Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness T2 912010006 BAB IV

Analisis karakteristik responden digunakan untuk
memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data
yang

menggambarkan

karakteristik

responden

merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil
penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini
disajikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir,

status

perkawinan,

golongan,


gaji,

gaji

pasangan, dan jumlah anggota keluarga. Ringkasan
berbagai karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel
4.1 berikut ini.

Jenis Kelamin

!
Laki!Laki
Perempuan

Usia

20 – 29
30 – 39
40 – 49
≥ 50

Tidak mengisi

"
52

26.0

148

74.0

200

100.0

63

31.5

63


31.5

43

21.5

24

12.0

7
200

3.5
100.0

57

#


Pendidikan Terakhir

$%

!
SMA
D1
D2
D3
S1
S2
Tidak mengisi

Status Perkawinan

Belum Menikah
Menikah

Golongan


2
3
4

Gaji

1.000.000 – 1.999.999
2.000.000 – 2.999.999
3.000.000 – 3.999.999
≥ 4.000.000

Gaji Pasangan

1.000.000 – 1.999.999
2.000.000 – 2.999.999
3.000.000 – 3.999.999

Jumlah Anggota
Keluarga


2
3
4
5
6
7
Tidak mengisi

&

"
30

15

0

0.0


0

0.0

64

32.0

82

41.0

16

8.0

8
200

4.0

100.0

49

24.5

151
200

75.5
100.0

81

40.5

106

53.0


13
200

6.5
100.0

16

8.0

160

80.0

19

9.5

5
200


2.5
100.0

81

40.5

115

57.5

4
200

2.0
100.0

8


4.0

31

15.5

60

30.0

21

10.5

14

7.0

7

3.5

59
200

29.5
100.0

58

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa
responden
kelamin

terbanyak

perempuan

dalam
dengan

penelitian
jumlah

ini

148

berjenis

responden

(74,0%), dimana sebagian besar responden (63%) berada
pada kisaran usia 20!39 tahun. Selanjutnya dari 200
responden

tersebut,

kebanyakan

memiliki

tingkat

pendidikan terakhir S1 dengan jumlah 82 responden,
diikuti dengan pendidikan D3 sebanyak 64 responden.
Pada

karakteristik

status

perkawinan

menunjukkan

bahwa mayoritas responden telah menikah yaitu sebesar
75.5%.

Sementara

itu,

dari

karakteristik

golongan,

sebagian besar responden bekerja sebagai PNS dengan
golongan 3 pada berbagai tingkatan, dengan kisaran gaji
antara Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999. Sedangkan pada
karakteristik gaji pasangan, diantara 200 responden
sebagian besar pendapatan pasangan berkisar antara Rp.
2.000.000 – Rp. 2.999.999. Terakhir, pada karakteristik
jumlah anggota keluarga, sebagian besar responden
memiliki jumlah anggota keluarga antara 3 sampai
dengan 4 orang dalam satu keluarga.

59

'

($

%) *

'

($

)

Normalitas

%)

data

pada

masing!masing

variabel

merupakan langkah yang penting pada setiap analisis
,

khususnya

bila

diestimasi

menggunakan

dengan
!

"

.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria
!

!

sebesar + 2,58 pada tingkat

#

signifikansi 1% atau 0,01 (Ghozali, 2008). Data dapat
disimpulkan mempunyai distribusi norma jika !
#

!

dibawah nilai mutlak 2,58. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel
!

!

4.2

tersebut

menunjukkan

bahwa

nilai

(CR) positif terbesar adalah 7,310 dan CR

negatif terbesar adalah !8,932. Jadi nilai CR lebih besar
dari ± 2,58. Selain itu pada kolom CR untuk multivariate
nilainya adalah 82,726 dan dibandingkan dengan nilai
mutlaknya

2,58

maka

dapat

disimpulkan

bahwa

distribusi data tidak normal. Ketidaknormalan distribusi
data dikarenakan adanya data outlier. Untuk mengetahui
data outlier maka selanjutnya dilakukan uji outliers.

60

($
Variable
Y4
Y5
Y6
Y1
Y2
Y3
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X18
X17
X16
X15
X14
X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
Multivariate

min
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
2,000
2,000
1,000
2,000
2,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
3,000
2,000
3,000
3,000
2,000
2,000

max
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000

'
)
skew
!,486
!,999
!1,220
!,236
!,924
!,994
!,794
!,563
,202
!,698
!,360
!,773
!,808
!,918
!,194
!,813
!,642
!,260
!,364
!,505
!,988
!,567
,267
!,512
,060
,165
1,269
!1,025
,131
!1,313
!1,501
!1,301
!1,289
!1,551
!1,449

c.r.
*'+,-'
*.+/.0
*/+-',
!1,359
*.+1''
*.+/'0
* +./.
*1+'
1,162
* +-'
!2,075
* + ..
* +0.
*.+',
!1,115
* +0,*1+020
!1,499
!2,098
*'+2-,
*.+0,2
*1+'0.
1,537
*'+2.,346
,948
/+1 !.+2-,755
*/+.0'
*,+0 1
*/+ 2.
*/+ '
*,+21'
*,+1 '

kurtosis
!,154
,074
1,775
!,849
,458
,425
!,285
,075
!,860
!,254
!,542
!,141
,377
1,269
!,072
,194
!,283
!,378
!,616
!,441
!,084
!,494
!1,107
!,877
!1,528
!1,051
,202
,137
!,941
1,556
2,954
1,485
1,183
2,456
1,024
596,892

c.r.
!,444
,214
5,110
!2,443
1,318
1,224
!,821
,216
!2,478
!,730
!1,561
!,406
1,085
3,655
!,207
,559
!,815
!1,088
!1,774
!1,271
!,243
!1,422
!3,188
!2,525
!4,399
!3,026
,582
,394
!2,711
4,481
8,507
4,275
3,407
7,072
2,947
82,726

61

' ' ($ 3%
$

adalah observasi yang muncul dengan

nilai!nilai

ekstrim

baik

secara

univariat

maupun

multivariat karena kombinasi karakteristik unik yang
dimilikinya

dan

terlihat

sangat

jauh

berbeda

dari

observasi!observasi lainnya (Hair dkk. dalam Ferdinand,
2002). $

dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu

analisis terhadap

dan analisis terhadap
.

Deteksi

terhadap

adanya

dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang
batas yang akan dikategorikan sebagai

dengan

cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam
!

atau yang biasa disebut “%& !

”, yang

memiliki nilai rata!rata nol dengan standar deviasi
sebesar satu (Hair

., 2006). Untuk sampel besar

(di atas 80 observasi), pedoman evaluasinya adalah
nilai ambang batas dari %& !

berada pada rentang 3

sampai dengan 4. Oleh karena itu, kasus!kasus atau
observasi!observasi yang mempunyai %& !
akan

dikategorikan

sebagai

.

≥ 4,0
Pengujian

ini dilakukan per konstruk variabel
dengan program SPSS 16.0, yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.

62

1
4
N

5 *6 5

Minimum Maximum

Mean

Std.
Deviation

Zscore(X1)

200

!1.629

2.393

.000

1.000

Zscore(X2)

200

!2.417

1.254

.000

1.000

Zscore(X3)

200

!.797

2.267

.000

1.000

Zscore(X4)

200

!1.487

2.208

.000

1.000

Zscore(X5)

200

!1.355

1.554

.000

1.000

Zscore(X6)

200

!2.135

1.365

.000

1.000

Zscore(X7)

200

!1.325

1.715

.000

1.000

Zscore(X8)

200

!3.075

.740

.000

1.000

Zscore(X9)

200

!3.956

.874

.000

1.000

Zscore(X10)

200

!3.564

.843

.000

1.000

Zscore(X11)

200

!3.258

.814

.000

1.000

Zscore(X12)

200

!3.834

.977

.000

1.000

Zscore(X13)

200

.754

.000

1.000

Zscore(X14)

200

* '/1
!2.140

1.451

.000

1.000

Zscore(X15)

200

!2.787

.962

.000

1.000

Zscore(X16)

200

!2.318

1.492

.000

1.000

Zscore(X17)

200

!2.475

1.528

.000

1.000

Zscore(X18)

200

!2.200

1.626

.000

1.000

Zscore(X19)

200

!3.179

1.136

.000

1.000

Zscore(X20)

200

!2.910

1.391

.000

1.000

Zscore(X21)

200

!1.786

1.710

.000

1.000

Zscore(X22)

200

!2.887

1.137

.000

1.000

Zscore(X23)

200

!2.413

1.299

.000

1.000

Zscore(Y1)

200

!2.383

1.331

.000

1.000

Zscore(Y2)

200

!3.468

1.046

.000

1.000

Zscore(Y3)

200

!3.072

1.046

.000

1.000

Zscore(Y4)

200

!3.146

1.447

.000

1.000

Zscore(Y5)

200

!3.301

.864

.000

1.000

Zscore(Y6)

200

!3.648

1.197

.000

1.000

Zscore(X24)

200

!3.254

1.016

.000

1.000

Zscore(X25)

200

!3.818

1.166

.000

1.000

Zscore(X26)

200

!3.707

1.460

.000

1.000

Zscore(X27)

200

!3.095

1.601

.000

1.000

Zscore(X28)

200

!3.399

1.067

.000

1.000

Zscore(X29)

200

!3.178

1.193

.000

1.000

Valid N
(listwise)

200

'

(

63

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua nilai yang
telah distandarisasi dalam bentuk %& !

mempunyai

rata!rata sama dengan nol dengan standar deviasi
sebesar satu, sehingga hal ini sesuai dengan teori di
atas.

Begitupun

dengan

hasil

komputasi

yang

menunjukkan sebagian besar observasi memiliki nilai
%& !

kurang dari + 4,0, kecuali %& !

(X13).

'
Evaluasi terhadap
dilakukan

sebab

perlu

meskipun

data

menunjukkan tidak adanya

yang

dianalisa

pada tingkat

univariat, tetapi observasi!observasi itu dapat menjadi
jika

sudah

dikombinasikan.

Mahalanobis (
untuk

! ) digunakan

melihat
.

dilakukan

ada

Uji
dengan

Mahalanobis

Jarak

pada

tidaknya

secara

terhadap
menggunakan
tingkat

p

<

kriteria

Jarak

0,001.

Jarak

Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
digunakan

35

variabel,

sehingga

kriteria

jarak

mahalanobis pada tingkat p < 0,001 dengan 35
variabel, yaitu χ2 (35, 0,001) = 66,62 adalah

64

Berdasarkan

hasil

pengolahan

data

dengan

SPSS 16.0 seperti tampak pada dalam tabel 4.4
berikut ini, dapat diketahui bahwa jarak Mahalanobis
maximum adalah 35,490 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat

.

%

5

Minimum Maximum
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted
Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual

8.7084
!3.334

!
1.24617E1
!5.890
!6.110
!
1.34076E1

Stud. Deleted
Residual
7
5
Cook's Distance
Centered Leverage
Value
)

1 ($

'

!6.786
,/
.000
.004
'

(

Std.
Deviation

20.6087 16.6100
1.687
.000

.205
8.9057

Mean

.906

N

2.37002 200
1.000 200

.380

.111 200

20.5915 16.6045

2.38751 200

7.50925 .00000

2.08343 200

3.550
3.928

.000
.001

.985 200
1.013 200

9.19510 .00553

2.20911 200

4.084
1.

!.002

1.041 200

2.495

. 2/.009

./. '-.046 200

.178

.030

.023 200

, 2012

)

Ferdinand

(2002)

mengemukakan

bahwa

pemodelan SEM dapat dilakukan dengan pendekatan dua
langkah

(# &

! )

yaitu

:

(1)
65

mengembangkan model pengukuran (

)

yang bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi
atau faktor berdasarkan indikator!indikator empirisnya,
dimana akan diestimasi dengan teknik *
, !

-

+

, dan (2) model struktural (

!

) adalah model mengenai struktur hubungan yang
membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor,
dimana akan diestimasi dengan teknik ,
"

!

.

1
Menurut Ferdinand (2002), teknik *
, !

-

untuk

+

(analisis faktor konfirmatori) ini ditujukan
mengestimasi

,

menguji

unidimensionalitas dari konstruk!konstruk eksogen dan
konstruk!konstruk endogen. Selanjutnya disebut sebagai
teknik analisis faktor konfirmatori, sebab pada tahap ini
model

akan

mengkonfirmasi

apakah

variabel

yang

diamati dapat mencerminkan faktor yang dianalisis.

1

($
Hair

8 )

%

!

., (2006) mengemukakan bahwa konstruk

eksogen adalah variabel yang memengaruhi variabel lain
tanpa pernah dipengaruhi oleh variabel lain dalam satu
rangkaian hubungan kausalitas antar variabel. Konstruk
Eksogen dikenal juga sebagai “




yang

!

tidak

” atau
diprediksi

oleh
66

variabel yang lain dalam model (Ferdinand, 2002). Dalam
model ini, konstruk eksogen ada 5 yaitu : (1)
, (2)

&

perilaku, dan (5) !
gambar

4.1.

# &

, (3) norma subjektif, (4) kontrol
!

seperti tampak dalam

Selanjutnya

hasil

pengolahan

uji

konfirmatori antar konstruk eksogen dapat dilihat dalam
tabel 4.5, dimana hasilnya menunjukkan model tidak fit.
Menurut Ghozali (2008), untuk memperbaiki model
menjadi fit maka harus dilihat nilai !
yaitu indikator dengan
bawah

0,50

dapat

dinyatakan

+ !
tidak

yang berada di
valid

sebagai

pengukur konstruk eksogen sehingga harus dikeluarkan
dari analisis. Datanya dapat dilihat pada tabel 4.6.

67

2,01

e71,62
e62,75
e52,26
e41,00
e31,72
e21,74
e1

1

X7

1

X6

1

2,50
2,06
2,20

X5

1

X4

1

X3

1

,31

1,09
3,04
1,75
1,00

power

X2

1

X1
,23

,31

1

e13,37

X13
1

e12,40
e11,26

X11

1

e10,48

,08

X8
,34

,64

1

e18,32
e171,02
e161,56
e151,18
e14

-,07

retention

X9

1

e8

1,22

,69
,70
1,00

X10

1

e9,49

,51
,76
,68

X12

1

X18

1

1,60
1,64

X17

1

X16

1

X15

1
1,18
1

1,42
1,05
1,00

,29
,15

X23

e221,49

X22

1

1

e201,66
,25

e29,17
e28,43
e27,59
e26,51

1
1
1
1

,16

kontrol

X19
,11

X29
X28
X27

1,57

1,87
1,89
1,52

,30

conscientiousness

X26
1,28
1,00

e251,06

X25

e24

X24

1

,26

X20

1

1

2,30
1,80

2,35
X21 2,10
1,00

1

e19

,30

norma

X14

e231,36
e21,79

,12

,69

:

($

9 )
8 )
) 4

%

Chi-Square=2301,156
p=,000
GFI=,554
AGFI=,471
TLI=,536
CFI=,581
RMSEA=,163
df=367
cmin/df=6,270

!

%

68

.
:
%

!

!

Chi Square
Significance
Probability
RMSEA
CMIN/DF
GFI
AGFI
TLI
CFI

4 %

Diharapkan
kecil
≥ 0.05

2301,156

Kurang Baik

0.000

Kurang Baik








0.163
6,270
0.554
0.471
0.536
0.581

Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang

0.08
2.00
0.90
0.90
0.90
0.95

;%
#9 %

X29
X28
X27
X26
X25
X24
X18
X17
X16
X15
X14
X23
X22
X21
X20
X19
X7

%
%)

0
<
*

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

=
8 %

)

&

Estimate
,802
,865
,612
,557
,486
,214
,758
,875
,551
,268
,281
,525
,389
,468
,568
,135
,531
69

X6
X5
X4
X3
X2
X1
X13
X12
X11
X10
X9
X8

Estimate
,400
,360
,136
,756
,318
,147
,509
,658
,574
,703
,569
,721

Dari tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa indikator
yang dibuang karena nilainya kurang dari 0,50 adalah
X1, X2, X4, X5, X6, X14, X15, X19, X21, X22, X24, dan
X25. Selanjutnya hasil output revisi model tampak
seperti di gambar 4.2.
Hasil ! & "

151,074 dengan probabilitas p =

0,060 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,
TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti
tampak pada tabel 4.7 sehingga menunjukkan model
telah fit.

70

7

($

9 )
8 )
) 4

'
%

!

%

71

/
7
%

!

!

Chi Square
Significance
Probability
CMIN\DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI

1

4 %

Diharapkan kecil
≥ 0.05

151,074
0.060

Baik
Baik








1,386
0.065
0.914
0.998
0.913
0.970

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

2.00
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95

' ($

8 )

%

!

Hair

., (2006) mengemukakan bahwa konstruk

endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain tetapi bisa saja variabel ini pada saat bersamaan
juga memengaruhi variabel lain dalam suatu hubungan
kausalitas antar variabel. Dalam model ini, konstruk
endogen ada 2 yaitu : (1) niat melakukan perilaku
!

dalam

perilaku

mengelola

+&!

Selanjutnya

keuangan

pribadi

dan

+&
(2)

dalam mengelola keuangan pribadi.
uji

konfirmatori

kedua

konstruk

endogen tampak dalam gambar 4.3, dimana keseluruhan
hasilnya dapat dilhat pada tabel 4.8 yang menunjukkan
model tidak fit.

72

1,21
,51

1

e32,70
1
e311,38
1
e30

Y3
,93
Y2 1,00
Y1

1

,89

z1
,18

,80

niat

1

perilaku

,76

1,00

,98

1 ,50

Y6

1 1,15 1 ,74

Y5

Y4

e35

e34

e33

z2

data awal:
Chi-Square=114,557
p=,000
GFI=,848
AGFI=,600
TLI=,650
CFI=,813
RMSEA=,259
Cmin/df=14,320

:

($

9 )
8 )
% 4

1
%

!

%

,
:
%

!

!

Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI

4 %

Diharapkan kecil
≥ 0.05

114,557
0.000

Kurang Baik
Kurang Baik








14,320
0.259
0.848
0.600
0.650
0.813

Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang

2.00
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

73

Untuk memperbaiki model menjadi fit maka harus
dilihat nilai !

yaitu indikator dengan

+ !

yang

berada

di

bawah

0,50

dapat

dinyatakan tidak valid. Datanya dapat dilihat pada tabel
4.9 dibawah ini, dimana hasilnya menunjukkan bahwa
indikator yang harus dibuang karena nilainya kurang
dari 0,50 adalah Y1 dan Y5. Selanjutnya hasil output
revisi model seperti tampak pada gambar 4.4.
Hasil ! & "

9,089 dengan probabilitas p =

0,071 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,
TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti
tampak pada tabel 4.10 sehingga menunjukkan model
telah fit.

;%

%

<

= #9

Y6
Y5
Y4
Y3
Y2
Y1

2
%

%)

*

8 %

)

&

Estimate
,517
+
,569
,645
,597
+ /

74

7

($

9 )
8 )
% 4

%

!

%

7
%

!
!

Chi Square
Significance
Probability
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI

4 %

Diharapkan kecil
≥ 0.05

9,089
0.071

Baik
Baik







0.074
0.976
0.959
0.923
0.970

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

0.08
0.90
0.90
0.90
0.95

75

1'
Menurut Ferdinand (2002), teknik ,
"

digunakan

untuk

!

menguji

model

kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam
berbagai hubungan sebab!akibat (!

). Melalui

analisis ini akan terlihat ada tidaknya kesesuaian model
dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model
yang diuji.

1'

($

%

Setelah dilakukan analisis faktor konfirmatori,
langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi model
+

!

yang

hanya

memasukkan

indikator

konstruk eksogen dan endogen yang telah diuji dengan
analisis faktor konfirmatori, dimana hasilnya tampak
pada gambar 4.5 berikut ini.
Selanjutnya pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa
hasil ! & "

sebagai kriteria model fit menunjukkan

nilai sebesar 1454,625 dengan probabilitas p = 0.000.
Selain itu kriteria fit lainnya yakni GFI, AGFI, TLI, CFI,
RMSEA dan CMIN/DF berada di nilai kritis. Hal ini
menunjukkan bahwa model tidak fit.

76

,31

e29
1

1,13

e28

e27

e26

1

1

,60
1

X29 X28 X27 X26

1,30
1
e31,53
1

e7

,10

,32
1

X3 1,00
X7

e13,41

1

1,03

e11,24

X11

e10,47

,69
X10 ,69
1,00

e9,45

X9

e8

X8

1
1

,69
1
e18,07
1
e171,25
1

e16

conscientiousness

,51
-,16

X12

1

power

X13

e12,43

1

1,00 1,08 ,99 ,87

2,39

X18

,50
,73
,66

1,35
X171,00

,76

1
,67

1,00
1,02

1

Y2

1,00
1,29

,74

niat

1

,16

z1
,08

1,22

,45

1,16

X16

9 )
>%

,03

Chi-Square=1454,625
p=,000
GFI=,626
AGFI=,528
TLI=,562
CFI=,618
RMSEA=,187
CMIN/DF=7,949

1,00

X23
1

X20

e23

e20

1,03 1 ,94

:

1

-,02

kontrol
1,24

perilaku

z2

1,00

norma

1

Y6 Y4

,08

retention

,81

e35 e33

1

Y3

1,25

,52

e32 e31

.
%

%

77

:
>%
9

* 8*8
?

Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI

%

%

0
%

%

79

'
7
>%
9

* 8*8
?

Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI

%



7
%

(

!

A :

*
4

1.

2.

= $ % " $" &
Saya menggunakan uang untuk
memengaruhi orang lain agar berbuat
sesuatu bagi saya
Saya percaya bahwa uang merupakan
simbol kesuksesan

'

1

71

79

1

33

45

5

.

0

/

4

22

3

20

516

2,580

1,963

60

10

22

25

735

3,675

1,985

' .
0'.+.

0+'..
1+ ',

1+2 ,
+2/

*

1.
2.
3.
4.
5.
6.

= " & '& ' &
Saya merasa lebih aman jika
melakukan penghematan
Melakukan penganggaran uang setiap
bulannya dapat mengurangi
kecemasan saya
Saya peduli dengan setiap pengeluaran
uang yang saya miliki
Saya menabung untuk mempersiapkan
hari tua saya
Saya sangat berhati!hati dalam
menggunakan uang
Saya melakukan perencanaan
keuangan untuk masa depan

0

2

19

8

11

65

95

1203

6,015

1,309

0

2

3

18

8

93

76

1215

6,075

1,037

0

0

1

17

10

80

92

1245

6,225

0,921

0

0

6

4

33

59

98

1239

6,195

0,986

0

4

1

13

24

92

66

1197

5,985

1,039

0

0

1

4

21

62

112

1280

6,400

0,796

/1/2
''2+,
2'/+0.-

10+,2.
0+ 2
+012

0+-,,
+- .
+ 2.

*
*

/

7

(

!

+0 #

86

'

8
Variabel

norma

)

% $

subjektif

8
diukur

dengan

menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif dari variabel norma subjektif dipaparkan pada
tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa skor rata!rata
norma subjektif secara keseluruhan adalah 4,643. Hal ini
dapat diartikan bahwa norma subjektif dipersepsikan
cenderung

berpengaruh

menunjukkan

bahwa

oleh

responden.

responden

cukup

Hal

ini

setuju

jika

tekanan sosial dapat memengaruhi perilaku

+&!

mereka dalam mengelola keuangan pribadi. Tekanan
sosial tersebut ditunjukkan dengan adanya rekan kerja
yang

cenderung

tidak

boros

dalam

membelanjakan

uangnya dengan rata!rata skor sebesar 4,695, warga di
lingkungan

sekitar

yang

cenderung

cermat

dalam

menggunakan uangnya dengan rata!rata skor sebesar
4,750 dan tetangga yang cenderung hemat dengan rata!
rata skor sebesar 4,485 sehingga responden merasa
bahwa perilaku
pribadi

mereka

perilaku

+&!

Sedangkan

nilai

keseluruhan

+&!

dalam mengelola keuangan

cukup

terpengaruh

dari
rata!rata

sebesar

1,532

dengan

lingkungannya
standar

deviasi

menunjukkan

adanya
tersebut.
secara
jawaban

responden menyebar ke dalam tujuh kategori dengan

87

kecenderungan

yang

berbeda!beda

atau

sangat

bervariasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung
dipengaruhi oleh norma subjektif yang cenderung
!

+&

dalam mengelola keuangan pribadi.

88

.
8
@

>

%

)

% $

8

A :

*
4

1. Rekan kerja
cenderung tidak
boros dalam
membelanjakan
uangnya
2. Warga di lingkungan
sekitar saya
cenderung cermat
dalam menggunakan
uangnya
3. Tetangga saya
cenderung berhemat
dalam menggunakan
uang yang
dimilikinya

'

1

.

0

/

6

19

14

45

43

53

20

939

4,695

1,557

0

26

3

63

32

55

21

950

4,750

1,479

9

15

14

77

23

41

21

897

4,485

1,559

'/,0
2',+0/

*
/

1+21+0 1

+.2.
+.1'

+0 #

89

1

8
Variabel

%

Kontrol

perilaku

diukur

dengan

menggunakan dua indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif jawaban responden untuk variabel kontrol
perilaku dipaparkan pada tabel 4.16 berikut ini.
Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.16
diketahui bahwa skor rata!rata kontrol perilaku secara
keseluruhan adalah 4,990. Angka ini terletak pada
tingkat skala 5 dengan interval jawaban 4,44 – 5,29,
dimana

responden

menjawab

agak

setuju

terhadap

pernyataan variabel kontrol perilaku. Hal ini berarti
bahwa

responden

cenderung

besar.

memiliki
Kontrol

kontrol
perilaku

perilaku
tersebut

yang
terkait

dengan kemudahan untuk melakukan perilaku
!
dengan

dalam

mengelola

adanya

kontrol

keuangan
perilaku,

pribadi,
responden

+&

dimana
dapat

mengendalikan pengeluaran mereka meskipun tingginya
godaan barang konsumtif yang memberikan tawaran
menarik dan kesempatan yang dimiliki untuk membeli
barang tersebut kecil karena tidak adanya uang yang
cukup untuk membelinya. Keterbatasan sumber daya
yang dimiliki dalam hal ini ketersediaan uang serta
didukung lagi dengan pengendalian diri yang cenderung
tinggi pada akhirnya mempermudah responden untuk
melakukan

perilaku

+&!

dalam

mengelola

keuangan pribadi mereka. Selanjutnya diantara kedua
indikator variabel kontrol perilaku, terlihat bahwa yang
90

memiliki nilai rata!rata tertinggi (sebesar 5,060) yaitu
indikator yang mencerminkan pengendalian diri. Hal ini
lebih mempertegas bahwa responden memiliki

+&!

yang tinggi dalam mengelola keuangan pribadi mereka,
karena sebelumnya dalam variabel sikap terhadap uang
telah

lebih

dahulu

mencerminkan

sikap

+&!

responden yang sangat tinggi. Sedangkan nilai rata!rata
standar

deviasi

secara

keseluruhan

sebesar

1,500

menunjukkan jawaban responden bervariasi.
Berdasarkan keseluruhan data statistik deskriptif
tersebut terlihat bahwa PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten

Rote

Ndao

cenderung

memiliki

kontrol

perilaku yang besar sehingga memudahkan mereka
untuk melakukan perilaku

+&!

dalam mengelola

keuangan pribadi, dimana hal tersebut terkait dengan
ketersediaan uang, pengendalian diri serta kesempatan.

91

0
8
@

>

%

%

A :

*
4

1.

Saya orang yang
mudah
mengendalikan
pengeluaran
meskipun tingginya
godaan barang
konsumtif yang
beredar di pasaran

2. Saya tidak memiliki uang
yang cukup untuk
berbelanja barang
kesukaan saya

'

1

3

10

2

4

18

4

*
/

.

0

/

60

39

54

32

1012

5,060

1,395

57

46

23

48

984

4,920

1,605

220
22,

2+2,+22-

1+--+.--

+0 #

92

8
Variabel

!

!

diukur

dengan

menggunakan empat indikator, dimana tabel 4.17 berikut
ini merupakan data statistik deskriptif yang menyajikan
pernyataan!pernyataan variabel !

!

.

Dari tabel 4.17 terlihat bahwa skor rata!rata
!

!

secara keseluruhan adalah 5,510. Hal

ini dapat diartikan bahwa responden memiliki tingkat
!

!

yang

tinggi,

dimana

terlihat

dari

keempat indikatornya yang menunjukkan nilai rata!rata
yang tinggi. Pertama dengan nilai rata!rata sebesar 5,805
menunjukkan bahwa responden cenderung mengerjakan
sesuatu dengan teliti. Kedua dan ketiga, responden
memiliki disiplin diri dan cenderung rapi dengan nilai
rata!rata

berturut!turut

sebesar

5,635

dan

5,305.

Indikator yang terakhir dengan nilai rata!rata sebesar
5,295 serta mayoritas responden sebanyak 68 responden
menunjukkan sifat kepribadian yang terorganisir/teratur.
Sedangkan

nilai

rata!rata

standar

deviasi

secara

keseluruhan sebesar 1,122 menunjukkan bahwa variasi
jawaban responden terhadap variabel ini relatif besar
atau sangat bervariasi.
Dengan

demikian

dapat

disimpulkan

bahwa

mayoritas PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao

memiliki

!

!

yang

tinggi,

yang

ditunjukkan dengan sifat yang cenderung rapi, teliti,
memiliki disiplin diri serta terorganisir/teratur.
93

/
8
@

>

%

A :

*
4

1. Saya cenderung
meletakkan segala barang
dengan rapi
2. Saya melakukan segala
sesuatu dengan
terorganisir/teratur
3. Saya cenderung
mengerjakan sesuatu
dengan teliti
4. Saya memiliki disiplin diri
dalam melakuan suatu
kegiatan

'

1

.

0

/

2

2

11

24

64

73

24

1061

5,305

1,161

0

3

0

45

68

55

29

1059

5,295

1,065

0

2

2

27

35

70

64

1161

5,805

1,119

0

2

2

40

28

79

49

1127

5,635

1,144

-,
-'

*
/

''+- .+. -

,2
+ ''

+0 #

94

.

8
)

%
!

%

Variabel niat melakukan perilaku
mengelola

keuangan

pribadi

%

+&!

diukur

!

dalam
dengan

menggunakan dua indikator. Tabel 4.18 berikut ini akan
menyajikan hasil statistik deskriptif dari variabel niat
melakukan

perilaku

+&!

dalam

mengelola

keuangan pribadi.
Berdasarkan data statistik deskriptif pada tabel
4.18 terlihat bahwa skor rata!rata niat melakukan
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi

secara keseluruhan adalah 5,670 yang masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa mayoritas
responden setuju untuk berusaha melakukan perilaku
+&!

dalam mengelola keuangan pribadi, yang

dinyatakan responden melalui keinginan yang kuat
untuk menunda pembelian barang yang sifatnya hanya
untuk memuaskan keinginan semata dan akan mencoba
melakukan penghematan dengan cara mengalokasikan
uang yang dimiliki ke dalam pos!pos tertentu sehingga
tidak tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk
kepentingan lain. Apabila dikaitkan dengan

+

yang mengungkapkan bahwa niat
seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan
kontrol perilaku, maka niat yang besar untuk melakukan
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi
95

yang ditunjukkan oleh responden ini terjadi karena
mereka mempunyai sikap
cenderung
cenderung

dipengaruhi
+&!

+&!
oleh

(sikap yang positif),
norma

subjektif

yang

serta cenderung memiliki kontrol

perilaku yang besar. Selanjutnya nilai rata!rata standar
deviasi secara keseluruhan sebesar 1,272 menunjukkan
bahwa jawaban responden sangat bervariasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memiliki niat
yang besar untuk melakukan perilaku

+&!

dalam

mengelola keuangan pribadi.

96

,
8

%
@

%

>

%

)

A :

!

%

!

*
4

1. Saya mempunyai keinginan
yang kuat untuk menunda
pembelian barang yang
hanya bersifat memuaskan
keinginan semata demi
mengurangi pengeluaran
yang tidak perlu
2. Saya akan mencoba untuk
melakukan penghematan
dengan cara
mengalokasikan uang yang
dimiliki ke dalam pos!pos
tertentu sehingga saya
tidak tergoda untuk
menggunakan uang
tersebut untuk kepentingan
lain

'

1

1

6

4

0

4

4

*
/

.

0

/

32

35

60

62

1122

5,610

1,329

33

18

83

58

1146

5,730

1,214

''0,
1

+1 .+0/-

'+. 1
+'/'

+0 #

97

0

8
!
Variabel

%

%

)

!

perilaku

+&!

dalam

mengelola

keuangan pribadi diukur dengan menggunakan dua
indikator. Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi

dipaparkan pada tabel 4.19 berikut ini.
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa skor rata!rata
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi

secara keseluruhan adalah 5,438 dengan standar deviasi
sebesar 1,169. Ini berarti bahwa jawaban responden
menyebar ke dalam tujuh kategori atau sangat bervariasi,
namun mayoritas responden sebanyak 66 dan 107
responden untuk masing!masing indikator setuju dengan
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi

yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam
mengontrol pengeluaran keuangan ketika berada di pusat
perbelanjaan serta melakukan penghematan dengan cara
mengalokasikan uang mereka ke dalam pos!pos tertentu
untuk menghindari kepentingan yang tidak perlu. Terkait
dengan

+

yang menjelaskan

bahwa perilaku seseorang pada umumnya didasari oleh
adanya niat untuk berperilaku maka jelaslah bahwa
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi

yang ditunjukkan responden didasari oleh adanya niat
yang besar untuk melakukan perilaku

+&!

dalam

mengelola keuangan pribadi.
98

Dengan demikian, terlihat bahwa mayoritas PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menunjukkan
perilaku

+&!

dalam mengelola keuangan pribadi,

yang dilakukan melalui pembatasan diri dan alokasi
dana/uang dengan tujuan penghematan.

99

2
8

%

@

>

1. Selama ini saya selalu dapat
mengontrol pengeluaran dan
tidak tergoda dengan
tawaran diskon meskipun
berada di pusat perbelanjaan
2. Saya melakukan
penghematan dengan cara
mengalokasikan uang yang
dimiliki ke dalam pos!pos
tertentu sehingga saya tidak
tergoda untuk menggunakan
uang tersebut untuk
kepentingan lain

%

!

A :

'

1

2

4

11

0

3

2

*

/

)

%

!
*
4

.

0

/

56

34

66

27

1022

5,110

1,306

23

24

107

41

1153

5,765

1,032

' /.
-,/+.

-+,/.
.+ 1,

'+11,
+ 02

+0 #

100

.

!%$
Berikut ini adalah ringkasan

pengujian

hipotesis penelitian dengan menggunakan AMOS 7.0.

'% ()

" (

niat
niat
niat
niat
niat
perilaku
perilaku

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya: berdasarkan theory of planned behavior T2 932012001 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Theory of Planned Behavior: Prediktor Pemilihan Profesi Sebagai Praktisi Akuntansi T2 932010021 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Theory of Planned Behavior: Prediktor Pemilihan Profesi Sebagai Praktisi Akuntansi T2 932010021 BAB II

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Theory of Planned Behavior: Prediktor Pemilihan Profesi Sebagai Praktisi Akuntansi T2 932010021 BAB IV

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Minat Siswa Untuk Melanjutkan Sekolah Berdasarkan Theory Planned Behavior T2 942010044 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness T2 912010006 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness T2 912010006 BAB II

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness T2 912010006 BAB V

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness

0 0 56