada Presiden,
t et api
dalam
pelaksanaannya j uga memperhat ikan dan memperoleh pet unj uk sert a
bimbingan dari Ment eri.
Pasal 11
Dalam melaksanakan pembangunan di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a disadari
perlunya kesat uan perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan. Gubernur
Kepala Daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengambangan
pembangunan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a harus menyesuaikan dengan aspek
t eknis perencanaan Depart emen, Lembaga, dan Badan-badan Pemerint ah
lainnya, demikian sebaliknya Depart emen, Lembaga, dan Badan-badan
Pemerint ah lainnya menyesuaikan perencanaannya dengan pembangunan
Daerah Khusus Ibukot a Jakart a. Ol eh karena it u set iap perencanaan,
pelaksanaan, dan pengembangan pembangunan yang dit uangkan dalam rencana
induk pembangunan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a perlu mendapat kan
pet unj uk dan perset uj uan Presiden. Yang dimaksud dengan koordinasi adalah
kegiat an kerj a sama ant ara Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dengan
Pemerint ah Daerah Tingkat I Jawa Barat mengenai pengat uran pembangunan di
daerah yang berbat asan yait u Bogor, Tangerang, dan Bekasi (BOTABEK) unt uk

www.djpp.depkumham.go.id

mencapai keselarasan, keserasian, dan keseimbangan yang pelaksanaannya
diat ur sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
Cukup j elas
Pasal 13
Ayat ( 1)
Jumlah Wakil Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukot a Jakart a
sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.
Ayat (2)
Cukup j elas

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup j elas

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

Ayat (2)
Yang dimaksud dengan memperhat ikan kekhususan dalam ayat ini ialah
bahwa dalam menent ukan j umlah keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukot a Jakart a agar memperhat ikan
dinamika dan masalah-masalah masyarakat Ibukot a Jakart a yang
kompleks.
Pasal 15
Cukup j elas
Pasal 16
Yang dimaksud dengan organisasi kekuat an sosial polit ik dalam pasal ini ialah
Part ai Persat uan Pembangunan, Part ai Demokrasi Indonesia, dan Golongan
Karya.
Pasal 17
Pembent ukan dan pengembangan perangkat Wilayah dan Daerah sesuai dengan
kebut uhan diart ikan bahwa Daerah Khusus Ibukot a Jakart a mengingat
kekhususannya, dapat membent uk perangkat baru dan mengembangkan
perangkat yang sudah ada unt uk menampung dan mengat asi dinamika beban
t ugas yang demikian berat dan kompleks sesuai dengan prinsip dayaguna dan
hasilguna.

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal 18
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan pembiayaan t ugas-t ugas pemerint ahan yang
bersif at khusus dalam ayat ini meliput i :
a. penyelenggaraan pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2);
b. pembangunan di daerah perbat asan yang bersif at menyangga Daerah
Khusus Ibukot a Jakart a (Bogor, Tangerang, Bekasi) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11;
c. penyelenggaraan Lembaga Musyawarah Kot a di set iap wilayah
Kot amadya dalam Daerah Khusus Ibukot a Jakart a sebagaimana
dimaksud Pasal 16.

di
tje
n

Pe

ra
tu
ra
n

Pe

ru
nd
an
gun
da
ng
an

Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 19
Cukup j elas
Pasal 20
Cukup j elas
Pasal 21
Cukup j elas