ProdukHukum Perdagangan

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NO. SE-31/BC/2001 TANGGAL 27 SEPTEMBER 2001
TENTANG
PENETAPAN JALUR BAGI BARANG EKSPOR
YANG MENDAPAT FASILITAS PENGEMBALIAN BEA MASUK
DAN ATAU CUKAI SERTA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

Kepada :
Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai,
di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Sebagai upaya meningkatkan pengawasan terhadap barang ekspor yang mendapat fasilitas pengembalian
(restitusi) Bea Masuk dan atau Cukai serta Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah,
dipandang perlu untuk memberikan penegasan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Terhadap barang ekspor yang akan dikaitkan dengan fasilitas pengembalian (restitusi), proses pelayanannya
dilakukan dengan pemeriksaan fisik;
2. Dalam hal eksportir tersebut termasuk kategori jalur hijau yang ditetapkan oleh komputer di Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai tempat pendaftaran PEB, mekanisme penetapan jalur merah dilaksanakan melalui
Nota Intelijen;
3. Tatacara pemeriksaan fisik barang dan pengawasan stuffing, mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam

Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. KEP-45/BCD/2001 tanggal 31 Juli 2001
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan

DIREKTUR JENDERAL,
ttd.

R.B. PERMANA AGUNG
NIP. 060044475

Tembusan Yth.
1. Sekretaris Direktorat Jenderal dan Para Direktur pada KP DJBC;
2. Para Kepala Kantor Wilayah DJBC.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NO. SE-28/B C/2001 TANGGAL 5 SEPTEMBER 2001
TENTANG
EKSPOR BARANG/BAHAN IMPOR YANG BELUM MENGALAMI PENGOLAHAN
OLEH PERUSAHAAN YANG MENDAPAT KEMUDAHAN EKSPOR

Kepada :

Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai,
di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Dalam rangka memberikan pelayanan kepada eksportir yang akan mengekspor kembali (re-ekspor)
barang/bahan impor yang mendapat kemudahan ekspor yang belum mengalami pengolahan, dipandang perlu
untuk menyampaikan penegasan hal-hal sebagai berikut :
1. Eksportir yang akan melaksanakan re-ekspor terlebih dahulu harus memperoleh surat persetujuan re-ekspor
dari Kepala Kantor Pelayanan DJBC setempat.
2. Eksportir mengajukan permohonan yang mencantumkan data atas barang/bahan yang akan diekspor
meliputi :
a. alasan dilakukannya re-ekspor;
b. negara tujuan;
c. nomor/tanggal PIB;
d. nama barang/bahan;
e. nomor Pos Tarif;
f. jumlah dan satuan barang/bahan yang akan dire-ekspor.
3. Dalam permohonan dilampirkan dokumen pendukung antara lain;
a. dokumen impor (copy PIB, invoice, packing list dan STTJ);
b. surat pembatalan order dari pembeli, yaitu khusus untuk re-ekspor karena adanya pembatalan dari calon
pembeli;

4. Re-ekspor dilaksanakan dengan menggunakan PEB yang mendapat kemudahan ekspor dan dilakukan
pemeriksaan fisik oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai terdekat dengan lokasi pabrik yang telah ditunjuk
sebagai kantor pelabuhan muat;
5. Terhadap pemeriksaan fisik barang ekspor tersebut diterbitkan LPBC;
6. LPBC tersebut dilaporkan di dalam Laporan Ekspor (LE) tersendiri dengan melampirkan surat asli
persetujuan re-ekspor.
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan.

DIREKTUR JENDERAL,
ttd.

R.B. PERMANA AGUNG
NIP. 060044475

Tembusan Yth.
1. Sekretaris Direktorat Jenderal dan Para Direktur pada KP DJBC;
2. Para Kepala Kantor Wilayah DJBC.