Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness T2 912010006 BAB IV
Analisis karakteristik responden digunakan untuk
memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data
yang
menggambarkan
karakteristik
responden
merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil
penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini
disajikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir,
status
perkawinan,
golongan,
gaji,
gaji
pasangan, dan jumlah anggota keluarga. Ringkasan
berbagai karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel
4.1 berikut ini.
Jenis Kelamin
!
Laki!Laki
Perempuan
Usia
20 – 29
30 – 39
40 – 49
≥ 50
Tidak mengisi
"
52
26.0
148
74.0
200
100.0
63
31.5
63
31.5
43
21.5
24
12.0
7
200
3.5
100.0
57
#
Pendidikan Terakhir
$%
!
SMA
D1
D2
D3
S1
S2
Tidak mengisi
Status Perkawinan
Belum Menikah
Menikah
Golongan
2
3
4
Gaji
1.000.000 – 1.999.999
2.000.000 – 2.999.999
3.000.000 – 3.999.999
≥ 4.000.000
Gaji Pasangan
1.000.000 – 1.999.999
2.000.000 – 2.999.999
3.000.000 – 3.999.999
Jumlah Anggota
Keluarga
2
3
4
5
6
7
Tidak mengisi
&
"
30
15
0
0.0
0
0.0
64
32.0
82
41.0
16
8.0
8
200
4.0
100.0
49
24.5
151
200
75.5
100.0
81
40.5
106
53.0
13
200
6.5
100.0
16
8.0
160
80.0
19
9.5
5
200
2.5
100.0
81
40.5
115
57.5
4
200
2.0
100.0
8
4.0
31
15.5
60
30.0
21
10.5
14
7.0
7
3.5
59
200
29.5
100.0
58
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa
responden
kelamin
terbanyak
perempuan
dalam
dengan
penelitian
jumlah
ini
148
berjenis
responden
(74,0%), dimana sebagian besar responden (63%) berada
pada kisaran usia 20!39 tahun. Selanjutnya dari 200
responden
tersebut,
kebanyakan
memiliki
tingkat
pendidikan terakhir S1 dengan jumlah 82 responden,
diikuti dengan pendidikan D3 sebanyak 64 responden.
Pada
karakteristik
status
perkawinan
menunjukkan
bahwa mayoritas responden telah menikah yaitu sebesar
75.5%.
Sementara
itu,
dari
karakteristik
golongan,
sebagian besar responden bekerja sebagai PNS dengan
golongan 3 pada berbagai tingkatan, dengan kisaran gaji
antara Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999. Sedangkan pada
karakteristik gaji pasangan, diantara 200 responden
sebagian besar pendapatan pasangan berkisar antara Rp.
2.000.000 – Rp. 2.999.999. Terakhir, pada karakteristik
jumlah anggota keluarga, sebagian besar responden
memiliki jumlah anggota keluarga antara 3 sampai
dengan 4 orang dalam satu keluarga.
59
'
($
%) *
'
($
)
Normalitas
%)
data
pada
masing!masing
variabel
merupakan langkah yang penting pada setiap analisis
,
khususnya
bila
diestimasi
menggunakan
dengan
!
"
.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria
!
!
sebesar + 2,58 pada tingkat
#
signifikansi 1% atau 0,01 (Ghozali, 2008). Data dapat
disimpulkan mempunyai distribusi norma jika !
#
!
dibawah nilai mutlak 2,58. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel
!
!
4.2
tersebut
menunjukkan
bahwa
nilai
(CR) positif terbesar adalah 7,310 dan CR
negatif terbesar adalah !8,932. Jadi nilai CR lebih besar
dari ± 2,58. Selain itu pada kolom CR untuk multivariate
nilainya adalah 82,726 dan dibandingkan dengan nilai
mutlaknya
2,58
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
distribusi data tidak normal. Ketidaknormalan distribusi
data dikarenakan adanya data outlier. Untuk mengetahui
data outlier maka selanjutnya dilakukan uji outliers.
60
($
Variable
Y4
Y5
Y6
Y1
Y2
Y3
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X18
X17
X16
X15
X14
X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
Multivariate
min
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
2,000
2,000
1,000
2,000
2,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
3,000
2,000
3,000
3,000
2,000
2,000
max
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
'
)
skew
!,486
!,999
!1,220
!,236
!,924
!,994
!,794
!,563
,202
!,698
!,360
!,773
!,808
!,918
!,194
!,813
!,642
!,260
!,364
!,505
!,988
!,567
,267
!,512
,060
,165
1,269
!1,025
,131
!1,313
!1,501
!1,301
!1,289
!1,551
!1,449
c.r.
*'+,-'
*.+/.0
*/+-',
!1,359
*.+1''
*.+/'0
* +./.
*1+'
1,162
* +-'
!2,075
* + ..
* +0.
*.+',
!1,115
* +0,*1+020
!1,499
!2,098
*'+2-,
*.+0,2
*1+'0.
1,537
*'+2.,346
,948
/+1 !.+2-,755
*/+.0'
*,+0 1
*/+ 2.
*/+ '
*,+21'
*,+1 '
kurtosis
!,154
,074
1,775
!,849
,458
,425
!,285
,075
!,860
!,254
!,542
!,141
,377
1,269
!,072
,194
!,283
!,378
!,616
!,441
!,084
!,494
!1,107
!,877
!1,528
!1,051
,202
,137
!,941
1,556
2,954
1,485
1,183
2,456
1,024
596,892
c.r.
!,444
,214
5,110
!2,443
1,318
1,224
!,821
,216
!2,478
!,730
!1,561
!,406
1,085
3,655
!,207
,559
!,815
!1,088
!1,774
!1,271
!,243
!1,422
!3,188
!2,525
!4,399
!3,026
,582
,394
!2,711
4,481
8,507
4,275
3,407
7,072
2,947
82,726
61
' ' ($ 3%
$
adalah observasi yang muncul dengan
nilai!nilai
ekstrim
baik
secara
univariat
maupun
multivariat karena kombinasi karakteristik unik yang
dimilikinya
dan
terlihat
sangat
jauh
berbeda
dari
observasi!observasi lainnya (Hair dkk. dalam Ferdinand,
2002). $
dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu
analisis terhadap
dan analisis terhadap
.
Deteksi
terhadap
adanya
dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang
batas yang akan dikategorikan sebagai
dengan
cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam
!
atau yang biasa disebut “%& !
”, yang
memiliki nilai rata!rata nol dengan standar deviasi
sebesar satu (Hair
., 2006). Untuk sampel besar
(di atas 80 observasi), pedoman evaluasinya adalah
nilai ambang batas dari %& !
berada pada rentang 3
sampai dengan 4. Oleh karena itu, kasus!kasus atau
observasi!observasi yang mempunyai %& !
akan
dikategorikan
sebagai
.
≥ 4,0
Pengujian
ini dilakukan per konstruk variabel
dengan program SPSS 16.0, yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
62
1
4
N
5 *6 5
Minimum Maximum
Mean
Std.
Deviation
Zscore(X1)
200
!1.629
2.393
.000
1.000
Zscore(X2)
200
!2.417
1.254
.000
1.000
Zscore(X3)
200
!.797
2.267
.000
1.000
Zscore(X4)
200
!1.487
2.208
.000
1.000
Zscore(X5)
200
!1.355
1.554
.000
1.000
Zscore(X6)
200
!2.135
1.365
.000
1.000
Zscore(X7)
200
!1.325
1.715
.000
1.000
Zscore(X8)
200
!3.075
.740
.000
1.000
Zscore(X9)
200
!3.956
.874
.000
1.000
Zscore(X10)
200
!3.564
.843
.000
1.000
Zscore(X11)
200
!3.258
.814
.000
1.000
Zscore(X12)
200
!3.834
.977
.000
1.000
Zscore(X13)
200
.754
.000
1.000
Zscore(X14)
200
* '/1
!2.140
1.451
.000
1.000
Zscore(X15)
200
!2.787
.962
.000
1.000
Zscore(X16)
200
!2.318
1.492
.000
1.000
Zscore(X17)
200
!2.475
1.528
.000
1.000
Zscore(X18)
200
!2.200
1.626
.000
1.000
Zscore(X19)
200
!3.179
1.136
.000
1.000
Zscore(X20)
200
!2.910
1.391
.000
1.000
Zscore(X21)
200
!1.786
1.710
.000
1.000
Zscore(X22)
200
!2.887
1.137
.000
1.000
Zscore(X23)
200
!2.413
1.299
.000
1.000
Zscore(Y1)
200
!2.383
1.331
.000
1.000
Zscore(Y2)
200
!3.468
1.046
.000
1.000
Zscore(Y3)
200
!3.072
1.046
.000
1.000
Zscore(Y4)
200
!3.146
1.447
.000
1.000
Zscore(Y5)
200
!3.301
.864
.000
1.000
Zscore(Y6)
200
!3.648
1.197
.000
1.000
Zscore(X24)
200
!3.254
1.016
.000
1.000
Zscore(X25)
200
!3.818
1.166
.000
1.000
Zscore(X26)
200
!3.707
1.460
.000
1.000
Zscore(X27)
200
!3.095
1.601
.000
1.000
Zscore(X28)
200
!3.399
1.067
.000
1.000
Zscore(X29)
200
!3.178
1.193
.000
1.000
Valid N
(listwise)
200
'
(
63
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua nilai yang
telah distandarisasi dalam bentuk %& !
mempunyai
rata!rata sama dengan nol dengan standar deviasi
sebesar satu, sehingga hal ini sesuai dengan teori di
atas.
Begitupun
dengan
hasil
komputasi
yang
menunjukkan sebagian besar observasi memiliki nilai
%& !
kurang dari + 4,0, kecuali %& !
(X13).
'
Evaluasi terhadap
dilakukan
sebab
perlu
meskipun
data
menunjukkan tidak adanya
yang
dianalisa
pada tingkat
univariat, tetapi observasi!observasi itu dapat menjadi
jika
sudah
dikombinasikan.
Mahalanobis (
untuk
! ) digunakan
melihat
.
dilakukan
ada
Uji
dengan
Mahalanobis
Jarak
pada
tidaknya
secara
terhadap
menggunakan
tingkat
p
<
kriteria
Jarak
0,001.
Jarak
Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
digunakan
35
variabel,
sehingga
kriteria
jarak
mahalanobis pada tingkat p < 0,001 dengan 35
variabel, yaitu χ2 (35, 0,001) = 66,62 adalah
64
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
dengan
SPSS 16.0 seperti tampak pada dalam tabel 4.4
berikut ini, dapat diketahui bahwa jarak Mahalanobis
maximum adalah 35,490 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat
.
%
5
Minimum Maximum
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted
Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
8.7084
!3.334
!
1.24617E1
!5.890
!6.110
!
1.34076E1
Stud. Deleted
Residual
7
5
Cook's Distance
Centered Leverage
Value
)
1 ($
'
!6.786
,/
.000
.004
'
(
Std.
Deviation
20.6087 16.6100
1.687
.000
.205
8.9057
Mean
.906
N
2.37002 200
1.000 200
.380
.111 200
20.5915 16.6045
2.38751 200
7.50925 .00000
2.08343 200
3.550
3.928
.000
.001
.985 200
1.013 200
9.19510 .00553
2.20911 200
4.084
1.
!.002
1.041 200
2.495
. 2/.009
./. '-.046 200
.178
.030
.023 200
, 2012
)
Ferdinand
(2002)
mengemukakan
bahwa
pemodelan SEM dapat dilakukan dengan pendekatan dua
langkah
(# &
! )
yaitu
:
(1)
65
mengembangkan model pengukuran (
)
yang bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi
atau faktor berdasarkan indikator!indikator empirisnya,
dimana akan diestimasi dengan teknik *
, !
-
+
, dan (2) model struktural (
!
) adalah model mengenai struktur hubungan yang
membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor,
dimana akan diestimasi dengan teknik ,
"
!
.
1
Menurut Ferdinand (2002), teknik *
, !
-
untuk
+
(analisis faktor konfirmatori) ini ditujukan
mengestimasi
,
menguji
unidimensionalitas dari konstruk!konstruk eksogen dan
konstruk!konstruk endogen. Selanjutnya disebut sebagai
teknik analisis faktor konfirmatori, sebab pada tahap ini
model
akan
mengkonfirmasi
apakah
variabel
yang
diamati dapat mencerminkan faktor yang dianalisis.
1
($
Hair
8 )
%
!
., (2006) mengemukakan bahwa konstruk
eksogen adalah variabel yang memengaruhi variabel lain
tanpa pernah dipengaruhi oleh variabel lain dalam satu
rangkaian hubungan kausalitas antar variabel. Konstruk
Eksogen dikenal juga sebagai “
“
”
yang
!
tidak
” atau
diprediksi
oleh
66
variabel yang lain dalam model (Ferdinand, 2002). Dalam
model ini, konstruk eksogen ada 5 yaitu : (1)
, (2)
&
perilaku, dan (5) !
gambar
4.1.
# &
, (3) norma subjektif, (4) kontrol
!
seperti tampak dalam
Selanjutnya
hasil
pengolahan
uji
konfirmatori antar konstruk eksogen dapat dilihat dalam
tabel 4.5, dimana hasilnya menunjukkan model tidak fit.
Menurut Ghozali (2008), untuk memperbaiki model
menjadi fit maka harus dilihat nilai !
yaitu indikator dengan
bawah
0,50
dapat
dinyatakan
+ !
tidak
yang berada di
valid
sebagai
pengukur konstruk eksogen sehingga harus dikeluarkan
dari analisis. Datanya dapat dilihat pada tabel 4.6.
67
2,01
e71,62
e62,75
e52,26
e41,00
e31,72
e21,74
e1
1
X7
1
X6
1
2,50
2,06
2,20
X5
1
X4
1
X3
1
,31
1,09
3,04
1,75
1,00
power
X2
1
X1
,23
,31
1
e13,37
X13
1
e12,40
e11,26
X11
1
e10,48
,08
X8
,34
,64
1
e18,32
e171,02
e161,56
e151,18
e14
-,07
retention
X9
1
e8
1,22
,69
,70
1,00
X10
1
e9,49
,51
,76
,68
X12
1
X18
1
1,60
1,64
X17
1
X16
1
X15
1
1,18
1
1,42
1,05
1,00
,29
,15
X23
e221,49
X22
1
1
e201,66
,25
e29,17
e28,43
e27,59
e26,51
1
1
1
1
,16
kontrol
X19
,11
X29
X28
X27
1,57
1,87
1,89
1,52
,30
conscientiousness
X26
1,28
1,00
e251,06
X25
e24
X24
1
,26
X20
1
1
2,30
1,80
2,35
X21 2,10
1,00
1
e19
,30
norma
X14
e231,36
e21,79
,12
,69
:
($
9 )
8 )
) 4
%
Chi-Square=2301,156
p=,000
GFI=,554
AGFI=,471
TLI=,536
CFI=,581
RMSEA=,163
df=367
cmin/df=6,270
!
%
68
.
:
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
RMSEA
CMIN/DF
GFI
AGFI
TLI
CFI
4 %
Diharapkan
kecil
≥ 0.05
2301,156
Kurang Baik
0.000
Kurang Baik
≤
≤
≥
≥
≥
≥
0.163
6,270
0.554
0.471
0.536
0.581
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
0.08
2.00
0.90
0.90
0.90
0.95
;%
#9 %
X29
X28
X27
X26
X25
X24
X18
X17
X16
X15
X14
X23
X22
X21
X20
X19
X7
%
%)
0
<
*
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
=
8 %
)
&
Estimate
,802
,865
,612
,557
,486
,214
,758
,875
,551
,268
,281
,525
,389
,468
,568
,135
,531
69
X6
X5
X4
X3
X2
X1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
Estimate
,400
,360
,136
,756
,318
,147
,509
,658
,574
,703
,569
,721
Dari tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa indikator
yang dibuang karena nilainya kurang dari 0,50 adalah
X1, X2, X4, X5, X6, X14, X15, X19, X21, X22, X24, dan
X25. Selanjutnya hasil output revisi model tampak
seperti di gambar 4.2.
Hasil ! & "
151,074 dengan probabilitas p =
0,060 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,
TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti
tampak pada tabel 4.7 sehingga menunjukkan model
telah fit.
70
7
($
9 )
8 )
) 4
'
%
!
%
71
/
7
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
CMIN\DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
1
4 %
Diharapkan kecil
≥ 0.05
151,074
0.060
Baik
Baik
≤
≤
≥
≥
≥
≥
1,386
0.065
0.914
0.998
0.913
0.970
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2.00
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95
' ($
8 )
%
!
Hair
., (2006) mengemukakan bahwa konstruk
endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain tetapi bisa saja variabel ini pada saat bersamaan
juga memengaruhi variabel lain dalam suatu hubungan
kausalitas antar variabel. Dalam model ini, konstruk
endogen ada 2 yaitu : (1) niat melakukan perilaku
!
dalam
perilaku
mengelola
+&!
Selanjutnya
keuangan
pribadi
dan
+&
(2)
dalam mengelola keuangan pribadi.
uji
konfirmatori
kedua
konstruk
endogen tampak dalam gambar 4.3, dimana keseluruhan
hasilnya dapat dilhat pada tabel 4.8 yang menunjukkan
model tidak fit.
72
1,21
,51
1
e32,70
1
e311,38
1
e30
Y3
,93
Y2 1,00
Y1
1
,89
z1
,18
,80
niat
1
perilaku
,76
1,00
,98
1 ,50
Y6
1 1,15 1 ,74
Y5
Y4
e35
e34
e33
z2
data awal:
Chi-Square=114,557
p=,000
GFI=,848
AGFI=,600
TLI=,650
CFI=,813
RMSEA=,259
Cmin/df=14,320
:
($
9 )
8 )
% 4
1
%
!
%
,
:
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
4 %
Diharapkan kecil
≥ 0.05
114,557
0.000
Kurang Baik
Kurang Baik
≤
≤
≥
≥
≥
≥
14,320
0.259
0.848
0.600
0.650
0.813
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
2.00
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
73
Untuk memperbaiki model menjadi fit maka harus
dilihat nilai !
yaitu indikator dengan
+ !
yang
berada
di
bawah
0,50
dapat
dinyatakan tidak valid. Datanya dapat dilihat pada tabel
4.9 dibawah ini, dimana hasilnya menunjukkan bahwa
indikator yang harus dibuang karena nilainya kurang
dari 0,50 adalah Y1 dan Y5. Selanjutnya hasil output
revisi model seperti tampak pada gambar 4.4.
Hasil ! & "
9,089 dengan probabilitas p =
0,071 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,
TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti
tampak pada tabel 4.10 sehingga menunjukkan model
telah fit.
;%
%
<
= #9
Y6
Y5
Y4
Y3
Y2
Y1
2
%
%)
*
8 %
)
&
Estimate
,517
+
,569
,645
,597
+ /
74
7
($
9 )
8 )
% 4
%
!
%
7
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
4 %
Diharapkan kecil
≥ 0.05
9,089
0.071
Baik
Baik
≤
≥
≥
≥
≥
0.074
0.976
0.959
0.923
0.970
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95
75
1'
Menurut Ferdinand (2002), teknik ,
"
digunakan
untuk
!
menguji
model
kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam
berbagai hubungan sebab!akibat (!
). Melalui
analisis ini akan terlihat ada tidaknya kesesuaian model
dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model
yang diuji.
1'
($
%
Setelah dilakukan analisis faktor konfirmatori,
langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi model
+
!
yang
hanya
memasukkan
indikator
konstruk eksogen dan endogen yang telah diuji dengan
analisis faktor konfirmatori, dimana hasilnya tampak
pada gambar 4.5 berikut ini.
Selanjutnya pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa
hasil ! & "
sebagai kriteria model fit menunjukkan
nilai sebesar 1454,625 dengan probabilitas p = 0.000.
Selain itu kriteria fit lainnya yakni GFI, AGFI, TLI, CFI,
RMSEA dan CMIN/DF berada di nilai kritis. Hal ini
menunjukkan bahwa model tidak fit.
76
,31
e29
1
1,13
e28
e27
e26
1
1
,60
1
X29 X28 X27 X26
1,30
1
e31,53
1
e7
,10
,32
1
X3 1,00
X7
e13,41
1
1,03
e11,24
X11
e10,47
,69
X10 ,69
1,00
e9,45
X9
e8
X8
1
1
,69
1
e18,07
1
e171,25
1
e16
conscientiousness
,51
-,16
X12
1
power
X13
e12,43
1
1,00 1,08 ,99 ,87
2,39
X18
,50
,73
,66
1,35
X171,00
,76
1
,67
1,00
1,02
1
Y2
1,00
1,29
,74
niat
1
,16
z1
,08
1,22
,45
1,16
X16
9 )
>%
,03
Chi-Square=1454,625
p=,000
GFI=,626
AGFI=,528
TLI=,562
CFI=,618
RMSEA=,187
CMIN/DF=7,949
1,00
X23
1
X20
e23
e20
1,03 1 ,94
:
1
-,02
kontrol
1,24
perilaku
z2
1,00
norma
1
Y6 Y4
,08
retention
,81
e35 e33
1
Y3
1,25
,52
e32 e31
.
%
%
77
:
>%
9
* 8*8
?
Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
%
%
0
%
%
79
'
7
>%
9
* 8*8
?
Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
%
7
%
(
!
A :
*
4
1.
2.
= $ % " $" &
Saya menggunakan uang untuk
memengaruhi orang lain agar berbuat
sesuatu bagi saya
Saya percaya bahwa uang merupakan
simbol kesuksesan
'
1
71
79
1
33
45
5
.
0
/
4
22
3
20
516
2,580
1,963
60
10
22
25
735
3,675
1,985
' .
0'.+.
0+'..
1+ ',
1+2 ,
+2/
*
1.
2.
3.
4.
5.
6.
= " & '& ' &
Saya merasa lebih aman jika
melakukan penghematan
Melakukan penganggaran uang setiap
bulannya dapat mengurangi
kecemasan saya
Saya peduli dengan setiap pengeluaran
uang yang saya miliki
Saya menabung untuk mempersiapkan
hari tua saya
Saya sangat berhati!hati dalam
menggunakan uang
Saya melakukan perencanaan
keuangan untuk masa depan
0
2
19
8
11
65
95
1203
6,015
1,309
0
2
3
18
8
93
76
1215
6,075
1,037
0
0
1
17
10
80
92
1245
6,225
0,921
0
0
6
4
33
59
98
1239
6,195
0,986
0
4
1
13
24
92
66
1197
5,985
1,039
0
0
1
4
21
62
112
1280
6,400
0,796
/1/2
''2+,
2'/+0.-
10+,2.
0+ 2
+012
0+-,,
+- .
+ 2.
*
*
/
7
(
!
+0 #
86
'
8
Variabel
norma
)
% $
subjektif
8
diukur
dengan
menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif dari variabel norma subjektif dipaparkan pada
tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa skor rata!rata
norma subjektif secara keseluruhan adalah 4,643. Hal ini
dapat diartikan bahwa norma subjektif dipersepsikan
cenderung
berpengaruh
menunjukkan
bahwa
oleh
responden.
responden
cukup
Hal
ini
setuju
jika
tekanan sosial dapat memengaruhi perilaku
+&!
mereka dalam mengelola keuangan pribadi. Tekanan
sosial tersebut ditunjukkan dengan adanya rekan kerja
yang
cenderung
tidak
boros
dalam
membelanjakan
uangnya dengan rata!rata skor sebesar 4,695, warga di
lingkungan
sekitar
yang
cenderung
cermat
dalam
menggunakan uangnya dengan rata!rata skor sebesar
4,750 dan tetangga yang cenderung hemat dengan rata!
rata skor sebesar 4,485 sehingga responden merasa
bahwa perilaku
pribadi
mereka
perilaku
+&!
Sedangkan
nilai
keseluruhan
+&!
dalam mengelola keuangan
cukup
terpengaruh
dari
rata!rata
sebesar
1,532
dengan
lingkungannya
standar
deviasi
menunjukkan
adanya
tersebut.
secara
jawaban
responden menyebar ke dalam tujuh kategori dengan
87
kecenderungan
yang
berbeda!beda
atau
sangat
bervariasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung
dipengaruhi oleh norma subjektif yang cenderung
!
+&
dalam mengelola keuangan pribadi.
88
.
8
@
>
%
)
% $
8
A :
*
4
1. Rekan kerja
cenderung tidak
boros dalam
membelanjakan
uangnya
2. Warga di lingkungan
sekitar saya
cenderung cermat
dalam menggunakan
uangnya
3. Tetangga saya
cenderung berhemat
dalam menggunakan
uang yang
dimilikinya
'
1
.
0
/
6
19
14
45
43
53
20
939
4,695
1,557
0
26
3
63
32
55
21
950
4,750
1,479
9
15
14
77
23
41
21
897
4,485
1,559
'/,0
2',+0/
*
/
1+21+0 1
+.2.
+.1'
+0 #
89
1
8
Variabel
%
Kontrol
perilaku
diukur
dengan
menggunakan dua indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif jawaban responden untuk variabel kontrol
perilaku dipaparkan pada tabel 4.16 berikut ini.
Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.16
diketahui bahwa skor rata!rata kontrol perilaku secara
keseluruhan adalah 4,990. Angka ini terletak pada
tingkat skala 5 dengan interval jawaban 4,44 – 5,29,
dimana
responden
menjawab
agak
setuju
terhadap
pernyataan variabel kontrol perilaku. Hal ini berarti
bahwa
responden
cenderung
besar.
memiliki
Kontrol
kontrol
perilaku
perilaku
tersebut
yang
terkait
dengan kemudahan untuk melakukan perilaku
!
dengan
dalam
mengelola
adanya
kontrol
keuangan
perilaku,
pribadi,
responden
+&
dimana
dapat
mengendalikan pengeluaran mereka meskipun tingginya
godaan barang konsumtif yang memberikan tawaran
menarik dan kesempatan yang dimiliki untuk membeli
barang tersebut kecil karena tidak adanya uang yang
cukup untuk membelinya. Keterbatasan sumber daya
yang dimiliki dalam hal ini ketersediaan uang serta
didukung lagi dengan pengendalian diri yang cenderung
tinggi pada akhirnya mempermudah responden untuk
melakukan
perilaku
+&!
dalam
mengelola
keuangan pribadi mereka. Selanjutnya diantara kedua
indikator variabel kontrol perilaku, terlihat bahwa yang
90
memiliki nilai rata!rata tertinggi (sebesar 5,060) yaitu
indikator yang mencerminkan pengendalian diri. Hal ini
lebih mempertegas bahwa responden memiliki
+&!
yang tinggi dalam mengelola keuangan pribadi mereka,
karena sebelumnya dalam variabel sikap terhadap uang
telah
lebih
dahulu
mencerminkan
sikap
+&!
responden yang sangat tinggi. Sedangkan nilai rata!rata
standar
deviasi
secara
keseluruhan
sebesar
1,500
menunjukkan jawaban responden bervariasi.
Berdasarkan keseluruhan data statistik deskriptif
tersebut terlihat bahwa PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten
Rote
Ndao
cenderung
memiliki
kontrol
perilaku yang besar sehingga memudahkan mereka
untuk melakukan perilaku
+&!
dalam mengelola
keuangan pribadi, dimana hal tersebut terkait dengan
ketersediaan uang, pengendalian diri serta kesempatan.
91
0
8
@
>
%
%
A :
*
4
1.
Saya orang yang
mudah
mengendalikan
pengeluaran
meskipun tingginya
godaan barang
konsumtif yang
beredar di pasaran
2. Saya tidak memiliki uang
yang cukup untuk
berbelanja barang
kesukaan saya
'
1
3
10
2
4
18
4
*
/
.
0
/
60
39
54
32
1012
5,060
1,395
57
46
23
48
984
4,920
1,605
220
22,
2+2,+22-
1+--+.--
+0 #
92
8
Variabel
!
!
diukur
dengan
menggunakan empat indikator, dimana tabel 4.17 berikut
ini merupakan data statistik deskriptif yang menyajikan
pernyataan!pernyataan variabel !
!
.
Dari tabel 4.17 terlihat bahwa skor rata!rata
!
!
secara keseluruhan adalah 5,510. Hal
ini dapat diartikan bahwa responden memiliki tingkat
!
!
yang
tinggi,
dimana
terlihat
dari
keempat indikatornya yang menunjukkan nilai rata!rata
yang tinggi. Pertama dengan nilai rata!rata sebesar 5,805
menunjukkan bahwa responden cenderung mengerjakan
sesuatu dengan teliti. Kedua dan ketiga, responden
memiliki disiplin diri dan cenderung rapi dengan nilai
rata!rata
berturut!turut
sebesar
5,635
dan
5,305.
Indikator yang terakhir dengan nilai rata!rata sebesar
5,295 serta mayoritas responden sebanyak 68 responden
menunjukkan sifat kepribadian yang terorganisir/teratur.
Sedangkan
nilai
rata!rata
standar
deviasi
secara
keseluruhan sebesar 1,122 menunjukkan bahwa variasi
jawaban responden terhadap variabel ini relatif besar
atau sangat bervariasi.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
mayoritas PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao
memiliki
!
!
yang
tinggi,
yang
ditunjukkan dengan sifat yang cenderung rapi, teliti,
memiliki disiplin diri serta terorganisir/teratur.
93
/
8
@
>
%
A :
*
4
1. Saya cenderung
meletakkan segala barang
dengan rapi
2. Saya melakukan segala
sesuatu dengan
terorganisir/teratur
3. Saya cenderung
mengerjakan sesuatu
dengan teliti
4. Saya memiliki disiplin diri
dalam melakuan suatu
kegiatan
'
1
.
0
/
2
2
11
24
64
73
24
1061
5,305
1,161
0
3
0
45
68
55
29
1059
5,295
1,065
0
2
2
27
35
70
64
1161
5,805
1,119
0
2
2
40
28
79
49
1127
5,635
1,144
-,
-'
*
/
''+- .+. -
,2
+ ''
+0 #
94
.
8
)
%
!
%
Variabel niat melakukan perilaku
mengelola
keuangan
pribadi
%
+&!
diukur
!
dalam
dengan
menggunakan dua indikator. Tabel 4.18 berikut ini akan
menyajikan hasil statistik deskriptif dari variabel niat
melakukan
perilaku
+&!
dalam
mengelola
keuangan pribadi.
Berdasarkan data statistik deskriptif pada tabel
4.18 terlihat bahwa skor rata!rata niat melakukan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
secara keseluruhan adalah 5,670 yang masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa mayoritas
responden setuju untuk berusaha melakukan perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi, yang
dinyatakan responden melalui keinginan yang kuat
untuk menunda pembelian barang yang sifatnya hanya
untuk memuaskan keinginan semata dan akan mencoba
melakukan penghematan dengan cara mengalokasikan
uang yang dimiliki ke dalam pos!pos tertentu sehingga
tidak tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk
kepentingan lain. Apabila dikaitkan dengan
+
yang mengungkapkan bahwa niat
seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan
kontrol perilaku, maka niat yang besar untuk melakukan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
95
yang ditunjukkan oleh responden ini terjadi karena
mereka mempunyai sikap
cenderung
cenderung
dipengaruhi
+&!
+&!
oleh
(sikap yang positif),
norma
subjektif
yang
serta cenderung memiliki kontrol
perilaku yang besar. Selanjutnya nilai rata!rata standar
deviasi secara keseluruhan sebesar 1,272 menunjukkan
bahwa jawaban responden sangat bervariasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memiliki niat
yang besar untuk melakukan perilaku
+&!
dalam
mengelola keuangan pribadi.
96
,
8
%
@
%
>
%
)
A :
!
%
!
*
4
1. Saya mempunyai keinginan
yang kuat untuk menunda
pembelian barang yang
hanya bersifat memuaskan
keinginan semata demi
mengurangi pengeluaran
yang tidak perlu
2. Saya akan mencoba untuk
melakukan penghematan
dengan cara
mengalokasikan uang yang
dimiliki ke dalam pos!pos
tertentu sehingga saya
tidak tergoda untuk
menggunakan uang
tersebut untuk kepentingan
lain
'
1
1
6
4
0
4
4
*
/
.
0
/
32
35
60
62
1122
5,610
1,329
33
18
83
58
1146
5,730
1,214
''0,
1
+1 .+0/-
'+. 1
+'/'
+0 #
97
0
8
!
Variabel
%
%
)
!
perilaku
+&!
dalam
mengelola
keuangan pribadi diukur dengan menggunakan dua
indikator. Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
dipaparkan pada tabel 4.19 berikut ini.
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa skor rata!rata
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
secara keseluruhan adalah 5,438 dengan standar deviasi
sebesar 1,169. Ini berarti bahwa jawaban responden
menyebar ke dalam tujuh kategori atau sangat bervariasi,
namun mayoritas responden sebanyak 66 dan 107
responden untuk masing!masing indikator setuju dengan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam
mengontrol pengeluaran keuangan ketika berada di pusat
perbelanjaan serta melakukan penghematan dengan cara
mengalokasikan uang mereka ke dalam pos!pos tertentu
untuk menghindari kepentingan yang tidak perlu. Terkait
dengan
+
yang menjelaskan
bahwa perilaku seseorang pada umumnya didasari oleh
adanya niat untuk berperilaku maka jelaslah bahwa
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
yang ditunjukkan responden didasari oleh adanya niat
yang besar untuk melakukan perilaku
+&!
dalam
mengelola keuangan pribadi.
98
Dengan demikian, terlihat bahwa mayoritas PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menunjukkan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi,
yang dilakukan melalui pembatasan diri dan alokasi
dana/uang dengan tujuan penghematan.
99
2
8
%
@
>
1. Selama ini saya selalu dapat
mengontrol pengeluaran dan
tidak tergoda dengan
tawaran diskon meskipun
berada di pusat perbelanjaan
2. Saya melakukan
penghematan dengan cara
mengalokasikan uang yang
dimiliki ke dalam pos!pos
tertentu sehingga saya tidak
tergoda untuk menggunakan
uang tersebut untuk
kepentingan lain
%
!
A :
'
1
2
4
11
0
3
2
*
/
)
%
!
*
4
.
0
/
56
34
66
27
1022
5,110
1,306
23
24
107
41
1153
5,765
1,032
' /.
-,/+.
-+,/.
.+ 1,
'+11,
+ 02
+0 #
100
.
!%$
Berikut ini adalah ringkasan
pengujian
hipotesis penelitian dengan menggunakan AMOS 7.0.
'% ()
" (
niat
niat
niat
niat
niat
perilaku
perilaku
memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data
yang
menggambarkan
karakteristik
responden
merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil
penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini
disajikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir,
status
perkawinan,
golongan,
gaji,
gaji
pasangan, dan jumlah anggota keluarga. Ringkasan
berbagai karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel
4.1 berikut ini.
Jenis Kelamin
!
Laki!Laki
Perempuan
Usia
20 – 29
30 – 39
40 – 49
≥ 50
Tidak mengisi
"
52
26.0
148
74.0
200
100.0
63
31.5
63
31.5
43
21.5
24
12.0
7
200
3.5
100.0
57
#
Pendidikan Terakhir
$%
!
SMA
D1
D2
D3
S1
S2
Tidak mengisi
Status Perkawinan
Belum Menikah
Menikah
Golongan
2
3
4
Gaji
1.000.000 – 1.999.999
2.000.000 – 2.999.999
3.000.000 – 3.999.999
≥ 4.000.000
Gaji Pasangan
1.000.000 – 1.999.999
2.000.000 – 2.999.999
3.000.000 – 3.999.999
Jumlah Anggota
Keluarga
2
3
4
5
6
7
Tidak mengisi
&
"
30
15
0
0.0
0
0.0
64
32.0
82
41.0
16
8.0
8
200
4.0
100.0
49
24.5
151
200
75.5
100.0
81
40.5
106
53.0
13
200
6.5
100.0
16
8.0
160
80.0
19
9.5
5
200
2.5
100.0
81
40.5
115
57.5
4
200
2.0
100.0
8
4.0
31
15.5
60
30.0
21
10.5
14
7.0
7
3.5
59
200
29.5
100.0
58
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa
responden
kelamin
terbanyak
perempuan
dalam
dengan
penelitian
jumlah
ini
148
berjenis
responden
(74,0%), dimana sebagian besar responden (63%) berada
pada kisaran usia 20!39 tahun. Selanjutnya dari 200
responden
tersebut,
kebanyakan
memiliki
tingkat
pendidikan terakhir S1 dengan jumlah 82 responden,
diikuti dengan pendidikan D3 sebanyak 64 responden.
Pada
karakteristik
status
perkawinan
menunjukkan
bahwa mayoritas responden telah menikah yaitu sebesar
75.5%.
Sementara
itu,
dari
karakteristik
golongan,
sebagian besar responden bekerja sebagai PNS dengan
golongan 3 pada berbagai tingkatan, dengan kisaran gaji
antara Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999. Sedangkan pada
karakteristik gaji pasangan, diantara 200 responden
sebagian besar pendapatan pasangan berkisar antara Rp.
2.000.000 – Rp. 2.999.999. Terakhir, pada karakteristik
jumlah anggota keluarga, sebagian besar responden
memiliki jumlah anggota keluarga antara 3 sampai
dengan 4 orang dalam satu keluarga.
59
'
($
%) *
'
($
)
Normalitas
%)
data
pada
masing!masing
variabel
merupakan langkah yang penting pada setiap analisis
,
khususnya
bila
diestimasi
menggunakan
dengan
!
"
.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria
!
!
sebesar + 2,58 pada tingkat
#
signifikansi 1% atau 0,01 (Ghozali, 2008). Data dapat
disimpulkan mempunyai distribusi norma jika !
#
!
dibawah nilai mutlak 2,58. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel
!
!
4.2
tersebut
menunjukkan
bahwa
nilai
(CR) positif terbesar adalah 7,310 dan CR
negatif terbesar adalah !8,932. Jadi nilai CR lebih besar
dari ± 2,58. Selain itu pada kolom CR untuk multivariate
nilainya adalah 82,726 dan dibandingkan dengan nilai
mutlaknya
2,58
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
distribusi data tidak normal. Ketidaknormalan distribusi
data dikarenakan adanya data outlier. Untuk mengetahui
data outlier maka selanjutnya dilakukan uji outliers.
60
($
Variable
Y4
Y5
Y6
Y1
Y2
Y3
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X18
X17
X16
X15
X14
X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
Multivariate
min
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
2,000
2,000
1,000
2,000
2,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
2,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
3,000
2,000
3,000
3,000
2,000
2,000
max
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
7,000
'
)
skew
!,486
!,999
!1,220
!,236
!,924
!,994
!,794
!,563
,202
!,698
!,360
!,773
!,808
!,918
!,194
!,813
!,642
!,260
!,364
!,505
!,988
!,567
,267
!,512
,060
,165
1,269
!1,025
,131
!1,313
!1,501
!1,301
!1,289
!1,551
!1,449
c.r.
*'+,-'
*.+/.0
*/+-',
!1,359
*.+1''
*.+/'0
* +./.
*1+'
1,162
* +-'
!2,075
* + ..
* +0.
*.+',
!1,115
* +0,*1+020
!1,499
!2,098
*'+2-,
*.+0,2
*1+'0.
1,537
*'+2.,346
,948
/+1 !.+2-,755
*/+.0'
*,+0 1
*/+ 2.
*/+ '
*,+21'
*,+1 '
kurtosis
!,154
,074
1,775
!,849
,458
,425
!,285
,075
!,860
!,254
!,542
!,141
,377
1,269
!,072
,194
!,283
!,378
!,616
!,441
!,084
!,494
!1,107
!,877
!1,528
!1,051
,202
,137
!,941
1,556
2,954
1,485
1,183
2,456
1,024
596,892
c.r.
!,444
,214
5,110
!2,443
1,318
1,224
!,821
,216
!2,478
!,730
!1,561
!,406
1,085
3,655
!,207
,559
!,815
!1,088
!1,774
!1,271
!,243
!1,422
!3,188
!2,525
!4,399
!3,026
,582
,394
!2,711
4,481
8,507
4,275
3,407
7,072
2,947
82,726
61
' ' ($ 3%
$
adalah observasi yang muncul dengan
nilai!nilai
ekstrim
baik
secara
univariat
maupun
multivariat karena kombinasi karakteristik unik yang
dimilikinya
dan
terlihat
sangat
jauh
berbeda
dari
observasi!observasi lainnya (Hair dkk. dalam Ferdinand,
2002). $
dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu
analisis terhadap
dan analisis terhadap
.
Deteksi
terhadap
adanya
dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang
batas yang akan dikategorikan sebagai
dengan
cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam
!
atau yang biasa disebut “%& !
”, yang
memiliki nilai rata!rata nol dengan standar deviasi
sebesar satu (Hair
., 2006). Untuk sampel besar
(di atas 80 observasi), pedoman evaluasinya adalah
nilai ambang batas dari %& !
berada pada rentang 3
sampai dengan 4. Oleh karena itu, kasus!kasus atau
observasi!observasi yang mempunyai %& !
akan
dikategorikan
sebagai
.
≥ 4,0
Pengujian
ini dilakukan per konstruk variabel
dengan program SPSS 16.0, yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
62
1
4
N
5 *6 5
Minimum Maximum
Mean
Std.
Deviation
Zscore(X1)
200
!1.629
2.393
.000
1.000
Zscore(X2)
200
!2.417
1.254
.000
1.000
Zscore(X3)
200
!.797
2.267
.000
1.000
Zscore(X4)
200
!1.487
2.208
.000
1.000
Zscore(X5)
200
!1.355
1.554
.000
1.000
Zscore(X6)
200
!2.135
1.365
.000
1.000
Zscore(X7)
200
!1.325
1.715
.000
1.000
Zscore(X8)
200
!3.075
.740
.000
1.000
Zscore(X9)
200
!3.956
.874
.000
1.000
Zscore(X10)
200
!3.564
.843
.000
1.000
Zscore(X11)
200
!3.258
.814
.000
1.000
Zscore(X12)
200
!3.834
.977
.000
1.000
Zscore(X13)
200
.754
.000
1.000
Zscore(X14)
200
* '/1
!2.140
1.451
.000
1.000
Zscore(X15)
200
!2.787
.962
.000
1.000
Zscore(X16)
200
!2.318
1.492
.000
1.000
Zscore(X17)
200
!2.475
1.528
.000
1.000
Zscore(X18)
200
!2.200
1.626
.000
1.000
Zscore(X19)
200
!3.179
1.136
.000
1.000
Zscore(X20)
200
!2.910
1.391
.000
1.000
Zscore(X21)
200
!1.786
1.710
.000
1.000
Zscore(X22)
200
!2.887
1.137
.000
1.000
Zscore(X23)
200
!2.413
1.299
.000
1.000
Zscore(Y1)
200
!2.383
1.331
.000
1.000
Zscore(Y2)
200
!3.468
1.046
.000
1.000
Zscore(Y3)
200
!3.072
1.046
.000
1.000
Zscore(Y4)
200
!3.146
1.447
.000
1.000
Zscore(Y5)
200
!3.301
.864
.000
1.000
Zscore(Y6)
200
!3.648
1.197
.000
1.000
Zscore(X24)
200
!3.254
1.016
.000
1.000
Zscore(X25)
200
!3.818
1.166
.000
1.000
Zscore(X26)
200
!3.707
1.460
.000
1.000
Zscore(X27)
200
!3.095
1.601
.000
1.000
Zscore(X28)
200
!3.399
1.067
.000
1.000
Zscore(X29)
200
!3.178
1.193
.000
1.000
Valid N
(listwise)
200
'
(
63
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua nilai yang
telah distandarisasi dalam bentuk %& !
mempunyai
rata!rata sama dengan nol dengan standar deviasi
sebesar satu, sehingga hal ini sesuai dengan teori di
atas.
Begitupun
dengan
hasil
komputasi
yang
menunjukkan sebagian besar observasi memiliki nilai
%& !
kurang dari + 4,0, kecuali %& !
(X13).
'
Evaluasi terhadap
dilakukan
sebab
perlu
meskipun
data
menunjukkan tidak adanya
yang
dianalisa
pada tingkat
univariat, tetapi observasi!observasi itu dapat menjadi
jika
sudah
dikombinasikan.
Mahalanobis (
untuk
! ) digunakan
melihat
.
dilakukan
ada
Uji
dengan
Mahalanobis
Jarak
pada
tidaknya
secara
terhadap
menggunakan
tingkat
p
<
kriteria
Jarak
0,001.
Jarak
Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
digunakan
35
variabel,
sehingga
kriteria
jarak
mahalanobis pada tingkat p < 0,001 dengan 35
variabel, yaitu χ2 (35, 0,001) = 66,62 adalah
64
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
dengan
SPSS 16.0 seperti tampak pada dalam tabel 4.4
berikut ini, dapat diketahui bahwa jarak Mahalanobis
maximum adalah 35,490 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat
.
%
5
Minimum Maximum
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted
Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
8.7084
!3.334
!
1.24617E1
!5.890
!6.110
!
1.34076E1
Stud. Deleted
Residual
7
5
Cook's Distance
Centered Leverage
Value
)
1 ($
'
!6.786
,/
.000
.004
'
(
Std.
Deviation
20.6087 16.6100
1.687
.000
.205
8.9057
Mean
.906
N
2.37002 200
1.000 200
.380
.111 200
20.5915 16.6045
2.38751 200
7.50925 .00000
2.08343 200
3.550
3.928
.000
.001
.985 200
1.013 200
9.19510 .00553
2.20911 200
4.084
1.
!.002
1.041 200
2.495
. 2/.009
./. '-.046 200
.178
.030
.023 200
, 2012
)
Ferdinand
(2002)
mengemukakan
bahwa
pemodelan SEM dapat dilakukan dengan pendekatan dua
langkah
(# &
! )
yaitu
:
(1)
65
mengembangkan model pengukuran (
)
yang bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi
atau faktor berdasarkan indikator!indikator empirisnya,
dimana akan diestimasi dengan teknik *
, !
-
+
, dan (2) model struktural (
!
) adalah model mengenai struktur hubungan yang
membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor,
dimana akan diestimasi dengan teknik ,
"
!
.
1
Menurut Ferdinand (2002), teknik *
, !
-
untuk
+
(analisis faktor konfirmatori) ini ditujukan
mengestimasi
,
menguji
unidimensionalitas dari konstruk!konstruk eksogen dan
konstruk!konstruk endogen. Selanjutnya disebut sebagai
teknik analisis faktor konfirmatori, sebab pada tahap ini
model
akan
mengkonfirmasi
apakah
variabel
yang
diamati dapat mencerminkan faktor yang dianalisis.
1
($
Hair
8 )
%
!
., (2006) mengemukakan bahwa konstruk
eksogen adalah variabel yang memengaruhi variabel lain
tanpa pernah dipengaruhi oleh variabel lain dalam satu
rangkaian hubungan kausalitas antar variabel. Konstruk
Eksogen dikenal juga sebagai “
“
”
yang
!
tidak
” atau
diprediksi
oleh
66
variabel yang lain dalam model (Ferdinand, 2002). Dalam
model ini, konstruk eksogen ada 5 yaitu : (1)
, (2)
&
perilaku, dan (5) !
gambar
4.1.
# &
, (3) norma subjektif, (4) kontrol
!
seperti tampak dalam
Selanjutnya
hasil
pengolahan
uji
konfirmatori antar konstruk eksogen dapat dilihat dalam
tabel 4.5, dimana hasilnya menunjukkan model tidak fit.
Menurut Ghozali (2008), untuk memperbaiki model
menjadi fit maka harus dilihat nilai !
yaitu indikator dengan
bawah
0,50
dapat
dinyatakan
+ !
tidak
yang berada di
valid
sebagai
pengukur konstruk eksogen sehingga harus dikeluarkan
dari analisis. Datanya dapat dilihat pada tabel 4.6.
67
2,01
e71,62
e62,75
e52,26
e41,00
e31,72
e21,74
e1
1
X7
1
X6
1
2,50
2,06
2,20
X5
1
X4
1
X3
1
,31
1,09
3,04
1,75
1,00
power
X2
1
X1
,23
,31
1
e13,37
X13
1
e12,40
e11,26
X11
1
e10,48
,08
X8
,34
,64
1
e18,32
e171,02
e161,56
e151,18
e14
-,07
retention
X9
1
e8
1,22
,69
,70
1,00
X10
1
e9,49
,51
,76
,68
X12
1
X18
1
1,60
1,64
X17
1
X16
1
X15
1
1,18
1
1,42
1,05
1,00
,29
,15
X23
e221,49
X22
1
1
e201,66
,25
e29,17
e28,43
e27,59
e26,51
1
1
1
1
,16
kontrol
X19
,11
X29
X28
X27
1,57
1,87
1,89
1,52
,30
conscientiousness
X26
1,28
1,00
e251,06
X25
e24
X24
1
,26
X20
1
1
2,30
1,80
2,35
X21 2,10
1,00
1
e19
,30
norma
X14
e231,36
e21,79
,12
,69
:
($
9 )
8 )
) 4
%
Chi-Square=2301,156
p=,000
GFI=,554
AGFI=,471
TLI=,536
CFI=,581
RMSEA=,163
df=367
cmin/df=6,270
!
%
68
.
:
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
RMSEA
CMIN/DF
GFI
AGFI
TLI
CFI
4 %
Diharapkan
kecil
≥ 0.05
2301,156
Kurang Baik
0.000
Kurang Baik
≤
≤
≥
≥
≥
≥
0.163
6,270
0.554
0.471
0.536
0.581
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
0.08
2.00
0.90
0.90
0.90
0.95
;%
#9 %
X29
X28
X27
X26
X25
X24
X18
X17
X16
X15
X14
X23
X22
X21
X20
X19
X7
%
%)
0
<
*
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
=
8 %
)
&
Estimate
,802
,865
,612
,557
,486
,214
,758
,875
,551
,268
,281
,525
,389
,468
,568
,135
,531
69
X6
X5
X4
X3
X2
X1
X13
X12
X11
X10
X9
X8
Estimate
,400
,360
,136
,756
,318
,147
,509
,658
,574
,703
,569
,721
Dari tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa indikator
yang dibuang karena nilainya kurang dari 0,50 adalah
X1, X2, X4, X5, X6, X14, X15, X19, X21, X22, X24, dan
X25. Selanjutnya hasil output revisi model tampak
seperti di gambar 4.2.
Hasil ! & "
151,074 dengan probabilitas p =
0,060 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,
TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti
tampak pada tabel 4.7 sehingga menunjukkan model
telah fit.
70
7
($
9 )
8 )
) 4
'
%
!
%
71
/
7
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
CMIN\DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
1
4 %
Diharapkan kecil
≥ 0.05
151,074
0.060
Baik
Baik
≤
≤
≥
≥
≥
≥
1,386
0.065
0.914
0.998
0.913
0.970
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2.00
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95
' ($
8 )
%
!
Hair
., (2006) mengemukakan bahwa konstruk
endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain tetapi bisa saja variabel ini pada saat bersamaan
juga memengaruhi variabel lain dalam suatu hubungan
kausalitas antar variabel. Dalam model ini, konstruk
endogen ada 2 yaitu : (1) niat melakukan perilaku
!
dalam
perilaku
mengelola
+&!
Selanjutnya
keuangan
pribadi
dan
+&
(2)
dalam mengelola keuangan pribadi.
uji
konfirmatori
kedua
konstruk
endogen tampak dalam gambar 4.3, dimana keseluruhan
hasilnya dapat dilhat pada tabel 4.8 yang menunjukkan
model tidak fit.
72
1,21
,51
1
e32,70
1
e311,38
1
e30
Y3
,93
Y2 1,00
Y1
1
,89
z1
,18
,80
niat
1
perilaku
,76
1,00
,98
1 ,50
Y6
1 1,15 1 ,74
Y5
Y4
e35
e34
e33
z2
data awal:
Chi-Square=114,557
p=,000
GFI=,848
AGFI=,600
TLI=,650
CFI=,813
RMSEA=,259
Cmin/df=14,320
:
($
9 )
8 )
% 4
1
%
!
%
,
:
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
4 %
Diharapkan kecil
≥ 0.05
114,557
0.000
Kurang Baik
Kurang Baik
≤
≤
≥
≥
≥
≥
14,320
0.259
0.848
0.600
0.650
0.813
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
2.00
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
73
Untuk memperbaiki model menjadi fit maka harus
dilihat nilai !
yaitu indikator dengan
+ !
yang
berada
di
bawah
0,50
dapat
dinyatakan tidak valid. Datanya dapat dilihat pada tabel
4.9 dibawah ini, dimana hasilnya menunjukkan bahwa
indikator yang harus dibuang karena nilainya kurang
dari 0,50 adalah Y1 dan Y5. Selanjutnya hasil output
revisi model seperti tampak pada gambar 4.4.
Hasil ! & "
9,089 dengan probabilitas p =
0,071 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,
TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti
tampak pada tabel 4.10 sehingga menunjukkan model
telah fit.
;%
%
<
= #9
Y6
Y5
Y4
Y3
Y2
Y1
2
%
%)
*
8 %
)
&
Estimate
,517
+
,569
,645
,597
+ /
74
7
($
9 )
8 )
% 4
%
!
%
7
%
!
!
Chi Square
Significance
Probability
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
4 %
Diharapkan kecil
≥ 0.05
9,089
0.071
Baik
Baik
≤
≥
≥
≥
≥
0.074
0.976
0.959
0.923
0.970
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
0.08
0.90
0.90
0.90
0.95
75
1'
Menurut Ferdinand (2002), teknik ,
"
digunakan
untuk
!
menguji
model
kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam
berbagai hubungan sebab!akibat (!
). Melalui
analisis ini akan terlihat ada tidaknya kesesuaian model
dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model
yang diuji.
1'
($
%
Setelah dilakukan analisis faktor konfirmatori,
langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi model
+
!
yang
hanya
memasukkan
indikator
konstruk eksogen dan endogen yang telah diuji dengan
analisis faktor konfirmatori, dimana hasilnya tampak
pada gambar 4.5 berikut ini.
Selanjutnya pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa
hasil ! & "
sebagai kriteria model fit menunjukkan
nilai sebesar 1454,625 dengan probabilitas p = 0.000.
Selain itu kriteria fit lainnya yakni GFI, AGFI, TLI, CFI,
RMSEA dan CMIN/DF berada di nilai kritis. Hal ini
menunjukkan bahwa model tidak fit.
76
,31
e29
1
1,13
e28
e27
e26
1
1
,60
1
X29 X28 X27 X26
1,30
1
e31,53
1
e7
,10
,32
1
X3 1,00
X7
e13,41
1
1,03
e11,24
X11
e10,47
,69
X10 ,69
1,00
e9,45
X9
e8
X8
1
1
,69
1
e18,07
1
e171,25
1
e16
conscientiousness
,51
-,16
X12
1
power
X13
e12,43
1
1,00 1,08 ,99 ,87
2,39
X18
,50
,73
,66
1,35
X171,00
,76
1
,67
1,00
1,02
1
Y2
1,00
1,29
,74
niat
1
,16
z1
,08
1,22
,45
1,16
X16
9 )
>%
,03
Chi-Square=1454,625
p=,000
GFI=,626
AGFI=,528
TLI=,562
CFI=,618
RMSEA=,187
CMIN/DF=7,949
1,00
X23
1
X20
e23
e20
1,03 1 ,94
:
1
-,02
kontrol
1,24
perilaku
z2
1,00
norma
1
Y6 Y4
,08
retention
,81
e35 e33
1
Y3
1,25
,52
e32 e31
.
%
%
77
:
>%
9
* 8*8
?
Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
%
%
0
%
%
79
'
7
>%
9
* 8*8
?
Chi Square
Significance
Probability
CMIN/DF
RMSEA
GFI
AGFI
TLI
CFI
%
7
%
(
!
A :
*
4
1.
2.
= $ % " $" &
Saya menggunakan uang untuk
memengaruhi orang lain agar berbuat
sesuatu bagi saya
Saya percaya bahwa uang merupakan
simbol kesuksesan
'
1
71
79
1
33
45
5
.
0
/
4
22
3
20
516
2,580
1,963
60
10
22
25
735
3,675
1,985
' .
0'.+.
0+'..
1+ ',
1+2 ,
+2/
*
1.
2.
3.
4.
5.
6.
= " & '& ' &
Saya merasa lebih aman jika
melakukan penghematan
Melakukan penganggaran uang setiap
bulannya dapat mengurangi
kecemasan saya
Saya peduli dengan setiap pengeluaran
uang yang saya miliki
Saya menabung untuk mempersiapkan
hari tua saya
Saya sangat berhati!hati dalam
menggunakan uang
Saya melakukan perencanaan
keuangan untuk masa depan
0
2
19
8
11
65
95
1203
6,015
1,309
0
2
3
18
8
93
76
1215
6,075
1,037
0
0
1
17
10
80
92
1245
6,225
0,921
0
0
6
4
33
59
98
1239
6,195
0,986
0
4
1
13
24
92
66
1197
5,985
1,039
0
0
1
4
21
62
112
1280
6,400
0,796
/1/2
''2+,
2'/+0.-
10+,2.
0+ 2
+012
0+-,,
+- .
+ 2.
*
*
/
7
(
!
+0 #
86
'
8
Variabel
norma
)
% $
subjektif
8
diukur
dengan
menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif dari variabel norma subjektif dipaparkan pada
tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa skor rata!rata
norma subjektif secara keseluruhan adalah 4,643. Hal ini
dapat diartikan bahwa norma subjektif dipersepsikan
cenderung
berpengaruh
menunjukkan
bahwa
oleh
responden.
responden
cukup
Hal
ini
setuju
jika
tekanan sosial dapat memengaruhi perilaku
+&!
mereka dalam mengelola keuangan pribadi. Tekanan
sosial tersebut ditunjukkan dengan adanya rekan kerja
yang
cenderung
tidak
boros
dalam
membelanjakan
uangnya dengan rata!rata skor sebesar 4,695, warga di
lingkungan
sekitar
yang
cenderung
cermat
dalam
menggunakan uangnya dengan rata!rata skor sebesar
4,750 dan tetangga yang cenderung hemat dengan rata!
rata skor sebesar 4,485 sehingga responden merasa
bahwa perilaku
pribadi
mereka
perilaku
+&!
Sedangkan
nilai
keseluruhan
+&!
dalam mengelola keuangan
cukup
terpengaruh
dari
rata!rata
sebesar
1,532
dengan
lingkungannya
standar
deviasi
menunjukkan
adanya
tersebut.
secara
jawaban
responden menyebar ke dalam tujuh kategori dengan
87
kecenderungan
yang
berbeda!beda
atau
sangat
bervariasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung
dipengaruhi oleh norma subjektif yang cenderung
!
+&
dalam mengelola keuangan pribadi.
88
.
8
@
>
%
)
% $
8
A :
*
4
1. Rekan kerja
cenderung tidak
boros dalam
membelanjakan
uangnya
2. Warga di lingkungan
sekitar saya
cenderung cermat
dalam menggunakan
uangnya
3. Tetangga saya
cenderung berhemat
dalam menggunakan
uang yang
dimilikinya
'
1
.
0
/
6
19
14
45
43
53
20
939
4,695
1,557
0
26
3
63
32
55
21
950
4,750
1,479
9
15
14
77
23
41
21
897
4,485
1,559
'/,0
2',+0/
*
/
1+21+0 1
+.2.
+.1'
+0 #
89
1
8
Variabel
%
Kontrol
perilaku
diukur
dengan
menggunakan dua indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif jawaban responden untuk variabel kontrol
perilaku dipaparkan pada tabel 4.16 berikut ini.
Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.16
diketahui bahwa skor rata!rata kontrol perilaku secara
keseluruhan adalah 4,990. Angka ini terletak pada
tingkat skala 5 dengan interval jawaban 4,44 – 5,29,
dimana
responden
menjawab
agak
setuju
terhadap
pernyataan variabel kontrol perilaku. Hal ini berarti
bahwa
responden
cenderung
besar.
memiliki
Kontrol
kontrol
perilaku
perilaku
tersebut
yang
terkait
dengan kemudahan untuk melakukan perilaku
!
dengan
dalam
mengelola
adanya
kontrol
keuangan
perilaku,
pribadi,
responden
+&
dimana
dapat
mengendalikan pengeluaran mereka meskipun tingginya
godaan barang konsumtif yang memberikan tawaran
menarik dan kesempatan yang dimiliki untuk membeli
barang tersebut kecil karena tidak adanya uang yang
cukup untuk membelinya. Keterbatasan sumber daya
yang dimiliki dalam hal ini ketersediaan uang serta
didukung lagi dengan pengendalian diri yang cenderung
tinggi pada akhirnya mempermudah responden untuk
melakukan
perilaku
+&!
dalam
mengelola
keuangan pribadi mereka. Selanjutnya diantara kedua
indikator variabel kontrol perilaku, terlihat bahwa yang
90
memiliki nilai rata!rata tertinggi (sebesar 5,060) yaitu
indikator yang mencerminkan pengendalian diri. Hal ini
lebih mempertegas bahwa responden memiliki
+&!
yang tinggi dalam mengelola keuangan pribadi mereka,
karena sebelumnya dalam variabel sikap terhadap uang
telah
lebih
dahulu
mencerminkan
sikap
+&!
responden yang sangat tinggi. Sedangkan nilai rata!rata
standar
deviasi
secara
keseluruhan
sebesar
1,500
menunjukkan jawaban responden bervariasi.
Berdasarkan keseluruhan data statistik deskriptif
tersebut terlihat bahwa PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten
Rote
Ndao
cenderung
memiliki
kontrol
perilaku yang besar sehingga memudahkan mereka
untuk melakukan perilaku
+&!
dalam mengelola
keuangan pribadi, dimana hal tersebut terkait dengan
ketersediaan uang, pengendalian diri serta kesempatan.
91
0
8
@
>
%
%
A :
*
4
1.
Saya orang yang
mudah
mengendalikan
pengeluaran
meskipun tingginya
godaan barang
konsumtif yang
beredar di pasaran
2. Saya tidak memiliki uang
yang cukup untuk
berbelanja barang
kesukaan saya
'
1
3
10
2
4
18
4
*
/
.
0
/
60
39
54
32
1012
5,060
1,395
57
46
23
48
984
4,920
1,605
220
22,
2+2,+22-
1+--+.--
+0 #
92
8
Variabel
!
!
diukur
dengan
menggunakan empat indikator, dimana tabel 4.17 berikut
ini merupakan data statistik deskriptif yang menyajikan
pernyataan!pernyataan variabel !
!
.
Dari tabel 4.17 terlihat bahwa skor rata!rata
!
!
secara keseluruhan adalah 5,510. Hal
ini dapat diartikan bahwa responden memiliki tingkat
!
!
yang
tinggi,
dimana
terlihat
dari
keempat indikatornya yang menunjukkan nilai rata!rata
yang tinggi. Pertama dengan nilai rata!rata sebesar 5,805
menunjukkan bahwa responden cenderung mengerjakan
sesuatu dengan teliti. Kedua dan ketiga, responden
memiliki disiplin diri dan cenderung rapi dengan nilai
rata!rata
berturut!turut
sebesar
5,635
dan
5,305.
Indikator yang terakhir dengan nilai rata!rata sebesar
5,295 serta mayoritas responden sebanyak 68 responden
menunjukkan sifat kepribadian yang terorganisir/teratur.
Sedangkan
nilai
rata!rata
standar
deviasi
secara
keseluruhan sebesar 1,122 menunjukkan bahwa variasi
jawaban responden terhadap variabel ini relatif besar
atau sangat bervariasi.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
mayoritas PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote
Ndao
memiliki
!
!
yang
tinggi,
yang
ditunjukkan dengan sifat yang cenderung rapi, teliti,
memiliki disiplin diri serta terorganisir/teratur.
93
/
8
@
>
%
A :
*
4
1. Saya cenderung
meletakkan segala barang
dengan rapi
2. Saya melakukan segala
sesuatu dengan
terorganisir/teratur
3. Saya cenderung
mengerjakan sesuatu
dengan teliti
4. Saya memiliki disiplin diri
dalam melakuan suatu
kegiatan
'
1
.
0
/
2
2
11
24
64
73
24
1061
5,305
1,161
0
3
0
45
68
55
29
1059
5,295
1,065
0
2
2
27
35
70
64
1161
5,805
1,119
0
2
2
40
28
79
49
1127
5,635
1,144
-,
-'
*
/
''+- .+. -
,2
+ ''
+0 #
94
.
8
)
%
!
%
Variabel niat melakukan perilaku
mengelola
keuangan
pribadi
%
+&!
diukur
!
dalam
dengan
menggunakan dua indikator. Tabel 4.18 berikut ini akan
menyajikan hasil statistik deskriptif dari variabel niat
melakukan
perilaku
+&!
dalam
mengelola
keuangan pribadi.
Berdasarkan data statistik deskriptif pada tabel
4.18 terlihat bahwa skor rata!rata niat melakukan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
secara keseluruhan adalah 5,670 yang masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa mayoritas
responden setuju untuk berusaha melakukan perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi, yang
dinyatakan responden melalui keinginan yang kuat
untuk menunda pembelian barang yang sifatnya hanya
untuk memuaskan keinginan semata dan akan mencoba
melakukan penghematan dengan cara mengalokasikan
uang yang dimiliki ke dalam pos!pos tertentu sehingga
tidak tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk
kepentingan lain. Apabila dikaitkan dengan
+
yang mengungkapkan bahwa niat
seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan
kontrol perilaku, maka niat yang besar untuk melakukan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
95
yang ditunjukkan oleh responden ini terjadi karena
mereka mempunyai sikap
cenderung
cenderung
dipengaruhi
+&!
+&!
oleh
(sikap yang positif),
norma
subjektif
yang
serta cenderung memiliki kontrol
perilaku yang besar. Selanjutnya nilai rata!rata standar
deviasi secara keseluruhan sebesar 1,272 menunjukkan
bahwa jawaban responden sangat bervariasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memiliki niat
yang besar untuk melakukan perilaku
+&!
dalam
mengelola keuangan pribadi.
96
,
8
%
@
%
>
%
)
A :
!
%
!
*
4
1. Saya mempunyai keinginan
yang kuat untuk menunda
pembelian barang yang
hanya bersifat memuaskan
keinginan semata demi
mengurangi pengeluaran
yang tidak perlu
2. Saya akan mencoba untuk
melakukan penghematan
dengan cara
mengalokasikan uang yang
dimiliki ke dalam pos!pos
tertentu sehingga saya
tidak tergoda untuk
menggunakan uang
tersebut untuk kepentingan
lain
'
1
1
6
4
0
4
4
*
/
.
0
/
32
35
60
62
1122
5,610
1,329
33
18
83
58
1146
5,730
1,214
''0,
1
+1 .+0/-
'+. 1
+'/'
+0 #
97
0
8
!
Variabel
%
%
)
!
perilaku
+&!
dalam
mengelola
keuangan pribadi diukur dengan menggunakan dua
indikator. Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
dipaparkan pada tabel 4.19 berikut ini.
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa skor rata!rata
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
secara keseluruhan adalah 5,438 dengan standar deviasi
sebesar 1,169. Ini berarti bahwa jawaban responden
menyebar ke dalam tujuh kategori atau sangat bervariasi,
namun mayoritas responden sebanyak 66 dan 107
responden untuk masing!masing indikator setuju dengan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam
mengontrol pengeluaran keuangan ketika berada di pusat
perbelanjaan serta melakukan penghematan dengan cara
mengalokasikan uang mereka ke dalam pos!pos tertentu
untuk menghindari kepentingan yang tidak perlu. Terkait
dengan
+
yang menjelaskan
bahwa perilaku seseorang pada umumnya didasari oleh
adanya niat untuk berperilaku maka jelaslah bahwa
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi
yang ditunjukkan responden didasari oleh adanya niat
yang besar untuk melakukan perilaku
+&!
dalam
mengelola keuangan pribadi.
98
Dengan demikian, terlihat bahwa mayoritas PNS di
lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menunjukkan
perilaku
+&!
dalam mengelola keuangan pribadi,
yang dilakukan melalui pembatasan diri dan alokasi
dana/uang dengan tujuan penghematan.
99
2
8
%
@
>
1. Selama ini saya selalu dapat
mengontrol pengeluaran dan
tidak tergoda dengan
tawaran diskon meskipun
berada di pusat perbelanjaan
2. Saya melakukan
penghematan dengan cara
mengalokasikan uang yang
dimiliki ke dalam pos!pos
tertentu sehingga saya tidak
tergoda untuk menggunakan
uang tersebut untuk
kepentingan lain
%
!
A :
'
1
2
4
11
0
3
2
*
/
)
%
!
*
4
.
0
/
56
34
66
27
1022
5,110
1,306
23
24
107
41
1153
5,765
1,032
' /.
-,/+.
-+,/.
.+ 1,
'+11,
+ 02
+0 #
100
.
!%$
Berikut ini adalah ringkasan
pengujian
hipotesis penelitian dengan menggunakan AMOS 7.0.
'% ()
" (
niat
niat
niat
niat
niat
perilaku
perilaku