Analisis Aspek Lingkungan Industri ID

Analisis Aspek Lingkungan Industri "Study kelayakan Bisnis"
A. Latar Belakang
Dalam studi kelayakan bisnis kita harus menilai kelayakan usaha secara komperhensif dengan
memeperhatikan dua aspek, yaitu aspek fungsi manajemen dan aspek lingkungan eksternal.
Aspek lingkungan eksternal meliputi akses, tempat, dan manusia.
Aspek lingkungan industry lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan
benda. Akibatnya, factor-faktor yang mempenagruhi kondisi, seperti ancaman terhadap
perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri,
menjadi penting dianalisis untuk study kelayakan bisnis jasa. Keenam aspek yang perlu diamati
amati:
• Persaingan sesame perusahaan dalam industrinya.
• Ancaman masuk pendatang baru.
• Ancaman dari produk pengganti.
• Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)
• Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppliers)
• Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
B. Kajian dalam aspek lingkungan Industri
.
1. Persaingan sesame perusahaan dalam industrinya
Persaingan dalam Industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam
situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk

mempengaruhi pasar. Sementara itu, persaingan pasar yang sempurna biasanya akan memaksa
perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga produk. Jadi, perusahaan perlu
mengetahui situasi pesaingnya.
2. Ancaman masuk pendatang baru.
Maksudnya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi
perusahaan yang sudah ada. Implikasi tersebut misalnya adalah kapasitas menjadi bertambah,
terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi
seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa factor yang
menghambat pendatang baru untuk masuk kedalam suatu industry, yang sering disebut dengan
hambatan masuk. Factor-faktor yang dimaksud adalah skala ekonomi, diferensiasi produk,
kecukupan modal, biaya peralihan, aspek kesaluran distribusi dan peraturan pemerintah.
3. Ancaman dari produk pengganti.
Perusahan-perusahaan yang berada dalam suatu industry bersaing dengan produk pengganti.
Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang
sama. Ancaman produk subtitusi adalah kuat bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya
switching cost dan jika produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industry.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)

Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga, untuk meningkatkan mutu

dan servis, serta menghadapkan perusahaan dengan competitor (pesaing) melalui kekuatan yang
mereka miliki.
5. Kekuatan Tawar Menawar pemasok (suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau
mengurangi kualitas produk atau servis. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu
mengendalikan prilaku pemasok.
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
Kekuatan ke enam yang ditambahkan oleh freeman yang dilakukan wheelen adalah kekuatan
diluar perusahaan yang mempunyai perusahaan secara langsung kepada perusahan. Stakeholder
yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor,
pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain dan pemegang saham.
Pengaruh dari masing-masing stakeholder bervariasi antara satu industry dengan industry
lainnya.
C. Solus Untuk aspek lingkungan Industri.
Hasil studi aspek persaingan endaknya hendaknya memberikan informasi perihal :
1. Bagai mana studi dan kondisi (ncaman) bagi pendatang baru untuk masuk.
Petunjuk :
Jika, rencana bisnis yg sedang dikaji kelayakannya pendtang baru, maka untuk asuk kesatu
industri tertentu perlu diketahui ketentuan dan kelemahannya. Jika perusahaan diperkirakan tidak
sangup untuk masuk keindustri tersebut, maka perusahaan dianjurkan untuk mengundurkan diri.

2. Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan dalam industri. Hal ini perlu diketahui agar
perusahaan dapat menyusun kekuatan ntuk masuk ke suatu industri seprti pada no satu di atas.
Petunjuk :
Mengukur persaingan antar perusahaan dalam industri yang sama dapat dilihat dari faktorfaktornya, yang menurut Porter, ialah: jimlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri,
karateristik produk, biaya tetap, kapasitas produksi, dan hambatan perusahaan untuk
mengundurkan diri.
3. Ancaman dari produk jasa pengganti.
Petunjuk :
Jika rencana suatu bisnis adalah mnghasilkan produk pengganti bagi produk-produk yang sudah
beredar, perkirakan bagaimana ia mengancam produk-produk tersebut?
4. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers).
Petunjuk :
Pembeli-pembeli perlu dicari tahu kekuatannya dalam mempengaruhi harga jasa. Para buyers
dapat mempengaruhi seluruh seluruh prusahaan dalam industrinya, termasuk perusahaan dalam
idustrinya, termasuk perusahaan yang sedang melakukan uji kelayakan bisnis.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok (supplier).
Petunjuk :
Para pemasok memilki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi ketersediaan bahan.
Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengauhinya. Oleh karna itu, informasi tentang kekuatan


tawar-mnawar pemasok penting diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi
prusahaan yang sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
Petunjuk :
Kekuatan para stakeholder perusahaan untuk mendukung rencana bisnis, perlu dikaji baik dalam
rangka untuk menyetujui maupun untuk menolak rencana bisnis ini.
Hasil terhadap elemen-elemen persingan bisnis di atas akan bergna sebagai masukan untuk
menganalisis kelayakan bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu diketahui
bahwa kini aspek persaingan mulai dianggap penting untuk kajian kelayakan bisnis.

D. Kesimpulan
Dalam aspek lingkungan Industri ada beberapa aspek yang perlu diKaji diantaranya:
• Persaingan sesame perusahaan dalam industrinya.
• Ancaman masuk pendatang baru.
• Ancaman dari produk pengganti.
• Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)
• Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppliers)
• Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.


Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Aspek Normatif UU Kepailitan (Bagian I)

4 84 3

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63