BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Kabupaten Buru

BUPATI BURU
PERATURAN BUPATI BURU

noMoR

0l

TArruN 2014

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BURU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

:

Mengingat:


BUPATI BURU,
a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan urusan Pemerintahan
Daerah secara berdaya guna dan berhasil guna di bidang unit
pengadaan barangljasa, perlu membentuk Organisai dan Tata
Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kabupaten Buru;
b. bahwa Peraturan Bupati Buru Nomor 38 Tahun 2Ol2 tentang
Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Kabupaten Buru tidak sesuai dengan
perkembangan saat ini sehingga perlu dilakukan penyesuaian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Buru.
1.

8 Tahun

1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1974

Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 43 Tahun L999 tentang Perrrbahan Atas
undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Popkok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 7999
ruohor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-undang Nomor

Nomor 3890);

Undang-Undang Nomor 28

Tahun L999

tentang
Korupsi,
dari
Bebas
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun tggg Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
3. undang-undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan
ProvinJi Maluku Utara, Kabupaten BurL dan Kabupaten
Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Tahun L999
Nomor L74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3895)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2OOO tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomot 46

2.

Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara,
Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3961);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor +286l.;

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor a355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang Pemeriksaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaOQ;

7.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor lO4, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2\;
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 44371 sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Atas Undang
Nomor 32 tahun 2OA4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OOB Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a84\;
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(L,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa38);
10. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2OlL tentang Pembentukan
Peraturan Pemndang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OLl Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 523il;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (L,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a5781 ;

L2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4609]r sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO8 tentang
perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2A06
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2OO8 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a855);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOT tentang
Pembagian Umsan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO7 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a7371;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OOZ tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OOT Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a7a\;

15. Peraturan Presiden Nomor 1O6 Tahun 2OOT tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
16. Peraturan Presiden Nomor 7O Tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2OlO tentang
Pengadaan Barang I Jasa Pemerintah;
t7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2l

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah ;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2OOT tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Barang Daerah;


Memperhatikan : Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor : 05 Tahun 2012 tentang Unit Layanan
Pengadaan (ULP) Bararrgl Jasa Pemerintah;
MEMUTUSI(AI{

MenetapKan

:

:

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH KABUPATEN BURU
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal
1.


2.

3.
4.
5.
6.

7.

1

Daerah adalah Kabupaten Buru
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Bupati adalah Bupati Buru.
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Buru.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD, adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buru.
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah Unit
Organisasi Pemerintah Daerah yang berfungsi melaksanakan Pengadaaan

Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Buru secara terintregrasi yang bersifat
perrnanen.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan
pen[adaan Baraig/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang prosesnya dimulai dari

perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa.
8. Kelompok Kerja ULP selanjutnya disebut Pokja ULP adalah kelompok kerja
yang berjumlah gasal, beranggotakan paling kurang 3 (tiga) ora.ng dan dapat
ditambah sesuai kompleksitas pekerjaan, yag bertugas untuk melaksanakan
pemilihan penyedia barang/jasa Pemerintah.
9. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adatah tanda bukti
pengakuan dari Pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi di
bidang Pengadaan Barang/Jasa.
10. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau selanjutnya
disebut LKPP adalah Lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan
dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2OO7 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Baralrtg/ Jasa Pemerintah.

11. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah
Unit Kerja Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk menyelenggarakan
Sistem Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik.
12. Pengadaan secara Elektronik atau E-hoanrement adalah Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang dilaksanakan dengan menggunakan Teknologi
Informasi dan Transaksi Elektronik sesuai dengan Peraturan Perundangundangan, yang berbqsls webfintetttet meliputi pelelangan umum secara
elektronik yang diselenggarakan oleh layanan pengadaan secara elektronik
(LPSE).

L3.

E-Tendeing adalah tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang
dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia

Barang/Jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektornik dengan
cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang telah
ditentukan.
14. Katalog elektronik atau E-Catalognte adalah Sistem Informasi Elektronik yang
memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari
berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
L5. E-htrchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui Sistem Katalog
Elektronik.
16. Portal Pengadaan Nasional adalah Pintu Gerbang Sistem Informasi Elektronik
yang terkait dengan informasi Pengadaan Barang/Jasa secara Nasional yang
dikelola oleh LKPP.
17. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan a.nggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD.
1,8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunakan APBD.
19. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
20. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang ditunjuk untuk melaksanakan
Pengadaan Langsung.
21. Panitia/Pejabat Penerima

Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang
ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil

pekerjaan.

22.Dolsamen Pengadaan adalah Dokumenn yang ditetapkan oleh ULPlPejabat
Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh
para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa.
23. Strategi pengadaan adalah usaha terbaik yang dilakukan untuk mencapai
tujuan pengadaan dalam mendapatkan bxangljasa yang tepat kualitas,
tepat kuantitas, tepat waktu, tepat sumber dan tepat harga berdasarkan
aturan/prosedur, etika, kebijakan dan prinsip pengadaan.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2

Dengan Peraturan Bupati Ini dibentuk Organisasi dan Tata Keda Unit Layanan
Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Buru
BAB III
KEDUDUKAN DAN TUJUAN ULP
Pasal 3

(1) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Buru merupakan unit organisasi yang bersifat
struktural.
(21 Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dan bertanggung jawab Kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 4

Unit Layanan Pengadaan (ULP) dibentuk dengan tujuan

:

a. menjamin pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa lebih terintegrasi atau
terpadu sesuai dengan Tata Nilai Pengadaan

;

b. meningkatkan efektifitas dan efesiensi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi

;

c. menjamin persamaan kesempatan, akses, dan hak bagi penyedia barang/jasa
agar tercipta persaingan usaha yang sehat ; dan

d. menjamin proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilakukan

secara

profesional.
BAB IV
RUANG LINGKUP, TUGAS DAN KEWENANGAN ULP

Pasal 5

(1) Ruang lingkup pelaksanaan tugas dan kewenangan ULP meliputi
penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah yang
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa melalui proses pelelangan/seleksi
sampai dengan ditandatanganinya kontrak oleh PA/ KPA atau PPK yang
pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
(21 Pengadaan barang/jasa

di luar

pelelangan/seleksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan otefr pejabat pengad.aan barang/jasa pada
masing-masing SKPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6
T\.rgas ULP sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, meliputi :
a. Mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang /Jasa bersama PPK
b. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa;

c.

d.
e.

;

Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website Pemerintah
Daerah masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat,
serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan pada Portal Pengadaan
Nasional ;
Menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau
paskualilikasi ;
Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang

masuk;

f. Menjawab sanggahan ;
g. Menyampaikan hasil pemilihan dan menyerahkan salinan

dokumen

pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK ;
Menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa

;
h.
Kerangka Acuan
Sendiri,
Pikiraan
perubahan
Harga
Mengusulkan
i.
Kerja/Spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK ;
j. Membuat laporan mengenai proses pengadaan dan hasil pengadaan kepada

k.
l.

Kepala Daerah

;

Memberikan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan
barcngljasa kepada PA/KPA ;
Men5rusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barung/Jasa di lingkungan
ULP

;

m. Melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sitem

n.
o.

pengadaan secara elektronik di LPSE ;
ivtetatsanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barangljasa yang telah
dilaksanakan ; dan
Mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen

peng"d..rr, data suryey harga, daftar kebutuhan bxangljasa dan daftar
hitam penyedia.

Pasal 7
Kewenangan Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebagaimana dimaksud pada Pasal

5, meliputi :
a. Menetapkan Dokumen Pengadaan;
b. Menetapkan besaran Jaminan Penawaran;
c. Menetapkan pemenang untuk :
1) Pele|angan atau Penunjukan La.ngsung

untuk paket

Pengadaan

Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggr Rp.
1 OO. 0OO.OO0.OO0,OO (seratus miliar rupiah) ; atau
2) Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa
Konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp. IO.OOO.OOO.OOO,OO (sepuluh
miliar rupiah);
d. Mengusulkan penetapaan pemenang kepada Pengguna Anggaran (PA) untuk
eenfeaia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yaflg bernilai diatas
Rp. 1OO.O0O.OOO.0OO,O0 (seratus miliar rupiah) dan Penyedia Jasa Konsltansi
Vi"g bernilai diatas Rp. 10.0OO.OOO.OOO,OO (sepuluh miliar rupiah) melalui

e.

Kepala ULP;

Mengusulkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran agar
eeny-eAia narangT.rau^ y"og melakukan perbuatan dan tindakan seperti

penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya untuk dikenakan sanksi

t

pencantuman dalam Daftar Hitam; dan

Memberikan sanksi administrasif kepada Penyedia Barang/Jasa yang
melakukan pelanggaran, perbuatan atau tindakan sebagaimana yang berlaku

2Ol2 tentang Purubahan Kedua
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

dalam Peraturan Presiden Nomor 7O Tahun
Barang/ Jasa Pemerintah.
BAB V

SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Kesatu
Perangkat Organisasi
Pasal 8
(1) Perangkat

Organisasi ULP terdiri dari

:

a. Kepala
b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Pokja Pelelangan Barang & Jasa Lainnya;

d. Pokja Pelelangan Jasa Konstruksi Kebinamargaan;
e. PokJa Pelelangan Jasa Konstruksi KeciptakaryaErn dan Sumber Daya Air;

f.
(2)

dan

Pokja Pelelangan Jasa Konsultansi;
Bagan Struktur Organisasi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa
Pemerintah Kabupaten Buru sebagaimana tersebut dalam lampiran.
Bagian Kedua
Ruang Lingkup T\rgas Perangkat Organisasi ULP
Pasal 9

lingkup tugas Kepala ULP meliputi :
Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP;
Menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan BarunglJasa ULP;
Menyusun program kerja dan anggaran ULP;
Mengawasi- selumh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan
melaporkan apabila ada penyimpan gaurr dan / atau indikasi penyimpangan ;
MemLuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
pengadaan barungljasa kepada Kepala Daerah;
ivtelat

Dokumen yang terkait

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015

0 0 5

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 05 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Selatan

0 0 9

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 05 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Selatan

0 0 23

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 05 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Selatan

0 0 15

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara

0 0 31

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengadaan Barang Jasa di Ohoi

0 0 9

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Tahun Anggaran 2015

0 0 5

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2014 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas, Dinas Pertambangan dan ESDM Kabupaten Buru

0 0 7

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Tahun Anggaran 2014 32 RKPD Kab. Buru

0 0 5

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Maluku

0 0 30