APBI ICMA NewsLetter JAN 2017 update 10 2 2017 final 1

Aa

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI

2017

RAPAT TIM PELAKSANA EITI (5 JANUARI 2017)
Agenda kegiatan rapat di awal tahun 2017 dimulai dengan menghadiri pertemuan Tim Pelaksana EITI
(Extractive Industry Transparancy Initiative) di kantor Kemenko Perekonomian. Sebagaimana
diketahui APBI-ICMA dalam hal ini diwakili oleh Bpk. Supriatna Suhala (Direktur Eksekutif) duduk
didalam struktur Tim Pelaksana EITI yang dibentuk berdasarkan SK Menko Perekonomian. Selain
APBI-ICMA, stakeholder lainnya yang ikut di Tim Pelaksana mewakili unsur masyarakat dan dunia
usaha adalah antara lain dari IMA, IPA (Indonesian Petroleum Association), koalisi NGO (Civil Society
Organization) yang dikoordinir dibawah Publish What You Pay (PWYP). Agenda rapat tanggal
5 Januari 2017 adalah Rapat tersebut beragenda:
1. Presentasi Independent Administrator (IA) untuk Inception Report Laporan EITI 2014
2. Penyampaian Laporan ke Tim Pelaksana EITI terkait roadmap Beneficial Ownership dan
Permohonan Penambahan Batas Waktu Laporan EITI 2014 yang telah dikirimkan ke
Sekretariat Internasional EITI.
3. Pembahasan Rencana Kerja Tahun 2017
4. Pembahasan Scoping Study dan Rencana Penyelesaian Laporan EITI 2015

5. Pembahasan Rencana Pilot Commodity Trading

NARA“UMBER DI KANAL TELEVI“I IDX CHANNEL 5 JANUARI 2017)
Untuk kesekian kali, wakil dari APBI-ICMA diundang menjadi narasumber oleh IDX Channel, televisi
yang fokus diberita bisnis yang dulunya bernama MNC Business. IDX Channel yang studionya
berlokasi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dibentuk berdasarkan kerjasama antara grup MNC
dengan BEI dibawah pimpinan Bpk. Tito Sulistio untuk menggairahkan dunia pasar modal ditanah air.
Deputi Eksekutif Direktur APBI-ICMA menjadi narasumber untuk outlook industri pertambangan
batubara di 2017. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan antara lain terkait dengan prospek harga
komoditas batubara, hambatan dan kendala di lapangan, kebijakan yang mendukung pertambangan
batubara, serta pasokan batubara untuk program kelistrikan nasional 35 GW.

WORKSHOP ON TAXES AND SOCIAL POLICY: SUSTAINABLE GROWTH UNDER INFORMALITY
(6 JANUARI 2017)
APBI-ICMA menghadiri acara Workshop yang diadakan oleh LPEM-UI (Lembaga Penyelidikan
Ekonomi Masyarakat) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di hotel Borobudur, Jakarta. Acara
tersebut terlaksana berkat kerjasama LPEM-UI dengan. Japan International Corporation Agency
JICA aka
e gadaka workshop ya g erjudul Taxes and Social Policy: Sustainable Growth Under
I for ality”. Acara Workshop dibuka dengan sambutan kunci yang dibawakan oleh Ibu Sri Mulyani

Indrawati, Menteri Keuangan RI yang juga sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua LPEM-UI.
Sebagaimana diketahui, LPEM-UI adalah sebuah lembaga kajian yang cukup berpengaruh dimana
beberapa mantan pimpinannya pernah dan masih menjabat diposisi strategis di pemerintahan.

APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 1

Aa

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI

2017

Selain ibu Sri Mulyani, Bpk. Darmin Nasution (Menko Perekonomian), dan Bpk. Bambang Sumantri
Brojonegoro (Kepala Bappenas) juga pernah menjabat sebagai Ketua LPEM-UI. Sebelumnya Bpk.
Chatib Basri (Mantan Menteri Keuangan) juga dari LPEM-UI. Kehadiran APBI-ICMA dalam acara
tersebut selain untuk mendengarkan paparan dari LPEM-UI yang melakukan kajian dengan
dukungan dari beberapa lembaga donor internasional mengenai perpajakan dan social policy, juga
dimaksudkan untuk menjalin tali silaturahmi dengan pihak LPEM-UI dan stakeholders lainnya.


RAPAT PENGURUS INTI MEMBAHAS AGENDA COALTRANS ASIA (9 JANUARI 2017)
Rapat pertama internal APBI-ICMA diawal tahun dimulai dengan rapat membahas persiapan
pelaksanaan Coaltrans Asia yang akan diadakan pada tanggal 14-16 Mei 2017 di Nusa Dua, Bali.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum APBI-ICMA membahas beberapa detail
pelaksanaan acara terutama di rancangan program/agenda conference dimana pada Coaltrans Asia
tahun ini APBI-ICMA ingin berpartisipasi lebih aktif dalam mengusulkan agenda dan topik bahasan
serta usulan pembicara yang akan dihadirkan di dalam acara Coaltrans. Dengan berperan lebih aktif
maka diharapkan materi substansi yang akan dibahas di acara Coaltrans bisa lebih tepat sejalan
de ga
o er uta a para a ggota. Dala a ara Coaltra s Asia tahu i i, ateri ahasa terkait
dengan peran sektor batubara dalam mendukung program kelistrikan nasional juga akan dibahas.
APBI-ICMA merencanakan akan mengundang Menteri ESDM Bpk. Ignasius Jonan untuk hadir
menyampaikan sambutan kunci (keynote speech) pada tanggal 15 Mei 2017. Pejabat pemerintah
yang juga diundang antara lain: Bpk. Thomas Trikasih Lembong (Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal), Bpk. Bambang Gatot Ariyono (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara), Bpk. Sri
Raharjo (Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara), Bpk. Agung Pribadi (Direktur
Pembinaan Pengusahaan Batubara).

RAPAT EITI: SINKRONISASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSPARANSI INDUSTRI

EKSTRAKTIF (12 JANUARI 2017)
Acara dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dibawah Deputi
Industri Ekstraktif yang juga secara struktur menjadi focal point untuk pelaksanaan EITI (Extractive
Industri Transparency Initiative). Acara yang diadakan di hotel Aryaduta membahas dua agenda,
yaitu tentang harmonisasi kebijakan pengelolaan transparansi industri ekstraktif dan rencana
pemberian penghargaan transparansi industri ekstraktif untuk daerah dan perusahaan . Dalam
pembahasan mengenai sinkronisasi kebijakan, APBI-ICMA dan beberapa wakil dari dunia usaha
e gi gi ka agar pe eri tah segera e e ahi overlapping ke ijaka /regulasi ya g sela a i i
menghambat kegiatan usaha. EITI diharapkan dapat menjadi forum yang tepat untuk membahas isu
terkait dengan sinkornisasi kebijakan. Secara khusus EITI sedang membahas isu terkait dengan
beneficial ownership da contract transparency , dua isu se sitif ya g e jadi perhatia dari
asosiasi industri termasuk APBI.

APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 2

Aa

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI


RAPAT ANGGOTA DENGAN PEMBAHASAN
(18 JANUARI 2017)

2017

PERMEN ESDM NO. 7 TAHUN 2017

Sebagai pelaksanaan dari PP No. 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat dari PP No. 23/2010,
pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan pelaksanaan termasuk Peraturan Menteri ESDM
No. 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Logam dan
Batubara. Peraturan Menteri tersebut sangat penting bagi APBI mengingat permasalahan penentuan
Harga Jual batubara ke PLN selama ini menjadi kendala yang dihadapi oleh para anggota.
Rapat dipimpin oleh Direktur Eksekutif (Bapak Supriatna Suhala), dan dihadiri oleh Wakil Ketua
Umum (Bapak Harry Asmar), Deputi Direktur Eksekutif (Bapak Hendra Sinadia) serta seluruh
perwakilan dari perusahaan-perusahaan anggota APBI-ICMA. Rapat ini membahas beberapa
poin penting sebagai berikut :
-

-


-

-

Dalam pertemuan pengurus APBI-ICMA dengan menteri ESDM tanggal 2 Desember 2016 yang
lalu, APBI-ICMA menyampaikan usulan untuk penggunaan etode cost plus margin dala
penetapan harga jual batubara untuk PLTU mulut tambang dan non-mulut tambang.
Pak Menteri ESDM dalam hal ini setuju penggunaan metode tersebut untuk PLTU mulut
tambang. Namun untuk non-mulut tambang perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif
dan perlu dibahas dengan pihak PLN juga dan instansi terkait lainnya.
Beberapa perusahaan berpendapat bahwa penggunaan harga patokan penjualan batubara
masih relevan untuk digunakan pada saat ini.

Isu yang perlu dicermati adalah apabila dalam hal kontrak dilakukan sebelum Permen ESDM
No.7/2017 berlaku (bulan Januari 2017) apakah akan berlaku surut atau tidak?
Ada perusahaan anggota APBI-ICMA yang menyarankan perlu adanya floor price dan ceiling
price, sehingga apabila mengalami keuntungan maupun kerugian dapat dibagi/dibebankan
kepada kedua belah pihak baik pembeli dan penjual.
Usulan review formula HPB dapat ditinjau kembali setiap 12 bulan secara berkala. Apakah

setelah dilakukan review harga patokan penjualan batubara dapat berubah atau tidak?
Sebaiknya dari aspek bisnis perlu konsistensi dalam menetapkan harga patokan karena
dijadikan acuan menyusun kontrak, cashflow perusahaan. Opsinya dengan cara
menggabungkan metode cost plus dengan harga pasar.

APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 3

Aa
-

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI

2017

Diusulkan membentuk tim kecil yang terdiri dari perwakilan perusahaan PKP2B, IUP OP,
perusahaan yang memiliki power plant untuk melakukan kajian bersama usulan penetapan
harga patokan penjualan batubara.


19th DJAKARTA MINING CLUB PANEL DISCUSSION ( 19 JANUARI 2017 )
APBI-ICMA hadir di seri acara diskusi yang diselenggarakan oleh Djakarta Mining Club (DMC)
bekerjasama dengan Mining Media International (MMI) di hotel Dharmawangsa dengan tema The
Future Of I do esia’s Metal Mi ers–Following The
I do esia Gover e t’s Mi eral Export Decisio
12th January 2017
. Kegiatan diskusi tersebut
merupakan acara seminar/diskusi pertama di awal
tahun 2017 yang membahas isu pertambangan. Acara
tersebut membahas topik yang masih hangat seputar
penerbitan PP No. 1 Tahun 2017 yang mengatur
kewajiban hilirisasi mineral, divestasi saham,
perpajangan IUP/IUPK dll. Acara dimoderatori oleh
Ketua DMC Bpk. Mangantar Marpaung dengan
menghadirkan panelis antara lain Norman Bissett
(Baker McKenzie), Riza Pratama (PT Freeport
Indonesia), Sacha Winzenreid (Pricewaterhouse Coopers), dll. Sekitar 100 orang lebih peserta hadir
di acara diskusi tersebut. Sebagian besar pertanyaan yang diajukan terkait dengan permasalahan
kewajiban divestasi saham asing yang mana PP No. 1/2017 mewajibkan divestasi 51% saham.
Ketentuan tersebut dianggap sangat memberatkan dan tidak menarik bagi investasi. Aturan divestasi

sebelumnya yang diatur di dalam PP No. 77/2014 adalah 30% untuk perusahaan yang beroperasi di
tambang bawah tanah (underground mining) dan 40% bagi perusahaan pertambangan mineral yang
juga membangun fasilitas pengolahan/pemurnian (integrated smelter).

KEMENKO PEREKONOMIAN – PAPARAN
INDONE“IA (24 JANUARI 2017) :

“UB“IDIE“ TO COAL & RENEWABLE“ IN

Kantor
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian memfasilitasi paparan hasil kajian
dari IISD (International Institute for Sustainable
Development) adalah suatu lembaga nirlaba yang
memberikan solusi praktis terhadap tantangan
dalam mengintegrasikan lingkungan hidup dan
prioritas sosial dengan pembangunan ekonomi.
IISD yang didirikan tahun 1990 memiliki kantor di

Kanada, Swiss, dan Amerika Serikat, dan
beroperasi di lebih dari 70 negara termasuk
I do esia. Hasil kajia
e ge ai Subsidies to Coal
APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 4

Aa

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI

2017

and Renewables dipaparkan dalam acara yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa kedutaan
besar negara-negara sahabat seperti Swiss, Jerman, Norwegia, Swedia, dll. Inti dari kajian dari IISD
bertendensi negatif terhadap sektor pertambangan, dimana disebutkan bahwa pemerintah RI
e erika su sidi sekitar le ih dari U“$ 644 juta jauh le ih esar dari su sidi ke e ergi
terbarukan sekitar US$ 390 juta. Sementara itu energi terbarukan memiliki dampak lingkungan yang
jauh lebih kecil. Sehingga kajian IISD menyarankan agar pemerintah lebih mendorong pengalihan

sumber energi dari berbasis batubara ke energi terbarukan. Dalam rapat tersebut APBI keberatan
dan mengkoreksi beberapa temuan dari IISD seperti perbedaan tarif royalti antara pemegang IUP
dan PKP2B yang mana selisih 6.5% tarif royalti bagi pemegang IUP dihitung sebagai bentuk subsidi.
Demikian juga dengan pajak PPh 22 1.5% yang diperhitungkan sebagai pajak ekspor padahal PPh 22
atas prepayment ya g dapat dikreditka de ga pajak ada di akhir tahu . Pihak dari
Kementerian ESDM, yang hadir dari DJMB dan Ditjen EBTK juga mempertanyakan beberapa temuan
dari IISD dan menegaskan bahwa pemerintah masih mengandalkan batubara sebagai sumber energi
termurah dan berperan penting terhadap ketahanan energi nasional dan juga penting bagi
penerimaan negara.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN (KLHK) – PERTEMUAN BERSAMA IMA,
APBI DAN FRHLBT (24 JANUARI 2017).
Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang (FRHLBT) yang diketuai oleh mantan Ketua
Umum APBI-ICMA periode tahun 2002-2005 dan periode tahun 2005-2009 Bpk. Jeffrey Mulyono,
memprakarsai pertemuan bersama FRHLBT, dengan IMA dan APBI membahas program penanaman
dalam rangka reklamasi lahan bekas tambang. Pertemuan tersebut menindaklanjuti salah satu butir
rekomendasi hasil Rapat Pengurus APBI akhir tahun lalu yang mengusulkan agar FRHLBT
memprakarsai rencana penanaman di lahan bekas tambang dengan melibatkan APBI dan juga
mengajak IMA. Pertemuan tanggal 24 Juanuari lalu KLHK difasilitasi oleh Komite Lingkungan Hidup
IMA untuk menjajaki kemungkinan partisipasi IMA dan APBI dalam mendukung program pemerintah
dalam percepatan penanaman reklamasi di lahan bekas tambang. Rapat menindaklanjuti pertemuan
bersama di awal Desember 2016 dimana tim dari KLHK akan mengadakan kunjungan lapangan ke
beberapa lokasi potensial di sekitar Sukabumi Jawa Barat. Hasil kunjungan kemudian dipaparkan ke
IMA, APBI, dan FRHLBT untuk mendapatkan masukan. Pertemuan bersama akan ditindaklanjuti
rencananya di Februari 2017. Adapun rencana penanaman termasuk jadwal dan pembiayaan akan
disampaikan ke pengurus APBI setelah pertemuan lanjutan dengan KLHK dan IMA.

ACARA ROAD MAP ENERGY (25 JANUARI 2017)
Ketua APBI-ICMA (Bapak Pandu Sjahrir) hadir sebagai narasumber di acara Indonesia Energy
RoadMap 2017-2025 yang diselenggarakan oleh Insider Network pada hari 25 Januari 2017 di
Financial Club. Acara dibuka oleh Menteri ESDM RI Bpk. Ignasius Jonan yang juga menyampaikan
beberapa pandangan atau posisi pemerintah terkait dengan beberapa kebijakan/regulasi yang
diterbitkan pemerintah di sektor energi dan pertambangan. Di sektor migas, pemerintah
menerbitkan Permen ESDM No. 8 Tahun 2017 terkait dengan penerapan Gross Split. Di sektor
APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 5

Aa

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI

2017

pertambangan mineral, PP 1/2017 diterbitkan beserta beberapa peraturan menteri sebagai
peraturan pelaksanaan.
Acara tersebut dibagi dalam 3 sesi, yaitu sesi migas, kelistrikan, dan minerba. Di sesi minerba, hadir
sebagai narasumber selain Bpk. Pandu Sjahrir (Ketua Umum APBI-ICMA) juga hadir sebagai
narasumber Bpk. Sri Raharjo (Direktur Bina Program Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara), dan
Bpk. Muliawan Margadana, salah satu
pengurus APBI-ICMA yang dalam acara
tersebut mewakili PT. Bukit Baiduri Energi.
Dalam
paparannya,
Ketua
APBI-ICMA
menyampaikan bahwa fokus dari APBI-ICMA
adalah mendorong pemerintah dan pelaku
usaha untuk meningkatkan investasi disektor
pertambangan batubara dan kelistrikan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini investasi di
sektor pertambangan batubara menunjukkan
trend penurunan seperti yang tercantum
didalam hasil survey PwC yang dirilis Maret
tahun lalu dimana belanja modal (Capex)
perusahaan tambang diperkirakan mengalami penurunan 79% sejak tahun 2012 dari $ 1.9 Milliar ke
$ 0.5 Milliar di tahun 2015 dan perusahaan tambang diperkirakan akan mengurangi lagi Capex
mereka sekitar 10-19% di tahun 2016. APBI-ICMA sebagai mitra pemerintah akan senantiasa
berperan aktif dalam memberikan masukan yang konstruktif bagi pemerintah untuk penyusunan
regulasi dan kebijakan yang pro-investasi.

UNDANGAN DARI KEMENTERIAN AGRARIA & TATA RUANG PRE-LAUNCHING FORUM
BER“AMA PENATAAN RUANG 7 JANUARI
7.
Acara yang diselenggarakan oleh Ditjen Agraria Kementerian Agraria & Tata Ruang (ATR) merupakan
rangkaian acara dari sekitar 3 pertemuan awal yang juga diikuti oleh APBI-ICMA di tahun 2016 yang
lalu. Sebagaimana diketahui permasalahan tata ruang menjadi salah satu penghambat investasi dan
kegiatan usaha sehingga penting untuk menjadi
perhatian dari asosiasi. Asosiasi-asosiasi yang hadir
beragam
dari
berbagai
industri
seperti
pertambangan, perumahan, perkebunan, pertanian,
dll yang semuanya menandatangani kesepakatan
pembentukan Forum. Beberapa asosiasi yang hadir
antara lain APBI-ICMA, Real Estate Indonesia (REI),
Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI),
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(GAPKSI), dll. Para asosiasi yang hadir mendukung
terbentuknya suatu wadah berupa Forum dunia
usaha yang peduli tata ruang seperti wadah untuk komunikasi lintas pemangku kepentingan dalam
menyelesaiakan permasalahan tata ruang. Struktur dari Forum itu antara lain Ketua (yang dipilih
melalui musyawarah Forum), wakil ketua (secara kolektif) dan 3 wakil ketua perwakilan asosiasi,
kesekretariatan, dll. Selain itu akan dibentuk pula struktur Dewan Pertimbangan yang terdiri dari
APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 6

Aa

RANGKUMAN KEGIATAN APBI-ICMA BULAN JANUARI

2017

unsur asosiasi profesi, unsur akademisi, dan pakar. Pembentukan pengurus Forum akan diagendakan
dikemudian hari. Selanjutnya kedepan, akan dibentuk Forum di tingkat daerah.

UNDANGAN DARI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN (KLHK):
WORKSHOP NASIONAL MENERJEMAHKAN TRANSPARENCY FRAMEWORK PERSETUJUAN
PARIS DALAM KONTEKS NASIONAL (26 JANUARI 2017)
APBI-ICMA hadir dalam acara yang diadakan oleh KLHK sebagai tindak lanjut dari Persetujuan Paris
(Paris Agreement) yang juga diratifikasi oleh Pemerintah RI. Acara tersebut diadakan untuk
menerjemahkan transparency framework ditingkat nasional dimana di akhir tahun lalu Indonesia
telah meluncurkan Sistim Registri Nasional untuk Perubahan Iklim (SRI PPI). Salah satu kesepakatan
dari Paris Agreement adalah Transparency Framework, dimana lahir sejumlah inisiatif yang dikenal
sebagai Capacity Building Initiative for Transparency (CBIT). SRN yang berbasis web dikembangkan
sebagai wadah untuk menghimpun dan mengelola serta menyediakan data dan informasi ke publik
tentang aksi dan sumber daya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim. Kegiatan terkait dengan Paris
Agreement menjadi penting untuk dipantau mengingat salah satu inti dari kesepakan Paris adalah
komitmen negara-negara termasuk Indonesia untuk mengurangi emisi karbon gas rumah kaca.
Sektor industri batubara dalam hal ini akan terdampak oleh kebijakan mitigasi yang dilakukan oleh
pemerintah. Selain itu tekanan dari NGO Lingkungan terhadap industri batubara terkait dengan
perubahan iklim perlu mendapat perhatian penting dari APBI-ICMA. Acara yang diadakan di Hotel
Sari Pan Pacific Jakarta tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta dari
Kementerian/Lembaga, NGO, swasta, akademisi, lembaga penelitian, serta para tokoh pemerhati di
bidang perubahan iklim.

----------------- OOOO ------------------

APBI-ICMA NEWS LETTER – JANUARI 2017

Page 7