LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SLB E PRAYUWANA Jl. NGADISURYAN NO. 2 YOGYAKARTA.

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL)

LOKASI SLB E PRAYUWANA Jl. NGADISURYAN NO. 2 YOGYAKARTA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PPL

Dosen Pembimbing : Aini Mahabbati, M.A

Disusun Oleh:

Esty Zyadatul Khasanah 11103244043

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa :

Nama : Esty Zyadatul Khasanah NIM : 11103244043

Program Studi : Pendidikan Luar Biasa Fakultas : Ilmu Pendidikan

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di Sekolah Luar Biasa E Prayuwana dari tanggal 02 Juli 2014 sampai tanggal 17 September 2014. Hasil kegiatan tercakup di dalam laporan ini.

Yogyakarta, 06September 2014

Dosen Pembimbing Lapangan

Aini Mahabbati, M.A NIP. 19810309 200604 2 001

Guru Pembimbing

Sri Suharyati, S. Pd NIP. 19600306 198602 2 001

Mengetahui, Kepala SLB E Prayuwana

Drs. Untung

NIP. 19640506 199303 1 008

Koordinator PPL

Tugiyat

NIP. 19571005 198103 1 013


(3)

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan anugerahNya, sehingga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SLB E Prayuwana serta Laporan ini dapat terselesaikan.

Laporan ini disusun dalam rangka kegiatan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah PPL yang dilaksanakan sejak tanggal 02 Juli-17 September 2014 dalam masa studi semester khusus tahun 2014.

Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) hingga penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan/bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan petunjuk, hidayah dan segala kemudahan-Nya.

2. Bapak Prof. Rochmat Wahab selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan PPL.

3. Ibu Dr. Mumpuniarti selaku Ketua Jurusan PLB FIP UNY yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PPL.

4. Ibu Aini Mahabbati, M.A selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan bimbingan/arahan selama pelaksanaan PPL. 5. Bapak Drs. Untung selaku Kepala Sekolah SLB E Prayuwana yang

telah memberikan ijin dan arahan kepada penulis untuk melaksanakan PPL di sekolah .

6. Bapak Tugiyat selaku Koordinator PPL SLB E Prayuwana yang telah memberikan bimbingan/arahan kepada penulis selama melaksanakan PPL di sekolah.

7. Ibu Sri Suharyati, S.Pd selaku guru pembimbing kelas yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama melaksanakan PPL di sekolah.

8. Bapak/Ibu guru dan karyawan SLB E Prayuwana yang telah memberikan bimbingan dan dukungan.


(4)

9. Seluruh siswa SLB E Prayuwana yang telah menerima dan memberikan kesan yang teramat dalam bagi kami.

10. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungan, khususnya kepada teman-teman satu tim yang ada di SLB E Prayuwana. Terima kasih atas segala pengertian dan dukungannya, kalian luar biasa. 11. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami butuhkan demi kebaikan di masa mendatang. Kami berharap dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Yogyakarta, 06 September 2014 Mahasiswa PPL UNY

Esty Zydatul Khasanah


(5)

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAK ...v

BAB I PENDAHULUAN A. Identitas Dan Profil Umum Subyek……….1

B. Asesmen perilaku………..8

BAB II PELAKSANAAN Praktik Pengalaman Lapangan A. Pertemuan 1 ……….16

B. Pertemuan 2 ………...……19

C. Pertemuan 3 ………...……21

D. Pertemuan 4 ……….……24

E. Pertemuan 5 ……….…………27

F. Pertemuan 6 ……….29

G. Pertemuan 7 ………...………..32

H. Pertemuan 8 ………..………...35

I. Pertemuan 9 ………...………..37

J. Pertemuan 10 ………..……….40

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...44

B. Saran ...45 LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB E PRAYUWANA

Oleh :


(6)

NIM. 11103244043

ABSTRAK

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014 merupakan program kerja sama antara LPPMP dengan lembaga atau sekolah. Kegiatan PPL bertujuan untuk mengembangkan kecakapan mahasiswa dalam menyampaikan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan di kampus. Sesuai dengan Tri Dharma Pergururan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka sudah menjadi tanggung jawab seorang mahasiswa atau dalam hal ini mahasiswa jurusan kependidikan untuk mengembangkan kompetensi mengajarnya dengan cara melaksanakan praktik mengajar secara langsung di sekolah.

Kegiatan PPL UNY 2014 di SLB E Prayuwana dilaksanakan dari bulan Februari hingga September 2014. Untuk kegiatan PPL bagi jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) sendiri pelaksanaannya dibagi menjadi dua tahap, yakni PPL I dan PPL II. Dalam PPL I kegiatan difokuskan pada proses asesmen dan observasi tahap awal. Kemudian dari hasil yang didapatkan di PPL I digunakan untuk bekal melaksanakan PPL II yakni kegiatan praktik mengajar. Kegiatan PPL II dilaksanakan mulai bulan Juli sampai September dengan agenda praktik mengajar yang sebelumnya telah dilakukan observasi dan persiapan lebih lanjut. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama PPL 1, subjek merupakan siswa kelas 4 SDLB dengan gangguan yaitu Tuna Laras. Proses praktik mengajar dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan

Semua pelaksanaan praktik mengajar tersebut dapat terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak. Jadi, dapat dikatakan bahwa secara umum pelaksanaan PPL Reguler UNY 2014-2015 berjalan dengan lancar. Dengan demikian, setelah melaksanakan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh tambahan ilmu dan pengalaman nyata yang nantinya berguna untuk bekal sebagai pendidik di masa mendatang.

BAB I

PENDAHULUAN

A. IDENTITAS DAN PROFIL UMUM SUBYEK

1. IDENTITAS


(7)

a. Identitas Siswa

Nama : Aldi Ferdiyanto (Didit) Jenis kelamin : laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 12 Februari 2003

Usia : 11 tahun

Agama : Islam

Alamat : Gendingan NG II/337 Rt 018/03 Ngampilan Notoprajan Yogyakarta Riwayat Pendidikan : Masuk sekolah di SLB E prayuwana

tanggal 22 Juli 2011, pada tingkat kelas 1. Awalnya dari SD N Serangan, dengan alas an tidak bisa mengikuti pelajaran di SD

Status anak dalam keluarga

: Anak ke 2 dari 2 bersaudara kandung laki-laki

Jenis Kebutuhan Khusus

: Tunalaras

Catatan Penting Lain : Kontrol emosi masih kurang, merasa tersinggung, perasaan iri dan dendam masih sangat terlihat

b. Identitas Orangtua

Nama Orangtua : Umaryanto Tempat Tanggal Lahir : 08 Februari 1964

Alamat Orangtua : Gendingan NG II/337 Rt 018/03 Ngampilan Notoprajan Yogyakarta

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SD Pekerjaan : Swasta

Catatan Penting Lain : Sejak anak kecil Ibu kandung sudah meninggal dan sekarang memiliki Ibu sambung

c. Identitas Wali

Nama : Sumarti

Tempat Tanggal Lahir : Gunung kidul, 12 januari 1975

Alamat Orangtua : Gendingan NG II/337 Rt 018/03Ngampilan Notoprajan Yogyakarta

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga


(8)

2. PROFIL UMUM

a. KEMAMPUAN FUNGSIONAL 1) Kemampuan bahasa dan komunikasi

Kemampuan bahasa :

- Bahasa reseptif anak yaitu dapat memahami dengan baik dalam berkomunikasi (pemahaman tentang bahasa orang lain pada saat berkomunikasi). Disisi lain anak masih sukar memahami pesan yang panjang.

- Bahasa ekspresif anak yaitu mudah menyampaikan isi pikiran atau keinginan dengan bahasa yang lugas (singkat, tegas dan mudah dipahami). Selain itu, apabila dalam keadaan emosional/tidak sesuai dengan keinginannya bahasa yang digunakan kurang sopan/mengumpat.

2) Kemampuan berkomunikasi :

Anak mampu berkomunikasi secara baik dalam kemampuan memahami bahasa orang lain (guru dan teman) dan mengungkapkan yang ada didalam pikirannya dengan menggunakan bahasa yang lugas (singkat, tegas dan mudah dipahami). Selain itu, apabila dalam keadaan emosional/tidak sesuai dengan keinginannya bahasa yang digunakan kurang sopan/mengumpat baik dengan guru, teman ataupun orang baru. 3) Adaptasi

Kemampuan adaptasi anak terhadap orang baru cukup baik. Akan tetapi adaptasi anak dengan orang baru memerlukan waktu yang cukup lama untuk mau lebih terbuka dan menjalin komunikasi yang baik. Anak cenderung pendiam terhadap orang baru dan sulit berbaur terhadap lingkungan baru yang anak kenal.

4) Kemandirian dan bantu diri

Kemandirian dan batu diri anak masih kurang. Pada kemandirian terhadap dirinya sendiri anak masih kurang dalam mengatur kebutuhannya. Hal tersebut terlihat dari kurang lengkapnya peralatan sekolah yang dibawa anak, terkadang anak juga sering kehilangan peralatan sekolahnya, terkadang cara berpakaian anak kurang rapi pada saat berangkat sekolah dan terkadang anak belum mandi saat berangkat sekolah seringnya pada hari senin karena kegiatan renang. Akan tetapi terkadang anak sudah mampu mengatur dan memposisikan dirinya dengan jadwal pelajaran yang akan diikuti/dipelajari. Hal tersebut


(9)

terlihat dari berpakaian anak menyesuaikan dengan mata pelajaran yang akan diterimanya dihari itu. Pada bantu diri anak masih memerlukan bantuan dari guru dalam proses pembelajaran maupun kegiatan lain. b. KARAKTERISTIK KEBUTUHAN KHUSUS

1) Emosi

Kontrol emosi yang dimiliki anak masih kurang, anak sering marah dan merasa benci. Emosi tersebut ditunjukkan apabila anak merasa tersinggung atau terganggu dengan perbuatan atau perkataan dari teman maupun orang dewasa (guru) serta tidak sesuai dengan keinginannya. Tetapi emosi anak akan setabil apabila dalam kondisi senang atau mood anak sedang baik.

2) Perilaku

Perilaku yang sering ditunjukkan oleh anak adalah memukul, menendang, mengejek, membuat gaduh, membantah arahan, dan berbicara tidak sopan. Perilaku tersebut terjadi pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran (waktu istirahat). Perilaku tersebut muncul apabila anak merasa tersinggung atau terganggu serta tidak sesuai dengan keinginannya. Selain itu, anak juga sering menyalahkan orang lain untuk kesalahannya.

3) Sosial

Secara sosial anak dapat berinteraksi baik dengan guru dan teman. Akan tetapi, terkadang anak menunjukkan perilaku yang kurang sopan terhadap guru, misalnya berani berbicara dengan keras dan membantah arahan guru. Terhadap teman, anak juga sering kali berbuat jail/mengganggu dan membuat teman-temannya jengkel.

c. KEMAMPUAN AKADEMIK 1) Membaca

Berdasarkan keterangan dari guru yang mengampu kemampuan akademik yang mencakup kemampuan membaca dapat dilihat bahwa anak memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan anak dalam kemampuan membaca yaitu sudah mampu membaca dengan lancar, karena anak sudah mengenal huruf dengan baik. Sedangkan kekurangan dalam membaca yaitu anak masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum


(10)

dapat memahami apa yang dibacanya. Sehingga anak hanya membaca tanpa mengetahui apa yang dibacanya.

2) Menulis

Berdasarkan keterangan dari guru yang mengampu dan hasil observasi kemampuan anak dalam menulis sudah cukup baik, hal ini terlihat dari tulisannya yang baik dan rapi walaupun terkadang anak tidak mau memperhatikan penulisan tanda baca yang ada. Selain itu, anak dapat menulis kalimat atau kata dengan menyalin secara cepat. Dalam menulis kata dan kalimat dengan didekte anak sudah mampu akan tetapi masih membutuhkan waktu yang lama dalam menulis dan terkadang masih bertanya kepada guru.

3) Berhitung

Pada kemampuan dalam berhitung dari keterangan guru yang mengampu bahwa anak sudah mampu berhitung dengan lancar sampai pada perkalian dan pembagian. Dalam pelajaran matematika anak memang memiliki kemampuan yang sangat baik atau cepat menerima pembelajaran yang disampaikan guru. Hanya saja terkadang anak masih sering bertanya dan terlihat kesulitan apabila hitungan angka dalam jumlah besar yaitu ratusan ataupun ribuan.

4) Mata pelajaran lain

Pada mata pelajaran lain seperti menari dan olahraga, anak ikut berpartisipasi dalam kegiatan, terlebih lagi lebih berantusias dalam pembelajaran olahraga. Pada pembelajaran olahraga anak sangat antusias, karena anak lebih tertarik dan berminat dalam kegiatan olahraga.

Kesimpulan kemampuan akademik yaitu berdasarkan keterangan dari guru pengampu dan hasil observasi bahwa anak memiliki kemampuan yang cukup baik dibanding dengan tiga teman sekelasnya. Namun yang harus diperhatikan adalah bila emosi anak sedang tidak baik, maka pengaruhnya sangat besar terhadap sikap dan perilakunya dalam pembelajaran. Ketika anak dalam kondisi emosi yang tidak baik, minat dan ketertarikannya dalam pembelajaran berubah drastis bahkan minatnya untuk mengikuti pembelajaran akan hilang. Oleh karenanya perlu adanya penanganan yang serius supaya emosi anak dapat


(11)

stabil/baik sehingga prestasi dan kemampuan akademiknya dapat berkembang dengan baik/maksimal. Berdasarkan keterangan guru pengampunya dan test CPM yang pernah dilakukan (terlampir) bahwa kemampuan IQ anak berada di bawah rata-rata (slow learner).

d. SIKAP DALAM PEMBELAJARAN 1) Atensi dan konsetrasi

Pada keterangan guru kelas yang mengampu dan hasil pengamatan bahwa perhatian anak terhadap pembelajaran tidak terlalu lama, sering mengalihkan perhatiannya dengan bertanya-tanya dengan guru kapan akan selesai pembelajaran, menjahili/mengganggu temannya, sibuk dengan memainkan alat tulisannya, dan terkadang berjalan-jalan dikelas seolah-olah mencari-cari barang. Konsentarasi anak bagus apabila dalam keadaan mood anak baik/senang serta pada mata pelajaran/kegiatan yang disenangi oleh anak seperti pada mata pelajaran olahraga. Konsentarasi anak lebih bertahan lama pada saat kegiatan olahraga dari pada pembelajaran dikelas.

2) Kemampuan manajemen waktu

Pada kemampuan manajemen waktu anak masih kurang baik. Terlihat pada saat pembelajaran dikelas dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, anak tidak segera menyelesaikannya akan tetapi cenderung berperilaku masalah. Selain itu, anak sering melebihkan waktu istirahatnya untuk melakukan kegiatan yang disenanginya seperti bermain tenis meja.

3) Perilaku/respon dalam mengikuti arahan pembelajaran

Perilaku bermasalah dalam pembelajaran seperti mengganggu teman (mengejek, memukul, menendang, dan mendorong), membuat gaduh, membantah arahan, dan berbicara tidak sopan. Perilaku tersebut muncul ketika guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan atau saat guru memperhatikan siswa yang lain. Tidak hanya itu, perilaku bermasalah tersebut juga muncul ketika teman melakukan kesalahan dan saat guru memberi koreksi atau arahan. Akibat dari perilaku bermasalah dalam pembelajaran tersebut anak mendapatkan perhatian dari guru dan teman. Selain itu, anak juga terhindar dari tugas atau aktivitas pembelajaran dan mendapatkan kegiatan yang diinginkannya.


(12)

Perilaku bermasalah yang muncul dan ditunjukkan pada anak dalam pembelajaran dilakukan untuk fungsi perilaku mendapatkan perhatian (attention), mendapatkan kegiatan yang disenangi (tangibel) dan menghindari tugas (escape).

4) Kemampuan memenuhi tugas pembelajaran

Pada kemampuan memenuhi tugas pembelajaran masih kurang baik. Hal tersebut terlihat dari pemberian tugas pembelajaran yang diberikan kepada anak masih seringkali tidak dikerjakan sampai selesai. Anak cenderung mudah bosan/jenuh dan putus asa, jika tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan maka anak tidak segera mencari penyelesaian atau bertanya kepada orang lain yang mengerti (guru) melainkan meninggalkan tugas dan tidak mau mengerjakan atau melakukan perilaku bermasalah untuk menghindari tugas yang diberikan seperti menjahili, memukul, menendang, mendorong dan berkata tidak sopan terhadap teman dan guru.

e. BAKAT, MINAT DAN KEGEMARAN

Bakat yang dimiliki anak yaitu berengan, terbukti dengan sering mengikuti kejuaraan olahraga baik tingkat SLB maupun DIY dan pernah mendapatkan juara. Minat belajar yang ditunjukkan oleh anak yaitu pada bidang olahraga, terlihat anak lebih antusias dalam mengikuti pelajaran olahraga. Kegemaran anak disekolah yaitu bermain tenis meja pada saat istirahat.

B. ASESMEN PERILAKU

1. PERILAKU BERMASALAH YANG DITETAPKAN

Perilaku bermasalah yang ditetapkan pada anak bernama Aldi Ferdianto (Didit) sesuai dengan screening gejala gangguan perilaku bersumber dari DSM-5 (Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder-5) yaitu anak memiliki gangguan perilaku agresif fisik dan verbal, serta menentang. Selain itu, resiko perilaku bermasalah yang ditunjukkan oleh anak yaitu sangat beresiko, dimana mencakup semua aspek kehidupan sosial dan pembelajaran di sekolah.

2. ANALISIS PERILAKU FUNGSIONAL Kesimpulan hasil pengamatan ABC


(13)

PERILAKU BERMASALAH DALAM PEMBELAJARAN

SELAMA KETIKA ANAK AKAN

MELAKUKAN

FUNGSI PERILAKU 1. Pembelajaran

di dalam dan di luar kelas

1. Diberikan perintah oleh guru 2. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan 3. Guru memperhatikan siswa yang lain (sedang

menerangkan/m enjelaskan) 4. Guru memberi

koreksi atau arahan atau menerangkan 5. Teman melakukan kesalahan 6. Kegiatan yang

tidak

disenangi/tidak sesuai dengan keinginannya 7. Suasana hati anak (moody)

1. Tindakan melanggar aturan pembelajaran (keluar kelas saat pembelajaran, berperilaku agresif pada teman (seperti: memukul, menendang, mendorong, dan mencubit), menjahili temannya, dan jalan-jalan di kelas seperti mencari-cari barang.

2. Menolak tugas dan membantah arahan guru (perilaku menentang yaitu menolak perintah, tidak mendengarkan intruksi)

3. Perkataan tidak sopan/mengum pat pada teman (seperti : “asem, bajingan, asu, modar,dembik” ) dan berbicara keras pada guru 4. Membalas

dendam dengan perilaku agresif fisik dan verbal

1. Mendapatk an perhatian dari guru dan teman 2. Menghinda ri tugas atau aktivitas pembelajar an 3. Mendapatk an kegiatan yang diinginkann ya

SELAMA KETIKA ANAK AKAN

MELAKUKAN

FUNGSI PERILAKU


(14)

1. Kegiatan di luar pembelajaran/Ist irahat dan kegiatan kelompok (menari) 1. Merasa diganggu oleh teman 2. Tidak diperhatikan teman atau guru (orang dewasa) 3. Tidak suka

dengan

perilaku/tindaka n teman

1. Perilaku agresif fisik (mencubit, mendorong,

memukul, menendang) 2. Perilaku agresif verbal

(mengumpat, seperti : “asem, bajingan, asu, modar,dembik”) 3. Membalas dendam dengan perilaku agresif fisik dan verbal

1. Mendapatk an perhatian teman (teman takut atau jadi memperhati kan teman) 2. Mendapat perhatian guru (ditegur dan diperhatika n) 3. Mendapat kegiatan/ak tivitas yang diinginkan/ disenangi 3. RANCANGAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS PERILAKU

FUNGSIONAL SETTING STRATEGI ANTECEDENT TARGET BEHAVIOR 1 STRATEGI CONSEQUEN CE Kegiatan klasikal/pe mbelajaran di kelas dan di luar kelas (Olahraga) 1. Melakukan perjanjian tentang perilaku agresif fisik dan verbal, serta menentang 2. Menerapkan token ekonomi 3. Melakukan rolling tempat duduk dalam kelas 4. Modeling dengan media buku cerita dan film/melihat video tentang keterampilan sosial yang 1. Tindakan melanggar aturan pembelajaran (keluar kelas saat pembelajaran, berperilaku agresif pada teman (seperti: memukul, menendang, mendorong, dan mencubit), menjahili temannya, dan jalan-jalan di kelas seperti mencari-cari barang. 2. Menolak tugas dan membantah arahan guru (perilaku Memberikan reward verbal (pujian) maupun poin reward jika berhasil melakukan perilaku adaptif Mengurangi poin reward apabila melakukan perilaku bermasalah


(15)

baik (kisah hidup) 5. Memberikan bimbingan individual menentang yaitu menolak perintah, tidak mendengarkan intruksi)

3. Perkataan tidak sopan/mengumpat pada teman (seperti : “asem, bajingan, asu, modar,dembik”) dan berbicara keras pada guru

4. Membalas dendam dengan perilaku agresif fisik dan verbal Supaya berkurang atau hilang Kegiatan di luar pembelajara n/ Istirahat dan kegiatan dalam kelompok (menari) 1. Menerapkan token ekonomi dan response cost 2. Memberikan keterampilan sosial (kegiatan yang positif seperti: menonton film yang kemudian anak diminta untuk memerankan/m enceritakan

1. Perilaku agresif fisik (mencubit, mendorong,

memukul, menendang) 2. Perilaku agresif verbal

(mengumpat, seperti : “asem, bajingan, asu, modar, dembik”) 3. Membalas dendam dengan perilaku agresif fisik dan verbal Supaya

berkurang atau hilang

Memberikan reward verbal (pujian) maupun poin reward jika berhasil melakukan perilaku adaptif Mengurangi poin reward apabila melakukan perilaku bermasalah Keterangan :

Memberikan reward verbal berupa pujian, (seperti: bagus, top, pinter, dll) dan poin reward jika berhasil melakukan perilaku adaptif (yang nantinya dapat ditukar dengan apa yang diinginkan oleh anak, dimana disesuaikan dengan jumlah poin yang ditetapkan dan dimiliki anak). 4. KESIMPULAN


(16)

Aldi Ferdianto (Didit) yang berusia 11 tahun dan duduk dibangku kelas 4 SD di SLB E Prayuwana. Ia merupakan anak yang memiliki gangguan emosi dan perilaku tipe agresif fisik dan verbal serta menentang. Dari hasil pengamatan dan keterangan dari guru pengampu (guru kelas) serta data yang diperoleh, secara umum dalam hal akademik anak tidak memiliki banyak hambatan. Hambatan yang mempengaruhi kemampuan akademik anak yaitu emosinya yang cepat berubah (moody) dan perilaku bermasalahnya dalam pembelajaran. Selain itu, anak juga memiliki kecenderungan untuk bertindak agresif fisik dan verbal. Perilaku menentangnya muncul untuk menghindari tugas yang diberikan. Emosinya terkadang meledak-ledak, hal ini ia lakukan jika merasa tidak mendapat apa yang diinginkannya dan tidak sesuai dengan keinginannya. Oleh karenanya perlu adanya penanganan untuk menangani perilaku bermasalah anak agar perilaku bermasalahnya dapat teratasi dan kemampuan akademiknya dapat berkembang secara maksimal.

5. REKOMENDASI

Beberapa hal yang dapat dijadikan rekomendasi untuk Aldi Ferdianto usia 11 tahun, kelas empat di SLB E Prayuwana, dengan jenis kelainan tunalaras yang memiliki perilaku bermasalah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Pada awal pembelajaran hendaknya melakukan perjanjian/kontrak belajar dengan anak.

b. Menerapkan token ekonomi sebagai penguat dalam pembelajaran agar anak tidak berperilaku bermasalah dalam pembelajaran.

c. Anak memiliki rasa ingin tahu yang baik, maka penggunaan media yang menarik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak yang tinggi sehingga nantinya anak lebih fokus pada pembelajaran.

d. Setiap pergantian pelajaran di kelas hendaknya melakukan roling tempat duduk/membentuk tempat duduk yang berbeda, untuk mengurangi perilaku bermasalah anak (seperti: menjahili, mengganggu, dan membuat gaduh).


(17)

e. Memberikan jarak pada tempat duduk setiap anak (melihat kondisi kelas).

f. Menggaitkan materi pembelajaran dengan kegemaran dan minat anak (bidang olahraga), dapat dilakukan dengan tanya jawab atau bentuk penugasan.

g. Melakukan pendekatan secara individual untuk menumbuhkan motivasi anak dalam belajar.

Demikian rekomendasi yang dapat saya berikan, diharapkan dengan adanya rekomendasi ini perilaku bermasalah pada anak atau hambatan yang ada dapat teratasi dan selanjutnya anak dapat berkembang dengan lebih baik lagi.


(18)

\

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN

LAPANGAN

Praktik mengajar dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan, dimana dalam pelaksanaannya 10 kali praktik terbimbing. Berikut adalah rincian pelaksanaan praktik mengajar di Kelas 4 SLB E Prayuwana :

A. PERTEMUAN PERTAMA

Hari/Tanggal : Rabu, 20 Agustus 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : IPS, Bahasa Indonesia, dan SBK (Seni Budaya Keterampilan).

Alokasi Waktu : 1 x pertemuan 1. Kemampuan Awal Subjek

Anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan pertama guru pembimbing memberikan saran untuk memilih mata pelajaran sesuai jadwal pembelajaran dihari itu yaitu IPS, Bahasa Indonesia dan Seni Budaya Keterampilan dengan tema “ Lingkunganku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan pertama yaitu “Letak suatu wilayah” dan “ Membaca nyaring”.

3. Tujuan Pembelajaran

 Tujuan pembelajaran secara umum berdasarkan dari materi yang diberikan yaitu dengan mengamati gambar, siswa mampu menyebutkan letak wilayah indonesia secara sederhana. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan letak wilayah Indonesia secara sederhana. Setelah membaca nyaring dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan contoh pengaruh letak


(19)

wilayah mengenai lingkungan di sekitar secara sederhana. Siswa mampu membaca nyaring teks dengan lafal dan intonasi yang tepat, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Siswa mampu menggambar sesuai dengan petunjuk tema yang telah ditentukan guru. Selain itu, tujuan khusus secara akademik yaitu Siswa mampu menggunakan pendengaran (auditory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menggambar. Sedangkan, tujuan khusus secara non akademik yaitu meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, dan kepatuhan yang telah disepakati dalam kontrak belajar.

4. Penyesuaian Pembelajaran a. Level materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan untuk anak levelnya setara dengan kelas 4 SD. Pemilihan materi sesuai level kelas 4 SD. Akan tetapi materi yang diberikan lebih disederhanakan, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade IV dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity.

b. Media

Media yang digunakan dalam membantu kegiatan mengajar selama pembelajaran yaitu gambar-gambar peta wilayah. Penggunaan media tersebut untuk awal pertemuan membuat anak antusias mengikuti pembelajaran,dan anak sering bertanya. Akan tetapi ketika anak mulai merasa bosan, anak sering izin ke kamar mandi.

c. Metode

Metode yang digunakan selama pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.


(20)

Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal-awal pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, akan tetapi sesudah 20 sampai 25 menit pembelajaran konsentrasi anak berkurang dan akibatnya perilaku bermasalah muncul. Perilaku bermasalah yang muncul yaitu meminta izin ke kamar mandi, menjahili teman sekelasnya, bermalas-malasan (meletakkan kepala dimeja), berkata kasar/jorok pada teman sekelasnya, dan berjalan-jalan di dalam kelas. Akan tetapi, perilaku bermasalah tersebut saat mendekati jam istirahat frekuensinya berkurang.

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangakan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap atau afeksi anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir.

7. Hasil Evaluasi

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 75 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 3 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Selain itu, kemampuan anak yang awalnya hanya mampu membaca dengan lancar dan terkadang mengeja, anak sudah sedikit membaca lancar dan sudah tidak sering mengeja. 8. Rencana pembelajaran berikutnya

B. PERTEMUAN KEDUA

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Agustus 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : PKN, Bahasa Indonesia, dan SBK (Seni Budaya Keterampilan).

Alokasi Waktu : 1 x pertemuan 1. Kemampuan Awal Subjek

Anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan serta terkadang masih mengeja. Anak sudah


(21)

mampu menulis, walaupun dalam penggunaan tanda baca masih belum diperhatikan dan belum mengerti.

2. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan kedua guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran dan tema yang digunakan, sehingga mata pelajaran pertemuan kedua yaitu PKN, Bahasa Indonesia, dan SBK sedangkan tema yang dipilih yaitu “Kegiatanku”. Sehingga dengan tema tersebut, materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu “Mengenal pemerintah daerah, mendengarkan, membaca, dan melengkapi cerita daerah, serta mewarnai, menggunting dan menempel sesuai petunjuk”.

3. Tujuan pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan kedua yaitu Siswa mampu menjelaskan susunan pemerintahan daerah, setelah berdiskusi dengan guru. Setelah membaca dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan contoh suatu kewajiban pemerintahan daerah. Setelah mendengarkan cerita, siswa mampu mendengarkan cerita daerah dan tanggap terhadap tokoh- tokohnya. Siswa mampu membaca nyaring teks (sekitar 20-25 kalimat ) dengan lafal dan intonasi yang tepat, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Siswa mampu melengkapi cerita daerah yang disediakan guru. Siswa mampu mewarnai gambar sesuai dengan petunjuk tema yang telah ditentukan guru. Siswa mampu memotong gambar sesuai petunjuk yang ada. Siswa mampu menempelkan gambar sesuai dengan petunjuk yang ada.

Sedangkan, tujuan khusus pertemuan kedua secara akademik yaitu Siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis, menggambar, memotong dan menempel gambar. Selain itu, secara non akademik yaitu meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuaian pembelajaran a. Level materi


(22)

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami, seperti judul dalam cerita daerah, tokoh dalam cerita. b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua kedua, media yang digunakan yaitu gambar peta wilayah dan pias kata. c. Metode

Metode yang digunakan dalam pertemuan kedua yaitu tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema.

d. Bahan ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD, akan tetapi dengan berkonsultasi harus dituruhkan level materinya. Oleh itu, sistematika kompetensi dan indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon subjek

Pada pertemuan kedua anak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan terdapat kegiatan SBK (mewarnai, menggunting, dan menempel).

Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untu pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, akan tetapi ketika akan mendekati jam istirahat konsentrasi anak berkurang dan akibatnya perilaku bermasalah muncul. Akan tetapi perilaku bermasalah yang muncul tidak banyak seperti pertemuan pertama. Perilaku bermasalah yang muncul yaitu sering meminta untuk mengakhiri pembelajaran, bemalas-malasan (meletakkan kepala dimeja), dan mengajak teman sekelasnya mengobrol.


(23)

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangakan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap atau afeksi anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir.

7. Hasil evaluasi

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 83 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 4 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Selain itu, kemampuan anak dalam berkonsentrasi pada saat pembelajaran mengalami peningkatan, dibuktikan konsentrasi anak berkurang mendekati jam istirahat.

8. Rencana pertemuan berikutnya C. PERTEMUAN KETIGA

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Agustus 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : Matematika dan PKN. Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

1. Kemampuan Awal Subjek

Anak mampu menulis simbol angka dan mengetahui operasi hitung. Selain itu, anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan ketiga guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran dan tema yang digunakan, sehingga mata pelajaran pertemuan ketiga disesuaikan dengan jadwal pelajaran yaitu Matematika dan PKN sedangkan tema yang dipilih yaitu “Kegiatanku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan ketiga yaitu “Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung dan pembagian wilayah provinsi”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan ketiga yaitu dengan bersikusi dan berlatih, siswa mampu memahami sifat komutatif pada penjumlahan dan perkalian. Dengan berdiskusi dan berlatih, siswa mampu memahami sifat asosiatif


(24)

pada penjumlahan dan perkalian. Dengan berdiskusi dan berlatih, siswa mampu memahami sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menyebutkan nama-nama kabupaten dalam suatu provinsi di pulau jawa. Sedangkan, tujuan khusus pertemuan ketiga secara akademik yaitu Siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 4. Penyesuai Pembelajaran

a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua ketiga, media yang digunakan yaitu gambar peta wilayah yang berkaitan dengan pembagian wilayah, Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan.

c. Metode

Metode yang digunakan dalam pertemuan ketiga yaitu Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.


(25)

Pada pertemuan ketiga anak antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran, ketika diminta untuk menunjukkan wilayah anak mau melaksanakan instruksi tersebut dan ketika ditanya anak menjawabnya.

Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untu pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, akan tetapi ketika akan mendekati jam istirahat konsentrasi anak berkurang dan akibatnya perilaku bermasalah muncul. Perilaku bermasalah yang muncul yaitu sering meminta untuk mengakhiri pembelajaran, bemalas-malasan (meletakkan kepala dimeja), dan menjahili teman sekelasnya.

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangakan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap atau afeksi anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 75 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 3 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Selain itu, kemampuan anak dalam memahami sifat operasi hitung mengalami peningkatan, dibuktikan ketika praktek mengerjakan dipapan tulis setelah mendapatkan bimbingan dari guru.

8. Rencana Pertemuan Berikutnya D. PERTEMUAN KEEMPAT

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Agustus 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

1. Kemampuan Awal Subjek

Anak mampu menulis simbol angka dan membilang samapai 1000. Anak mampu menulis dengan lancar. Selain itu, anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan keempat guru pembimbing


(26)

memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran dan tema yang digunakan, sehingga mata pelajaran pertemuan keempat yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia sedangkan tema yang dipilih yaitu “Kegiatan dan pengalamanku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan ketiga yaitu “Mengurutkan bilangan dan menulis karangan sederhana”.

3. Tujuan Pembelajaran

Pada pertemuan keempat tujuan pembelajaran secara umum yaitu siswa mampu menetukan atau membilang 1.000-10.000, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Siswa mampu mengurutkan dan menyusun bilangan dari terkecil atau terbesar, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Dengan kegiatan pengamatan siswa dapat menulis karangan sederhana berdasarkan pengamatan. Sedangkan untuk tujuan khususnya secara akademik yaitu siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuaian Pembelajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua ketiga, media yang digunakan yaitu kartu angka yang berkaitan dengan mengurutkan bilangan, Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan.


(27)

Metode yang digunakan dalam kegiatan pertemuan keempat yaitu Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal sampai akhir pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi. Akan tetapi ketika kegiatan penugasan perilaku bermasalah anak muncul seperti menawar tugas yang diberikan, dan meminta izin ke kamar mandi.

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangakan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap atau afeksi anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir.

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 83 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 4 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Selain itu, kemampuan anak dalam membilang ribuan dengan cara diurutkan lancar serta anak mulai dapat menulis nama suatu bilangan.

8. Rencana Pertemuan Berikutnya

E. PERTEMUAN KELIMA

Hari/Tanggal : Senin, 1 September 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : IPA dan Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 x pertemuan


(28)

Anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan kelima guru pembimbing memberikan saran untuk memilih mata pelajaran yang disesuaikan dengan jadwal yaitu IPA dan Bahasa Indonesia dengan tema “Lingkungan disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan kelima yaitu “Struktur makhluk hidup dan mendiskripsikan hasil pengamatan”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan kelima yaitu dengan mengamati gambar, siswa mampu menyebutkan bagian tubuh tumbuhan dan hewan. Dengan berdiskusi tentang bentuk luar tubuh tumbuhan dan hewan, siswa mampu menjelaskan bentuk luar tubuh tumbuhan dan hewan. Dengan kegiatan pengamatan siswa mampu menceritakan hasil pengamatan. Sedangkan tujuan khusus pertemuan kelima secara akademik yaitu Siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuaian Pembelajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami


(29)

pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua kelima, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu gambar anggota tubuh tumbuhan dan hewan. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan.

c. Metode

Pertemuan kelima metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal sampai akhir pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi. Akan tetapi ketika ditengah kegiatan pembelajaran perilaku bermasalah anak muncul seperti meminta izin ke kamar mandi dan mengajak mengobrol dengan teman sekelasnya. Anak diingatkan kembali tentang kontrak/perjanjian di awal pembelajaran anak mau mengkondisikan pembelajaran kembali.

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangakan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun penugasan.


(30)

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 67 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 4 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 4. Selain itu, kemampuan anak dalam berkonsentrasi pada saat kegiatan pembelajaran berkurang, terbukti dari pertengahan jam pelajaran berilaku bermasalah anak muncul.

8. Rencana Pertemuan Berikutnya F. PERTEMUAN KEENAM

Hari/Tanggal : Selasa, 2 September 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : PKN dan Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

1. Kemampuan Awal Subjek

Kemampuan membaca yaitu anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan keenam guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran yang kenudian disesuaikan dengan jadwal yaitu PKN dan Bahasa Indonesia dengan tema “Lingkungan disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan keenam yaitu “Memahami sistem pemerintahan kabupaten dan teks bacaan”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan keenam yaitu dengan mengamati gambar bagan struktur organisasi, siswa mampu menyebutkan struktur organisasi tingkat desa. Siswa mampu membaca teks sederhana dengan benar, setalah berlatih dengan bimbingan guru. Dengan berdiskusi tentang isi teks bacaan, siswa mampu memahami isi dari teks bacaan. Sedangkan tujuan khusus secara akademik yaitu siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari)


(31)

untuk menunjukkan gambar. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuain Pembelajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua keenam, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu gambar bagan struktur organisasi desa. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan (diri sendiri ataupun orang lain). c. Metode

Pertemuan keenam metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Pada pertemuan keenam anak sedikit tidak antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran pada awal-awal pembelajaran, ketika ditanya anak menjawab dikarenakan masih mengantuk, sehingga membuat tidak semangat untuk belajar. Akan tetapi setelah diminta untuk membasuh muka dengan air, anak sedikit bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.


(32)

Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal-awal pembelajaran terganggu dikarenakan mengantuk. Akan tetapi setelah dipertengahan pelajaran dengan bermain tebak-tebakan konsentrasi anak kembali membaik. Pada pertemuan keenam perilaku bermasalah yang muncul pada anak yaitu menaruh kepalanya dimeja dan berkata kasar/mengumpat kepada teman sekelasnya..

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangakan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi, seperti kelancaran dalam membaca. Selain itu, sikap ataupun afektif anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun penugasan.

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 75 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 3 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Pada pertemuan keenam kemampuan berhitung tidak mengalami peningkatan, akan tetapi kemampuan membaca sudah lumayan lancar dan baik tanpa sering mengeja, meskipun masih membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan bacaan.

8. Rencana Pertemuan Berikutnya G. PERTEMUAN KETUJUH

Hari/Tanggal : Rabu, 3 September 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : IPS dan PKN Alokasi Waktu : 1 x pertemuan 1. Kemampuan Awal Subjek

Kemampuan membaca yaitu anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum


(33)

dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan ketujuh guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran yang kenudian disesuaikan dengan jadwal yaitu IPS dan PKN dengan tema “Lingkungan disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan ketujuh yaitu “Keadaan alam indonesia dan menyikapi globalisasi”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan ketujuh yaitu siswa mampu menyebutkan keadaan alam yang terdapat di wilayah indonesia. Siswa mampu menjelaskan secara sederhana keadaan flora dan fauna di wilayah indonesia. Dengan berdiskusi tentang pengaruh globalisasi, siswa mampu memahami pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar. Siswa mampu menyebutkan contoh dampak globalisasi yang terjadi di lingkungan sekitar secara sederhana. Sedangkan tujuan khususnya secara akademik yaitu Siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menunjukkan gambar. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuain Pembelajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.


(34)

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua ketujuh, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu peta persebaran fauna di Indonesia. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan.

c. Metode

Pertemuan ketujuh metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Pada pertemuan ketujuh anak sedikit antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal-awal pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, akan tetapi sesudah ditegah pembelajaran konsentrasi anak berkurang dan akibatnya perilaku bermasalah muncul. Perilaku bermasalah yang muncul yaitu berjalan-jalan didalam kelas dan menjahili serta mengajak teman sekelasnya mengobrol. Ketika perilaku bermasalah anak muncul, solusi untuk mengurangi perilaku tersebut dengan mengingatkan kontrak/perjanjian diawal pembelajaran dan melakukan kuis tebak-tebakkan sebagai jeda ketika anak melakukan perilaku bermasalah.

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangkan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap ataupun afektif anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun penugasan.


(35)

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 67 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 2 dan penilaian dan afeksi mendapatkan skor 6. Pada pertemuan ketujuh kemampuan anak dalam memperhatikan atau berkonsentrasi kurang, terlihat dipertengahan pembelajaran perilaku bermasalah anak muncul.

8. Rencana Pertemuan Berikutnya H. PERTEMUAN KEDELAPAN

Hari/Tanggal : Kamis, 4 September 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

1. Kemampuan Awal Subjek

Kemampuan matematika yaitu anak mampu menulis symbol angka dan mengetahui operasi hitung, anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan kedelapan guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran yang kemudian disesuaikan dengan jadwal yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia dengan tema “Lingkungan disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan kedelapan yaitu “Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemahaman masalah, serta membaca cerita”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan kedelapan yaitu siswa mampu menentukan nilai tempat dengan benar tanpa bantuan. Siswa mampu membaca cerita dengan benar, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Dengan berdiskusi tentang isi cerita, siswa mampu memahami isi dalam cerita. Sedangkan tujuan khusus secara akademik pertemuan kedelapan yaitu siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis. Selain itu, secara non akademik


(36)

untuk meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuaian Pemebalajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemuan kedelapan, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu papan temple nilai tempat. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan

c. Metode

Pertemuan kedelapan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Pada pertemuan kedelapan anak sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi. Perilaku bermasalah yang muncul pada saat pembelajaran yaitu berkata kasar/mengumpat kepada teman sekelasnya, berbuat jahil terhadap teman sekelasnya, dan menawar tugas yang diberikan.


(37)

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangkan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap ataupun afektif anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun keterampilan dalam menggunting.

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 83 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 4 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Pada pertemuan kedelapan kemampuan anak dapat menentukan nilai tempat dengan benar tanpa bantuan dan dapat membaca cerita dengan benar walaupun masih membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan suatu bacaan. 8. Rencana Pertemuan Berikutnya

I. PERTEMUAN KESEMBILAN

Hari/Tanggal : Selasa, 16 September 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : IPA, SBK, dan Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

1. Kemampuan Awal Subjek

Kemampuan bahasa yaitu Anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu kalimat/bacaan. Selain itu, anak belum dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan kesembilan guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran yaitu IPA, SBK, dan Bahasa Indonesia dengan tema “Lingkungan disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan kesembilan yaitu


(38)

“Bentuk tubuh hewan dan tumbuhan, menggunting dan menempel sesuai petunjuk, serta membaca pias-pias kata”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan kesembilan yaitu siswa mampu menyebutkan bagian tubuh hewan. Siswa mampu menggunting dan menempel kata sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan guru dengan benar. Siswa mampu membaca pias-pias kalimat dari fungsi bagian tubuh hewan dengan lafal dan intonasi yang tepat, setelah berlatih dengan bimbingan guru.. Sedangkan tujuan khusus secara akademik pertemuan kesembilan yaitu Siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menggunting dan menempel. Selain itu, secara non akademik untuk meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 4. Penyesuaian Pemebalajaran

a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemuan kesembilan, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu gambar bagian tubuh hewan dan pias-pias kalimat. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan c. Metode

Pertemuan kedelapan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.


(39)

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Pada pertemuan kesembilan anak antusias mengikuti proses kegiatan diawal pembelajaran. Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, walaupun anak terkadang masih menawar dan menentang. Perilaku bermasalah yang muncul pada saat pembelajaran yaitu menaruh kepalanya dimeja dan sering menentang.

6. Evaluasi

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangkan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap ataupun afektif anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun keterampilan dalam menggunting.

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 83 dengan rincian yaitu penilaian produk mendapatkan skor 4 dan penilaian praktek dan afeksi mendapatkan skor 6. Pada pertemuan kesembilan keingin tahuan anak besar terhadap materi yang diberikan, ketepatan menjawab dalam tanya jawab meningkat, serta dalam kemampuan membaca anak meningkat dengan tidak sering mengeja.

8. Rencana Pertemuan Berikutnya J. PERTEMUAN KESEPULUH

Hari/Tanggal : kamis, 18 September 2014 Kelas : 4 SDLB

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, SBK, dan PKN Alokasi Waktu : 1 x pertemuan


(40)

1. Kemampuan Awal Subjek

Kemampuan membaca yaitu anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan kesepuluh guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran aitu Bahasa Indonesia, SBK dan PKN dengan tema “Keberagaman disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan ketujuh yaitu “Mengenal teks drama, bernyayi, dan mengenal keberagaman disekitarmu”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan kesepuluh yaitu siswa mampu membaca teks drama dengan lafal dan intonasi yang tepat, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Setelah membaca nyaring dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan unsur-unsur yang ada dalam teks drama secara sederhana. Dengan berdiskusi tentang isi teks drama, siswa mampu menjelaskan isi teks drama secara sederhana. Dengan kegiatan bernyai siswa mampu menyanyikan lagu “satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa” sesuai dengan irama yang tepat. Dengan berdiskusi tentang nilai keberagaman, siswa mampu menyebutkan contoh perilaku sehari-hari yang mengamalkan nilai keberagaman.. Sedangkan tujuan khususnya secara akademik yaitu siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis (mengerjakan lembar kerja siswa).. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuain Pembelajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih


(41)

disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua kesepuluh, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu gambar tentang drama. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan.

c. Metode

Pertemuan ketujuh metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Pada pertemuan kesepuluh anak sedikit antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal-awal pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, akan tetapi sesudah ditegah pembelajaran konsentrasi anak berkurang dan akibatnya perilaku bermasalah muncul. Perilaku bermasalah yang muncul yaitu berjalan-jalan didalam kelas, izin kekamar mandi dan menjahili serta mengajak teman sekelasnya mengobrol. Ketika perilaku bermasalah anak muncul, solusi untuk mengurangi perilaku tersebut dengan mengingatkan kontrak/perjanjian diawal pembelajaran dan melakukan kuis tebak-tebakkan sebagai jeda ketika anak melakukan perilaku bermasalah.


(42)

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangkan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap ataupun afektif anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun penugasan.

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 75 dengan rincian yaitu penilaian kognitif mendapatkan skor 3 dan penilaian afeksi dan psikomotor mendapatkan skor 6. Pada pertemuan kesepuluh kemampuan anak dalam memahami isi bacaan meningkat, dilihat dari ketepatan menjawab pada saat tanya jawab.


(43)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menjadi tenaga pendidikan yang profesional. Dengan adanya kegiatan PPL diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kecakapan dalam mengajar. Kegiatan pelaksanaan PPL dilaksanakan kurang lebih selama 2,5 bulan di SLB E Prayuwana, dengan pelaksanaan praktik mengajar terbimbing sebanyak 10 praktik mengajar. Selama kegiatan PPL, mahasiswa malakukan praktik mengajar di kelas 4 SDLB dengan subjek bernama Aldi Ferdianto yang berusia 11 tahun. Selama kegiatan PPL banyak perkembangan yang ada pada anak, terutama dalam kemampuan membaca dan kemampuan berhitung. Semua pelaksanaan praktik mengajar dapat terlaksana dengan baik, walaupun banyak kendala-kendala yang muncul dari diri anak. Selain itu, setelah melakukan PPL mahasiswa bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang nantinya berguna untuk masa yang akan datang. Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh selama melaksanakan PPL baik secara langsung maupun tidak langsung, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Setelah mengikuti kegiatan PPL mahasiswa mendapat tambahan ilmu dan pengalaman nyata untuk mengajar secara langsung dengan menggunakan bekal ilmu yang telah didapat di perkuliahan

2. Mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi mengajar dan kecapakan berkomunikasi dalam lingkup sekolah/ masyarakat


(44)

3. PPL memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai hal-hal yang dibutuhkan sebagai calon pendidik dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran

4. Perlu adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antar komponen pendidikan agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar

5. Persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi dasar keberhasilan dan dari kegiatan PPL mahasiswa dapat belajar memahami metode-metode yang tepat untuk menangani anak

B. REKOMENDASI

1. Bagi Universitas

a. Meningkatkan sistem informasi yang terarah dan terstruktur serta informasi-informasi yang menyangkut PPL hendaknya lebih diperjelas kepada mahasiswa melalui fakultas/jurusan masing-masing.

b. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak di dalam kampus yang terkait dengan pelaksanaan PPL.

c. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak luar kampus yang terkait (sekolah) agar pelaksanaan PPL dapat berjalan lebih baik lagi.

2. Bagi Sekolah

a. Mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang sudah ada dan selalu terbuka dengan perkembangan yang ada di dunia pendidikan. b. Bersedia untuk tetap menjalin kerja sama dan hubungan baik

dengan mahasiswa maupun kampus.

c. Pada awal pembelajaran hendaknya ada kontrak belajar dengan anak.

d. Melakukan pendekatan secara individual untuk menumbuhkan motivasi anak dalam belajar.


(45)

a. Meningkatkan komunikasi dan hubungan yang baik dengan seluruh warga sekolah

b. Perlu menjaga komunikasi dan hubungan yang baik antar mahasiswa

c. Meningkatkan rasa tanggungjawab, kebersamaan, dan kepedulian yang tinggi antara mahasiswa

d. Melakukan perencanaan dan persiapan yang lebih matang sebelum melakukan setiap kegiatan

Mahasiswa berkewajiban menjaga nama baik almamater, bersikap disiplin, sopan dan bertanggung jawab.


(1)

1. Kemampuan Awal Subjek

Kemampuan membaca yaitu anak sudah mengenal huruf secara baik dan mampu membaca dengan lancar, walaupun masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu bacaan. Selain itu, anak belum dapat memahami isi dalam suatu bacaan yang dibacanya. Anak dapat memahami intruksi/petunjuk yang diberikan.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi dengan guru pembimbing. Pada pertemuan kesepuluh guru pembimbing memberikan saran untuk memilih sendiri mata pelajaran aitu Bahasa Indonesia, SBK dan PKN dengan tema “Keberagaman disekitarku”. Sehingga materi yang ditetapkan dalam pembelajaran pertemuan ketujuh yaitu “Mengenal teks drama, bernyayi, dan mengenal keberagaman disekitarmu”.

3. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan materi yang telah ditetapkan, tujuan pembelajaran secara umum pertemuan kesepuluh yaitu siswa mampu membaca teks drama dengan lafal dan intonasi yang tepat, setelah berlatih dengan bimbingan guru. Setelah membaca nyaring dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan unsur-unsur yang ada dalam teks drama secara sederhana. Dengan berdiskusi tentang isi teks drama, siswa mampu menjelaskan isi teks drama secara sederhana. Dengan kegiatan bernyai siswa mampu menyanyikan lagu “satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa” sesuai dengan irama yang tepat. Dengan berdiskusi tentang nilai keberagaman, siswa mampu menyebutkan contoh perilaku sehari-hari yang mengamalkan nilai keberagaman.. Sedangkan tujuan khususnya secara akademik yaitu siswa mampu menggunakan pendengaran (audiotory) dalam menerima materi, penglihatan (visual) dalam membaca, memperhatikan demonstrasi dan kinestetik (jari jemari) untuk menulis (mengerjakan lembar kerja siswa).. Selain itu, secara non akademik meningkatkan perhatian siswa, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Penyesuain Pembelajaran a. Level Materi

Berdasarkan hasil kosultasi dengan guru pembimbing, materi yang diberikan sama pada tingkatan kelasnya akan tetapi materinya lebih


(2)

disederhanakan. Pemilihan materi sesuai kemampuan level kelas 4 SD, dikarenakan kemampuan kognitif anak sesuai test SPM termasuk grade dengan diagnose Detevitily below average in intellectual capocity. Hasil dari diturunkannya materi yaitu anak mudah untuk memahami pembelajaran, meskipun hanya sebagian yang mampu diingat/dipahami.

b. Media

Berdasarkan materi yang telah ditentukan untuk pertemua kesepuluh, media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu gambar tentang drama. Pemilihan media tersebut disesuaikan dengan tema dan tingkat keselamatan.

c. Metode

Pertemuan ketujuh metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pemilihan metode tersebut dikarenakan untuk membuat anak aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

d. Bahan Ajar

Berdasarkan level materi yang telah diturunkan, bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran yaitu menggunakan buku paket kelas 4 SD. Sistematika kompetensi untuk proses pembelajaran tidak mengalami perubahan. Akan tetapi untuk indikator keberhasilan mengalami perubahan disesuaikan dengan kemampuan anak.

5. Respon Subjek

Pada pertemuan kesepuluh anak sedikit antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Selama proses belajar mengajar berlangsung respon anak terutama dalam perhatian dan konsentrsi untuk awal-awal pembelajaran mau mendengarkan dan melaksanakan instruksi, akan tetapi sesudah ditegah pembelajaran konsentrasi anak berkurang dan akibatnya perilaku bermasalah muncul. Perilaku bermasalah yang muncul yaitu berjalan-jalan didalam kelas, izin kekamar mandi dan menjahili serta mengajak teman sekelasnya mengobrol. Ketika perilaku bermasalah anak muncul, solusi untuk mengurangi perilaku tersebut dengan mengingatkan kontrak/perjanjian diawal pembelajaran dan melakukan kuis tebak-tebakkan sebagai jeda ketika anak melakukan perilaku bermasalah.


(3)

Evaluasi/penilaian menggunakan metode tes tertulis dan tes lisan. Evaluasi dengan menggunakan metode tes tertulis dinilai berdasarkan hasil kinerja dan produk anak. Sedangkan tes lisan dinilai berdasarkan hasil jawaban ataupun melaksanakan insrtuksi. Selain itu, sikap ataupun afektif anak di evaluasi, caranya yaitu menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan awal sampai kegiatan akhir, seperti memperhatikan pelajaran selama pembelajaran ataupun penugasan.

7. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi, anak mendapatkan nilai 75 dengan rincian yaitu penilaian kognitif mendapatkan skor 3 dan penilaian afeksi dan psikomotor mendapatkan skor 6. Pada pertemuan kesepuluh kemampuan anak dalam memahami isi bacaan meningkat, dilihat dari ketepatan menjawab pada saat tanya jawab.


(4)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menjadi tenaga pendidikan yang profesional. Dengan adanya kegiatan PPL diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kecakapan dalam mengajar. Kegiatan pelaksanaan PPL dilaksanakan kurang lebih selama 2,5 bulan di SLB E Prayuwana, dengan pelaksanaan praktik mengajar terbimbing sebanyak 10 praktik mengajar. Selama kegiatan PPL, mahasiswa malakukan praktik mengajar di kelas 4 SDLB dengan subjek bernama Aldi Ferdianto yang berusia 11 tahun. Selama kegiatan PPL banyak perkembangan yang ada pada anak, terutama dalam kemampuan membaca dan kemampuan berhitung. Semua pelaksanaan praktik mengajar dapat terlaksana dengan baik, walaupun banyak kendala-kendala yang muncul dari diri anak. Selain itu, setelah melakukan PPL mahasiswa bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang nantinya berguna untuk masa yang akan datang. Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh selama melaksanakan PPL baik secara langsung maupun tidak langsung, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Setelah mengikuti kegiatan PPL mahasiswa mendapat tambahan ilmu dan pengalaman nyata untuk mengajar secara langsung dengan menggunakan bekal ilmu yang telah didapat di perkuliahan

2. Mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi mengajar dan kecapakan berkomunikasi dalam lingkup sekolah/ masyarakat


(5)

3. PPL memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai hal-hal yang dibutuhkan sebagai calon pendidik dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran

4. Perlu adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antar komponen pendidikan agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar

5. Persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi dasar keberhasilan dan dari kegiatan PPL mahasiswa dapat belajar memahami metode-metode yang tepat untuk menangani anak

B. REKOMENDASI

1. Bagi Universitas

a. Meningkatkan sistem informasi yang terarah dan terstruktur serta informasi-informasi yang menyangkut PPL hendaknya lebih diperjelas kepada mahasiswa melalui fakultas/jurusan masing-masing.

b. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak di dalam kampus yang terkait dengan pelaksanaan PPL.

c. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak luar kampus yang terkait (sekolah) agar pelaksanaan PPL dapat berjalan lebih baik lagi.

2. Bagi Sekolah

a. Mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang sudah ada dan selalu terbuka dengan perkembangan yang ada di dunia pendidikan. b. Bersedia untuk tetap menjalin kerja sama dan hubungan baik

dengan mahasiswa maupun kampus.

c. Pada awal pembelajaran hendaknya ada kontrak belajar dengan anak.

d. Melakukan pendekatan secara individual untuk menumbuhkan motivasi anak dalam belajar.


(6)

a. Meningkatkan komunikasi dan hubungan yang baik dengan seluruh warga sekolah

b. Perlu menjaga komunikasi dan hubungan yang baik antar mahasiswa

c. Meningkatkan rasa tanggungjawab, kebersamaan, dan kepedulian yang tinggi antara mahasiswa

d. Melakukan perencanaan dan persiapan yang lebih matang sebelum melakukan setiap kegiatan

Mahasiswa berkewajiban menjaga nama baik almamater, bersikap disiplin, sopan dan bertanggung jawab.