ProdukHukum Kesehatan

MENTERI
KESEHATAN
INDONESIA
REPUBLIK

MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
PERATUFAN
NOMOR 949/MENKES/SK/V
t/2004
TENTANG
PEDOMANPENYELENGGARAAN
SISTEMKEWASPADAANDINIKEJADIAN
LUARBIASA(KLB)
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

REPUBLIK
INDONESIA,
MENTERI
KESEHATAN

Menimbang: a. bahwa kejadian luar biasa (KLB) penyakit masih menjadi
masalah kesehatanmasyarakatkarena dapat menyebabkan
jatuhnyakorbankesakitandan kematianyang besarsehingga
perludiantisipasi
dandicegahpenyebarannya
dengantepatdan
cepat;
b. bahwa agar dapat dilakukanpeningkatankewaspadaandan
kesiapsiagaanmenghadapikemungkinankejadian luar biasa
(KLB),pedujuga diindentifikasi
adanyaancamankejadianluar
biasa (KLB) besertakondisi rentan yang memperbesarresiko
terjadinya
kejadian
Iuarbiasa(KLB);
pertimbangan
bahwaberdasarkan
sebagaimana
hurufa dFn b,
perlu membentuk Peraiuran lvienteri Kesehatan tentang

PedomanPenyelenggaraan
SistemKewaspadaan
DiniKejadian
LuarBiasa(KLB)i
Mengingat : 1 . Undano-undano
Nomor4 Tahun1984tentanoWabahPenvakit
(Lembaran
Menula-r
NegaraTahun1984Norior20, TambShan
Lembaran
NegaraNomo-r
3273)l
2 . Undano-undano
Nomor 23 Tahun 1992 tentanoKesehatan
(LembdranNdgara Tahun 1992 Nomor 100,- Tambahan
Lembaran
NegaiaNomor3495),
3. Undano-undano
Nomor22 Tahun1999tentanoPemerintahan
Daerati(Lemberan

NegaraTahun1999Nomor-60,Tambahan
LembarahNegaraNom-or
3839),
4. Peraturan PemerintahNomor 40 Tahun 1991 tentano
Penanooulanoan
WabahPenvakitMenular(LembaranNeoare
Tahqn-fgg1Nomor3437.TaftbahanLembaianNegaraNd'mor
3447\:
5 . Peraturan PemerintahNomor 41 Tahun 1999 tentano
Pengendalian
PencemaranUdara (LembilranNeoaraTahun
1999Nomor49,Tambahan
Lembaran
NegaraNomoi3447)i
6 . Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentano
KewenanoanPemerintahdan KewenanoanProDinsiSebaoal
DaerahOtonom(LembaranNeqaraTahun 20d0 l.lomor54.
Tambahan
Lembaian
NeoaraNomor3952):


KESEHATAN
MEi'IT€8I
REPUBLIK
INDONESIA

7. Peraturan
Pemerintah
NomorI Tahun2003tentanopedoman
Organisasi
Perangkat
Da€rah(Lembaran
Neoara'l-ahun
2OO3
Nomor'14,
Tambahan
Lembaran
Negara
Nomoi4262);
8. Peraturan

MenteriKesehatan
Nomor560/Menkes/
PerA/ll1989
tentangJenis PenyakitTertentuYang OapatMenimbulkan
Wabah,Tata Cara P€nyampaian
Lapor€nnya
dan Tata Cara
Penanggulangan
Seperlunyai
MenterlKesehatan
b. Keputusan
Nomor1277lMenkes/SKxt/2oo1
.
tentangOrganisasi
DanTataKerjaDepartemen
Kesehatan;
10.KeputusanMenteri KesehatanNomor 1'116lMenkes/SK/
VllU2003
tentang
Pedoman

Penyelenggaraan
Sistem
Surveilans
Epidemiologi
Kesehatan;
11.Keputusan
MenteriKesehatan
Nomor1479/Menkes/SKX200g
tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans
Epidemiologi
Penyakit
ManularDan PenyakitTidakMenular
I eroaou:
MEMUTUSK.AN:
Menetapkan
Kesatu
Kedua
Ketiga


Keempat

Kelima

PERATURANMENTERIKESEHATANTENTANGPEDOMAN
PENYELENGGARAANSISTEM KEWASPADAAN DINI
KEJADIAN
LUARBIASA(KLB).
Dini.Kejadian
PedomanPenyelenggaraan
SistemKewaspadaan
tercantumdalam Lamplran
Luar Biasa (KLB) sebagaimana
Peraturan
Menteriinl.
PedomanPenyelenggaraan
SistemKewaspadaan
Dini Kejadian
Luar Biasa (KLB)sebagaimana
dimaksuddalam DiktumKedua

merupakanpedomanbagi tenaga kesehatanbaik di Sarana
KesehatanPemerintah,
Dinas KesehatanKabupaten/Kota.
Unit
Pelaksana
Teknisataudi Laboratorium
Kesehatan.
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Sistem
Kewaspadaan
Dini KejadianLuar Biasa'(KLd)ditakukan
oleh
MenteriKesehatan,
DinasKesehatan
PropinsidanDinasKesehatan
Kabupaten/Kota.
Peraturan
inimulaiberlaku
sejaktanggal
ditetapkan.

Ditetapkandi Jakarta
pada fanggal 26 Agustus 2004

Dr.AchmadSujudi

KESEHATAN
MENTEBI
REPUALIK
INDONESIA

Lampiran
PeraturanMenterlKesehatan
Nomor : 949/Menkes/SK/VllU2004
Tanggal : 26 Agustus 2004

PedomanPenyelenggaraan
SistemKewaspadaan
Dini
KejadianLuarBiasa
L Pendahuluan

A. LatarBelakang
Kejadian
luarbiasa(KLB)penyakit
menular,
keracunan
makanan,
keracunan
bahan berbahayalainnya masih menjadimasalahkesehatanmasyarakat
karenadapat menyebabkanjatuhnyakorbankesakjtandan kematjanyang
besar, menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya
penanggulangannya,
berdampakpada sektor ekonomi, pariwisataserta
berpotensi menyebar luas lintas kabupaten/kota,propinsi bahkan
yangmembutuhkan
internasional
koordinasi
dalampenanggulangannya.
Diare,campakdan demamberdarah
jenispenyakit
denguemerupakan

yang
sering menimbulkan
jenis
KLB di Indonesia.Beberapa
KLB mengblamr
penurunanseperti,diare, campakdan mataria,telapi beberapajenis KLB
penyakit lainnya justru semakin meningkat seperti demam berdarah,
keracunanmakanandan bahan berbahayalainnya serta munculnyaKLB
penyakitbarusepertiSARS,HFMD,Hepatitis
juga
E dan lain-lain.
Demikian
penyakit
beberapa
yang sudahdianggaptidak menjadirmasalah
masyar'aklt
timbulkembalisepertiKLBdifteri,chikungunya,
leptospirosis
dan kolera.
Penanggulangan
penyakit
wabah/KLB
menulardiaturdalamUU.No.4 tahun
1984 tentangWabah PenyakitMenular,pp No 40 tahun 1991 tentang
Penanggulangan
Wabah PenyakitMenulat.,peraturanMenteri Kesehatan
No. 560 tentangJenis PenyakitTertentuyang DapatMenimbulkanWabah.
Padatahun2000, Indonesiamenerapkan
secarapenuhUU No.22 tahun
'1999tentang Pemerintah
Daerahdan UU No. 25 tahun 1999 tentano
PerimbanganKeuangan Antara pemerintah pusat Dan Daerah, yan!
kemudiandiikuti dengan terbitnyapp No. 25 tahun 2OOOtentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan propinsi Sebagai Daerah
Otonomyang berpengaruh
terhadappenyelenggaraan
penanggulangan
wabah/KLB.
KLB penyakitdapat mengakibatkan
terjadinyapeningkatankesakitandan
kematianyang besar,yang juga berdampakpada pariwisata,ekonomidan
sosial,sehinggamembutuhkan
perhatian
danpenanganan
olehsemuapihak

MENIEMXESEHATAN
INOONESIA
EEPUSUK

KLBperludideteksi
secaradinidandiikutitindakan
terkait.Kejadian-kejadian
yang cepat dan tepat, perludiidentifikasi
adanyaancamanKLB beserta
risikdterjadinya
KLBagardapatdilakukan
kondisi
rentanyangmemperbesar
peningkatan
dan kesiapsiagaan
menghadapi
kemungkinan
kewaspadaan
perlu
pedoman
dan
karena
itu
diatur
dalam
Sistem
Kewaspadaan
KLB,
oleh
DiniKejadian
LuarBiasa.
Pengerlian
menular
dalammasyarakat
1. Wabahadalahberjangkitnya
suatupenyakit
yangjumlahpenderitanya
meningkat
secaranyatamelebihi
daripada
yang
pada
lazim
waktu dan daerah tertentuserta dapat
keadaan
rrrenimbulkan
malaDetaka.
Menterimenetaokan
dan,mencabutdaerah
yangterjangkitwabahsebagaidaerah
tertentudalamwilayahIndonesia
wabah.
2. KejadianLuar Biasa (KLB) adalahtimbulnyaatau meningkatnya
kejadiankesakitandan atau kematianyang bermaknasecara
padasuatudaerah
epidemiologis
dalamkurunwaktutertentu.
KLB adalahkegiatanyang dilaksanakan
3. Penanggulangan
untuk
menanganipenderita,mencegahperluasankejadiandan timbulnya
penderita
ataukematian
barupadasuatukejadian
luarbiasayangsedang
terjadi.
yang
4. ProgramPenanggulangan
KLB adalahsuatuprosesmanajemen
bertujuan
agarKLBtidaklagimenjadi
masalah
kesehatan
masyarakat.
Pokokprogrampenanggulangan
KLB adalahidentifikasi
ancamanKLB
secara nasional,propinsidan kabupaten/kota;
upaya pencegahan
terjadinyaKLBdenganmelakukan
upayaperbaikan
kondisirentanKLB;
penyelenggaraan
SKD-KLB,
kesiapsiagaan
menghadapi
kemungkinan
penyelidikan
dan penanggulangan
KLByang
adanyaKLBdantindakan
program
penanggulangan
cepatdan tepat.Secaraskematis
KLB dapat
padaSkema1 terlampir.
dilihat
Dlnl KLB (SKD-KLB)merupakan
5. SlstemKewaspadaan
k€waspadaan
terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktoryang
teknolbgi
mempengaruhinya
dengan
menerapkan
surveilans
epidemiologi
dan dimanfaatkan
untukmeningkatkan
sikaptanggapkesiapslagaan,
penanggulangan
pencegahan
dan tihdakan
kejadian
luar
upaya-upaya
biasayangcepatdantepat.
6. PerlngatanKewaspadaanDini KLB merupakanpemberianinformasi
adanyaancamanKLBpadasuatudaerahdalamperiodewaktutertentu.
kewaspadaan
terhadapkemungkinan
7. Deteksldinl KLB merupakan
pemantauan
intensifikasi
secara
terjadinya
KLBdengancaramelakukan
penyakit
terus menerusdan sistematisterhadapperkembangan
tlerpotensiKLB dan perubahankondisi rentan KLB agar dapat
mengelahui
secaradiniterjadinya
KLB.

IIEI{TEFIKESEHATAN
BEPUBUX
ITIDONESIA

Dlrektorat Jsnderal PemberantasanPenyaklt Menular dan
PenyehatanLlngkungan,DepartemenKssehatan(Dltjen PPM&PL)
adalah unit organisasiDepartemenKesehatanyang membidangi
pemberantasan
penyakit
menular
danpenyehatan
lingkungan.
pemerintah
daerah
9. Dlnas KesehatanProplnsladalahunit organisasi
yang
dalambidangkesehatan.
Propinsi
bertanggungjawab
1 0 . Dlnas KesehatanKabupat€n/Kota
adalahunit organisaslpemerintah
yang
bertanggungjawab
dalam bidang
daerah Kabupaten/Kota
kesehatan.
1 1 . Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
upaya kesehatanantara lain adalah Puskesmas,
menyelenggarakan
Bersama
atauperorangan
danLaboratorium,
baik
RumahSakit,Praktik
pemerintah
maupunswasta.
'12. Penyakit berpotensl KLB adalah jenis penyakit yang dapat
menimbulkanKLB. Jenis-jenispenyakit penyebabterjadinyaKLB
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan,yang secara
padakajian€pldemiologi
yangdilakukansecara
operasional
bergantung
propinsiataukabupaten/kota
menurut
waktudandaerah.
nasional,
't3. Kondisl rentan KLB adalahkondisimasyarakat,
lingkungan-perilaku,
pelayanan
yangmerupakan
kesehatan
danpenyelenggaraan
faktorrisiko
terjadinya
KLB.
C. RuangLingkup
SecaraoperasionalkegiatanSKD-KLBmeliputikajian epidemiologisecara
lerus menerusdan sistematisterhadappenyakitberpotensiKLB dan kondisi
rentan KLB, Peringatan kewaspadaan dini KLB, dan peningkatan
rsarana kesehatanpemerintahdan
kewaspadaandan kesiapsiagaan
masyarakatterhadapkemungkinan
terjadinyaKLB.
ll. Tujuan

1. Tujuan
Umum
terhadapkemungkinan
Terselenggaranya
kewaspadaandan kesiapsiagaan
terjadinyaKLB.
2. TujuanKhusus
a. Teridentifikasi
adanyaancamanKLB.
peringatankewaspadaan
dini KLB.
b. Terselenggaranya
kesiapsiagaan
menghadapi
kemungkinan
terjadinya
c. Terselenggaranya
KLB.
d. Terdeteksisecaradini adanvakondisirentanKLB.

ITEI{]ERI
KESEHATAN
REPUA[IK
INDONESIA

l.

Terdeteksi
secaradiniadanyaKLB.
Terselenggaranya
penyelidikan
dugaanKLB.

lll. Penyelenggaraan
SKD-KLB
A. Pgngorganlsasian
Sesuaidenganperandanfungsinya
makasetjapUnitpelayanan
Kesehatan,
Dinas_Keseha-tanKabupaten/Kota,
Dinas
Kesehatan
Fropinsi
dan
.
uepanemen Kesehatan
wajib menyelenggarakan
SKD_KLB dengan
membentuk
unitpelaksana
yangbersifaffungiional
ataustrukturar.
B. Sasaran
SasaranSKD-KLBmeliputi
penyakit
berpotensi
KLBdan kondisirentanKLB.
C. KegiatanSKD-KLB
Secara umum kegiatanSKD-KLB meliputi kajian epjdemiotogiuntuk
mengidentifikasiancaman KLB, peringatan kewaspadaan dini KLB,
peningkatan
kewaspadaan
dan.kesiapsiagaan
terhadapKLB.Kewaspadaan
terhad€pKLB berupadeteksidiniKLB,deteksidinikondisjrentanKLBserta
penyelidikan
dugaanadanyaKLB.
S€caraskematishubungankegiatanSKD_KLB
satudenganyangtaindapat
dilihatpadaSkema2 terlamDir.
1. KajianEpldemiotogl
AncamanKLB
Untukmengetahui
adanyaancamanKLB,makadilakukankajiansecara
terusmenerusdansistematis
jenjspenyakif
terhadap
berbagai
berpotensi
KLBdenganmenggunakan
bahankajian:
a. data surveilansepidemiologi
periyakitberpotensiKLB,
b. kerentanan
masyarakat,
antaralainstatusgizidan imunisasr,
c. kerentananlingkungan
d. kerentananpelayanankesehatan,
e. ancaman penyebaranpenyakit berpotensiKLB dari daerah atau
negaralain,serta
f. sumberdatalaindalamjejaringsurveilans
epidemiologi.
Sumberdatasurveilansepidemiologi
penyakitberpotensiKLBadalah:
a. taporanKlB/wabahdan hasilpenyelidikan
KLB,
b. dataepidemiologi
KLBdan upayapenanggulangannya,
c. surveilans
terpadupenyakit
berbasis
KLB,
d. sistemperingatan
dini-KLB
di rumahsakii.

I'ENTERIXESEHAIAII
SEPUgLIK
INDOI{ESIA

Sumber
datalaindalamjejaring
surveilans
epldemiologi
adalah:
terpadupenyakit,
a. datasurveilans
penyakit
b. datasurveilans
khusus
berpotensi
KLB,
c. datacakupanprogram,
pemukiman
d. data lingkungan
dan perilaku,pertanian,
meteorologi
geofisika
e. informasi
masyarakat
sebagailaporanl(ewaspadaan
KLB,
f. datalainterkait
Berdasarkan kajian epidemiologidirumuskan suatu peringatan
kewaspadaan
diniKLBpadadaerahdanperiodewakttltertentu.
2. Perlngatan
Kewaspadaan
Dlnl KLB
Peringatan
peningkatan
kewaspadaan
diniKLBdanatauterjadinya
KLB
padadaerah
(periode
tertentu
dibuatuntukjangkapendek
3-6bulanyang
akan datang)dan disampaikan
kepadasemua unit terkaitdi Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota,
DinasKesehatan
Propinsi,Departemen
Kesehatan,
sektorterkaitdananggcita
masyarakat,
sehinggamendorong
peningkatankewaspadaan
dan kesiapsiagaan
terhadapKLB di Unit
Pelayanan Kesehatan dan program terkait serta peningkatan
perorangan
kewaspadaan
masyarakat
dankelompok.
dini KLB dapat juga dilakukan terhadap
Peringatankewaspadaan
penyakitberpotensi
KLB dalam.iangkapanjang(periode5 tahunyang
yanglebihbaiksertadariat
akandatang),agarterjadikesiapsiagaan
menjadi acuan perumusan perencanaan strategis program
penanggulangan
KLB.
3. Peningkatan
Kewaspadaan
danKesiapsiagaan
terhadapKLB
Kewaspadaan
dan kesiapsiagaan
terhadapKLB m4iputi peningkatan
kegiatan
surveilans
untukdeteksidinikondisirentanKLB;peningkatan
,diniKLB;penyelidikan
kegiatan
surveilans
untukdetsksi
epidemiologi
adanyadugaanKLB;kesiapsiagaan
menghadapi
KLB dan mendorong
penanggulangan
segera
dilaksanakan
tindakan
KLB.
a. DeteksiDiniKondisiRentanKLB.
DeteksidinikondisirentanKLBmerupakan
kewaspadaan
terhadap
timbulnyakerentananmasyarakat,
kerenlananlingkungan-perilaku,
dan kerenlananpelayanankesehatanterhadap KLB dengan
menerapkancara-carasurveilansepidemiologi
alau Pemantauan
(PWS)
Wilayah
rentan
Setempat
kondisi
KLB.
ldentifikasi
timbulnyakondisirentanKLB dapatmendorong
upayaupayapencegahan
terjadinya
KLBdan meningkatkan
kewaspadaan
berbagaipihakterhadap
KLB.

KESEHATAN
MENTERI
INDONESIA
REPUBLIK

1). ldentifikasiKondisiRentanKLg
Mengidentif
ikasi secara terus menerus perubahankondisi
lingkungan, kuwalitas dan kwantitas pelayanan kesehatan,
kondisi status kesehatan masyarakat yang berpotensi
menimbulkan
KLBdi daerah.
2). Pemantauan
WilayahSetempatKondisiRentanKLB
SetiapSaranaPelayanan
Kesehatan
merekamdata perubahan
kondisirentanKLB menurutdesa atau kelurahanatau lokasi
tertentulainnya,menyusun
tabeldan grafikpemantauan
wilayah
setemDatkondisirentanKLB.
SetiaD kondisi rentan KLB dianalisisterus menerus dan
sistematis
untukmengetahui
secaradiniadanyFancamanKLB.
3). PenyelidikanDugaanKondisiRentanKLB
Penyelidikan
dugaankondisirentanKLBdilakukan
dengancara:
(a). SaranaPelayanan
Kesehatan
secaraaktifmengumpulkan
informasi kondisi rentan KLB dari berbagai sumber
termasuk laporan perubahan kondisi rentan oleh
masyarakatperoranganataukelompok.
(b). Di Sarana PelayananKesehatan,petugas kesehatan
meneliti serta mengkaji data kondisi rentan KLB, data
kondisikesehatanlingkungandan perilakumasyarakat,
statuskesehatanmasyarakat,
statuspelayanankesehatan.
(c). Petugaskesehatanmewawancarai
pihak-pihakterkaityang
patutdidugamengetahui
adanyaperubahan
kondisirentan
KLB.
(d). Mengunjungi
daerahyang dicurigaiterdapatperubahan
kondisirentanKLB.
b. DeteksiDini KLB
Deteksidini KLB merupakan
kewaspadaan
terhadaptimbulnyaKLB
denganmengidentifikasi
kasusberpotensi
KLB,pemantauan
wilayah
penyakit-penyakit
setempat terhadap
berpotensi KLB dan
penyelidikan
dugaanKLB.
('l). ldentifikasiKasusBerpotensiKLB
Setiapkasusberpotensi
KLB yang datangke Unit Pelayanan
laindi
Kesehatan,
diwawancarai
kemungkinan
adanyapenderita

MENTERI
KESEHATAN
NEPUBTIK
INOONESIA

sekitar tempat tinggal, lingkungansekolah, lingkungan
perusanaan
atau asramayang kemudiandapatdlsimpulkan
dugaanadanyaKLB.AdanyadugaanKLB pada sualu lokasi
tertentu
diikuti
penyelidikan.
dengan
(2). Pemantauan
WilayahSetempatpenyakitBerpotenslKLB
Setiap.Unit
Pelayanan
Kesehatan
merekam
dataepidemiologi
penderita
penyakit
berpotensi
KLBmenurutdesaataukelurahan.
SetiapUnitPelayanan
Kesehatan
menyusun
tabeldan grafik
per!9t9ugnwilayahsetempat
KLB sebagaimana
tampirin3
grafikPWS-KLB.
SetiapUnit Pelayanan
Kesehatan
melakukan
anajisisterus
menerus
dansistematis
perkembangan
terhadap
penyakityang
berpotensi
KLB di daerahnya
untukmengitahuiiecara'din'i
adanya
KL-B.
Adanyadugaanpeningkatan
penyakitdan faktor resikoyang
berpotensi
KLBdiikutidenganpenyelidikan.
(3). Penyelidikan
DugaanKLB

Penyelidikan
dugaan
KLBdilakukan
dengan
cara:
(a). Di Unit PelayananKesehatan,petugas kesehatan
menanyakan
setlappengunjung
Unitpelayanan
Kesehatan
tentang kemungkinan
adanya peningkatansejumlah
penderita
penyakit
yangdidugaKLBpadalokasitertentu.
(b). Di UnitPelayanan
petugas
Kesehatan,
kesehatan
menejiti
registerrawatinapdan rawatjalanterhadapkemungkinan
adanya peningkatankasus yang dicurigaipada lokasi
tertentuberdasarkan
alamatpenderita,umur dan jenis
kelaminataukarakteristik
lain.
(c). Petugaskesehatan
mewawancarai
kepaladesa,kepala
asramadan setiaporang yang mengetahui
keadaan
masyarakat
tentang
peningkatan
adanya
penderita
p€nyakit
yangdidugaKLB.
(d). Membuka
pospelayanan
di lokasiyangdidugaterjadiKLB
danmenganalisis
datapenderita
berobat
untukmengetahui
kemungkinan
peningkatan
adanya
penyakit
yangdicurigai.

KESEHATAN
MENTERI
INOONESIA
REPUBLIK

penderitayang dicurigai.
atau
(e).
rumah-rumah
' ' Mengunjungi
penduduk
semua
rumah
terhadap
ke
darirumah
kunjungan
pilihantim penyelidikan.
tergantung
KLB oleh
DetekslDini KLB melalulPelaporanKewaspadaan
Masyarakat
atau
adanyaseorang
laporan
KLBmerupakan
kewaspadaan
Laporan
penderitaatautersangkapenderitapenyakitberpotensi
sekelompok
KLBoadasuaiudaerahataulokasilertentu.lsi laporankewaspadaan
terdiri dari ienis penyakit: gejala-gejalapenyakit; desa/lurah'
tempat kejadian;waktu kejadian;
kecamatandan kabupaten/kota
jumlahpenderita
danjumlahmeninggal
Perorangandan organisasiyang wajib membuat Laporan
lain:
KLBantara
Kewaspadaan
adanyapenderitaatau tersangka
(1). Orang yang mengetahui
penderitapenyakitberpotensiKLB,yaitu orangtua penderita
orangdewasayangtinggalserumah
atautersangkapenderita,
dengan penderitaatau tersangkapenderita'Ketua Rukun
Tetangga,KetuaRukunWarga,KetuaRukunKampungatau
Kepala Dukuh yang mengetahuiadanya penderitaatau
penderita
tersebut.
tersangka
penderita'ataumemeriks-a
yangmemeriksa
(2).
Petugaskesehatan
'
KLB'
penderitapenyakitberpotensi
baha;-bahanpemeriksaan
yang
hewan
dokter
petugas
kesehatan,
yaitu dokter atau
KLBdan
menularberpotensi
hewansumberpenyakit
memeriksa
penderita
atau
yang
spesirllen
petugaslaboratorium memeriksa
penyakitberpotensi
KLB.
penderita
tersangka
laut,kepalabandar
(3). Kepata
keretaapi,kepalapelabuhan
stasiun
bermotor'kepalaasrama.
udara,kepalaterminalkendaraan
pimpinan
perusahaan,
kepalakantorpemerintah
kepalasekolah,
Kesehatan.
danswasla,kepalaUnitPelayanan
angkutan
danpengemudi
terbang,
(4). Nakhoda
kapal,pilotpesawat
darat.
KLB
MenghadaPi
Kesiapsiagaan
terhadapsumberdaya
KLB dilakukan
menghadapi
Kesiapsiagaan
manusia,sislem konsultasidan referensi,sarana penunJang'
dantim penanggulangan
biaya,strategi
dan anggaran
laboratorium
KLB Kabupalen/Kota,
KLB sertajejaringkerjatim penanggulangan
Pusat.
Prooinsidan

KESEHATAN
MENTERI
INDONESIA
NEPUBLIK

(1). Keslapsiagaan
SumberDayaManusia.
Tenagayang harusdisiapkanadalahtenagadokter,perawat,
surveilansepidemiologi,
sanitariandan entomologisertatenaga
lain sesuaidengankebutuhan,
Tenaga ini harus menguasai
pedoman penyelidikandan penanggulanganKLB yang
diprioritaskan
di daerahnya.
sumber
PadadaerahyangseringterjadiKLB harusmemperkuat
daya manusiasampaidi Puskesmas,
RumahSakitdan bahkan
di masyarakat,t€tapipada KLB yangjarangterjadimemerlukan
peningkatansumber daya manusia di Dinas Kesehatan
Dinas KesehatanPropinsi dan atau di
Kabupaten/Kota,
Departemen
Kesehatan
saja.
(2). Keslapslagaan
SlstemKonsultasidan Referensi
Setiap KLB mempunyai can-caa penyelidikan dan
penanggulangan
yang berbeda-beda,
bahkan setiap daerah
juga. Oleh karenaitu,
pola
memiliki
KLB yang berbeda-beda
setiapdaerahharusmengidentifikasi
dan bekerjasama
dengan
paraahli, baik paraahli setempat,Kabupaten/Kota
atau Propinsi
lain,nasional
dan internasional,
termasukrujukanlaboratorium.
juga dilakukan
Kesiapsiagaan
denganmelengkapi
kepuslakaan
penyakitberpotensi
denganreferensi
berbagaijenis
KLB.
(3), Kesiapsiagaan
SaranaPenunjangdan AnggaranBiaya
pentingyangharusdimilikiadalahperalatan
Saranapenunjang
komunikasi,
transportasi,
obat-obatan,
laboratorium,
bahandan
peralatan
lainnya,termasukpengadaan
anggarandalamjumlah
yangmemadaiapabilaterjadisuatuKLB.
(4). Keslapslagaan
Strategidan Tim Penanggulangan
KLB
Setiap daerah menyiapkan pedomarl penyelidikanpenanggulanganKLB dan membenluk tim penyelidikanpenanggulangan
KLB yangmelibatkan
lintasprogramdan UnitUnitPelayanan
Kesehatan.
(5). Kesiapsiagaan Kerjasama Penanggulangan
Kabupaten/Kota,Propinsi dan Pusat.

KLB

Dinas KesehatanKabupaten/Kota;
Dinas KesehatanPropinsi
dan Departemen
Kesehatan
melaluiDitjenPPM&PLsertaunit
jejaringke|jasamapenanggulangan
KLB.
terkaitmembangun

MENTENI
KESEHATAN
BEPUBI.IK
INDONESIA

TindakanPenanggulangan
KLB YangCepatDanTepat.
Setiapdaerah menetapkan
mekanismeagar setiap kejadianKLB
dapatterdeteksi
dinidan dilakukan
tindakanpenanggulangan
dengan
cepatdan tepat.
Advokasi dan Asistensi PenyelenggaraanSKD-KLB
Penyelenggaraan
SKD-KLBdilaksanakanterus menerussecara
sistematisdi tingkat nasional,propinsi,kabupaten/kota
dan di
yang
masyarakat
membutuhkan
dukunganpolitikdan anggaranyang
memadai di berbagai tingkatan tersebut untuk menjaga
penyelenggaraan
kesinambungan
dengankinerjayangtinggi.
PengembanganSKD.KLBdarurat
Apabila diperlukanuntuk menghadapiancaman terjadinyaKLB
penyakittertentuyangsangatseriusdapatdikembangkan
dan atau
dltingkatkan
SKD-KLBpenyakittertentudan dalam periodewaktu
terbatasdan wilayahterbatas.
D. PeranUnit SKD-KLBdan MekanlsmeKerja
DepartemenKesehatan,Dinas KesehatanPropinsi,Oinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,Unit PelayananKesehatantermasuk UPT Depkes dan
daer3hsertaanggotamasyarakat
perorangan
dan kelompok
berpe€ndalam
penyelenggaraanSKD-KLB bekerjasamadengan sektor terkait di
wilayahnya.
Perantersebutdilaksanakan
sebagaikegiatanteknisSKD-KLB
dan upayauntukmemperkuatkinerjaSKD-KLB.
1. Peran DepartemenKesehatan
a. KajianEpidemiologiAncamanKLB
Departemen
Kesehatan
menyelenggarakan
kegiatansebagaiberikut:
(1). Membangunjejaringkerja dalam pengumpulan,
pengolahan
data dan informasipenyakitberpotensiKLB dan kondisirentan
KLB secaranasionaldenganDinas KesehatanPropinsidan
Dinas KesehatanKabupaten/Kota
serta antar jejaringSKD
lainnya.
(2). Melakukankajianepidemiologi
terus menerussecarasistematis
perkembangan
penyakit
terhadap
berpotensiKLB dan faktorfaktorrisikonya,
untukmengidentifikasi
adanyaancamanKLBdi
pada
Indonesia
atau
beberapa
wilayahtertentu.

MENfERI
KESEHATAN
BEPUELIK
INOONEsIA

(3). Melaksanakan
penyelidikan
lebihluas terhadapkondisirentan
KLB, kualitas penyelenggaraanpenanggulanganKLB, serta
kualitaskerjasama
dalamjejaringSKD-KLB.
PeringatanKewaspadaan
Dini KLB
DepartemenKesehatanmenyelenggarakan
kegiatansebagaiberikut:
(1). Memberikan
penyakitberpotensi
informasiperkembangan
KLB
program/sektor
ditingkat
dan adanya ancaman KLB kepada
nasional,DinasKesehatan
Propinsi,
dan kabupaten/kota
secara
periodik.
(2). Apabilateridentiflkasi
adanyaancamanKLByangsangatpenting
dan mendesak, maka dalam waktu secepat-cepatnya
memberikanperingatankewaspadaan
dini KLB kepadaprogram
terkaitdi lingkungan
Departemen
Kesehatan,
DinasKesehatan
dan sektorterkaitnasional.
Propinsi,
(3). MemberikaninformasiperkembanganpenyakitberpotensiKLB
dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk
mendorongkesiapsiagaan
KLB di IingkunganDepartemen
Kesehatan,
DinasKesehatan
Propinsi
dan lintassektornasional
secarateratursetiaotahun.
G.

PeningkatanKesiapsiagaan
TerhadapKLB
Departemen
Kesehatan
besertaUPTnyamenyelenggarakan
kegiatan:
(1). Peningkatan
kegiatansurveilansdan penyelidikan
lebih Iuas
terhadapkondisirentanKLB
(2). Peningkatan
kegiatansurveilansdan penyelidikan
lebih luas
terhadapKLBataudugaanadanyaKLB
(3). [,4endorong
kewaspadaan
dan kesiapsiagaan
terhadapKLB
pelaksanaan
pencegahan
serta
upaya-upaya
KLB meialui
perbaikan
kondisirentanKLBdi Propinsi
(4). Apabiladiperlukan
tim penyelidikan
melakukanpenyiapan
dan
penanggulangan
KLB nasional,penyiapancadanganobat dan
sarana penunjangpenyelidikandan penanggulangan
KLB
penyiapan
nasional,seta
media komunikasidan konsultasi,
jejaringSKD-KLBdan pedomanpenyelidikan
penyiapan
dan
penanggulangan
pelaporannya
KLB serta tata cara
secara
nasional

MENTEflKESEHATAN
REPUELIK
INOONESIA

(5). Menjalinkemitraanlintassektorterkaitnasionaldalam upaya
pencegahan
KLBmelaluiperbaikan
kondisirentanKLB.
Advokasidan AsistensiPenyelenggaraan
SKD-KLB
penyelenggaraan
Untukmenjagakesinambungan
SKD-KLBdengan
kinerjayangtinggi,makaDepartemenKesehatan:
(1). Mengupayakan dukungan kebijakan dan
penyelenggaraan
SKD-KLB
secaranasional.

anggaran

(2). Melaksanakanpembinaandan asistensiteknis penyelenggaraanSKD-KLB.
Pengembangan
TeknologiSKo.KLB
(1). Melaksanakan
penelitian
dan pengembangan
teknologi
SKDKLBsertapenanggulangan
KLB.
(2). Pengembanganteknologidiagnostik.
f.

Menyusunperaturanperundangan
MenyusunpedomanSKD-KLBdan penanggulangan
KLB masingmasingpenyakitberpotensi
KLBsecaranasional.

o . Pengembangan
dan ataupeningkatan
SKD-KLBdarurat

Untukmenghadapi
ancamanseranganKLB penyakittertentuyang
sangatserius dapat mengembangkan
SKD-KLBpenyakittertentu
yang baru atau meningkatkan SKD-KLB penyakittertentu yang
sudahada, padawilayahtertentudan periodewaktdtertentu.
2. PeranDinasKesehatanPropinsi
a. KajianEpidemiologiAncamanKLB
Dinas KesehatanPropinsimenyelenggarakan
kegiatan sebagai
berikut:
(1). lvlelaksanakan
pengumpulan
danpengolahan
datadan informasi
penyakitberpotensiKLB dan kondisirentan KLB di daerah
propinsi dengan bekerjasamadengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan Departemen
Kesehatan.
(2). Melakukan
kajianepidemiologi
terusmenerussecarasistematis
terhadapperkembangan
penyakitberpotensiKLB dan faktor-

KESEHATAN
MENTENI
BEPUBLIK
INOONESIA

faktor risikonya, sehingga dapat mengidentifikasiadanya
ancamanKLB di daerahpropinsiatau pada beberapawilayah
kabupaten/kota
tertentu.
(3). l\,lelaksanakan
penyelidikan
lebihluas terhadapkondisirentan
KLB, kajian kualitaspenyelenggaraan
penanggulangan
KLB,
sertakajiankualitaskerjasamadalamjejaringSKD-KLB.
b . PeringatanKewaspadaan
Dini KLB

Dinas KesehatanPropinsimenyelenggarakan
kegiatan sebagai
berikut:
(1). Memberikan
informasiperkembangan
penyakitberpotensi
KLB
dan adanyaancamanKLll kepadaprogramterkaitdi lingkungan
Dinas KesehatanPropinsi,DinasKesehatanKabupaten/Kota,
dan sektorterkaitdi daerahpropinsi
secarateratursetiapbulan.
(2). Apabilateridentifikasi
adanyaancamanKLByangsangatpenting
dan mendesak, maka dalam waktu secepat-cepatnya
memberikanperingatankewaspadaan
dini KLB kepadaprogram
terkaitdi lingkungan
DlnasKesehatan
Propinsi
dan sektorterkait
di daerahpropinsi,DinasKesehatanPropinsiberbatasan
dan
DeDartemen
Kesehatan.
(3). Memberikan
penyakitberpotensj
informasiperkembangan
KLB
dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk
mendorong
kesiapsiagaan
KLB di lingkungan
DinasKesehatan
Propinsi,Dinas KesehatanKabupaten/Kota
dan lintassektor
propinsisecarateratursetiaptahun.
PeningkatanKewaspadaan
dan Kesiapsiagaan
TerhadapKLB
DinasKesehatan
Propinsi
menyelenggarakan
kegiatan:
(1). Peningkatan
kegiatansurveilansdan penyelidikan
lebih luas
terhadapkondisirentanKLB
(2). Peningkatan
kegiatansurveilansdan penyelidikan
lebih luas
terhadapdugaanadanyaKLB
(3). lVendorongkewaspadaan
dan kesiapsiagaan
terhadapKLB
serta pelaksanaanupaya-upayapencegahanKLB melalui
perbaikan
kondisirentanKLBdi Kabupaten/Kota
(4). Apabila diperlukankesiapsiagaan
terhadapKLB, melakukan
penyiapan
tim penyelidikan
dan penanggulangan
KLB propinsi,
penyiapancadanganobat dan saranapenuniangpenyelidikan

I,IENfE XSSEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

penyiapan
dan penanggulangan
KLBpropinsi,
mediakomunikasj
dan konsultasi,penyiapanjejaring SKD-KLBdan penyusunan
podomanpenyelidikan
dan penanggulangan
KLBsertatatacara
pelaporannya
di daerahpropinsi.
(5). Menjalinkemitraanlintassektorterkaitdi propinsidalam upaya
pencegahan
KLBmelaluiperbaikan
kondisirentanKLB.
Advokasi dan Asistensi PenyelenggaraanSKD-KLB
Untuk menjaga kesinambunganpenyelenggaraan
SKD-KLB di
Propinsi
dengankinerjayangtinggi,makaDinasKesehatan
:
(1). Mengupayakandukunganpolltikdan anggaranpenyelenggaraanSKD-KLB
di Propinsi
(2). Melaksanakanpembinaandan asistensiteknis penyelenggaraanSKD-KLB
di Kabupaten/Kota
(3). Menyusun peraturan dan pedoman_
penanggulangan
KLBdi propinsi.

SKD-KLB dan

PeranKantorKesehatanPelabuhan
a. KajianEpidemiologiAncamanKLB
KantorKesehatanPelabuhanmenyelenggarakan
kegiatansebagar
berikut:
(1). Melaksanakan
pengumpulan
dan pengolahan
datadan informasi
penyakitberpotensiKLB dan kondisirentanKLB di daerahkerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan bekerjasamadengan
propinsi
DinasKesehatan
Kabupaten/Kota
dan DinasKesehatan
sertakerjasama
antarnegara.
(2). Melakukankajianepidemiologi
terus menerussecarasislematis
terhadap perkembanganpenyakitberpotensiKLB dan faktorfaktor risikonya,sehingga dapat mengidentifikasi
adanya
ancamanKLB di daerahkerja KantorKesehatanpelabuhan
sertadiseluruh
wilayahIndonesia.
(3). Melaksanakan
penyelidikan
lebihluas terhadapkondisirentan
penyelenggaraan
KLB, kualitas
penanggulangan
KLB, serta
kualilaskerjasama
dalamjejaringSKD-KLB.

KES€HATAN
Ii,IENTEFI
INOONESIA
REPUBLIK

b. PeringatanKewaspadaan
Dlni KLB
Kantor KesehatanPelabuhanmenyelenggarakan,
kegiatansebagai
berikut:
(1). Nlemberikan
penyakitberpotensi
informasiperkembangan
KLB
dan adanyaancamanKLBkepadaprogramterkaitdi lingkungan
Dinas KesehatanPropinsi,Dinas KesehatanKabupaten/Kota,
dan dilingkungan daerah kerja Kantor KesehatanPelabuhan
secarateratursetiapbulan.
(2). Apabilateridentifikasi
adanyaancamanKLByangsangalpenting
dan mendesak, maka dalam waktu secepat-cepatnya
memberikanperingatankewaspadaandini KLB kepada Dinas
Kesehatan KabuFaten/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi,
dilingkungandaerah kerja Kantor KesehatanPelabuhandan
DepartemenKesehatan.
(3). Memberikan
penyakitberpotensi
informasiperkembangan
KLB
dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk
mendorongkesiapsiagaan
KLBdilingkungan
daerahkerjaKantor
Kesehatan
Pelabuhan
secarateratursetiaDtahun.
c. PeningkatanKewaspadaan
dan Kesiapsiagaan
TerhadapKLB
KantorKesehatanPelabuhanmenyelenggarakan
kegiatan:
(1). Peningkatan
kegiatansurveilansdan penyelidikan
lebih luas
terhadapkondisirentanKLBdi daerahkerjaKKP
(2). Peningkatan
kegiatansurveilansdan penyelidikan
lebih luas
terhadapdugaanadanyaKLBdi daerahkerjaKKP
(3). I/endorongkewaspadaan
dan kesiapsiagaan
terhadapKLB
serta pelaksanaanupaya-upayapencegahanKLB melalui
perbaikankondisirentanKLB di daerahkerja KantorKesehatan
Pelabuhan.
(4). Kesiapsiagaanterhadap KLB, terutama penyiapan tim
penyelidikan
dan penanggulangan
KLB, penyiapancadangan
penunjang
penyelidikan
obat dan sarana
dan penanggulangan
penyiapan
KLB, penyiapanmediakomunikasi
dan konsultasi,
jejaringSKD-KLB.
(5). Menjalinkemitraanlintassektorterkaitdi daerahkerjaKantor
KesehatanPelabuhandalam upayapencegahanKLB melalui
perbaikan
kondisirentanKLB.

MENTEH
KESEHATAN
BEPIJSI.IK
INDONESIA

PeranDinasKesehatanKabupaton/Kota
a. KajianEpidemiologiAncamanKLB
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamenyelenggarakankegiatan
sebagaiberil(Ut:
(1). Melaksanakan
pengumpulan
dan pengolahan
datadan informasi
penyakit berpolensiKLB dan kondisi rentan KLB di daeran
kabupaten/kota
denganbekerjasama
dengan Unit Pelayanan
Kesehatandi kabuDaten/kota.
(2). Melakukan
kajianepidemiologi
terusmenerussecarasistematjs
terhadap perkembanganpenyakitberpotensiKLB dan faktorfaktor risikonya,sehingga dapat mengidentjfikasi
adanya
ancamanKLB di daerahkabupaten/kota
pada
atau
beberapa
wilayahpuskesmastertentu.
(3). Melaksanakan
penyelidikan
lebihluas terhadapkondisirentan
KLB, kualitaspenyelenggaraan
penanggulangan
KLB, serta
kualitaskerjasamadalamjejaringSKD-KLB.
b. PeringatanKewaspadaanDini KLB
Dinas Kesehalan Kabupaten/Kotamenyelenggarakankegiatan