PMK2012 209PMK.0112012 PENETAPAN TARIF BM IJEPA
MENTERI KElIANGAN
REPUBUI< INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK I DONESIA
NOMOR 209/PMK.011/2012
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA PERSETUJUAN
ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG
MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.
bahwa daJam
rangka mendukung pelaksanaan
Agreement between The Republic Of Indonesia and Japan
for an Economic Partnership (Persetujuan Antara
Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi) yang telah diratifikasi dengan
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2008 ten tang
Pengesahan Agreement Between The Republic of
Indonesia and Japan for an Economic Partnership
(Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi), telah ditetapkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.01l/2008
tentang Penetapan Tarif Sea Masuk Dalam Rangka
Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonorni;
b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri
Keuangan
Nomor
213/PMK.Oll/2011
ten tang
Penetapan Sistem Klasifikasi Sarang dan Pembebanan
Tarif Sea Masuk Atas Sarang Impor, perlu dilakukan
penyesuaian terhadap Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 95/PMK.01l/2008 tentang Penetapan Tarif Sea
Masuk DaJam Rangka Persetujuan Antara Republik
Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu Kernitraan
Ekonorni;
c.
bahwa Menteri Perdagangan melaJui surat Nomor
1810/M-DAG/SD/ 11/2012 tanggal 27 Nopember 2012
perihal Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penetapan Tarif Sea Masuk DaJam Rangka Persetujuan
Antara Republik Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan
Ekonomi,
telah
mengusulkan untuk
melakukan penyesuaian terhadap penetapan klasifikasi
barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor dalam rangka persetujuan antara Republik
Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan
Ekonomi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-2 -
d. babwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c di atas,
serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13
ayat (2) dan Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10
Tabun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telab
diubab dengan Undang-Undang Nomor 17 Tabun 2006,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penetapan Tarif Sea Masuk Dalam Persetujuan Antara
Republik Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 7 Tabun 1994 tentang
Pengesaban Agreement Establishing The World Trade
Organization (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tabun 1994 Nomor 57, Tambaban Lembaran Negara
RepubIik Indonesia Nomor 3564);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tabun 1995 tentang
Kepabeanan (Lembaran Negara Negara Republik
Indonesia Tabun 1995 Nomor 75, Tambaban Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana
telab diubab dengan Undang-Undang Nomor 17 Tabun
2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2006
Nomor 93, Tambaban Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
3. Peraturan Presiden Nomor 36 Tabun 2008 tentang
Pengesaban Agreement Between the Republic of
Indonesia and Japan for an Economic Partnership
(Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.Oll/2011
tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Sarang dan
Pembebanan Tarif Sea Masuk Atas Sarang Impor;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
TARIF SEA MAS UK DALAM RANGKA PERSETUJUAN
ANTARA REPUSLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI
SUATU KEMITRAAN EKONOMI.
Pasal 1
(1) Menetapkan tarif bea masuk atas impor barang dari
Negara Jepang dalam rangka persetujuan antara
Republik Indonesia dan Jepang mengenai suatu
.kemitraan ekonomi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Menteri ini yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. .
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
(2) Terhadap penetapan tarif bea masuk sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5), kolom (6), kolom (7), (kolom 8),
kolom (9), dan kolom (10) dalam Lampiran Peraturan
Menteri ini, merupakan besaran tarif bea masuk
dalam
rangka
Persetujuan
Antara
Republik
Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan
Ekonomi atas impor barang.
b. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5) Lampiran Peraturan Menteri ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2013.
c. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (6) Lampiran Peraturan Menteri ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2014.
d. Penetapan wif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (7) Lampiran Peraturan Menteri ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015.
e. Penetapan tarif bea masuk sebagairnana tercantum
dalam kolom (8) Lampiran, mulai berIaku pada
tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31
Desember 2016.
f. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (9) Lampiran Peraturan Menteri ini,
muJai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017.
g. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (10) Lampiran Peraturan Menteri ini,
muJai berlaku pada tanggal 1 Januari 2018.
Pasa! 2
Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea
masuk
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasa!' 1,
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tarif bea masuk dalam rangka Persetujuan Antara
Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi yang lebih rendah dari tarif bea
masuk yang berlaku secara umum, hanya diberlakukan
.terhadap barang impor yang dilengkapi dengan Surat
Keterangan Asal (Fonn JIEPA) yang telah ditandatangani
oleh pejabat berwenang di negara-negara bersangkutan;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
b. Importir wajib mencantumkan nomor referensi Surat
Keterangan Asal (Form JIEPA) sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan kode fasilitas dalam rangka
Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang
Mengenai
Suatu
Kemitraan
Ekonomi,
pada
pemberitahuan impor barang;
c.
Lembar asli dari Surat Keterangan Asal (Form JIEPAj
dalam rangka Persetujuan Antara Republik Indonesia
dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi
sebagaimana dimaksud
pada
huruf a,
wajib
disampaikan oleh importir pada saat pengajuan
pemberitahuan impor barang sebagaimana dimaksud
pada huruf b di Kantor Pabean pada pelabuhan
pemasukan; dan
d. Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara umum
lebih rendah dari tarif bea masuk dalam rangka
Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, tarif
yang berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku
secara umum.
Pasal3
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan impor
barangnya telah mendapatkan nomor pendaftaran dari
Kantor Pabean pelabuhan pemasukan.
Pasal4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.Oll/2008 tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka Persetujuan
Antara Republik Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
2013.
ME,rrEl1II(EUANGAI'I
I-lEPUlJUI( INOONEOIA
-5- .
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Menteri
llll
dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Desc;;mber 2012
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AGUS D.W. MARTOWARDOJO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal17 Desember.2012
MENTERl HUKUM DAN HAK ASASI MANUSlA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMlR SYAMSUDIN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
01.01
Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup.
Live horses, asses, mules and hinnies.
0101.21.00.00
0101.29.00.00
0101.30
0101.30.10.00
0101.30.90.00
0101.90.00.00
-
-
01.02
Binatang hidup jenis lembu.
Live bovine animals.
0102.31.00.00
0102.39.00.00
0102.90
0102.90.10.00
0102.90.90.00
-
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
0102.21.00.00
0102.29
0102.29.10
0102.29.10.10
0102.29.10.90
0102.29.90.00
Kuda:
- Bibit
- Lain-lain
Keledai:
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain
Sapi:
- Bibit
- Lain-lain:
- - Sapi jantan (termasuk lembu):
- - - Lembu
- - - Lain-lain
- - Lain-lain
Kerbau:
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain:
- Bibit
- Lain-lain
Horses:
- Pure-bred breeding animals
- Other
Asses:
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other
Cattle:
- Pure-bred breeding animals
- Other:
- - Male cattle (including oxen):
- - - Oxen
- - - Other
- - Other
Buffalo:
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other:
- Pure-bred breeding animals
- Other
01.03
Babi hidup.
Live swine.
14
0103.10.00.00
15
16
0103.91.00.00
0103.92.00.00
-
-
01.04
Biri-biri dan kambing, hidup.
Live sheep and goats.
0104.10
0104.10.10.00
0104.10.90.00
- Biri-biri:
- - Bibit
- - Lain-lain
- Sheep:
- - Pure-bred breeding animals
- - Other
17
18
Bibit
Lain-lain:
- Berat kurang dari 50 kg
- Berat 50 kg atau lebih
Pure-bred breeding animals
Other:
- Weighing less than 50 kg
- Weighing 50 kg or more
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
.DPELQJ
%LELW
/DLQODLQ
8QJJDV KLGXS \DLWX D\DP GDUL VSHVLHV Gallus domesticus EHEHN DQJVD /LYH SRXOWU\ WKDW LV WR VD\ IRZOV RI WKH VSHFLHV Gallus domesticus
NDONXQGDQD\DPJXLQHD
GXFNVJHHVHWXUNH\VDQGJXLQHDIRZOV
%HUDWWLGDNOHELKGDULJ
$\DPGDULVSHVLHVGallus domesticus
$\DPELELW
/DLQODLQ
.DONXQ
.DONXQELELW
/DLQODLQ
%HEHN
%HEHNELELW
/DLQODLQ
$QJVD
$QJVDELELW
/DLQODLQ
$\DPJXLQHD
$\DPJXLQHDELELW
/DLQODLQ
/DLQODLQ
$\DPGDULVSHVLHVGallus domesticus
$\DPELELWVHODLQD\DPVDEXQJ
$\DPVDEXQJ
/DLQODLQ
%HUDWNXUDQJGDULNJ
/DLQODLQ
/DLQODLQ
%HEHNELELW
%HEHNODLQQ\D
$QJVDNDONXQGDQD\DPJXLQHDELELW
$QJVDNDONXQGDQD\DPJXLQHDODLQQ\D
*RDWV
3XUHEUHGEUHHGLQJDQLPDOV
2WKHU
:HLJKLQJQRWPRUHWKDQJ
)RZOVRIWKHVSHFLHVGallus domesticus
%UHHGLQJIRZOV
2WKHU
7XUNH\V
%UHHGLQJWXUNH\V
2WKHU
'XFNV
%UHHGLQJGXFNOLQJV
2WKHU
*HHVH
%UHHGLQJJRVOLQJV
2WKHU
*XLQHDIRZOV
%UHHGLQJJXLQHDIRZOV
2WKHU
2WKHU
)RZOVRIWKHVSHFLHVGallus domesticus
%UHHGLQJIRZOVRWKHUWKDQILJKWLQJFRFNV
)LJKWLQJFRFNV
2WKHU
:HLJKLQJQRWPRUHWKDQNJ
2WKHU
2WKHU
%UHHGLQJGXFNV
2WKHUGXFNV
%UHHGLQJJHHVHWXUNH\VDQGJXLQHDIRZOV
2WKHUJHHVHWXUNH\VDQGJXLQHDIRZOV
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
2WKHUOLYHDQLPDOV
%LQDWDQJPHQ\XVXL
0DPPDOV
3ULPDWD
3ULPDWHV
,NDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR :KDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD
&HWDFHD PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 6LUHQLD
PDQDWHHV DQG GXJRQJV PDPPDOV RI WKH RUGHU 6LUHQLD VHDOV VHD OLRQV
DQMLQJODXWVLQJDODXWGDQEHUXDQJODXW PDPDOLDGDULVXERUGR3LQQLSHGLD
DQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
H[
D ,NDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR
&HWDFHD PDQDWHGDQGXJRQJ ELQDWDQJPHQ\XVXLGDULRUGR6LUHQLD
D :KDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD
PDQDWHHVDQGGXJRQJVPDPPDOVRIWKHRUGHU6LUHQLD
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
H[
E $QMLQJ ODXW VLQJD ODXW GDQ EHUXDQJ ODXW PDPDOLD GDUL VXE RUGR
3LQQLSHGLD
E 6HDOVVHDOLRQVDQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
8QWDGDQXQWDFDPHOLGODLQQ\D Camelidae
.HOLQFLGDQKDUH
/DLQODLQ
%LQDWDQJPHODWD WHUPDVXNXODUGDQSHQ\X
%XUXQJ
%XUXQJSHPDQJVD
3VLWWDFLIRUPHV WHUPDVXNEXUXQJ%HR3DUNLW0DFDZGDQ.DNDWXD
&DPHOVDQGRWKHUFDPHOLGV Camelidae
5DEELWVDQGKDUHV
2WKHU
5HSWLOHV LQFOXGLQJVQDNHVDQGWXUWOHV
%LUGV
%LUGVRISUH\
3VLWWDFLIRUPHV LQFOXGLQJSDUURWVSDUDNHHWVPDFDZVDQGFRFNDWRRV
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
%XUXQJXQWD HPX Dromaius novaehollandiae
/DLQODLQ
6HUDQJJD
/HEDK
/DLQODLQ
/DLQODLQ
2VWULFKHV HPXV Dromaius novaehollandiae
2WKHU
,QVHFWV
%HHV
2WKHU
2WKHU
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
'DJLQJELQDWDQJMHQLVOHPEXVHJDUDWDXGLQJLQ
0HDWRIERYLQHDQLPDOVIUHVKRUFKLOOHG
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
%LQDWDQJKLGXSODLQQ\D
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
'DJLQJELQDWDQJMHQLVOHPEXEHNX
0HDWRIERYLQHDQLPDOVIUR]HQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
'DJLQJEDELVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
0HDWRIVZLQHIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
'DJLQJELULELULDWDXNDPELQJVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
0HDWRIVKHHSRUJRDWVIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDVGDULELULELULPXGDVHJDUDWDXGLQJLQ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHVRIODPEIUHVKRUFKLOOHG
6HJDUDWDXGLQJLQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3DKDEDKXGDQSRWRQJDQQ\DEHUWXODQJ
/DLQODLQ
%HNX
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3DKDEDKXGDQSRWRQJDQQ\DEHUWXODQJ
/DLQODLQ
'DJLQJODLQQ\DGDULELULELULVHJDUDWDXGLQJLQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDVGDULELULELULPXGDEHNX
'DJLQJODLQQ\DGDULELULELULEHNX
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
'DJLQJNDPELQJ
'DJLQJNXGDNHOHGDLEDJDODWDXKLQQLHVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
)UHVKRUFKLOOHG
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
+DPVVKRXOGHUVDQGFXWVWKHUHRIZLWKERQHLQ
2WKHU
)UR]HQ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
+DPVVKRXOGHUVDQGFXWVWKHUHRIZLWKERQHLQ
2WKHU
2WKHUPHDWRIVKHHSIUHVKRUFKLOOHG
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHVRIODPEIUR]HQ
2WKHUPHDWRIVKHHSIUR]HQ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
0HDWRIJRDWV
0HDWRIKRUVHVDVVHVPXOHVRUKLQQLHVIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
6LVD \DQJ GDSDW GLPDNDQ GDUL ELQDWDQJ MHQLV OHPEX EDEL ELULELUL (GLEOH RIIDO RI ERYLQH DQLPDOV VZLQH VKHHS JRDWV KRUVHV DVVHV PXOHV
NDPELQJNXGDNHOHGDLEDJDODWDXKLQQLHVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
RUKLQQLHVIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
'DULELQDWDQJMHQLVOHPEXVHJDUDWDXGLQJLQ
'DULELQDWDQJMHQLVOHPEXEHNX
/LGDK
+DWL
/DLQODLQ
'DULEDELVHJDUDWDXGLQJLQ
'DULEDELEHNX
+DWL
/DLQODLQ
/DLQODLQVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQEHNX
2IERYLQHDQLPDOVIUHVKRUFKLOOHG
2IERYLQHDQLPDOVIUR]HQ
7RQJXHV
/LYHUV
2WKHU
2IVZLQHIUHVKRUFKLOOHG
2IVZLQHIUR]HQ
/LYHUV
2WKHU
2WKHUIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUR]HQ
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
'DJLQJ GDQ VLVDQ\D \DQJ GDSDW GLPDNDQ GDUL XQJJDV GDUL SRV 0HDW DQG HGLEOH RIIDO RI WKH SRXOWU\ RI KHDGLQJ IUHVK FKLOOHG RU
VHJDUGLQJLQDWDXEHNX
IUR]HQ
'DULD\DPVSHVLHVGallus domesticus
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DVHJDUDWDXGLQJLQ
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DEHNX
6D\DS
3DKD
+DWL
/DLQODLQ
'DJLQJ\DQJGLKLODQJNDQWXODQJQ\DDWDXGLSLVDKNDQGHQJDQPHVLQ
2IIRZOVRIWKHVSHFLHVGallus domesticus
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
&XWVDQGRIIDOIUHVKRUFKLOOHG
&XWVDQGRIIDOIUR]HQ
:LQJV
7KLJKV
/LYHUV
2WKHU
0HFKDQLFDOO\GHERQHGRUVHSDUDWHGPHDW
/DLQODLQ
'DULNDONXQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DVHJDUDWDXGLQJLQ
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DEHNX
+DWL
2WKHU
2IWXUNH\V
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
&XWVDQGRIIDOIUHVKRUFKLOOHG
&XWVDQGRIIDOIUR]HQ
/LYHUV
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
/DLQODLQ
'DJLQJ\DQJGLKLODQJNDQWXODQJQ\DDWDXGLSLVDKNDQGHQJDQPHVLQ
2WKHU
0HFKDQLFDOO\GHERQHGRUVHSDUDWHGPHDW
/DLQODLQ
'DULEHEHN
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
+DWLEHUOHPDNVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQEHNX
'DULDQJVD
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
+DWLEHUOHPDNVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQEHNX
'DULD\DPJXLQHD
2WKHU
2IGXFNV
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
)DWW\OLYHUVIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUR]HQ
2IJHHVH
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
)DWW\OLYHUVIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUR]HQ
2IJXLQHDIRZOV
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
'DJLQJ GDQ VLVDQ\D \DQJ GDSDW GLPDNDQ GDUL ELQDWDQJ ODLQQ\D VHJDU 2WKHUPHDWDQGHGLEOHPHDWRIIDOIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
GLQJLQDWDXEHNX
'DULNHOLQFLDWDXKDUH
2IUDEELWVRUKDUHV
'DULSULPDWD
2ISULPDWHV
'DUL ,NDQ SDXVOXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD RI
Cetacea PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR Sirenia DQMLQJ PDQDWHHV DQG GXJRQJV PDPPDOV RI WKH RUGHU 6LUHQLD RI VHDOV VHD OLRQV
DQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
ODXWVLQJDODXWGDQEHUXDQJODXW PDPDOLDGDULVXERUGRPinnipedia
'DUL LNDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU Cetacea RI
Cetacea GDULPDQDWHGDQGXJRQJ ELQDWDQJPHQ\XVXLGDULRUGRSirenia
PDQDWHHVDQGGXJRQJV PDPPDOVRIWKHRUGHUSirenia
/DLQODLQ
'DULELQDWDQJPHODWD WHUPDVXNXODUGDQSHQ\X
'DULXQWDGDQFDPHOLGODLQQ\D Camelidae)
/DLQODLQ
3DKDNRGRN
2WKHU
2IUHSWLOHV LQFOXGLQJVQDNHVDQGWXUWOHV
2IFDPHOVDQGRWKHUFDPHOLGV Camelidae
2WKHU
)URJV
OHJV
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
2ISULPDWHV
2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD RI
PDQDWHHV DQG GXJRQJV PDPPDOV RI WKH RUGHU 6LUHQLD RI VHDOV VHD OLRQV
DQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
'DUL LNDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD RI
Cetacea GDUL PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR
PDQDWHHVDQGGXJRQJV PDPPDOVRIWKHRUGHU6LUHQLD
Sirenia
/DLQODLQ
2WKHU
'DULELQDWDQJPHODWD WHUPDVXNXODUGDQSHQ\X
2IUHSWLOHV LQFOXGLQJVQDNHVDQGWXUWOHV
/DLQODLQ
2WKHU
'DJLQJD\DPGLSRWRQJEHUEHQWXNNXEXVGLNHULQJNDQEHNX
)UHH]HGULHGFKLFNHQGLFH
/DLQODLQ
/HPDN EDEL WDQSD GDJLQJ GDQ OHPDN XQJJDV WLGDN GLFDLUNDQ DWDX 3LJ IDW IUHH RI OHDQ PHDW DQG SRXOWU\ IDW QRW UHQGHUHG RU RWKHUZLVH
GLHNVWUDNVL GHQJDQ FDUD ODLQ VHJDU GLQJLQ EHNX GLDVLQNDQ GDODP DLU H[WUDFWHGIUHVKFKLOOHGIUR]HQVDOWHGLQEULQHGULHGRUVPRNHG
JDUDPGLNHULQJNDQDWDXGLDVDSL
'DULEDEL
/DLQODLQ
'DJLQJ GDQ VLVDQ\D \DQJ GDSDW GLPDNDQ GLDVLQNDQ GDODP DLU JDUDP 0HDW DQG HGLEOH PHDW RIIDO VDOWHG LQ EULQH GULHG RU VPRNHG HGLEOH IORXUV
GLNHULQJNDQ DWDX GLDVDSL WHSXQJ GDQ WHSXQJ NDVDU GDUL GDJLQJ GDQ DQGPHDOVRIPHDWRUPHDWRIIDO
VLVDQ\D\DQJGDSDWGLPDNDQ
H[
2013
H[
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
'DJLQJEDEL
3DKDEDKXGDQSRWRQJDQQ\DEHUWXODQJ
3HUXW VWUHDN\ GDQSRWRQJDQQ\D
/DLQODLQ
%DFRQDWDXSDKDWDQSDWXODQJ
D %DFRQ
E 3DKDWDQSDWXODQJ
/DLQODLQ
'DJLQJELQDWDQJMHQLVOHPEX
/DLQODLQ WHUPDVXN WHSXQJ GDQ WHSXQJ NDVDU GDUL GDJLQJ DWDX VLVDQ\D \DQJ
GDSDWGLPDNDQ
'DULSULPDWD
'DUL ,NDQ SDXVOXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR
Cetacea PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR Sirenia
DQMLQJODXWVLQJDODXWGDQEHUXDQJODXW PDPDOLDGDULVXERUGRPinnipedia
2WKHU
2ISLJV
2WKHU
0HDWRIVZLQH
+DPVVKRXOGHUVDQGFXWVWKHUHRIZLWKERQHLQ
%HOOLHV VWUHDN\ DQGFXWVWKHUHRI
2WKHU
%DFRQRUERQHOHVVKDPV
D %DFRQ
E +DPVERQHOHVV
2WKHU
0HDWRIERYLQHDQLPDOV
2WKHULQFOXGLQJHGLEOHIORXUVDQGPHDOVRIPHDWRUPHDWRIIDO
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
2017
2018
(8)
(9)
(10)
%UHHGLQJRWKHUWKDQIU\
2WKHU
$WODQWLFDQG3DFLILFEOXHILQWXQDV Thunnus thynnus, Thunnus orientalis
$WODQWLFEOXHILQWXQDV Thunnus thynnus
,NDQKLGXS
/LYHILVK
2016
(7)
2015
(6)
'ULHGSRUNVNLQ
2WKHU
2014
(5)
.XOLWEDELGLNHULQJNDQ
/DLQODLQ
2013
,NDQKLDV
$LUWDZDU
%HQLKLNDQ
/DLQODLQ
,NDQNRL Cyprinus carpio
,NDQPDVNRNL Carassius auratus
,NDQFXSDQJDGXDQ Beta splendens
,NDQRVFDU Astonotus ocellatus
,NDQDUZDQD Scleropages formosus
,NDQDUZDQDPHUDK
/DLQODLQ
/DLQODLQ
,NDQERWLD Botia macracantha
,NDQGLVFXV Symphisodon discus
/DLQODLQ
/DLQODLQ
%HQLKLNDQ
/DLQODLQ
,NDQKLGXSODLQQ\D
,NDQ WURXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki,
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache
GDQ Oncorhynchus chrysogaster
%HOXW Anguilla spp
,NDQ NDUSHU Cyprinus carpio, Carassius carassius, Ctenopharyngodon
idellus, Hypophthalmichthys spp., Cirrhinus spp., Mylopharyngodon
piceus
%LELWVHODLQEHQLKLNDQ
/DLQODLQ
,NDQ WXQD VLULS ELUX $WODQWLN GDQ 3DVLILN Thunnus thynnus, Thunnus
orientalis
,NDQWXQDVLULSELUX$WODQWLN Thunnus thynnus
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2UQDPHQWDOILVK
)UHVKZDWHU
)U\
2WKHU
.RLFDUS Cyprinus carpio
*ROGILVK Carassius auratus
6LDPHVHILJKWLQJILVK Beta splendens
2VFDUV Astonotus ocellatus
$URZDQDV Scleropages formosus
5HG$URZDQDV
2WKHU
2WKHU
%RWLD Botia macracantha
'LVFXV Symphisodon discus
2WKHU
2WKHU
)U\
2WKHU
2WKHUOLYHILVK
7URXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki,
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache
DQG Oncorhynchus chrysogaster
(HOV Anguilla spp
&DUS Cyprinus carpio, Carassius carassius, Ctenopharyngodon idellus,
Hypophthalmichthys spp., Cirrhinus spp., Mylopharyngodon piceus
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
,NDQ VHJDU DWDX GLQJLQ WLGDN WHUPDVXN SRWRQJDQ LNDQ WDQSD WXODQJ GDQ )LVK IUHVK RU FKLOOHG H[FOXGLQJ ILVK ILOOHWV DQG RWKHU ILVK PHDW RI KHDGLQJ
GDJLQJLNDQODLQQ\DGDULSRV
,NDQWXQDVLULSELUX3DVLILN Thunnus orientali
,NDQWXQDVLULSELUXVHODWDQ Thunnus maccoyii
/DLQODLQ
%HQLKLNDQEDQGHQJDWDXODSXODSX
%LELW
/DLQODLQ
%HQLKLNDQODLQQ\D
%LELW
/DLQODLQ
,NDQODXWODLQQ\D
,NDQEDQGHQJELELW
/DLQODLQ
.HUDSX Cromileptes altivelis; Epinephelus heniochus; Epinephelus
Merra; Epinephelus tauvina; Cephalophodis Boenack; Plectropomus
Leoparbus
/DLQODLQ
/DLQODLQ,NDQDLUWDZDU
,NDQWLODSLD Oreocromis niloticus
/DLQODLQ
3DFLILFEOXHILQWXQDV Thunnus orientali
6RXWKHUQEOXHILQWXQDV Thunnus maccoyii
2WKHU
0LONILVKRUODSXODSXIU\
%UHHGLQJ
2WKHU
2WKHUILVKIU\
%UHHGLQJ
2WKHU
2WKHUPDULQHILVK
0LONILVKEUHHGLQJ
2WKHU
.HUDSX Cromileptes altivelis; Epinephelus heniochus; Epinephelus
Merra; Epinephelus tauvina; Cephalophodis Boenack; Plectropomus
Leoparbus
2WKHU
2WKHUIUHVKZDWHUILVK
7LODSLD Oreocromis niloticus
2WKHU
,NDQVDOHP VDOPRQLGDH WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
6DOPRQLGDHH[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
,NDQ WURXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki, 7URXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki,
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhyncus apache GDQ
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache
Oncorhynchus chrysogaster
DQG Oncorhynchus chrysogaster
,NDQ VDOHP 3DFLILN Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha, 3DFLILF VDOPRQ Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha,
Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tschawytscha, Oncorhynchus kisutc,
Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tschawytscha, Oncorhynchus kisutch,
oncorhynchus masou GDQ Oncorhynchus rhodurus
Oncorhynchus masou DQG Oncorhynchus rhodurus
,NDQVDOHP$WODQWLN Salmo salar GDQ,NDQVDOHP'DQXEH Hucho hucho $WODQWLFVDOPRQ Salmo salar DQG'DQXEHVDOPRQ Hucho hucho
,NDQVDOHP$WODQWLN Salmo salar
,NDQVDOHP'DQXEH Hucho hucho
/DLQODLQ
$WODQWLFVDOPRQ Salmo salar
'DQXEHVDOPRQ Hucho hucho
2WKHU
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
,NDQ
SLSLK
Pleuronectidae,
Bothidae,
Cynoglossidae,
Soleidae,
Scophthalmidae GDQ Citharidae WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
+DOLEXW Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglosus,
Hippoglossus stenolepis
,NDQSODLFH Pleuronectes platessa
,NDQVROH Solea spp.
,NDQ7XUERWV Psetta maxima
/DLQODLQ
,NDQ WXQD GDUL JHQXV Thunnus FDNDODQJ DWDX VWULSHEHOOLHG ERQLWR
Euthynnus (Katsuwonus) pelamis WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
)ODW
ILVK
Pleuronectidae,
Bothidae,
Cynoglossidae,
Soleidae,
Scophthalmidae DQG Citharidae H[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
+DOLEXW Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglossus,
Hippoglossus stenolepis
3ODLFH Pleuronectes platessa
6ROH Solea spp
7XUERWV Psetta maxima
2WKHU
7XQDV RI WKH JHQXV Thunnus VNLSMDFN RU VWULSHEHOOLHG ERQLWR Euthynnus
(Katsuwonus) pelamis H[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
,NDQKHUULQJ Clupea harengus, Clupea pallasii
,NDQWHUL Engraulis spp
,NDQ 6DUGHQ Sardina pilchardus, Sardinops spp VDUGLQHOOD Sardinella
spp EULVOLQJDWDXVSUDWV Sprattus sprattus
,NDQ PDNDUHO Scomber scombrus, Scomber australasicus, Scomber
japonicus
,NDQPDNDUHOMDFNGDQPDNDUHONXGD Trachurus spp.
,NDQ&RELD Rachycentron canadum
,NDQDOEDFRUHDWDXWXQDVLULSSDQMDQJ 7KXQQXVDODOXQJD
,NDQWXQDVLULSNXQLQJ 7KXQQXVDOEDFDUHV
,NDQFDNDODQJDWDXVWULSHEHOOLHGERQLWR
,NDQWXQDPDWDEHVDU 7KXQQXVREHVXV
,NDQ WXQD VLULS ELUX $WODQWLN GDQ 3DVLILN Thunnus thynnus, Thunnus
orientalis
,NDQWXQDVLULSELUX$WODQWLN Thunnus thynnus
,NDQWXQDVLULSELUX3DVLILN Thunnus orientali
,NDQWXQDVLULSELUX6HODWDQ Thunnus maccoyii
/DLQODLQ
,NDQ KHUULQJ &OXSHD KDUHQJXV &OXSHD SDOODVLL WHUL (QJUDXOLV VSS VDUGHQ
6DUGLQD SLOFKDUGXV 6DUGLQRSV VSS VDUGLQHOOD 6DUGLQHOOD VSS EULVOLQJ
DWDX VSUDWV 6SUDWWXV VSUDWWXV PDNDUHO 6FRPEHU VFRPEUXV 6FRPEHU
DXVWUDODVLFXV 6FRPEHU MDSRQLFXV PDNDUHO MDFN GDQ PDNDUHO NXGD
7UDFKXUXV VSS FRELD 5DFK\FHQWURQ FDQDGXP GDQ WRGDN ;LSKLDV
JODGLXV WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
$WODQWLFEOXHILQWXQDV Thunnus thynnus
3DFLILFEOXHILQWXQDV Thunnus orientalis
6RXWKHUQEOXHILQWXQDV Thunnus maccoyii
2WKHU
+HUULQJV Clupea harengus, Clupea pallasii DQFKRYLHV Engraulis spp
VDUGLQHV Sardina pilchardus, Sardinops spp VDUGLQHOOD Sardinella spp.
EULVOLQJ RU VSUDWV Sprattus sprattus PDFNHUHO Scomber scombrus,
Scomber australasicus, Scomber japonicus MDFN DQG KRUVH PDFNHUHO
Trachurus spp FRELD Rachycentron canadum DQG VZRUGILVK Xiphias
gladius H[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
+HUULQJV Clupea harengus, Clupea pallasii
$QFKRYLHV Engraulis spp.
6DUGLQHV Sardina pilchardus, Sardinops spp VDUGLQHOOD 6DUGLQHOOD VSS
EULVOLQJRUVSUDWV Sprattus sprattus
0DFNHUHO Scomber scombrus, Scomber australasicus, Scomber
japonicus
-DFNDQGKRUVHPDFNHUHO Trachurus spp.
&RELD Rachycentron canadum
$OEDFRUHRUORQJILQQHGWXQDV Thunnus alalunga
REPUBUI< INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK I DONESIA
NOMOR 209/PMK.011/2012
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA PERSETUJUAN
ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG
MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.
bahwa daJam
rangka mendukung pelaksanaan
Agreement between The Republic Of Indonesia and Japan
for an Economic Partnership (Persetujuan Antara
Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi) yang telah diratifikasi dengan
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2008 ten tang
Pengesahan Agreement Between The Republic of
Indonesia and Japan for an Economic Partnership
(Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi), telah ditetapkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.01l/2008
tentang Penetapan Tarif Sea Masuk Dalam Rangka
Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonorni;
b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri
Keuangan
Nomor
213/PMK.Oll/2011
ten tang
Penetapan Sistem Klasifikasi Sarang dan Pembebanan
Tarif Sea Masuk Atas Sarang Impor, perlu dilakukan
penyesuaian terhadap Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 95/PMK.01l/2008 tentang Penetapan Tarif Sea
Masuk DaJam Rangka Persetujuan Antara Republik
Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu Kernitraan
Ekonorni;
c.
bahwa Menteri Perdagangan melaJui surat Nomor
1810/M-DAG/SD/ 11/2012 tanggal 27 Nopember 2012
perihal Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penetapan Tarif Sea Masuk DaJam Rangka Persetujuan
Antara Republik Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan
Ekonomi,
telah
mengusulkan untuk
melakukan penyesuaian terhadap penetapan klasifikasi
barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor dalam rangka persetujuan antara Republik
Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan
Ekonomi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-2 -
d. babwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c di atas,
serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13
ayat (2) dan Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10
Tabun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telab
diubab dengan Undang-Undang Nomor 17 Tabun 2006,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penetapan Tarif Sea Masuk Dalam Persetujuan Antara
Republik Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 7 Tabun 1994 tentang
Pengesaban Agreement Establishing The World Trade
Organization (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tabun 1994 Nomor 57, Tambaban Lembaran Negara
RepubIik Indonesia Nomor 3564);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tabun 1995 tentang
Kepabeanan (Lembaran Negara Negara Republik
Indonesia Tabun 1995 Nomor 75, Tambaban Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana
telab diubab dengan Undang-Undang Nomor 17 Tabun
2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2006
Nomor 93, Tambaban Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
3. Peraturan Presiden Nomor 36 Tabun 2008 tentang
Pengesaban Agreement Between the Republic of
Indonesia and Japan for an Economic Partnership
(Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.Oll/2011
tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Sarang dan
Pembebanan Tarif Sea Masuk Atas Sarang Impor;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
TARIF SEA MAS UK DALAM RANGKA PERSETUJUAN
ANTARA REPUSLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI
SUATU KEMITRAAN EKONOMI.
Pasal 1
(1) Menetapkan tarif bea masuk atas impor barang dari
Negara Jepang dalam rangka persetujuan antara
Republik Indonesia dan Jepang mengenai suatu
.kemitraan ekonomi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Menteri ini yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. .
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
(2) Terhadap penetapan tarif bea masuk sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5), kolom (6), kolom (7), (kolom 8),
kolom (9), dan kolom (10) dalam Lampiran Peraturan
Menteri ini, merupakan besaran tarif bea masuk
dalam
rangka
Persetujuan
Antara
Republik
Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan
Ekonomi atas impor barang.
b. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5) Lampiran Peraturan Menteri ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2013.
c. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (6) Lampiran Peraturan Menteri ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2014.
d. Penetapan wif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (7) Lampiran Peraturan Menteri ini,
mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015.
e. Penetapan tarif bea masuk sebagairnana tercantum
dalam kolom (8) Lampiran, mulai berIaku pada
tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31
Desember 2016.
f. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (9) Lampiran Peraturan Menteri ini,
muJai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017.
g. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (10) Lampiran Peraturan Menteri ini,
muJai berlaku pada tanggal 1 Januari 2018.
Pasa! 2
Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea
masuk
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasa!' 1,
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tarif bea masuk dalam rangka Persetujuan Antara
Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi yang lebih rendah dari tarif bea
masuk yang berlaku secara umum, hanya diberlakukan
.terhadap barang impor yang dilengkapi dengan Surat
Keterangan Asal (Fonn JIEPA) yang telah ditandatangani
oleh pejabat berwenang di negara-negara bersangkutan;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
b. Importir wajib mencantumkan nomor referensi Surat
Keterangan Asal (Form JIEPA) sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan kode fasilitas dalam rangka
Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang
Mengenai
Suatu
Kemitraan
Ekonomi,
pada
pemberitahuan impor barang;
c.
Lembar asli dari Surat Keterangan Asal (Form JIEPAj
dalam rangka Persetujuan Antara Republik Indonesia
dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi
sebagaimana dimaksud
pada
huruf a,
wajib
disampaikan oleh importir pada saat pengajuan
pemberitahuan impor barang sebagaimana dimaksud
pada huruf b di Kantor Pabean pada pelabuhan
pemasukan; dan
d. Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara umum
lebih rendah dari tarif bea masuk dalam rangka
Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Jepang
Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, tarif
yang berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku
secara umum.
Pasal3
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan impor
barangnya telah mendapatkan nomor pendaftaran dari
Kantor Pabean pelabuhan pemasukan.
Pasal4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.Oll/2008 tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka Persetujuan
Antara Republik Indonesia Dan Jepang Mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
2013.
ME,rrEl1II(EUANGAI'I
I-lEPUlJUI( INOONEOIA
-5- .
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Menteri
llll
dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Desc;;mber 2012
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AGUS D.W. MARTOWARDOJO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal17 Desember.2012
MENTERl HUKUM DAN HAK ASASI MANUSlA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMlR SYAMSUDIN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
01.01
Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup.
Live horses, asses, mules and hinnies.
0101.21.00.00
0101.29.00.00
0101.30
0101.30.10.00
0101.30.90.00
0101.90.00.00
-
-
01.02
Binatang hidup jenis lembu.
Live bovine animals.
0102.31.00.00
0102.39.00.00
0102.90
0102.90.10.00
0102.90.90.00
-
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
0102.21.00.00
0102.29
0102.29.10
0102.29.10.10
0102.29.10.90
0102.29.90.00
Kuda:
- Bibit
- Lain-lain
Keledai:
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain
Sapi:
- Bibit
- Lain-lain:
- - Sapi jantan (termasuk lembu):
- - - Lembu
- - - Lain-lain
- - Lain-lain
Kerbau:
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain:
- Bibit
- Lain-lain
Horses:
- Pure-bred breeding animals
- Other
Asses:
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other
Cattle:
- Pure-bred breeding animals
- Other:
- - Male cattle (including oxen):
- - - Oxen
- - - Other
- - Other
Buffalo:
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other:
- Pure-bred breeding animals
- Other
01.03
Babi hidup.
Live swine.
14
0103.10.00.00
15
16
0103.91.00.00
0103.92.00.00
-
-
01.04
Biri-biri dan kambing, hidup.
Live sheep and goats.
0104.10
0104.10.10.00
0104.10.90.00
- Biri-biri:
- - Bibit
- - Lain-lain
- Sheep:
- - Pure-bred breeding animals
- - Other
17
18
Bibit
Lain-lain:
- Berat kurang dari 50 kg
- Berat 50 kg atau lebih
Pure-bred breeding animals
Other:
- Weighing less than 50 kg
- Weighing 50 kg or more
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
0,0%
MFN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
.DPELQJ
%LELW
/DLQODLQ
8QJJDV KLGXS \DLWX D\DP GDUL VSHVLHV Gallus domesticus EHEHN DQJVD /LYH SRXOWU\ WKDW LV WR VD\ IRZOV RI WKH VSHFLHV Gallus domesticus
NDONXQGDQD\DPJXLQHD
GXFNVJHHVHWXUNH\VDQGJXLQHDIRZOV
%HUDWWLGDNOHELKGDULJ
$\DPGDULVSHVLHVGallus domesticus
$\DPELELW
/DLQODLQ
.DONXQ
.DONXQELELW
/DLQODLQ
%HEHN
%HEHNELELW
/DLQODLQ
$QJVD
$QJVDELELW
/DLQODLQ
$\DPJXLQHD
$\DPJXLQHDELELW
/DLQODLQ
/DLQODLQ
$\DPGDULVSHVLHVGallus domesticus
$\DPELELWVHODLQD\DPVDEXQJ
$\DPVDEXQJ
/DLQODLQ
%HUDWNXUDQJGDULNJ
/DLQODLQ
/DLQODLQ
%HEHNELELW
%HEHNODLQQ\D
$QJVDNDONXQGDQD\DPJXLQHDELELW
$QJVDNDONXQGDQD\DPJXLQHDODLQQ\D
*RDWV
3XUHEUHGEUHHGLQJDQLPDOV
2WKHU
:HLJKLQJQRWPRUHWKDQJ
)RZOVRIWKHVSHFLHVGallus domesticus
%UHHGLQJIRZOV
2WKHU
7XUNH\V
%UHHGLQJWXUNH\V
2WKHU
'XFNV
%UHHGLQJGXFNOLQJV
2WKHU
*HHVH
%UHHGLQJJRVOLQJV
2WKHU
*XLQHDIRZOV
%UHHGLQJJXLQHDIRZOV
2WKHU
2WKHU
)RZOVRIWKHVSHFLHVGallus domesticus
%UHHGLQJIRZOVRWKHUWKDQILJKWLQJFRFNV
)LJKWLQJFRFNV
2WKHU
:HLJKLQJQRWPRUHWKDQNJ
2WKHU
2WKHU
%UHHGLQJGXFNV
2WKHUGXFNV
%UHHGLQJJHHVHWXUNH\VDQGJXLQHDIRZOV
2WKHUJHHVHWXUNH\VDQGJXLQHDIRZOV
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
2WKHUOLYHDQLPDOV
%LQDWDQJPHQ\XVXL
0DPPDOV
3ULPDWD
3ULPDWHV
,NDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR :KDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD
&HWDFHD PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 6LUHQLD
PDQDWHHV DQG GXJRQJV PDPPDOV RI WKH RUGHU 6LUHQLD VHDOV VHD OLRQV
DQMLQJODXWVLQJDODXWGDQEHUXDQJODXW PDPDOLDGDULVXERUGR3LQQLSHGLD
DQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
H[
D ,NDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR
&HWDFHD PDQDWHGDQGXJRQJ ELQDWDQJPHQ\XVXLGDULRUGR6LUHQLD
D :KDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD
PDQDWHHVDQGGXJRQJVPDPPDOVRIWKHRUGHU6LUHQLD
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
H[
E $QMLQJ ODXW VLQJD ODXW GDQ EHUXDQJ ODXW PDPDOLD GDUL VXE RUGR
3LQQLSHGLD
E 6HDOVVHDOLRQVDQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
8QWDGDQXQWDFDPHOLGODLQQ\D Camelidae
.HOLQFLGDQKDUH
/DLQODLQ
%LQDWDQJPHODWD WHUPDVXNXODUGDQSHQ\X
%XUXQJ
%XUXQJSHPDQJVD
3VLWWDFLIRUPHV WHUPDVXNEXUXQJ%HR3DUNLW0DFDZGDQ.DNDWXD
&DPHOVDQGRWKHUFDPHOLGV Camelidae
5DEELWVDQGKDUHV
2WKHU
5HSWLOHV LQFOXGLQJVQDNHVDQGWXUWOHV
%LUGV
%LUGVRISUH\
3VLWWDFLIRUPHV LQFOXGLQJSDUURWVSDUDNHHWVPDFDZVDQGFRFNDWRRV
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
%XUXQJXQWD HPX Dromaius novaehollandiae
/DLQODLQ
6HUDQJJD
/HEDK
/DLQODLQ
/DLQODLQ
2VWULFKHV HPXV Dromaius novaehollandiae
2WKHU
,QVHFWV
%HHV
2WKHU
2WKHU
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
'DJLQJELQDWDQJMHQLVOHPEXVHJDUDWDXGLQJLQ
0HDWRIERYLQHDQLPDOVIUHVKRUFKLOOHG
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
%LQDWDQJKLGXSODLQQ\D
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
'DJLQJELQDWDQJMHQLVOHPEXEHNX
0HDWRIERYLQHDQLPDOVIUR]HQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
'DJLQJEDELVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
0HDWRIVZLQHIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
'DJLQJELULELULDWDXNDPELQJVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
0HDWRIVKHHSRUJRDWVIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDVGDULELULELULPXGDVHJDUDWDXGLQJLQ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHVRIODPEIUHVKRUFKLOOHG
6HJDUDWDXGLQJLQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3DKDEDKXGDQSRWRQJDQQ\DEHUWXODQJ
/DLQODLQ
%HNX
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3DKDEDKXGDQSRWRQJDQQ\DEHUWXODQJ
/DLQODLQ
'DJLQJODLQQ\DGDULELULELULVHJDUDWDXGLQJLQ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDVGDULELULELULPXGDEHNX
'DJLQJODLQQ\DGDULELULELULEHNX
.DUNDVGDQVHWHQJDKNDUNDV
3RWRQJDQGDJLQJODLQQ\DEHUWXODQJ
'DJLQJWDQSDWXODQJ
'DJLQJNDPELQJ
'DJLQJNXGDNHOHGDLEDJDODWDXKLQQLHVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
)UHVKRUFKLOOHG
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
+DPVVKRXOGHUVDQGFXWVWKHUHRIZLWKERQHLQ
2WKHU
)UR]HQ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
+DPVVKRXOGHUVDQGFXWVWKHUHRIZLWKERQHLQ
2WKHU
2WKHUPHDWRIVKHHSIUHVKRUFKLOOHG
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHVRIODPEIUR]HQ
2WKHUPHDWRIVKHHSIUR]HQ
&DUFDVVHVDQGKDOIFDUFDVVHV
2WKHUFXWVZLWKERQHLQ
%RQHOHVV
0HDWRIJRDWV
0HDWRIKRUVHVDVVHVPXOHVRUKLQQLHVIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
6LVD \DQJ GDSDW GLPDNDQ GDUL ELQDWDQJ MHQLV OHPEX EDEL ELULELUL (GLEOH RIIDO RI ERYLQH DQLPDOV VZLQH VKHHS JRDWV KRUVHV DVVHV PXOHV
NDPELQJNXGDNHOHGDLEDJDODWDXKLQQLHVHJDUGLQJLQDWDXEHNX
RUKLQQLHVIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
'DULELQDWDQJMHQLVOHPEXVHJDUDWDXGLQJLQ
'DULELQDWDQJMHQLVOHPEXEHNX
/LGDK
+DWL
/DLQODLQ
'DULEDELVHJDUDWDXGLQJLQ
'DULEDELEHNX
+DWL
/DLQODLQ
/DLQODLQVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQEHNX
2IERYLQHDQLPDOVIUHVKRUFKLOOHG
2IERYLQHDQLPDOVIUR]HQ
7RQJXHV
/LYHUV
2WKHU
2IVZLQHIUHVKRUFKLOOHG
2IVZLQHIUR]HQ
/LYHUV
2WKHU
2WKHUIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUR]HQ
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
'DJLQJ GDQ VLVDQ\D \DQJ GDSDW GLPDNDQ GDUL XQJJDV GDUL SRV 0HDW DQG HGLEOH RIIDO RI WKH SRXOWU\ RI KHDGLQJ IUHVK FKLOOHG RU
VHJDUGLQJLQDWDXEHNX
IUR]HQ
'DULD\DPVSHVLHVGallus domesticus
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DVHJDUDWDXGLQJLQ
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DEHNX
6D\DS
3DKD
+DWL
/DLQODLQ
'DJLQJ\DQJGLKLODQJNDQWXODQJQ\DDWDXGLSLVDKNDQGHQJDQPHVLQ
2IIRZOVRIWKHVSHFLHVGallus domesticus
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
&XWVDQGRIIDOIUHVKRUFKLOOHG
&XWVDQGRIIDOIUR]HQ
:LQJV
7KLJKV
/LYHUV
2WKHU
0HFKDQLFDOO\GHERQHGRUVHSDUDWHGPHDW
/DLQODLQ
'DULNDONXQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DVHJDUDWDXGLQJLQ
3RWRQJDQGDQVLVDQ\DEHNX
+DWL
2WKHU
2IWXUNH\V
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
&XWVDQGRIIDOIUHVKRUFKLOOHG
&XWVDQGRIIDOIUR]HQ
/LYHUV
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
/DLQODLQ
'DJLQJ\DQJGLKLODQJNDQWXODQJQ\DDWDXGLSLVDKNDQGHQJDQPHVLQ
2WKHU
0HFKDQLFDOO\GHERQHGRUVHSDUDWHGPHDW
/DLQODLQ
'DULEHEHN
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
+DWLEHUOHPDNVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQEHNX
'DULDQJVD
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQVHJDUDWDXGLQJLQ
7LGDNGLSRWRQJPHQMDGLEDJLDQEDJLDQEHNX
+DWLEHUOHPDNVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQVHJDUDWDXGLQJLQ
/DLQODLQEHNX
'DULD\DPJXLQHD
2WKHU
2IGXFNV
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
)DWW\OLYHUVIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUR]HQ
2IJHHVH
1RWFXWLQSLHFHVIUHVKRUFKLOOHG
1RWFXWLQSLHFHVIUR]HQ
)DWW\OLYHUVIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUHVKRUFKLOOHG
2WKHUIUR]HQ
2IJXLQHDIRZOV
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
0)1
'DJLQJ GDQ VLVDQ\D \DQJ GDSDW GLPDNDQ GDUL ELQDWDQJ ODLQQ\D VHJDU 2WKHUPHDWDQGHGLEOHPHDWRIIDOIUHVKFKLOOHGRUIUR]HQ
GLQJLQDWDXEHNX
'DULNHOLQFLDWDXKDUH
2IUDEELWVRUKDUHV
'DULSULPDWD
2ISULPDWHV
'DUL ,NDQ SDXVOXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD RI
Cetacea PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR Sirenia DQMLQJ PDQDWHHV DQG GXJRQJV PDPPDOV RI WKH RUGHU 6LUHQLD RI VHDOV VHD OLRQV
DQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
ODXWVLQJDODXWGDQEHUXDQJODXW PDPDOLDGDULVXERUGRPinnipedia
'DUL LNDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU Cetacea RI
Cetacea GDULPDQDWHGDQGXJRQJ ELQDWDQJPHQ\XVXLGDULRUGRSirenia
PDQDWHHVDQGGXJRQJV PDPPDOVRIWKHRUGHUSirenia
/DLQODLQ
'DULELQDWDQJPHODWD WHUPDVXNXODUGDQSHQ\X
'DULXQWDGDQFDPHOLGODLQQ\D Camelidae)
/DLQODLQ
3DKDNRGRN
2WKHU
2IUHSWLOHV LQFOXGLQJVQDNHVDQGWXUWOHV
2IFDPHOVDQGRWKHUFDPHOLGV Camelidae
2WKHU
)URJV
OHJV
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
2ISULPDWHV
2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD RI
PDQDWHHV DQG GXJRQJV PDPPDOV RI WKH RUGHU 6LUHQLD RI VHDOV VHD OLRQV
DQGZDOUXVHV PDPPDOVRIWKHVXERUGHU3LQQLSHGLD
'DUL LNDQ SDXV OXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR 2I ZKDOHV GROSKLQV DQG SRUSRLVHV PDPPDOV RI WKH RUGHU &HWDFHD RI
Cetacea GDUL PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR
PDQDWHHVDQGGXJRQJV PDPPDOVRIWKHRUGHU6LUHQLD
Sirenia
/DLQODLQ
2WKHU
'DULELQDWDQJPHODWD WHUPDVXNXODUGDQSHQ\X
2IUHSWLOHV LQFOXGLQJVQDNHVDQGWXUWOHV
/DLQODLQ
2WKHU
'DJLQJD\DPGLSRWRQJEHUEHQWXNNXEXVGLNHULQJNDQEHNX
)UHH]HGULHGFKLFNHQGLFH
/DLQODLQ
/HPDN EDEL WDQSD GDJLQJ GDQ OHPDN XQJJDV WLGDN GLFDLUNDQ DWDX 3LJ IDW IUHH RI OHDQ PHDW DQG SRXOWU\ IDW QRW UHQGHUHG RU RWKHUZLVH
GLHNVWUDNVL GHQJDQ FDUD ODLQ VHJDU GLQJLQ EHNX GLDVLQNDQ GDODP DLU H[WUDFWHGIUHVKFKLOOHGIUR]HQVDOWHGLQEULQHGULHGRUVPRNHG
JDUDPGLNHULQJNDQDWDXGLDVDSL
'DULEDEL
/DLQODLQ
'DJLQJ GDQ VLVDQ\D \DQJ GDSDW GLPDNDQ GLDVLQNDQ GDODP DLU JDUDP 0HDW DQG HGLEOH PHDW RIIDO VDOWHG LQ EULQH GULHG RU VPRNHG HGLEOH IORXUV
GLNHULQJNDQ DWDX GLDVDSL WHSXQJ GDQ WHSXQJ NDVDU GDUL GDJLQJ GDQ DQGPHDOVRIPHDWRUPHDWRIIDO
VLVDQ\D\DQJGDSDWGLPDNDQ
H[
2013
H[
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
'DJLQJEDEL
3DKDEDKXGDQSRWRQJDQQ\DEHUWXODQJ
3HUXW VWUHDN\ GDQSRWRQJDQQ\D
/DLQODLQ
%DFRQDWDXSDKDWDQSDWXODQJ
D %DFRQ
E 3DKDWDQSDWXODQJ
/DLQODLQ
'DJLQJELQDWDQJMHQLVOHPEX
/DLQODLQ WHUPDVXN WHSXQJ GDQ WHSXQJ NDVDU GDUL GDJLQJ DWDX VLVDQ\D \DQJ
GDSDWGLPDNDQ
'DULSULPDWD
'DUL ,NDQ SDXVOXPEDOXPED GDQ SRUSRLVH ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR
Cetacea PDQDWH GDQ GXJRQJ ELQDWDQJ PHQ\XVXL GDUL RUGR Sirenia
DQMLQJODXWVLQJDODXWGDQEHUXDQJODXW PDPDOLDGDULVXERUGRPinnipedia
2WKHU
2ISLJV
2WKHU
0HDWRIVZLQH
+DPVVKRXOGHUVDQGFXWVWKHUHRIZLWKERQHLQ
%HOOLHV VWUHDN\ DQGFXWVWKHUHRI
2WKHU
%DFRQRUERQHOHVVKDPV
D %DFRQ
E +DPVERQHOHVV
2WKHU
0HDWRIERYLQHDQLPDOV
2WKHULQFOXGLQJHGLEOHIORXUVDQGPHDOVRIPHDWRUPHDWRIIDO
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
2017
2018
(8)
(9)
(10)
%UHHGLQJRWKHUWKDQIU\
2WKHU
$WODQWLFDQG3DFLILFEOXHILQWXQDV Thunnus thynnus, Thunnus orientalis
$WODQWLFEOXHILQWXQDV Thunnus thynnus
,NDQKLGXS
/LYHILVK
2016
(7)
2015
(6)
'ULHGSRUNVNLQ
2WKHU
2014
(5)
.XOLWEDELGLNHULQJNDQ
/DLQODLQ
2013
,NDQKLDV
$LUWDZDU
%HQLKLNDQ
/DLQODLQ
,NDQNRL Cyprinus carpio
,NDQPDVNRNL Carassius auratus
,NDQFXSDQJDGXDQ Beta splendens
,NDQRVFDU Astonotus ocellatus
,NDQDUZDQD Scleropages formosus
,NDQDUZDQDPHUDK
/DLQODLQ
/DLQODLQ
,NDQERWLD Botia macracantha
,NDQGLVFXV Symphisodon discus
/DLQODLQ
/DLQODLQ
%HQLKLNDQ
/DLQODLQ
,NDQKLGXSODLQQ\D
,NDQ WURXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki,
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache
GDQ Oncorhynchus chrysogaster
%HOXW Anguilla spp
,NDQ NDUSHU Cyprinus carpio, Carassius carassius, Ctenopharyngodon
idellus, Hypophthalmichthys spp., Cirrhinus spp., Mylopharyngodon
piceus
%LELWVHODLQEHQLKLNDQ
/DLQODLQ
,NDQ WXQD VLULS ELUX $WODQWLN GDQ 3DVLILN Thunnus thynnus, Thunnus
orientalis
,NDQWXQDVLULSELUX$WODQWLN Thunnus thynnus
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2UQDPHQWDOILVK
)UHVKZDWHU
)U\
2WKHU
.RLFDUS Cyprinus carpio
*ROGILVK Carassius auratus
6LDPHVHILJKWLQJILVK Beta splendens
2VFDUV Astonotus ocellatus
$URZDQDV Scleropages formosus
5HG$URZDQDV
2WKHU
2WKHU
%RWLD Botia macracantha
'LVFXV Symphisodon discus
2WKHU
2WKHU
)U\
2WKHU
2WKHUOLYHILVK
7URXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki,
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache
DQG Oncorhynchus chrysogaster
(HOV Anguilla spp
&DUS Cyprinus carpio, Carassius carassius, Ctenopharyngodon idellus,
Hypophthalmichthys spp., Cirrhinus spp., Mylopharyngodon piceus
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
,NDQ VHJDU DWDX GLQJLQ WLGDN WHUPDVXN SRWRQJDQ LNDQ WDQSD WXODQJ GDQ )LVK IUHVK RU FKLOOHG H[FOXGLQJ ILVK ILOOHWV DQG RWKHU ILVK PHDW RI KHDGLQJ
GDJLQJLNDQODLQQ\DGDULSRV
,NDQWXQDVLULSELUX3DVLILN Thunnus orientali
,NDQWXQDVLULSELUXVHODWDQ Thunnus maccoyii
/DLQODLQ
%HQLKLNDQEDQGHQJDWDXODSXODSX
%LELW
/DLQODLQ
%HQLKLNDQODLQQ\D
%LELW
/DLQODLQ
,NDQODXWODLQQ\D
,NDQEDQGHQJELELW
/DLQODLQ
.HUDSX Cromileptes altivelis; Epinephelus heniochus; Epinephelus
Merra; Epinephelus tauvina; Cephalophodis Boenack; Plectropomus
Leoparbus
/DLQODLQ
/DLQODLQ,NDQDLUWDZDU
,NDQWLODSLD Oreocromis niloticus
/DLQODLQ
3DFLILFEOXHILQWXQDV Thunnus orientali
6RXWKHUQEOXHILQWXQDV Thunnus maccoyii
2WKHU
0LONILVKRUODSXODSXIU\
%UHHGLQJ
2WKHU
2WKHUILVKIU\
%UHHGLQJ
2WKHU
2WKHUPDULQHILVK
0LONILVKEUHHGLQJ
2WKHU
.HUDSX Cromileptes altivelis; Epinephelus heniochus; Epinephelus
Merra; Epinephelus tauvina; Cephalophodis Boenack; Plectropomus
Leoparbus
2WKHU
2WKHUIUHVKZDWHUILVK
7LODSLD Oreocromis niloticus
2WKHU
,NDQVDOHP VDOPRQLGDH WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
6DOPRQLGDHH[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
,NDQ WURXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki, 7URXW Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki,
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhyncus apache GDQ
Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache
Oncorhynchus chrysogaster
DQG Oncorhynchus chrysogaster
,NDQ VDOHP 3DFLILN Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha, 3DFLILF VDOPRQ Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha,
Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tschawytscha, Oncorhynchus kisutc,
Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tschawytscha, Oncorhynchus kisutch,
oncorhynchus masou GDQ Oncorhynchus rhodurus
Oncorhynchus masou DQG Oncorhynchus rhodurus
,NDQVDOHP$WODQWLN Salmo salar GDQ,NDQVDOHP'DQXEH Hucho hucho $WODQWLFVDOPRQ Salmo salar DQG'DQXEHVDOPRQ Hucho hucho
,NDQVDOHP$WODQWLN Salmo salar
,NDQVDOHP'DQXEH Hucho hucho
/DLQODLQ
$WODQWLFVDOPRQ Salmo salar
'DQXEHVDOPRQ Hucho hucho
2WKHU
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
NO.
POS/ SUB POS
HEADING/ SUB
HEADING
URAIAN BARANG
DESCRIPTION OF GOODS
(1)
(2)
(3)
(4)
,NDQ
SLSLK
Pleuronectidae,
Bothidae,
Cynoglossidae,
Soleidae,
Scophthalmidae GDQ Citharidae WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
+DOLEXW Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglosus,
Hippoglossus stenolepis
,NDQSODLFH Pleuronectes platessa
,NDQVROH Solea spp.
,NDQ7XUERWV Psetta maxima
/DLQODLQ
,NDQ WXQD GDUL JHQXV Thunnus FDNDODQJ DWDX VWULSHEHOOLHG ERQLWR
Euthynnus (Katsuwonus) pelamis WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
)ODW
ILVK
Pleuronectidae,
Bothidae,
Cynoglossidae,
Soleidae,
Scophthalmidae DQG Citharidae H[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
+DOLEXW Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglossus,
Hippoglossus stenolepis
3ODLFH Pleuronectes platessa
6ROH Solea spp
7XUERWV Psetta maxima
2WKHU
7XQDV RI WKH JHQXV Thunnus VNLSMDFN RU VWULSHEHOOLHG ERQLWR Euthynnus
(Katsuwonus) pelamis H[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
,NDQKHUULQJ Clupea harengus, Clupea pallasii
,NDQWHUL Engraulis spp
,NDQ 6DUGHQ Sardina pilchardus, Sardinops spp VDUGLQHOOD Sardinella
spp EULVOLQJDWDXVSUDWV Sprattus sprattus
,NDQ PDNDUHO Scomber scombrus, Scomber australasicus, Scomber
japonicus
,NDQPDNDUHOMDFNGDQPDNDUHONXGD Trachurus spp.
,NDQ&RELD Rachycentron canadum
,NDQDOEDFRUHDWDXWXQDVLULSSDQMDQJ 7KXQQXVDODOXQJD
,NDQWXQDVLULSNXQLQJ 7KXQQXVDOEDFDUHV
,NDQFDNDODQJDWDXVWULSHEHOOLHGERQLWR
,NDQWXQDPDWDEHVDU 7KXQQXVREHVXV
,NDQ WXQD VLULS ELUX $WODQWLN GDQ 3DVLILN Thunnus thynnus, Thunnus
orientalis
,NDQWXQDVLULSELUX$WODQWLN Thunnus thynnus
,NDQWXQDVLULSELUX3DVLILN Thunnus orientali
,NDQWXQDVLULSELUX6HODWDQ Thunnus maccoyii
/DLQODLQ
,NDQ KHUULQJ &OXSHD KDUHQJXV &OXSHD SDOODVLL WHUL (QJUDXOLV VSS VDUGHQ
6DUGLQD SLOFKDUGXV 6DUGLQRSV VSS VDUGLQHOOD 6DUGLQHOOD VSS EULVOLQJ
DWDX VSUDWV 6SUDWWXV VSUDWWXV PDNDUHO 6FRPEHU VFRPEUXV 6FRPEHU
DXVWUDODVLFXV 6FRPEHU MDSRQLFXV PDNDUHO MDFN GDQ PDNDUHO NXGD
7UDFKXUXV VSS FRELD 5DFK\FHQWURQ FDQDGXP GDQ WRGDN ;LSKLDV
JODGLXV WLGDNWHUPDVXNKDWLGDQWHOXU
BEA MASUK IJEPA /
IJEPA IMPORT DUTY
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
$WODQWLFEOXHILQWXQDV Thunnus thynnus
3DFLILFEOXHILQWXQDV Thunnus orientalis
6RXWKHUQEOXHILQWXQDV Thunnus maccoyii
2WKHU
+HUULQJV Clupea harengus, Clupea pallasii DQFKRYLHV Engraulis spp
VDUGLQHV Sardina pilchardus, Sardinops spp VDUGLQHOOD Sardinella spp.
EULVOLQJ RU VSUDWV Sprattus sprattus PDFNHUHO Scomber scombrus,
Scomber australasicus, Scomber japonicus MDFN DQG KRUVH PDFNHUHO
Trachurus spp FRELD Rachycentron canadum DQG VZRUGILVK Xiphias
gladius H[FOXGLQJOLYHUVDQGURHV
+HUULQJV Clupea harengus, Clupea pallasii
$QFKRYLHV Engraulis spp.
6DUGLQHV Sardina pilchardus, Sardinops spp VDUGLQHOOD 6DUGLQHOOD VSS
EULVOLQJRUVSUDWV Sprattus sprattus
0DFNHUHO Scomber scombrus, Scomber australasicus, Scomber
japonicus
-DFNDQGKRUVHPDFNHUHO Trachurus spp.
&RELD Rachycentron canadum
$OEDFRUHRUORQJILQQHGWXQDV Thunnus alalunga