Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB 5

Proses perencanaan pembangunan adalah upaya untuk menciptakan kesejahteraan
rakyat yang dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan secara
bottom up dan top down dengan mengacu pada arah pembangunan nasional dengan
memperhatikan orientasi pembangunan regional. Untuk itu tahapan perencanaan pembangunan
daerah dari awal dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan
permasalahannya. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah dapat
bersinergi dan berkontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan di daerah
khususnya dan berkontribusi pada pembangunan regional dan nasional.
Rumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku
tahun 2014–2019 didasarkan pada kondisi obyektif saat ini dan masa lalu dan diprediksi 5 (lima)
tahun kedepan. Perspektif 5 (lima) tahun kedepan prediksinya dilakukan terhadap indikatorindikator pembangunan yang bersifat makro, baik ekonomi, politik, maupun sosial. Perspektif
Provinsi Maluku untuk jangka menengah 5 (lima) tahun ke depan dijabarkan ke dalam
permasalahan pembangunan dan isu–isu strategis yang akan diuraikan sebagai berikut.
5.1. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah merupakan permasalahan pada penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah yang relevan berdasarkan analisis yang merujuk pada identifikasi
permasalahan

pembangunan

daerah


sebagai

perbedaan

pencapaian

antara

kinerja

pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin
dicapai dimasa datang dengan kondisi pada saat ini. Perbedaan dimaksud dilihat dari
kesenjangan pencapaian daerah maupun pencapaian regional atau nasional. Untuk memberikan
penguatan pada penyusunan RPJMD Provinsi Maluku tahun 2014–2019, permasalahan
pembangunan dapat diidentifikasi dan dianalisis didasarkan pada urusan pemerintahan sebagai
berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Maluku 2014 – 2019


51

Tabel 5.1. Permasalahan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku
No
1

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3

PERMASALAHAN
4

A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
I
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Pertumbuhan PDRB
Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi didominasi oleh faktor konsumsi dan
1.1.
sebesar 7,81 berada diatas rata-rata
digerakkan sektor riil, investasi tidak merata diseluruh
nasional. Pada tahun 2013 pertumbuhan

Kabupaten/Kota sehingga menyebabkan pertumbuhan tidak

ekonomi sebesar 5,14 berada sedikit

berkualitas

dibawah rata-rata nasional 5,78.

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5


Penciptaan lapangan kerja yang merata diseluruh
Kabupaten/Kota.
Peningkatan dan pemerataan kemampuan daya beli
masyarakat
Peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat
Upaya pengurangan penduduk miskin
Penciptaan suasana aman dan kepastian hukum untuk
berinvestasi

1.2

Laju Inflasi Provinsi

Menekan laju inflasi minimal sama dengan

Laju inflasi dipengaruhi oleh naiknya harga barang, rata-rata

rata-rata nasional

kebutuhan pokok diimpor dari provinsi lain


Upaya pemerintah daerah untuk memproduksi kebutuhan
bahan pokok
Kebijakan fiskal (pengenaan pajak import)
Pengendalian harga dan distribusi barang yang merata ke
Kabupaten/Kota
Upaya pemerintah daerah untuk memperbanyak tabungan
masyarakat

1.3

PDRB Per Kapita

Pendapatan perkapita meningkat seiring
terbukanya lapangan kerja tapi masih
dibawah rata-rata nasional

Kelompok – kelompok usaha belum berkembang dengan
baik


Penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan kelompok usaha
Penciptaan lapangan kerja

Masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk akibat
migrasi masuk
Jiwa entrepreneur masyarakat rendah
1.4

Indeks Gini

Pada tahun 2012 indeks gini 0,38

Distribusi pembangunan belum merata

Mendorong masuknya investasi

terjadi kesenjangan pendapatan

Penciptaan lapangan kerja yang merata di seluruh
Kabupaten/kota


1.5

Persentase penduduk di

Persentase jumlah penduduk miskin

atas garis kemiskinan

mencapai 338.890 orang atau 20.76% pada

Rendahnya penciptaan lapangan kerja baru,

Penciptaan jiwa entrepreneurship pada masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

5-2

No

1

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
tahun 2012, ini diatas rata-rata nasional
(11.64%)

PERMASALAHAN
4

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5

Rendahnya akses masyarakat ke lapangan pekerjaan,

Mengembangkan kewirausahaan berbasis unggulan lokal


Rendahnya skill masyarakat

Mendorong keterlibatan investor dalam pembinaan
kewirausahaan

1.6

Angka kriminalitas yang

Upaya penurunan angka kriminalitas

tertangani, pada tahun

mendukung Provinsi Maluku yang aman,

2012 laporan angka

nyaman, produktif untuk aktivitas ekonomi,

kriminalitas sejumlah 1.152


sosial budaya dan berinvestasi serta efek

dan kriminalitas yang dapat

jerah kepada masyarakat yang melanggar

perkelahian antar kampung/ antar negeri/antar desa/antar

diselesaikan sebanyak 318

hukum

ohoi

kasus.

Rasio polisi /aparat keamanan dengan jumlah penduduk
masih rendah
Tingginya angka kenakalan remaja yang berdampak pada


Tingginya peredaran minuman keras dan angka pengguna
narkoba
Penanganan laporan masyarakat yang penyelesaiannya
memakan waktu lama

II
1
1.1

Masyarakat
Pendidikan
Angka melek huruf

ketertiban masyarakat
Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan dan
berbagai aktifitas keolahragaan
Percepatan penanganan laporan masyarakat oleh aparat
keamanan
Keterlibatan masyarakat dalam memberantas peredaran
narkoba dan miras

Terjadi Peningkatan Angka Melek Huruf dari

Terbatasnya keterjangkauan masyarakat adat terpencil dan

Memfasilitasi Kab/Kota untuk mempermudah keterjangkauan

tahun ke tahun. Tahun 2012/2013 sebesar

terisolasi mengakses pendidikan formal dan non formal

daerah 3T. (Bekerja sama dengan LSM, dan pemerintah
daerah setempat)

untuk Provinsi Maluku pada tahun 2019.

Kegiatan – kegiatan pelestarian seperti Kelompok Belajar

Memfasilitasi Kab/Kota untuk mengoptimalkan Kelompok

Sisa 0,41 % utamanya terdapat pada

Masyarakat (KBM), Kelompok Belajar Usaha (KBU) masih

Belajar Masyarakat (KBM); kelompok Belajar Usaha (KBU)

daerah 3T (Kab Buru, Buru Selatan, Seram

sangat rendah khususnya untuk daerah 3T

untuk peningkatan koordinasi dan sinergitas.

Terbatasnya tenaga pendidik untuk daerah 3T

Angka rata-rata lama

Bagian Timur)
Angka rata-rata lama sekolah (10,05)

Pemerataan Penyebaran Tenaga Pendidik
Meningkatkan kualitas layanan pendidikan gratis pada semua

sekolah

berada diatas standar Nasional (8,08) pada
tahun 2012.

Rendahnya perluasan akses pendidikan pada daerah
terpencil dan terisolasi, termiskin
Rendahnya tingkat partisipasi sekolah pada semua tingkat

1.3

membantu pihak kepolisian/aparat keamanan untuk menjaga

Fokus Kesejahteraan

99,59 %, dengan target capaian 100 %

1.2

Peningkatan peran dan tanggung jawab masyarakat dalam

Angka partisipasi kasar

APK SD/MI Provinsi Maluku pada tahun

pendidikan
Distribusi dan penyebaran tenaga pendidik (guru) tidak

SD/MI

2013 adalah (113,24%) dibawah rata-rata

merata

Nasional (118,2%)
1.4

Angka pendidikan yang

Dominan penduduk angkatan kerja adalah

ditamatkan
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni

pendidikan SMA

1.5
1.5.1

APM SD/MI/Paket A Provinsi Maluku

jenjang pendidikan.
Meningkatkan akses pendidikan pada daerah 3T
Upaya peningkatan partisipasi masyarakat terhadap akses
sekolah dijenjang SD, maka jenjang berikutnya diantisipasi
dengan berbagai program dan kegiatan terutama pada

Masih rendahnya akses pendidikan ke Perguruan Tinggi

distribusi dan penyebaran tenaga pendidik (guru).
Meningkatnya jumlah penduduk untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.

Kondisi layanan pendidikan dasar antar Kabupaten/Kota

Difasilitasi Kab/Kota untuk disamakan angka disparitasnya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

5-3

No
1

1.5.2

URUSAN /IKK
2
(APM) SD/MI/Paket A.

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
(97,45%) diatas rata-rata Nasional Tahun

belum berimbang

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5
terutama menyangkut pemerataan guru dan sarana

Angka Partisipasi Murni

2013 (95,70%) Tuntas Paripurna
APM SMP/MTs/Paket B Provinsi Maluku

Guru yang berpotensi masih terpusat pada Pusat

prasarana.
Memfasilitasi Penyebaran Guru yang berpotensi pada

Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan.

(APM)
SMP/MTs/Paket B

pada tahun 2013 (92,07%) diatas rata-rata

PERMASALAHAN
4

Nasional (78,80%)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Guru pada daerah

1.5.3

Angka partisipasi murni

APM SMA/SMK/MA/Paket C pada tahun

Guru yang berpotensi masih terpusat pada Ibukota

terpencil salah satunya Perumahan Guru.
Memfasilitasi Penyebaran Guru yang berpotensi pada

(APM) SMA/SMK/MA/Paket C

2013 (81,19%)

Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan.
Penyediaan Sarana dan Prasarana Guru pada daerah
terpencil salah satunya Perumahan guru.

2
2.1

Kesehatan
Angka kematian bayi

15/1000 Kelahiran Hidup

Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai
Perilaku masyarakat yang masih mempercayai adat istiadat
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola asuh bayi
akses ke sarana pelayanan kesehatan terbatas

Rasio tenaga kesehatan dibandingkan penduduk belum
memadai
Sikap dan perilaku tenaga kesehatan mengutamakan
komitmen melayani masyarakat
Kerjasama dengan organisasi profesi, LSM, lintas sektor, lintas
program, tokoh masyarakat dan tokoh agama
Distribusi tenaga kesehatan

2.2

Angka usia harapan hidup

67,81 tahun (2012)

Kemiskinan

Perbaikan tingkat perekonomian masyarakat

Akses Pelayanan kesehatan masih terbatas

Pelayanan kesehatan mulai dari bayi sampai lanjut usia

Perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah.

berjalan maksimal
Perilaku hidup bersih dan sehat
Advokasi program perilaku hidup bersih sehat.

2.3

Persentase balita gizi buruk

Capaian

-2013 sesuai standard ideal
Pada tahun 2013 angka melek huruf 99,64

Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

15 tahun melek huruf (tidak

%

sangat tinggi

buta aksara)
Fasilitas Pendidikan
Sekolah pendidikan SD/MI

Kondisi sarana pendidikan utamanya ruang

Kurangnya koordainasi antara daerah, provinsi dan pusat

kondisi bangunan baik

kelas SD mencapai 68,61% kondisi baik

intensifkan penggunaan DAK lebih banyak ke perbaikan

tahun 2013

sarana kelas

Sekolah pendidikan SMP/MTs

Kondisi sarana pendidikan untuk SMP dan

Minimnya anggaran tidak sebanding dengan jumlah sekolah

dan SMA/SMK/MA kondisi

SMA sederajat terjadi peningkatan sarana.

yang ada

bangunan baik

Dari tahun 2008 kondisi baik SMP 71,2%

Program pendidikan gratis

Perlu penepatan/aturan lebih awal diterima kab/kota

Dukungan dana lain yang tidak hanya bersumber dari APBD
Koordinasi antara pemerintah Provinsi dengan Kab/Kota perlu

naik menjadi 85.34% di tahun 2013. Begitu

ditingkatkan

pula untuk SMA dari 90 tahun 2008-2009
naik ada perbaikan sehingga menjadi 253
pada tahun 2012
1.4

Pendidikan Anak Usia Dini

1.4.1

(PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini

APK PAUD Provinsi Maluku mengalami

(PAUD)

peningkatan 36.36 tetapi masih dibawah
rata-rata Nasional 55,24%

Partisipasi masyarakat terhadap PAUD masih minim

Sosialisasi tentang Pendidikan Anak Usia Dini di berbagai
media.
Mendorong Kab/Kota dan masyarakat membuka dan
membentuk lembaga PAUD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

5-9

No
1

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3

PERMASALAHAN
4

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5
Fasilitasi bantuan subsidi kepada lembaga PAUD

1.5
1.5.1

Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah (APS)

Rasio menunjukan adanya penurunan

SD/MI

angka putus sekolah dari tahun 2008-2009
untuk SD/MI 1.13% menjadi 0,07% tahun
2011-2012

1.5.2

Tidak optimalnya pendataan dan analisisnya terhadap
penyebab putus sekolah
Bantuan subsidi belum memenuhi target

Pemantapan pendataan pendidikan terutama penyebab putus
sekolah
Program revitalisasi perlu dikembangkan dan diupayakan

Angka Putus Sekolah (APS)

Angka Putus Sekolah pada tingkat

Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

kembali.
Meningkatnya dukungan terhadap dukungan layanan

SMP/MTs

SMP/MTs pada tahun 2008/2009 adalah

pendidikan

pendidikan.

0.14% sedangkan pada tahun 2011/2012
1.5.3

Angka Putus Sekolah (APS)

mengalami penurunan menjadi 0.02%
Angka Putus Sekolah pada SMA/SMK/MA

Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

Meningkatnya dukungan terhadap dukungan layanan

SMA/SMK/MA

pada tahun 2008/2009 adalah 0,12% dan

pendidikan

pendidikan.

mengalami penurunan pada tahun
2011/2012 menjadi 0.09%.
1.6
1.6.1

Angka Kelulusan
Angka Kelulusan (AL) SD/MI

Meningkatnya angka kelulusan pada jenjang

_

Sekolah Dasar (SD) mencapai 100%

Peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik.
Koordinasi antar tingkat pemerintah untuk fasilitas penyediaan
sarana dan prasarana pembelajaran berkualitas

1.6.2

Angka Kelulusan (AL)

Angka Kelulusan tingkat SMP pada tahun

SMP/MTs

2008/2009 sebesar 92,96% dan mengalami
peningkatan pada tahun 2012/2013 sebesar

1.6.3

Angka Kelulusan (AL)

97,76%
Angka Kelulusan tingkat SMA pada tahun

SMA/SMK/MA

2008/2009 sebesar 99.53 dan mengalami
penurunan pada tahun 2012/2013 sebesar

Penyebaran tenaga pendidik belum merata

Peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik.

Rendahnya kualitas Guru

Koordinasi antar tingkat pemerintah untuk fasilitas penyediaan

Penyebaran tenaga pendidik belum merata

Peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik.

Rendahnya kualitas Guru

Koordinasi antar tingkat pemerintah untuk fasilitas penyediaan

sarana dan prasarana pembelajaran berkualitas

99.03% .

sarana dan prasarana pembelajaran berkualitas

Untuk AL tingkat SMK pada tahun
2008/2009 sebesar 95.77% dan mengalami
peningakatan pada tahun 2012/2013
1.6.4

Angka Melanjutkan (AM)

menjadi 99.74%
Provinsi Maluku sudah melaksanakan wajib

Lokasi sekolah dasar jaraknya jauh dari lokasi sekolah

Dukungan pemerintah untuk pembangunan gedung sekolah

1.6.5

SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) )

belajar 12 tahun dalam RPJMD 2018-2013
Provinsi maluku sudah melaksanakan wajib

lanjutan setingkat SMP
Lokasi sekolah SMP jaraknya jauh dari lokasi sekolah

SMP/MTs
Dukungan pemerintah untuk pembangunan gedung sekolah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

510

No
1
1.6.6

1.6.7

1.6.8

1.6.9

2.
2.1.

URUSAN /IKK
2
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
belajar 12 tahun dalam RPJMD 2018-2013
Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi

PERMASALAHAN
4
lanjutan setingkat SMA/SMK
Terbatasnya diklat untuk guru pada mata pelajaran tertentu

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5
SMA/SMK/MA
Adanya program gratis peningkatan kualitas tenaga pengajar

kualifikasi S1/D-IV (SD)

S1/D-IV (SD) pada tahun 2008/2009 adalah

seperti, matematika, IPA, bahasa inggris, seni budaya dan

untuk mata pelajaran tertentu sesuai dengan kualifikasi dan

90.37% dan mengalami peningkatan pada

olahraga serta kearifan lokal

kebutuhan mata pelajaran

Guru yang memenuhi

tahun 2011/2012 menjadi 97.58%
Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi

Terbatasnya diklat untuk guru pada mata pelajaran tertentu

Adanya program gratis peningkatan kualitas tenaga pengajar

kualifikasi S1/D-IV (SMP)

S1/D-IV (SMP) pada tahun 2008/2009

seperti, matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, bahasa

untuk mata pelajaran tertentu sesuai dengan kualifikasi dan

adalah 92.96% dan mengalami peningkatan

inggris, seni budaya dan olahraga serta kearifan lokal serta

kebutuhan mata pelajaran

Guru yang memenuhi

pada tahun 2011/2012 menjadi 99.79%
Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi

terbatasnya laboratorium untuk praktek
Terbatasnya diklat untuk guru pada mata pelajaran tertentu

Adanya program gratis peningkatan kualitas tenaga pengajar

kualifikasi S1/D-IV (SMA)

S1/D-IV (SMA) pada tahun 2008/2009

seperti, matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, bahasa

untuk mata pelajaran tertentu sesuai dengan kualifikasi dan

adalah 99.53% dan mengalami peningkatan

inggris, seni budaya dan olahraga serta kearifan lokal serta

kebutuhan mata pelajaran dan kesiapan guru untuk seleksi

Guru yang memenuhi

pada tahun 2011/2012 menjadi 99.63%
Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi

terbatasnya laboratorium untuk praktek
Terbatasnya diklat untuk guru pada mata pelajaran tertentu

masuk perguruan tinggi
Adanya program gratis peningkatan kualitas tenaga pengajar

kualifikasi S1/D-IV (SMK)

S1/D-IV (SMK) pada tahun 2008/2009

seperti, matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, bahasa

untuk mata pelajaran tertentu sesuai dengan kualifikasi dan

adalah 99.53% dan mengalami peningkatan

inggris, seni budaya dan olahraga serta kearifan lokal serta

kebutuhan mata pelajaran dan kesiapan guru untuk seleksi

pada tahun 2011/2012 menjadi 96.60%

terbatasnya laboratorium untuk praktek

masuk perguruan tinggi

Kesehatan
Rasio posyandu per satuan

Rasio Posyandu per 1000 balita pada tahun

balita

2008 sebesar 9.5 dan mengalami
peningkatan pada tahun 2012 menjadi 11.5

Sebagian besar posyandu masih dalam strata pratama dan
madya yang artinya posyandu belum aktif pelayanan setiap
bulan dan jumlah kader masih kurang 5 orang
Minimnya dana operasional posyandu

2.2.

2.3.

Minimnya fasilitas posyandu
Masih banyak masyarakat Maluku yang belum terakses

Rasio puskesmas, poliklinik,

Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per 1000

pustu per satuan penduduk

penduduk pada tahun 2008 sebesar 0.23

pelayanan Puskesmas, poliklinik dan pustu akibat kondisi

dan mengalami peningkatan pada tahun

geografis Maluku yang maritim

Rasio rumah sakit per

2012 menjadi 0.44
Rasio Rumah sakit per satuan penduduk

Masih banyak masyarakat Maluku yang belum terakses

satuan penduduk

pada tahun 2008-2012 sebesar 0.01

pelayanan Rumah Sakit akibat kondisi geografis Maluku
yang maritim. Selain itu masih ada Kabupaten yang belum

2.4.

2.5.

Rasio dokter per satuan

Rasio dokter per satuan penduduk pada

memiliki Rumah Sakit
Masih banyak daerah terpencil yang tidak didukung dengan

penduduk

tahun 2008 sebesar 0.13 dan meningkat

infrastruktur jalan, perhubungan dan jaringan komunikasi

Rasio tenaga medis

menjadi 0.23 pada tahun 2012
Rasio tenaga medis per satuan penduduk

yang memadai
Masih banyak daerah terpencil yang tidak didukung dengan

persatuan penduduk

pada tahun 2008 sebesar 0.19 dan

infrastruktur jalan, perhubungan dan jaringan komunikasi

Kerjasama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat
Revitasilisasi Posyandu
Kapasitas kader ditingkatkan secara kontinyu

Regulasi (Perda) pelayanan kesehatan kepulauan
Infrastruktur jalan, perhubungan dan jaringan komunikasi

Regulasi (Perda) pelayanan kesehatan kepulauan
Infrastruktur jalan, perhubungan dan jaringan komunikasi

Regulasi (Perda) pelayanan kesehatan kepulauan
Infrastruktur jalan, perhubungan dan jaringan komunikasi
Regulasi (Perda) pelayanan kesehatan kepulauan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

511

No
1
2.6.

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
meningkat menjadi 0.33 pada tahun 2012

Cakupan komplikasi

Pada tahun 2008 adalah 29.88% dan

kebidanan yang ditangani

mengalami penurunan pada tahun 2012
menjadi 27.43%

PERMASALAHAN
4
yang memadai
 Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai
 Perilaku masyarakat yang masih mempercayai adat
istiadat

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5
Infrastruktur jalan, perhubungan dan jaringan komunikasi
Perubahan kurikulum pendidikan kebidanan yang
menitikberatkan pada peningkatan ketrampilan bidan
Perilaku bidan yang bersifat melayani
Pembinaan organisasi profesi
Kerjasama dengan tokoh adat dan tokoh agama

2.7.

Cakupan pertolongan

Pada tahun 2008 adalah 63.18% dan

persalinan oleh tenaga

mengalami peningkatan pada tahun 2012

kesehatan yang memiliki

menjadi 78.89%

Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai
Perilaku masyarakat yang masih mempercayai adat istiadat

kompetensi kebidanan

Perubahan kurikulum pendidikan kebidanan yang
menitikberatkan pada peningkatan ketrampilan bidan
Perilaku bidan yang bersifat melayani
Pembinaan organisasi profesi
Kerjasama dengan tokoh adat dan tokoh agama

2.8.

Cakupan Desa/kelurahan

Pada tahun 2008 adalah 44.21% dan

Universal Child

mengalami peningkatan pada tahun 2012

Immunization (UCI)

menjadi 56.03%

Perilaku masyarakat yang tidak mempercayai imunisasi

Kerjasama dengan lintas sektor, tokoh agama dan tokoh
masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
Tingkat kemandirian masyarakat (lebih mengutamakan upaya
kesehatan preventif dan promotif daripada kuratif dan
rehabilitative)

2.9.

Cakupan Balita Gizi Buruk

Pada tahun 2008 adalah 58.22% dan

mendapat perawatan

mengalami peningkatan pada tahun 2012
menjadi 98.48%

Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang
berbasis bahan lokal masih rendah
Informasi sadar gizi belum memasyarakat

Media informasi sadar gizi disebarluaskan sampai ke tingkat
desa
Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman gizi keluarga
Perbaikan tingkat perekonomian masyarakat

Masih banyak masyarakat miskin di Provinsi Maluku
2.10.

Cakupan pemenuan dan

Pada tahun 2008 adalah 38% dan

penanganan penderita

mengalami peningkatan pada tahun 2012

penyakit TBC BTA

menjadi 73%

Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat telah memasyarakat

Masih adanya stigma tentang TB di masyarakat

Penyebarluasan informasi tentang TB sampai ke tingkat desa

Perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah

Perbaikan tingkat perekonomian masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

512

No
1

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3

PERMASALAHAN
4

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5

Masih banyak masyarakat miskin di Provinsi Maluku
2.11.

Cakupan pemenuan dan

Pada tahun 2010-2012 adalah 100%

penanganan penderita
penyakit DBD

Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai

Regulasi daerah terhadap penanggulangan KLB DBD

Perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah

Setiap Puskesmas mempunyai petugas khusus DBD yang
bertanggungjawab

2.12.

Cakupan pelayanan

Pada tahun 2008 adalah 26.06% dan

kesehatan rujukan pasien

mengalami peningkatan pada tahun 2012

masyarakat miskin

menjadi 67.29%

Belum semua masyarakat miskin mempunyai jaminan
kesehatan
Akses terhadap sarana pelayanan kesehatan masih rendah
Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia belum
memadai

Premi pelayanan kesehatan memperhitungkan biaya
transportasi ke sarana pelayanan kesehatan
Perbaikan sistem rujukan secara berjenjang sesuai dengan
regionalisasi
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan
Pola pelayanan kesehatan bergerak (flying health care dan
saling medical service)

2.13.

Cakupan kunjungan bayi

Pada tahun 2008 adalah 82.62% dan
mengalami peningkatan pada tahun 2012
menjadi 92.71%

2.14.

Cakupan puskesmas

Sumber Daya Kesehatan yang belum memadai

Penempatan tenaga PNS, honorer dan kontrak

Perilaku masyarakat yang masih mempercayai adat istiadat

Kerjasama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat

Dari 118 kecamatan, sebagian besar desa

Meskipun cakupan Puskesmas sudah terlayani sebagian

pada kecamatan tersebut sudah terlayani

besar desa, tetapi masih banyak masyarakat yang belum

cakupan puskesmas.

terakses pelayanan Puskesmas karena lokasi Puskesmas
yang sulit dijangkau dan kondisi geografis yang kepulauan

Pembangunan Puskesmas disesuaikan dengan lokasi padat
penduduk
Penempatan tenaga PNS, honorer dan kontrak
Fasilitas rumah dinas bagi tenaga Puskesmas tersedia
Menyekolahkan masyarakat setempat untuk menjadi tenaga
kesehatan

2.15.

Cakupan pembantu

Dari 118 kecamatan, sebagian desa yang

Akses masyarakat ke Puskesmas Pembantu masih rendah

puskesmas

belum terlayani puskesmas, dilayani

karena jumlah Puskesmas Pembantu belum tersebar

pembantu puskesmas.

merata.

Pembangunan Puskesmas Pembantu disesuaikan dengan
lokasi padat penduduk
Penempatan tenaga PNS, honorer dan kontrak
Fasilitas rumah dinas bagi tenaga Puskesmas tersedia
Menyekolahkan masyarakat setempat untuk menjadi tenaga
kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

513

No
1
3.
3.1.

URUSAN /IKK
2
Pekerjaan Umum
Proporsi panjang jaringan

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
Proporsi panjang jaringan jalan pada tahun

jalan dalam kondisi baik

2012 adalah 365, 67 Km

PERMASALAHAN
4

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5

Rendahnya aksesibilitas sistem jaringan jalan

Rehabilitasi/pemeliharaan dan peningkatan ruas jalan provinsi

Masih panjangnya ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak

Peningkatan status jalan sesuai kebutuhan dan peraturan
yang berlaku

3.2.

Rasio jaringan irigasi

Rasio jaringan irigasi pada tahun 2012
mencapai 49.01

Luasnya lahan budidaya yang belum terairi dan rendahnya
kemampuan masyarakat untuk mengelolasumber daya air.
Degradasi lahan irigasi akibat alih fungsi lahan

3.3.

3.5.

Peningkatan rasio lahan budidaya yang terairi oleh jaringan
irigasi dan peningkatan kemampuan petani untuk mengelola
sumber daya air
Peningkatan koordinasi lintas sektor
Adanya para pemuka agama ditengah masyarakat

Rasio tempat ibadah per

Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

Belum optimalnya pemahaman masyarakat terhadap

satuan penduduk

pada tahun 2012 adalah 0.80%

pentingnya keberadaan rumah ibadah untuk kehidupan yang

Rasio Tempat Pembuangan

Urusan persampahan merupakan tugas

aman, nyaman dan produktif
Tingginya pertambahan penduduk dan variasi aktifitas

Sampah (TPS) per satuan

pemerintahan yang serahkan ke

penduduk belum didukung oleh keberadaan sarana

lingkungan pemukiman secara berimbang sesuai jumlah

penduduk

kabupaten/kota, dari 11 kabupaten/kota di

persampahan baik TPS maupun TPA dan terbatasnya

penduduk baik TPS maupun TPA dan ketersediaan institusi

Maluku telah dibentuk SKPD yang

sarana pengolahan sampah.

pengelola sampah yang profesional

Peningkatan jumlah sarana persampahan pada tiap

menangani persampahan
Peningkatan peran serta masyarakat dengan cara
membuang sampah yang di klasifikasi sesuai jenis sampah
3.6.

Rasio rumah layak huni

Pada Tahun 2008 rasio rumah layak huni
adalah 0.78% dan menurun menjadi 0.70%
pada tahun 2012

Tersebarnya pemukiman penduduk pada pulau-pulau kecil
Terbatasnya akses masyarakat terhadap pembiayaan
perumahan

3.7.

Peningkatan aksesibilitas masyarakat akan rumah layak huni
melalui fasilitas perbankan yang di koordinir pemerintah
Pembangunan rumah layak huni kepada masyarakat yang

Rasio permukiman layak

Permukiman layak huni umumnya tersebar

Masih terdapat permukimkan tidak layak huni pada desa-

tidak mampu di pulau-pulau kecil yang berpenghuni
Upaya Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui

huni

pada permukiman penduduk baru yang

desa pesisir dan sebagian kawasan perkotaan pada Ibu Kota

penyediaan sarana dasar, prasarana dan utilitas umum yang

dibangun oleh pengembang terutama pada

Provinsi/Kabupaten/Kota

memadai dan terpadu dengan pengembangan kawasan

Ibu Kota Provinsi dan Ibu Kota

perumahan dan pada desa-desa pesisir

Kabupaten/Kota.
4.
4.1.

Perumahan
Rumah tangga pengguna air

Akses masyarakat terhadap air bersih telah

bersih

mencapai 60,58% pada tahun 2012. Hal ini
menunjukkan bahwa dari total penduduk
1.608.786 sebanyak 231.360 telah terlayani
oleh air bersih yang bersumber dari PDAM
atau sumber lainnya yang terlindungi.

Kondisi pulau-pulau kecil yang berpenghuni ketersediaan air
bakunya terbatas
Belum terpetakannya wilayah rawan air baku dan wilayah
yang dilayani oleh sistem penyedia air minum

Peningkatan cakupan pengguna air bersih pada masyarakat
perdesaan di pulau-pulau kecil yang ketersediaan air
bakunya terbatas dan belum terjangkau oleh PDAM melalui
penyediaan sarana dan prasarana air minum melalui
berbagai program

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

514

No
1

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3

PERMASALAHAN
4

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5
Upaya perlindungan sumber air baku di pulau-pulau kecil dan

4.2.

4.3.

Rumah tangga pengguna

Pada tahun 2008 rumah tangga pengguna

Persentase pemanfaatan energi baru terbarukan masih

terhindar dari pencemaran lingkungan
Upaya pemerintah untuk pengembangan dan pemanfaatan

listrik

listrik mencapai 153.395 Mwh dan

rendah untuk pembangkit listrik skala menengah maupun

potensi energi baru terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan

mengalami peningkatan pada tahun 2012

skala kecil

listrik di perdesaan dengan program pengembangan desa

Persentase rumah tinggal

menjadi 246.741 Mwh
Persentase rumah tinggal bersanitasi

Masih rendahnya cakupan pelayanan sanitasi yang

mandiri energi

bersanitasi

terfokus pada wilayah perkotaan, ibu kota

menjangkau kawasan perdesaan terutama pada pulau-pulau

kecamatan dan desa-desa yang berada

kecil yang berpenghuni

disekitar kawasan perkotaan. Persentase
rumah tinggal bersanitasi adalah 407,93 %
4.4.

Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan banyaknya
rumah tangga yang dapat mengakses sanitasi yang layak
Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan

Persentase lingkungan

pada tahun 2012
Pada tahun 2009 persentase luas

Belum optimalnya cakupan pelayanan dan jumlah prasarana

drainase lingkungan
Peningkatan kualitas dan cakupan prasarana sarana dan

permukiman kumuh

lingkungan permukiman kumuh adalah

sarana dan utilitas lingkungan permukiman

utilitas lingkungan permukiman

0.000027 Ha dan mengalami penurunan
pada tahun 2012 menjadi 0.000026 Ha
5.
5.1.

Penataan Ruang
Rasio ruang terbuka hijau

Rasio ruang terbuka hijau per satuan

per satuan luas wilayah

wilayah HPL/HGB pada tahun 2012 adalah

HPL/HGB

562.33

Ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan belum di tata
dengan baik
Belum tersosialisasinya UU No. 26 Tahun 2007 sampai di
tingkat masyarakat

Pelaksanaan penataan ruang terbuka hijau di kawasan
perkotaan
Sosialisasi UU No. 26 Tahun 2007 sampai di tingkat
masyarakat
Sosialisasi peraturan daerah nomor 16 tahun 2013

6.
6.1.

Perencanaan
Pembangunan
Tersedianya dokumen

11 Kabupaten/Kota telah memiliki dokumen

perencanaan RPJPD yang

RPJPD, Perda RPJPD Provinsi Maluku

telah ditetapkan dengan

Tahun 2005-2025 Nomor 02 Tahun 2009

PERDA

Belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar

Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota telah mengacu pada

tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan

aturan dalam menyusun dokumen perencanaan jangka

dan sasaran pembangunan

panjang dan jangka menengah
Optimalisasi dan peningkatan koordinasi dan sinergitas
kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintahan;

6.2.

Tersedianya dokumen

11 Kab/Kota telah memiliki RPJMD, dan

Belum sinkronnya program antara Kabupaten/Kota dan

perencanaan : RPJMD yang

telah ditetapkan dengan Perda. Perda

Provinsi dengan program sektoral Kementerian lembaga.

telah ditetapkan dengan

RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2014-2019

RTRW belum dijadikan acuan implementasi program di

PERDA/PERKADA

dalam proses konsultasi dengan Kementrian

daerah.

Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota telah dokumen
perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan dokumen
RTRW.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

515

No
1

URUSAN /IKK
2

6.3.

6.4.

Tersedianya dokumen

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
Dalam Negeri.
Provinsi dan 11 Kab/kota memiliki RKPD

PERMASALAHAN
4
Belum optimalnya capaian RKPD sesuai target yang

perencanaan : RKPD yang

yang ditetapkan oleh Perkada yang disesuai

tetapkan dalam pencapaian Visi, Misi Pemerintah Daerah

telah ditetapkan dengan

dengan peraturan yang berlaku

PERKADA
Penjabaran Program RPJMD

Konsistensi antara program dalam RKPD

Belum optimalnya konsistensi perencanaan sesuai dokumen

kedalam RKPD

dan Dokumen Perencanaan Pembangunan

perencanaan RTRW, RPJPD, RPJMD dan RKPD

7.2

Terciptanya koordinasi perencanaan pembangunan dalam
Musrenbang setiap tahun antara Pemda Provinsi dan Pemda
Kab/Kota.

lainnya (RTRW, RPJPD dan RPJMD)
7.
7.1.

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5

Telah diperdakan dokumen perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan dokumen RTRW di 11 Kabupaten/Kota.

Perhubungan
Jumlah arus penumpang

Pada tahun 2008 jumlah arus penumpang

Jumlah sarana angkutan umum (Kapal Laut/Kapal

Peningkatan penyediaan Prasarana dan Sarana transportasi

angkutan umum

angkutan umum sebanyak 326.18 dan pada

Ferry/Pesawat Udara/Bus belum mencukupi kebutuhan

Laut/Udara/Darat/Penyeberangan

Jumlah uji kir angkutan

tahun 2012 meningkat menjadi 576.138
Tersedia data Uji Kir angkutan umum di 11

transportasi di kepulauan Maluku
Terbatasnya SDM dan peralatan uji KIR

Peningkatan penyediaan prasarana peralatan uji KIR dan

umum

Kab/Kota dengan total jumlah Uji Kir

peningkatan kualitas SDM

Angkutan Umum pada tahun 2012 sebanyak
7.3

Jumlah pelabuhan

3.909
Pada tahun 2012 jumlah pelabuhan laut

laut/udara/terminal bus

sebanyak 46, pelabuhan udara 17 dan
terminal bus 11

Proses perencanaan (Study s.d pengusulan ) dan proses
pembangunan memakan waktu yang lama
Anggaran yang diberikan melalui dana APBN setiap tahun

Diusulkan ke pemerintah pusat agar proses perencanaan dan
proses pembangunan dapat di persingkat
Mengusulkan agar anggaran yang dikucurkan lewat APBN

anggaran tidak cukup untuk penyelesaian pembangunan

untuk pembangunan prasarana transportasi bisa mencukupi

pelabuhan

sehingga proses pembangunan hanya diperlukan waktu
hanya 2 tahun anggaran.

8.
8.1.

8.2.

Lingkungan Hidup
Persentase Penanganan

11 kabupaten/kota dapat menyediakan TPS,

Terbatasnya lokasi TPS, TPA dan armada pengangkut

Penanganan sampah merupakan tugas Kabupaten/Kota yang

Sampah

armada angkutan sampah dan TPA serta

sampah serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk

ditunjang oleh Pemerintah Provinsi dan bantuan sektoral .

penyadaran masyarakat untuk membuang

membuang sampah pada tempatnya

Persentase penduduk

sampah sesuai ketentuan
Cakupan air bersih di Provinsi Maluku pada

Belum terpetakannya wilayah yang akan

berakses air minum

tahun 2012 dengan persentase rumah

dilayani oleh sistem penyediaan air minum

tangga yang menggunakan air bersih

serta belum optimalnya pemanfaatan dan

mencapai 135.777 (8.43%)

pengelolaan air baku air minum

Peningkatan cakupan pengguna air bersih khususnya pada
masyarakat perdesaan yang belum terjangkau oleh PDAM
melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum dan
penambahan kapasitas dan sistem sambungan rumah air
minum serta perlindungan sumber air baku dari pencemaran
lingkungan

8.3.

Persentase luas

Luas permukiman yang tertata diutamakan

permukiman yang tertata

pada kawasan perkotaan Ibu Kota
Kabupaten dan kawasan pedesaan Ibu Kota

Terbatasnya developer yang mengusahakan pemukiman
tertata baik sampai ke tingkat desa

Adanya peraturan Daerah tentang RTRW dan penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku 2014 – 2019

516

No
1

URUSAN /IKK
2

TAFSIRAN CAPAIAN TARGET
3
Kecamatan.

PERMASALAHAN
4
masih tingginya pemahaman masyarakat terhadap pola
permukiman lama yang didiami secara turun-temurun

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
5
Rencana Zonasi untuk kawasan peruntukan permukiman di
Kabupaten/Kota

sebagai bagian yang dianggap tabu untuk dirubah
8.4.

Pencemaran status mutu

Jumlah sungai yang dipantau dan ditetapkan

air

status mutu air dan diinformasikan kepada
publik sebanyak 4 sungai khusus untuk Kota
Ambon

Sarana sampling air tidak tersedia dan masih menggunakan
laboratorium luar
Kegiatan pemantauan kualitas air bersumber dari dana

Diusulkan ke Pemerintah Pusat dan Daerah agar Bapedal
mendapat peralatan laboratorium, Anggaran Pemantauan
Kualitas Air Sungai mestinya juga berasal dari APBD karena
merupakan kegiatan yang berbasis SPM

APBN (Dekonsentrasi)
8.5.

Pencemaran status mutu

Jumlah Kota yang dipantau dan ditetapkan

udara ambien

status mutu udara ambien dan
diinformasikan kepada publik baru Kota
Ambon.

Rendahnya pengetahuan SDM dalam penanganan
pemantauan Kualitas Uadara Ambien sehingga di perlukan
Diklat

Anggaran Pemantauan Kualitas Udara Ambien mestinya juga
berasal dari APBD karena merupakan kegiatan yang berbasis
SPM

Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien bersumber
8.6.

Cakupan pengawasan

Cakupan pengawasan terhadap

dari dana APBN (Dekonsentrasi)
Belum terbentuk Komisi AMDAL secara keseluruhan di 11

terhadap pelaksanaan

pelaksanaan AMDAL adalah 9.35%

Kabupaten/Kota

AMDAL
8.7.

8.8.

Anggaran yang mema