2.2.1.PENYUSUNAN HPS SRT revisi Juni

(1)

PENYUSUNAN

Hara Perkiraan Sendiri

(HPS/OE)

Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah

Disampaikan oleh :

IGN. SURANTO

(Procurement Specialist)

10/02/17


(2)

BAHASAN MENGENAI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

1.

PENGERTIAN

2.

APA GUNANYA HPS/OE

3.

PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE

4.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM

PENYUSUNAN HPS/OE

5.

TEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN HPS/OE

6.

HPS PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

7.

HPS PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYA

8.

HPS PENGADAAN JASA KONSULTANSI


(3)

1. PENGERTIAN HPS

HPS/OE

adalah

perhitungan

biaya

atas

pekerjaan barang/jasa sesuai dengan

syarat-syarat yang ditentukan dalam dokumen

pemilihan penyedia barang/jasa, dikalkulasikan

secara keahliaan dan berdasarkan data yang

dapat dipertanggung-jawabkan. HPS/OE dibuat

dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK)


(4)

REFERENSI PENGERTIAN

PERKIRAAN BIAYA

National Estimating Society-USA mendefinisikan

“perkiraan biaya” sebagai seni memperkirakan (the art of

approximating) kemungkinan besarnya biaya yang

diperlukan dalam suatu kegiatan dengan mendasarkan

atas informasi yang tersedia pada saat itu.

Hal ini berarti bahwa dalam menyusun perkiraan biaya

perlu dilakukan pengkajian atas biaya kegiatan terdahulu

sebagai masukan, serta melihat masa depan,

memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal

yang akan atau mungkin terjadi.


(5)

5


(6)

Konsep

Dokumen

HPS

Konsep

Dokumen

HPS

Pejabat

Pembuat

Komitmen

Dokumen

HPS

SAH

Dokumen

HPS

SAH

Sah jika:ditandatangani oleh:

Pejabat Pembuat Komitmen

(sebagai yg menetapkan).

Disusun dan

ditetapkan

ULP/Pejabat

Pengadaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

6

Diumumkan

nilai total

HPS

Tim

Pendukun

g PPK


(7)

Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh

berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan

mempertimbangkan informasi yang meliputi:

a.Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS;

b.Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi

terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;

c.Daftar biaya/tarif B/J yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;

d.biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan

mempertimbangkan faktor perubahan biaya;

e.inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank

Indonesia;

f.hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan

instansi lain maupun pihak lain;

g.perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan perencana (engineer’s

estimate);

h.norma indeks; dan/atau

i.informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan

HPS telah memperhitungkan PPn dan ( overhead + Profit yang wajar maks 15

%)

HPS TIDAK BOLEH memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan PPh

penyedia barang/jasa


(8)

2. GUNANYA HPS/O’E

1. Untuk menilai kewajaran harga penawaran yang

disampaikan pihak penyedia (evaluasi harga)

dan sebagai batas penawaran tertinggi kecuali

pekerjaan jasa konsultansi

2. Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal

jaminan penawaran (1-3% dari HPS)

3. Untuk menetapkan tambahan nilai jaminan

pelaksanaan, bilamana penawaran kurang dari

80% dari OE, dinaikan menjadi 80% HPS


(9)

Lanjutan…

4. Sebagai acuan menetapkan harga satuan

timpang yang nilainya lebih besar dari

110% dari HPS

9

klarifikasi tidak dimaksudkan untuk

mencari/menawarkan/ mengijinkan perubahan

harga/substansi penawaran


(10)

Lanjutan…

10

5. Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran di atas

pagu anggaran

Dalam hal terjadi seleksi gagal karena seluruh penawaran di

atas pagu, maka HPS/OE dapat dilakukan dua hal berkut :

(i) perubahan spesifikasi teknis, atau (ii) dilakukan revisi

PO/LK

6. Sebagai acuan bila ada indikasi kuat KKN

7. Sebagai bahan perhitungan penyesuaian

harga/eskalasi

8. Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses

penunjukan/pemilihan langsung/pengadaan jasa

konsultansi


(11)

Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga termasuk rinciannya

Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah

Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan Pelaksanaan bagi

penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% nilai total HPS

Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga termasuk rinciannya

Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah

Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan Pelaksanaan bagi

penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% nilai total HPS

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MENETAPKAN HPS

Rp

Harga optimal/ wajar

TIDAK “MARK-UP”

Memperhitungkan semua

komponen

biaya

Perhitungkan keuntungan penyedia +

overhead (maks 15%)

PENYEDIA

BARANG/ JASA

ULP/PEJABAT PENGADAAN

MENGUMUMKAN NILAI TOTAL HPS

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

11

3

HPS bukan sebagai dasar untuk

menentukan besaran kerugian

negara.

HPS bukan sebagai dasar untuk

menentukan besaran kerugian

negara.


(12)

3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE

1. Setiap pengadaan harus dibuat HPS/OE

2. HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang

dapat dipertanggung-jawabkan, disusun oleh panitia/pejabat

pengadaan, disahkan pengguna barang/jasa

3. Nilai total HPS tidak bersifat rahasia (dicantumkan

pengumuman pelaksanaan pengadaan) sebagai upaya

transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia

dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh

4. Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk

mencegah pencontohan dalam metoda pelaksanaan

pekerjaan dan


(13)

Lanjutan…

5. HPS memperhitungkan PPN,

overhead &

profit (paling tingggi 15% ),

6. Tidak boleh memperhitungkan PPh, biaya

lain-lain, biaya tidak terduga.

7. Dilarang penerapan sistim koridor, misalnya

Penawaran memenuhi syarat > 80% HPS

dan < 100% HPS


(14)

1)

1)

Setiap pengadaan wajib dibuat HPS/OE

Setiap pengadaan wajib dibuat HPS/OE

2)

2)

HPS, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan

HPS, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan

pengguna barang/jasa

pengguna barang/jasa

3)

3)

Nilai total HPS tidak bersifat rahasia sebagai upaya

Nilai total HPS tidak bersifat rahasia sebagai upaya

transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia

transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia

dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh

dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh

4)

4)

Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk

Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk

mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan

mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan

pekerjaan

pekerjaan

5)

5)

Ketentuan HPS pada Perpres-54 Th 2010 Pasal 11 dan

Ketentuan HPS pada Perpres-54 Th 2010 Pasal 11 dan

Pada Lampiran II/III/IV/V butir A,3

Pada Lampiran II/III/IV/V butir A,3

4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM

PENYUSUNAN HPS/OE

PENYUSUNAN HPS/OE

a) Ketentuan Umum


(15)

b) FUNGSI HPS/OE

1. Menilai kewajaran total harga dari

penawaran yang disampaikan penyedia

barang/jasa beserta rinciannya.

2. Menetapkan besarnya nilai jaminan

penawaran dari penyedia barang/jasa.

3. Menetapkan tambahan nilai jaminan

pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai

terlalu rendah (kurang dari 80 % dari nilai

OE).

4. Tidak dapat dijadikan dasar untuk

menggugurkan penawaran .


(16)

c)

RUANG LINGKUP HPS

1) Untuk Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya meliputi : kuantitas dan

spesifikasi teknis

2) Untuk Barang meliputi : jenis, jumlah,

spesifikasi teknis barang, dan

distribusi

3) Untuk Jasa Konsultan meliputi :

kuantitas, dan kualifikasi tenaga ahli

dan pendukung yang dibutuhkan

(pendidikan dan pengalaman), serta

lama penugasan yang keseluruhannya

dituangkan dalam

MASTER

TOR/KAK


(17)

5. TEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN

5. TEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN

HPS

HPS

a) Pemilihan jenis HPS menurut bidang

a) Pemilihan jenis HPS menurut bidang

Pengadaan :

Pengadaan :

1) Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya

1) Jasa Konsultansi

1) Barang/Jasa Lainnya

1)

Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya

1)

Jasa Konsultansi


(18)

b) BAGAN ALIR PENYUSUNAN HPS (NON KONSULTANSI)

Produksi

Bahan

Pelaksanaan

Di Lapangan

WAKTU

PELAKSANAAN

?

Kebutuhan

Peralatan

BIAYA TOTAL ?

Penyesuaian

Penggunaan

Peralatan

Perhitungan Biaya

Perhitungan

Waktu

Kebutuhan

Bahan

Optimasi

Ruang Lingkup

SELESAI

Kuantitas

Pekerjaan

Harga

Satuan

Dasar

OK

TIDAK

OK

TIDAK

SASARAN PAKET PEKERJAAN

(Judul Pagu/DED/EE/RAB)

DITUANGKAN DALAM BOQ

)

Biaya

Bahan

Biaya

Upah

Biaya

Peralatan

B Umum &

Untung

SPESIFIKASI

HARGA SATUAN

CARA 1

CARA 2

DATA HARGA


(19)

19

Catatan:

Jika HPS lebih besar dari Pagu Dana, maka dapat dilakukan

1.Perubahan spesifikasi teknis

2.Revisi PO/LK.

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


(20)

20

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


(21)

21

Catatan:

Biaya langsung non-personil tidak melebihi 40% dari biaya total , KECUALI

untuk pekerjaan yang bersifat khusus

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


(22)

ANALISIS SASARAN PAKET / PAGU

ANALISIS SASARAN PAKET / PAGU

ANGGARAN

ANGGARAN

1.

1.

Teliti dana pagu anggaran yang tersedia

Teliti dana pagu anggaran yang tersedia

dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yg

dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yg

dipersamakan.

dipersamakan.

Besaran pagu anggaran ini merupakan

Besaran pagu anggaran ini merupakan

batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE.

batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE.

Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa,

Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa,

terutama yang terkait dengan instruksi

terutama yang terkait dengan instruksi

kepada penyedia jasa, syarat umum/khusus

kepada penyedia jasa, syarat umum/khusus

kontrak, gambar, spesifikasi teknis, serta

kontrak, gambar, spesifikasi teknis, serta

hasil peninjauan kondisi lapangan;

hasil peninjauan kondisi lapangan;

Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi

Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi

ko;om Mata Pembayaran, Satuan, Volume,

ko;om Mata Pembayaran, Satuan, Volume,

Harga Satuan, Harga/Biaya, dan baris Sub

Harga Satuan, Harga/Biaya, dan baris Sub

Total, PPN dan Total HPS sebagai berikut :


(23)

FORMAT BOQ / HARGA PERKIRAAN

SENDIRI

Pekerjaan ………. .

MATA PEMBAYARAN

SATUAN

VOLUME

HARGA

SATUAN

HARGA

1.

PERSIAPAN

a.

b.

2.

a.

b.

3.

a.

b.

4.

a.

b.

JUMLAH

PPN (10%)

TOTAL


(24)

2.

2.

Untuk pekerjaan dengan kontrak harga

Untuk pekerjaan dengan kontrak harga

satuan, volume pekerjaan yang dibuat

satuan, volume pekerjaan yang dibuat

dalam HPS/OE sama dengan volume

dalam HPS/OE sama dengan volume

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Bill

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Bill

of Quantity (BQ) dokumen pemilihan

of Quantity (BQ) dokumen pemilihan

penyedia jasa.

penyedia jasa.

Sementara khusus untuk pekerjaan

Sementara khusus untuk pekerjaan

dengan kontrak lump sum kecuali volume

dengan kontrak lump sum kecuali volume

dapat diputuskan tetap menggunakan

dapat diputuskan tetap menggunakan

atau tidak menggunakan sepenuhnya

atau tidak menggunakan sepenuhnya

volume pekerjaan, metode pekerjaan yang

volume pekerjaan, metode pekerjaan yang

digunakan dalam perhitungan penawaran


(25)

3.

3.

Perhitungkan harga satuan dasar dari

Perhitungkan harga satuan dasar dari

bahan, upah, dan alat yang bersandarkan

bahan, upah, dan alat yang bersandarkan

harga pasar setempat hingga di job-site

harga pasar setempat hingga di job-site

(biaya angkutan turut diperhitungkan).

(biaya angkutan turut diperhitungkan).

Kalau harga pasar setempat tidak

Kalau harga pasar setempat tidak

diperoleh, gunakan data harga yang

diperoleh, gunakan data harga yang

termuat dalam SPK/kontrak

termuat dalam SPK/kontrak

sebelumnya dengan memperhitungkan

sebelumnya dengan memperhitungkan

kemungkinan perubahan harganya

kemungkinan perubahan harganya

berdasarkan indeks dari Badan Pusat

berdasarkan indeks dari Badan Pusat

Statistik (BPS);

Statistik (BPS);

4.

4.

Hitung analisa harga untuk setiap

Hitung analisa harga untuk setiap

pembayaran (

pembayaran (

pay-item

pay-item

) dengan

) dengan

formula/rumus yang sudah digunakan

formula/rumus yang sudah digunakan

dalam perhitungan untuk mendapatkan

dalam perhitungan untuk mendapatkan

RAB sebagai berikut ;

RAB sebagai berikut ;


(26)

Analisa harga satuan

Pekerjaan ………. Satuan ……..

KOMPONEN

SATUAN

VOLUME

HSD (RP)

HARGA (RP)

BAHAN

1.

2.

ALAT

1.

2.

UPAH

1.

2.

JUMLAH

BIAYA UMUM & KEUNTUNGAN

HARGA SATUAN

PEMBULATAN


(27)

5.

5.

Tetapkan harga satuan : analisa harga + 15 %

Tetapkan harga satuan : analisa harga + 15 %

(keuntungan dan bieya umum.

(keuntungan dan bieya umum.

6.

6.

Hitung jumlah biaya pada setiap masa

Hitung jumlah biaya pada setiap masa

pembayaran : jumlah volume dikalikan harga

pembayaran : jumlah volume dikalikan harga

satuan;

satuan;

7.

7.

Jumlahkan semua biaya untuk seluruh masa

Jumlahkan semua biaya untuk seluruh masa

pembayaran dari pekerjaan yang akan

pembayaran dari pekerjaan yang akan

dilaksanakan;

dilaksanakan;

OVERHEAD :

OPERASIONAL & PENGELUARAN KANTOR PUSAT YANG BUKAN

BAGIAN DARI BIAYA PENGADAAN UNTUK SETIAP MATA

PEMBAYARAN;

MANAJEMEN, AKUTANSI, PELATIHAN & AUDITING;

PERIJINAN, REGISTRASI DAN LAINNYA

BIAYA PERIKLANAN, HUMAS & PROMOSI

DAN LAIN SEBAGAINYA

PROFIT :


(28)

8.

8.

Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah

Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah

biaya untuk seluruh mata pembayaran;

biaya untuk seluruh mata pembayaran;

9.

9.

Total harga pekerjaan yang dituangkan dalam

Total harga pekerjaan yang dituangkan dalam

HPS/OE = Jumlah biaya seluruh mata pembayaran +

HPS/OE = Jumlah biaya seluruh mata pembayaran +

PPN 10 %

PPN 10 %

10.

tidak memperhitungkan biaya tak terduga,

lain-laindan (PPh)

11.

nilai total HPS tidak rahasia didokumentasikan

secara baik.

12.

tidak dapat digunakan sebagai perhitungan kerugian


(29)

MENGHITUNG AHS (bila

diperlukan)

a. MASUKAN

b. PROSES

c. KELUARAN

d. HARGA SATUAN

MATA PEMBAYARAN


(30)

30

POLA PIKIR PEMBUATAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

MASUK-AN

Harga Satuan Bahan Olahan

- Masukan : 1. Jarak Quarry

2. Harga Satuan Bahan Dasar 3. Harga Satuan Dasar Alat 4. Kapasitas Alat

5. Faktor Efisiensi Produksi Alat 6. Faktor Kehilangan Material

- Proses : 1. Biaya Kerja Alat 2. Kebutuhan Bahan Dasar 3. Proses Pencampuran

- Keluaran : Harga Satuan Dasar Bahan (Agregat Kasar dan

Halus) Masukan : 1. Asumsi 2. Jenis Alat 3. Kapasitas Alat 4. Masukan biaya Pasti

a. Umur Ekonomis Alat b. Jam Kerja Alat per Tahun c. Harga Pokok Alat d. Nilai Sisa Alat

e. Tingkat Suku Bunga Pinjaman 5. Masukan Biaya Operasi & Pemel.;

a. Tenaga Mesin (HP) b. Harga Satuan Dasar Tenaga c. Harga Satuan Dasar Bahan Bakar d. Harga Satuan Dasar Minyak Pelumas a. Proses : 1. Biaya Pass

2. Biaya Operasi & Pemeliharaan a. Kekuatan : Harga Satuan Dasar Alat

Hari Orang Standa (HO atau MD)

Jam Orang Standar ( JO atau MH) Berupa data otentik yang tersedia

Resume : Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja

Biaya UmumKeuntungan

Resume : Biaya Umum + Keuntungan (Max. 10 %)

Sesuai Surat Edaran Menteri PU Nomor : ………..

Asumsi Faktor-faktor

Komposisi Campuran Dalam Spec. Koefisien Bahan

Harga Satuan Dasar Bahan

Jenis Alat Yang DipewrlukanKapasitas Alat

Faktor Produksi Alat

Waktu Siklus Kerja Alat (Cycle Time)Hasil Produksi Alat / Satuan WaktuKoefisien Alat

Harga Satuan Komponen Alat/Satuan

Waktu

PROSES

KELUARAN

Jenis Tenaga Yang Diperlukan

Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Yang Diperlukan Koefisien Tenaha Kerja

Harga Satuan Dasar Alat

Biaya Umum + Keuntungan ( Maksimum 10 % )

Bahan

Harga Satuan Dasar Bahan (Bahan Dasar) Berupa data otentik yang tersedia

Upah Tenaga

Alat

Biaya Umum & Keuntungan

Saluran Mata pembayaran

Bahan

Alat

Upah Tenaga Kerja

Biaya Umum & Laba

Harga Satuan Setiap

Mata Pembayaran

Volume Pekerjaan

Harga Pekerjaan

Setiap Mata

Pembayaran

Harga Total Seluruh

Mata Pembayaran

Perkiraan (Estimasi)

Biaya Proyek

(EE/OE)


(31)

(32)

(33)

Perhitungan HPS sesuai Perpres 54 Th 2011


(34)

b. PROSES

HARGA SATUAN DASAR “

BAHAN

(Asumsi, Faktor-faktor, Komposisi dalam Spec, Koefisien Bahan, Harga Satuan

Dasar Bahan)

HARGA SATUAN DASAR “

ALAT

(Jenis Alat Yang Dipewrlukan, Kapasitas Alat, Faktor Produksi Alat, Waktu Siklus Kerja

Alat , Hasil Produksi Alat / Satuan Waktu, Koefisien Alat, Harga Satuan, Komponen

Alat/Satuan Waktu)

HARGA SATUAN DASAR “

TENAGA

KERJA

(Jenis Tenaga Yang Diperlukan, Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Yang

Diperlukan, Koefisien Tenaha Kerja, Harga Satuan Dasar Alat)

OVERHEAD & PROFIT


(35)

c. KELUARAN

HARGA SATUAN

SETIAP ITEM

HARGA PEKERJAAN

SETIAP ITEM

HARGA TOTAL SELURUH ITEM

HARGA PERKIRAAN SENDIRI


(36)

(37)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

ATAS HASIL PERHITUNGAN

ATAS HASIL PERHITUNGAN

HPS/OE

HPS/OE

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

dari suatu item pekerjaan/barang

dari suatu item pekerjaan/barang

dipasar setempat hasil HPS/OE yang

dipasar setempat hasil HPS/OE yang

dihitung lebih besar dari pagu anggaran

dihitung lebih besar dari pagu anggaran

tersedia, dapat dilakukan

tersedia, dapat dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

langkah sebagai berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi teknis dari

Mengubah spesifikasi teknis dari

pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan.

pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila hal ini terjadi , maka perubahan

Bila hal ini terjadi , maka perubahan

spesifikasi teknis dapat berupa

spesifikasi teknis dapat berupa

menurunkan dan atau peningkatan

menurunkan dan atau peningkatan

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan,

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan,

bila setelah dilakukan perubahan

bila setelah dilakukan perubahan

spesifikasi teknis masih mempunyai nilai

spesifikasi teknis masih mempunyai nilai

HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran

HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran

tersedia.

tersedia.

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

dari suatu item pekerjaan/barang

dari suatu item pekerjaan/barang

dipasar setempat hasil HPS/OE yang

dipasar setempat hasil HPS/OE yang

dihitung lebih besar dari pagu anggaran

dihitung lebih besar dari pagu anggaran

tersedia, dapat dilakukan

tersedia, dapat dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

langkah sebagai berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi teknis dari

Mengubah spesifikasi teknis dari

pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan.

pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila hal ini terjadi , maka perubahan

Bila hal ini terjadi , maka perubahan

spesifikasi teknis dapat berupa

spesifikasi teknis dapat berupa

menurunkan dan atau peningkatan

menurunkan dan atau peningkatan

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan,

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan,

bila setelah dilakukan perubahan

bila setelah dilakukan perubahan

spesifikasi teknis masih mempunyai nilai

spesifikasi teknis masih mempunyai nilai

HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran

HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran

tersedia.

tersedia.


(38)

5. Prosedur Penyusunan

5. Prosedur Penyusunan

HPS/OE atas Pekerjaan

HPS/OE atas Pekerjaan

Barang/Jasa Lainnya

Barang/Jasa Lainnya

1. Teliti besaran dana dari pagu

anggaran yang tersedia dalam

DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain

yang dipersamakan.

Besaran pagu anggaran ini merupakan

batas maksimal untuk perhitungan

HPS/OE.

Nilai HPS/OE diupayakan lebih kecil dari

Pagu Anggaran;


(39)

2.

Pelajari dokumen pemilihan penyedia

barang/jasa, terutama yang terkait

dengan instruksi kepada penyedia

barang/jasa lainnya, syarat umum/

khusus kontrak, dan spesifikasi teknis.

Berdasarkan spesifikasi teknis yang

telah ditetapkan dalam dokumen

pemilihan penyedia barang/jasa,

kemudia dapatkan informasi mengenai

merk barang atau jenis jasa lainnya

yang sesuai dengan spesifikasi

dimaksud dan harganya.


(40)

3. Hitung harga satuan dasar dari barang/jasa

lainnya, dengan mengacu pada rata-rata

harga barang/jasa lainnya dari seluruh

barang/jasa lainnya yang memenuhi

spesifikasi teknis, yang didasarkan pada

data harga pasar setempat.

Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh,

gunakan data harga yang termuat dalam

SPK/kontrak sebelumnya dengan

memperhitungkan kemungkinan perubahan

harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat

Statistik (BPS);


(41)

4. Hitung harga satuan : harga satuan

dasar + 10 % (laba penyedia jasa).

5. Hitung jumlah biaya untuk setiap item

barang/jasa lainnya yaitu: jumlah

volume barang/jasa lainnya x harga

satuan

6. Jumlah semua biaya untuk seluruh item

barang/jasa lainnya yang diadakan

7. Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN):

10 % jumlah biaya untuk seluruh item

barang/jasa lainnya

8. Total harga pekerjaan yang dituangkan

dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh

masa pembayaran + PPN 10 %


(42)

HPS BARANG

PENDANAAN

PENDANAAN

Teliti besaran dana dari pagu

Teliti besaran dana dari pagu

anggaran yang tersedia

anggaran yang tersedia

dalam DIPA/dokumen lain

dalam DIPA/dokumen lain

yang dipersamakan

yang dipersamakan

.

.

B

B

esaran pagu anggaran ini

esaran pagu anggaran ini

merupakan batas maksimal

merupakan batas maksimal

untuk perhitungan HPS/OE.

untuk perhitungan HPS/OE.

Oleh karenanya nilai HPS/OE

Oleh karenanya nilai HPS/OE

lebih kecil dari Pagu

lebih kecil dari Pagu

Anggaran

Anggaran

.

.

(laba penyedia

(laba penyedia

jasa).


(43)

HPS BARANG

DOKUMEN

DOKUMEN

PENGADAAN

PENGADAAN

BARANG

BARANG

Mempelajari dan meneliti

Mempelajari dan meneliti

dokumen pengadaan

dokumen pengadaan

terutama

terutama

:

:

instruksi kepada penawar,

instruksi kepada penawar,

syarat-syarat kontrak,

syarat-syarat kontrak,

spesiflkasi teknis dan

spesiflkasi teknis dan

gambar-gambar termasuk

gambar-gambar termasuk

meneliti barang yang akan

meneliti barang yang akan

dibeli apakah barang

dibeli apakah barang

fabrikasi, barang fabrikasi

fabrikasi, barang fabrikasi

yang akan dipasang

yang akan dipasang

(install) dan uji coba atau

(install) dan uji coba atau

barang yang dibuat

barang yang dibuat

sendiri.


(44)

HPS BARANG

HARGA PASAR

HARGA PASAR

Meneliti harga-harga

Meneliti harga-harga

pasar dari barang

pasar dari barang

yang dapat

yang dapat

memenuhi spesifikasi

memenuhi spesifikasi

teknis sesuai

teknis sesuai

ketentuan di dalam

ketentuan di dalam

dokumen pengadaan.


(45)

HPS

BARANG

KANDUNG

KANDUNG

AN LOKAL

AN LOKAL

Meneliti jumlah kandungan

Meneliti jumlah kandungan

lokal barang dari barang

lokal barang dari barang

yang memenuhi spesifikasi

yang memenuhi spesifikasi

teknis sesuai dokumen

teknis sesuai dokumen

pengadaan, dan selanjutnya

pengadaan, dan selanjutnya

di dalam penyusunan OE

di dalam penyusunan OE

mempertimbangkan barang

mempertimbangkan barang

yang jumlah kandungan

yang jumlah kandungan

lokalnya lebih tinggi.


(46)

HPS BARANG

ANGKUTAN

ANGKUTAN

& ASURANSI

& ASURANSI

Meneliti tarif biaya

Meneliti tarif biaya

angkutan dan biaya

angkutan dan biaya

asuransi.


(47)

HPS

BARANG

BARANG

BARANG

RAKITAN

RAKITAN

P

P

engadaan barang yang

engadaan barang yang

akan dipasang dan atau

akan dipasang dan atau

yang dirakit sendiri

yang dirakit sendiri

terlebih dahulu diteliti

terlebih dahulu diteliti

harga satuan dasar

harga satuan dasar

:

:

bahan/material

bahan/material

,

,

peralatan di pasaran

peralatan di pasaran

tenaga kerja

tenaga kerja

dan

dan

upah

upah

selanjutnya dihitung

selanjutnya dihitung

harga satuan barang.


(48)

TEKNIS PERHITUNGAN

TEKNIS PERHITUNGAN

HPS BARANG

HPS BARANG

1.

Menetapkan harga satuan : data harga satuan

atau analisa harga satuan berdasarkan harga

dasar dengan memperhitungkan keuntungan

dan biaya umum

2.

Dihitung jumlah biaya untuk setiap item

barang, yaitu jumlah volume barang x harga

satuan

3.

Dijumlah semua biaya untuk seluruh item

barang yang akan diadakan.

4.

Dihitung PPN yaitu 10% x jumlah semua biaya

untuk seluruh item barang.

5.

Total harga pekerjaan HPS/OE ialah jumlah

biaya seluruh item barang + PPN 10%


(49)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

ATAS HASIL PERHITUNGAN

ATAS HASIL PERHITUNGAN

HPS/OE

HPS/OE

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

dari suatu item pekerjaan/barang dipasar

dari suatu item pekerjaan/barang dipasar

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai

dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi tekni dari Barang yang

Mengubah spesifikasi tekni dari Barang yang

akan dilaksanakan.

akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

berupa menurunkan maupun peningkatan.

berupa menurunkan maupun peningkatan.

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar

dari pagu anggaran tersedia.

dari pagu anggaran tersedia.

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

Berdasarkan data paling mutakhir/baru

dari suatu item pekerjaan/barang dipasar

dari suatu item pekerjaan/barang dipasar

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai

dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi tekni dari Barang yang

Mengubah spesifikasi tekni dari Barang yang

akan dilaksanakan.

akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

berupa menurunkan maupun peningkatan.

berupa menurunkan maupun peningkatan.

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar

dari pagu anggaran tersedia.

dari pagu anggaran tersedia.


(50)

6. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas

Pekerjaan Jasa Konsultansi

Untuk jasa konsultansi lebih berfokus pada biaya

personel, dengan prosedur sebagai berikut :

1.

Prosedur awal, sama dengan prosedur

sebelumnya, dan merupakan prosedur

dasar, bahwa pengecekan besaran dana

dari pagu anggaran yang tersedia dalam

DIPA/PO/DASK/RKAP/dokumen lain yang

dipersamakan.


(51)

2. Pelajari dokumen pemilihan penyedia

jasa, terutama hal-hal yang terkait

dengan instruksi kepada penyedia jasa,

Kerangka Acuan Kerja/

Terms of

References

, sehingga dapat diketahui

kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan,

data/fasilitas pelaksanaan jasa yang


(52)

3.

Komponen biaya

secara garis besar terdiri dari dua

komponen, yaitu

biaya langsung personil (

renumeration

) dan

biaya langsung non personil (

direct reimbursable cost

),

PPN 10%

dengan komposisi biaya langsung non personil yang

diperkenankan maksimal sebesar 40 % dari total biaya

pekerjaan.

Dikecualikan dari ketentuan dimaksud adalah pekerjaan

konsultansi tertentu : pemetaan udara, survei lapangan,

pengukuran, dan penyelidikan tanah, dan lain-lain sesuai

metoda pelaksanaannya.

Bila suatu pekerjaan dilakukan oleh konsultan

perorangan (

individual consultant)

maka biaya langsung

personil konsultan perorangan tersebut tidak boleh


(53)

4. Harga satuan biaya langsung personil per satuan

waktu, pada dasarnya disesuaikan dengan harga

pasar yang berlaku.

Bilamana harga pasar tidak tersedia, dapat

menggunakan harga satuan pada kontrak

sejenis dengan tetap mempertimbangkan

terjadinya perubahan harga berdasarkan

indeks dari BPS;

Bila diperlukan ,

dapat digunakan

perhitungan eskalasi harga dari harga yang

dihasilkan berdasarkan

tambahan

pengalaman yang layak dalam

pelaksanaan pekerjaan


(54)

5.

Dari juklak tersebut perhitungan biaya langsung personil

(BLP) menggunakan formula sebagai berikut :

GD = Gaji Dasar

BBS = Beban Biaya Sosial

BBU = Beban Biaya Umum

TP = Tunj. Penugasan

K = Laba

BLP = GD + BBS + BBU + TP + K


(55)

Apabila penugasan konsultan dihitung dalam satuan selain

bulan

(month)

, maka konversi maksimum biaya langsung

personil per satuan waktu adalah sebagai berikut:

SBOM = SBOB : 4,1

SBOH = (SBOB : 22) x 1,1

SBOJ = (SBOH : 8) x 1,3

Dimana :

SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan

(Person Month Rate)

SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu

(Person Week Rate)

SBOH = Satuan Biaya Orang Hari

(Person Day Rate)

SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam


(56)

Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan

Departemen Keuangan No 1203/D.II/03/2000 :

SE-38/A/2000


(57)

HARGA PERKIRAAN LAYANAN JASA KONSULTANSI

a.

BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)

BIAYA TENAGA AHLI, ASISTEN TA, TENAGA PENDUKUNG

OH, OB

BERDASARKAN KEAHLIAN DAN PENGALAMAN TA

GAJI KONTRAK TERAKHIR YANG TELAH DIAUDIT (AUDITED PAY ROLL)

TERMASUK BBS), (BBU), DAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM 10%

BEBAN BIAYA SOSIAL (BBS)

DIBAYARKAN KEPADA TA TETAP

(PERMANEN):

tunjangan hari libur

cuti tahunan

cuti sakit

tunjangan pengobatan

tunjangan transportasi

tunjangan pensiun

asuransi tenaga kerja

tunjangan sosial lainnya

BEBAN BIAYA UMUM (BBU) TUNJANGAN HARI

LIBUR

Biaya manajemen dan administrasi

kantor

Gaji tenaga adm, juru ketik, pesuruh,

pengemudi, dsb

Biaya jasa hukum, auditor, dsb

Biaya kantor/ruang kerja

Biaya listrik, air, telpon, dsb

Biaya karena kekosongan kerja

Biaya depresiasi

Bunga modal

Biaya penelitian dan pengembangan

Bu lainnya.

KEUNTUNGAN (K)

keuntungan perusahaan

deviden/bonus

dana cadangan dan investasi

pajak perusahaan

TUNJANGAN PEKERJAAN (TP):

tunjangan khusus untuk tenaga ahli

penugasan tertentu


(58)

b.

Biaya Langsung Non Personil

(

direct reimbursable cost

), seperti :

- biaya pelaporan,

- komunikasi,

- perjalanan,

- biaya sewa kantor dan fasilitas kerja,

- biaya pengurusan surat ijin,

- biaya sewa kendaraan dll

tidak melebihi 40% (empat puluh persen) dari total

biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi

yang bersifat khusus, seperti:

pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran,

penyelidikan tanah, dan lain-lain.


(59)

6. Hitung jumlah biaya setiap item

pengeluaran, baik

untuk biaya langsung personil (BLP)

maupun biaya

langsung non personil (BLNP), dengan cara

sebagai

berikut :

BLP = Jml Personil x Lama Penugasan x Imbalan per satuan

waktu

BLNP = Jumlah volume pekerjaan x harga satuan

Jumlah personil = tenaga ahli/tenaga pendukung

sesuai dengan pendidikan/pengalamannya.


(60)

Data yang dipakai untuk menyusun HPS berdasarkan pada

data harga setempat yang diperoleh berdasarkan hasil

survey menjelang dilaksanakannya pengadaan, dengan

mempertimbangkan informasi yang meliputi:

informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi

oleh BPS

informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi

oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat

dipertanggungjawabkan;

biaya kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan

dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;

inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau

kurs tengah Bank Indonesia;

hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik yang

dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;

perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan

perencana (engineer’s estimate);

norma indeks; dan/atau


(61)

SEBAGAI REFERENSI

Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan

Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :


(62)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

ATAS HASIL PERHITUNGAN

ATAS HASIL PERHITUNGAN

HPS/OE

HPS/OE

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

suatu item pekerjaan/barang dipasar

suatu item pekerjaan/barang dipasar

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi teknis (KAK)dari pekerjaan

Mengubah spesifikasi teknis (KAK)dari pekerjaan

Jasa Konsultansi yang akan dilaksanakan.

Jasa Konsultansi yang akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila hal perubahan terjadi pada tenaga ahli jasa

Bila hal perubahan terjadi pada tenaga ahli jasa

konsultansi, maka perubahan spesifikasi teknis

konsultansi, maka perubahan spesifikasi teknis

dapat berupa menurunkan

dapat berupa menurunkan

(down-grade)

(down-grade)

kualifikasi tenaga ahlinya (konsultan pendidikan

kualifikasi tenaga ahlinya (konsultan pendidikan

S2 menjadi S1 atau pendidikannya tetap sama

S2 menjadi S1 atau pendidikannya tetap sama

namun persyaratan pengalamannya diturunkan.

namun persyaratan pengalamannya diturunkan.

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

pagu anggaran tersedia.

pagu anggaran tersedia.

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

suatu item pekerjaan/barang dipasar

suatu item pekerjaan/barang dipasar

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi teknis (KAK)dari pekerjaan

Mengubah spesifikasi teknis (KAK)dari pekerjaan

Jasa Konsultansi yang akan dilaksanakan.

Jasa Konsultansi yang akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila hal perubahan terjadi pada tenaga ahli jasa

Bila hal perubahan terjadi pada tenaga ahli jasa

konsultansi, maka perubahan spesifikasi teknis

konsultansi, maka perubahan spesifikasi teknis

dapat berupa menurunkan

dapat berupa menurunkan

(down-grade)

(down-grade)

kualifikasi tenaga ahlinya (konsultan pendidikan

kualifikasi tenaga ahlinya (konsultan pendidikan

S2 menjadi S1 atau pendidikannya tetap sama

S2 menjadi S1 atau pendidikannya tetap sama

namun persyaratan pengalamannya diturunkan.

namun persyaratan pengalamannya diturunkan.

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

pagu anggaran tersedia.

pagu anggaran tersedia.


(63)

7. Prosedur Penyusunan

7. Prosedur Penyusunan

HPS/OE atas

HPS/OE atas

Pekerjaan Konstruksi

Pekerjaan Konstruksi

1.

1.

Teliti dana pagu anggaran yang tersedia dalam

Teliti dana pagu anggaran yang tersedia dalam

DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yang dipersamakan.

DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yang dipersamakan.

Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal

Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal

untuk perhitungan HPS/OE.

untuk perhitungan HPS/OE.

Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama

Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama

yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa,

yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa,

syarat umum/khusus kontrak, gambar, spesifikasi teknis,

syarat umum/khusus kontrak, gambar, spesifikasi teknis,

serta hasil peninjauan kondisi lapangan;

serta hasil peninjauan kondisi lapangan;

Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi ko;om Mata

Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi ko;om Mata

Pembayaran, Satuan, Volume, Harga Satuan,

Pembayaran, Satuan, Volume, Harga Satuan,

Harga/Biaya, dan baris Sub Total, PPN dan Total HPS

Harga/Biaya, dan baris Sub Total, PPN dan Total HPS

sebagai berikut :

sebagai berikut :


(64)

2. Pelajari dokumen paket pemilihan

penyedia pekerjaan konstruksi,

terutama yang terkait dengan instruksi

kepada penyedia , syarat umum/

khusus kontrak, dan spesifikasi teknis.

Berdasarkan spesifikasi teknis yang

telah ditetapkan dalam dokumen

pemilihan , kemudia dapatkan

informasi mengenai spesifikasi

dimaksud dan yang terkait dengan

harganya.


(65)

3. Hitung harga satuan dasar , dengan

mengacu pada rata-rata data harga

yang didapat dari seluruh mata

pembayaran yang memenuhi spesifikasi

teknis, yang didasarkan pada data

harga pasar setempat.

Kalau harga pasar setempat tidak

diperoleh, gunakan data harga yang

termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya

dengan memperhitungkan kemungkinan

perubahan harganya berdasarkan indeks

dari Badan Pusat Statistik (BPS);


(66)

4. Hitung harga satuan : harga satuan

dasar + 10 % (laba penyedia jasa).

5. Hitung jumlah biaya untuk setiap item

barang/jasa lainnya yaitu: jumlah

volume barang/jasa lainnya x harga

satuan

6. Jumlah semua biaya untuk seluruh item

barang/jasa lainnya yang diadakan

7. Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN):

10 % jumlah biaya untuk seluruh item

barang/jasa lainnya

8. Total harga pekerjaan yang dituangkan

dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh

masa pembayaran + PPN 10 %


(67)

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Proyek / Bagpro : No. Paket Kontrak : Nama Paket : Prop / Kab / Kodya :

No. Mata Perkiraan Harga

Pembayaran Kuantitas Satuan

(Rupiah)

a b c d e

DIVISI 1. UMUM

1.2 Mobilisasi LS 1.0 438,310,000 438,310,000 1.8 (1) Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas LS 1.0 22,626,056 22,626,056 1.8 (2) Pemasangan dan Pemeliharaan Jembatan Sementara LS 1.0 121,795,484 121,795,484

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 582,731,540

DIVISI 2. DRAINASE

2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3

10,000.0

16,258.75 162,587,500 2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3

598.0

363,058.22 217,108,816 2.3 (1) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam < 45 cm M1

23.0

177,997.17 4,093,935 2.3 (2) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 45-<75 cm M1

23.0

252,705.21 5,812,220 2.3 (3) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 75-<95 cm M1 23.0 398,363.27 9,162,355 2.3 (4) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 95-120 cm M1 23.0 524,402.92 12,061,267 2.3 (5) Gorong-Gorong Beton Tanpa Tulang Diameter Dalam 20-30 Cm M1 235.0 71,433.66 16,786,910 2.3 (6) Gorong-Gorong Pipa Baja Bergelombang Ton 2.3 9,893,851.45 22,755,858 2.4 (1) Timbunan Porus atau Bahan Penyaring M3

24.0

178,265.33 4,278,368 2.4 (2) Anyaman Filter Plastik M2

24.0

16,857.50 404,580 2.4 (3) Pipa Berlubang Banyak Untuk Pek. Drainase di Bawah Permukaan M1

24.0

24,532.41 588,778

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 455,640,587

f = (d x e)

Uraian Satuan Jumlah

Harga-Harga (Rupiah)


(68)

Cumm

% Thd. No. Mata Perkiraan Harga % for

Total Pembayaran Kuantitas Satuan Major

Biaya (Rupiah) Items

a c d e f g i 0.1472 7.6 (18) Pengujian Pembebanan Statis Pada Tiang dgn. Dia. s/d 600 mm Buah 4.0 10,573,063 42,292,250 0.2034 7.6 (19) Pengujian Pembebanan Statis Pada Tiang dgn. Dia. > 600 mm Buah 4.0 14,609,305 58,437,222 26.1327 5.1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 26,750.0 280,650 7,507,398,200 15.2901 5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 16,050.0 273,679 4,392,552,765 7.7870 6.3 (5) Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC) t = 5 cm M2 74,900.0 29,867 2,237,038,300 9.3947 6.3 (6) Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC) t = 5 cm M3 3,745.0 720,672 2,698,916,003 5.6424 4.2 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 5,936.0 273,072 1,620,954,680 2.2249 3.1 (1) Galian Biasa M3 31,890.0 20,043 639,158,833 1.6678 7.2 (1) a Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang ...31.60.... meter Buah 8.0 59,892,502 479,140,018 1.6710 6.5 (1) Campuran Aspal Dingin Untuk Pelapisan Kembali M3 651.0 737,418 480,058,949 7.5152 3.2 (2) Timbunan Pilihan M3 10,000.0 215,896 2,158,956,700 1.7387 8.4 (1) Marka Jalan Thermoplastic M2 4,400.0 113,523 499,499,836 1.7252 6.3 (4) Asphalt Treated Base (ATB) M3 634.0 781,708 495,602,612 0.8556 7.3 (1) Baja Tulangan U24 Polos Kg 43,750.0 5,618 245,798,423 1.5257 1.2 Mobilisasi LS 1.0 438,310,000 438,310,000 0.6257 7.6 (9) a Pengadaan Tiang Pnc. Beton Bertulang Pracetak Ukuran 40x40cm M3 76.0 2,365,231 179,757,542 0.7557 2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 598.0 363,058 217,108,816 0.5660 2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 10,000.0 16,259 162,587,500 0.4710 7.6 (10) a Pengadaan Tiang Pnc. Beton Pratekan Pracetak Ukuran Dia.40cm M3 76.0 1,780,272 135,300,657 0.7734 7.10 (1) Pasangan Batu Kosong Yang Diisi Adukan M3 710.0 312,924 222,176,352 0.5659 8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor M3 200.0 812,834 162,566,856 0.5243 6.1 (2) Lapis Perekat Liter 46,850.0 3,215 150,634,931 0.5224 6.3 (3) Lataston (HRS) M2 6,330.0 23,711 150,089,237 0.4240 1.8 (2) Pemasangan dan Pemeliharaan Jembatan Sementara LS 1.0 121,795,484 121,795,484 0.5565 6.2 (1) Agregat Penutup BURTU M2 34,800.0 4,594 159,883,032 0.2860 7.6 (8) Pengadaan Tiang Pancang Baja Kg 7,600.0 10,809 82,150,908 0.4154 7.1 (6) Beton K175 M3 200.0 596,615 119,322,964 0.3417 6.3 (1) Latasir (SS) Kelas A M2 6,310.0 15,559 98,174,892 0.5009 8.1 (1) Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor M3 500.0 287,787 143,893,720 0.3424 7.1 (5) Beton K250 M3 150.0 655,766 98,364,899 0.2853 6.3 (2) Latasir (SS) Kelas B M2 6,320.0 12,969 81,964,017

h

Uraian Satuan Jumlah

Harga-Harga (Rupiah)


(69)

REKAPITULASI

PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Proyek / Bagpro :

No. Paket Kontrak :

Nama Paket :

Prop / Kab / Kodya :

Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan

(Rupiah)

1 Umum 582,731,540

2 Drainase 455,640,587

3 Pekerjaan Tanah 3,167,917,967

4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 1,787,997,295

5 Pekerasan Non Aspal 12,074,420,321

6 Perkerasan Aspal 6,852,461,415

7 Struktur 2,465,995,206

8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 1,046,643,138

9 Pekerjaan Harian 188,739,021

10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin 105,485,011

(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 28,728,031,501

(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 2,872,803,150

(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 31,600,834,651

Terbilang : ………...

………...

Pinpro / Pinbagpro,

..., ... 20...

Ketua,

Menyetujui / Mengesahkan Panitia Pelelangan

Proyek / Bagpro ...


(70)

(71)

1. KOMPONEN

BAHAN

DIPEROLEH DARI SPESIFIKASI :

LANGSUNG : DAPAT DIAMBIL DARI

TABEL ATAU DIHITUNG DARI FORMULA

YANG TERSEDIA DALAM SPESIFIKASI

TIDAK LANGSUNG : HARUS DIHITUNG

DARI GRADASI ATAU KETENTUAN LAIN

YANG DISYARATKAN DALAM SPESIFIKASI

DENGAN SUATU ASUMSI


(72)

2. Komponen Alat

1) Biaya Pasti

2) Biaya Operasi dan

Pemeliharaan

3) Rumus Umum Kapasitas

Produksi


(73)

3. OVERHEAD &

PROFIT

OVERHEAD :

OPERASIONAL & PENGELUARAN KANTOR PUSAT

YANG BUKAN BAGIAN DARI BIAYA PENGADAAN

UNTUK SETIAP MATA PEMBAYARAN;

MANAJEMEN, AKUTANSI, PELATIHAN &

AUDITING;

PERIJINAN, REGISTRASI DAN LAINNYA

BIAYA PERIKLANAN, HUMAS & PROMOSI

DAN LAIN SEBAGAINYA

PROFIT :


(74)

(75)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

PENYESUAIAN (OPTIMASI)

ATAS HASIL PERHITUNGAN

ATAS HASIL PERHITUNGAN

HPS/OE

HPS/OE

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

suatu item pekerjaan/barang dipasar

suatu item pekerjaan/barang dipasar

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi tekni dari pekerjaan

Mengubah spesifikasi tekni dari pekerjaan

Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan.

Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

berupa menurunkan maupun peningkatan.

berupa menurunkan maupun peningkatan.

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

pagu anggaran tersedia.

pagu anggaran tersedia.

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari

suatu item pekerjaan/barang dipasar

suatu item pekerjaan/barang dipasar

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

besar dari pagu anggaran tersedia, dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)

1)

Mengubah spesifikasi tekni dari pekerjaan

Mengubah spesifikasi tekni dari pekerjaan

Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan.

Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan.

2)

2)

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

Bila perubahan spesifikasi teknis dapat

berupa menurunkan maupun peningkatan.

berupa menurunkan maupun peningkatan.

3)

3)

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari

pagu anggaran tersedia.

pagu anggaran tersedia.


(76)

MATERI TAMBAHAN

(hanya sebagai referensi)

PERHITUNGAN HARGA SATUAN

PERALATAN

PEKERJAAN KONSTRUKSI

SUMBER : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PENGEMBAGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERHITUNGAN HARGA SATUAN

PERALATAN


(77)

KRITERIA PERALATAN

Uraikan jenis peralatan yang dipakai dalam

kodenya, umpamanya wheel loader (E 15),

dump truck (F 08), P. tyre roller (E 18), alat

bantu, dll peralatan sesuai spesifikasi peralatan

Jalan Kabupaten.

Tentukan satuan waktu bekerja alat,

umpamanya jam, lumpsum.

Tentukan kuantitas atau koefisien alat dalam

desimal, umpamanya 0,0005; 1.000 dll.

Hitung harga satuan masing-masing jenis alat

memproduksi satu satuan jenis Pekerjaan.

Hitung harga masing-masing jenis alat sesuai

kuantitas atau koefisien pemakaian dikaliakan

harga satuan.


(78)

HARGA DASAR SATUAN PERALATAN

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan

Peralatan adalah :

Kondisi Alat 90 s/d 100% (baru)

Kondisi peralatan 90% s/d 100%,berlaku untuk

peralatan yang baik dan keadaan siap pakai, dengan

kemampuan minimal 70%, sudah dipakai tetapi

belum melebihi 1 (satu) tahun/ 1000 jam kerja.

(belum pernah di-overhoul)

Peralatan kondisi 70 s/d 89 % , ialah peralatan yang

baik lama dalam keadaan siap pakai operasi dengan

kemampuan minimal 70% (sesuai ketentuan pabrik).

Peralatan kondisi 60 s/d 69 % ialah peralatan dengan

keadaan rusak ringan operasi yang masih layak

dioperasikan dengan kemampuan minimal adalah

60% sesuai ketentuan pabrik. Peralatan tersebut


(79)

FAKTOR PRODUKSI PERALATAN

1.

Faktor Peralatan

Untuk peralatan yang baik baru ………

= 1,00

Untuk peralatan yang baik lama …….……..

= 0,90

Untuk peralatan yang rusak ringan operasi …. = 0,80

2.

Faktor Operator

Untuk Operator kelas I ………. = 1,00

Untuk Operator kelas II………. = 0,80

Untuk Operator kelas III

………. = 0,70

3.

Faktor Material (bahan)

4.

Faktor Material mencakup :

Berat / Volume material (lampiran 1)

Faktor Kohesip :

non kohesip

= 0,60 – 1,00

kohesip

= 0,75 – 1,10


(80)

5.

Faktor Menejemen dan sifat manusia

Faktor menejemen dan sifat manusia dengan keadaan :

Sempurna = 60/60 = 1,00

Baik

= 55/60 = 0,92

Sedang

= 50/60 = 0,82

Buruk

= 45/60 = 0,75

6.

Faktor Cuaca

Faktor cuaca dengan keadaan :

baik

= 1,00

sedang

= 0,80

6.

Faktor Perlengkapan (Attachment)

Faktor attachment untuk jenis dan tipe peralatan

Faktor Kondisi Lapangan :

Berat

= 0,70

Sedang

= 0,80


(81)

MENGHITUNG BIAYA SEWA

PERALATAN

Harga alat dalam contoh analisis tersebut mengacu

kepada Buku Panduan Analisa harga Satuan Ditjen Bina

Marga, Dep. PU, No. 028/T/BM/1995.

Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua

komponen biaya utama :

Biya Pemilikan

(Biaya Pasti = ‘

Initial Cost

’ atau ‘

Capital

Cost’)

Biaya Operasi dan Biaya Pemeliharaan


(82)

HARGA SEWA ALAT/JAM

BIAYA PEMILIKAN

(PENGEMBALIAN ) MODAL

DAN BUNGA)

BIAYA OPERASI DAN

PEMELIHARAAN/JAM


(83)

Biaya Pemilikan (Biaya Pasti =

‘Initial Cost’

atau

‘Capital Cost’)

(B – C) x D + F

W

G =

G = Biaya pemilikan (biaya pasti) per jam

B = Harga alat setempat

C = Nilai sisa (‘Salvage Value’sebesar 10% ), yaitu nilai/harga dari

peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir

D = Faktor pengembalian modal dan factor angsuran, biasa disebut C.R.F.

dan dapat dihitung dengan rumus

F = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain per tahun diambil sebesar 2 permil

dari ‘initial cost’ atau 2 permil dari nilai sisa alat.

= 0,002 x B atau = 0,02 x C


(84)

I x ( 1 + I )

A

D ( C.R.F ) = --- dimana

( 1 + I )

A

– 1

D = Faktor pengembalian modal

i

= Bunga tiap tahun

A

= Umur pemakian dalam tahun atau umur

ekonomis

peralatan (‘Economic Life Years’) dalam

tahun yang lamanya

tergantung dari tingkat

penggunaan dan standar dari pabrik

pembuatannya.


(85)

W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun

Bertugas berat (memungkinkan bekerja secara

terus menerus sepanjang tahun) dianggap

bekerja 8 jam/hari dan 250 hari/tahun,

W = 8 x 250 x 1 = 2.000 jam/tahun

Bagi peralatan yang bertugas sedang dianggap

bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun,

W = 8 x 200 x 1 = 1.600 jam/tahun

Bagi peralatan yang bertugas ringan dianggap

bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, maka


(86)

Biaya Operasi Peralatan

Bahan Bakar (H), Oli, Pelumas (I) dan ‘Filter’ ( FL )

H (dalam liter) = 12,50 % x HP/jam, untuk alat

yang bertugas ringan

H (dalam liter) = 17,50 % x HP/jam, untuk alat

yang bertugas berat

I (dalam liter) = 1 % x HP/jam, untuk

peralatan sederhana, termasuk pelumas dan

grease

I(dalam liter) = 2 % x HP/jam, untuk

peralatan cukup kompleks, termasuk pelumas

dan grease.


(87)

Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk

penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung

sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini

ditunjukan sebagai berikut :

Biaya Perawatan

Perbaikan Per Jam

Biaya Pengembalian Modal x 0,6

Waktu Operasi (Jam Dalam Tahun)

=

Biaya Perawatan dan Pemeliharaan

Biaya Perawatan dan Pemeliharaan

( Woorkshop (J) )


(1)

PERHITUNGAN JUMLAH TRUK UNTUK PEKERJAAN

DI-PLAN

Kapasitas AMPdalam ton/jam,adalah 90,5 ton/batch.

[waktu penuangan per batch=0.5 menit ] Jarak

antara AMP ke lokasi proyek=30 km.

Kapasitas Dump Truck = 10 ton.

Kecepatan rata-rata = 30 km/jam.

Travel Time = 30 km = 36 menit

50 km/jam

Loading Time = 10 menit

Dumping & manuver =8 menit

Cycle Time = 10 + [2x36]+8=90 menit [1,5 jam]

Jumlah truck = 60 ton /jam x 1,5 jam = 9 buah.


(2)

Dengan scedulle Peralatan jangan ada yang Idle (nganggur )

Apabila masih kedodoran, tidak masuk target volume yang berkaitan dengan alat,maka sangat perlu ada tambahan alat lagi atau di-lemburkan.

Disarankan jenis alat yang operasinya menggunakan track ( rantai ) sebaiknya untuk perpindahan alat dari lokasi asal kelokasi lain diangkut dg Trailer)

Disarankan pemakaian operator dan mekanik menggunakan : operator kelas 1, apabila kita

menggunakan sembarangan akan mengakibatkan

biaya maintenance yang mahal dan membuang-buang waktu.

Jumlah Truck =

Kapasitas AMP x Cycle Time Kapasitas Truck.


(3)

Produksi Aggregat (Stone crusher)

Diperlukan ukuran 10-20mm 40.000

ton/tahun

1 tahun = 200 hari = 1.600 jam

Teoritis 25 ton/jam

diambil kapasitas Primer 50ton/jam

10-20mm = 12%;

0-10mm = 12%;

>20mm = 76%

Produk I = 6 ton/jam

Feeder ke II 76%=40ton/jam dipilih kapasitas secondary 40ton/jam

Asumsi setting 85% discharge 20mm produksinya 0-10=35%; 10-20mm=50%; >20mm=15%

Produk II 10-20mm =19ton/jam

Total = I+ II

= 6Ton +19Ton

=25ton/jam

Pilihan Primer=50TPH;


(4)

DUMP TRUCK

Asumsi

Kapasitas 5 ton;

kecepatan=15km/jam; waktu

muat+bongkar=5menit; jarak = 2 km

Satu cycle

=4km/15km/jam+5menit = 21 menit

Produksi DT

= 60menit/21menit x 5ton = 14 ton/jam

Untuk memenuhi

kebutuhan 50 ton/jam

diperlukan

DumpTruck = 50 /14

= 3,6

unit

dibulatkan menjadi

4 Unit Dump Truck


(5)

Wheel Loader

Kapasitas Loader 1,5m3

Jarak stock pile 25m; kecepatan rata-rata 5 km/jam;

bongkar muat 1 menit

Cycle time

= 0.050km/5km+1menit = 1,6 menit

Produksi Loader

= 60

menitx1,5m3/1,6menit = 56,25 m3/jam

Faktor eff diambil = 0,6;

berat jenis = 1,85

Produksi Loader

=56,25x0,6x1,85=62ton/ja m

Diperlukan Loader 1 Unit

untuk mengisi crusher

Untuk quarry 1 unit Loader

Primer Jaw crusher 50 tph

Secondary cone crusher

40tph

Dump truck 5 ton 4 unit

Loader 1,5m3 sebanyak 2


(6)

URAIAN ANALISA HARGA SATUAN

I.

ASUMSI

II. URUTAN KERJA

III. PEMAKAIAN

BAHAN

KOEFISIEN BAHAN

ALAT

KOEFISIEN ALAT