Materi Ombudsman DIY
Oleh :
Sutrisnowati, SH
Ketua
Lembaga Ombudsman DIY
Melakukan pengawasan
dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan
bersih dan penyelenggaraan
usaha swasta yang beretika
dan berkelanjutan.
Menerima berbagai aduan dari masyarakat
sehubungan dengan pelayanan publik,
termasuk bidang pendidikan
Menindaklanjuti aduan dengan berkoordinasi,
investigasi, klarifikasi, pencermatan dan
telaah dokumen
Melakukan mediasi
Memberikan rekomendasi untuk perbaikan
penyelenggaraan pelayanan publik: perbaikan
maupun inisiasi kebijakan baru
Melakukan monitoring atas pelaksanaan
rekomendasi
Terlapor dan Pelapor melaksanakan
rekomendasi Ombudsman.
Atasan terlapor menyampaikan laporan kpd
Ombudsman ttg pelaksanaan rekomendasi
Ombudsman dpt meminta keterangan Terlapor
dan atasannya dan melakukan pemeriksaan
lapangan utk memastikan pelaksanaan
rekomendasi
Dalam hal Terlapor dan atasan Terlapor tdk
melaksanakan rekomendasi atau hanya
melaksanakan sebagian Rekomendasi dg alasan
yg tdk dpt diterima oleh Ombudsman,
Ombudsman dpt mempublikasikan atasan
Terlapor yg tdk melaksanakan Rekomendasi dan
menyampaikan laporan kepada Gubernur DIY.
Ombudsman ada bukan untuk mencari-cari
kesalahan
Untuk menjembatani antara masyarakat
dan penyelenggara pelayanan publik
(pemerintah dan swasta)
Mekanisme kontrol antara pemberi
pelayanan dan penerima pelayanan
Agar terwujud pelayanan publik yang prima
Sehingga masyarakat mendapatkan
haknya dan kesejahteraan rakyat terwujud
Menuju jogja istimewa
Pelayanan publik
memperkuat demokrasi
Menegakkan Hak Asasi
Manusia, baik Hak Sipil
Politik maupun Hak Ekonomi
Sosial Budaya.
Hampir seluruh hak asasi
tergantung dengan
pelayanan publik.
Pelayanan Publik = pintu
untuk mendapatkan hak.
Sifat pemenuhan Hak ada 2:
Mutlak : identitas,
Kesehatan, Pendidikan dll
Kemudian: sosial, budaya dll
Kasus dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik oleh
Pemerintahan pada bidang:
1.Kesehatan
2.Pendidikan
3.Pertanahan
4.Bansos
5.Perizinan
6.Kepegawaian
7.Rekonstruksi
8.Hukum
9.Adminduk
10.Pemerintah
11.Lain-lain
Bidang
20052008
2008-2011
20112014
Total
Kesehatan
7
39
166
212
Pendidikan
28
70
79
177
Pertanahan
39
60
68
167
Bansos
11
50
64
124
Perizinan
6
40
53
99
Kepegawaian
6
35
39
80
Rekonstruksi
70
0
0
70
Hukum
33
32
5
70
Adminduk
14
20
24
58
Pemerintah
19
15
20
54
Lain
43
43
83
169
Total
276
405
601
1.282
Bidang
Jumlah
Persenta
se
Penyelengg
ara
Ketenagakerjaan
32
17%
Swasta
Keuangan
31
16%
Swasta
Binis &
Perdagangan
12
7%
Swasta
Properti-Perhotelan
11
6%
Pendidikan
24
13%
Pemerintah
Pertanahan
21
11%
Pemerintah
Kesehatan
13
7%
Pemerintah
Sosial Budaya
8
4%
Perizinan
8
4%
Penegakan Hukum
8
4%
Tehnologi &
Komunikasi
9
5%
Transportasi
5
3%
Adminduk
7
4%
Pertabahangan
1
1%
Tidak bisa menggunakan jaminan
kesehatan yang di miliki
Ketidakpahaman penyelenggara layanan
terhadap aturan/kebijakan perundangan
Miss Komunikasi antara penyelenggara
pelayanan dengan penerima layanan
Prosedur dan mekanisme yang kurang
transparan & akuntabel
Prosedur dan Mekanisme penanganan
keluhan
Kesepahaman yang tidak sama dari
penyedia layanan
Melihat ombudsman sebagai yg ngribeti
Stake holder belum memahami tupoksi/
marwah ombudsman DIY di bentuk
Stake holder memaknai pengadu/pelapor
bahwa 1 pengaduan tdk perlu di tanggapi
Dalam forum klarifikasi stake holder
merasa di pojokkan
Melempar masalah agar ombudsman yg
menyelesaikan
Kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap mekanisme & prosedur
miss communication antara aparatur
pemerintah, paramedis dan masyarakat
kenyataan yang saat ini terlihat oleh
mata adalah kinerja pelayanan publik
yang cenderung menjadi ukuran
kinerja pemerintahan, banyak tuntutan
masyarakat yang kian menguat agar
pelayanan publik bidang kesehatan
lebih responsif atas kebutuhan
masyarakat, menerapkan manajemen
yang transparan, partisipatif dan
akuntabel (Bappenas ; 2011).
BAGAIMANA
KEDEPAN.....
1. dasar hukum;
2. persyaratan;
3. sistem, mekanisme, dan
prosedur;
4. jangka waktu
penyelesaian;
5. biaya/tarif;
6. produk pelayanan;
7. sarana, prasarana,
dan/atau fasilitas;
8. kompetensi pelaksana
9. pengawasan internal;
10.penanganan pengaduan,
saran, dan masukan;
10.jumlah pelaksana;
11.jaminan pelayanan yang
memberikan kepastian
pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan standar
pelayanan;
12.jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan
dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa
aman, bebas dari bahaya,
dan resiko keragu-raguan;
13.evaluasi kinerja pelaksana.
Tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan
acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.
Provider harus menyusun,
menetapkan dan menerapkan SPP
yang ditetapkan dengan Keputusan
Pimpinan Penyelenggara.
Penyusunan SPP mengacu pada
Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku sesuai bidang tugasnya.
SPP diumumkan secara luas kepada
masyarakat: website, papan informasi
Maksud: sebagai acuan bagi
unit pelayanan instansi
pemerintah dalam penyusunan
pemerintah dalam penyusunan
standar pelayanan.
‰Tujuan: untuk mendorong
tersusunnya standar pelayanan
pada setiap unit pelayanan agar
penyelenggaraan pelayanan
dapat berjalan lebih baik
Memberikan jaminan kepada masyarakat akan
pelayanan yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan
Alat untuk mengukur kinerja pelayanan
Alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan
Memberikan informasi mengenai akuntablitas
pelayanan yang harus dipertangungjawabkan oleh
unit penyedia layanan
Menjadi alat bagi pengambilan keputusan
Menghilangkan keraguan pegawai dalam
pengambilan keputusan
Menjelaskan sarana dan prasarana yang
dipergunakan dalam pelayanan
Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki petugas
Wajib menyelenggarakan Pelayanan Publik sesuai
tujuan pembentukannya
Penyelenggaraan Pelayanan Publik sekurang-kurangnya
meliputi:
a.Pelaksanaan pelayanan b. Pengelolaan pengaduan
masyarakat
c.Pengelolaan informasi
d. Pengawasan internal
e.Penyuluhan kepada masyarakat
f. Pelayanan
konsultasi
Penyelenggara dan seluruh bagian organisasinya
bertanggung jawab atas ketidakmampuan, pelanggaran
dan kegagalan penyelenggaraan pelayanan
Untuk mempermudah penyelenggaraan berbagai
bentuk Pelayanan Publik dapat dilakukan
penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu
a. Adil dan tidak diskriminatif;
b. Cermat;
c. Santun dan ramah;
d. Profesional;
e. Tidak mempersulit;
f. Tegas, andal, dan tidak memberikan
putusan yang berlarut-larut;
g. Patuh pada perintah atasan yang sah
dan wajar;
h. menjunjung tinggi nilai-nilai
akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara;
i. tidak membocorkan informasi atau
dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
j. terbuka dan mengambil langkah yang tepat
untuk menghindari benturan kepentingan;
k. tidak menyalahgunakan sarana dan
prasarana serta fasilitas pelayanan publik;
l. tidak memberikan informasi yang salah atau
menyesatkan dalam menanggapi
permintaan informasi serta proaktif dalam
memenuhi kepentingan masyarakat;
m. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan,
dan/atau kewenangan yang dimiliki;
n. sesuai dengan kepantasan; dan
o. tidak menyimpang dari prosedur.
Organisasi harus melakukan upaya pengembangan
pegawai, agar setiap dapat menyesuaikan dengan
komitmen untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan
Organisasi harus secara aktif melakukan upaya
peningkatan standar pelayanan berkelanjutan
Organisasi harus secara aktif komunikasi dengan
masyarakat pelanggan
Melakukan upaya pengukuran kepuasan
pelanggan>>>>Survey Kepuasan Masyarakat
Membuka akses yang baik kepada masyarakat,baik
melalui pengelolaan keluhan ataupun bentu
klainnya
Membuat mekanisme pelaporan kinerja organisasi
Memiliki Standard Operating Procedures (SOP)
Sutrisnowati, SH
Ketua
Lembaga Ombudsman DIY
Melakukan pengawasan
dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan
bersih dan penyelenggaraan
usaha swasta yang beretika
dan berkelanjutan.
Menerima berbagai aduan dari masyarakat
sehubungan dengan pelayanan publik,
termasuk bidang pendidikan
Menindaklanjuti aduan dengan berkoordinasi,
investigasi, klarifikasi, pencermatan dan
telaah dokumen
Melakukan mediasi
Memberikan rekomendasi untuk perbaikan
penyelenggaraan pelayanan publik: perbaikan
maupun inisiasi kebijakan baru
Melakukan monitoring atas pelaksanaan
rekomendasi
Terlapor dan Pelapor melaksanakan
rekomendasi Ombudsman.
Atasan terlapor menyampaikan laporan kpd
Ombudsman ttg pelaksanaan rekomendasi
Ombudsman dpt meminta keterangan Terlapor
dan atasannya dan melakukan pemeriksaan
lapangan utk memastikan pelaksanaan
rekomendasi
Dalam hal Terlapor dan atasan Terlapor tdk
melaksanakan rekomendasi atau hanya
melaksanakan sebagian Rekomendasi dg alasan
yg tdk dpt diterima oleh Ombudsman,
Ombudsman dpt mempublikasikan atasan
Terlapor yg tdk melaksanakan Rekomendasi dan
menyampaikan laporan kepada Gubernur DIY.
Ombudsman ada bukan untuk mencari-cari
kesalahan
Untuk menjembatani antara masyarakat
dan penyelenggara pelayanan publik
(pemerintah dan swasta)
Mekanisme kontrol antara pemberi
pelayanan dan penerima pelayanan
Agar terwujud pelayanan publik yang prima
Sehingga masyarakat mendapatkan
haknya dan kesejahteraan rakyat terwujud
Menuju jogja istimewa
Pelayanan publik
memperkuat demokrasi
Menegakkan Hak Asasi
Manusia, baik Hak Sipil
Politik maupun Hak Ekonomi
Sosial Budaya.
Hampir seluruh hak asasi
tergantung dengan
pelayanan publik.
Pelayanan Publik = pintu
untuk mendapatkan hak.
Sifat pemenuhan Hak ada 2:
Mutlak : identitas,
Kesehatan, Pendidikan dll
Kemudian: sosial, budaya dll
Kasus dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik oleh
Pemerintahan pada bidang:
1.Kesehatan
2.Pendidikan
3.Pertanahan
4.Bansos
5.Perizinan
6.Kepegawaian
7.Rekonstruksi
8.Hukum
9.Adminduk
10.Pemerintah
11.Lain-lain
Bidang
20052008
2008-2011
20112014
Total
Kesehatan
7
39
166
212
Pendidikan
28
70
79
177
Pertanahan
39
60
68
167
Bansos
11
50
64
124
Perizinan
6
40
53
99
Kepegawaian
6
35
39
80
Rekonstruksi
70
0
0
70
Hukum
33
32
5
70
Adminduk
14
20
24
58
Pemerintah
19
15
20
54
Lain
43
43
83
169
Total
276
405
601
1.282
Bidang
Jumlah
Persenta
se
Penyelengg
ara
Ketenagakerjaan
32
17%
Swasta
Keuangan
31
16%
Swasta
Binis &
Perdagangan
12
7%
Swasta
Properti-Perhotelan
11
6%
Pendidikan
24
13%
Pemerintah
Pertanahan
21
11%
Pemerintah
Kesehatan
13
7%
Pemerintah
Sosial Budaya
8
4%
Perizinan
8
4%
Penegakan Hukum
8
4%
Tehnologi &
Komunikasi
9
5%
Transportasi
5
3%
Adminduk
7
4%
Pertabahangan
1
1%
Tidak bisa menggunakan jaminan
kesehatan yang di miliki
Ketidakpahaman penyelenggara layanan
terhadap aturan/kebijakan perundangan
Miss Komunikasi antara penyelenggara
pelayanan dengan penerima layanan
Prosedur dan mekanisme yang kurang
transparan & akuntabel
Prosedur dan Mekanisme penanganan
keluhan
Kesepahaman yang tidak sama dari
penyedia layanan
Melihat ombudsman sebagai yg ngribeti
Stake holder belum memahami tupoksi/
marwah ombudsman DIY di bentuk
Stake holder memaknai pengadu/pelapor
bahwa 1 pengaduan tdk perlu di tanggapi
Dalam forum klarifikasi stake holder
merasa di pojokkan
Melempar masalah agar ombudsman yg
menyelesaikan
Kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap mekanisme & prosedur
miss communication antara aparatur
pemerintah, paramedis dan masyarakat
kenyataan yang saat ini terlihat oleh
mata adalah kinerja pelayanan publik
yang cenderung menjadi ukuran
kinerja pemerintahan, banyak tuntutan
masyarakat yang kian menguat agar
pelayanan publik bidang kesehatan
lebih responsif atas kebutuhan
masyarakat, menerapkan manajemen
yang transparan, partisipatif dan
akuntabel (Bappenas ; 2011).
BAGAIMANA
KEDEPAN.....
1. dasar hukum;
2. persyaratan;
3. sistem, mekanisme, dan
prosedur;
4. jangka waktu
penyelesaian;
5. biaya/tarif;
6. produk pelayanan;
7. sarana, prasarana,
dan/atau fasilitas;
8. kompetensi pelaksana
9. pengawasan internal;
10.penanganan pengaduan,
saran, dan masukan;
10.jumlah pelaksana;
11.jaminan pelayanan yang
memberikan kepastian
pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan standar
pelayanan;
12.jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan
dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa
aman, bebas dari bahaya,
dan resiko keragu-raguan;
13.evaluasi kinerja pelaksana.
Tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan
acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.
Provider harus menyusun,
menetapkan dan menerapkan SPP
yang ditetapkan dengan Keputusan
Pimpinan Penyelenggara.
Penyusunan SPP mengacu pada
Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku sesuai bidang tugasnya.
SPP diumumkan secara luas kepada
masyarakat: website, papan informasi
Maksud: sebagai acuan bagi
unit pelayanan instansi
pemerintah dalam penyusunan
pemerintah dalam penyusunan
standar pelayanan.
‰Tujuan: untuk mendorong
tersusunnya standar pelayanan
pada setiap unit pelayanan agar
penyelenggaraan pelayanan
dapat berjalan lebih baik
Memberikan jaminan kepada masyarakat akan
pelayanan yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan
Alat untuk mengukur kinerja pelayanan
Alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan
Memberikan informasi mengenai akuntablitas
pelayanan yang harus dipertangungjawabkan oleh
unit penyedia layanan
Menjadi alat bagi pengambilan keputusan
Menghilangkan keraguan pegawai dalam
pengambilan keputusan
Menjelaskan sarana dan prasarana yang
dipergunakan dalam pelayanan
Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki petugas
Wajib menyelenggarakan Pelayanan Publik sesuai
tujuan pembentukannya
Penyelenggaraan Pelayanan Publik sekurang-kurangnya
meliputi:
a.Pelaksanaan pelayanan b. Pengelolaan pengaduan
masyarakat
c.Pengelolaan informasi
d. Pengawasan internal
e.Penyuluhan kepada masyarakat
f. Pelayanan
konsultasi
Penyelenggara dan seluruh bagian organisasinya
bertanggung jawab atas ketidakmampuan, pelanggaran
dan kegagalan penyelenggaraan pelayanan
Untuk mempermudah penyelenggaraan berbagai
bentuk Pelayanan Publik dapat dilakukan
penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu
a. Adil dan tidak diskriminatif;
b. Cermat;
c. Santun dan ramah;
d. Profesional;
e. Tidak mempersulit;
f. Tegas, andal, dan tidak memberikan
putusan yang berlarut-larut;
g. Patuh pada perintah atasan yang sah
dan wajar;
h. menjunjung tinggi nilai-nilai
akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara;
i. tidak membocorkan informasi atau
dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
j. terbuka dan mengambil langkah yang tepat
untuk menghindari benturan kepentingan;
k. tidak menyalahgunakan sarana dan
prasarana serta fasilitas pelayanan publik;
l. tidak memberikan informasi yang salah atau
menyesatkan dalam menanggapi
permintaan informasi serta proaktif dalam
memenuhi kepentingan masyarakat;
m. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan,
dan/atau kewenangan yang dimiliki;
n. sesuai dengan kepantasan; dan
o. tidak menyimpang dari prosedur.
Organisasi harus melakukan upaya pengembangan
pegawai, agar setiap dapat menyesuaikan dengan
komitmen untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan
Organisasi harus secara aktif melakukan upaya
peningkatan standar pelayanan berkelanjutan
Organisasi harus secara aktif komunikasi dengan
masyarakat pelanggan
Melakukan upaya pengukuran kepuasan
pelanggan>>>>Survey Kepuasan Masyarakat
Membuka akses yang baik kepada masyarakat,baik
melalui pengelolaan keluhan ataupun bentu
klainnya
Membuat mekanisme pelaporan kinerja organisasi
Memiliki Standard Operating Procedures (SOP)