Penilaian Autentik

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu
evalusi pembelajaran yang berupa penilaian untuk mengetahui hasil
belajar siswa, dalam dunia pendidikan terdapat banyak macam jenis
penilaian salah satunya adalah penilaian autentik.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Karena, Penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung
fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta
didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang
lebih autentik. Karenanya, Penilaian autentik sangat relevan dengan
pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran Matematika.
Pada saat ini masih banyak seorang pengajar masih menggunakan
teknik penilaian konvensional, teknik tersebut masih belum efektif untuk
mengetahui kualitas hasil belajar siswa. Maka dari itu untuk meningkatkan
kompetensi


pembelajaran

siswa

khususnya

dalam

pembelajaran

matematika perlu penilaian yang lebih efektif salah satunya menggunakan
penilaian autentik.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian autentik?
2. Bagaimana tujuan penilaian autentik?
3. Bagaimana prinsip-prinsip penilaian autentik ?
4. Apa saja aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian autentik?
5. Bagaimana teknik penilaian autentik?
6. Bagaimana aplikasi penilaian autentik dalam pembelajaran
matematika?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penilaian autentik
2. Mengetahui tujuan penilaian autentik
3. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip penilaian autentik

1

4. Mengetahui dan memahami aspek-aspek yang digunakan dalam
penilaian autentik
5. Mengetahui dan memahami teknik penilaian autentik
6. Mengetahui dan memahami aplikasi penilaian autentik dalam
pembelajaran matematika

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian


otentik

menganut

konsep

ipsative

yaitu

perkembangan hasil belajar siswa diukur dari perkembangan
siswa itu sendiri sebelum dan sesudah mendapatkan materi
pembelajaran perkembangan siswa yang satu tidak boleh
dibandingkan dengan siswa yang lain Oleh karena itu
penilaian autentik tidak mengenal ranking dengan rangking
hanya eksistensi siswa tertentu saja yang dihargai Sedangkan
yang lainnya tidak mendapat perhatian dari guru[ CITATION
Mun15 \l 1057 ].
Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan
atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan dan

pengetahuan [ CITATION Hos14 \l 1057 ]. Istilah Penilaian merupakan
sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata,valid, atau reliabel [ CITATION Sig14 \l
1057 ].
Penilaian Autentik adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan
berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat
mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
menyelesaikan masalah.
Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti
Penilaian autentik, berikut ini dikemukakan
American

beberapa

definisi.

Dalam

Librabry Association Penilaian autentik didefinisikan sebagai


proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap
peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton
Public School, Penilaian autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan

3

kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik.
Wiggins mendefinisikan Penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas
kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang
ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis,
merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya
[ CITATION Sig14 \l 1057 ].
Cakupan penilaian
Dalam kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dirumuskan sebagai berikut:






KI-1 : Kompetensi inti sikap spiritual
KI-2 : Kompetensi inti sikap sosial
KI-3 : Kompetensi inti pengetahuan
KI-4 : Kompetensi inti keterampilan

Aspek KI dalam setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD, jadi,
untuk setiap materi pokok itu memuat 4 KD sebagai berikut:


KD pada KI-1 : aspek sikap spiritual (untuk mata pelajaran tertentu



bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok).
KD pada KI-2 : aspek sikap sosial (untuk mata pelajaran tertentu
bersifat relatif generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada

KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2).
 KD pada KI-3 : aspek pengetahuan
 KD pada KI-4 : aspek keterampilan [ CITATION Hos14 \l 1057 ]

B. Tujuan Penilaian autentik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakuakan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
C. Prinsip-prinsip penilaian autentik
1. Penilaian harus di tujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Metode penilaian/Penilaian harus dirancang sedemikian rupa sehingga
siswa mampu mendemonstrasikan bukan mengungkap apa yang mereka
tidak diketahui.
3. Penilaian bersifat oprasional

4

4. Kualitas alat Penilaian harus objektif
D. Metode penilaian autentik
Metode penilaian autentik sangat berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran semakin banyak aktivitas
pembelajaran mampu dinilai dalam portofolio semakin baik
pula hasil pembelajaran tersebut.[ CITATION Mun15 \l 1057 ]
Hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam metode

penilaian autentik
 dalam penilaian autentik kemajuan siswa di lihat dari
kompetensi siswa tersebut dalam menerima pembelajaran,
kompetensi siswa dapat dilihat dari keseluruhan proses
belajar pembelajaran.
 pada saat sebuah proses pembelajaran berlangsung saat
itulah waktu yang sangat pas untuk mengambil penilaian
dengan demikian pada saat selesai mengajar guru tersebut
sudah mendapatkan nilai dari proses pengajaran penilaian
dilakukan pada proses pembelajaran bukan pada akhir
pembelajaran.
 dengan paradigma baru ini penilaian siswa dilakukan
setelah proses pembelajaran sehari-harinya pada saat
sebuah

sistem

sekolah

ingin


mengetahui

Bagaimana

penilaian siswa pada 3 bulan 6 bulan atau 1 tahun
pembelajaran

maka

dipakai

metode

average

dari

kompetensi yang terangkum dalam portofolio.
 model pelaporan menggunakan penilaian autentik dapat

dilakukan sewaktu-waktu tidak harus menunggu 3 bulan 6
bulan atau 1 tahun
E. Aspek Penilaian
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu:
Ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.
1. Penilaian Kompetensi Sikap (Attitude)

5

Dalam

dunia

pendidikan

seorang

pendidik

melakukan


penilaian

kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman
sejawat” (peer evalution) oleh peserta didik dan jurnal [ CITATION Hos14
\l 1057 ]. Penilain ini juga merupakan salah penilaian yang digunakan
untuk menentukan hasil belajar siswa. Pada aspek afektif dapat dilakukan
dengan menggunakan angket/Kuesioner, inventori dan pengamatan
(observasi) [ CITATION Mim072 \l 1057 ].
Menurut Krathwohl (1964) dalam Uzer, Usman (2000) Yang dikutip
oleh Arnie Fajar, 2004 : 225 Klasifikasi penilaian ranah afektif menurutnya
terdiri dari :
a. Penerimaan (Kemampuan yang mengacu kepada kesukarelaan,
memberikan respon terhadap stimulasi yang teapat ).
b. Pemberian respon (Kemampuan yang mengacu

kepada

keikutsertaan siswa secara aktif, menjadi peserta dan tertarik).
c. Penilaian (Kemampuan yang mengacu kepada nilai atau
pentingnya keikutsertaan diri pada objek atau kejadian tertentu
dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak
menghiraukan).
d. Pengorganisasian (kemampuan yang mengacu kepada penyatuan
nilai yang menimbulkan suatu sikap tertentu).
e. Karakteristik (Kemampuan yang mengacu kepada karakter dan
gaya hidup seseorang). Pada ranah ini dapat terjadi adanya
hubungan antara ketentuan pribadi, social, dan emosi siswa.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a. Instrumen tes tulis, berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Instrumen tes lisan, berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh guru
secara ucap/oral, sehingga peserta didik merespon pertanyaan
tersebut, sehingga menimbulkan keberanian dari siswa. Jawaban dapat
berupa kata, frase, kalimat atau paragraf yang diucapkan.
c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas [ CITATION Hos14 \l 1057 ].
Aspek kognitif berhubungan dengan berfikir termasuk didalamnya
kemampuan

memahami,

menghapal,

mengaplikasi,

menganalisis,

6

mensintesis dan kemampuan mengevaluasi [ CITATION Mim072 \l
1057 ]. Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan
berdasarkan hapalan saja. Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut
untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh
suatu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut
untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru. Pada
tingkat analisis, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke
dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan
pendapat serta menemukan hubungan sebab akibat. Pada tingkat sintesis,
peserta didik dituntut untuk mampu mengaitkan dan menyatukan berbagai
element dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru
yang lebih menyeluruh. Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi
informasi seperti buku, sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk
didalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan
[ CITATION Mim072 \l 1057 ].
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan intelektual
yang sederhana. Bentuk tes kognitif diantaranya : (1) tes atau pertanyaan
lisan dikelas, (2) pilihan ganda (3) uraian objektif, (4) uraian non objektif
atau uraian bebas, (5) jawaban atau isian singkat, (6) menjodohkan, (7)
portofolio dan (8) performans [ CITATION Mim072 \l 1057 ].
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
a. Tes praktik/kinerja atau perfomance yaitu penilaian yang menuntut
respons berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b. Penilaian projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang

bersifat

reflektif-integratif

untuk

mengetahui

minat,

perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu [ CITATION Hos14 \l 1057 ].

7

Menurut Leighbody (1968) yang dikutip oleh Mimin Haryanti ,
2007:26 dalam buku model dan teknik penilaian pada satuan
pendidikan menyatakan bahwa penilaian psikomotor sebaiknya
mencakup : Pertama, Kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap
kerja. Kedua, kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan
menyusun

urutan

pekerjaan.

Ketiga,

kecepatan

siswa

dalam

mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Keempat, kemampuan
siswa dalam membaca gambar dan atau symbol. Kelima, keserasian
bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan.
Perbedaan antara penilaian psikomotor dan penilaian kognitif adalah
pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakuakan dengan tes tertulis,
sedangkan pengukuran hasil belajar psikomotor dilakukan dengan
menggunakan tes unjuk kerja, lembar tugas atau lembar pengamatan.
F. Teknik Penilaian Authentik
Teknik atau metode pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah
cara penilaian kemajuan dan perkembangan belajar peserta didik berdasarkan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan Indikator.
Ada tujuh pendekatan teknik atau metode yang digunakan yaitu :
1. Teknik Penilaian unjuk kerja
Teknik Penilaian unjuk kerja merupakan proses penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu hal).
Teknik ini sangat cocok untuk menilai ketercapaian ketuntasan belajar
yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas/gerak (psikomotor)
[ CITATION Mim072 \l 1057 ]. Teknik Penilaian unjuk kerja
menggunakan pengamatan atau observasi terhadap berbagai konteks untuk
menentukan tingkat ketercapaian kemampuan tertentu dari suatu
kompetensi dasar [ CITATION Mim072 \l 1057 ].

No

Pertanyaan

Hasil Observasi
Ya

Tidak

Buti
r
Soal

1.
Persamaan Kuadrat
1.
Cara menyelesaikan dengan memfaktorkan

8

2.
3.

Cara menyelesaikan menggunakan rumus abc
Cara menyelesaikan dengan melengkapi kuadrat

sempurna
Sistem Persamaan Linear dua variabel
1.
Cara penyelesaian metode grafik
2.
Cara penyelesaian metode substitusi
3.
Cara penyelesaian metode eliminasi

2. Teknik Penilaian Project Work
Project Work merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan peserta didik
dalam waktu tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi terhadap
suatu proses atau kejadian yang dimulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan data dan penyajian data [ CITATION
Mim072 \l 1057 ].
Contoh Teknik Penilaian Proyek
Mata Pelajaran
: ______________________
Nama Proyek
: ______________________
Alokasi Waktu: ______________________
Guru Pembimbing
: ______________________
Nama
: ______________________
NIS
: ______________________
Kelas
: ______________________

No
.
1.
2.

3.

Aspek

Skor (1-5)
1 2 3 4 5

Perencanaan
a. Persiapan
b. Rumusan judul
Pelaksanaan
a. Sistematika penulisan
b. Keakuratan sumber data/informasi
c. Kuantitas sumber data
d. Analisis data
e. Penarikan kesimpulan
Laporan Proyek
a. Performans
b. Presentasi/penguasaan

9

Total Skor

3. Penilaian Produk
Penilaian Produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian jenis ini meliputi penilaian kemampuan peserta
didik terhadap proses pembuatan suatu produk.misalnya teknologi
makanan, karya seni lain sebagainya [ CITATION Hos14 \l 1057 ].
Contoh Penilaian Produk
Mata Ajar
: _________________________________________
Nama Proyek
: _________________________________________
Alokasi Waktu: _________________________________________
Nama Peserta Didik : _________________________________________
Kelas/SMT
: _________________________________________

No.
1
2

Tahapan
Skor (1-5)*
Tahapan Perencanaan Bahan
Tahap Proses Pembuatan:
a. Persiapan alat dan bahan,
b. Teknik pengolahan,
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan, dan

kenersihan).
3
Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik.
b. Inovasi.
Total Skor
4. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis yaitu jenis tes dimana guru dalam mengajukan
butir-butir pertanyaan atau soal dilakukan secara tertulis [ CITATION
Mim072 \l 1057 ]. Meski konsepsi Penilaian autentik muncul dari
ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era
sebelumnya. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik
mampu

mengingat,

memahami,

mengorganisasikan,

menerapkan,

menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang
sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat

10

komprehentif,

sehingga

mampu

menggambarkan

ranah

sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk
esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang
berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama [ CITATION Sig14 \l 1057 ].
5. Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio adalah proses penilaian yang berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan
kemampuan khususnya aspek psikomotor dalam satu periode tertentu
([ CITATION Mim072 \l 1057 ].
Dalam melakukan penilaian portofolio harus memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Asli artinya karya/tugas yang dinilai adalah asli sebagia hasil karya
peserta didik, bukan bajakna/jiplakan karya orang lain.
2. Adanya rasa saling kepercayaan antara guru dan peserta didik, baik
dalam proses penilaian maupun dalam proses menjaga rahasia
tentang pengumpulan informasi hasil belajar (bukan nilai),
karya/tugas belajar peserta didik, sehigga tidak bocor ke pihak lain
yang memungkinkan berdampak negative pada proses belajar,
penilaian bahkan pendidikan.
3. Joint Ownershif, antara guru dengan peserta didik memiliki rasa
saling memiliki terhadap berkas-berkas portofolio, sehingga
adanya upaya dari peserta didik untuk terus memperbaiki hasill
karyanya.
4. Identitas yang tercantum dalam portofolio sebaiknya berisi tentang
keterangan/bukti yang mampu menumbuhkan semangat peserta
didik untuk terus meningkatkan karya kreativitasnya yang lebih
baik lagi.
5. Adanya kesesuaian antara hasil informasi hasil belajar atau karya
dengan pencapaian indicator dari setiap kompetensi dasar/standar
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
6. Penilaian portofolio mencakup penilaian proses belajar dan hasil
belajar.

11

7. Penilaian portofolio terintegrasi dengan kegiatan proses pembelajaran

[ CITATION Mim072 \l 1057 ].
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di
bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas
g.

bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil
penilaian portofolio. [ CITATION Sig14 \l 1057 ]
Berikiut ini contoh penilaian portofolio

No
.

Sekolah

:......................................................

Mata pelajaran

: Bahasa Inggris

Durasi Waktu

: 1 SMT

Nama Siswa

:.....................................................

Kelas/SMT

:.....................................................

SK/KD/PI

Waktu

Speaki
ng

Kriteria
Gramma
Vocab
r

Pronounciatio
n

Ket
.

16/07/
07
24/07/
1

Introduction

07
17/08/
07
Dst....

12

12/09/

2

Writing

07
22/09/
07
15/10/
07
15/11/

3

Memorize

07

Vocab

12/12/
07

Catatan :
SK : Standar Kompetensi
KD : Kompetensi Dasar
PI : Pencapaian Indikator
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja

adalah

Penilaian

yang

bertujuan

untuk

mengetahui seberapa baik subjek belajar telah mampu mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan sasaran pembelajaran
yang telah ditentukan dan berfokus pada penilaian secara langsung yakni
dalam arti langsung yang ditampilkan oleh peserta didik dengan
mengaitkannya dengan berbagai permasalahan nyata yang dihadapi oleh
siswa [ CITATION Hos14 \l 1057 ].
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja:
a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau
tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub indikator yang
harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan
cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh
masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan

13

tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi
standar yang ditetapkan.
c. Skala penilaian (rating

scale).

Biasanya

digunakan

dengan

menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik
sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali.
d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan

cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa
membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk
menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara
seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan
[ CITATION Hos14 \l 1057 ].
G. Aplikasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Matematika
Berikut ini Aplikasi penilaian autentik pembelajaran matematika dalam
a. Pengamatan langsung (observasi)
Sesungguhnya pengamatan langsung ini sering kita lakukan dalam
kegiatan pembelajaran, namun dengan dipersiapkan secara nyata akan
lebih membantu dalam melakukan pengamatan, walaupun sekedar
menyiapkan catatan. Contoh dari hasil pengamatan kelas didapatkan:
No.

Nama Siswa

1.

Andi

andi tidak begitu memahami mengenai materi

Dini

tentang persamaan linear.
dini tidak memahami

2.

Hasil Pengamatan

pencoretan

dalam

persamaan, karena untuk menentukan nilai dia
3.

Sandi

melakukan pengerjaan:
Sandi belum memahami materi trigonometri

4.

Gani

Gani berpikirnya divergen dan sangat terampil
dalam menggunakan jangka.

b. Tanya Jawab
Dalam setiap pertemuan guru maupun siswa berinteraksi melalui proses
tanya jawab mengenai materi matematika yang sedang dibahas.
c. Tugas
Gambaran mengenai perkembangan kualitas belajar matematika dapat
dilihat dari tugas yang diselesaikan. Tugas dapat dikaitkan dengan
fenomena lingkungan atau bisa juga murni mengenai konsep yang ada di

14

matematika. Oleh karena penilaiannya setelah tugas diselesaikan maka
akan sangat bagus jika dikombinasikan dengan teknik lainnya misalnya
dengan wawancara. Misalnya siswa diminta mengukur tinggi tiang
bendera dengan menggunakan identiitas trigonometri.
d. Tes
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, tes dilakukan setelah proses
pembelajaran atau kegiatan selesai. Sayangnya tes seperti biasanya
berujung pada penyekoran. Pragmatis penyekoran sering sebagai
pertimbangan,

sehingga

cenderung

mangabaikan

proses.

Pada

kenyataannya, model pilihan ganda yang paling banyak digunakan. Untuk
memberikan ruang bagi penilaian autentik maka pilihan ganda perlu
ditambah dengan cara pengerjaan.
e. Portofolio
Bahasa sederhana dari potofolio adalah kumpulan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh siswa. Di dalamnya bisa termasuk tugas, hasil tes, laporan,
catatan guru, dan sebagainya. Portofolio merupakan sumber data yang
sangat baik bagi guru. Selain itu portofolio dapat digunakan oleh siswa
untuk melihat perkembangan yang terjadi terhadap dirinya dalam kurun
waktu tertentu. Oleh karena itu setiap portofolio harus diberi catatan
tanggal penyusunannya. Untuk menjamin penilaian benar-benar faktual
maka perlu adanya kombinasi dari berbagai teknik diatas [ CITATION
Sig14 \l 1057 ].

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian Autentik adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan
berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat
mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
menyelesaikan masalah.
komptentensi

Tujuan penilaian autentik untuk meningkatkan

pembelajaran

siswa

khususnya

dalam

pembelajaran

matematika. Dalam penilaian autentik terapat beberapa prinsip dan terdapat 3

15

aspek penilaian yang digunakan dalam penilaian autentik yaitu aspek afektif,
kognitif dan psikomotorik.
Dalam penilaian autentik terdapat beberapa teknik penilaian yaitu
penilaian unjuk kerja, proyek, produk, testulis, Penilaian Portofolio dan
penilaian kinerja.

16

Daftar Pustaka
Arnie, F. (2004). Portofolio dalam pembelajaran IPS. Bandung:
PT.Remaja Rosda Karya.
chatib, M. (2015). sekolahnya manusia. Jakarta: PT Mizan pustaka.
fajar, A. (2004). Portofolio dalam pembelajaran IPS. Bandung:
PT.Remaja Rosda Karya.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Galia Indonesia.
Mimin, H. (2007). Model dan teknik penilaian pada tingkat satuan
pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Mimin, H. (2007). Model dan teknik penilaian pada tingkat satuan
pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Sigit. (2014). Lokakarya Konsep Penilaian Autentik dan Contohnya.
Yogyakarta: P4TK.

17