Komposisi dan Struktur Sapling di Kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Sumatera Utara

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Hutan merupakan salah satu pusat keanekaragaman jenis tumbuhan yang belum
banyak diketahui dan perlu terus untuk dikaji. Di kawasan hutan terdapat
komunitas tumbuhan yang didominasi oleh pepohonan dan tumbuhan berkayu
lainnya (Spurr dan Barnes, 1980). Dalam hutan sering terbentuk rumpangrumpang baik secara alam maupun buatan, baik terjadi dalam ukuran yang lebar
maupun sempit. Rumpang di hutan akan tertutup kembali jika banyak terdapat
anakan pohon. Dengan diketahuinya kondisi anakan pohon yang ada di rumpang
hutan, dapat diperoleh gambaran proses regenerasi tegakan secara alami
(Indriyanto, 2006).
Kondisi lingkungan tempat tumbuh yang mendukung pertumbuhan anakan
pohon meliputi kondisi iklim, tanah, dan organisme yang menguntungkan bagi
pertumbuhan anakan pohon. Artinya, semua faktor tersebut harus berada pada
kisaran toleransi yang didinginkan oleh anakan pohon untuk pertumbuhannnya.
Faktor lingkungan tempat tumbuh lainnya berupa iklim yang meliputi penyinaran
matahari (intensitas cahaya matahari), kelembapan udara, temperatur udara, dan
curah hujan (Indriyanto, 2008). Tingginya kekayaan jenis pada tingkat sapling

merupakan hal yang sangat baik karena permudaan tingkat sapling inilah yang
akan menggantikan permudaan tingkat pohon dan tingkat tiang, maka permudaan
tingkat sapling yang akan menggantikan dan mendominasi kawasan tersebut
(Edwar et al., 2011).
Keberadaan tingkat sapling dalam suatu komunitas vegetasi sangatlah
penting sebagai indikator stabilitas komunitas yang berkaiatan dengan stabilitas
lingkungan (Riyanto et al., 2007). Pada umumnya warga hanya boleh mengambil
kayu yang berada di Deleng Macik bila batang pohon kayu tersebut sudah tua,
warga mengambil pohon kayu untuk membangun rumah (Ginting, 2010). Oleh
sebab itu, perlu adanya penelitian tentang keberadaan sapling di kawasan Deleng
Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan sehingga dapat memprediksi regenerasi

Universitas Sumatera Utara

2

sapling di masa yang akan datang, serta kelangsungan hidup masyrakat sekitar
tentang pentingnya hutan bagi kehidupan. Menurut Idris et al., (2013),
Sumberdaya hutan pada kenyataannya rentan mengalami perubahan baik secara
alamiah maupun sebagai akibat dari aktivitas manusia (antropogenik), sehingga

peran hutan dalam berbagai aspek tersebut dapat menjadi tidak maksimal atau
bahkan sebaliknya. Dalam hal ini, informasi tentang karakteristik hutan khususnya
keadaan vegetasi penting untuk menunjang perencanaan dan evaluasi penerapan
suatu model pengelolaan hutan.

1.2. Permasalahan
Pada saat ini kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan
sudah dirambah hutannya sehingga mengalami kerusakan. Berkenaan dengan itu,
maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai komposisi dan struktur sapling di
kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo
Sumatera Utara.

1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan komposisi dan struktur
sapling di kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten
Karo Sumatera Utara.

1.4. Manfaat
Penelitian ini dapat memberikan informasi serta digunakan sebagai acuan
dalam pengelolaan hutan alam tentang komposisi dan struktur sapling di kawasan

Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara