PMK2017 30PMK.0102017 PENETAPAN TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG IJEPA
MENTERJKEUANGAN
REPUBLIK !NDONESIA
SLINAN
PEATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
30/PK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA PERSETUJUAN
ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG
MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
209 /PMK. 0 1 1 / 20 1 2 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk
dalam rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan
Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi, Pemerintah
Republik Indonesia telah menetapkan tarif bea masuk
atas barang impor dalam rangka Persetujuan antara
Republik
Indonesia
dan
Jepang
mengenai
Suatu
Kemitraan Ekonomi;
b.
bahwa sehubungan dengan pemberlakuan ketentuan
mengenai
sistem
klasiikasi
barang
berdasarkan
Hanonized System 20 1 7 dan ASEAN Hannonised Tariff
Nomenclature
20 1 7,
perlu
melakukan
penyesuaian
komitmen Indonesia berdasarkan Hanonized System
20 1 7 dan ASEAN Hanonised Tariff Nomenclature 20 1 7
dalam
Persetujuan
antara
Republik
Indonesia
dan
Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi;
tt
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 2 c.
bahwa
>erdasarkan
Persetujuan
antara
modalitas
Republik
yang
termuat
Indonesia
dan
dalam
Jepang
mengeni Suatu Kemitraan Ekonomi, telah dijadwalkan
skema
penurunan
Persetujuan
antara
tarif
bea
Republik
masuk
dalam
Indonesia
rangka
dan
Jepang
mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi;
d.
bahwa Menteri Perdagangan melalui surat Nomor 1 08/M
DAG/SD/02/20 1 7 tanggal
1 4 Februari
20 1 7 perihal
Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Mengenai
Penetapn Penyesuaian Tarif Bea Masuk HS 20 1 7 dalam
skema IJ - EPA, IP -TA, ATIGA, AIFTA, ACFTA, AKFTA,
dan
AA�ZFTA,
telah
menyampaikan
usulan
untuk
melakukan penyesuaian terhadap penetapan klasiikasi
barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor
dalam
Indones·a
rangka
dan
Jepang
Persetjuan
mengenai
antara
Suatu
Republik
Kemitraan
Ekonomi:
e.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
sebagaimana
c,
dan huruf d,
serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 3 ayat (2)
Undang -Undang
Nomor
10
1 995
Tahun
tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 1 7 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang - Undang
Kepabeanan,
Nomor
perlu
10
menetapkan
Keuang.n tentang Penetapan
rangka
?ersetujuan
antara
1 99 5
tentang
Peraturan
Menteri
Tahun
Tarif Bea Masuk dalam
Republik
Indonesia
dan
Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi;
Mengingat
1.
Undang -Undang
Kepabenan
Nomor
(Lembaran
10
1 99 5
Tahun
Negara
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 1 995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia
Nomor 36 1 2) sebagaimana telah
diubah dengan Undang - Undang Nomor 1 7 Tahun 2006
(Lembaran
Nomor
93,
Negara
Republik
Tambahan
Indonesia
Lembaran
Tahun
Negara
2006
Republik
Indonesia Nomor 466 1 );
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
2.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK. 0 1 0/ 20 1 7
tentang
Penetapan
Sistem
Klasiikasi
Barang
dan
Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 20 1 7 Nomor 1 76);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
TARIF BEA MASUK DALAM ANGKA PERSETUJUAN ANTARA
REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU
KEMITRAAN EKONOMI.
Pasal 1
( 1)
Menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dari
negara
Jepang
Republik
dalam
Indonesia
Kemitraan
rangka
dan
Ekonomi,
Persetujuan
antara
Jepang
mengenai
Suatu
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
( 2)
Klasiikasi
barang
atas
barang
1mpor
sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) adalah sesuai dengan klasiikasi
barang
pada
saat
diberitahukan
untuk
diimpor
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai
penetapan
sistem
klasiikasi
barang
dan
pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.
( 3)
Terhadap
penetapan
dimaksud pada ayat
tarif
bea
masuk
sebagaimana
( 1 ), berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5) Lampiran, mulai berlaku
pada
tanggal 1 Maret 20 1 7 sampai dengan tanggal 3 1
Desember 20 1 7.
b.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom ( 6) Lampiran, mulai
berlaku
pada
tanggal 1 Januari 20 1 8 sampai dengan tanggal 3 1
Desember 20 1 8.
ff
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
c.
dalam kolom ( 7)
Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan tanggal 31
Desember 2019.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
d.
dalam kolom
.
(8) Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31
Desember 2020.
e.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom
(9)
Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan tanggal 31
Desember 2021.
f.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (10) Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2022 sampai dengan tanggal 31
Desember 2022.
g.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (11) Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2023 dan seterusnya.
Pasal 2
(1)
Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea
masuk
sebagaimana
dimaksud
pada
Pasal
1,
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
tarif bea masuk dalam rangka Persetujuan antara
Republik Indonesia dan Jepang mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi yang lebih rendah dari tarif bea
masuk . yang
berlaku
diberlakukan
terhadap
dilengkapi dengan
JIEPA)
yang
telah
Surat
secara
umum,
barang
1mpor
Keterangan Asal
ditandatangani
oleh
hanya
yang
(Fom
pejabat
berwenang di negara Jepang dan telah memenuhi
ketentuan asal barang sesuai Persetujuan antara
Republik Indonesia dan Jepang mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
b.
importir, pengusaha tempat penimbunan berikat,
dan
pengusaha
pusat
logistik
berikat
wajib
mencantumkan nomor referensi dan tanggal Surat
Keterangan
(Fom
Asal
JIEPA)
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan kode asilitas 56 pada
pemberitahuan pabean impor;
c.
lembar asli Surat Keterangan Asal (Fom JIEPA)
Persetujuan antara Republik Indonesia dan Jepang
mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi sebagaimana
dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh:
1.
importir,
pada
pemberitahuan
saat
pengjuan
pabean
impor
dokumen
sebagaimana
dimaksud pada huruf b di kantor pabean
pelabuhan pemasukan;
11.
pengusaha tempat penimbunan berikat, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal
Persetujuan
Surat
Pengeluaran
Barang
Pemberitahuan Impor Barang untuk ditimbun
di tempat penimbunan berikat, kepada pejabat
bea
dan
cukai
di
kantor
pabean
yang
melakukan penelitian dokumen; dan
iii.
pengusaha pusat logistik berikat, paling lambat
3
(tiga)
hari
kerja
sejak
tanggal
Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang Pemberitahuan
Pabean
ditimbun
Pemasukan
di
pusat
Barang
logistik
Impor
untuk
berikat,
kepada
pejabat bea dan cukai di kantor pabean yang
melakukan penelitian dokumen.
d.
dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara
umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam
rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan
Jepang
mengenai
Suatu
Kemitraan
Ekonomi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran, tarif bea
masuk yang berlaku adalah tarif bea masuk yang
berlaku secara umum.
fJ
www.jdih.kemenkeu.go.id
-6 -
(2)
Tata cara pengenaan tarif bea masuk atas barang impor
dalam rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan
Jepang
mengenai
Suatu
Kemitraan
Ekonomi,
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai tata cara pengenaan tarif bea
masuk
dalam
rangka
perJanJian
atau
kesepakatan
internasional.
Pasal 3
Ketentuan calam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya
telah mendapatkan nomor dan tanggal pendaftaran dari
Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang
Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
1995
tentang
Kepabeanan terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri
m1
Menteri
209/PMK.011/2012
Keuangan
Nomor
mulai berlaku, Peraturan
tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka Persetujuan antara
Republik Inconesia dan Jepang mengenai Suatu Kemitraan
Ekonomi
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2012
Nomor 1267), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri
m1
mulai berlaku pada tanggal 1 Maret
2017.
f}
www.jdih.kemenkeu.go.id
-7 -
Agar
setia>
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
DIREKTUR JENDERAL
P EATURAN P ERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK A SASI MANUSIA
R EPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA R EPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 346
Salinan sesuai dengan aslinya
Ke 2ala Biro Umum
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 LAMPI RAN
PERATURAN MENT E R! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
30/.010/2017
NOMOR
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK
DALAM RANGKA
PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONE SIA DAN
JEPANG MENGENAI SUATU K EMITRAAN EKONOMI
i
No.
Pos Tariff
HS Code
Uraian Barang
Description of Goods
1)
(2)
{3)
(4)
01.01
1
0 1 0 1 . 2 1 .00
2
0 1 0 1 .29 .00
0 1 0 1 .30
3
0 1 0 1 .30. 1 0
4
0 1 0 1 .30.90
5
0 1 0 1 .90 . 00
6
0 1 02 . 2 1 .00
0 1 .02
0 1 0 2 . 29
7
8
0 1 02 .29 . 1 1
9
0 1 02 . 29 . 90
10
0 1 02 . 3 1 .00
11
0 1 02 . 3 9 . 00
0 1 02 . 29 . 1 9
0 1 02 .90
12
0 1 02 .90. 1 0
13
0 1 02 .90 . 90
201 7
2018
2019
2020
202 1
2022
{5)
{6)
{ 7)
{8)
{9)
(10)
2023 dan
seterusnva
(1 1)
0 , 00%
0 , 00 %
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0 ,00%
0.00%
0 , 00%
0 , 00 %
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0 , 00 %
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0,00%
0 , 00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 .00%
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 , 00%
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0,00%
0 ,00%
MFN
MFN
M FN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
M FN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
. 0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
0 , 00%
0 ,00%
0 , 00%
0 ,00%
0 , 00%
0 , 00%
0,00%
MFN
MFN
M FN
M FN
MFN
M FN
M FN
- Pure-bred breeding animals
0,00%
0 ,00%
0,00%
0 , 00%
0 , 00%
0 ,00%
0 ,00%
- - Weighing less than 50 kg
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 . 00%
0,00%
0 . 00%
Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup.
Live horses, asses, mules and hinnies.
-
Kuda :
- Bibit
- Lain-lain
Keledai :
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain
Binatang hidup jenis lembu.
-
Horses :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Asses :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other
Live bovine animals.
-
Sapi :
- Bibit
- Lain-lain :
- - Sapi jantan :
- - - Oxen
- - - Lain-lain
- - Lain-lain
Kerbau :
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain :
- Bibit
- Lain-lain
-
Cattle :
- Pure-bred breeding animals
- Other :
- - Male cattle :
- - - Oxen
- - - Other
- - Other
Bufalo :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other :
- Pure-bred breeding animals
- Other
0 1 .03
Babi hidup.
14
0 1 03 . 1 0 .00
15
0 1 03.9 1 . 00
- Bibit
- Lain-lain :
- - Berat kurang dari 50 kg
Bea Masuk IJEPA/
IJEPA Import Duty
Live swine.
,- Other :
f)
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
No.
Pos Tariff
HS Code
Uraian Barang
Description of Goods
(1)
(2 )
(3)
(4)
16
17
18
19
20
0 1 03.92 . 00
01.04
0 1 04. 1 0
0 1 04 . 1 0 . 1 0
0 1 04 . 1 0.90
0 1 04.20
0 1 04 . 2 0 . 1 0
0 1 04.20.90
01 .05
29
30
0 1 0 5. 1 1
0 1 05 . 1 1 . 1 0
0 1 05 . 1 1 . 90
0 1 05. 1 2
0 1 05 . 1 2 . 1 0
0 1 05 . 1 2 . 90
0 1 05 . 1 3
0 1 05. 1 3. 1 0
0 1 05 . 1 3 .90
0 1 05 . 1 4
0 1 05 . 1 4 . 1 0
0 1 05 . 1 4 .90
0 1 05. 1 5
0 1 05 . 1 5 . 1 0
0 1 05 . ] 5 .90
31
0 1 05.94
0 1 05.94. l 0
32
33
0 1 05.94. 4 1
0 1 05.94.49
34
35
0 1 05.94 . 9 1
0 1 05 .94.99
0 1 05.99
0 1 05.99. 1 0
0 1 05.99 . 2 0
0 1 05.99 . 30
OJ 05.99 . 40
21
22
23
24
25
26
27
28
36
37
38
39
40
01 .06
0 1 06 . 1 1 .00
- - Berat 50 kg atau Jebih
Biri-biri dan kambi ng, hidup.
-
Biri-biri :
- Bibit
- Lain-lain
Kambing :
- Bibit
- Lain-Jain
- - Weighing 50 kg or more
Live sheep and goats.
-
Sheep :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Goats :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Bea Masuk IJEPA/
IJEPA Import Duty
2017
2018
2019
2020
202 1
2022
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
2023 dan
seterusnva
( 1 1)
0 ,00%
0 ,00%
0,00%
0 , 00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0,00%
MFN
0, 00%
MFN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0.00%
M FN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
MFN
0,00%
M FN
0 , 00%
MFN
0, 00%
M FN
0 ,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
MFN
0,00%
M FN
0,00%
M FN
0 ,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 . 00%
MFN
0, 00%
MFN
0 ,00%
MFN
0,00%
MFN
0, 00%
M FN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
MFN
0 , 00%
MFN
0 ,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0,00%
0,00%
0 , 00%
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
MFN
MFN
M FN
M FN
M FN
M FN
M FN
MFN
Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies allus
domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea.
Live poultry, that is to say, owls of the species allus
domesticus, ducks, geese, turkeys and guinea owls.
- Berat tidak lebih dari 1 85 g :
- - Ayam dari spesies Gallus domesticus :
- - - Avam bibit
- - - Lain-lain
- - Kalkun :
- - - Kalkun bibit
- - - Lain-Jain
- - Bebek :
- - - Bebek bibit
- - - Lain-lain
- - Angsa :
- - - Angsa bibit
- - - Lain-Jain
- - Avam guinea :
- - - Avam guinea bibit
- - - Lain-lain
- Lain-Jain :
- - Ayam dari spesies Gallus domesicus :
- - - Avam bibit, selain avam sabung
- - - Avam sabung :
- - - - Berat tidak lebih dari 2 kg
- - - - Lain-lain
- - - Lain-lain :
- - - - Berat tidak lebih dari 2 kg
- - - - Lain-lain
- - Lain-Jain :
- - - Sebek bibit
- - - Bebek lainnva
- - - Angsa. kalkun lan avam guinea, bibit
- - - Angsa. kalkun dan avam guinea lainnva
- Weighing not more than 1 8 5 g :
- - Fov.:ls of the species Gallus domesicus :
- - - Breeding owls
- - - Other
- - Turkevs :
- - - Breeding turkevs
- - - Other
- - Ducks :
- - - Breeding ducklings
- - - Other
- - Geese :
- - - Breeding goslings
- - - Other
- - Guinea owls :
- - - Breeding guinea fowls
- - - Other
- Other :
- - Fowls of the species Gallus domesicus :
- - - Breeding owls, other than ighting cocks
- - - Fighting cocks :
- - - - Weighing not more than 2 kg
- - - - Other
- - - Other :
- - - - Weighing not more than 2 kg
- - - - Other
- - Other :
- - - Breeding d ucks
- - - Other d ucks
- - - Breeding geese, turkevs and guinea owls
- - - Other geese, turkevs and guinea fowls
M FN
M FN
M FN
MFN
MFN
MFN
M FN
M FN
M FN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0,00%
M FN
0,00%
M FN
0,00%
M FN
0 , 00%
M FN
0 ,00%
M FN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0. 00%
M FN
0 ,00%
M FN
- Mammals :
- - P1·imates
0 00%
0. 00%
0.00%
0 00%
0.00%
0. 00%
0 00%
Binatang hidup lainnya.
- Binatang menvusui :
- - Primata
Other live animals.
l
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
No.
(1)
Pos Tarif/
HS Code
Uraian Barang
(2)
(3)
Description of Goods
(4)
41
0 1 06 . 1 2 . 00
- - Pau s, lumba-lumba dan porpoise (binatang menyusui
dari ordo Cetacea ); manate dan dugong (binatang
menyusui dari ordo Sirenia ); anj ing lau t, singa laut dan
beruang laut (mamalia dari sub ordo Pinnipedia)
42
43
44
45
0 1 06 . 1 3.00
0 1 06 . 1 4.00
0 1 06 . 1 9 .00
0 1 06 . 20.00
46
47
0 1 06 . 3 1 .00
0 1 06 . 3 2 .00
48
49
0 1 06 . 33.00
0 1 06 . 39.00
50
51
52
0 1 06 . 4 1 .00
0 1 06 . 49.00
0 1 06 . 90.00
02.01
020 1 . 1 0 .00
020 1 . 20.00
020 1 .30.00
02.02
0202 . 1 0.00
0202 . 20.00
020 2 . 30.00
02.03
- - Unta lan camelil lainnva (Camelida€)
- - Camels and other camelids (Camelida€)
- - Kelinci dan hare
- - Rabbits and hares
- - Lain-lain
- - Other
- Binatang melata (termasuk ular dan penv u )
- Reptiles (including snakes and turtles)
- Burung :
- Birds :
- - B urung pemangsa
- - Birds of prev
- - Psittaciormes (termasuk burung Bea, Parkit, Macaw dan - - Psittaciformes (including parrots, parakeets, macaws
REPUBLIK !NDONESIA
SLINAN
PEATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
30/PK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA PERSETUJUAN
ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG
MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
209 /PMK. 0 1 1 / 20 1 2 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk
dalam rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan
Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi, Pemerintah
Republik Indonesia telah menetapkan tarif bea masuk
atas barang impor dalam rangka Persetujuan antara
Republik
Indonesia
dan
Jepang
mengenai
Suatu
Kemitraan Ekonomi;
b.
bahwa sehubungan dengan pemberlakuan ketentuan
mengenai
sistem
klasiikasi
barang
berdasarkan
Hanonized System 20 1 7 dan ASEAN Hannonised Tariff
Nomenclature
20 1 7,
perlu
melakukan
penyesuaian
komitmen Indonesia berdasarkan Hanonized System
20 1 7 dan ASEAN Hanonised Tariff Nomenclature 20 1 7
dalam
Persetujuan
antara
Republik
Indonesia
dan
Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi;
tt
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 2 c.
bahwa
>erdasarkan
Persetujuan
antara
modalitas
Republik
yang
termuat
Indonesia
dan
dalam
Jepang
mengeni Suatu Kemitraan Ekonomi, telah dijadwalkan
skema
penurunan
Persetujuan
antara
tarif
bea
Republik
masuk
dalam
Indonesia
rangka
dan
Jepang
mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi;
d.
bahwa Menteri Perdagangan melalui surat Nomor 1 08/M
DAG/SD/02/20 1 7 tanggal
1 4 Februari
20 1 7 perihal
Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Mengenai
Penetapn Penyesuaian Tarif Bea Masuk HS 20 1 7 dalam
skema IJ - EPA, IP -TA, ATIGA, AIFTA, ACFTA, AKFTA,
dan
AA�ZFTA,
telah
menyampaikan
usulan
untuk
melakukan penyesuaian terhadap penetapan klasiikasi
barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor
dalam
Indones·a
rangka
dan
Jepang
Persetjuan
mengenai
antara
Suatu
Republik
Kemitraan
Ekonomi:
e.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
sebagaimana
c,
dan huruf d,
serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 3 ayat (2)
Undang -Undang
Nomor
10
1 995
Tahun
tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 1 7 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang - Undang
Kepabeanan,
Nomor
perlu
10
menetapkan
Keuang.n tentang Penetapan
rangka
?ersetujuan
antara
1 99 5
tentang
Peraturan
Menteri
Tahun
Tarif Bea Masuk dalam
Republik
Indonesia
dan
Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi;
Mengingat
1.
Undang -Undang
Kepabenan
Nomor
(Lembaran
10
1 99 5
Tahun
Negara
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 1 995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia
Nomor 36 1 2) sebagaimana telah
diubah dengan Undang - Undang Nomor 1 7 Tahun 2006
(Lembaran
Nomor
93,
Negara
Republik
Tambahan
Indonesia
Lembaran
Tahun
Negara
2006
Republik
Indonesia Nomor 466 1 );
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
2.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK. 0 1 0/ 20 1 7
tentang
Penetapan
Sistem
Klasiikasi
Barang
dan
Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 20 1 7 Nomor 1 76);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
TARIF BEA MASUK DALAM ANGKA PERSETUJUAN ANTARA
REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU
KEMITRAAN EKONOMI.
Pasal 1
( 1)
Menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dari
negara
Jepang
Republik
dalam
Indonesia
Kemitraan
rangka
dan
Ekonomi,
Persetujuan
antara
Jepang
mengenai
Suatu
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
( 2)
Klasiikasi
barang
atas
barang
1mpor
sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) adalah sesuai dengan klasiikasi
barang
pada
saat
diberitahukan
untuk
diimpor
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai
penetapan
sistem
klasiikasi
barang
dan
pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.
( 3)
Terhadap
penetapan
dimaksud pada ayat
tarif
bea
masuk
sebagaimana
( 1 ), berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5) Lampiran, mulai berlaku
pada
tanggal 1 Maret 20 1 7 sampai dengan tanggal 3 1
Desember 20 1 7.
b.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom ( 6) Lampiran, mulai
berlaku
pada
tanggal 1 Januari 20 1 8 sampai dengan tanggal 3 1
Desember 20 1 8.
ff
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
c.
dalam kolom ( 7)
Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan tanggal 31
Desember 2019.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
d.
dalam kolom
.
(8) Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31
Desember 2020.
e.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom
(9)
Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan tanggal 31
Desember 2021.
f.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (10) Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2022 sampai dengan tanggal 31
Desember 2022.
g.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (11) Lampiran, mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2023 dan seterusnya.
Pasal 2
(1)
Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea
masuk
sebagaimana
dimaksud
pada
Pasal
1,
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
tarif bea masuk dalam rangka Persetujuan antara
Republik Indonesia dan Jepang mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi yang lebih rendah dari tarif bea
masuk . yang
berlaku
diberlakukan
terhadap
dilengkapi dengan
JIEPA)
yang
telah
Surat
secara
umum,
barang
1mpor
Keterangan Asal
ditandatangani
oleh
hanya
yang
(Fom
pejabat
berwenang di negara Jepang dan telah memenuhi
ketentuan asal barang sesuai Persetujuan antara
Republik Indonesia dan Jepang mengenai Suatu
Kemitraan Ekonomi;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
b.
importir, pengusaha tempat penimbunan berikat,
dan
pengusaha
pusat
logistik
berikat
wajib
mencantumkan nomor referensi dan tanggal Surat
Keterangan
(Fom
Asal
JIEPA)
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan kode asilitas 56 pada
pemberitahuan pabean impor;
c.
lembar asli Surat Keterangan Asal (Fom JIEPA)
Persetujuan antara Republik Indonesia dan Jepang
mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi sebagaimana
dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh:
1.
importir,
pada
pemberitahuan
saat
pengjuan
pabean
impor
dokumen
sebagaimana
dimaksud pada huruf b di kantor pabean
pelabuhan pemasukan;
11.
pengusaha tempat penimbunan berikat, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal
Persetujuan
Surat
Pengeluaran
Barang
Pemberitahuan Impor Barang untuk ditimbun
di tempat penimbunan berikat, kepada pejabat
bea
dan
cukai
di
kantor
pabean
yang
melakukan penelitian dokumen; dan
iii.
pengusaha pusat logistik berikat, paling lambat
3
(tiga)
hari
kerja
sejak
tanggal
Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang Pemberitahuan
Pabean
ditimbun
Pemasukan
di
pusat
Barang
logistik
Impor
untuk
berikat,
kepada
pejabat bea dan cukai di kantor pabean yang
melakukan penelitian dokumen.
d.
dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara
umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam
rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan
Jepang
mengenai
Suatu
Kemitraan
Ekonomi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran, tarif bea
masuk yang berlaku adalah tarif bea masuk yang
berlaku secara umum.
fJ
www.jdih.kemenkeu.go.id
-6 -
(2)
Tata cara pengenaan tarif bea masuk atas barang impor
dalam rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan
Jepang
mengenai
Suatu
Kemitraan
Ekonomi,
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai tata cara pengenaan tarif bea
masuk
dalam
rangka
perJanJian
atau
kesepakatan
internasional.
Pasal 3
Ketentuan calam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya
telah mendapatkan nomor dan tanggal pendaftaran dari
Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang
Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
1995
tentang
Kepabeanan terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri
m1
Menteri
209/PMK.011/2012
Keuangan
Nomor
mulai berlaku, Peraturan
tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka Persetujuan antara
Republik Inconesia dan Jepang mengenai Suatu Kemitraan
Ekonomi
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2012
Nomor 1267), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri
m1
mulai berlaku pada tanggal 1 Maret
2017.
f}
www.jdih.kemenkeu.go.id
-7 -
Agar
setia>
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
DIREKTUR JENDERAL
P EATURAN P ERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK A SASI MANUSIA
R EPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA R EPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 346
Salinan sesuai dengan aslinya
Ke 2ala Biro Umum
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 LAMPI RAN
PERATURAN MENT E R! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
30/.010/2017
NOMOR
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK
DALAM RANGKA
PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONE SIA DAN
JEPANG MENGENAI SUATU K EMITRAAN EKONOMI
i
No.
Pos Tariff
HS Code
Uraian Barang
Description of Goods
1)
(2)
{3)
(4)
01.01
1
0 1 0 1 . 2 1 .00
2
0 1 0 1 .29 .00
0 1 0 1 .30
3
0 1 0 1 .30. 1 0
4
0 1 0 1 .30.90
5
0 1 0 1 .90 . 00
6
0 1 02 . 2 1 .00
0 1 .02
0 1 0 2 . 29
7
8
0 1 02 .29 . 1 1
9
0 1 02 . 29 . 90
10
0 1 02 . 3 1 .00
11
0 1 02 . 3 9 . 00
0 1 02 . 29 . 1 9
0 1 02 .90
12
0 1 02 .90. 1 0
13
0 1 02 .90 . 90
201 7
2018
2019
2020
202 1
2022
{5)
{6)
{ 7)
{8)
{9)
(10)
2023 dan
seterusnva
(1 1)
0 , 00%
0 , 00 %
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0 ,00%
0.00%
0 , 00%
0 , 00 %
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0 , 00 %
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0,00%
0 , 00%
0 ,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 .00%
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 , 00%
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0,00%
0 ,00%
MFN
MFN
M FN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
M FN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
. 0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
0 , 00%
0 ,00%
0 , 00%
0 ,00%
0 , 00%
0 , 00%
0,00%
MFN
MFN
M FN
M FN
MFN
M FN
M FN
- Pure-bred breeding animals
0,00%
0 ,00%
0,00%
0 , 00%
0 , 00%
0 ,00%
0 ,00%
- - Weighing less than 50 kg
0 ,00%
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 . 00%
0,00%
0 . 00%
Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup.
Live horses, asses, mules and hinnies.
-
Kuda :
- Bibit
- Lain-lain
Keledai :
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain
Binatang hidup jenis lembu.
-
Horses :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Asses :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other
Live bovine animals.
-
Sapi :
- Bibit
- Lain-lain :
- - Sapi jantan :
- - - Oxen
- - - Lain-lain
- - Lain-lain
Kerbau :
- Bibit
- Lain-lain
Lain-lain :
- Bibit
- Lain-lain
-
Cattle :
- Pure-bred breeding animals
- Other :
- - Male cattle :
- - - Oxen
- - - Other
- - Other
Bufalo :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Other :
- Pure-bred breeding animals
- Other
0 1 .03
Babi hidup.
14
0 1 03 . 1 0 .00
15
0 1 03.9 1 . 00
- Bibit
- Lain-lain :
- - Berat kurang dari 50 kg
Bea Masuk IJEPA/
IJEPA Import Duty
Live swine.
,- Other :
f)
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
No.
Pos Tariff
HS Code
Uraian Barang
Description of Goods
(1)
(2 )
(3)
(4)
16
17
18
19
20
0 1 03.92 . 00
01.04
0 1 04. 1 0
0 1 04 . 1 0 . 1 0
0 1 04 . 1 0.90
0 1 04.20
0 1 04 . 2 0 . 1 0
0 1 04.20.90
01 .05
29
30
0 1 0 5. 1 1
0 1 05 . 1 1 . 1 0
0 1 05 . 1 1 . 90
0 1 05. 1 2
0 1 05 . 1 2 . 1 0
0 1 05 . 1 2 . 90
0 1 05 . 1 3
0 1 05. 1 3. 1 0
0 1 05 . 1 3 .90
0 1 05 . 1 4
0 1 05 . 1 4 . 1 0
0 1 05 . 1 4 .90
0 1 05. 1 5
0 1 05 . 1 5 . 1 0
0 1 05 . ] 5 .90
31
0 1 05.94
0 1 05.94. l 0
32
33
0 1 05.94. 4 1
0 1 05.94.49
34
35
0 1 05.94 . 9 1
0 1 05 .94.99
0 1 05.99
0 1 05.99. 1 0
0 1 05.99 . 2 0
0 1 05.99 . 30
OJ 05.99 . 40
21
22
23
24
25
26
27
28
36
37
38
39
40
01 .06
0 1 06 . 1 1 .00
- - Berat 50 kg atau Jebih
Biri-biri dan kambi ng, hidup.
-
Biri-biri :
- Bibit
- Lain-lain
Kambing :
- Bibit
- Lain-Jain
- - Weighing 50 kg or more
Live sheep and goats.
-
Sheep :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Goats :
- Pure-bred breeding animals
- Other
Bea Masuk IJEPA/
IJEPA Import Duty
2017
2018
2019
2020
202 1
2022
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
2023 dan
seterusnva
( 1 1)
0 ,00%
0 ,00%
0,00%
0 , 00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0,00%
MFN
0, 00%
MFN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0.00%
M FN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
MFN
0,00%
M FN
0 , 00%
MFN
0, 00%
M FN
0 ,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
MFN
0,00%
M FN
0,00%
M FN
0 ,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0 . 00%
MFN
0, 00%
MFN
0 ,00%
MFN
0,00%
MFN
0, 00%
M FN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
M FN
0 ,00%
MFN
0 , 00%
MFN
0 ,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
MFN
0,00%
0 ,00%
0 ,00%
0 , 00%
0,00%
0,00%
0 , 00%
MFN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
MFN
MFN
M FN
M FN
M FN
M FN
M FN
MFN
Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies allus
domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea.
Live poultry, that is to say, owls of the species allus
domesticus, ducks, geese, turkeys and guinea owls.
- Berat tidak lebih dari 1 85 g :
- - Ayam dari spesies Gallus domesticus :
- - - Avam bibit
- - - Lain-lain
- - Kalkun :
- - - Kalkun bibit
- - - Lain-Jain
- - Bebek :
- - - Bebek bibit
- - - Lain-lain
- - Angsa :
- - - Angsa bibit
- - - Lain-Jain
- - Avam guinea :
- - - Avam guinea bibit
- - - Lain-lain
- Lain-Jain :
- - Ayam dari spesies Gallus domesicus :
- - - Avam bibit, selain avam sabung
- - - Avam sabung :
- - - - Berat tidak lebih dari 2 kg
- - - - Lain-lain
- - - Lain-lain :
- - - - Berat tidak lebih dari 2 kg
- - - - Lain-lain
- - Lain-Jain :
- - - Sebek bibit
- - - Bebek lainnva
- - - Angsa. kalkun lan avam guinea, bibit
- - - Angsa. kalkun dan avam guinea lainnva
- Weighing not more than 1 8 5 g :
- - Fov.:ls of the species Gallus domesicus :
- - - Breeding owls
- - - Other
- - Turkevs :
- - - Breeding turkevs
- - - Other
- - Ducks :
- - - Breeding ducklings
- - - Other
- - Geese :
- - - Breeding goslings
- - - Other
- - Guinea owls :
- - - Breeding guinea fowls
- - - Other
- Other :
- - Fowls of the species Gallus domesicus :
- - - Breeding owls, other than ighting cocks
- - - Fighting cocks :
- - - - Weighing not more than 2 kg
- - - - Other
- - - Other :
- - - - Weighing not more than 2 kg
- - - - Other
- - Other :
- - - Breeding d ucks
- - - Other d ucks
- - - Breeding geese, turkevs and guinea owls
- - - Other geese, turkevs and guinea fowls
M FN
M FN
M FN
MFN
MFN
MFN
M FN
M FN
M FN
MFN
MFN
MFN
MFN
M FN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0 ,00%
M FN
0,00%
M FN
0,00%
M FN
0,00%
M FN
0 , 00%
M FN
0 ,00%
M FN
0,00%
M FN
0,00%
MFN
0 ,00%
MFN
0. 00%
M FN
0 ,00%
M FN
- Mammals :
- - P1·imates
0 00%
0. 00%
0.00%
0 00%
0.00%
0. 00%
0 00%
Binatang hidup lainnya.
- Binatang menvusui :
- - Primata
Other live animals.
l
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
No.
(1)
Pos Tarif/
HS Code
Uraian Barang
(2)
(3)
Description of Goods
(4)
41
0 1 06 . 1 2 . 00
- - Pau s, lumba-lumba dan porpoise (binatang menyusui
dari ordo Cetacea ); manate dan dugong (binatang
menyusui dari ordo Sirenia ); anj ing lau t, singa laut dan
beruang laut (mamalia dari sub ordo Pinnipedia)
42
43
44
45
0 1 06 . 1 3.00
0 1 06 . 1 4.00
0 1 06 . 1 9 .00
0 1 06 . 20.00
46
47
0 1 06 . 3 1 .00
0 1 06 . 3 2 .00
48
49
0 1 06 . 33.00
0 1 06 . 39.00
50
51
52
0 1 06 . 4 1 .00
0 1 06 . 49.00
0 1 06 . 90.00
02.01
020 1 . 1 0 .00
020 1 . 20.00
020 1 .30.00
02.02
0202 . 1 0.00
0202 . 20.00
020 2 . 30.00
02.03
- - Unta lan camelil lainnva (Camelida€)
- - Camels and other camelids (Camelida€)
- - Kelinci dan hare
- - Rabbits and hares
- - Lain-lain
- - Other
- Binatang melata (termasuk ular dan penv u )
- Reptiles (including snakes and turtles)
- Burung :
- Birds :
- - B urung pemangsa
- - Birds of prev
- - Psittaciormes (termasuk burung Bea, Parkit, Macaw dan - - Psittaciformes (including parrots, parakeets, macaws