Bab I prakarya SMP 060116

(1)

SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA SMP/MTs/SMPLB/Paket B I. Pendahuluan

A. Rasional

Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi, dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif.

Mata pelajaran Prakarya untuk tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B dirancang untuk ikut membekali insan Indonesia agar mampu: (1) menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk dan mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang, membuat, memanfaatkan, menguji, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang dikembangkan adalah: kemampuan memodifikasi, menggubah, mengembangkan, dan menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik karya sendiri maupun karya orang lain; (2) menemukan atau mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu memunculkan bakat atau talenta peserta didik, terutama pada jenjang pendidikan dasar; (3) mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang, memodifikasi (menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar, kewirausahaan dan kearifan lokal, dimulai pada jenjang pendidikan menengah pertama (SMP/MTs/SMPLB/Paket B); (4) melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan mengembangkan: rasa ingin tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi; (5) membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur, bertanggungjawab, disiplin, dan peduli; (6) menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat serta estetis, ekonomis dan praktis, dimulai pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B; (7) menempa keberanian untuk mengambil resiko dalam mengembangkan keterampilan dan mengimplementasikan pengetahuannya.


(2)

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berikut ini merupakan Standar Kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B.

Tabel 1. SKL Jenjang SMP/MTs/ SMPLB/Paket B Dimensi

SKL Jenjang SMP/MTs/ SMPLB/Paket B Kualifikasi Kemampuan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang

dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. C. Kompetensi Jenjang Mata Pelajaran Prakarya

Kompetensi mata pelajaran Prakarya pada SMP/MTs/SMPLB/Paket B, adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kompetensi Mata Pelajaran Prakarya

Kelas VII-VIII Kelas IX

- Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa

- Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan,

kerjasama, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam berkarya prakarya

- Memahami dan membandingkan desain karya

- Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,

peduli lingkungan,

kerjasama, jujur, percaya diri,dan mandiri dalam berkarya prakarya


(3)

- Mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses pembuatan karya

- membuat dan memodifikasi karya

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Prakarya

Pada Kurikulum 2013, pengembangan kompetensi Prakarya diorganisasikan dalam berbagai konten/materi dan pendekatan, disesuaikan dengan jenjang perkembangan kemampuan kognitif peserta didik. Pengorganisasiannya sebagai berikut:

1. SD/MI/SDLB/Paket A dengan nama mata pelajaran Seni Budaya dan Pra-karya

Seni Budaya dan Prakarya di SD/MI/SDLB/Paket A diarahkan kepada menge-luarkan kemampuan tersembunyi (bakat dan kebiasaan), cita-cita dan harapan-harapannya (eksplorasi impian) yang ditumbuhkan melalui eksplorasi dalam bentuk bermain dan pengembangan motorik halus dengan prinsip teori pencip-taan trial and error dan theory of play berbagai benda hingga menghasilkan karya. Tuntutan kreativitas lebih kepada penumbuhan ide yang diutamakan un-tuk memperoleh kemungkinan penemuan sistem dan teknologi dasar oleh pe-serta didik. Sifat karya/produk yang dihasilkan lebih berupa penemuan sistem kerja (teknologi dasar), sehingga sifat pendekatannya naturalistik, yaitu lebih kepada memperhatikan penuh kemampuan dasar peserta didik, seperti tradisi keluarga, lingkungan dan masyarakat yang diberikan secara turun temurun. Sehingga mampu mensistemkan kemampuan tradisi dengan teknologi dasar. Empat aspek pada prakarya yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolah-an disatukpengolah-an menjadi ‘Prakarya’ ypengolah-ang arah pengembpengolah-angpengolah-annya lebih kepada pemenuhan kebutuhan keluarga dengan pembuatan benda pakai (family skill atau life skill) dengan tujuan meningkatkan soft skill pada psikomotor menuju hard skill, serta mempersiapkan dan melatih dasar hidup peserta didik dengan pendekatan pembelajaran tematik.

2. SMP/MTs/SMPLB/Paket B dengan nama mata pelajaran Prakarya

Prakarya di SMP/MTs/SMPLB/Paket B pengembangannya diarahkan pada pembentukan karakter kewirausahaan dengan mengembangkan sikap, penge-tahuan, keterampilan dan penumbuhan nilai-nilai kewirausahaan.


(4)

Pembentuk-an karakter kewirausahaPembentuk-an ini dimulai dari penyelarasPembentuk-an Pembentuk-antara kemampuPembentuk-an dan kesukaan dengan minat dan motif berwirausaha dengan tujuan melatih ko-ordinasi otak dengan keterampilan teknis. Selain itu, pengembangan keteram-pilan diarahkan untuk melakukan eksperimen terhadap produk teknologi berda-sarkan kerangka analisa sistem meliputi: input, proses, output dan membuat produk teknologi dengan prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU) untuk peme-nuhan prakarya family/home skill dan life skill dengan berbasis pada potensi/konteks lokal (kearifan lokal) setempat. Salah satu harapannya adalah lulusan SMP/MTs peserta didik memiliki keterampilan kecakapan hidup. Empat aspek pada prakarya di SMP/MTs yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan diajarkan secara tersendiri.

3. SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan dengan nama mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Prakarya di SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan pe-ngembangannya diarahkan kepada teknologi tepat guna dengan mengganti bahan, bentuk, dan keteknikan, serta pada pemenuhan prakarya home eco-nomy/industry dengan wawasan pasar/kewirausahaan agar dapat mandiri. Un-tuk itu, pemahaman teknologi dasar akan ditingkatkan bersamaan secara ku-mulatif peningkatan keilmuan, seperti teori ekonomi dan skill kewirausahaan. Pengembangan yang diharapkan pada peserta didik adalah mampu mempela-jari produk teknologi berdasarkan kerangka analisa sistem meliputi: input, pro-ses, output dan membuat produk teknologi, keterampilan memproduksi, mem-produksi karya Prakarya dengan prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU). Sejalan dengan kemajuan pendidikan tinggi, kompetensi Prakarya SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan dirancang untuk: (1) untuk menemukan/mengembangkan material (medium)/produk; (2) kemu-dahan penggantian bahan dan wawasan keteknikan untuk menambah kete-rampilan sesuai dengan tradisi kedaerahan; (3) ketekete-rampilan hidup (home eco-nomic/industry) dengan wawasan pasar/kewirausahaan yang diperoleh sehing-ga mampu bertahan (survive) terhadap situasi yang ada; dan (4) melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi seperti Politeknik, Diploma 3 yang sesuai dengan hobi dan minatnya.

Rumusan Kompetensi Inti (KI) dari setiap mata pelajaran, sebagai berikut: • KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual


(5)

• KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial • KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan • KI-4 untuk Kompetensi Inti keterampilan Kompetensi Inti dikembangkan sebagai berikut:

Tabel 3. Kompetensi Inti Kelas VII Kelas VII

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tabel 4. Kompetensi Inti Kelas VIII Kelas VIII

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tabel 5. Kompetensi Inti Kelas IX Kelas IX


(6)

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Aspek mata pelajaran Prakarya SMP/MTs/SMPLB/Paket B yang dikembangkan adalah:

1. Kerajinan

Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika - ergonomis, dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara dan kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya. Lingkup ini dapat menggali dari potensi lokal dan seni terap (applied art), desain kekinian (modernisme dan postmodernisme).

2. Rekayasa

Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang, merekonstruksi dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa penyambungan balok kayu untuk membuat susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan dengan prinsip ketepatan agar susunan rumah tidak mudah runtuh. Lingkup ini memerlukan kesatuan pikir dan kecekatan tangan membuat susunan mengarah kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif, ketepatan dan hemat serta berpikir prediktif.


(7)

Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda atau makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh, dan berkembangbiak, bertambah banyak. Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, namun dalam bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutin atau prosedural, Manfaat edukatif teknologi budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosystem) menjadi peserta didik yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal.

4. Pengolahan

Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan memodifikasi. Manfaat edukatif teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari, sistematis yang dipadukan dengan pikiran serta Prakarya.

Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

E. Pembelajaran dan Penilaian 1. Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran adalah:

a. Pembelajaran Prakarya dengan pendekatan saintifik, dapat menggunakan model pembelajaran discovery based, problem based, project based, dll; b. Rambu-rambu dalam memilih model pembelajaran sebagai berikut:

1) Penggunaan model pembelajaran penyingkapan:

 Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada pencarian dan penemuan

 Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan fakta, konsep dan prosedural


(8)

2) Penggunaan model pembelajaran hasil karya (Problem Based dan Project Based Learning ) dapat:

 Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa dan atau produk

 Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif  Pernyataan KD-4 pada bentuk menyaji dan mencipta

 Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan konsep dan prosedural.

2. Penilaian

Penilaian mata pelajaran Prakarya lebih memperhatikan:

 Proses menemukan kebutuhan melalui mengidentifikasi masalah sehingga siswa dapat bersifat kritis serta mengembangkan rasa ingin tahu dan ide-ide baru

 Memproduksi ide dan menetapkan ide berdasarkan syarat penyempurnaan  Menggambar objek/produk

 Membuat perencanaan, benda kerja  Menguji/evaluasi produk


(9)

(1)

an karakter kewirausahaan ini dimulai dari penyelarasan antara kemampuan dan kesukaan dengan minat dan motif berwirausaha dengan tujuan melatih ko-ordinasi otak dengan keterampilan teknis. Selain itu, pengembangan keteram-pilan diarahkan untuk melakukan eksperimen terhadap produk teknologi berda-sarkan kerangka analisa sistem meliputi: input, proses, output dan membuat produk teknologi dengan prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU) untuk peme-nuhan prakarya family/home skill dan life skill dengan berbasis pada potensi/konteks lokal (kearifan lokal) setempat. Salah satu harapannya adalah lulusan SMP/MTs peserta didik memiliki keterampilan kecakapan hidup. Empat aspek pada prakarya di SMP/MTs yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan diajarkan secara tersendiri.

3. SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan dengan nama mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Prakarya di SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan pe-ngembangannya diarahkan kepada teknologi tepat guna dengan mengganti bahan, bentuk, dan keteknikan, serta pada pemenuhan prakarya home eco-nomy/industry dengan wawasan pasar/kewirausahaan agar dapat mandiri. Un-tuk itu, pemahaman teknologi dasar akan ditingkatkan bersamaan secara ku-mulatif peningkatan keilmuan, seperti teori ekonomi dan skill kewirausahaan. Pengembangan yang diharapkan pada peserta didik adalah mampu mempela-jari produk teknologi berdasarkan kerangka analisa sistem meliputi: input, pro-ses, output dan membuat produk teknologi, keterampilan memproduksi, mem-produksi karya Prakarya dengan prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU). Sejalan dengan kemajuan pendidikan tinggi, kompetensi Prakarya SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan dirancang untuk: (1) untuk menemukan/mengembangkan material (medium)/produk; (2) kemu-dahan penggantian bahan dan wawasan keteknikan untuk menambah kete-rampilan sesuai dengan tradisi kedaerahan; (3) ketekete-rampilan hidup (home eco-nomic/industry) dengan wawasan pasar/kewirausahaan yang diperoleh sehing-ga mampu bertahan (survive) terhadap situasi yang ada; dan (4) melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi seperti Politeknik, Diploma 3 yang sesuai dengan hobi dan minatnya.

Rumusan Kompetensi Inti (KI) dari setiap mata pelajaran, sebagai berikut: • KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual


(2)

• KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial • KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan • KI-4 untuk Kompetensi Inti keterampilan Kompetensi Inti dikembangkan sebagai berikut:

Tabel 3. Kompetensi Inti Kelas VII Kelas VII

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tabel 4. Kompetensi Inti Kelas VIII Kelas VIII

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


(3)

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Aspek mata pelajaran Prakarya SMP/MTs/SMPLB/Paket B yang dikembangkan adalah:

1. Kerajinan

Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika - ergonomis, dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara dan kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya. Lingkup ini dapat menggali dari potensi lokal dan seni terap (applied art), desain kekinian (modernisme dan postmodernisme).

2. Rekayasa

Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang, merekonstruksi dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa penyambungan balok kayu untuk membuat susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan dengan prinsip ketepatan agar susunan rumah tidak mudah runtuh. Lingkup ini memerlukan kesatuan pikir dan kecekatan tangan membuat susunan mengarah kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif, ketepatan dan hemat serta berpikir prediktif.


(4)

Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda atau makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh, dan berkembangbiak, bertambah banyak. Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, namun dalam bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutin atau prosedural, Manfaat edukatif teknologi budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosystem) menjadi peserta didik yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal.

4. Pengolahan

Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan memodifikasi. Manfaat edukatif teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari, sistematis yang dipadukan dengan pikiran serta Prakarya.

Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

E. Pembelajaran dan Penilaian 1. Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran adalah:

a. Pembelajaran Prakarya dengan pendekatan saintifik, dapat menggunakan model pembelajaran discovery based, problem based, project based, dll; b. Rambu-rambu dalam memilih model pembelajaran sebagai berikut:

1) Penggunaan model pembelajaran penyingkapan:

 Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada pencarian dan penemuan


(5)

2) Penggunaan model pembelajaran hasil karya (Problem Based dan Project Based Learning ) dapat:

 Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa dan atau produk

 Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif  Pernyataan KD-4 pada bentuk menyaji dan mencipta

 Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan konsep dan prosedural.

2. Penilaian

Penilaian mata pelajaran Prakarya lebih memperhatikan:

 Proses menemukan kebutuhan melalui mengidentifikasi masalah sehingga siswa dapat bersifat kritis serta mengembangkan rasa ingin tahu dan ide-ide baru

 Memproduksi ide dan menetapkan ide berdasarkan syarat penyempurnaan  Menggambar objek/produk

 Membuat perencanaan, benda kerja  Menguji/evaluasi produk


(6)