Materi 1.3 PBJ Jasa Konsultansi

BIMBINGAN TEKNIS PENGADAAN
BARANG/JASA
(PERMEN PU NO 14/PRT/M/2013)
Penyusunan Dokumen, Standar
Dokumen dan Pedoman Evaluasi
Pengadaan Jasa Kosultansi
PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
KONSTRUKSI
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PENYUSUNAN DOKUMEN
PENGADAAN JASA
KONSULTANSI

IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN
METODE PENGADAAN
 Dilakukan pemaketan sesuai kebutuhan teknis dengan
memberikan kesempatan bagi usaha mikro, usaha kecil dan
koperasi kecil.
 Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan

penyedia, pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu
penyelesaian pekerjaan sehingga dapat difungsikan sesuai
rencana.
 Memperhatikan pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
seperti perencanaan/desain yang diperlukan, kajian, survey,
persetujuan kontrak tahun jamak (untuk kontrak tahun
jamak) serta dana/biaya yang harus sudah tersedia sebelum
dilakukan proses pengadaannya.
 Pemilihan
metode
pengadaan
dilakukan
dengan
mempertimbangkan, jenis, sifat, kompleksitas pekerjaan,
nilai barang/jasa serta jumlah penyedia barang/jasa

PEMAKETAN PEKERJAAN







Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan
memberi kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro,
usaha kecil dan koperasi kecil.
Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 750.000.000,diperuntukkan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi
kecil kecuali untuk pekerjaan jasa konsultansi yang
menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi
oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan jasa
konsultansi untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi
kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan
sehat, kesatuan sistem, kualitas dan kemampuan teknis
usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN
JAMAK
(Multi Years Contract)









pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun
anggaran dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan
yang berasal dari rupiah murni (APBN/APBD).
secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau
penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12
(dua belas) bulan dan/atau dalam rangka mengefektifkan
pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan.
sebelum pemilihan Pekerjaan Jasa Konsultansi dimulai, paket
Pekerjaan Jasa Konsultansi tersebut sudah mendapatkan
persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Menteri
Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).
Dalam melaksanakan pelelangan kontrak tahun jamak dilakukan
sekaligus meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan

sampai dengan selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia
di tahun pertama (bertahap).

PERHITUNGAN
PENYESUAIAN HARGA
Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak
Tahun Jamak berbentuk Kontrak Harga Satuan
berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan/atau
perubahan Dokumen Pengadaan;
tata cara perhitungan penyesuaian harga harus
dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen
Pengadaan;
penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis
pekerjaan yang bersifat borongan misalnya pekerjaan
Lump Sum

PENGADAAN SECARA

ELEKTRONIK
 Seluruh Satuan Kerja/SNVT di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum wajib menayangkan Rencana Umum
Pengadaan sesuai dengan alokasi DIPA pada sistem eprocurement Kementerian Pekerjaan Umum segera setelah
rencana kerja dan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum
disetujui oleh DPR;
 Rencana Umum Pengadaan berisi seluruh informasi paket
kegiatan administrasi umum, swakelola, dan kontraktual.
 Dalam penerapan secara elektronik :
Pokja ULP wajib mengunggah (Upload) dokumen pengadaan
dalam sistem pengadaan secara elektronik di website
www.pu.go.id dan penyedia wajib mengunduh (download)
untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa

PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM
Dalam hal pengadaan secara elektronik di
Kementerian/Lembaga/ Daerah/Instansi lain (di

luar Kementerian Pekerjaan Umum) dapat
menggunakan ketentuan pengadaan secara
elektronik
di
Kementerian/
Lembaga/
Daerah/Instansi bersangkutan

STANDA
R DOKU
M EN
PENGAD
A A N JA S
A
KONSU
LTASI

Standar Dokumen Pengadaan
Standar Dokumen Pengadaan terdiri atas:
1. Dokumen Seleksi

2. Dokumen Kualifikasi

10

STANDAR
STANDAR DOKUMEN
DOKUMEN PENGADAAN
PENGADAAN

DOKUMEN
PEMILIHAN
(SELEKSI)

DOKUMEN
SELEKSI
Dokumen Seleksi terdiri atas:
1. Undangan Pengambilan Dokumen
Seleksi;
2. Instruksi Kepada Peserta;
3. Lembar Data Pemilihan;

4. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
5. Bentuk Dokumen Penawaran:
a.Sampul I
1) Dokumen Administrasi; dan
2) Dokumen Penawaran Teknis;
b.Dokumen Penawaran Biaya.

6. Bentuk Rancangan Kontrak:
a. Surat Perjanjian/Pokok
Perjanjian
b. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
dan
c. Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
7. Bentuk Dokumen Lain:
a. SPPBJ;
b. SPMK;
c. Surat Jaminan Uang Muka;
d. Surat Jaminan Sanggahan
Banding


Kelalaian menyampaikan Dokumen
Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi sepenuhnya merupakan
risiko peserta

INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
SYARAT
SYARAT
PESERTA
PESERTA
Seleksi penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti oleh semua penyedia yang tercantum
dalam Daftar Pendek dan peserta kemitraan dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan

LARANGAN
LARANGAN KORUPSI,
KORUPSI, KOLUSI,
KOLUSI, DAN
DAN NEPOTISME

NEPOTISME (KKN),
(KKN), PENYALAHGUNAAN
PENYALAHGUNAAN
WEWENANG
WEWENANG SERTA
SERTA PENIPUAN
PENIPUAN
Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika
pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut :
1. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Seleksi, dan/atau
peraturan perundang-undangan;
2. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil seleksi. indikasi
persekongkolan antar Penyedia Barang/Jasa harus dipenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua)
indikasi di bawah ini:
• terdapat kesamaan dalam Dokumen Penawaran, antara lain pada: pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, dan/atau analisa pendekatan teknis;
• seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS;
• adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;

• adanya
kesamaan/kesalahan
isi
dokumen
penawaran,
antara
lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan; atau
• terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga Ahli tetap.
3. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/ atau keterangan lain yang tidak

LARANGAN PERTENTANGAN
KEPENTINGAN

Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, dilarang
memiliki/melakukan peran ganda atau terafiliasi. Peran ganda yang
dimaksud yaitu :
 Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan Usaha

tidak boleh merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan
Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada
Pelelangan pekerjaan yang sama;
 Penyedia

yang telah ditunjuk sebagai konsultan manajemen
konstruksi
berperan
sebagai
konsultan
perencana/konsultan
pengawas untuk pekerjaan fisik yang direncanakan/diawasi;

 Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan perencana/ pengawas

bertindak
sebagai
pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
yang
direncanakannya/ diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
 Pengurus

koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak
perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan

Sedangkan Afiliasi yang dimaksud adalah keterkaitan
hubungan, baik antar peserta, maupun antara peserta dengan
PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang antara lain meliputi:
a.

PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik langsung maupun
tidak

langsung

mengendalikan

atau

menjalankan

perusahaan peserta;
b.

hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang
sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama

PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM
NEGERI

Peserta
berkewajiban
untuk
menyampaikan
penawaran
yang
mengutamakan jasa konsultansi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (mengutamakan tenaga ahli dalam negeri).
Dalam
pelaksanaan
pekerjaan
jasa
konsultansi
dimungkinkan
menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan perangkat lunak yang
tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan :


penggunaan

tenaga

ahli

asing

dilakukan

semata-mata

untuk

mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara

terencana

untuk

semaksimal

mungkin

terjadinya

alih

pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia.


komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi
belum memenuhi persyaratan

di dalam negeri

PEMBERIAN PENJELASAN
Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP menjelaskan kepada peserta
mengenai :
1. Kerangka Acuan Kerja;
2. metode pemilihan;
3. cara penyampaian Dokumen Penawaran;
4. kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran;
5. jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran;
6. metode dan tata cara evaluasi;
7. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
8. jenis kontrak yang akan digunakan;
9. ketentuan tentang penyesuaian harga;
10. ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil;
11. risiko K3 yang mungkin timbul akibat pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya
(apabila diperlukan);
12. perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);
13. ketentuan tentang asuransi
Pemberian penjelasan isi Dokumen Seleksi, pertanyaan dari peserta,
jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan
lapangan, serta keterangan lain dituangkan dalam Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP). Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan
penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam

DOKUMEN PENAWARAN
Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) meliputi:
1. Surat Penawaran, yang didalamnya mencantumkan:
a. tanggal;
b. masa berlaku penawaran; dan
c. tanda tangan:
1. direktur utama/pimpinan perusahaan;
2. penerima kuasa dari direktur utama/ pimpinan perusahaan
3. kepala cabang perusahaan
4. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan
2. Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
3. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila bermitra) [dilampirkan
apabila bermitra dan lulus prakualifikasi sebagai penyedia jasa konsultansi
tunggal];
4. Dokumen Penawaran Teknis:
a. data pengalaman perusahaan,terdiri atas :
a. data organisasi perusahaan;
b. daftar pengalaman kerja sejenis selama 10 (sepuluh) tahun terakhir;
c. Referensi dari pengguna jasa; dan
d. uraian pengalaman kerja sejenis selama 10 (Sepuluh) tahun terakhir

b. pendekatan dan metodologi, terdiri atas:
1) tanggapan dan saran terhadap KAK;
2) uraian program kerja
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) komposisi tim dan penugasan; dan
5) jadwal penugasan tenaga ahli.
c. kualifikasi tenaga ahli, terdiri atas:
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan;
2) Referensi dari pengguna jasa; dan
3) surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan.
d. RK3K (bila disyaratkan); dan
e. Dokumen lain yang dipersyaratkan

Penawaran Biaya (Sampul II) meliputi:
1. rekapitulasi penawaran biaya;
2. rincian penawaran biaya yang terdiri:

PENETAPAN DAN PENGUMUMAN
PERINGKAT TEKNIS
1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Urutan Peringkat Teknis berdasarkan
Berita Acara Evaluasi Penawaran Administrasi dan Teknis.
2. Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada seluruh
peserta, yang sekurang-kurangnya memuat:
 nama paket pekerjaan;
 nama dan alamat peserta;
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
 hasil evaluasi persyaratan administrasi;
 nilai teknis seluruh peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
dan
 ambang batas nilai teknis

Dalam hal metode evaluasi kualitas, sanggahan dan sanggahan banding
dilakukan setelah pengumuman peringkat teknis.

PENETAPAN
PEMENANG
1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi berdasarkan Berita
Acara Evaluasi Penawaran, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 .
2. PA membuat Surat penetapan Pemenang Seleksi untuk nilai diatas
Rp10.000.000.000,00 setelah mendapat usulan dari Pokja ULP, dengan
ketentuan :
a. usulan penetapan Pemenang Seleksi ditembuskan kepada PPK dan APIP
Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP dengan alasan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka PA
secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi
gagal.

SANGGAH
AN

Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan
sanggahan secara elektronik kepada Pokja ULP disertai bukti
terjadinya penyimpangan melalui website.
Sanggahan diajukan apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
 penyimpangan

terhadap ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Seleksi;

 rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan

usaha yang sehat; dan/atau
 penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang

berwenang lainnya.
Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan
seleksi gagal. Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA, PPK atau
disampaikan dan diterima diluar masa sanggahan, dianggap sebagai
pengaduan.

SANGGAHAN
BANDING


Apabila tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat
mengajukan sanggahan banding sesuai dengan substansi sanggahan secara
tertulis/offline kepada Menteri/ Kepala Lembaga/ Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi atau kepada Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggahan
banding paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan.



Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan Jaminan
Sanggahan Banding yang

ditujukan kepada Pokja ULP sebesar 1% (satu

perseratus) dari HPS dengan masa berlaku 15 (lima belas) hari kerja sejak
tanggal pengajuan sanggahan banding.


Sanggahan banding menghentikan proses seleksi.



Jawaban sanggahan banding bersifat final dan jawaban dengan hasil evaluasi
ulang tidak ada sanggahan lagi.

KLARIFIKASI DAN/ATAU
NEGOSIASI

Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
1. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
2. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;
3. kualifikasi tenaga ahli;
4. organisasi pelaksanaan;
5. program alih pengetahuan;
6. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
7. jadwal penugasan personil; dan
8. fasilitas penunjang
Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
1. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
2. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
3. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran

PENUNJUKAN
PEMENANG
1.

Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS) kepada PPK
sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ).

2.

PPK menerbitkan SPPBJ, apabila sependapat dengan Pokja ULP, kepada
peserta seleksi dengan peringkat teknis terbaik

3.

SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
menyampaikan BAHS kepada PPK.

4.

Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran surat perjanjian)
sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal.

5.

Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka PPK meminta
Pokja ULP untuk mengundang peserta dengan peringkat teknis terbaik
berikutnya yang telah lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk
menghadiri acara pembukaan sampul II

6.

Apabila semua peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik pertama,
kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis dan akan ditunjuk
sebagai penyedia mengundurkan diri, maka seleksi
dinyatakan gagal oleh
PA/KPA setelah mendapat laporan dari PPK.

7.

Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima, dikenakan sanksi berupa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

setelah Pokja ULP

LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
1. Apabila ada pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar

Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka
yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar Data Pemilihan
(LDP);
2. Hal-hal yang WAJIB diisi dalam LDP antara lain:

a. Bobot penilaian;
b. Nominal jaminan sanggahan banding;

Seleksi Gagal
Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:
jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga);
apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan

usaha yang tidak sehat;
tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
sanggahan dari peserta atas pelaksanaan seleksi ternyata benar terhadap
penyimpangan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi;

penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang

lainnya.
 calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir
dalam klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
 Apabila pemenang dan pemenang cadangan akan ditunjuk sebagai
penyedia mengundurkan diri, maka seleksi dinyatakan gagal oleh PA/KPA
setelah mendapat laporan dari PPK.
 Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat diterima, dikenakan sanksi berupa dimasukkan dalam Daftar Hitam.
 klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan kesepakatan

Seleksi Gagal
 KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:












PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani
SPPBJ karena pelaksanaan seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya;
pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP
dan/atau PPK, ternyata benar, dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak
berwenang;
sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan
prosedur yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia Barang/Jasa
ternyata benar;
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan
diri dari penunjukan pemenang;
dokumen Seleksi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
atau
pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Seleksi.

Seleksi Gagal
Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Institusi menyatakan

Seleksi gagal, apabila:
 sanggahan

banding dari peserta atas terjadinya
penyimpangan
ketentuan
dan
prosedur
dalam
pelaksanaan seleksi yang melibatkan KPA, PPK dan/atau
Pokja ULP, ternyata benar; atau
 pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dan/atau
terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam
pelaksanaan seleksi yang melibatkan KPA, ternyata benar


Kepala Daerah
apabila:

menyatakan

Seleksi

gagal,

- sanggahan banding dari peserta ternyata benar; atau
- pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.

Tindak Lanjut Seleksi Gagal
KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab

terjadinya seleksi gagal.
Apabila dari hasil evaluasi mengharuskan adanya perubahan
Dokumen Pemilihan, maka seleksi diproses seperti seleksi baru.
Pokja melakukan pengumuman ulang prakualifikasi apabila:
peserta yang lulus PQ kurang dari 5 untuk Seleksi Umum atau

kurang dari 3 untuk Seleksi Sederhana. Dilakukan untuk mencari
peserta baru selain peserta yang telah lulus penilaian kualifikasi.
Peserta yang sudah lulus penilaian kualifikasi tidak perlu dilakukan
penilaian kembali, kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi.
peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 dan
tidak ada lagi peserta yang lulus penilaian kualifikasi pada urutan
berikutnya. Apabila masih terdapat peserta lain yang lulus penilaian
kualifikasi, maka peserta tersebut diundang untuk memasukan
Dokumen Penawaran

Tindak Lanjut Seleksi Gagal
 Apabila seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek

tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, maka Pokja ULP:
 mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar
peserta kecuali peserta yang tidak hadir dalam pembuktian
kualifikasi, untuk memasukkan kembali persyaratan kualifikasi;
dan/atau
 melakukan pengumuman seleksi ulang untuk mengundang
peserta baru.
 Apabila dalam seleksi ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka :
 proses seleksi dilanjutkan dengan melakukan negosiasi biaya,
dalam hal peserta yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau
 proses seleksi dilanjutkan seperti proses Penunjukan Langsung,
dalam hal peserta yang memenuhi syarat hanya 1 (satu)
 Apabila seleksi ulang gagal, maka:
 anggaran dikembalikan ke negara dalam hal waktu sudah tidak
mencukupi;
 dapat
dilakukan seleksi kembali dengan terlebih dahulu
melakukan pengkajian ulang Dokumen Pemilihan; atau
 PA/KPA mengusulkan perubahan alokasi dananya (revisi anggaran)

STANDAR
STANDAR DOKUMEN
DOKUMEN PENGADAAN
PENGADAAN

STANDAR
DOKUMEN
KUALIFIKASI

Dokumen Kualifikasi
Isi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Dokumen Kualifikasi meliputi:
Umum;
Pengumuman Prakualifikasi;
Instruksi Kepada Peserta;
Lembar Data Kualifikasi;
Bentuk Pakta Integritas;
Bentuk Formulir Isian Kualifikasi;
Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi;
Bentuk Perjanjian Kemitraan/KSO.
Tata Cara Evaluasi Kualifikasi

33

Pengumuman Prakualifikasi
Pengumuman seleksi umum/seleksi sederhana secara elektronik di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum diatur dengan mekanisme sesuai
yang tercantum di dalam portal LPSE PU full e-procurement dengan langkahlangkah antara lain sekurang-kurangnya memuat :
 No Pengumuman :
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
 Nama Pokja
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
 Paket Pekerjaan
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
 Persyaratan Peserta
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
 Pelaksanaan Pengadaan
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
 Jadwal Pelaksanaan Pengadaan *)
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]

INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
SYARAT
SYARAT
PESERTA
PESERTA
Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan nasional
maupun asing maka peserta harus memiliki perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat
persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut.

PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN
KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
1. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dari dokumen
asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan
meminta salinan dokumen tersebut. Dalam pembuktian kualifikasi dapat dihadiri oleh
wakil yang menerima kuasa yang sah.
2. Pembuktian kualifikasi untuk menilai pengalaman yang sejenis dan besaran nilai
pekerjaan yang sesuai dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dilakukan
dengan melihat dokumen kontrak asli dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan serta
bukti setor pajak PPN dari pekerjaan yang telah diselesaikan sebelumnya.
3. Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dan telah diberikan
kesempatan serta tenggang waktu yang logis dan cukup, maka peserta digugurkan
dan dimasukkan dalam daftar hitam.

LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
Hal-hal yang WAJIB diisi dalam LDP antara lain:
1. Sertifikat lain yang disyaratkan
2. Subklasifikasi pekerjaan;
3. Tenaga Ahli inti minimal;

PAKTA INTEGRITAS
 Pakta integritas adalah surat pernyataan

yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan dan akan meleaporkan terjadinya
KKN termasuk penyalahgunaan wewenang
dalam Pengadaan Jasa Konsultansi.
 Pakta Integritas dimasukkan dalam Dokumen
Isian
Kualifikasi
dan
menjadi
bagian
Dokumen Penawaran.
 Formulir isian kualifikasi

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
 Formulir Isian Kualifikasi meliputi:
a. Data Administrasi
b. Ijin Usaha
c. Ijin lainnya (apabila dipersyaratkan yang
d.
e.
f.
g.
h.

sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan)
Landasan hukum berdirinya Badan Usaha
Pengelola Badan Usaha
Data personalia
Data fasilitas/peralatan/perlengkapan
Data pengalaman perusahaan

PENGISIAN DOKUMEN ISIAN
KUALIFIKASI
 Peserta berkewajiban untuk mengisi dan melengkapi Pakta

Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi
 Formulir kualifikasi dan Pakta integritas ditandatangani oleh:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b.

c.
d.

penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan
yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya;
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.

 Apabila tidak mengisi dan menandatangani Pakta

Integritas oleh yang berhak maka evaluasi tidak
dilanjutkan (persyaratan peserta: telah mengisi
dan menandatangani pakta integritas).

STANDAR
STANDAR DOKUMEN
DOKUMEN PENGADAAN
PENGADAAN

EVALUASI
JASA
KONSULTANSI

EVALUASI KUALIFIKASI
1. Evaluasi Persyaratan Kualifikasi
Evaluasi Persyaratan Kualifikasi dilakukan dengan Sistem Gugur, peserta dinyatakan
memenuhi syarat apabila:
a. Formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
 direktur utama/pimpinan perusahaan;
 penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang
nama penerima
 kuasanya tercantum dalam akta pendirian /anggaran dasar;
 kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
 pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang
bekerja sama.
b. memiliki surat izin usaha jasa konsultansi;
c. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang bersangkutan
dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak
sedang dihentikan kegiatan usahanya;
d. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam Daftar Hitam;
e. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3
(tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan. Peserta dapat mengganti persyaratan ini
dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF);

f.

memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa
konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;
g. memiliki kemampuan pada klasifikasi/sub klasifikasi pekerjaan yang sesuai;
h. menandatangani Pakta Integritas;
i. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
j. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan :
 wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut;
 penilaian kualifikasi pada huruf a sampai dengan huruf g dilakukan
terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama
Operasi/kemitraan; dan
 Penilaian kualifikasi huruf i dapat digabungkan
k. untuk pekerjaan kompleks dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO
atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang
diperlukan, atau pengalaman tertentu.
l. Terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi Persyaratan administrasi
Kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi

2. Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi
Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan Sistem Nilai, peserta dinyatakan
memenuhi syarat, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Pengalaman pada pekerjaan sejenis : bobot 40-55%;
 Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai
pekerjaan yang akan dikompetisikan : bobot 35-45%;
 Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan
bobot 5-15%;
 Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI
Jakarta) dengan bobot 5%;
 Dalam hal perusahaan baru, maka perusahaan yang bersangkutan mendapat bobot
5% dari 100% dan urutan short list dimulai dari perusahaan yang berdirinya terbaru.
 Apabila ada dua perusahaan baru atau lebih, maka penentuan peringkat berdasarkan
waktu berdirinya perusahaan terbaru.
 Peserta yang memenuhi Persyaratan Kualifikasi dan evaluasi Persyaratan Teknis
Kualifikasi dimasukkan dalam Calon Daftar Pendek untuk kemudian dilakukan
pembuktian kualifikasi.
 Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani oleh Pokja ULP dan peserta,
namun tidak boleh mengubah persyaratan kualifikasi.
 Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang masih dapat
diminta untuk dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir pemasukan Dokumen
Kualifikasi.
 Apabila tidak ada yang lulus kualifikasi, maka seleksi dinyatakan gagal

Detail Evaluasi Persyaratan Teknis
Kualifikasi
1. Pengalaman pada pekerjaan sejenis
NP X 

JPP X
Keterangan:
100 Bobot Sub Unsur
JPP tertinggi
X = Nama perusahaan peserta kualifikasi
NP = Nilai Pengalaman
JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan

Contoh :
Nama
Perusahaan
1
PT.A
PT.B
PT.C

Jumlah Paket
Pengalaman
Sejenis
2
20
10
40
(tertinggi)

Bobot (40-55%)
3
40%
40%
40%

Nilai
Pengalaman
4
20
100 40% 20
40
10
100  40 % 10
40

40
100 40% 40
40

2. Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis (NKPS)
Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS

NKPS  Bobot 100

Untuk nilai kontrak kurang dari HPS
NKPS 

Nilai Kontrak Tertinggi
100 Bobot
HPS

3. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota
NPL X 

Keterangan:

JPPL X
100 Bobot Sub Unsur
JPPL Tertinggi X = Nama perusahaan

NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

PT.B

Jumlah Paket
Pengalaman
Sejenis pada
Kabupaten/Kota
2
10
(tertinggi)
6

PT.C

8

Nama Perusahaan
1
PT.A

Bobot (5-15%)
3
10%
10%
10%

Nilai Pengalaman
Sejenis pada
Kabupaten/Kota
(NPL)
4
10
100 10% 10
10
6
10010% 6
10
8
10010% 8
10

Domisili(tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota,
Nilai Domisili kecualiProvinsi
4. Domisili
Perusahaan Induk
Nama Perusahaan
Bobot (5%)
Perusahaan Induk
(Bobotx100)
DKI Jakarta)
1
PT.A

2
Provinsi Y

3
5%

4
5

PT.B

Kabupaten X

5%

5

PT.C

Provinsi DKI

5%

0

3.

PEMBUKTIAN KUALIFIKASI

 Pembuktian kualifikasi dimulai lebih dulu dari







peserta yang
masuk dalam Calon Daftar Pendek sampai diperoleh 5 – 7
daftar pendek untuk seleksi umum (atau 3-5 daftar pendek
untuk seleksi sederhana).
Pembuktian kualifikasi pada proses prakualifikasi dilakukan
terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi sebelum hasil evaluasi
diumumkan.
Pembuktian/verifikasi kualifikasi dilakukan dengan cara
melihat keaslian dokumen dan meminta salinannya.
Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan
data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus
dimasukkan dalam Daftar Hitam

4.

PENETAPAN DAFTAR PENDEK

 Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek (5 – 7 daftar pendek untuk
seleksi umum atau 3-5 daftar pendek untuk seleksi sederhana)
dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi
berdasarkan urutan terbaik.
 Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 5
(lima) untuk seleksi umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi
sederhana, maka seleksi dinyatakan gagal.
5. SANGGAHAN KUALIFIKASI
 Sanggahan secara elektronik melalui website kementerian dalam
waktu
5 (lima) hari kalender untuk seleksi umum dan 3 (tiga)
hari kalender untuk seleksi sederhana.
 Pokja ULP wajib memberikan jawaban atas semua sanggahan
kualifikasi selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender untuk
seleksi umum dan 3 (tiga) hari kalender untuk seleksi sederhana.
 Sanggahan yang disampaikan bukan kepada Pokja ULP atau
disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan.

EVALUASI PENAWARAN SAMPUL I
METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
1. EVALUASI ADMINISTRASI
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat
penilaian kualifikasi.
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi (gugur/tidak gugur), apabila :
1) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Seleksi dipenuhi/dilengkapi,
meliputi: Surat penawaran; Surat kuasa (apabila dikuasakan); Surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila bermitra); Dokumen penawaran teknis; dan RK3K (apabila disyaratkan).
2) Keabsahan/kebenaran dokumen administrasi
a)surat penawaran memenuhi ketentuan apabila :
• di tandatangani oleh :
 direktur utama/pimpinan perusahaan;
 penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian /anggaran dasar;
 kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
 pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
• Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang; dan
• Bertanggal
b)Surat kuasa memenuhi ketentuan apabila :
• Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;
• Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya.
• Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili
menurut perjanjian kerjasama

c.

d.
e.
f.
g.

b) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi memenuhi
persyaratan antara lain sebagai berikut:
• mencantumkan nama kemitraan sesuai dengan dokumen isian
kualifikasi
• mencantumkan lead firm dan mitra/anggota;
• mencantumkan modal (sharing) dari setiap perusahaan;
• mencantumkan nama pihak yang mewakili kemitraan/KSO;
• ditandatangani para calon peserta kemitraan/KSO.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat menggugurkan
penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan
dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada
dokumen penawaran.
Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas
dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi penawaran.
Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan gugurnya
penawaran disimpan oleh Pokja ULP.
Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis.
Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
teknis; dan

2.EVALUASI TEKNIS




Evaluasi dilakukan terhadap
peserta
yang
memenuhi
persyaratan administrasi dan
unsur-unsur yang dievaluasi
harus sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi.
Evaluasi penawaran teknis
dilakukan dengan cara
memberikan
nilai
angka
tertentu pada setiap kriteria
yang dinilai dan bobot yang
telah
ditetapkan
dalam
Dokumen Seleksi.

Unsur-unsur pokok yang
dinilai :
a. pengalaman perusahaan (bobot
nilai 10% s.d 20%);
b. pendekatan dan metodologi
(bobot nilai 20% s.d 40%);
c. kualifikasi tenaga ahli (bobot
nilai 50 % s.d 70 %);
Jumlah pembobotan a+b+c =
100%
• penilaian
dilakukan
sesuai
pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah tercantum dalam
LDP
• bobot
masing-masing
unsur
ditetapkan
oleh
Pokja
ULP
berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan

PENILAIAN TERHADAP PENGALAMAN PERUSAHAAN
1. Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan
yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
2. Pengalaman kerja di Indonesia dan/atau di lokasi kegiatan mendapat tambahan nilai;
3. Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi: nama
pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun);
4. Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta,
disamping untuk mengukur
pengalaman juga dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya;
5.

Pengalaman
perusahaan
peserta harus dilengkapi
dengan
referensi
dari
pengguna
jasa,
yang
menunjukkan
kinerja
perusahaan peserta yang
bersangkutan
selama
10
(sepuluh)
tahun
terakhir.
Pengalaman
perusahaan
peserta yang tidak memiliki
referensi, tidak diberi nilai.

Sub
Sub unsur
unsur yang
yang dinilai
dinilai antara
antara
lain:
lain:
a.Pengalaman
melaksanakan
a.Pengalaman
melaksanakan
proyek/
kegiatan
sejenis;
proyek/ kegiatan sejenis;
b.pengalaman
b.pengalaman melaksanakan
melaksanakan di
di
lokasi
lokasi proyek/kegiatan;
proyek/kegiatan;
c.
manajerial
dan
c. pengalaman
pengalaman
manajerial
dan
fasilitas
utama;
fasilitas utama;
d.kapasitas
d.kapasitas perusahaan
perusahaan dengan
dengan
memperhatikan
jumlah
memperhatikan jumlah tenaga
tenaga
ahli
ahli tetap;
tetap;
Bobot
masing-masing
sub
Bobot
masing-masing
sub
unsur
ditetapkan
Pokja
ULP
unsur ditetapkan Pokja ULP
berdasarkan
berdasarkan jenis
jenis pekerjaan
pekerjaan
sesuai
dengan
yang
tercantum
sesuai dengan yang tercantum
dalam
dalam LDP
LDP

Contoh Perhitungan Pengalaman
Perusahaan:
Kriteria :
Bobot pengalaman perusahaan 10%
passing grade = 60
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
1. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis : bobot nilai 40 %
 memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
 memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
 memiliki < 10 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
2. Pengalaman Melaksanakan di lokasi kegiatan/di Indonesia : bobot nilai 20 %
 memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
 memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
 memiliki < 10 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
3. Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama : bobot nilai 20 %
 memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai :
100
 memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi
nilai : 75
 memiliki