Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Pangsa
Pasar Perusahaan
Studi Kasus : Grand Swiss-Belhotel Medan
Johanes Wilfrid Pangihutan Purba, SE.,MM
Dosen Fakultas Ekonomi USI

Abstrak
Grand Swiss-Belhotel Medan merupakan salah satu hotel bisnis berbintang lima yang berada
di kota Medan, dimana sudah memulai melakukan kegiatan operasionalnya pada tanggal 23
September 2008 dengan jumlah kamar 242 di bawah manajemen Swiss-Belhotel
International. Grand Swiss-Belhotel Medan selama tahun 2009-2010 menempati urutan
kedua dari rata-rata pangsa pasar hotel berbintang lima di kota Medan sebesar 23.49% dari
jumlah pasar yang ada. Tingkat hunian kamar peringkat pertama sebesar 71.25% di tahun
2012. Dalam situasi ini akan muncul pesaing-pesaing baru, persaingan yang terjadi diduga
akan semakin meningkat, terutama dalam upaya mempertahankan, bersaing dan merebut
pangsa pasar yang ada menjadi pemimpin pasar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah
diterapkan secara efektif untuk meningkatkan pangsa pasar Grand Swiss-Belhotel Medan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pendekatan penelitian studi kasus yang didukung
dengan kegiatan survei terhadap tamu Grand Swiss-Belhotel Medan yang berjumlah 100
orang dengan adalah dengan metode pengambilan sampel secara sederhana (simple random

sampling method).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang disajikan secara
deskriptif dan alat analisis yang digunakan terdiri dari, tahap masukan dengan matriks
Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE), tahap
pencocokan dengan matriks SWOT serta tahap keputusan dengan menggunakan matriks
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor promosi memiliki tingkat dominan yang
kurang terhadap hunian kamar yaitu 2,68. Analisis faktor eksternal dan internal dengan
menggunakan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation
(EFE) menunjukkan bahwa pengaruh eksternal lebih besar dibanding dari faktor internal.
-----------------------------------------------------------Kata kunci : strategi, pemasaran, pangsa pasar

berkembang.

PENDAHULUAN

Bisnis

perhotelan


di

Indonesia menunjukkan kemajuan pesat,
Di tengah kondisi perekonomian
dipengaruhi oleh perekonomian Indonesia
global

yang

lemah,

peluang

bisnis
yang kuat, pertumbuhan masyarakat kelas

perhotelan

di


Indonesia

justru

menengah baru, dan tingkat suku bunga

optimal. Oleh sebab itu untuk mencapai

yang rendah memacu pertumbuhan hotel.

tujuan

Kebutuhan akan hotel semakin meningkat,

menghasilkan suatu jasa yang kemudian

terbukti dengan bertambahnya jumlah

ditawarkan ke pasar. Di lain pihak, pasar


hotel dan juga jumlah kamarnya. Mulai

(konsumen)

untuk keperluan pertemuan antar-individu

keinginan yang memerlukan alat atau

sampai yang besar sehingga memerlukan

sarana pemuas tertentu. Dengan demikian

sarana function room dan ballroom, liburan

pasar akan mencari jasa yang paling sesuai

sekedar menikmati alunan musik lembut di

dan dapat memenuhi kebutuhan atau


lounge

keinginan konsumen.

sampai

pergelaran

orchestra

tersebut

perusahaan

memiliki

berupaya

kebutuhan


dan

kolosal, promosi makanan khas daerah,

Persaingan mendapatkan tamu di

tradisional sampai dengan internasional

hotel berbintang di Medan semakin ketat

serta masih banyak lagi fasilitas yang

menyusul terus bertambahnya jumlah hotel

lengkap,

yang

di kota Medan. Dalam hal ini setiap hotel


merupakan satu rangkaian layanan demi

yang ada, berlomba-lomba menawarkan

kepuasan tamu yang datang ke hotel.

produk-produk

mewah

dan

canggih

Untuk itu hotel akan berusaha
mempertahankan

eksistensi

untuk


tingkat

maupun

jasa

untuk

menarik hati para konsumen ataupun calon

kinerjanya

konsumen, pelayanan yang baik, fasilitas

pertumbuhan

lengkap ataupun perang tarif melalui

perhotelan


diskon besar yang bersaing memang dapat

berusaha merebut pangsa pasar dengan

dijadikan salah satu atau senjata bagi tiap-

berbagai strategi pemasarannya dan juga

tiap hotel untuk memenangkan kompetisi.

pelayanan sosial, dengan tujuan akhir

Kota Medan sebagai salah satu gerbang

untuk mendapatkan laba yang sebesar-

masuknya

besarnya serta kepuasan konsumen secara


maupun wisatawan lokal ke Sumatera

tertentu.

mencapai

Perusahaan

jasa

wisatawan

asing

(wisman)

Utara atau Sumatera merupakan faktor

wisatawan sehingga banyak dari mereka


utama

yang memilih untuk menginap di hotel-

pemicu

bertumbuhnya

bisnis

perhotelan di Kota Medan. Apalagi, daerah

hotel yang ada sekarang.

destinasi wisata di Sumatera Utara (yang

Dalam persaingan yang sangat

pintu masuknya melalui Kota Medan)

ketat tersebut, hal utama yang perlu

sangat banyak, sehingga tingkat kunjungan

diprioritaskan oleh perusahaan perhotelan

ke Sumatera Utara terus meningkat.

adalah kualitas pelayanan agar dapat

Apalagi

yang

bertahan, bersaing dan mengusai pangsa

berdekatan dengan negara-negara tetangga

pasar. Untuk dapat berhasil atau sekedar

seperti Malaysia, Singapura dan Thailand

bertahan perusahaan memerlukan falsafah

yang merupakan penyumbang terbesar

baru yaitu perhatian perusahaan harus

wisatawan

terpusat

posisi

Kota

mancanegara

Medan

ke

Sumatera

pada

pelanggan.

Perusahaan

Utara, sehingga kebutuhan akan hotel

tersebut harus dapat memberikan nilai

selalu meningkat. Selain sebagai pintu

tertinggi bagi pelanggan sasaran sehingga

gerbang

Kota

menjadi mahir dalam membina pelanggan,

pusat

dan bukan hanya dalam membina produk

perekonomian di Sumatera Utara dan

serta harus trampil dalam merekayasa

daerah

pasar, dan bukan

Medan

masuknya
yang

lainnya

berbagai

macam

wisatawan,
merupakan

mampu
fasilitas

menawarkan
yang

bisa

memanjakan wisatawan sehingga secara

hanya

merekayasa

produk.
Grand

Swiss-Belhotel

merupakan

pertumbuhan

salah satu hotel bisnis berbintang lima yang

perhotelan itu sendiri. Banyak wisatawan

ada di kota Medan. Grand Swiss-Belhotel

yang menginginkan kemudahan dalam

Medan harus selalu melakukan evaluasi

beraktivitas dan Kota Medan mampu

terhadap kinerjanya, khususnya strategi

memberi jawaban atas semua kebutuhan

pemasaran yang telah dilakukan. Tamu

tidak

langsung

memicu

yang datang bukan hanya untuk menginap,

informasi dan perencanaan. Bila pemasar

tetapi ada tujuan untuk kegiatan bisnis.

melakukan

Dalam mencapai strategi pemasaran, hotel

mengenali

harus

suatu

mengembangkan produk yang baik dan

strategi

menetapkan harga, mendistribusikan dan

dapat

mengembangkan

perbedaan-perbedaan

dan

tugas

yang

baik,

kebutuhan

yaitu

pelanggan,

penempatan pada pasar sasarannya dan

mempromosikan

mampu

keistimewaan-

efektif, hasilnya adalah produk yang

keistimewaan yang lain dari pesaingnya,

menarik dan pelanggan yang puas. Salah

menciptakan kreativitas pelayanan seperti

satu parameter yang amat berarti untuk

di

memenuhi

menilai keberhasilan dan keuntungan dari

keinginan para pelanggan. Selain itu, hotel

industri perhotelan adalah melalui tingkat

juga

mengembangkan

penghuniannya (room occupancy rate).

sebuah peta kedudukan produknya, agar

Tingkat penghunian kamar hotel dihitung

menduduki posisi yang lebih baik daripada

dengan cara membagi banyaknya malam

pesaing-pesaingnya.

kamar yang dihuni (room night occupied)

memberikan

rumah

harus

meyakinkan

sendiri

serta

mampu

Jadi,

pelanggannya

hotel

dapat

bahwa

ia

produk

itu

dengan

dengan banyaknya malam kamar yang

mempunyai kelebihan-kelebihan khusus

tersedia (room night available).

dibandingkan dengan pesaingnya, apakah

Semakin tingginya taraf hidup masyarakat

itu kualitas, pelayanan, dan sebagainya.

serta pertumbuhan pusat perbelanjaan, dan

Perusahaan harus dapat membaca mana

perkantoran yang semakin meningkat,

pesaing yang menjadi ancaman serius bagi

membuat prospek cerah dalam usaha

produknya.

perhotelan

Elemen bauran pemasaran antara
lain produk, harga, tempat dan promosi.
Pemasaran juga mencakup riset, sistem

mendorong

Grand

Swiss-

Belhotel Medan untuk bersaing meraih
laba maupun pangsa pasar yang ada.

Pangsa pasar (market share) di

Menurut David (2004), bahwa

hotel-hotel berbintang lima Kota Medan,

strategi

Grand Swiss-Belhotel Medan selama tahun

tujuan-tujuan jangka panjang. Strategi

2009-2010 menempati urutan kedua dari

bisnis bisa berupa perluasan geografi,

rata-rata pangsa pasar hotel berbintang

diversifikasi,

lima di kota Medan sebesar 23.49% dari

produk,

jumlah pasar yang ada. Dalam situasi ini

karyawan, divestasi, likuidasi dan joint

akan

baru,

venture. Strategi adalah proses penentuan

persaingan yang terjadi diduga akan

rencana para pemimpin puncak yang

semakin meningkat, terutama dalam upaya

berfokus pada tujuan jangka panjang

merebut pangsa pasar. Berdasarkan latar

organisasi, disertai penyusunan suatu cara

belakang masalah di atas, penulis tertarik

atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

untuk meneliti analisis strategi pemasaran

dapat dicapai.

muncul

pesaing-pesaing

dalam upaya peningkatan pangsa pasar
perusahaan

Grand

untuk mencapai

akuisisi,

penetrasi

pengembangan

pasar,

rasionalisasi

Menurut Robbins (1994), strategi

Swiss-Belhotel

dapat didefinisikan sebagai penentuan dari

mengevaluasi

tujuan dasar jangka panjang dan sasaran

strategi pemasaran yang telah diterapkan

sebuah perusahaan, dan penerimaan dari

perusahaan

menghadapi

serangkaian tindakan serta alokasi dari

ketidakpastian perubahan laju pariwisata

sumber-sumber yang dibutuhkan untuk

serta meningkatkan pangsa pasar yang ada

melaksanakan tujuan tersebut. Menurut

menjadi pemimpin pasar (market leader).

Siagian (2004), strategi adalah serangkaian

Medan

di

adalah cara

sehingga

dapat

didalam

keputusan dan tindakan mendasar yang
LANDASAN TEORI

dibuat

oleh

manajemen

puncak

dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran
2.1. Definisi Strategi

suatu organisasi dalam rangka pencapaian

pemasaran, SDM) yang dapat mendukung

tujuan organisasi tersebut.

strategi level unit bisnis.

Selanjutnya, Siagian (2004) bahwa
berdasarkan

tingkatannya,

organisasi bisnis

yang

jenis

usaha, strategi

dalam

Strategi pada tingkat fungsional
menurut

Siagian

(2004)

bersifat

memiliki

satu

incremental (senantiasa meningkat) karena

terdiri dari

dua

para

penanggungjawabnya

hanya

tingkatan yaitu : 1) Strategi korporasi dan

bertanggung jawab untuk merumuskan dan

2) Strategi fungsional. Sedangkan pada

menetapkan strategi yang menyangkut

organisasi multi usaha, strategi terdiri dari

bidang fungsional tertentu dari suatu

tiga tingkat yaitu : 1) Strategi korporasi, 2)

bidang bisnis. Akan tetapi, prinsip yang

Strategi satuan bisnis, dan 3) Strategi

dipergunakan

fungsional. Strategi pemasaran termasuk

bidang bisnis harus dipergunakan pula

ke dalam strategi fungsional.

oleh para manajer di tingkat fungsional.

oleh

manajer

ditingkat

Strategi korporat menurut Tjiptono

Dengan demikian berarti bahwa strategi

(2008) merupakan strategi yang meliputi

fungsional merupakan penjabaran lebih

seluruh perusahaan yang disusun oleh

lanjut dari strategi pada level bidang

manajamen

mengatur

bisnis. Dari penjelasan di atas jelas bahwa

kegiatan atau operasi organisasi yang

strategi yang berada pada level di atasnya

memiliki satu atau lebih unit bisnis.

telah dirumuskan.

puncak

untuk

Strategi unit bisnis lebih diarahkan pada
pengelolaan kegiatan dan operasi suatu
unit bisnis tertentu. Sedangkan strategi
fungsional

merupakan

Jasa adalah setiap tindakan atau

dalam

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu

kerangka fungsi-fungsi manajemen (R &

pihak kepada pihak lain, yang pada

D,

dasarnya

keuangan,

produksi

strategi

2.2. Pemasaran Jasa

dan

operasi,

tidak

berwujud

dan

tidak

mengakibatkan

kepemilikan

apapun

c.

(Kotler, 2002).
Menurut

Yoeti

(1999),

jasa

nyata (intangible) dari hasil kegiatan
balik

jasa

memiliki

disposable income yang berbeda-beda.
d.

(service) adalah suatu produk yang tidak

timbal

Penggunaan

antara

pemberi

jasa

(producer) dan penerima jasa (customer)

Adanya faktor hari libur yang
sangat mempengaruhi permintaan jasa.

e.

Pertumbuhan industri pariwisata
yang selalu meningkat terus dari waktu
ke waktu.

melalui suatu atau beberapa aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Jasa
perhotelan

merupakan

pendukung

industri

2.2.1. Definisi Hotel

salah

satu

Pengertian hotel menurut Hotel

pariwisata

yang

Proprietors Act, 1956, dalam Sulatiyono

menyediakan akomodasi dan pelayanan

(2002) adalah :

yang berhubungan dengan akomodasi bagi

Hotel adalah suatu perusahaan

orang yang berpergian (traveler) baik

yang dikelola oleh pemiliknya dengan

wisatawan maupun non wisatawan. Produk

menyediakan fasilitas kamar untuk tidur,

inti (core product) dari jasa perhotelan

pelayanan makanan, dan minuman kepada

adalah tempat dan pelayanannya yang

orang-orang

dibeli oleh tamu hotel adalah tempat dan

perjalanan dan mampu membayar dengan

pelayannya (Sulastiyono, 2002).

jumlah

Ada beberapa alasan mengapa

yang

yang

sedang

wajar

melakukan

sesuai

dengan

pelayanan yang diterima tanpa adanya

pemasaran jasa itu perlu :

perjanjian khusus. Sedangkan pengertian

a.

hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic

Setiap jasa berbeda kualitasnya
dan tidak ada yang persis sama.

b.

Tingkat hidup atau pendapatan
masyarakat berbeda-beda.

Publishing
bahwa :

Inc.

(1995),

menyebutkan

Hotel adalah usaha komersial yang

2.2.2. Klasifikasi Hotel

menyediakan tempat menginap, makanan,
dan

pelayanan-pelayanan

lain

untuk

umum.

Di Indonesia, hotel diklasifikasikan
dari mulai hotel dengan bintang satu
sampai dengan hotel berbintang lima. Ciri

Menurut

Keputusan

yang menonjol adalah supplementary,

Menparpostel (Menteri Pariwisata, Pos dan

seperti fasilitas olahraga, business center,

Telekomunikasi)

KM

restoran, kolam renang, life music, layanan

37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan

yang ramah, yang berada dalam satu

Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I,

kesatuan yang membuat tamu merasa

Pasal 1, Ayat (b) dalam SK (Surat

nyaman. Itulah yang membedakan hotel

Keputusan) tersebut menyebutkan bahwa :

dengan asrama ataupun hostel, atau bahkan

Hotel adalah suatu jenis akomodasi

bila dibandingkan dengan restoran tanpa

mempergunakan

akomodasi.

yang

Surat

No.

sebagian

atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

Menurut

Sulatiyono

(2002),

penginapan, makanan dan minuman serta

klasifikasi hotel berbintang tersebut secara

jasa penunjang lainnya bagi umum yang

garis besar didasarkan pada unsur-unsur

dikelola

persyaratan sebagai berikut :

secara komersial

(Sulatiyono

2002).

 Phisik :
Menurut SK. Menhub. RI. No. PM

1.

Besar/kecilnya

hotel

atau

10/pw.391/phb- 77, Hotel adalah suatu

banyak/sedikitnya

bentuk akomodasi yang dikelola secara

tamu :

komersial, disediakan bagi setiap orang

a. Hotel Kecil, hotel dengan 25

untuk memperoleh pelayanan penginapan
berikut makan dan minum.

jumlah

kamar atau kurang.

kamar

b. Hotel

Sedang,

hotel

yang

memiliki lebih dari 25 dan kurang
dari 100 kamar.

jumlah kamar lebih dari 100 dan
kurang dari 300 kamar.

memiliki lebih dari 300 kamar.
Kualitas, lokasi dan lingkungan
bangunan.
Fasilitas yang tersedia untuk tamu,

toilet, dan telepon umum.

5.

kerja,

tingkat

spesialisasi

pendidikan

disesuaikan

dan

karyawan

dengan

persyaratan

peraturan penggolongan hotel.

1. Keramahtamahan,

sopan

dan

mengenakan pakaian seragam hotel.
2. Pelayanan

Perlengkapan yang tersedia, baik

mengacu

diberikan
pada

dengan
kebutuhan-

bagi karyawan, tamu maupun bagi

kebutuhan dan keinginan-keinginan

pengelola hotel.

tamu.

Kualitas bangunan, yang dimaksud
adalah

6.

yang tercantum dalam organisasi.

 Pelayanan

seperti ruang penerima tamu, dapur,

4.

tertulis bagi masing-masing jabatan

2. Tenaga

d. Hotel Besar, adalah hotel yang

3.

1. Struktur organisasi dengan uraian
tugas dan manual kerja secara

c. Hotel Menengah, hotel dengan

2.

 Operasional/Manajemen

kualitas

bahan-bahan

3. Untuk hotel berbintang 4 dan 5,
pelayanan dibuka selama 24 jam.

bangunan yang dipergunakan, seperti

Penggolongan kelas hotel tersebut

kualitas lantai, dinding, termasuk

dapat berubah, naik atau turun, sesuai

juga tingkat kekedapan terhadap api,

dengan keadaan dan perkembangan hotel

kekedapan

tersebut dan hasil penilaian dari Direktorat

terhadap

suara

yang

datang dari luar ataupun dari dalam

Jenderal

hotel.

penggolongan kelas hotel adalah :

Tata letak ruang, dan ukuran ruang.

Pariwisata.

Tujuan

dari

1. Untuk menjadi pedoman bisnis bagi

manajemen pengelolaan yang dapat

calon investor (penanam modal) di

meningkatkan

bidang usaha perhotelan.

mengurangi tingkat kegagalan produksi

2. Agar calon penghuni hotel dapat

penjualan,

(seperti tingkat pembatalan pemesanan

mengetahui fasilitas dan pelayanan
yang akan diperoleh di suatu hotel,

volume

kamar atau no-show).
2.

sesuai dengan golongan kelasnya.

Meningkatkan

produktivitas

pelayanan, yang mana pelayanan pada

3. Agar tercipta persaingan (kompetisi)

dasarnya

yang sehat antara pengusaha hotel.

adalah

suatu

aktivitas

ekonomi yang menghasilkan waktu,

4. Agar tercipta keseimbangan antara

tempat,

bentuk

dan

kebutuhan-

permintaan (demand) dan penawaran

kebutuhan psikologis yang diperlukan

(supply) dalam usaha akomodasi

oleh seseorang.

hotel.

3.

Memperluas
kemudian

2.2.3.

Manajemen

Penyelenggaraan

penetrasi

memberikan

harga

panas,
jual

produk yang kompetitif dengan tujuan
peningkatan dan memelihara penjualan.

Hotel
Menurut

Sulatiyono

(2002),

manajemen penyelenggaraan hotel ialah

2.2.4. Pengertian Pemasaran Hotel dan

suatu kegiatan usaha hotel yang didasari

Prinsip-Prinsip Awal Pemasaran

oleh konsep-konsep dan fungsi-fungsi
manajemen.

Strategi

manajemen

Pemasaran hotel adalah aktivitas

dan

yang menggunakan strategi dan taktik,

persaingan akan berkaitan dengan upaya-

yang direncanakan sedemikian rupa untuk

upaya sebagai berikut :

menyampaikan ‘cerita’ tentang pelayanan

1.

yang dapat diberikan suatu hotel, dengan

Peningkatan kemampuan pengelola
untuk

menggunakan

teknik-teknik

memberikan rangsangan yang bergairah

pada tamu untuk mau memilih pesan yang

Aspek-aspek pemasaran harus dianalisis

disampaikan hotel untuk dibandingkan

meliputi penetapan lokasi, bentuk dan

dengan pilihan lain dari hotel pesaing.

arsitektur bangunan hotel, interior dan

Menurut Philip Kotler, pemasaran hotel

dekorasi, sampai dengan fasilitas yang

adalah

akan dibangun yang semuanya harus

ilmu

yang

bertujuan

untuk

menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu
hotel memperoleh keuntungan.

berdasarkan orientasi perusahaan.
Untuk lokasi hotel misalnya, paling

Bagi pemilik modal atau pemegang

sedikit ada empat aspek yang perlu

saham, pemasaran bertugas untuk memacu

diperhatikan, yaitu :

pertumbuhan

kekayaan

a. Jarak lokasi hotel dengan bandar udara,

manajemen

pusat perdagangan, shoping centre,

(assets)

peningkatan

perusahaan.

Bagi

hotel, pemasaran bertujuan agar penjualan

mall

kamar, makanan dan minuman dapat

lainnya.

ditingkatkan.

Dengan

dan

tempat-tempat

hiburan

meningkatnya

b. Faktor asesibilitas, yaitu tersedianya

penjualan berarti pendapatan juga akan

angkutan umum seperti bus atau taksi

meningkat dan sekaligus akan menaikkan

dari dan ke hotel.

profit juga. Itulah sebabnya, mengapa

c. Faktor lingkungan yang aman, bersih,

pemasaran selalu berusaha meningkatkan

nyaman, dan taman parkir yang luas.

pangsa pasar (market share), karena

d. Faktor kelengkapan fasilitas, agar tamu

dengan meningkatnya pangsa pasar berarti

menjadi lebih betah tinggal berlama-

segmen pasar juga bertambah.

lama di hotel. Karena itu pengadaan

Segmen pasar yang bertambah
maksudnya,

terjadinya

fasilitas

seperti

kolam

renang,

peningkatan

lapangan tenis, mini golf, night club,

penjualan atau profit menjadi lebih besar.

discotheque, pub, sauna atau karaoke

Itulah tugas pemasaran yang sebenarnya.

akan sangat menentukan pilihan orang

mengapa

mereka

memilih

hotel

tertentu.

6. Menetapkan kebijaksanaan harga (Price
Policy)

Supaya kamar-kamar hotel terisi

7. Menetapkan strategi harga (Discount

penuh sangat ditentukan oleh kegiatan

Strategy)

pemasaran. Oleh karena itu Sales dan

8. Menyusun konsep pelayanan (The

Marketing Department bertanggung jawab

Service Concept)

bagaimana

9.

kamar-kamar terisi penuh,

Merumuskan

sistim

informasi

restoran dan bar dikunjungi banyak orang

pemasaran (The Marketing Information

(Yoeti 1999).

system)

Untuk itu kegiatan di bawah ini

10. Menyusun komunikasi pemasaran

merupakan tanggungjawab dari bidang

(Marketing Communications)

pemasaran yaitu :

11. Positioning Strategy

1. Riset pemasaran dan perencanaan

12. Promotions dan Public Relations.

pemasaran

(Market

Research

and

Planning)
2.

Pemasaran

Analisis

pasar,

permintaan

dan

yang

efektif

menghendaki perencanaan yang baik mulai

penawaran (Market Analysis)

dari menentukan konsep tentang kualitas,

3.

desain, kemasan, harga, cara penyampaian

Perencanaan

product

dan

(Product

pengembangan
Planning

and

produk kepada konsumen pada waktu dan

Development)

jumlah

4. Menetapkan target pasar (Targetting the

bagaimana membuat pelanggan tetap loyal

Market)

terhadap produk yang diciptakan.

5.

Menyusun

strategi

(Marketing Strategy)

pemasaran

yang

Menurut
prinsip-prinsip

tepat,

sampai

Sulatiyono
awal

adalah sebagai berikut :

pemasaran

dengan

(2002),
hotel

1.

Konsep pemasaran

memasarkan

Bila suatu hotel menerapkan konsep
pemasaran, maka segala kegiatannya

produk

kita

kepada

nilai

dan

proses

mereka.
5.

Memiliki

akan berangkat dari keyakinan bahwa

pertukaran.

memuaskan kebutuhan dan keinginan

Sebagian tamu menghubungkan nilai

tamu merupakan prioritas utama.

dengan harga, namun ada pula tamu

2.

Berorientasi pada pasar atau tamu

yang

menganggap

harga

bukan

Bila suatu hotel berorientasi kepada

merupakan tolok ukur dari nilai. Harga

pasar atau berorientasi kepada tamu

merupakan

maka manajer hotel harus bertindak

diberikan oleh tamu atas pemuasan

sesuai dengan konsep pemasaran.

kebutuhan dan keinginannya dengan

3.

Memenuhi

dan

memuaskan

apa

perkiraan

yang

telah

nilai

yang

dibayarkannya.

kebutuhan, keinginan dan tujuan tamu.

Pemasaran

Untuk dapat mencapai sasaran jangka

pertukaran

panjang dalam suasana persaingan yang

ditawarkan oleh hotel dengan para

ketat, maka hotel harus menyadari

tamunya.

merupakan
nilai

antara

proses
apa

yang

bahwa kepuasan tamu adalah kunci
keberhasilan mereka.
4.

Adanya pangsa pasar yang pasti.

6.

Terdapat siklus hidup produk.

Pada awalnya setiap tamu mempunyai

Konsep ini mengulas bahwa produk,

kebutuhan, keinginan dan tujuan yang

dan jasa hotel bergerak melalui empat

berbeda,

tahapan, yaitu : (1) Perkenalan, (2)

kenyataan

ini

mendorong

timbulnya konsep pangsa pasar. Artinya

Pertumbuhan,

kita

Penurunan.

berusaha

untuk

mendapatkan

sekelompok orang di pasar sasaran dan

(3)

Matang,

Pendekatan

(4)

pemasaran

harus selalu disesuaikan pada ke empat

tahapan-tahapan tersebut. Hal ini untuk

diberikan dan dilakukan oleh para

menghindari penurunan dan merupakan

pesaingnya.

kunci untuk memperoleh keberhasilan
jangka panjang.
7.

mencerminkan

Terdapat bauran pemasaran.

yang

mencakup

biaya-biaya,

strategi

persaingan, dan kepekaan konsumen

Setiap organisasi memiliki suatu bauran
pemasaran

c. Harga-harga yang sudah ditetapkan

faktor-

terhadap perbedaan tingkatan harga.
d. Lokasi dan waktu pelayanan yang ada,

faktor yang dapat dikendalikan dan

disesuaikan

pada

kebutuhan-kebutuhan konsumen.

awalnya

meneruskan

dipakai

kebutuhan

untuk
kelompok

dengan

e. Mengembangkan

pilihan

dan

program-program

tertentu. Selanjutnya secara tradisional

komunikasi untuk menginformasikan

bauran pemasaran mencakup empat

kepada

faktor yakni produk, tempat, promosi

pelayanan

dan harga.

penggunaannya.

Menurut Christopher H. Lovelock
(2002) dalam Sulatiyono (2007), peran

calon

konsumen
dan

tentang

meningkatkan

2.3. Pangsa Pasar
Pangsa pasar merupakan suatu

penting bagian pemasaran untuk lebih

proporsi

efisien dalam melaksanakan tugas-tugas

keseluruhan (total), yang dibuat oleh satu

pemasaran, sebagai berikut :

perusahaan di dalam suatu industri. Data

a. Mengevaluasi dan menyeleksi pangsa

pangsa pasar terutama digunakan untuk

pasar yang akan dilayani.

dari

mengevaluasi

b. Menyeleksi sifat-sifat pelayanan yang

perusahaan.

penjualan

kemampuan
Kenaikan

industri

pemasaran

suatu

jumlah

disesuaikan dengan kebutuhan target

penjualan perusahaan harus juga dengan

pangsa pasar, sehingga sesuai atau

melihat penjualan industri. Sebagai misal,

melebihi

penjualan perusahaan meningkat 5% tetapi

dari

usaha-usaha

yang

kenaikkan penjualan industri adalah 10%,

pembeliannya. Mungkin beberapa pesaing

maka

memiliki posisi yang lebih baik dan lebih

bukan

berarti

market

share

perusahaan meningkat.

kuat untuk melayani beberapa segmen

Meningkatkan

market

perusahaan

juga

perusahaan

berhadapan

pesaingnya.

Lebih

bagaimana

berarti

bagaimana

dengan

jauh

lagi,

perusahaan

mempertahankan

share

kesetiaan

pasar

tertentu;

sedangkan

perusahaan

sendiri daripada bersaing dimana saja lebih

para

baik menetapkan bagian mana yang paling

adalah

menarik untuk dimasuki secara efektif.

mampu

Namun ada kalanya penjual tidak selalu

para

berpegang pada pendapat di atas. Pola

langganannya terhadap produk/ merek

berpikir mereka melewati 3 tahap :

perusahaan. Atau bagaimana perusahaan

-

Pemasaran

masal

(mass

berhasil menarik langganan/ konsumen

marketing). Pada tahap ini, perusahaan

dari perusahaan pesaing. Market share

memproduksi

yang

banyak

mendistribusikan secara besar-besaran,

konsumen

dan juga mempromosikan secara besar-

(kesetiaan konsumen terhadap produk

besaran hanya satu jenis produk kepada

tertentu).

seluruh pembeli.

berubah-ubah

disebabkan

oleh

akan

perilaku

Suatu organisasi yang beroperasi

-

secara

besar-besaran,

Pemasaran aneka produk (product

dalam suatu pasar apakah itu pasar

differentiated

konsumsi, pasar penyalur atau pasar

perusahaan memproduksi dua atau

pemerintah selalu menyadari bahwa pada

lebih produk yang masing-masing

hakekatnya ia tidak dapat melayani seluruh

berlainan

pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan

kualitas dan sebagainya.

terlalu banyak, sangat berpencar dan
beraneka

ragam

dalam

tuntutan

-

marketing).

dalam

Pemasaran

model,

sasaran

Di

sini

ukuran,

(target

marketing). Pada tahap ini, pasar mulai

dipisahkan secara jelas ke dalam
banyak

segmen

tentang

bauran

kemudian

pemasaran setiap perusahaan tergantung

perusahaan memilih satu atau lebih

pada jenis perusahaan tersebut, meliputi

segmen, memproduksi barang dan

produk yang dihasilkan dan pasar yang

mengembangkan

bauran

dilayani. Bauran pemasaran mempunyai

pemasaran yang dirancang khusus

peranan penting dalam teori pemasaran.

untuk masing-masing segmen.

Kotler

Selama ini gejala semakin banyak

mendefinisikan bauran pemasaran sebagai

perusahaan memilih jenis pemasaran

himpunan

sasaran,

jenis

pemasaran yang terkendali yang digunakan

membantu

perusahaan untuk menghasilkan tanggapan

pemasaran

terbukti
ini

pasar,

Keputusan

segala

bahwa
dapat

perusahaan mengidentifikasi peluang

perusahaan

atas

Amstrong

(2001),

seperangkat

peubah

yang diinginkan dalam pasar sasaran.

pasar dengan lebih baik. Dengan
demikian

dan

Bauran

pemasaran

merupakan

akan

seperangkat alat yang dapat digunakan

mengembangkan produk yang tepat,

pemasar untuk membentuk karakteristik

serta mampu menyesuaikan harga,

jasa yang di tawarkan kepada pelanggan.

saluran distribusi dan periklanan bagi

Bauran

masing-masing target pasar dengan

digunakan untuk menyusun strategi jangka

efisien.

panjang dan merancang program taktik

Maka

menghamburkan

dari

pada

pemasaran

jasa

dapat

juga

usaha-usaha

jangka

pendek.

pemasaran, lebih baik menitikberatkan

dalam

bauran

pada pembeli yang berminat tinggi

dikelompokan ke dalam empat bagian

untuk membeli.

yang merupakan alat pemasaran, dikenal

Keputusan-keputusan
pemasaran

dapat

dengan sebutan 4P yaitu produk (product),
2.4. Strategi Bauran Pemasaran

harga (price), tempat (place) dan promosi

(promotion). Keempat alat pemasaran

2. Price

tersebut harus dikombinasikan secara tepat

Keputusan bauran harga berkenaan

agar dapat memuaskan kebutuhan pasar

dengan kebijakan strategis dan taktis,

sasaran.

seperti tingkat harga, struktur diskon,

1. Product

syarat

pembayaran,

dan

tingkat

Menurut Tjiptono (2006), produk

diskriminasi harga di antara berbagai

merupakan

penawaran

kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono

organisasi jasa yang ditujukan untuk

(2006), harga diartikan sebagai jumlah

mencapai

tujuan

uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain

pemuasan

kebutuhan

jasa

bentuk

organisasi
dan

melalui
keinginan

(non

moneter)

yang

mengandung

pelanggan. Sedangkan, menurut Kotler

utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan

(2000), produk mempunyai makna segala

untuk mendapatkan suatu jasa. Harga

sesuatu

untuk

dalam perusahaan jasa juga biasanya

keinginan.

menjadi indikator signifikan atas kualitas.

Kotler (2000) mengidentifikasi keragaman

Tjiptono (2006) juga mengelompokkan

dalam penawaran produk yaitu: Produk

penetapan harga menjadi tiga kategori

fisik murni, produk fisik dengan jasa

yang saling berkaitan: satisfaction-based

pendukung, Hybrid, jasa utama yang

pricing, relationship pricing dan eficiency

dilengkapi dengan barang dan jasa minor,

pricing. Terdapat beberapa tipe jasa yang

dan yang terakhir jasa murni. Dalam

memungkinkan

pengembangannya

harus

harga diantara pasar jasa tersebut, dan

memiliki keunikan khusus yang berbeda

banyak pula jasa yang yang dipasarkan

dengan barang. Oleh karena itu produk

oleh sektor publik dengan harga subsidi

jasa tidak akan bisa sama yang dirasakan

atau

yang

memenuhi

bisa

ditawarkan

kebutuhan

dan

produk

jasa

pelanggan yang satu dengan yang lainnya.

bahkan

terjadinya

gratis,

diskriminasi

sehingga

dalam

penetapan harga untuk produk jasa sangat

Promosi merupakan suatu bentuk

kompleksitas.

komunikasi

3. Place

Laksana (2008), promosi adalah suatu

Place

Berdasarkan

keputusan

komunikasi dari penjual dan pembeli yang

distribusi menyangkut kemudahan akses

berasal dari informasi yang tepat dengan

terhadap

bertujuan

potensial.

merupakan

pemasaran.

jasa

bagi

untuk

merubah

sikap

dan

tingkah laku pembeli, dari yang belum

keputusan lokasi fisik, perantara, dan non

kenal sehingga dapat menjadi pembeli dan

lokasi. Place sangat berperan penting

tetap mengingat produk tersebut. Dalam

dalam melakukan membuat keputusan

bauran

dalam melakukan penjualan efektif atau

berbagai

tidak.

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada
Promotion

ini

pelanggan
meliputi

4.

Keputusan

para

promosi

tradisional

terdapat

metode

untuk

pelanggan potensial dan aktual, seperti :
a. Periklanan
Merupakan

salah

satu

bentuk

promosi yang paling berpengaruh dalam
melakukan

promosi.

Menurut

Kotler

(2001), iklan didefinisikan sebagai segala
bentuk

penyajian

non

personal

dan

promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu
sponsor

tertentu

pembayaran.
memiliki

empat

yang

memerlukan

Selain itu iklan juga
fungsi

utama

yaitu:

informatif, dapat mempengaruhi untuk
membeli, menyegarkan informasi yang

telah

diterima

sebelumnya,

dan

penjualan yang dilakukan di dalam hotel

menciptakan suasana yang menyenangkan

yang ditujukan kepada para tamu yang

ketika pelanggan menerima atau mencerna

sedang berada/menginap di hotel.

informasi.

Dari kedua aspek tersebut dapat

b. Promosi penjualan.

dijelaskan pula bahwa, kegiatan penjualan

Menurut Tjiptono (1997), promosi
penjualan

merupakan

produk yang dilakukan di luar hotel, dapat

bentuk persuasi

dilakukan melalui kegiatan sales call.

langsung melalui penggunaan berbagai

Kegiatan riset, juga meliputi kegiatan

insentif

untuk

yang

dapat

diatur

untuk

mendapatkan

fakta,

informasi-

merangsang pembelian produk dengan

informasi tentang keadaan dan sifat-sifat

segera dan/atau meningkatkan jumlah

ataupun perilaku pasar, termasuk juga

barang yang dibeli pelanggan.

kegiatan menentukan pangsa pasar yang
dianggap potensial oleh hotel.

Ada dua aspek yang perlu diingat

c. Pemasaran langsung.

dalam kegiatan penjualan, yaitu :
1. Penjualan

keluar,

atau

Menurut
selling

pemasaran

Tjiptono

langsung

(1997),

adalah

sistem

outside, yaitu kegiatan penjualan yang

pemasaran yang bersifat interaktif, yang

dilakukan di luar hotel untuk menawarkan

memanfaatkan satu atau beberapa media

produk,

produk,

iklan untuk menimbulkan respon yang

surat-penawaran,

terukur dan/atau transaksi di sembarang

mempresentasikan

mengirimkan
pemasangan
menelpon

advertensi
dan

atau

mengunjungi

iklan,
langsung

kepada tamu yang potensial.

within

hotel,

yaitu

d. Penjualan pribadi
Laksana

2. Penjualan di dalam hotel, atau
selling

lokasi.

kegiatan

(2008)

menjelaskan

bahwa penjualan pribadi adalah presentasi
lisan dalam suatu percakapan dengan satu

atau lebih calon pembeli untuk tujuan
menciptakan penjualan.

strategi pemasaran sebagai suatu cara

e. Public relation
Public

Marketing mix digunakan dalam

untuk mempengaruhi konsumen agar mau

relation

berdasarkan

bertindak membeli suatu product atau

Tjiptono (1997) adalah upaya komunikasi

service, termasuk produk industri jasa

menyeluruh dari suatu perusahaan untuk

(hospitaliti). Dengan demikian, unsur-

mempengaruhi persepsi, opini keyakinan,

unsur yang membentuk marketing mix

dan sikap berbagai kelompok terhadap

(Product, Price, Place dan Promotion)

perusahaan tersebut. Public relation juga

tersebut adalah unsur-unsur yang harus

dapat

dikuasai

didefinisikan

sebagai

fungsi

oleh manajer pemasaran yang

manajemen untuk menilai sikap publik,

digunakan dalam strategi pemasaran untuk

serta

mempengaruhi permintaan.

merencanakan

dan

melakukan

program kegiatan untuk meraih pengertian

2.5.

dan dukungan publik.

Opportunities, Threat (SWOT)

Analisis

Strength,

Weakness,

Untuk mengetahui seberapa jauh
keberhasilan usaha hotel yang kita kelola,
maka diperlukan analisis kegiatan usaha.
Apabila dari analisis yang dilakukan,
kemudian

diketahui

hasilnya,

apakah

mungkin kinerja hotel dapat ditingkatkan.
Untuk itu perlu dilakukan analisis lebih
lanjut yang berkaitan dengan peluangpeluang yang dapat dimanfaatkan oleh
hotel guna mengembangkan usahanya.
Untuk mengetahui peluang-peluang, maka

diperlukan
bagaimana

studi

untuk

mengetahui

kecenderungan

eksternal, sambil menghubungkan dengan

pasar,

tujuan dan sasaran organisasi. Menurut

perubahan perilaku tamu yang mungkin

Sulatiyono (2002), faktor-faktor yang tidak

dapat menghambat usaha di masa depan.

dapat dikendalikan adalah

Mengantisipasi ancaman-ancaman yang

kejadian yang diluar jangkauan manajer

mungkin terjadi di masa depan yang dapat

pemasaran.

menghambat keberhasilan usaha.

disebut faktor eksternal, yang paling

Menggunakan analisis SWOT yang
merupakan

singkatan

dari

(Strengths),

Kelemahan

Kekuatan

Faktor

ini

kadang-kadang

sedikit terdapat enam faktor eksternal,
seperti :

(Weaknesses),

-

Kompetisi

Peluang (Opportunities), dan Ancaman

-

Regulasi dan legalisasi

(Threats). Cara ini adalah sederhana dan

-

Lingkungan ekonomi

bersifat langsung dalam penggunaannya,

-

Teknologi

tetapi dapat menyajikan suatu analisis

-

Lingkungan sosial budaya

yang komprehensif dan akurat tentang
usaha yang sedang dilaksanakan. Analisis
pada umumnya digunakan apabila hotel
akan membuat suatu keputusan yang
sifatnya stratejik. Sebagai suatu keputusan
stratejik maka harus dilakukan analisis
yang

mendetail

tentang

hotel

yang

bersangkutan untuk mendapatkan titik
temu antara faktor-faktor stratejik dalam
lingkungan

internal

dan

lingkungan

kejadian-