Analisis isi buku teks biologi

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang sangat berperan
dalam pembangunan suatu bangsa. Pemerintah yang sejak dulu menyadari
akan peran pendidikan yang begitu penting bagi pembangunan dan kemajuan
bangsa, mencantumkan pasal 31 dalam Undang-Undang Dasar 1945 tentang
pendidikan yang berbunyi (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran; (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.Sehubungan dengan
apa yang tercantum dalam Pembukaan UUD Tahun 1945 Tahun 1945 yang
menegaskan bahwa salah satu tujuan proklamasi kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang
dapat diwujudkan melalui pendidikan.
Berdasarkan apa yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar
1945 di atas, maka pendidikan merupakan hal yang sangat vital sehingga
semua warga negara tanpa pandang bulu berhak mendapatkannya. Oleh
karena itu, pendidikan perlu diperhatikan dan dibangun sedemikian rupa agar
sumber daya manusia di negara ini menjadi lebih berkualitas.Sumber daya

manusia yang berkualitas akan mempunyai andil yang besar dalam upaya
membangun bangsa. Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat
terlepas dari bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia sendri tidak sedikit
pengkaji dan pengamat pendidikan yang memandang pendidikan selalu
menunjukan citra negatif, citra negatif itu sebenarnya sudah bukan rahasia
publik dalam waktu yang relatif panjang sampai saat ini masih belum ada
perbaikan citra pendidikan meskipun sudah berbagai upaya yang dilakukan
pemerintah melalui Kemendikbud dan Kemenag.
Tetapi pada kenyataannya tidak membuahkan banyak perubahan dan
salah satu sebab kegagalan menumbuhkan citra lebih positif dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah dalam berbagai seginya
adalah kebijakan yang selalu berubah-ubah, tidak konsisten, parsial dan

2

remeh temeh. Hal ini paling mendasar antara lain terlihat misalnya dalam soal
kurikulum yang sering disebut sebagai mengganti menteri, mengganti
kurikulum pada prinsipnya bukan dengan serta mengubah kebijakan dan
pengantian kurikulum setiap kali pergantian menteri tetapi mengkaji lebih
mendalam tentang kurikulum yang tengah berlaku dengan memperbaiki dan

menyermpurnakan karena hal itu dirasa lebih efektif .daripada menggantinya
dengan kurikulum baru.
Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil-hasil riset internasional yang
penting seperti PISA (Programme for International Student Assessmen) tahun
2012 menunjukkan Indonesia konsisten di bawah dalam kemampuan siswa di
bidang matematika, sains, dan membaca konkretnya Indonesia berada di
peringkat ke-64 dari 65 negara yang disurvei. Kenyataan ini seharusnya
menumbuhkan sense of crisis kita soal pendidikan. Kita perlu meneropong
apa yang terjadi di ruang kelas. Sebab, apa yang terjadi di lapangan adalah
produk kebijakan pendidikan yang memang banyak bermasalah," Kondisi ini
tentunya butuh perhatian sungguh-sungguh, mengingat makin kompleksnya
tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi generasi muda kita di masa
mendatang. Tanpa mengabaikan prestasi anak-anak Indonesia yang mengukir
kemenangan dan pretasinya dimata Negara lain kita membutuhkan lebih
banyak lagi anak-anak muda yang akan berperan dalam membangun
kemandirian bangsa di berbagai bidang.
Hasil-hasil PISA 2012 pun kembali menegaskan keterkaitan antara
kondisi sosial ekonomi siswa dan pencapaian mereka. Selain itu, keeratan
hubungan antara kondisi sosial ekonomi siswa dan pencapaian siswa
dipengaruhi juga oleh kualitas sekolah dan guru. Sebagai contoh siswa yang

berada disekolah yang diteliti berasal dari berbagai kelompok sosial ekonomi
baik ditingkat tinggi, menengah ataupun rendah menunjukan kualitas guru
dan bahan ajar yang berkualitas meskipun berada didaerah perdesaan dan
merupakan salah satu sekolah dengan kualitas pendidikan guru dan siswa
yang berkualitas.

3

Buku teks khususnya dalam bidang sains memiliki jenis yang beragam
sehingga dalam penggunaannya baik bagi peserta didik acap kali
menimbulkan kebingungan dalam memilih buku teks mana yang tepat bukan
hanya permasalahan jenis saja terakait dengan pengadaan buku teks pelajaran
sebagai

bahan

ajar

bagi


siswa

seperti

halnya

bagaimana

tingkat

perkembangan kreatifitas guru dan siswa yang semakin menurun jika hanya
terpaku pada buku teks saja seperti halnya kemampuan guru dalam
mengevaluasi kemampuan siswa melalui soal-soal latihan tidak sedikit guru
yang mengandalkan soal-saol pada buku teks tanpa menelaah kembali
kualitas soal-saol sebagai contoh soal pada buku teks cenderung lebih sulit
untuk dijawab hal ini dikarenakan kompleksitas materi pelajaran yang dimuat
cenderung lebih rumit untuk dipahami bahkan berpotensi menimbulkan
miskonsepsi pada siswa.
Selain itu permasalahan buku teks dalam bidang sains bukan hanya
menjadi persoalan para orangtua siswa saja tetapi juga guru. Guru

dipusingkan dengan banyaknya penerbit yang datang ke sekolah untuk
menawarkan agar buku teks sains tentu dengan kualitas yang berbeda agar
digunakan di sekolah sebagai buku ajar. Banyaknya tawaran menambah
kewajiban guru untuk memilih buku teks sains yang digunakannya sebagai
bahan ajar. Kenyataan yang ada sekarang di sekolah adalah buku teks dalam
bidang sains yang digunakan untuk mata pelajaran yang samapun bisa. Sains
secara pada prinsipnya memuat dua komponen utama yaitu produk sains dan
proses sains buku teks sains yang dapat dikatakan berkualitas ialah
bagaimana buku teks tersebut bukan hanya memuat pengetahuan dan
informasi secara faktual sebagai bentuk produk dari sains tetapi bagaimana
buku teks juga menyajikan proses dari bagaimana pengetahuan/informasi
yang terdapat didalam buku teks memudahkan siswa dalam mendapatkan
pemahaman dari apa yang mereka pelajari dan apa yang mereka baca. Proses
sains dilihat dari urgensinya memegang peranan penting sebagai dasar
penyusunan bahan ajar yang berkualitas dan relevan dengan kurikulum yang
diberlakukan hal ini sejalan dengan landasan utama dari kurikulum 2013 yang

4

menitik beratkan upaya memaksimalkan perpaduan antara aspek kognitif,

psikomotorik dan afektif siswa pada penyediaan bahan ajar yang berkualitas.
Adapun penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad Furqon Asasi
mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang meneliti Analisis kualitas
bahan ajar sains dilihat dari aspek keterlibatan siswa terhadap kualitas dari
bahan ajar berupa buku teks , penilaian materi pelajaran, penilaian soal
latihan, kualitas soal berdasarkan muatan kognitif, psikomotor dengan aspek
khususnya yaitu tingkat keterlibatan siswa, dan afektif menyimpulkan bahwa
ada beberapa buku teks yang memang baik aspek tingkat kesesuaiannya,
kriteria keterlibatan siswanya. Namun pada kualitas soal masih kurang
proporsional baik muatan kognitif, psikomotor maupun afektif.
Berdasarkan permasalahan kualitas isi buku teks yang mampu
menyajikan produk sains dan proses sains secara mendalam serta kaitannya
dengan perubahan kurikulum yang diberlakukan yakni kurikulum 2013
memberikan dampak perubahan

yang signifikan pada beberapa lembaga

pendidikan yang menerapkan kurikulum tersebut serta problematika yang
telah dipaparkan, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul:
“Analisis Isi Buku Teks Biologi Sma Kelas X Pada Konsep Tumbuahan

(Plantae) Di Sman 1 Palimanan Tahun Pelajaran 2013/2014
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
a) Buku teks

biologi terlalu banyak jenisnya sehingga sering

membingungkan siswa dalam memilih buku teks yang tepat
b) Buku teks kurang meningkatkan kreatifitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran karena hanya terpaku pada materi yang ada pada
buku teks.
c) Buku teks sering kali menjadi bahan tugas guru kepada siswanya
ketika guru malas untuk mengajar.
d) Isi dari buku teks yang selama ini digunakan dalam proses
pembelajaran sering kali tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
e) Buku teks dijadikan ladang bisnis bagi pihak ketiga.

5


f) Penggunaan buku teks tidak merata pada setiap lembaga pendidikan
(sekolah)
g) Buku teks memilki harga yang lebih mahal siswa cenderung
menggunakan LKS karena harga yang lebih terjangkau
h) Buku teks kurang mengembangkan kemampuan guru dalam
menyapaikan materi dan lebih terpaku pada apa yang tertulis pada
buku teks.
i) Bahasa yang digunakan dalam buku teks terkadang sulit dipahami
oleh siswa.
j) Kontent dari buku teks ini terkadang tidak sesuai dengan usis
penggunanya (siswa)
k) Soal-soal dalam buku teks cenderung monoton dan sulit untuk
dijawab.
l) Konsep dalam buku teks cenderung lebih rumit tapi berpotensi
timbulnya miskonsepsi baik pada siswa maupun gurunya.
m)Banyak ditemukan kesalahan dalam isi buku teks, misalnya kesalahan
ketikan
2. Rumusan Masalah
Dari sekian banyaknya permasalahan yang telah identifikasi
mengenai penggunaan dan keefektifan buku teks dalam meningkatkan

kualitas proses pembelajaran fokus permasalahan yang akan saya teliti
yaitu bagaimana isi dari buku teks biologi.
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan keseluruhan permasalahan yang telah di indentifikasi
mengenai isi buku teks biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan KTSP
penelitian ini akan dibatasi pada fokus permasalahan tertentu karena
tahap pembatasan masalah merupakan tahap yang sangat menentukan
dalam penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif (Moleong,
2013:97).

6

Penelitian analisis isi buku teks ini dibatasi oleh:
a. Kegiatan analisis mencakup analisis isi buku teks tersebut ditinjau dari
aspek science procces yang terkandung didalam konsep-konsep
tersebut.
b. Kegiatan analisis mencakup analisis ketepatan konsep, analisis
relevansi indikator dengan kurikulum, dan analisis pengaktifan siswa
pada jenjang soal-soal kognitif pada siswa.
c. Kegiatan analisis hanya terfokus pada satu materi pada biologi kelas X

semester II yang mencakup materi Tumbuhan (Plantae)
4. Pertanyaan Penelitian
1)

Bagaimana perbandingan tingkat relevansi kurikulum buku teks
Biologi SMA non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks
Biologi Kurikulum 2013 kelas X semester I berdasarkan

2)

kurikulum?
Bagaimana perbandingan tingkat ketepatan konsep

buku teks

Biologi SMA non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks
3)

Biologi Kurikulum 2013 kelas X semester I?
Bagaimana perbandingan kesesuaian isi buku teks Biologi SMA

non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks Biologi Kurikulum
2013 kelas X semester I ditinjau dari Proses sains berdasarkan

4)

AAAS?
Bagaimana perbandingan presentase jenis soal buku teks Biologi
SMA non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks Biologi
Kurikulum 2013 kelas X semester I berdasarkan Taksonomi Bloom

?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diketahui, maka peneliti ingin
mengetahui kualitas buku teks biologi tingkat SMA pada materi Fungi.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbandingan tingkat ketepatan konsep isi buku teks
Biologi SMA non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks Biologi
2.

Kurikulum 2013 kelas X semester I dengan Buku Sumber .
Mengetahui perbandingan relevansi indikator isi buku teks Biologi
SMA non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks Biologi
Kurikulum 2013 kelas X semester I dengan indikator.

7

3.

Mengetahui perbandingan kesesuaian isi buku teks Biologi SMA non
BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks Biologi Kurikulum 2013

4.

kelas X semester I ditinjau dari Proses sains berdasarkan AAAS.
Mengetahui perbandingan presentase jenis soal buku teks Biologi
SMA non BSE, buku teks Biologi BSE dan buku teks Biologi
Kurikulum 2013 kelas X semester I berdasarkan Taksonomi Bloom.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi Guru
a. Membantu guru dalam memilih buku teks sebagai bahan ajar yang tepat
untuk peserta didiknya.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk meluruskan konsep pada
buku teks yang digunakan dalam proses pembelajaran yang tertuang
dalam isi buku teks biologi.
c. Memotivasi guru untuk lebih cermat memilih buku ajar yang tepat,
relevan dan sikron dengan kurikulum yang berlaku.
d. Mampu merekomendasikan buku teks dengan kualitas isi yang sebaik
mungkin diantara buku teks yang beredar.
2. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk lebih cermat dalam memilih
bahan ajar terutama buku teks yang relevan dan berkualitas sehingga
efektifitas pembelajaran dan hasilnya lebih meningkat pada prestasi
siswanya.
3. Bagi Peneliti Lain.
a. Memperoleh gambaran tentang analisis kualitas isi buku teks biologi
b. Sebagai sarana belajar
c. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya

E. Definisi Operasional
a. Analisis Isi buku Teks Biologi (Textbook of Biology)

8

Analisis Isi buku Teks Biologi merupakan proses penyelidikan
kualitas isi buku teks biologi dengan mengetahui keadaan buku teks
biologi sebenarnya baik dari segi kesesuaian konsep relevansi indikator isi
buku dengan kurikulum 2013, penerapan procces sciencenya, serta
presentase jenjang kognitif soal-soal yang diberikan sebagai bahan
evaluasi pembelajaran pada siswa.
b. Buku Teks (Textbooks)
Buku teks secara definisi dikatakan sebagai buku acuan wajib yang
digunakan baik di satuan tingkat pendidikan dasar, menengah ataupun
diperguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan
kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan
yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks
merupakan buku pelajaran dalam bidang tertentu yang merupakan buku
standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang yang dibuat dengan
maksud-maksud dan tujuan instruksional yang dilengkapi dengan saranasarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya
disekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga menunjang sesuatu
program dan pengajaran. (Tarigan, 2009:14)
c. Keterampilan Proses Sains (KPS)
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari
latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan social yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi. Pendekatan dengan
keterampilan proses sians dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan memperhatikan pengembangan pengetahuan sikap, nilai serta
keterampilan. Keterampilan proses sains ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan anak didik dalam menyadari, memahami, menguasai
rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang
telah dicapai anak didiknya.
F. Penelitian Terdahulu

9

Terdapat penelitian serupa mengenai analisis Buku Teks ini,yang pertama
dilakukan oleh Ahmad Furqon Asasi mahasiswa prodi Pendidikan FISIKA
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

pada tahun 2009

dengan judul: Analisis Kelayakan Buku Ajar Sains Smp Kelas VII Di Tinjau
dari Aspek Keterlibatan Siswa. Kesimpulan dari skripsi Ahmad Furqon Asasi
terbagi menjadi 3 point utama yaitu :
1.

Buku ajar Sains untuk kelas VII Eka Purjiyanta, dkk memiliki kualitas
baik tapi perlu perbaikan. Hal ini ditunjukan dari komponen
Kebahasaan dan Penyajian mempunyai rata-rata score komposit
kurang dari atau sama dengan 2.50 dan lebih dari 1.

2.

Buku ajar Sains untuk kelas VII Budi Prasodjo, dkk memiliki kualitas
baik tapi perlu perbaikan. Hal ini ditunjukan dari komponen
Kebahasaan dan Penyajian mempunyai rata-rata skor komposit kurang
dari atau sama sengan 2.50 dan lebih dari 1.

3.

Dalam pembuatan Buku Ajar khususnya untuk SMP, penulis buku ajar
diharapkan

memperhatikan

aspek

keterlibatan

siswa

untuk

menemukan sendiri pengetahuan yang harus diketahui oleh siswa.
Kedua, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ikhlasul Ardi Nugroho, S.
Pd. Si pada tahun 2009 mengenai Analisis Dan Studi Komparatif Buku
Sekolah Elektronik Sains Terhadap Buku Cetak Sains Untuk Sekolah Dasar
Menggunakan Science Textbook Rating System. Ketiga, yaitu penelitian yang
dilakukan Nia Azizah Indriyani pada tahun 2013 mengenai Analisis Buku
Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakekat Sains
Keempat, penelitian serupa mengenai analisis Buku Teks ini,yang
pertama dilakukan oleh Ana Iska Rizqi Yanti mahasiswa prodi Pendidikan
FISIKA Universitas Negeri Semarang pada tahun 2013 dengan judul:
Analisis Buku Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas Kelas X Yang
Banyak Digunakan Di Sma Negeri Se- Kabupaten Kebumen. Kesimpulan
dari skripsi Ana Iska Rizqi Yanti terbagi menjadi 3 point utama yaitu :
 Presentase tingkat keterbacaan buku ajar A untuk kategori bacaan
mudah adalah 70,83%, sesuai 12,5%, sulit 4,17%, dan invalid 12,5%.
Tingkat keterbacaan buku ajar B untuk kategori mudah adalah 37,5%,

10

sesuai 50%, sulit 12,5%, dan invalid 0%. Tingkat keterbacaan buku
ajar C untuk kategori mudah adalah 4,17%, sesuai 62,5%, sulit 25%,
dan invalid 8,33%.
 Presentase tingkat keterpusatan peserta didik buku ajar A adalah
sebesar 60,44% dengan kategori baik, dan untuk buku ajar B sebesar
63,56 dengan kategori baik, sedangkan untuk buku ajar C sebesar
27,98% dengan kategori kurang baik.
 Presentase tingkat pengembangan keterampilan proses peserta didik
buku ajar A adalah sebesar 36,98% dengan kategori kurang baik, dan
untuk buku ajar B sebesar 57,21% dengan kategori baik, sedangkan
untuk buku ajar C sebesar 24,67% dengan kategori kurang baik.
 Presentase jenjang kognitif soal latihan untuk buku ajar A mulai dari
C1, C2,C3, dan C4 berturut-turut adalah 8,33%, 27,5%, 37,5%, dan
26,67%.
 Presentase jenjang kognitif soal latihan untuk buku ajar B mulai dari
C1, C2,C3, dan C4 berturut-turut adalah 0%, 12,45%, 50,94%, dan
36,61%. Untuk buku ajar C besar presentase jenjang kognitif soal
latihan kategori C1, C2, C3, dan C4 secara urut adalah 8,8%, 22%,
48%, dan 21,2%. Untuk jenjang kognitif soal latihan C5 dan C6 pada
ketiga buku adalah 0%.
G. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan
ditandai dengan adanya stimulasi dari guru untuk memberikan pemahaman
terhadap suatu materi kepada siswa. Salah satu cara yang ditempuh oleh guru
Biologi dalam penyampaian materi ajar tersebut dengan menggunakan bahan
ajar berupa Buku Teks Biologi. Buku Teks Biologi berisi materi ajar yang
sudah dikemas sedemikian rupa secara runtut dari satu materi dengan materi
lainnya dalam satu sub disiplin ilmu yaitu Biologi, sehingga peserta didik
diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara menyeluruh, radikal
dan menggali minat membaca mereka.Dalam Buku Teks Biologi, peserta
didik akan mendapatkan materi secara menyeluruh dan mendetail yang
dilengakapi dengan seluruh kegiatan pengamatan yang berkaiatan dengan

11

materi yang tertulis didalam buku teks biologi tersebut dan tidak lupa
kegiatan dalam mengevaluasi hasil belajar dalam bentuk latihan-latihan soal
berserta ringkasan pada setiap babnya.
Buku Teks Biologi jika dilihat dari kedudukannya buku merupakan
komponen sumber belajar dan bahan belajar yang membelajarkan peserta
didik, karena buku teks meruapak awal perencaanaan dilaksanakannya proses
pembelajaran sehingga tahapan selanjutnya dapat dilaksanakan seperti halnya
menentuan teknik evaluasi hasil belajar akan tetapi penentuan buku sebagai
sumebr belajar tidak dapat disamakan dengan pemilihan model dalam proses
pembelajaran.

Dan dapat pula dijadikan penunjang untuk meningkatkan

aktivitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Di Indonesia, kurikulum yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum 2013
sebagai

pengganti

dari

kurikulum

Pengimplementasian Kurikulum 2013

sebelumnya

yaitu

KTSP.

merupakan upaya perbaikan mutu

pendidikan yang disusun sedemikian kompleks dengan mengintergasikan
berbagai sub disiplin ilmu baik itu sains, social, religious dan kebudayaan
sehingga peserta didik mampu memahami hakekat ilmu pengetahuan dari
semua sudut pandangan ilmu, pada kenyaataannya kurikulum ini hanya
dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tertentu sehingga hasil belajar yang
diharapkan dari penerapan kurikulum tersebut belum terlalu tampak. Namun
pada prinsipnya diterapkanya kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan dinegara kita. Analisis buku teks merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan
menganalisis kualitas isi buku teks sehingga bahan ajar yang digunakan
sebagai acuan pembelajaran di kelas sesuai dengan standar Kurikulum 2013
yang telah ditetapkan.Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan
konsep isi Buku Teks dan relevansi indikator dengan AAAS PROJECT 2061
(High School Textbooks Evaluation) , tingkat relevansi indikator dengan
kurikulum 2013 serta tingkat soal-soal latihan berdasarkan taksonomi bloom.
Hal-hal tersebut perlu dianalisis sehingga bahan ajar yang digunakan
sebagai acuan pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran tersebut.
Analisis Buku Teks Pelajaran ini meliputi: penerapan science procces pada

12

Buku Teks Pelajaran

berdasarkan AAAS PROJECT 2061 (High School

Textbooks Evaluation), analisis ketepatan konsep dengan menggunakan buku
sumber yang telah terbukti keabsahannya yaitu Campbell dan Kamus Biologi
dan tingkat soal-soal latihan dengan taksonomi bloom. Dengan adanya
analisis kualitas isi Buku Teks Pelajaran ini, diharapkan Buku Teks Pelajaran
yang digunakan oleh guru Biologi adalah Buku Teks Pelajaran yang
berkualitas sesuai dengan standar yang berlaku.Untuk lebih jelasnya,
perhatikan bagan di bawah ini.

Pembelajaran di kelas

Pemilihan Buku Teks

AcuanBelajar

Analisis kualitas isi buku teks biologi

Ketepatan
konsep
berdasarkan
acuanbukuC
ampbelldan
Kamus
Biologi

Relevansi
Indikator isi
buku teks
biologi dengan
kurikulum
2013

Penerapan
Procces Science
berdasarkan
AAAS
PROJECT 2061
EVALUATION
TEXTBOOKS

Presentase
jenjang
kognitif soalsoal dengan
taknonomi
Bloom

Buku Teks Biologi berkualitas sesuai
Bagan
Kerangka
Penelitian
dengan1:AAAS
PROJECT
2061
EVALUATION TEXTBOOKS

Bagan 1: Kerangka Berfikir
Bagan diatas menunjukan bahwa buku teks pelajaran merupakan sumber
belajar bagi siswa yang keberadaannya sangat penting dalam proses pembelajaran

13

untuk itu harus dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap kualitas isi buku teks
pelajaran baik analisis ketepatan konsepnya, relevansi indikator dengan
kurikulum, penerapan

procces science serta tingkat pengaktifan siswa dalam

jenjang kognitif soal-soal pada teks tersebut. Analisis tersebut dilakukan agar
diperoleh buku teks pelajaran yang berkualitas maka akan tercipta pula output
dalam hal ini perserta didik yang baik.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63