PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN KLASIFIKASI& KODEFIKASI PENYAKIT DAN MASALAH TERKAIT | Nuryati | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 57 190 1 PB

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN
KLASIFIKASI& KODEFIKASI PENYAKIT DAN MASALAH TERKAIT

Nuryati
Dosen Pada Program Studi D3 Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM
nur3yati@yahoo.com

ABSTRAK
Klasifikasi dan kodefikasi penyakit dan masalah terkait merupakan salah satu kompetensi yang
harus dicapai oleh Perekam Medis. Hal tersebut tertuang dalam Kepmenkes RI No 377 tahun 2007
tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dengan Deskripsi Kompetensi:
Perekam Medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi
yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan
dan manajemen kesehatan. Permasalahan yang ada pada saat ini adalah masih terbatasnya SDM
yang benar-benar terampil dalam menetapkan kode, minimal SDM tersebut telah menempuh
pendidikan Diploma 3 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, masih minimnya Dosen/
instruktur, alat bantu dan media dalam pembelajaran klasifikasi dan kodefikasi penyakit di
perguruan tinggi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibahas mengenai permasalahan dan upaya dalam
pembelajaran tersebut. Dalam hal ini terkait pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran
klasifikasi dan kodefikasi penyakit dan masalah terkait.

Kata Kunci: Teknologi Informasi, Klasifikasi dan Kodefikasi, Rekam medis
dapat dilaksanakan. Pengajar maupun sarana

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan sebuah upaya

pendidikan dalam proses belajar-mengajar

yang terdiri dari serangkaian proses belajar

sebaiknya didesain dengan metode yang

mengajar yang mempunyai tujuan untuk

menarik serta menggunakan alat bantu yang

memperoleh pengetahuan, pandangan, dan

dapat menunjang efektifitas pembelajaran,


ketrampilan

misalnya dengan menggunakan metode e-

yang

diperlukan

untuk

menghasilkan suatu sikap dan perilaku

learning,

tertentu ketika menghadapi suatu keadaan

peserta didik yang jauh serta lebih banyak

1,3


tertentu . Proses pembelajaran merupakan

sehingga

dapat

menjangkau

jumlahnya.

sebuah sistem yang terdiri atas berbagai

Pemanfaatan teknologi informasi dalam

komponen yang saling berkaitan, sehingga

proses pembelajaran merupakan salah satu

keberhasilan pembelajaran sangat tergantung


alat

dari berbagai komponen tersebut. Setting

meningkatkan pengetahuan, keterampilan,

atau tempat dilaksanakannya pendidikan

serta metode yang efektif4,5,6.

bantu

pembelajaran

yang

dapat

dapat dilakukan di sekolah, masyarakat,


Salah satu kompetensi perekam medis

tempat kerja, tempat pelayanan kesehatan,

adalah memiliki kemampuan menentukan

2

dan langsung ke pribadi , sehingga di

kode

manapun

klasifikasi internasional. Tugas memberi

tempatnya,

proses pendidikan


11

diagnosis

dan

tindakan

sesuai

kode penyakit harus dilaksanakan oleh

Permasalahan Yang Di Hadapi

petugas perekam medis, hal ini sesuai

Berdasarkan

Standar


Kompetensi

dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.

Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

377

Kompetensi

tahun 2007 dinyatakan bahwa Perekam

Perekam Medis dan Informasi Kesehatan,

Medis mampu menetapkan kode penyakit

oleh karena itu petugas tersebut harus

dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi


mampu

memahami

yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10)

terminologi kedokteran dalam menggunakan

tentang penyakit dan tindakan medis dalam

ICD-10.

pelayanan dan manajemen kesehatan. Akan

Tahun

2007

tentang


membaca

dan

Oleh karena itu perlu dikembangkan

tetapi beberapa kesulitan masih menghambat

metode pembelajaran mengenai terminologi

terhadap

medis dan klasifikasi penyakit (ICD-10)

pemilihan kode bagi petugas dan mahasiswa.

yang

Permasalahan yang di hadapi adalah sebagai


dapat

mahasiswa,

dimanfaatkan
peserta

baik

pelatihan

oleh

maupun

tersebut

adalah

dan


kecepatan

berikut:

petugas pelayanan kesehatan. Salah satu
metode

pemahaman

1. Minimnya sarana dan prasarana dalam

pengembangan

menunjang mutu pendidikan, dalam hal ini

aplikasi berbasis komputer dengan metode

terkait sarana pembelajaran yang interaktif,

e-learning

yang

misalnya program pembelajaran klasifikasi

kemudahan

dan

dapat

memberikan

kemanfaatan

serta

dan

pemahaman akan terminologi medis dan

penggunaan

pembelajaran

multimedia
dapat

dengan

menggunakan

teknologi informasi;

klasifikasi penyakit bagi pengguna. Manfaat
dari

kodefikasi

2. Kurikulum klasifikasi dan kodefikasi belum

dalam

siap dalam menyongsong masa yang akan

menghindari

datang,

yaitu

masih

terbatas

pada

kesenjangan baik kesenjangan jarak maupun

penyampaian materi secara konvensional

komunikasi diantara pengajar dan peserta

serta

didik,

menerapkan kurikulum berbasis teknologi

dapat

menjadi

alat

simulasi

pemecahan masalah melalui studi kasus

belum

mengembangkan

dan

informasi;

serta latihan-latihan yang didesain secara

3. Terbatasnya pengajar yang memahami

4

interaktif . Selain itu pembelajaran berbasis

terminologi medis dan klasifikasi penyakit

multimedia dapat dilakukan secara mandiri

(ICD), dalam hal ini perguruan tinggi

tanpa harus didampingi pengajar secara terus

Rekam Medis di Indonesia masih terbatas

menerus

petunjuk

dari segi jumlah dosen pengajar yang

penggunaan serta dilengkapi menu yang

berlatar belakang D3 Rekam Medis dengan

dapat menunjang pemahaman pengguna.

S2

karena

tersedianya

Kesehatan.

Serta

belum

tersedia

sertifikasi bagi tenaga pengajar terkait
klasifikasi dan kodefikasi penyakit dan
masalah terkait;

12

4. Terbatasnya pustaka terminologi medis dan
klasifikasi

penyakit

(ICD-10)

terkaitpembelajaran

yang

klasifikasi

dan

kodefikasi penyakit. Alamat website dapat

menggunakan bahasa pengantarnya adalah

diunduh melalui :

Bahasa Indonesia. Pustaka-pustaka tersebut

1. ICD-10 general & morbidity coding

banyak

yang

menggunakan

pengantar

online training package,
http://apps.who.int/classifications/apps/ic

bahasa Inggris;

d/ICD10Training/ICD-

5. Terbatasnya contoh-contoh kuis, latihanuntuk

10%20training/Start/index.html.

materi

Dalam

aplikasi

tersebut,

klasifikasi dan kodefikasi penyakit dan

secara

lengkap

mulai

masalah terkait;

pembelajaran sampai dengan latihan

latihan

yang

dapat

memperdalam

digunakan

pemahaman

disediakan
dari

tujuan

menentukan kode. Dalam aplikasi ini

6. Masih terbatas pada pembelajaran dalam

dijelaskan secara detail kekhususan dari

kelas (metode konvensional)
7. Kegiatan belajar mengajar masih kurang

tiap bab dalam ICD-10 (bab I – XXII),

profesional, kurang efektif dan kurang

selain itu dilengkapi dengan materi-

mendapat perhatian dari pengelola program;

materi yang terdapat pada volume 2

8. Rendahnya motivasi belajar dari mahasiswa

ICD-10 antara lain terkait informasi

untuk menggali informasi

selain dari

aturan tentang morbiditas dan mortalitas,

pengajar terkait klasifikasi dan kodefikasi

serta

penyakit dan masalah terkai;

kematian. Aplikasi ini didesain cukup

bagaimana

membuat

sertifikat

9. Materi klasifikasi dan kodefikasi penyakit

interaktif, yang mana materi dilengkapi

dan masalah terkait tidak dapat hanya

dengan gambar dan kasus. Berikut

diberikan dalam kelas, akan tetapi akan

tampilan dari website tersebut:

lebih menarik jika menggunakan program
pembelajaran dengan bantuan komputer,
sehingga dapat mengurangi kejenuhan dan
kebosanan dari mahasiswa;
10. Tenaga pengajar masih menggunakan kasus
tertulis,

masih

jarang

yang

langsung

menggunakan kasus dari berkas rekam
medis pasien.
Upaya Pembelajaran
Upaya pembelajaran untuk mengurangi
gap masalah yang sudah disebutkan diatas
adalah salah satunya dengan memanfaatkan
teknologi

informasi.

Hal

ini

Gambar 1.Halaman Menu dari ICD10Training

WHO

sudahmempublikasikanwebsite

13

2. ICD-10 mortality coding online training

Perguruan tinggi tersebut adalah salah

package,

satunya adalah Universitas Gadjah Mada

http://apps.who.int/classifications/apps/ic

dan Universitas Esa Unggul. Halaman

d/ICD10Training/ICD-

tersebut dapat diunduh melalui alamat:

10%20Death%20Certificate/html/index.h

http://elisa.ugm.ac.id/danhttp://element.esau

tml

nggul.ac.id/.

WHO juga sudah menyediakan training

elearning sebagai berikut:

Untuk

tampilan

halaman

khusus untuk sertifikat kematian, berikut
tampilan utamanya:

Gambar 3. Tampilan Halaman Utama
ElisaUGM

Gambar 2. Tampilan Halaman Utama
Training ICD-10-Sertifikat Kematian
Selain

menggunakan

sumberpembelajaran yang online, sebaiknya
perlu dikembangkan aplikasi yang dapat
menampung semua kompetensi yang harus
dicapai oleh mahasiswa maupun petugas
rekam medis, diantaranya membuat aplikasi
dalam bahasa Indonesia disertai dengan
contoh-contoh latihan.
Penerapan Aplikasi Komputerisasi
Gambar 4. Tampilan Halaman Utama
e-Learning Universitas Esa Unggul

(eLearning)
Perguruan tinggi Rekam Medis banyak
yang

sudahmenerapkan

pembelajaran

Berdasarkan

Santoso26

Untuk

dengan menggunakan teknologi informasi,

menyediakan sistem e-Learning dalam suatu

salah satunya adalah bentuk e-Learning.

organisasi, katakanlah institusi pendidikan,

14

terdapat

beberapa

pilihan,

diantaranya

sendiri,

dari

software

open

source

adalah:

ataupun dengan cara membeli dengan

1. Mengembangkansendiri,

tujuan untuk dapat dimodifikasi sesuai

Artinyainstitusiperlumemiliki tim untuk

requirements

pengembangan

organisasi.

sistem.

Pilihanmetodologipengembangandan
teknologi

yang

merupakan

akan

‘hak

pengembang

dengan

dibutuhkan

HASIL dan PEMBAHASAN

digunakan

prerogratif’

yang

Analisis dan Perancangan Aplikasi
Terminologi dan Klasifikasi Penyakit
(ICD-10)
Prototipe AplikasiTerminologi Medis

tim

memperhatikan

pertimbangan-pertimbangan yang ada.

dan

2. Membelisistem yang sudah ada.

Klasifikasi

Penyakit

telah

dikembangkan oleh Prodi D3 Rekam Medis

Salah satu hal yang bisa digunakan untuk

UGM14

menebak

organisasi

MySQL dan bahasa pemrograman PHP yang

membeli aplikasi perangkat lunak atau

berbasis web yang memungkinkan informasi

perangkat

tersedianya

dapat diakses dan program ini dapat dibuka

anggaran yang dimiliki serta berbagai

dengan menggunakan aplikasi browser seperti

pertimbangan

seperti

kemudahan,

internet explorer, opera dan mozilla firefox.

khususnya

pendeknya

waktu

PHP yang digunakan versi 5 sebagai server-

layanan

side scripting, XHTML1.0 untuk mengatur

pascaimplementasi. Namun yang perlu

user interface, CSS (Cascading Style Sheet)

diperhatikan dari pilihan ini adalah

untuk mengatur layout tampilan, JavaScript

seringkali fasilitas yang ada terlalu

sebagai client-side scripting, dan JQuery,

kompleks dari apa sebenarnya yang

sebagai

dibutuhkan

penggunaan AJAX (Asynchronous JavaScript

mengapa

keras

implementasi

suatu

adalah

serta

organisasi

yang

bersangkutan.

dengan

menggunakan

framework

untuk

database

membantu

and XML) yaitu teknik dalam JavaScript untuk

3. Menggunakan open source e-Learning

melakukan panggilan ke server.

system.

Administrator dalam aplikasi ini dapat

Saat ini telah terdapat beberapa sistem e-

terdiri

Learning berbasis open source seperti

aplikasi, dosen ataupun mahasiswa yang

Moodle, Claroline, dan yang lainnya.

sebelumnya

Jelas,

akan

Administrator. Sedangkan user dapat terdiri

memanfaatkan software ini tidak perlu

dari mahasiswa dan dibatasi hak aksesnya

membayar.

hanya untuk melihat informasi tanpa ada

bagi

organisasi

yang

4. Melakukankustomisasi.

dari

wewenang

Melakukan

kustomisasi

memanfatkan

kembali

Administrator

sudah

merubah

(pengelola)

terdaftar

isi

sebagai

aplikasi.

artinya

Administrator dan user harus login terlebih

modul-modul

dahulu ketika masuk pertama kali pada

yang tersedia, baik itu dikembangkan

aplikasi. Aplikasi akan memproses melalui

15

nama dan password yang telah tersimpan

yang tampak dengan ukuran blok yang

dalam database sistem. Wewenang dosen

lebih besar. Modul yang lain adalah Modul

dan mahasiswa sebagai Administrator adalah

Anatomi & Fisiologi, Kamus Kedokteran,

keleluasaan untuk merubah, menambah serta

dan Kuis.

menghapus isi informasi dalam aplikasi,

a) Modul terminologi Medis dan Modul

baik materi maupun soal latihan serta nilai

Anatomi Fisiologi

akhir.

Tampilan modul terminologi medis dan

User Interface

modul anatomi fisiologi dapat di lihat

Gambaran secara garis besar dari aplikasi

pada gambar 6 di bawah ini:

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tampilan Antar Muka Aplikasi
Setelah berhasil login, maka dosen dan
mahasiswa akan dihadapkan pada tampilan
antar muka sebagaimana yang ditunjukkan
dibawah ini.

Gambar 6. Tampilan Modul Terminologi
Medis
Keterangan:
1.Informasi tentang artikel
2.Halaman slide artikel
3.Halaman artikel
4.Artikel terkait
5.Beranda, menuju ke menu utama
b) Modul ICD-10
Gambar 5. Tampilan Antar Muka
Keterangan:
1.Tool Bar
2.Notification Box
3.Modul Terminologi Medis
4.Modul ICD-10
5.Modul Anatomi dan Fisiologi
6.Modul Kamus Kedokteran
7.Kuis
8.Logout

Modul ICD-10 berisi informasi terkait
pembelajaran ICD. Modul ini dapat
dikembangkan lagi berdasarkan pada
kekhususan materi yang disesuaikan
tingkat semester mahasiswa D3 Rekam
MedisUGM.Sebagai

gambaran

tampilannya, dapat di lihat pada
gambar7.

2) Melihat dan Memahami Aplikasi
Pada bagian body atau content terdapat
enam blok modul, dengan Terminologi
Medis dan ICD-10 sebagai modul utama

16

Gambar 7. Tampilan Modul ICD-10
Keterangan:
1.Informasi tentang artikel
2.Halaman artikel
3.Artikel terkait
4.Beranda, menuju ke menu utama

Gambar 9. Tampilan Kuis pilihan ganda
ii) KuisTerminologiMedis

c) Modul Kamus Kedokteran
Modul

KamusKedokteran

Berisi kuis tentang terminologi medis
terdiri

dari

dengan bentuk soal isian singkat. Secara

fasilitas untuk melakukan pencarian istilah

otomatis nama dari user akan tercatat

dalam kamus kedokteran dan sinonim dari

pada

istilah terkait secara elektronik yang

mengikuti kuis ini.

halaman

top

skor

setelah

dilengkapi dengan fasilitas auto suggestion.

Gambar 10. Tampilan Kuis Terminologi

Gambar 8. Tampilan Kamus Kedokteran
d) Modul Kuis
Modul Kuis terdiri dari kuis pilihan ganda,
terminologi medis dan ICD-10:
i) KuisPilihanGanda
Berisi kuis dengan bentuk soal pilihan
ganda. Peserta kuis diberi waktu 10 menit
untuk mengerjakan 10 soal. Secara
otomatis nama dari user akan tercatat
pada halaman top skor setelah mengikuti

Gambar 11. Tampilan Daftar Top Skor

kuis ini.

17

3) ManajemenModul

Aplikasi ini menyedia
ediakan menu home
dan

menu

disediakan

administrato
trator.
hanya

untu
ntuk

home

Berisimoduluntukmana
najemenmodulbaikitu

menggunakan

menambah,mengeditma
tmaupunmenghapusmo

Menu

dul

aplikasi tanpa merubahh isi materi. Untuk
perubahan isi materi dise
isediakan pada menu
administrator.
Halaman

rator
administrato

dapat

diakses

ADMIN pada menu
dengan meng-klik menu A
idak semua pengguna
bar bagian kanan atas. Tid
merubah isi materi
dapat dengan leluasa m
aplikasi, pengguna akan ddiberikan hak akses
ag diberikan hak kuasa
tertentu. Hanya admin yag
asi materi aplikasi.
penuh dalam modifikasi
rdiri dari menu:
Halaman administrator terd
1) Home
Gambar 13. Tampilan
an Tambah Menu

mengakses halaman
Saat pertama kali m
tomatis akan masuk ke
administrator maka otom
inistrator
menu home dari admini
2) Manajemen User
najemen
Berisimoduluntukmanaj

user

baikitumenambah,
nghapus user
mengeditmaupunmengh

Gambar 14. Tampilan
an Menu
Administrator Menamb
ambah Materi
4) Contoh ICD-10
Berisimoduluntukmena
nambah,mengeditmau
an M
Menu
Gambar 12. Tampilan
Administrator

punmenghapuscontohpe
hpenggunaan ICD-10
dalampencariankode dia
diagnosis.

18

Gambar 17. Tampilan Menu
Administrator Kamus Kedokteran

Gambar 15. Tampilan Menu
Administrator Pembelajaran ICD-10

7) KuisTerminologiMedis
5) Anatomi&Fisiologi

Berisi modul untuk menambah, mengedit

Berisi modul untuk menambah, mengedit

maupun menghapus kategori, soal dan

maupun menghapus artikel tentang anatomi

jawaban dalam kuis terminologi medis.

dan fisiologi.

Gambar 18. Tampilan Menu
AdministratorKuisTerminologi
Gambar 16. Tampilan Menu
Administrator Anatomi dan Fisiologi
6) Kamus
Berisimoduluntukmanajemen
databasekamuskedokteranbaikitumenamba
h,

mengeditmaupunmenghapus

recordistilahdalamkamuskedokteran.

Gambar 19. Tampilan Menu
Administrator Manajemen Soal

19

Tabel 1.Distribusi Umur Responden

HASIL UJI COBA
Tahap uji coba aplikasi terminologi medis

Faktor

Nilai

dan klasifikasi penyakit (ICD-10) dilakukan
dengan dua cara, yaitu melalui kuesioner

Mean

kemudahan dan kemanfaatan dan diskusi

Median

19

Mode

19

Minimum

17

Minimum

17

Maximum

42

kelompok

terfokus

(FGD).

19,98

Implementasi

Aplikasi Terminologi Medis & Klasifikasi
Penyakit (ICD-10) dilakukan melalui ujicoba
program kepada mahasiswa semester I, III, dan
V Program Studi D3 Rekam Medis Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta yang berjumlah 120
orang14. Proses implementasi diawali dengan
penjelasan secara rinci penggunaan Aplikasi

Frekuensi umur dari responden paling

Terminologi Medis & Klasifikasi Penyakit

banyak pada umur 17-19 tahun yaitu sebesar 70

(ICD-10) ini kepada mahasiswa oleh peneliti.
Setelah

program

mahasiswa

ini

menjawab

digunakan
pertanyaan

orang. Kemudian jumlah mahasiswa umur 20-

maka

30 tahun sebesar 46 orang. Selain itu terdapat

dari

mahasiswa yang berumur lebih dari 30 tahun

kuesioner yang telah disiapkan peneliti dan

berjumlah 4 orang. Hal ini dikarenakan

hasil dari kuesioner tersebut selanjutnya

mahasiswa tersebut adalah tugas belajar dari

dianalisis yang akan dijelaskan di bawah ini.

instansi tempat bekerja mereka masing-masing.

a. Karakteristik responden.

Responden terbanyak berumur 17-19 tahun, hal

Karakteristik responden pada penelitian ini

ini dikarenakan mahasiswa semester satu dan

meliputi umur, jenis kelamin, tingkat

tiga rata-rata berumur 17-19 tahun. Untuk lebih

semester, waktu pertama kali belajar

jelas dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

komputer, frekuensi penggunaan komputer,

Tabel 2.Frekuensi Umur Responden

kepemilikan komputer atau leptop di

Umur

Frequency

Percent

17-19

70

58,3

20-30

46

38,3

31-42

4

3,3

Total

120

100

rumah, dan kemampuan dalam penguasaan
komputer.
1) Distribusi umur responden
Distribusi

umur

responden

pada

penelitian ini berkisar antara 17–
42tahun dengan rata-rata 19, 98 tahun.
Umur paling muda adalah 17 tahun dan
yang paling tua adalah 42 tahun.

Di bawah ini dicantumkan gambar diagram dari
frekuensi umur responden.

20

responden (41,7%) semester III, dan 30
responden (25%) semester V.

Gambar 20. Frekuensi Umur Responden
2) Distribusi jenis kelamin responden
Jenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan laki-laki, yaitu
berjumlah 92 orang (76,7%) dari 120
responden.
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin

Frequency

Percent

laki-laki

28

23,3

Perempuan

92

76,7

Total

120

100

Gambar 21. Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
3) Distribusi responden terkait tingkat
semester
Distribusi responden berdasarkan tingkat
semester terlihat bahwa dari 120 responden ada
sebanyak 40 responden (33,3%) semester I, 50

21

Tabel 4.Distribusi Responden Berdasarkan
TingkatSemester

Pada tabel di atas, jumlah responden yang
memiliki komputer di rumah berjumlah 108

Frequency

Percent

semester I

40

33,3

semester III

50

41,7

Semester

responden (90%) dan 67 responden (55,8%)
lebih dari lima kali menggunakan komputer
dalam

satu

minggu.

Dengan

demikian

kemampuan responden dalam penggunaan
semester V

30

25

Total

120

100

4) Distribusi

responden

komputer cukup tinggi.

terkait

kepemilikan komputer dan frekuensi
penggunaan komputer
Distribusi responden yang memiliki
komputer atau leptop di rumah, serta
frekuensi penggunaan komputer dalam
satu minggu dapat di lihat pada tabel 5
dan 6 di bawah ini.

Gambar 22. Karakteristik Responden
Berdasarkan Kepemilikan Komputer

Tabel 5.Kepemilikan Komputer Respoden
Kepemilikan

Frequency

Percent

Memiliki

108

90

Tidak memiliki

12

10

Total

120

100

Tabel 6.Frekuensipenggunaan komputer
Penggunaan
1-3 kali/minggu

Frequency

Percent

42

35

Gambar 23. Karakteristik Responden
Berdasarkan Frekuensi penggunaan
komputer dalam 1 minggu
5) Distribusi responden tentang kemampuan

4-5 kali/minggu

11

dalam menggunakan komputer.

9,2

Distribusi
Lebih dari 5 kali/
minggu
Total

67

responden berdasarkan

kemampuan dalam menggunakan komputer

55,8

adalah
120

dari

100

22

100%

semua

responden

mampu

mengunakan aplikasi Microsoft Word, 79,2%

kemanfaatan dengan menggunakan kuesioner

mampu Microsoft Excel, 40,8% mampu

yang diadopsi dari penelitian Davis7 dengan

Microsoft Access, dan masih banyak juga

Skala Alpha Cronbach’s sebesar 0,98 untuk

responden yang mencantumkan kemampuan

kemanfaatan (perceived usefulness) dan 0,94

dalam penggunaan program Microsoft Power

untuk persepsi kemudahan (perceived ease of

Point, Epi Info, Autocad, Photoshop maupun

use). Modifikasi 16 pertanyaan dalam Bahasa

yang lainnya. Dengan demikian kemampuan

Indonesia yang digunakan sebagai kuesioner

responden untuk

dalam penelitian ini dapat dilihat pada

menggunakan

komputer

sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

lampiran.

pada tabel 7 di bawah ini.

Analisis hasil kuesioner dilakukan
secara bivariat dengan menggunakan

Tabel 7.Distribusi responden berdasarkan
kemampuandalam menggunakan program
komputer

analisis One Way Anova dan Post Hoc
Test dengan tingkat kepercayaan 95%.

Program

Berdasarkan tabel 8, dapat dibuktikan
Kemampuan Frequency Percent

bahwa persepsi kemanfaatan berdasarkan

Komputer

umur,
MS Word

120

100

kemampuan

komputer,

kepemilikan komputer memiliki hasil F
hitung yang lebih besar (F hitung umur

MS Excel tidak
mampu/tanpa
keterangan

25

20,8

0,773; F hitung kemampuan komputer
1,954; F hitung kepemilikan komputer

Mampu

95

79,2

Total

120

100

0,658) dibandingkan dengan F teori yaitu
lebih besar dari 0,05, maka dapat
dibuktikan bahwa tidak ada perbedaan

MS
Access

tidak mampu/
tanpa
keterangan

71

59,2

Mampu

49

40,8

Total

120

100

secara

signifikan

antara

persepsi

kemudahan dengan umur, kemampuan
komputer, dan kepemilikan komputer.
Nilai terendah dari karakteristik umur,
kemampuan komputer dan kepemilikan
komputer adalah 3, 63 dan tertinggi

b.

adalah 5 dengan data homogenitasnya

Persepsi kemanfaatan dan kemudahan
aplikasi

Terminologi

Medis

sebesar lebih besar dari 0,05 maka data

dan

tersebut adalah homogen. Dikarenakan

Klasifikasi Penyakit (ICD-10).

hasil

Pada penelitian ini ada 2 (tiga) hal penting

ini

meliputi

kemudahan,

Evaluasi

kemudahan

menunjukkan

dilanjutkan dengan analisis Post Hoc

dan

Test. Akan tetapi persepsi kemanfaatan

kemanfaatan dan melalui diskusi kelompok
terfokus.

tidak

perbedaan yang signifikan, maka tidak

yang diukur dari akhir ujicoba penggunaan
program

analisis

jika dibandingkan dengan jenis kelamin

dan

23

mempunyai pengaruh yang signifikan,
hal ini dapat dibuktikan dari hasil

F

Tingkat
Semester

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
1.797 Tdk
kemanfaatan
berdasarkan
tingkat
semester

Umur

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemanfaatan
berdasarkan
umur

hitungnya sebesar 0,014 yang lebih
rendah dari F teori (0,05).
Hasil

analisis

menghasilkan

secara

informasi

statistik

seperti

yang

tercantum dalam tabel 8, dapat dibuktikan
bahwa

persepsi

kemudahan

jika

dibandingkan dengan tingkat semester,
umur,

kemampuan

komputer

dan

kepemilikan komputer diperoleh nilai
terendah adalah 2,75 dan tertinggi adalah
4,88 dengan data homogenitasnya lebih
besar dari 0,05 maka data tersebut adalah
homogen. Sedangkan hasil dari F hitung
sebesar 2,718 untuk tingkat semester,
1,914

untuk

umur,

0,993

untuk

kemampuan komputer dan 1,652 untuk

Kemampuan
komputer

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
1.954 Tdk
kemanfaatan
berdasarkan
kemampuan
komputer

Kepemilikan
Komputer

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemanfaatan
berdasarkan
kepemilikan
komputer

kepemilikan komputer lebih besar dari F
teori 0,05, maka dapat dibuktikan bahwa
tidak ada perbedaan secara signifikan
antara

persepsi

kemudahan

dengan

tingkat semester, umur kemampuan dan
kepemilikan komputer dari responden.
Dikarenakan

hasil

analisis

tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan,
maka tidak dilanjutkan dengan analisis
Post Hoc Test.
Tabel 8.Analisis Persepsi Kemanfaatan
dan Kemudahan berdasarkan Analisis
One way Anova
Karakteristik
Responden

Hipotesis

Tdk
.773

Perbedaan
F
Hitung Signifikan

Persepsi Kemanfaatan

24

.658

Tdk

Karakteristik
Responden

Hipotesis

Perbedaan
F
Hitung Signifikan

Karakteristik
Responden

Hipotesis

Perbedaan
F
Hitung Signifikan

Persepsi Kemanfaatan

Persepsi Kemanfaatan

Tingkat
Semester

Tingkat
Semester

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
1.797 Tdk
kemanfaatan
berdasarkan
tingkat
semester

Umur

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemudahan
berdasarkan
umur

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
1.797 Tdk
kemanfaatan
berdasarkan
tingkat
semester

Jenis Kelamin Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemanfaatan
berdasarkan
jenis
kelamin

.014

Ada

Kemampuan
Komputer

Persepsi
Kemudahan
Tingkat
Semester

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemudahan
berdasarkan
tingkat
semester

2.718 Tdk

25

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemudahan
berdasarkan
kemampuan
komputer

Tdk
1.914

.993

Tdk

Karakteristik
Responden

Hipotesis

Perbedaan
F
Hitung Signifikan

Kepemilikan
Komputer

Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
1.797 Tdk
kemanfaatan
berdasarkan
tingkat
semester
Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemudahan
berdasarkan
kepemilikan
komputer

Jenis Kelamin Ada
perbedaan
secara
signifikan
antara
persepsi
kemudahan
berdasarkan
jenis
kelamin

ini:
“Ya, dengan adanya penerapan
aplikasi ini sangat bermanfaat untuk
meningkatkan pemahaman dan
pegetahuan akan matakuliah ilmu
penyakit
&
laboratorium
kesehatan”.Responden 6

Persepsi Kemanfaatan
Tingkat
Semester

ini bermanfaat, seperti hasil kutipan di bawah

”Dapat, dengan program ini saya
yakin akan bermanfaat untuk
pemahaman
dan
pengetahuan
saya”.Responden 1, 7, 9
“Bisa untuk menambah belajar di
luar kelas, biar tambah paham dan
tidak ketinggalan dengan teman
yang lain”.Responden 8, 10
“Ya, karena dapat lebih membantu
dalam memahami matakuliah IPLK
yang sebagian besar referensinya
bahasa inggris”.Responden 4

1.652 Tdk

“sangat bermanfaat, bisa untuk
mereview materi, karena semester
V sudah tidak ada kuliah IPLK”.
Responden 3, 2, 5
”Memang kapan aplikasi ini mau
kita gunakan? Saya pikir kalo sudah
digunakan akan lebih bermanfaat
jika data dilengkapi”.Responden 6
.017

”Kalau saya bingung karena belum
dapat matakulliah ICD-10, apalagi
kuisnya susah-susah”.Responden 8

Ada

”Saya masih semester I yang saya
bisa lakukan dengan program ini
hanya terminologi medis. Karena
kebetulan saya sedang pelajari
dalam semester ini”.Responden 10

F Teori < .005

”Kalau bisa kuis dikelompokkan,
jangan dijadikan satu dengan ICD10, kan kita belum dapat
materinya”. Responden 9

Selain dari hasil kuesioner yang menyatakan
responden setuju jika aplikasi ini bermanfaat dan
mudah digunakan, juga dari hasil diskusi
kelompok terfokus menyatakan bahwa aplikasi

26

”enak
kok
(mudah)”.Responden 2

hanya satu kali, dan belum digunakan

bu

secara periodik. Jika dilihat dari tingkat
semesternya, rata-rata mahasiswa yang

“Program ini cukup mudah karena
di dalamnya tidak terdapat prosedur
yang rumit dan membingungkan.
Juga difasilitasi dengan bahasa
yang
mudah
dipahami”.Responden 1

merasa

sedikit

kesulitan

dalam

menjalankan aplikasi ini adalah semester
I, dikarenakan baru mendapatkan materi
terminologi

medis,

belum

menempuh

ICD-10. Hasil dari diskusi kelompok

”mudah kok bu, aku yang kayak
gini aja bisa, apalagi yang
lain”.Responden 6

terfokus

dapat

dilihat

dari

kutipan

responden di bawah ini:
”Agak sulit, mungkin karena baru
sekali ini dikasih tau, kurang nyobanyoba”.Responden 7, 10

“Ya mudah karena tinggal pilih
menu kemudian klik langsung deh
ada datanya sesuai yang kita
inginkan”.Responden 3, 8

”Kalu aplikasi ini sudah mulai
digunakan, aku yakin lebih mudah
karena
akan
sering
memakainya”.Responden 6

“Cukup mudah karena perintahnya
mudah dipahami, praktis, sangat
sederhana dalam mengoperasikannya
terutama
untuk
pembelajaran”.Responden 7,9,10

”Agak bingung
pernah
dapat
10”.Responden 8

Menurut Kendall & Kendall30 bahwa
prototipe awal dapat kurang lengkap sehingga

karena
materi

belum
ICD-

perlu diupayakan pengembangan prototipe

Kelebihan prototipe terminologi medis

menjadi lebih sempurna dan ini dapat

dan ICD-10 yang digunakan sebagai bentuk

dilakukan karena fleksibilitas dari perangkat

dari teknologi informasi dan komunikasi

lunak yang digunakan dalam aplikasiini

adalah sebagai berikut:

memungkinkan untuk dilakukan penambahan

a. Dapat

mengurangi

kelemahan

ataupun pengurangan dari menu-menu yang

pembelajaran konvensional, yang mana

ada pada prototipe aplikasi terminologi

sumber belajar tergantung dari dosen,

medis & ICD-10 ini. Dalam aplikasi ini

dilaksanakan sesuai jadwal, terbatas pada

tersedia menu Admin yang mana dosen

waktu dan kesempatan

ataupun

mahasiswa

penambahan

atau

dapat

b. Aplikasi

melakukan

pengurangan

ini

digunakan

dari

dapat

oleh

dengan

banyak

mudah

mahasiswa

walaupun waktu yang bersamaan, yaitu

database.

dapat

Berdasarkan hasil wawancara dengan

digunakan

dengan

bantuan

responden, terdapat jawaban responden yang

jaringan yang terhubung dalam sebuah

menyatakan tidak setuju dan ragu-ragu bahwa

server. Selain itu, aplikasi ini dapat

aplikasi ini mudah digunakan,

digunakan secara individual pada sebuah

Hal

ini

komputer atau leptop.

disebabkan karena pemakaian aplikasi

27

c. Real time; untuk top score (nilai hasil

modul

yang

berisi

pembelajaran

tes) dapat dilihat langsung setelah selesai

interaktif berupa kuis sangat membantu

mengerjakan tes, jika terhubung secara

saat belajar tentang konsep. Mahasiswa

jaringan maka nilai adalah yang 10 besar

dapat memahami pembelajaran dengan

yang dapat ditampilkan. Materi dan soal

menggunakan kuis.

serta jawaban juga dapat diubah serta

Masrom22 menyatakan bahwa Elearning

dapat dilihat secara langsung hasil

tidak untuk menggantikan pembelajaran di

editnya. Bukti real time yang lain adalah

kelas tetapi merupakan peluang untuk

manajemen user dan manajemen modul

berinteraksi dan berkomunikasi antara dosen

untuk menambah, mengurangi secara

dan

mahasiswa.

Hal

senada

juga

4

disampaikan oleh Zebrack et al., ; Stern et

langsung user dan materi pembelajaran.
d. Update; materi dan soal dapat diupdate

al.,5; Gold et al.,6 bahwa aplikasi dengan

setiap saat melalui manajemen modul.

bantuan komputer merupakan salah satu alat

Pengguna juga dapat ditambah atau

bantu dalam pembelajaran yang dapat

dikurangi

user.

meningkatkan pengetahuan, keterampilan

Sehingga materi, soal maupun user dapat

serta merupakan salah satu metode yang

langsung terupdate.

efektif.

melalui

manajemen

Metode

pembelajaran

dengan

e. Sistem ini diterima oleh mahasiswa D3

pendekatan elearning merupakan salah satu

Rekam Medis UGM, hal ini dibuktikan

metode pembelajaran berpusat mahasiswa

dengan hasil rata-rata dari kemudahan

(student centered learning) (Harsono &

dan kemanfaatan yang tinggi, yaitu

Dwiyanto23). Manfaat dari aplikasi dengan

sebesar 4,15 untuk kemudahan dan 4,32

bantuan komputer dan elearning adalah

untuk kemanfaatan.

dapat meningkatkan kesenjangan antara

f. Proporsi pengguna komputer banyak,

pengajar dan peserta didik, dapat menjadi

yakni 55,8% responden menggunakan

alat simulasi pemecahan masalah melalui

komputer lebih dari lima kali serta 90%

studi kasus dan latihan yang didesain secara

memiliki komputer atau leptop pribadi

interaktif (Zebrack et al..4; Mc Kimm et

g. Sumber belajar tambahan yang berisi

al.,24). Selain itu konsep pembelajaran e-

terkait

learning merupakan alternatif pembelajaran

klasifikasi

yang lebih efektif dan efisien dan merupakan

penyakit (ICD-10). Yang mana latihan

konsep distance learning (Sa’ud,20, Sanjaya

menurut Pribadi3dapat memperbaiki daya

& Leong25). Konsep pembelajaran interaktif

ingat serta memperbaiki kemampuan

salah satunya adalah dilengkapi dengan

mahasiswa

mengaplikasikan

latihan. Latihan dalam suatu aplikasi salah

pengetahuan dan ketrampilan yang baru

satunya adalah dalam bentuk kuis, kuis

dipelajari. Hal ini didukung oleh Bryner,

menurut Harsono &Dwiyanto23 merupakan

et al.31 menyatakan bahwa penggunaan

teknik yang dapat mendorong partisipasi

materi

dan

terminologi

latihan-latihan
medis

untuk

dan

28

mahasiswa dalam pembelajaran aktif. Selain

interaktif

itu kuis atau ujian merupakan media untuk

menciptakan

mengevaluasi hasil pembelajaran masing-

kemampuan 3D display dan touch-screen.

25

Hal senada juga disampaikan oleh
dalam

pengembangan

multimedia

layar

telah

lebar

dengan

Virtual Field Trips memungkinkan siswa

masing peserta didik (Sanjaya & Leong ).
Whitten32

dengan

melakukan studi tur ke tempat-tempat yang

suatu

jauh,

bahkan

mungkin

yang

tidak

aplikasi dengan model prototipe dapat

terjangkau,

melalui

identifikasi

dikunjungi. Aplikasi untuk ini antara lain

kebutuhan mendasar,membangun prototipe

PhotoSynth, Virtual Earth, Google Earth.

awal,

Untuk mempelajari anatomi tubuh manusia,

langkah-langkah:

implementasi

prototipe,

evaluasi

menjadi

mudah

untuk

kelengkapan, setelah lengkap kemudian

persis

prototipe dapat gunakan. Prototipe aplikasi

digunakan Visible Human Project yang bisa

terminologi medis dan ICD-10 dengan

digunakan untuk pembelajar tingkat SD

desain web disusun berdasarkan kerangka

hingga perguruan tinggi. Selain itu ada pula

pikir

dapat

Games & Learning, salah satunya adalah

digunakan untuk evaluasi keberhasilan

Dimenxian yaitu game 3D untuk belajar

pembelajaran serta dapat digunakan oleh

Aljabar dengan layar besar dan dapat

seluruh mahasiswa D3 Rekam Medis,

diikuti oleh banyak pemain. Games atau

Dosen, petugas rekam medis di rumah

permainan jenis ini sangat banyak, seperti

sakit, maupun mahasiswa kedokteran dan

Discovery Kids, Natural Geographic Kids,

keperawatan

menginginkan

NASA for Kids, National Gallery of Art,

pembelajaran terkait ICD-10. Aplikasi ini

EduSim 3D yang kesemuanya merupakan

bersifat dinamis, yang mana user dapat

multimedia pembelajaran interaktif. Hal

menggunakan menu administrator untuk

senada juga disampaikan oleh Sabarguna &

menambah, merubah, menghapus, membuat

Sungka34 bahwa mengacu pada Learning

menu baru terkait menu yang ada di

Assisted System atau Computer Assisted

aplikasi. Hal ini senada dengan pendapat

Medical Education berarti penggunaan

dari

bahwa

aplikasi

tersebut

yang

Harsono

&

membedah

langsung,

yang

sistem informasi dan teknologi informasi

menyatakan bahwa pengetahuan merupakan

serta komputer sudah banyak digunakan

proses dinamis yang berlangsung melalui

dalam

proses

Diantaranya adalah E-Book, simulasi yang

terus-menerus

Dwiyanto

23

seperti

dan

memerlukan

partisipasi aktif dari pembelajar.
Menurut Marentette, et al.
interaktif

dengan

dunia

pendidikan

kedokteran.

menggunakan alat bantu dalam latihan dan
33

aplikasi

multimedia

praktek

ekdokteran,

Teleeducation

telah

dan

Virtual

Reality,

telementoring

yang

berkembang pesat dalam dunia pendidikan

mennguanakan metode pembelajaran jarak

dan

jauh.

memungkinkan

mencapai

dan

mencakup semua jenis pembelajar. Display

29

Contoh program interaktif yang lain

program studi atau unit/fakultas untuk

adalah Hot potatoes, yaitu suatu software

mengembangkan sumber belajar elektronis

yang gratis dan dapat digunakan untuk

ini. Akses untuk sumber belajar digital ini

pembelajaran

kuis

dibuka luas agar siapapun yang belajar, bila

interaktif dalam format HTML. Kuis yang

memiliki ketrampilan memperoleh sumber

dibuat dapat dalam bentuk bahasa yang

belajar dengan tepat, akurat dan valid, maka

beragam, pengguna tinggal mengisi data,

ia akan selalu terjaga dan up-to-date dalam

teks, pertanyaan, jawaban dan aplikasi akan

bidang ilmu yang ditekuninya. Ketrampilan

membuatkan tampilannya. Model kuis yang

tersebut dapat muncul dengan memahami

disediakan antara lain model pilihan ganda,

dasar-dasar keilmuan sesuai bidang yang

isian pendek, narasi, teka teki silang,

dipilih, menguasai metode dalam bidang

pilihan atau urutan untuk menjodohkan.

yang dipilih, memahami situasi dalam

Aplikasi ini dapat diunduh melalui alamat

praktik bidang yang dipilih serta menguasai

http://www.hotpot.uvic.ca, tersedia versi

teknologi

dalam

pembuatan

dikembangkan
bernama

Gadjah
sistem

eLIsa

sistem elearning tersebut menggunakan

Mada

telah

aplikasi Moodle yang dapat diperoleh

elearning

yang

secara open source. Selain menggunakan

for

aplikasi Moodle, Fakultas Ilmu Komputer

(elearning

academic)

komunikasi

(Yohannes, et al. ). Sebagian besar dari

Perkembangan di Indonesia, dalam hal
Universitas

dan

36

untuk sistem operasi windows dan linux.

ini

informasi

system

(Kusminarto

&

Universitas

35

Indonesia

menggunakan

Rahayuningsih ), sistem tersebut berbasis

aplikasi secara open source juga dari

web

articulate. Alamatnya dapat diakses melalui

yang

dikembangkan

oleh

Unit

Pengembangan Bahan Kuliah Berbasis

http://articulate.com.

Teknologi Informasi dan Komunikasi UGM

dengan Moodle, Articulate lebih interaktif,

serta dapat diakses secara umum melalui

karena menyediakan juga program untuk

alamat http://elisa.ugm.ac.id dan http://i-

desain powerpoint, photoshop, dan kuis.

elisa.ugm.ac.id. Selain tingkat universitas,

Sofware ini dapat digunakan oleh semua

elearning juga dikembangkan oleh Fakultas

orang untuk membuat secara cepat dan

Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam

mudah sebuah kursus, presentasi, kuis yang

(MIPA) dengan nama Kuantum Gama

diorganisasikan dalam bentuk elearning

(kuliah online untuk mahasiswa MIPA

baik

UGM)

alamat

instruktur pelatihan, guru, dosen maupun

http://kuantum.mipa.ugm.ac.id dan Fakultas

dosen tamu. Akan tetapi aplikasi ini

Teknik Elektro dengan nama Papirus yang

mempunyai batas aktif selama 30 hari.

dapat

Alasan aplikasi terminologi medis dan

dengan

diakses

melalui

alamat

oleh

http://papirus.te.ugm.ac.id, adapun bentuk

klasifikasi

lainnya diserahkan kepada masing-masing

sendiri

30

seorang

penyakit

adalah

Jika

ahli,

dibandingkan

narasumber,

(ICD-10)

didesain

menyesuaikan

dengan

kebutuhan,

yaitu masih terbatas pada

dengan materi-materi yang terdapat pada

inovasi sistem pembelajaran yang bersifat

volume

spesifik, belum menyeluruh untuk aplikasi

informasi aturan tentang morbiditas dan

secara program studi. Akan tetapi tidak

mortalitas,

menutup kemungkinan bahwa aplikasi ini

sertifikat kematian. Aplikasi ini didesain

akan

cukup

dikembangkan

aplikasi

yang

menjadi

lebih

luas

penggunaannya,

sebagai

dikembangkan

sebagai

sebuah

lagi

untuk

contoh

dapat

2

ICD-10

serta

antara

lain

bagaimana

interaktif,

yang

terkait

membuat

mana

materi

dilengkapi dengan gambar dan kasus.
Persamaan

pembelajaran

dengan

aplikasi

pada

penelitian ini adalah dengan menggunakan

elearning.

desain web dan digunakan sebagai alternatif

Aplikasi dengan metode elearning yang

alat pembelajaran. Perbedaannya jika pada

lain adalah dengan menggunakan website

sistem elearning yang ada di UGM didesain

elearning

ini

untuk keseluruhan matakuliah sedangkan

merupakan salah satu perangkat lunak

aplikasi terminologi medis dan klasifikasi

Learning

penyakit (ICD-10) khusus untuk matakuliah

dengan

Content

Atutor.

Atutor

Management

System

(LCMS), selain Atutor LCMS yang lain

spesifik.

Sedangkan

adalah Moodle, Sakai Project. Fasilitas yang

aplikasi

dari

disediakan adalah fasilitas forum, blog, chat,

terminologi medis dan klasifikasi penyakit

pembelajaran, bank pertanyaa, penilaian,

(ICD-10) bersifat dinamis, yang mana

dukungan

tugass

pengguna dapat secara langsung melakukan

kelompok, dan dukungan berbagai bahasa

modifikasi dalam rangka melengkapi materi

(Sanjaya & Leong25). Sofware ini dapat

dalam aplikasi, sedangkan aplikasi dari

diperoleh secara gratis melalui alamat

WHO bersifat statis, pengguna hanya dapat

http://atutor.ca.

berinteraksi tanpa manipulasi materi.

multimedia,

wiki,

perbedaan

WHO

dengan

adalah

aplikasi

Aplikasi dengan metode elearning yang

Perangkat lunak (software) berfungsi

lain yang secara materi sangat mendukung

mengatur jalannya suatu perangkat keras

aplikasi pada penelitian ini adalah aplikasi

(hardware) agar dapat menampilkan sesuai

yang dikembangkan oleh WHO (World

dengan yang dibutuhkan. Secara umum

Health Organization) dengan nama ICD-10

software dibedakan menjadi 2 kategori,

Training.

merupakan

sistem (system) dan aplikasi (application)12.

aplikasi baru yang dapat diakses secara

Perangkat lunak aplikasi merupakan langkah

umum, dengan alamat yang dapat diakses

untuk

melalui

programnya dikembangkan sendiri atau

http://apps.who.int/classification/apps/icd/IC

program

D10Training. Dalam aplikasi ini dijelaskan

terminologi medis dan klasifikasi penyakit

secara detail kekhususan dari tiap bab dalam

(ICD-10) yang peneliti rancang merupakan

ICD-10 (bab I – XXII), selain itu dilengkapi

aplikasi berbasis web. Aplikasi berbasis

Aplikasi

tersebut

31

mengembangkan

yang

sudah

program,
jadi13.

baik

Program

Web

memungkinkan

menggunakannya
Pengguna

dapat

pengguna

untuk

Prototipe aplikasi terminologi medis dan

15

secara

interaktif .

berkomunikasi

klasifikasi penyakit (ICD-10) menggunakan

dengan

desain web dengan tujuan agar mudah

aplikasi secara interaktif tanpa batas dan

digunakan dan bermanfaat bagi mahasiswa.

waktu. Desain web mudah digunakan dan

Konsep pembelajaran berbasis web dan

mudah

mudah

dirancang sebagai metode elearning dapat

dipelajari . Selain itu diperlukan adanya

memberikan pemahaman mahasiswa dan

intervensi

menjadikan

dipahami,

sehingga

16

dari

dosen

pada

aplikasi

mahasiswa

akan

terus

pembelajaran, hal ini dikarenakan intervensi

menggunakan aplikasi dalam pembelajaran

pada proses pembelajaran memberikan efek

mereka11,19.

yang berbeda.

penelitian ini dikembangkan karena ada

Intervensi tersebut dapat

Prototipe

aplikasi

pada

berupa sesuatu yang dapat digunakan,

beberapa

multimedia learning, sehingga proses belajar

terminologi medis dan ICD-10 di D3 Rekam

15

masalah

dalam

pembelajaran

mengajar lebih efisien dan interaktif .

Medis UGM, antara lain matakuliah ICD-10

Instruksi belajar dengan bantuan komputer

terdapat pada tiap semester; merupakan

dengan suara, visual dan interaktifitas

salah satu kompetensi utama petugas rekam

menjadikan multimedia sebagai pencipta

medis

lingkungan

yang

terbatasnya pustaka dan tenaga pengajar

belajar-

yang profesional. Oleh karena itu aplikasi ini

mengajar . Sehingga pembelajaran dengan

diharapkan dapat memberikan alternatif

bantuan

dalam

belajar

meningkatkan

interaktif

intensitas

proses

17

komputer

merupakan

strategi

(Permenkes

377

pembelajaran

tahun

ICD-10,

2007);

dapat

pembelajaran yang efektif dari segi biaya

dikembangkan menjadi ebook (buku digital),

dan waktu.

sumber

Dalam perancangan media pembelajaran
berbasis

multimedia,

Multimedia

digunakan

Learning18.

serta

media

elearning.

Pembelajaran harus didesain sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pengguna2. Oleh

konsep
ini

karena itu aplikasi ini dirancang untuk

media

memenuhi kebutuhan mahasiswa D3 Rekam

pembelajaran interaktif berdasarkan metode

Medis UGM sebagai alat bantu dan tidak

learner-centered learning yaitu berpusat

bermaksud untuk menggantikan perkuliahan

pada pembelajar atau mahasiswa. Contohnya

metode konvensional (kelas) yang ada.

dalam lingkungan belajar berbasis komputer,

Melalui informasi yang disajikan secara

animasi

elektronik,

menekankan

bisa

Konsep

belajar

pengembangan

ditangkap

secara

visual,

alat-alat

elektronik
15

dapat

sedangkan narasi bisa ditangkap secara

dijadikan sumber informasi

auditori.

dalam

alternatif pencarian tambahan informasi dan

pembelajaran berfungsi sebagai konstruksi

sumber belajar yang diberikan dosen di

pengetahuan yaitu multimedia sebagai alat

kelas.

Sehingga

multimedia

bantu kognitif.

32

dan sebagai

Inovasi

pendidikan

adalah

suatu

langsung.

perubahan yang baru yang berbeda dari

f. Mahasiswa dapat belajar sesuai dengan

sistem sebelumnya serta merupakan upaya

karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan

yang

bakatnya, baik belajar secara individual,

disengaja

untuk

meningkatkan

kemampuan guna mencapai tujuan dalam

kelompok, atau klasikal

pendidikan yang lebih baik20. Tujuan dari

g. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya

dilakukannya inovasi pembelajaran aplikasi

Elearning tidak untuk menggantikan

terminologi medis dan ICD-10 adalah dapat

pembelajaran di kelas tetapi merupakan

menjangkau jumlah peserta didik sebanyak-

peluang

banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-

berkomunikasi

untuk
21

besarnya.

mahasiswa .

Prototipe aplikasi terminologi medis dan

berinteraksi
antara

Aplikasi

dosen
dengan

dan
dan
bantuan

komputer merupakan salah satu alat bantu

klasifikasi penyakit (ICD-10) merupakan

dalam

salah

yang

meningkatkan pengetahuan, keterampilan

menggunakan media berbasis komputer.

serta merupakan salah satu metode yang

Penggunaan media pembelajaran berbasis

efektif4,5,6. Metode pembelajaran dengan

teknologi informasi dan komunikasi akan

pendekatan elearning merupakan salah satu

mendukung

pembelajaran,

metode pembelajaran berpusat mahasiswa

kelebihan-kelebihan

(student centered learning)22. Manfaat dari

satu

karena

sumber

pembelajaran

keberhasilan

memiliki

pembelajaran

yang

dapat

sebagai berikut21:

aplikasi dengan bantuan komputer dan

a. Dapat memberikan pemahaman yang

elearning

lebih

dalam

terhadap

materi

adalah

dapat

meningkatkan

kesenjangan antara pengajar dan peserta

pembelajaran yang sedang dibahas

didik,

dapat

menjadi

alat

simulasi

b. Menarik dan membangkitkan perhatian,

pemecahan masalah melalui studi kasus dan

minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas

latihan yang didesain secara interaktif4,24.

belajar mahasiswa

Selain itu konsep pembelajaran e-learning

c. Memancing partisipasi mahasiswa dalam

merupakan alternatif pembelajaran yang

proses pembelajaran dan memberikan

lebih efektif dan efisien dan merupakan

kesan yang mendalam dalam pikiran

konsep

peserta didik.

pembelajaran interaktif salah satunya adalah

d. Materi

pembelajaran

yang

sudah

distance

learning20,25.

Konsep

dilengkapi dengan latihan. Latihan dalam

dipelajari dapat diulang kembali

suatu aplikasi salah satunya adalah dalam

e. Menciptakan lingkungan belajar yang

bentuk kuis, kuis merupakan teknik yang

kondusif, sehingga mahasiswa dapat

dapat mendorong partisipasi mahasiswa

berkomunikasi dan berinteraksi dengan

dalam pembelajaran aktif23. Selain itu kuis

lingkungan tempat belajarnya, sehingga

atau

memberikan

pengalaman

nyata

dan

33

ujian

merupakan

media

untuk

Luthfi29

mengevaluasi hasil pembelajaran masing-

menurut

masing peserta didik25.

menyatakan bahawa dengan adanya media

Prototipe aplikasi terminologi medis dan
ICD-10

dengan

desain

web

hasil

penelitian

dari

e-Learning, e-Book, dan Web Blog telah

disusun

terbukti menjadi alternatif bagi kalangan

berdasarkan kerangka pikir bahwa aplikasi

pendidikan dalam berinteraksi dalam proses

tersebut dapat digunakan untuk evaluasi

pembelajaran

keberhasilan

dapat

teknologi informasi juga telah dianggap

digunakan oleh seluruh mahasiswa D3

berhasil dalam meningkatkan motivasi dan

Rekam Medis, Dosen, petugas rekam medis

minat

di

mahasiswa.

pembelajaran

rumah

sakit,

kedokteran

dan

serta

maupun

mahasiswa

keperawatan

yang

serta

belajar

Berdasarkan

pemanfaatan

bagi

para

hasil

analisis

media

siswa

atau

karakteristik

menginginkan pembelajaran terkait ICD-10.

responden diperoleh data bahwa tidak ada

Pengetahuan merupakan proses dinamis

perbedaan yang bermakna antara persepsi

yang berlangsung melalui proses terus-

kemudahan dan kemanfaatan jika dibandingkan

menerus dan memerlukan partisipasi aktif

dengan umur. Perbedaan umur pada dasarnya

dari pembelajar23.

tidak berhubungan langsung terhadap kinerja

Dengan pemanfaatan teknologi informasi
dalam

pembelajaran

dalam

melaksanakan

dan

pekerjaannya. Pendapat ini didukung oleh

kodefikasi penyakit dan masalah terkait,

pendapat Robbin26yang menyebutkan bahwa

diharapkan dapat menjadi salah satu metode

tuntutan sebagian pekerjaan, bahkan pekerjaan-

pembelajaran

pekerjaan yang mensyaratkan kerja otot yang

bagi

klasifikasi

seseorang

mahasiswa,

maupun

petugas rekam medis. Sehingga kompetensi

berat,

dapat tercapai sesuai dengan Kepmenkes

olehkemerosotan keterampilan akibat umur

377 tahun 2007. Berdasarkan penelitian dari

yang berdampak pada produktivitas. Ini

Haryoko

27

dinyatakan bahwa pembelajaran

tidak

menunjukkan

cukup

besar

bahwa

terpengaruh

perbedaan

umur

di Fakultas Teknik Universitas Negeri

mahasiswa D3 Rekam Medis UGM tidak

Makasar diperoleh data bahwa pembelajaran

mempengaruhi persepsi kemanfaatan dan

dengan menggunakan media audio-visual

kemudahan

dalam

lebih

terminologi

medis

baik

pembelajaran

dibandingkan
melalui

dengan

penggunaan
&

ICD-10

aplikasi
berbasis

22

pendekatan

komputerisasi.Masrom memberikan

konvensional. Oleh karena itu perlu ada

informasi bahwa tidak ada hasil yang

perubahan

signifikan antara umur, jenis kelamin terkait

paradigma

dalam

Dokumen yang terkait

Audit Rekam Kesehatan Elektronik | Budi | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 59 198 1 PB

0 0 16

STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM INTI PROGRAM DIPLOMA III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN | Nuryati | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 46 146 1 PB

0 0 8

EVALUASI KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PENYEBAB DASAR KEMATIAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA | Nuryati | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 41 126 1 PB

0 0 8

EVALUASI KETEPATAN DIAGNOSIS DAN TINDAKAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PADA PENERAPAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) | Nuryati | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 19 44 1 PB

0 0 10

ANALISIS KODEFIKASI DIAGNOSIS UTAMA PASIEN RAWAT INAP KASUS CARCINOMA CERVIX UTERI UNSPECIFIED BERDASARKAN ICD-O | Widawati | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 18 40 1 PB

0 2 6

MODEL KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA | . | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 145 480 1 PB

2 18 16

Pemanfaatan Sigil Untuk Pembuatan E-Book (Electronic Book) dengan Format EPub | Hidayat | Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi 190 1004 1 PB

0 0 8

KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM JKN TERKAIT PENERIMAAN PASIEN, PENGOLAHAN DATA MEDIS, PELAPORAN, DAN PENDANAAN JKN DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA | Nuryati | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 96 336 1 PB

0 0 15

Pelatihan Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Serta Masalah Terkait Berdasarkan ICD-10 pada SDM Kesehatan di Puskesmas Dlingo I, Kabupaten Bantul, Yogyakarta | Nuryati | Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) 1696

0 0 13

KLASIFIKASI KODEFIKASI PENYAKIT DAN TINDAKAN SISTEM SIRKULASI (KARDIOVASKULER)

0 1 18