Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemakai laporan keuangan berasal dari banyak pihak dengan masing
masing kepentingan. Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang
menyajikan kinerja keuangan lengkap dan benar, tidak ada yang disembunyikan
dan berdasarkan prinsip – prinsip

akuntansi yang berlaku umum. Laporan

keuangan yang lengkap dan benar merupakan salah satu alat pertanggungjawaban
para pengelola perusahaan kepada para pemangku kepentingan sehingga kegiatan
audit sangat diperlukan untuk memeriksa laporan keuangan yang disajikan
tersebut.
Eksternal auditor merupakan suatu kontrol sosial yang memberikan jasa
untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak luar perusahaan yang diaudit.
Auditornya adalah pihak luar perusahaan yang independen dan telah diakui untuk
berwenang melaksanakan tugas tersebut (Halim, 2015:9). Laporan keuangan perlu
diaudit oleh auditor eksternal untuk meningkatkan kepercayaan bagi lingkungan
masyarakat. Dalam proses tersebut maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya
audit yang disebut fee audit. Peran corporate governance dan internal audit

sebagai salah satu bentuk keandalan pelaporan keuangan perusahaan tentunya
juga akan mempengaruhi besar kecilnya fee audit yang dibayarkan (Wibowo, dkk,
2013:2)
Audit fee adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah
mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP (Halim 2008:3). Masalah fee audit

1
Universitas Sumatera Utara

sampai sekarang adalah masalah yang dilematis dimana auditor harus
memberikan opini yang independen tetapi auditor juga memperoleh imbalan atas
jasanya mengaudit laporan keuangan perusahaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sehingga besarnya fee audit masih menjadi perbincangan yang cukup
panjang, mengingat banyak faktor yang mempengaruhinya.
Kantor Akuntan Publik secara umum terdiri dari KAP big four dan KAP
non-big four. Menurut Gatot dalam Aryani (2011:9), pasar audit di Indonesia
sangat ketat dan tidak hanya didominasi Kantor Akuntan Publik (KAP) big four
saja. Pasar audit di Indonesia juga masih bersifat cost focus dibandingkan
brand/quality focus. Hal ini berarti perusahaan-perusahaan di Indonesia
kebanyakan masih menggunakan pertimbangan pemilihan KAP melalui audit feenya daripada nama besar atau kualitas dari KAP tersebut. Selain itu, masih banyak

terjadi pro kontra antara orang yang mendukung adanya aturan tentang fee audit
dengan orang yang menolak adanya aturan tentang fee audit. Pendukung gagasan
ini pada umumnya beranggapan bahwa dengan adanya aturan fee audit maka
persaingan antara kantor akuntan publik (KAP) dapat dikurangi sedangkan yang
menolak beranggapan bahwa kantor akuntan publik (KAP) memiliki efisiensi
yang bervariasi. Akuntan yang menjalankan kantornya dengan efisiensi tinggi
maka wajar apabila memiliki tingkat persaingan yang tinggi pula (Agoes,
2011:154).
Pengungkapan corporate governance yang akurat, tepat waktu, dan
transparan dapat menambah nilai bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Jika pengungkapannya yang dilakukan tidak memadai, para stakeholders tidak

2
Universitas Sumatera Utara

mempercayai bahwa kegiatan pengelolaan perusahaan oleh manajemen dilakukan
dengan cara yang bijaksana dan hati-hati untuk kepentingan stakeholders
(Hikmah, dkk., 2011:2).
Financial Statement atau Laporan Keuangan adalah cerminan dankondisi
perusahaan karena memuat informasi mengenai laporan kinerja manajemen,

laporan arus kas, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan juga
menunjukkan kinerja dari manajemen dan merupakan sumberdalam mengevaluasi
kinerja manajemen. Dengan adanya penilaian kinerja manajementersebut
mendorong timbulnya perilaku menyimpang dari pihak manajemen (Wibowo,
dkk., 2013:2)
Salah satu kasus perilaku yang menyimpang dari pihak manajemen adalah
kasus manipulasi yang menimpa Enron menurut laporan sub-komite Senat AS
disebabkan oleh kegagalan Dewan Direksi untuk melindungi kepentingan para
pemegang saham Enron. Dewan Direksi Enron telah menyalahgunakan
kepercayaan para pemegang saham, antara lain dengan menjalankan praktik
akuntansi yang berisiko tinggi, melaksanakan banyak transaksi yang sarat dengan
benturan kepentingan, menjalankan praktik akuntansi off-balance sheet yang
sangat ekstensif, dan menetapkan kompensasi eksekutif yang sangat berlebihan
(Agoes dan Ardana, 2013:99). Dari kasus ini maka dapat ditarik pertanyaan
bagaimana peran dari keefektifan corporate governance dan internal audit
sebagai variabel dalam hal memonitoring manajemen perusahaan.
Kasus

manipulasi


akuntansi

tersebut

melibatkan

banyak

pihak

danberdampak cukup luas. Keterlibatan CEO, komisaris, komite audit,

3
Universitas Sumatera Utara

internalauditor, internal controlsampai kepada eksternal auditor membuktikan
bahwakecurangan banyak dilakukan oleh orang-orang dalam. Selain dari
pihakperusahaan,

eksternal


terhadapmerebaknya

auditor

kasus-kasus

juga

harus

manipulasi

bertanggung

akuntansi

seperti

jawab

ini

(Hardiningsih,2010:62).
Menurut Komite Cadburry, GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta
kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada
para shareholderskhususnya dan stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal ini
dimaksudkan pengaturan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan
pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan
tertentu(Cadburry Committee dalam GoodwinStewart and Kent, 2006:6).
Ada empat mekanisme corporate governance yang sering dipakai
dalamberbagai penelitian mengenai corporate governance yang bertujuan
untukmengurangi konflik keagenan, yaitu komisaris independen, komite
audit,kepemilikan
dewankomisaris

institusional,
merupakan

dan

salah

kepemilikan
satu

manajerial.

karakteristik

Komposisi

dewan

yang

berhubungandengan kandungan informasi laba. Melalui perannya dalam
menjalankanfungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak
manajemendalammenyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu
laporanlaba yang berkualitas (Boediono, 2005:175).
Dewan komisaris juga harus mendelegasikan beberapa tugasnya

kepadakomite-komite. Komite-komite yang pada umumnya dibentuk adalah

4
Universitas Sumatera Utara

KomiteKompensasi/Remunerasi untuk badan eksekutif dalam perusahaan,
KomiteNominasi, dan Komite Audit. Berdasarkan surat keputusan Ketua
BAPEPAMKEP41/PM/2003, SK Dir. BEJ Nomor 315/BEJ/06-2000, Keputusan
MenteriBUMN

Nomor

117/Tahun

2000,

dan

Undang-undang


BUMN

Nomor19/2003, pembentukan komite audit merupakan suatu keharusan.Komite
audit adalah suatu badan yang dibentuk didalam perusahaan klienyang bertugas
untuk memelihara independensi akuntan pemeriksa terhadapmanajemen (Susiana
dan Herawaty, 2007:8). Komite audit mempunyai peranyang sangat penting dan
strategis dalam hal memelihara kredibilitas prosespenyusunan laporan keuangan
seperti halnya menjaga terciptanya sistempengawasan perusahaan yang memadai
serta dilaksanakannya good corporategovernance.
Karakteristik dewan komisaris yaitu, independensi dewan komisaris
danukuran

dewan

goodcorporate

komisaris

governance.


turut

berperan

Adanya

penting

komisaris

dalam

penerapan

independen

mampu

memberikanpengawasan dan keandalan dalam proses laporan keuangan. Maka
haltersebut dapat mengurangi penilaian resiko auditor dan upaya audit

yangkurang

dibutuhkan

sehingga

menyebabkan

audit

fee

yang

lebih

rendah(Yatimet, al., 2006:18). Ukuran dewan komisaris dan intensitas
pertemuandewan komisaris juga turut berperan penting dalam penerapan
goodcorporate governance.
Berdasarkan penelitian Yatimet. al., (2006:9) menunjukkan bahwasemakin
besar ukuran dewan komisaris maka semakin besar pulakemungkinan adanya
kecurangan dalam penyajian laporan keuangan.Sebaliknya semakin tinggi

5
Universitas Sumatera Utara

intensitas pertemuan dewan komisaris diharapkandapat memberikan kontribusi
dalam efektivitas fungsi pengawasan terhadapproses pelaporan keuangan. Dilihat
dari perspektif auditor, dewan komisarisyang independen, memiliki anggota lebih
sedikit dan sering mengadakanpertemuan diharapkan dapat mengurangi penilaian
auditor terhadap risikopengendalian serta luasnya prosedur audit sehingga dapat
mengurangi feeaudit.
Karakteristik komite audit yaitu, independensi komite audit, ukurankomite
audit dan intensitas pertemuan komite audit. Independensi komiteaudit
mengakibatkan pengawasan komite audit lebih efektif dari prosespelaporan
keuangan,

sehingga

Independensi

komite

mengurangi
audit

kejadian

mampu

masalah

melindungi

pelaporankeuangan.

keandalanakuntansi

dan

memperkuat pengendalian internal yang mengarah padapenurunan tingkat resiko
yang melekat dan karenanya fee audit eksternallebih rendah (Yatim et. al.,
2006:11). Selain itu, ukuran komite audit danintensitas pertemuan komite audit
juga berperan dalam proses pelaporan keuangan dan penerapan good corporate
governance yang dapat mempengaruhi besar dan kecilnya fee audit eksternal.Dari
sisi permintaan, kehadiran komite audit memiliki hubungan yangpositif dengan
fee audit karena komite audit memastikan bahwa lama prosesaudit tidak akan
dikurangi sampai pada tingkat kualitas audit yangdiinginkan. Dari sisi penawaran,
keterlibatan komite audit dalam memperkuatpengendalian internal yang menuntun
auditor eksternal mengurangi penilaiandari risiko pengendalian, menghasilkan uji
substantif yang lebih sedikit danfee audit yang lebih rendah (Cadburry
Committee, 1992 dalamGoodwinStewart dan Kent, 2006:6).

6
Universitas Sumatera Utara

Teori

keagenan

merupakan

landasan

bagi

penerapan

corporate

governancesebagai suatu mekanisme pengawasan dan pengendalian. Oleh karena
itu, penerapan konsep corporate governance diharapkan memberikan kepercayaan
terhadap agen (manajemen) dalam mengelola kekayaan pemilik (investor) dan
pemilik menjadi lebih yakin bahwa agen tidak akan melakukan suatu
kecuranganuntuk kesejahteraan agen.
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya fee audit.
Selain struktur governance, internal audit dalam perusahaanjuga penting dalam
menentukan besarnya fee audit. Internal audit dan corporate governance adalah
dua hal yang berbeda tetapi keduanyamempunyai hubungan yang berkaitan dalam
upaya mewujudkan good corporate governance. Selain itu pihak yang terlibat pun
berbeda apabilapengendalian intern lebih berfokus pada tugas dari auditor intern,
sedangkanpenerapan good corporate governance lebih ke strategi yaitu tugas
komiteaudit, tetapi kedua pihak tersebut harus saling bekerjasama (Astuti,2010:5).
Dalam pelaksanaannya, pengendalian internal dapat dilakukan tidakhanya
oleh anggota perusahaan dan tim komite audit saja, tetapi dapat pula dilakukan
oleh suatu divisi audit internal. Pihak manajemen dapatmembentuk suatu divisi
audit internal yang diberikan wewenang untukmelakukan pengawasan dan
penilaian terhadap pengendalian perusahaan.Internal audit bertugas menjamin
agar pengendalian internal dalamperusahaan dapat diterapkan, kemudian internal
auditor bertanggungjawabmenyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
pihak manajemenperusahaan (Astuti, 2010:6).

7
Universitas Sumatera Utara

Internal

audit

sangat

diperlukan

bagi

organisasi

yang

membutuhkaninformasi dari pihak yang independen mengenai berbagai aktivitas
organisasiguna pengambilan keputusan yang lebih obyektif dan accountable.
Internalaudit

mempertanggungjawabkan

tugasnya

kepada

pihak

manajemenperusahaan, sedangkan struktur perusahaan di Indonesia dengan
komposisikomisaris

dan

pemegang

saham,

maka

terdapat

peran

yang

menghubungkankepentingan para komisaris dan pemegang saham dengan kondisi
perusahan,yaitu

peran

dari

inimempertanggungjawabkan

komite
tugas

audit,

dan

karena

tanggung

komite

jawabnya

audit
kepeda

pemegangsaham dan komisaris (Astuti, 2010:8).
Pemeriksaan hubungan antara internal audit dan fee audit penting
mengingat saat ini fokus pada good corporate governance dengan bagaimana
internal dan eksternal audit dalam meningkatkan integritas pelaporan keuangan.
Penelitian ini berusaha mengembangkan penelitian yang sudah ada dan
memeriksa pengaruh antara struktur governance yang berupa dewan komisaris
dan komite audit serta internal audit terhadap fee eksternal audit di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan populasi perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014.
Peneliti memilih perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur
merupakan industri dengan jumlah terbesar dalam Bursa Efek Indonesia dan
memiliki berbagai jenis industri sehingga dianggap dapat mewakili kondisi
keseluruhan perusahaan di Indonesia. Data yang digunakan peneliti berasal dari

8
Universitas Sumatera Utara

laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk melanjutkan
penelitian terdahulu dan laporannya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis
ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Struktur Governance dan
Internal Audit terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

penelitian

yang

telah

dikemukakan

sebelumnya,maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
o Bagaimana pengaruh jumlah dewan komisaris, jumlah komite audit,
keberadaan fungsi audit internal, ukuran perusahaan, rasio hutang atas aset
perusahaan, return on aset perusahaan serta ukuran kantor akuntan publik
terhadap fee eksternal audit baik secara parsial maupun simultan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
o Mengetahuipengaruh ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit,
keberadaan fungsi audit internal, ukuran perusahaan, rasio hutang atas aset
perusahaan, return on aset perusahaan serta ukuran kantor akuntan publik
terhadapfee eksternal audit baik secara parsial maupun simultan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
A. Bagi Ilmu Pengetahuan

9
Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini berguna untuk memberikan wawasan dalam ilmu
pengetahuan

khususnya

pengetahuan

dalam

bidang

ekonomi

yaitumengenai pengaruh struktur governance dan internal audit terhadap
fee eksternal audit. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan referensi
penelitian

sebelumnya

dan

pembanding

untuk

menambah

ilmu

pengetahuan.
B. Bagi Perusahaan
Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk memberikan
tambahaninformasi bagi perusahaan mengenai pentingnya penerapan
struktur tata kelola perusahaan (corporate governance)dan
internalauditdalam menentukan besarnya feeaudit eksternal.
C. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Penelitian

ini

dapat

memberikan

tambahan

pengetahuan

daninformasi mengenai besar atau kecilnya fee audit yang diterimaauditor
eksternal. Sebagai suatu tinjauan yang diharapkan dapatbermanfaat dalam
rangka menyediakan informasi yang berkualitasbagi para pemakai laporan
keuangan

10
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

0 8 22

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

1 27 113

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

1 5 103

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 11

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 28

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 5