Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Hukum Adat Perkawinan terhadap Kesejahteraan Keluarga Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Raja Ampat
DAMPAK HUKUM ADAT PERKAWINAN TERHADAP
KESEJAHTERAAN KELUARGA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI KABUPATEN RAJA AMPAT
TESIS
Diajukan Kepada:
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
MARICE SYUL DIMARA
NIM: 752012013
FAKULTAS TEOLOGI
Program Studi Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Sayta Wacana
Salatiga
2014
MOTTO
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya
kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikannya kepadamu (Yohanes 15:16).
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tesis ini ku persembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus
Juruselamat Manusia
Keluargaku tercinta, Bapa terkasih Drs. Ferdinand Dimara, M.Si dan Ibu R. Sroyer/Dimara,
suamiku tercinta Pedro Baray, S.Th, M.Mis dan anakku Izaac Froeilan untuk kasih sayang,
doa dan pengertian yang selalu diberikan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan
penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai tugas akhir untuk
diajukan kepada Program Studi Magister Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya
Wacana. Selesainya tesis ini tidak terlepas dari dukungan moril, bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan pada Fakultas
Teologi Magister Sosiologi Agama UKSW dan penyelesaian tesis ini, karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Pdt. Dr. Retnowati selaku Pembimbing I sekaligus penguji, ditengah-tengah
kesibukannya bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada penulis
sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
2.
Pdt. Dr. Tobias Messakh selaku Pembimbing II sekaligus penguji, dalam kesibukannya
tetap bersedia mengarahkan dan membimbing penulis sehingga tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3.
Pdt. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo selaku dosen penguji, terima kasih untuk kesediaan
bapak yang telah menguji dan memberikan penilaian kepada tesis penulis.
4.
Semua dosen pada Program Studi Pascasarjana Magister Sosiologi Agama yang telah
memberikan dan mengajarkan ilmu yang sangat berguna bagi penulis : Pdt. Prof. John
Titaley, Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, M.Th, Dr. David Samiyono, Pdt. Dr. Retnowati,
Pdt. Dr. Tobias Messakh, Bapak Haryono Semangun, Bapak Flip Litaay, Mbak Liana
yang telah banyak membantu penulis dalam keperluan administrasi perkuliahan.
5.
Pdt. G. Burdam, S.Ag, M.Th selaku Ketua Klasis Raja Ampat Utara yang telah
memberikan rekomendasi bagi penulis untuk melanjutkan studi.
6.
Pdt. M. Mamoribo, S.Th selaku Ketua Pelayan Harian Majelis Jemaat GKI Alfa Omega
Waisai, terima kasih telah memfasilitasi penulis dalam penelitian dan penyelesaian
tesis.
7.
Kedua orangtua yang mengasihi penulis, Drs. Ferdinand Dimara, M.Si dan Ibu. Robeka
Sroyer/Dimara, terima kasih untuk kerja keras, pengorbanan dan doa dalam mendukung
penulis menyelesaikan studi, serta adik-adik ku Ineke, Yohana, Regina yang juga
memberikan dukungan.
8.
Pedro Baray, S.Th, M.Mis suamiku yang dengan penuh cinta menemani penulis
melangkah menyelesaikan studi sekaligus berperan ganda merawat anak kami sukacita
kami Izaac Froeilan Baray-Dimara, sebagai anak kurang menerima haknya untuk
mendapatkan seluruh waktuku merawat dan mendidiknya.
9.
Responden dan Jemaat Alfa Omega Waisai, terima kasih atas kesediaan dan kerja sama
yang baik sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
10.
Teman-teman Angkatan 2007 Cantate Domino STT GKI I.S.Kijne Jayapura, terima
kasih tetap mensupport dan menolong penulis melepas kepenatan dengan cerita lucu
penuh inspirasi diujung telepon.
11.
Selina Rahayaan dan Sari Malatuni, kedua sobat perjuangan sekaligus teman diskusi
yang bersedia berbagi suka-duka di perantauan.
12.
Pihak-pihak yang tidak sempat disebutkan namanya, namun secara langsung maupun
tidak langsung telah memberikan kontribusi bagi penulis dalam menyelesaikan tesis.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu diharapkan tanggapan dan saran yang membangun untuk kesempuraan tesis ini.
Salatiga, Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISTILAH
War
Dohar
Betani
Mohamad
Sim
Aberdado
Mnu
Kma
Sna
Mebin
Me
Namek
Napirem
Kainkain karkara Mnu
Mananwir Mnu
Farbakbuk Bekaku
Farbakbuk Manibow
Parbakbuk Bebur
Farbakbuk Kinkafsr
Farbakbuk Bin Byak
Farbakbuk Women
Farbuk Indawer
Mambri
Pirepen
Maranfandu
Anumbin
Bembepon
Mormore
Fakoki &Paasrefi
Kankein adir
Kakes
Ararem
: Raja di Waigeo
: Raja di Batanta atau lilinta
: Raja di Salawati
: Raja di Missol atau Waigama
: Sejumlah keluarga Batih
: Rumah Marga
: Kampung
: Saudara laki-laki ayah (adik ayah)
: Saudara perempuan ibu (adik Ibu)
: Saudara perempuan Ayah
: Saudara laki-laki ibu
: Saudara sepupu laki-laki dari ayah atau ibu
: Saudara sepupu silang dari saudara perempuan ayah
maupun saudara laki-laki ibu
: Dewan Kampung
: Kepala Kampung
: Perkawinan Murni
: Perkawinan Kenalan
: Kawin Lari
: Perkawinan Pergantian
: Perkawinan Pengganti Korban Pembunuhan
: Perkawinan Hadiah Perampasan Sebagai Budak
: Nikah Wanita Kembali
: Laki-laki Biak Sejati / Kuat
: Tanda Jadi (Pengikat)
: Penyerahan Setengah Jadi
: Mengambil anak perempuan sebagai Isteri
: Piring Kepala (piring dulu)
: Piring Mangkuk
: Keperkasaan laki-laki
: Dewan Soko Guru
: Lamaran (peminangan)
: Pembayaran Emas kawin
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISTILAH
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.
Latar Belakang
1
2.
Alasan Pemilihan Judul
3
3.
Rumusan Masalah
4
4.
Tujuan Penelitian
4
5.
Manfaat Penelitian
4
1. Manfaat Teoritis
4
2. Manfaat Praktis
5
6.
Metode Penelitian
5
7.
Lokasi Penelitian
6
8.
Kerangka Penulisan
7
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL HUKUM ADAT PERKAWINAN
2.
DI INDONESIA
8
Hukum Adat Perkawinan di Indonesia
8
2.1.1 Perkawinan Menurut Perundang-undangan
2.1.2 Perkawinan Menurut Agama Kristen
2.2
Perkawinan Menurut Hukum Adat Raja Ampat
2.3
Kesejahteraan Sosial Dalam Konteks Hukum Adat Perkawinan
Di Raja Ampat
16
18
21
26
BAB III ORANG RAJA AMPAT DAN HUKUM ADAT PERKAWINAN
29
3.
29
Gambaran Umum Kabupaten Raja Ampat
3.1
Keadaan Umum Distrik Kota Waisai
30
3.1.1 Identifikasi Penduduk
31
3.1.2 Mata Pencarian dan Tingkat Ekonomi Masyarakat
33
3.1.3 Sistem Kepercayaan Masyarakat Raja Ampat
33
3.1.4 Sistem Sosial Kemasyarakatan
34
3.1.5 Sistem Kekerabatan
39
3.1.6 Sistem Kepemimpinan Adat Raja Ampat
41
3.1.7 Situasi Ekonomi Politik
42
3.3
Proses Perkawinan Adat Raja Ampat (USBA)
42
3.3.1 Peminangan
42
3.3.2 Penyerahan (harta) Emas Kawin / Ararem
43
3.4
Hubungan Pemerintah, Gereja dan Adat Dalam Perkawinan
54
BAB IV MAKNA PENYERAHAN (HARTA) EMAS KAWIN
4.
DAN DAMPAKNYA
58
Makna Penyerahan (Harta) Emas Kawin
58
4.1
59
Tujuan Penyerahan Emas Kawin
4.1.1
Emas Kawin Sebagai Tanda Pengesahan Perkawinan
60
4.1.2
Emas Kawin Sebagai Fungsi Kontrol Perkawinan
60
4.2
Dampak Penyerahan Emas Kawin Terhadap Kesejahteraan Keluarga PNS
61
BAB V PENUTUP
65
5.
65
Kesimpulan
LAMPIRAN
68
DAFTAR KEPUSTAKAAN
70
ABSTRAK
Persoalan hukum adat perkawinan tidak lagi menjadi persoalan adat dan budaya
semata, terutama bagi Indonesia sebagai negara yang kaya akan kemajemukan suku bangsa.
Dengan kata lain adat tidak dapat dipisahkan dari hidup bersosial dan bermasyarakat, namun
pada kenyataannya adat-istiadat telah teralienasi dalam Undang-Undang Perkawinan sebagai
payung hukum bagi masyarakat, namun adat-istiadat begitu melekat pada diri masyarakat
lokal. Fenomena pengaruh hukum adat terhadap kesejahteraan keluarga PNS di Kabupaten
Raja Ampat, masih ada PNS yang telah berkeluarga namun belum melaksanakan perkawinan
sah yang dicatatkan oleh negara, oleh karena tersangkut masalah adat yang belum
terselesaikan, mengakibatkan dampak yang merugikan keluarga PNS dalam bidang sosial,
ekonomi, religi dan budaya. Dampak langsung dari persoalan ini adalah keluarga (isteri dan
anak) PNS tidak diakui secara sah oleh negara, sehingga berimbas pada kesejahteraan
keluarga secara holistik. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,
penulis mengumpulkan data atau informasi dari berbagai aspek atau bidang dalam kehidupan
PNS dan keluarga PNS. Maka menyangkut problematika hukum adat ini penulis
menggunakan teori C. Van Vollenhoven dan teori kesejahteraan James Midgley.
Hukum adat perkawinan sebagai norma atau aturan memiliki nilai positif, namun
hukum adat perkawinan yang memberatkan masyarakat adat itu sendiri perlu mengalami
perubahan dalam bentuk maupun simbolnya, agar dapat dilaksanakan demi kelestariannya
dan berguna bagi masyarakat adat.
Dengan demikian, status perkawinan PNS erat kaitannya atau memberi dampak pada
hak-hak sipil keluarga PNS seperti gaji, tunjangan-tunjangan, pengakuan sah yaitu hak anak
diberi nama, hak akta kelahiran di dalam peraturan negara, hak isteri dan anak untuk
mendapatkan pelayanan pemberkatan pernikahan dan sakramen baptisan kudus oleh gereja,
serta hak pemenuhan pengakuan adat.
Kata Kunci : Kesejahteraan, Hukum Adat, Pegawai Negeri Sipil
ii
KESEJAHTERAAN KELUARGA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI KABUPATEN RAJA AMPAT
TESIS
Diajukan Kepada:
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
MARICE SYUL DIMARA
NIM: 752012013
FAKULTAS TEOLOGI
Program Studi Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Sayta Wacana
Salatiga
2014
MOTTO
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya
kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikannya kepadamu (Yohanes 15:16).
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tesis ini ku persembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus
Juruselamat Manusia
Keluargaku tercinta, Bapa terkasih Drs. Ferdinand Dimara, M.Si dan Ibu R. Sroyer/Dimara,
suamiku tercinta Pedro Baray, S.Th, M.Mis dan anakku Izaac Froeilan untuk kasih sayang,
doa dan pengertian yang selalu diberikan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan
penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai tugas akhir untuk
diajukan kepada Program Studi Magister Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya
Wacana. Selesainya tesis ini tidak terlepas dari dukungan moril, bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan pada Fakultas
Teologi Magister Sosiologi Agama UKSW dan penyelesaian tesis ini, karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Pdt. Dr. Retnowati selaku Pembimbing I sekaligus penguji, ditengah-tengah
kesibukannya bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada penulis
sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
2.
Pdt. Dr. Tobias Messakh selaku Pembimbing II sekaligus penguji, dalam kesibukannya
tetap bersedia mengarahkan dan membimbing penulis sehingga tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3.
Pdt. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo selaku dosen penguji, terima kasih untuk kesediaan
bapak yang telah menguji dan memberikan penilaian kepada tesis penulis.
4.
Semua dosen pada Program Studi Pascasarjana Magister Sosiologi Agama yang telah
memberikan dan mengajarkan ilmu yang sangat berguna bagi penulis : Pdt. Prof. John
Titaley, Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, M.Th, Dr. David Samiyono, Pdt. Dr. Retnowati,
Pdt. Dr. Tobias Messakh, Bapak Haryono Semangun, Bapak Flip Litaay, Mbak Liana
yang telah banyak membantu penulis dalam keperluan administrasi perkuliahan.
5.
Pdt. G. Burdam, S.Ag, M.Th selaku Ketua Klasis Raja Ampat Utara yang telah
memberikan rekomendasi bagi penulis untuk melanjutkan studi.
6.
Pdt. M. Mamoribo, S.Th selaku Ketua Pelayan Harian Majelis Jemaat GKI Alfa Omega
Waisai, terima kasih telah memfasilitasi penulis dalam penelitian dan penyelesaian
tesis.
7.
Kedua orangtua yang mengasihi penulis, Drs. Ferdinand Dimara, M.Si dan Ibu. Robeka
Sroyer/Dimara, terima kasih untuk kerja keras, pengorbanan dan doa dalam mendukung
penulis menyelesaikan studi, serta adik-adik ku Ineke, Yohana, Regina yang juga
memberikan dukungan.
8.
Pedro Baray, S.Th, M.Mis suamiku yang dengan penuh cinta menemani penulis
melangkah menyelesaikan studi sekaligus berperan ganda merawat anak kami sukacita
kami Izaac Froeilan Baray-Dimara, sebagai anak kurang menerima haknya untuk
mendapatkan seluruh waktuku merawat dan mendidiknya.
9.
Responden dan Jemaat Alfa Omega Waisai, terima kasih atas kesediaan dan kerja sama
yang baik sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
10.
Teman-teman Angkatan 2007 Cantate Domino STT GKI I.S.Kijne Jayapura, terima
kasih tetap mensupport dan menolong penulis melepas kepenatan dengan cerita lucu
penuh inspirasi diujung telepon.
11.
Selina Rahayaan dan Sari Malatuni, kedua sobat perjuangan sekaligus teman diskusi
yang bersedia berbagi suka-duka di perantauan.
12.
Pihak-pihak yang tidak sempat disebutkan namanya, namun secara langsung maupun
tidak langsung telah memberikan kontribusi bagi penulis dalam menyelesaikan tesis.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu diharapkan tanggapan dan saran yang membangun untuk kesempuraan tesis ini.
Salatiga, Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISTILAH
War
Dohar
Betani
Mohamad
Sim
Aberdado
Mnu
Kma
Sna
Mebin
Me
Namek
Napirem
Kainkain karkara Mnu
Mananwir Mnu
Farbakbuk Bekaku
Farbakbuk Manibow
Parbakbuk Bebur
Farbakbuk Kinkafsr
Farbakbuk Bin Byak
Farbakbuk Women
Farbuk Indawer
Mambri
Pirepen
Maranfandu
Anumbin
Bembepon
Mormore
Fakoki &Paasrefi
Kankein adir
Kakes
Ararem
: Raja di Waigeo
: Raja di Batanta atau lilinta
: Raja di Salawati
: Raja di Missol atau Waigama
: Sejumlah keluarga Batih
: Rumah Marga
: Kampung
: Saudara laki-laki ayah (adik ayah)
: Saudara perempuan ibu (adik Ibu)
: Saudara perempuan Ayah
: Saudara laki-laki ibu
: Saudara sepupu laki-laki dari ayah atau ibu
: Saudara sepupu silang dari saudara perempuan ayah
maupun saudara laki-laki ibu
: Dewan Kampung
: Kepala Kampung
: Perkawinan Murni
: Perkawinan Kenalan
: Kawin Lari
: Perkawinan Pergantian
: Perkawinan Pengganti Korban Pembunuhan
: Perkawinan Hadiah Perampasan Sebagai Budak
: Nikah Wanita Kembali
: Laki-laki Biak Sejati / Kuat
: Tanda Jadi (Pengikat)
: Penyerahan Setengah Jadi
: Mengambil anak perempuan sebagai Isteri
: Piring Kepala (piring dulu)
: Piring Mangkuk
: Keperkasaan laki-laki
: Dewan Soko Guru
: Lamaran (peminangan)
: Pembayaran Emas kawin
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISTILAH
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.
Latar Belakang
1
2.
Alasan Pemilihan Judul
3
3.
Rumusan Masalah
4
4.
Tujuan Penelitian
4
5.
Manfaat Penelitian
4
1. Manfaat Teoritis
4
2. Manfaat Praktis
5
6.
Metode Penelitian
5
7.
Lokasi Penelitian
6
8.
Kerangka Penulisan
7
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL HUKUM ADAT PERKAWINAN
2.
DI INDONESIA
8
Hukum Adat Perkawinan di Indonesia
8
2.1.1 Perkawinan Menurut Perundang-undangan
2.1.2 Perkawinan Menurut Agama Kristen
2.2
Perkawinan Menurut Hukum Adat Raja Ampat
2.3
Kesejahteraan Sosial Dalam Konteks Hukum Adat Perkawinan
Di Raja Ampat
16
18
21
26
BAB III ORANG RAJA AMPAT DAN HUKUM ADAT PERKAWINAN
29
3.
29
Gambaran Umum Kabupaten Raja Ampat
3.1
Keadaan Umum Distrik Kota Waisai
30
3.1.1 Identifikasi Penduduk
31
3.1.2 Mata Pencarian dan Tingkat Ekonomi Masyarakat
33
3.1.3 Sistem Kepercayaan Masyarakat Raja Ampat
33
3.1.4 Sistem Sosial Kemasyarakatan
34
3.1.5 Sistem Kekerabatan
39
3.1.6 Sistem Kepemimpinan Adat Raja Ampat
41
3.1.7 Situasi Ekonomi Politik
42
3.3
Proses Perkawinan Adat Raja Ampat (USBA)
42
3.3.1 Peminangan
42
3.3.2 Penyerahan (harta) Emas Kawin / Ararem
43
3.4
Hubungan Pemerintah, Gereja dan Adat Dalam Perkawinan
54
BAB IV MAKNA PENYERAHAN (HARTA) EMAS KAWIN
4.
DAN DAMPAKNYA
58
Makna Penyerahan (Harta) Emas Kawin
58
4.1
59
Tujuan Penyerahan Emas Kawin
4.1.1
Emas Kawin Sebagai Tanda Pengesahan Perkawinan
60
4.1.2
Emas Kawin Sebagai Fungsi Kontrol Perkawinan
60
4.2
Dampak Penyerahan Emas Kawin Terhadap Kesejahteraan Keluarga PNS
61
BAB V PENUTUP
65
5.
65
Kesimpulan
LAMPIRAN
68
DAFTAR KEPUSTAKAAN
70
ABSTRAK
Persoalan hukum adat perkawinan tidak lagi menjadi persoalan adat dan budaya
semata, terutama bagi Indonesia sebagai negara yang kaya akan kemajemukan suku bangsa.
Dengan kata lain adat tidak dapat dipisahkan dari hidup bersosial dan bermasyarakat, namun
pada kenyataannya adat-istiadat telah teralienasi dalam Undang-Undang Perkawinan sebagai
payung hukum bagi masyarakat, namun adat-istiadat begitu melekat pada diri masyarakat
lokal. Fenomena pengaruh hukum adat terhadap kesejahteraan keluarga PNS di Kabupaten
Raja Ampat, masih ada PNS yang telah berkeluarga namun belum melaksanakan perkawinan
sah yang dicatatkan oleh negara, oleh karena tersangkut masalah adat yang belum
terselesaikan, mengakibatkan dampak yang merugikan keluarga PNS dalam bidang sosial,
ekonomi, religi dan budaya. Dampak langsung dari persoalan ini adalah keluarga (isteri dan
anak) PNS tidak diakui secara sah oleh negara, sehingga berimbas pada kesejahteraan
keluarga secara holistik. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,
penulis mengumpulkan data atau informasi dari berbagai aspek atau bidang dalam kehidupan
PNS dan keluarga PNS. Maka menyangkut problematika hukum adat ini penulis
menggunakan teori C. Van Vollenhoven dan teori kesejahteraan James Midgley.
Hukum adat perkawinan sebagai norma atau aturan memiliki nilai positif, namun
hukum adat perkawinan yang memberatkan masyarakat adat itu sendiri perlu mengalami
perubahan dalam bentuk maupun simbolnya, agar dapat dilaksanakan demi kelestariannya
dan berguna bagi masyarakat adat.
Dengan demikian, status perkawinan PNS erat kaitannya atau memberi dampak pada
hak-hak sipil keluarga PNS seperti gaji, tunjangan-tunjangan, pengakuan sah yaitu hak anak
diberi nama, hak akta kelahiran di dalam peraturan negara, hak isteri dan anak untuk
mendapatkan pelayanan pemberkatan pernikahan dan sakramen baptisan kudus oleh gereja,
serta hak pemenuhan pengakuan adat.
Kata Kunci : Kesejahteraan, Hukum Adat, Pegawai Negeri Sipil
ii