S IND 1104186 Chapter5

171

BAB 5
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap
persoalan potret Jugun Ianfu dalam novel 5 Kelopak Mawar Berbisa karya Ria
Jumriati, sampailah pada kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1 Analisis Struktur Novel
Untuk mengetahui struktur novel, maka perlu dilakukan analisis terhadap
unsur-unsur novel tersebut. Analisis struktur dimulai dengan analisis pengaluran
dan alur. Dalam pengaluran ditemukan 209 sekuen induk. Dari ke-209 sekuen
induk tersebut termasuk di dalamnya 2 sekuen prospektif atau bayangan yang
menampilkan kejadian yang belum terjadi dan 14 sekuen ingatan. Ke-14 sekuen
ingatan tersebut terdiri dari sembilan sekuen sorot balik (sekuen yang
menampilkan kembali masa lampau dalam beberapa rangkaian peristiwa) dan
empat sekuen kilas balik (sekuen yang menampilkan kembali masa lampau dalam
satu peristiwa saja). Kemudian dari analisis alur ditemukan 80 fungsi utama yang
mempunyai hubungan sebab akibat antara peristiwa satu dengan peristiwa
lainnya.

Selanjutnya, hasil analisis tokoh dan penokohan. Analisis tokoh dibagi
menjadi dua bagian. Pertama, adalah tokoh utama dan yang kedua adalah tokoh
tambahan. Dalam novel ini terdapat empat tokoh utama, yaitu Marni, Winarsih,
Rumijah dan Hana. Sementara itu, tokoh tambahan terdapat 55 tokoh tambahan
yang berada di lingkungan tokoh utama dan menjalin erat jalannya cerita. Tokoh
tambahan tersebut ada yang cukup intens ditampilkan, seperti Mbok Sagiyem,
Mbah Suryo, Mr. Yoshida, Hori Motokura, Broto dan Kenichi, ada pula yang
hanya ditampilkan pada bagian-bagian tertentu saja namun tetap mendukung alur
cerita. Dalam melakukan analisis terhadap tokoh-tokoh tersebut, peneliti melihat
berdasarkan tingkat kemunculan dan fungsi tokoh di dalam cerita berdasarkan
narasi pencerita, dialog antar tokoh, perilaku tokoh, dan pandangan tokoh lain.
Teknik penokohan yang digunakan pengarang, yaitu melalui penamaan,
Raden Mira Mustika M, 2016
POTRET JUGUN IANFU DALAM NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

171

172


pernyataan, penegasan, dialog antar tokoh, percakapan monolog, tingkah laku
tokoh, dan tindakan tokoh lain.
Analisis latar meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar
tempat yang digunakan pengarang dalam novel ini seluruhnya berada di Negara
Indonesia saat zaman penjajahan Jepang. Lebih sempit lagi, dijelaskan latar
tempat yaitu, rumah bordir tempat dimana para perempuan yang di jadikan Jugun
Ianfu di sekap, kota Jakarta latar dimana ketika Winarsih menikah dengan Broto
dan pindah ke kota Jakarata , rumah Marni, bukit dimana Winarsih mencari
dedaunan liar untuk dijadikan ramuan jamu.
Sementara itu, latar waktu yang digunakan pengarang merupakan latar
waktu yang terjadi di Indonesia, yakni latar waktu dini hari, pagi hari, siang hari,
sore dan malam hari. Selain itu, latar waktu lainnya adalah tahun berlangsungnya
peristiwa. Dalam novel ini cerita diawali pada tahun 1942 hal tersebut ditunjukkan
oleh pengarang secara eksplisit. Latar waktu yang digunakan pengarang ditujukan
untuk mendukung latar tempat dalam cerita.
Selanjutnya

adalah

latar


sosial,

dalam

novel

ini

latar

sosial

menggambarkan mengenai masyarakat di Desa yang tidak bisa menerima
ikehadiran Marni di tengah-tengah warga kampung. Dan latar sosial lainnya
adalah berdirinya pabrik yang banyak para petingginya adalah orang-orang
Jepang. Mengetahui pabrik tersebut berdiri di depan kedai Winarsih akhirnya
Winarsih melanjutkan dendam kesumatnya pada orang-orang ber ras Jepang, ia
mencari mangsa untuk meracuni para petinggi Jepang itu.
Dalam analisis penceritaan, kehadiran pencerita yang ditemukan dalam

novel 5 Kelopak Mawar Berbisa adalah pencerita ektern. Hal tersebut dapat
dilihat karena pencerita tidak hadir dalam teks. Pencerita menggunakan
pronomina ‘dia’ atau ‘ia’ yang merupakan orang ketiga tunggal. Pencerita dalam
novel ini hadir di luar karya sastra, dalam beberapa peristiwa penggunaan
pronomina ‘dia’ diganti dengan nama tokoh-tokohnya atau julukan tokoh. Peneliti
menyimpulkan bahwa kehadiran pencerita ektern muncul di seluruh bagian cerita
dan menjadi satu-satunya pencerita yang hadir karena peneliti tidak menemukan
adanya pencerita intern. Meskipun begitu, pencerita ektern ini merupakan

Raden Mira Mustika M, 2016
POTRET JUGUN IANFU DALAM NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

173

pencerita serba tahu yang mendukung keseluruhan isi cerita, sehingga membuat
cerita seolah tidak berjarak dan sangat dekat dengan pembaca.
Analisis struktur yang terakhir adalah tipe penceritaan, dalam novel ini
tipe penceritaan yang digunakan pengarang meliputi tiga tipe penceritaan, yaitu
wicara yang dilaporkan, wicara yang dinarasikan, dan wicara yang dialihkan. Pada

wicara yang dilaporkan, pengarang melaporkan keseluruhan isi teks dalam bentuk
dialog tokoh atau kalimat-kalimat langsung. Berikutnya adalah wicara yang
dinarasikan, dalam hal ini pengarang memaparkan peristiwa-peristiwa yang
dialami oleh tokoh. Selanjutnya wicara yang dialihkan, pada tipe ini pencerita
memperlihatkan mengenai pandangan tokoh atau pencerita tentang sesuatu,
biasanya merupakan monolog tokoh.

5.2 Dominasi Penjajah Jepang di Indonesia
Dalam novel 5 Kelopak Mawar Berbisa dominasi penjajah terlihat pada
beberapa bagian, diantaranya terdapat pada alur yang menceritakan penjajahn
Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Pada zaman penjajahan tersebut terlihat
penderitan masyarakat Indonesia, di antaranya tanam paksa, kerja rodi dan
sebagaian perempuan-perempuan pribumi di culik untuk dijadikan Jugun Ianfu.
Dominjasi penjajah Jepang pada novel 5 Kelopak Mawar berbisa ini
menceritakan tokoh utama yaitu Marni yang di culik oleh tentara Jepang ke barak
nista untuk dijadikan Jugun Ianfu, selanjutnya dalam novel 5 Kelopak Mawar
Berbisa digambarkan situasi di rumah bordir dimana para perempuan-perempuan
pribumi di jadikan Jugun Ianfu oleh tentara Jepang, mereka mendapatkan
pelecehan seksual dan kekerasan fisik. Dominasi penjajah ini terlihat pula pada
saat Kemerdekaan Indonesia, dimana sebagian orang-orang ber ras Jepang

menetap di Indonesia namun tidak menjajah karena Indonesia telah merdeka.
5.3 Potret Jugun Ianfu
Potret Jugun Ianfu dalam novel 5 Kelopak Mawar Berbisa terlihat pada
alur cerita yangt menceritakan tokoh utama yang mendapatkan kekerasan seksual
di rumah bordir, dan beberapa alur yang menggambarkan perempuan-perempuan
pribumi di culik dan dijadikan Jugun. Dalam novel 5 Kelopak Mawar Berbisa
tokoh yang dijadikan Jugun Ianfu adalah Marni sebagai tokoh utama yang di culik
Raden Mira Mustika M, 2016
POTRET JUGUN IANFU DALAM NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

174

ke rumah bordir dan di jadikan Jugun Ianfu sampai akhirnya ditemukan dalam
keadaan tak berdaya banyak luka di sekujur tubuhnya dengan darah keluar dari
kemaluannya dengan mengeluarkan bau busuk, Marsih anak Mbok Karsih
tetangga Mbok Sagiyem yang sama mengalami kekerasan seksual oleh tentara
Jepang namun Marsih tak bertahan lama, ia meninggal setelah beberapa hari
ditemukan, Sunarti adalah anak pak Wardoyo yang mengalami kekerasan seksual,
Sunarti pernah di perkosa saat hendak mencuci pakaian di sungai, namun ia

berhasil kabur meski sempat dipaksa melayani nafsu para serdadu Jepang,
Sumirah anak kecil yang dijadikan Jugun Ianfu, di rumah bordir Sumirah harus
melayani beberapa serdadu Jepang secara paksa namun Sumirah meronta-ronta
dan berteriak melihat Sumirah yang meronta-ronta serdadu Jepang memukul
Sumirah dengan senapan sampai jatuh pingsan, Asih adalah anak kepala desa
yang di jadikan Jugun Ianfu dengan di iming-imingi akan di sekolahkan di Negri
matahari terbit, namun Asih di jadikan Jugun Ianfu oleh tentara Jepang
penderitaan Asih jauh lebih buruk dibanding dengan Jugun Ianfu lainnya karena
selain harus melayani nafsu bejad para serdadu Jepang Asih kerap di ajak untuk
ikut perang namun bukan untuk bverperang atau menjadi perawat, Asih dijadikan
pelacur medan perang oleh para tentara Jepang yang kelelahan saat berperang.

5.4 Bentuk Perlawan Tokoh dalam novel 5 Kelopak Mawar Berbisa karya Ria
Jumriati
Bentuk perlawanan tokoh perempuan dalam novel 5 Kelopak Mawar
Berbisa terlihat dalam beberapa bagian yang menceritakan Mbok Sagiyem dan
Winarsih meracuni beberapa orang Jepang untuk melampiaskan dendamnya atas
penderitaan yang di derita oleh Marni, tidak samapai disitu Winarsih menurunkan
insting sesatnya kepada anak dan cucunya untuk meracuni orang Jepang. Mereka
harus patuh pada Winarsih untuk mencari mangsa orang Jepang untuk diracun.

Selain perlawanan Winarsih untuk meracuni orang-orang Jepang, dalam aluar
terlihat pula bentuk perlawanan fisik Winarsih kepada Purnomo lelaki yang di
tolak pinangannya oleh Winarsih. Saat itu Winarsih sedang mencari ramuan untuk
dijadikan racun, di balik semak-semak Purnomo tengah mengikuti Winarsih
sampai akhirnya Purnomo berusaha memperkosa Winarsih namun ia terus
Raden Mira Mustika M, 2016
POTRET JUGUN IANFU DALAM NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

175

berusaha melawan dengan meronta-ronta dan meminta tolong. Selain itu bentuk
perlawanan juga di terlihat pada alur dimana Mbok Sagiyem meracuni Pak Warso
‘Si Bos tengkulak’ yang kerap merayu Mbok Sagiyem untuk menikahi Winarsih
dan Marni. Bentuk perlawanan tersebut di terlihat pula pada alur dimana Winarsih
meracuni Anis teman sekolahnya yang kerap kali mengejeknya karena keadaan
Marni.

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti merekomendasikan beberapa
hal.

1. Dalam novel ini masih banyak hal menarik yang peneliti temukan tetapi
tidak peneliti kaji. Hal tersebut diantaranya adalah mengenai kepribadian
tokoh Winarsih dalam novel 5 Kelopak Mawar Berbisa. Permasalahan itu
relevan dikaji dengan pendekatan psikologi sastra. Oleh karena itu, peneliti
merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk dapat melanjutkan
penelitian ini dengan tinjauan psikologi sastra.
2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini dapat dijadikan refleksi serta
kesadaran khususnya kaum perempuan dalam masa penjajahan yang
mengalami diskriminasi.

Raden Mira Mustika M, 2016
POTRET JUGUN IANFU DALAM NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu