Analisa Manajemen Aliran Kas Pada PT.PLN (Persero) Area Medan

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Sejarah Perusahaan
Sejarah keberadaan kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923
yang dibangun oleh NV. NIGEM / OGEM Perusahaan swasta Belanda diatas
tanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi Kantor PLN Area Medan Jl. Listrik
No 8 Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan
Pangkalan Berandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga
(oleh NV ANIWM) Brastagi dan Tarutung tahun 1929, di Tanjung Balai tahun
1931, di Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937.
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945,
Aksi Karyawan Perusahaan Listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang
diambil alih dan diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen
Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih tersebut, maka dengan
penetapan Pemerintah No. 1.SD/45 yang ditetapkan tanggal 27 Oktober 1945
sebagai Hari Listrik Nasional.
Pada tanggal 1 Januari 1961 dibentuklah

Badan Pimpinan Umum


Perusahaan Listrik Negara BPU-PLN. Setelah BPU-PLN berdiri dengan SK
Menteri PUT No.19/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan pun
berubah. Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Utara dan Riau
diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi. Pada tanggal 1 Januari 1965, BPUPLN dibubarkan melalui Peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 maka dibentuklah

4

Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik.

Kemudian

dengan terbitnya Peraturan Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah
kerja PLN secara Nasional menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi, dimana
ditetapkan pembagian daerah kerja PLN Sumatera Utara menjadi Eksploitasi– I.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara
tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPTS.009/DIRPLN/66 tanggal
14
April 1966, PLN Eksploitasi-I dibagi menjadi 4 DAN dan 1 Sektor, yaitu DAN
Medan, Binjai, Sibolga, Pematang Siantar ( yang berkedudukan ) di Tebing

Tinggi, karena P.Siantar masih dikelola PLD dan Sektor Glugur.
Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 dan Keputusan Menteri PUTL
No.01 /PRT/73 untuk menetapkan PLN menjadi PERUM yang isinya
mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara untuk
mengelola kelistrikan di seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia.
Surat

Keputusan Menteri

PUTL No.01/PRT/1973

Dalam

menetetapkan PLN

Eksploitasi-I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi –II Sumatera
Utara. Kemudian menyusul terbitnya Peraturan Menteri PUTL No.013/PRT/75
yang mengubah PLN Ekspoitasi menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi
II. Berubah namanya menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.
Kemudian pada tanggal 16 Juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No.

23 / 1994 yang isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan
Umum (PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan
Persero.

5

6

Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan
mendorong perkembangan industri pada Pembangunan Jangka Panjang Tahap II
(PJPT-II) yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan
hubungan yang harmonisasi dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina
dan ditingkatkan terus.
Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya
jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik
dan indikasi pertumbuhan lainnya
Dengan perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara yang terus mengalami
pertumbuhan dengan begitu pesat, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996, dibentuklah organisasi

baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan
dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan perubahan tersebut maka PT
PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara berkonsentrasi pada bidang distribusi
dan penjualan tenaga listrik.
Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara

berubah

namanya menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera berkedudukan di Jl.
Yos Sudarso

No. 284 Medan. Wilayah kerja PT PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Utara meliputi Wilayah Propinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68
km², sebagian besar berada didaratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di
Pulau Nias yang terlihat pada ( Gambar 1 ).

Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota dengan
Kabupaten / Kota tersebut terdiri dari 417 Kecamatan dan secara keseluruhan desa
sebesar 5.856 desa / kelurahan.


Gambar 2.1 Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

B . Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam menjalankan badan usaha, suatu perusahaan harus memiliki
struktur organisasi.Struktur organisasi merupakan komponen dalam suatu badan
usaha / organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian

7

8

kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda –
beda tersebut dikoordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasispesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
dikoordinasikan.

penyampaian

laporan


Struktur organisasi juga menunjukkan spealisasi-spealisasi

pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur organisasi yang digunakan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara Area Medan adalah menggunakan jenis struktur organisasi fungsional “Line
and Staff Organization” atau gabungan dari pada jenis struktur organisasi
fungsional dengan unsur – unsur yang terdiri dari unsure pimpinan, unsur
pelaksanaan, dan unsur pengawasan.
Berikut ini skema dari Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan

C.Uraian Pekerjaan
Berikut adalah uraian pekerjaan pada PT.PLN (PERSERO) Area Medan yaitu :
1. Manajer Area
Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh
sumber daya secara efisien, efektif dan sinergi.Pengelolaan perusahaan
pembangkit, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu
yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan


9

10

pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate Governance(GCG) di
PT. PLN (Persero) Area Medan.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) melakukan kegiatan pengusaha pembangkit (skala kecil) secara efisien,
hemat energy, handal dan ramah lingkungan.
b) Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area
Medan.
c) Memastikan program Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Area Medan, dilaksanakan sesuai penetapan Direksi.
d) Menetapkan

kebijakan

strategis


terkait

pengelolaan

pengusahaan

pembangkitan, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik Area Medan.
e) Menjamin

pengelolaan

kegiatan

pengusahaan

pembangkitan,

pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang
baik dalam upaya peningkatan pelayanan pelanggan.
f) Mengelola sistem manajemen kinerja unit dan manajemen mutu termasuk

menetapkan target kinerja unit-unit dibawah koordinasinya, memonitoring
dan mengendalikan pelaksanaannya.
g) Memastikan pelaksanaan kebijakan pokok pengembangan mekanisme
niaga dan operasi yang telah ditetapkan direksi.
h) Menetapkan kebijakan strategis penyusunan dan pemantauan manajemen
resiko Area Medan.
i) Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota organisasi.
j) Menetapkan laporan Menejemen Area Medan
2. Asissten Manajer (Asman) Jaringan

Bertanggung jawab atas rencana dan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan
Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH) untuk menjamin mutu dan
keandalan jaringan distribusi. Hasil / output pendistribusian energi listrik yang
kontiniu dan handal.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Distribusi.
b) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH.

c) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Distribusi.
d) Melakukan analisa dan evaluasi kinerja Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Distribusi dan PDKB.
e) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan
pelayanan teknik.
f) Melakukan verifikasi dan validasi asset distribusi secara periodik.
g) Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP
untuk setiap jenis pekerjaan distribusi guna tercapainya Zero Accident.
h) Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi dengan Rayon/instansi terkait termasuk PFK.
i) Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien.
2.1 Sub Bagian Supervisor Operasi Distribusi

11

12

Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengoperasian
jaringan distribusi sesuai SOP untuk menjamin keandalan, keamanan, mutu dan

efisien penyaluran tenaga listrik.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Menyusun Program Rencana Kerja Operasi.
b) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi
sesuai SOP.
c) Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala.
d) Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.
e) Mengendalikan dan memonitoring pelaksanaan operasional teknik.
f) Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam rangka
operasi jaringan distribusi.
g) Mengevaluasi kinerja operasi.
2.2 Sub Bagian Supervisor Pemeliharaan Distribusi
Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan
jaringan distribusi untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisiensi
jaringan distribusi.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja (PRK).
b) Melaksanakan dan mengevaluasikan kegiatan pemeliharaan jaringan
distribusi sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan.
c) Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk
meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi termasuk PRK.

d) Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam
pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi.
e) Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi.
2.3 Sub Bagian Supervisor PDKB
Bertanggung jawab dalam mengelola pekerjaan PDKB untuk meningkatkan
keandalan, keamanan, mutu dan efisensi jaringan distribusi.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB.
b) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP.
c) Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dan
Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan.
d) Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan
PDKB.
e) Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat / brevet personil
PDKB.
f) Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB
g) Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala operasi

3. Asisten Manajer (Asman) Transaksi Energi Listrik
Bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan dan Area /
Rayon / Unit terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter transaksi untuk
memenuhi standar operasional yang berlaku.Hasil / output laporan transaksi
energi listrik, susut dan pemeliharaan meter transaksi.

13

14

Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan Manajemen Billing.
b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi sistem AP2T (Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat) terkait dengan proses billing.
c) Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.
d) Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran
SKKI/SKKO.
e) Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energi.
f) Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR, Pemeliharaan
APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter transaksi.
g) Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.
h) Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan
transfer price energy.
i) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan
AMR.
j) Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil
penerapan metrologi secara berkala.
k) Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.
l) Mengkoordinasikan kegiatan wiring dan Setting APP.
m) Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi yang berwenamg untuk
kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).
2.4 Sub. Bagian Supervisor Pemeliharaan Meter (Har Meter)
Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan meter transaksi untuk akurasi
pengukuran pemakaian energi listrik.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Memonitor Program Pemeliharaan Meter Transaksi yang disebabkan oleh
meter rusak, buram, macet dan tua.
b) Memonitor pelaksanaan dan pemeliharaan AMR.
c) Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan.
d) Memonitor pelaksanaan hasil peneraan metrologi secara berkala.
e) Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan meter
transaksi.
f) Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta meter
elektronik (ME) dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga.
g) Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk
material baru atau bekas andal.
h) Memastikan hasil sampling peneraan APP baru hasil metrology dan
rekondisi pihak ketiga.
i) Memonitor manajemen segel APP.


Sub Bagian Supervisor Pengendalian Susut (DalSut)

Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian susut jaringan, menertibkan
PJU / Reklame liar dan pelaksanaan P2TL.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan bagian
/ Rayon terkait.
b) Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara
berkala.
c) Melakukan updating data PJU secara berkala.

15

16

d) Melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan
dengan bagian atau Rayon terkait.
e) Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA (Service Level
Agreement).
f) Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin.
g) Memastikan kelengkapan P2TL sesuai aturan.
h) Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan instansi berwenang
untuk pelaksanaan P2TL.
i) Melakukan analisa dan evaluasi (ANEV) atas hasil pelaksanaan P2TL.
2.5 Sub Bagian Supervisor Transaksi dan Energi
Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian dan keakuratan APP.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Memastikan antara data pelanggan dan APP terpasang.
b) Membuat laporan hasil berita acara pemeriksaan.
c) Berkoordinasi dengan bagian terkait tentang kelainan APP.
d) Memvalidasi data kelainan APP.
e) Memeriksa pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara berkala.
f) Memeriksa dan mengecek pemakaian energi listrik pelanggan prabayar
secara berkala
4. Asman pelayanan dan Administrasi
Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian kegiatan
bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia,
kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan

keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja sesuai tujuan
perusahaan.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Mengelola peningkatan Integritas Layanan Publik (ILP).
b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja.
c) Mengkoordiasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan
Pelanggan.
d) Memonitor data pelanggan.
e) Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran.
f) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan.
g) Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi dan
Cash Budget.
h) Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga.
i) Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat.
j) Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan
pemeliharaan gedung.
k) Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai.
l) Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3/APK,
tunjangan kecelakaan kerja.
m) Memonitor realisasi anggaran.
n) Memproses permohonan SPPD / Perjalanan Dinas
2.6 Sub Bagian Supervisor Administrasi Umum

17

18

Bertanggung jawab atas proses administrasi SDM, kegiatan kesekretariatan,
proses akuntansi dan keuangan untuk menjamin terpenuhinya tertib administrasi
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rincian tugas sebagai berikut :
a) Melaksanakan pengelolaan tenaga kerja.
b) Melaksanakan pengelolaan K3.
c) Melaksanakan

investigasi

kejadian

kecelakaan

kerja,

kebakaran,

kebanjiran, dan musibah lain yang terkait K3.
d) Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran.
e) Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi.
f) Melaksanakan fungsi kehumasan.
g) Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian pelayanan dan
administrasi.
h) Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan,
bank, hutang-piutang, persekot dinas, dan PUMP-KPR/BPRP.
i) Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dan dana
operasional
2.7 Sub. Bagian Supervisor Pelayanan Pelanggan
Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan fungsi Pelayanan Pelanggan,
administrasi pelanggan, dan pengelolaan pendapatan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan pengamanan pendapatan.
Rincian tugas pokok sebagai berikut :
a) Melaksanakan dan mensupervisi fungsi Pelayanan Pelanggan sesuai
proses bisnis.

b) Melaksanakan kunjungan pelanggan potensial (TM/TT).
c) Menyiapkan rencana Tingkat Mutu Pelayanan secara periodeik dan
menindaklanjuti pencapaian TMP.
d) Melaksanakan kegiatan Riset Pasar dan menyusun Data Potensi Pasar
(Captive Power).
e) Mengelola peta segmentasi pelanggan.
f) Melaksanakan supervise untuk penyempurnaan layanan PB/PD di Rayon.
g) Memastikan proses PB/PD dan SPJBTL pelanggan Potensial sesuai
kewenangannya.
h) Memonitor penertiban SIP/SPJBTL.
i) Memonitor Mutasi Data Induk Langganan (DIL) dan memelihara arsip
Data Induk Langganan.
j) Memonitor laporan penagihan lain-lain (multi guna, P2TL, BP).
k) Memonitor dan mensupervisi pengendalian piutang pelanggan.
D.Kinerja Terkini
Visi & Misi dan Tujuan Perusahaan.
Sebagai Unit Bisnis,PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sumatera Utara sekaligus
harus mampu memberikan kontribusi positif kepada pencapaian Visi dan Misi PT
PLN (Persero).
Proses transformasi di seluruh jajaran PLN menuju perusahan berkelas
dunia sebagaimana tercantum dalam Visi PT PLN (Persero) akan dapat berjalan
dengan baik jika pengamalan nilai-nilai Budaya Perusahaan :Saling Percaya,
Integritas, Peduli

dan Pembelajar yang telah

19

disampaikan seluruh anggota

20

perusahaan dan telah disahkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama PT
PLN (Persero) pada tanggal 27 Oktober 2002 dapat berjalan sebagai mana
mestinya.
Apabila pengamalan nilai-nilai budaya perusahaan dapat diwujudkan
dalam kehidupan kerja, maka PT PLN (Persero) dengan seluruh jajarannya akan
dapat melaksanakan pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) yang telah dicanangkan pada tanggal 31 Desember
2003 oleh Direksi dan Dewan Komisaris PT PLN (Persero) dengan konsisten dan
berkelanjutan.
1.Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insan.
2. Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
a.

Menjalankan

bisnis

kelistrikan

danbidang

lain

yang

terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham
b.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat

c.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi
d.

Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan

PT PLN Wilayah Sumatera Utara dengan wilayah kerja seluruh Propinsi Sumatera
Utara mempunyai georafis, demografis, sosial budaya dan sumber daya
ekonomi. Oleh sebab itu walaupun sebagai etitas bisnis yang tersendiri, setelah

mempertimbangkan kondisi dan situasi lingkungan internal dan eksternal
perusahaan, seluruh unsur pimpinan PLN Wilayah Sumatera Utara telah
berketetapan hati merumuskan Visi dan Misi PLN Wilayah Sumatera Utara,
yang diharapkan mampu diemban atau dijabarkan oleh PLN Wilayah Sumatera
Utara untuk

memberikan pelayanan tenaga listrik yang baik bagi masyarakat

Sumatera Utara.
Selain itu penjabaran Visi dan Misi PLN Wil Sumatera Utara dalam
kegiatan

usahanya

paling

sedikit

pada

periode

2014 – 2018

juga

diperkirakan akan mampu memberikan sumbangan yang Positif kepada
pencapaian Visi dan Misi PT PLN (Persero) secara korporat.
Maksud dan Tujuan Perusahaan
Berdasarkan visi dan misi perusahaan yang telah disebutkan diatas, maka
maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan usaha PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara adalah ”Menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai, berupaya memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan pemerintah di bidang ketenagalistrikan
dalam rangka menunjang pemerataan pembangunan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas sesuai AD PLN”.
Berdasarkan Anggaran Dasar PT PLN (Persero), maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha PT PLN (Persero) adalah menyelenggarakan usaha penyediaan
tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai,
serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan
prinsip-prinsip perseroan terbatas.

21

22

Arah Pengembangan Perusahaan
Dengan diundangkannya UU No. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
maka dimungkinkan munculnya pemain baru yang akan menjadi pesaing PLN.
Kondisi ini tentu saja akan menjadi pertimbangan bagi PLN dalam menentukan
arah pengembangan perusahaan.
Manajemen PT PLN (Persero) secara korporat telah mencanangkan
program metamorfosa PLN untuk menghadapi dinamika bisnis ketenagalistrikan
pasca diberlakukannya UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. PT
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sebagai bagian dari PT PLN (Persero)
berkewajiban untuk mendukung program metamorfosa PLN ini sesuai dengan
lingkup dan dinamika bisnis kelistrikan yang dihadapinya. Sehingga dengan
pelaksanaan program metamorfosa ini PLN Sumatera Utara akan dapat terus
meningkatkan kinerja perusahaannya untuk menuju perusahaan kelas dunia sesuai
dengan visi perusahaan. Dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan melaui
program metamorfosanya, PLN Sumatera Utara akan berfokus pada upaya untuk
peningkatan kapasitas dan kontinuitas penyaluran TL, perbaikan kualitas
operasional dan pelayanan, serta peningkatan budaya kinerja yang tinggi. Pada
akhirnya dengan konsisten pada pelakasanaan program tersebut diharapkan PLN
Sumatera Utara akan dapat menurunkan biaya pokok produksinya dan
memperbaiki citranya di mata stakeholder.
Logo dan Makna Perusahaan
Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan 22ambing Perusahaan resmi digunakan adalah sesuai
yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik

Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 01 Juli 1976, mengenai Pembuatan Lambang
Perusahaan Umum Listrik Negara

Gambar 2.3 Logo Perusahaan
Elemen – elemen Dasar Lambang
1. Warna Kuning
Menjadikan bidang dasar bagi elemen – elemen lambang lainnya,
melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir

dengan

sempurna.Berwarna

kuning

untuk

menggambarkan

pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat
yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insane yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu petir pun mengartikan kerja
cepat tepat para insane PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi
para pelanggannya.Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN
sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju
perusahaan beserta tiap insane perusahaan serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gayaenergi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama
yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang

23

24

sering sejalan dengan kerja keras para insane PT. PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberikan warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tepat) seperti halnya listrik yang
diperlukan dalam kehidupan manusia.