Abstrak Permen No. 02 Tahun 2015

ORGANISASI DAN TATA KERJA – POLITEKNIK STTT BANDUNG
2015
PERMENPERIN NO. 02/M-IND/PER/1/2015; BN NO.9/2015; LL KEMENPERIN: 13
HLM
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA POLITEKNIK STTT BANDUNG
ABSTRAK :

- Guna memingkatkan peran sumber daya manusia Indonesia di
bidang industri serta menyesuaikan organisasi dan tata kerja Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil Bandung dengan UU No.12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, maka perlu menata kembali organisasi
dan tata kerja serta mengubah nomenklatur STTT Bandung menjadi
Politeknik STTT Bandung, untuk itu perlu dikeluarkan Peraturan
Menteri Perindustrian.
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: UU No.20 Tahun 2003,
UU No.12 Tahun 2012, UU No.3 Tahun 2014, PP No. 4 Tahun 2014,
PERPRES No.47 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan PERPRES No.13 Tahun 2014, PERPRES
No.24 Tahun 2010 sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan
PERPRES No.135 Tahun 2014, KEPPRES No.121/P/2014 Tahun

2014 , PERMENPAN No.PER/18/M.PAN/11/2008, PERMENPERIN
No.105/M-IND/PER/10/2010,
- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Organisasi dan tata kerja
Politeknik STTT Bandung. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Politeknik
STTT Bandung adalah perguruan tinggi di lingkungan Kementerian
Perindustrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Pusdiklat Industri yang dipimpin oleh Direktur. Politeknik STTT
Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan
vokasi di bidang teknologi industri tekstil dan produk tekstil, dengan
fungsi sebagai berikut : menyusun rencana dan program pendidikan;
melaksanakan dan mengembangkan pendidikan vokasi bidang
teknologi tekstil dan produk tekstil; melaksanakan penelitian dan
pengabdian;
melaksanakan
pembinaan
sivitas
akademika;
melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi; pengelolaan inkubator
bisnis; pengelolaan pabrik dalam sekolah; plaksanaan kerjasama;
pengelolaan perpustakaan, laboratorium, workshop; pelaksanaan

administrasi akademik; pengelolaan keuangan; pelaksanaan
pengembangan sistem penjaminan; pelaksanaan pengawasan
internal; pelaksanaan evaluasi dan pelaporan. Susunan organisasi
terdiri dari : Direktur dan Pembantu Direktur; Senat; Dewan
Penyantun; Satuan Penjaminan Mutu, Satuan Pengawas Internal;
Subbagian Administrasi Akademik; Subbagian Umum dan Akademik;
Jurusan; Unit Penelitian dan Pengabdian; Unit Pabrik Dalam Sekolah;
Unit Inkubator Bisnis; Unit Penunjang; dan Kelompok Jabatan
Fungsional. Tata Kerja Politeknik STTT Bandung dalam

melaksanakan tugas: Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Subbagian,
Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Kepala Satuan, Kepala Unit, dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi di lingkungan masing-masing dan antar
satuan organisasi Politeknik STTT Bandung sesuai dengan tugas
masing-masing. Eselon, Pengangkatan dan Pemberhentian; Kepala
Subbagian jabatan struktural eselon IV.a., Direktur, Pembantu
Direktur, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Kerpala Satuan, dan
Kepala Unit merupakan jabatan non eselon. Direktur dan Pembantu
Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Perindustrian, Ketua

Jurusan, Sek.Jurusan, Kepala Satuan dan Kepala Unit diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur. Perubahan terhadap Organisasi dan Tata
Kerja ditetapkan oleh Menteri Perindustrian.
CATATAN

:

- Peraturan Menteri inii mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 7
Januari 2015, ditetapkan , 5 Januari 2015
- Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan dan pemberhentian
Direktur, Pembantu Direktur, Ketua Jurusan, Sek. Jurusan, Kepala
Satuan, dan Kepala Unit diatur dalam Statuta Politeknik STTT
Bandung.
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh peraturan
pelaksanaan dari Kepmenperin No.59/M/SK/3/1989, dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti dengan
ketentuan dalam Peraturan menteri ini.
- Pada saat Peraturan menteri ini mulai berlaku Kepmenperin
No.59/M/SK/3/1989, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Lamp.: 1 hlm.