EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE Efektivitas Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IX

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE
PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 2 CEPER TAHUN AJARAN
2013/2014
NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

DisusunOleh :

TOTOK TRI HARJANTO
A 410 080 228

PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013


EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE
PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 2 CEPER TAHUN AJARAN
2013/2014
Totok Tri Harjanto1) email: To2k_boim@yahhoo.co.id, Dra. Sri Sutarni, M.Pd2).
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1)

Mahasiswa, 2)StafPengajar,
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika dengan pendekatan keterampilan proses melalui
metode problem based learning dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika menggunakan metode konvensional di SMP Negeri 2 Ceper
Kabupaten Klaten tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian
komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester gasal
SMP Negeri 2 Ceper Kabupaten Klaten tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan
sampelnya diambil sebanyak 60 siswa dengan menggunakan teknik random

sampling. Teknik persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji
homogenitas, yang dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu uji t dua pihak dan t satu
pihak. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa nilai tes hasil belajar
matematika diperoleh bahwa rata-rata kelas eksperimen yaitu 80,633 lebih tinggi
dari pada kelas kontrol yaitu 70,567 dari hasil uji-t dua pihak diperoleh bahwa
thitung = 2,500 > ttabel = 2,0021 dengan taraf signifikan 5% dan dk = 58 yang berarti
H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode problem based
learning berbeda dengan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan
metode konvensional. Dari uji-t satu pihak diperoleh thitung = 2,500 > ttabel = 1,6723
pada taraf signifikan 5 %, dan dk = 58 yang berarti H0 ditolak. Hal ini
menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui metode problem based learning lebih baik daripada
hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode konvensional pada
siswa kelas IX semester gasal SMP Negeri 2 Ceper Kabupaten Klaten tahun
ajaran 2013/2014.

Kata kunci : pendekatan keterampilan proses, metode problem based learning,
hasil belajar.


A. Pendahuluan
Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan
mandiri. Selain itu pula pendidikan sangat penting dalam pembangunan
maka tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan baik dari tingkat yang paling rendah
maupun sampai ke tingkat perguruan tinggi.
Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral
dari pendidikan nasional dan tidak kalah pentingnya bila dibandingkan
dengan ilmu pengetahuan lain. Matematika juga merupakan ilmu dasar
atau “basic science”, yang penerapannya sangat dibutuhkan oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi. Matematika dikalangan para pelajar
merupakan mata pelajaran yang kurang disukai, minat siswa terhadap
pelajaran ini rendah sehingga penguasaan siswa terhadap mata pelajaran
matematika menjadi sangat kurang.
Dalam pembelajaran matematika, terutama di kelas banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dan hal-hal yang sering
menghambat untuk tercapainya tujuan belajar. Pada dasarnya setiap anak
tidak sama cara belajarnya, demikian pula dalam memahami konsepkonsep abstrak. Melalui tingkat belajar yang berbeda antara satu dengan

yang lainnya maka guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar
dengan baik, khususnya ada saat menanamkan konsep baru. Seorang guru
dituntut untuk mengembangkan variasi dalam mengajar yaitu harus dapat
memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat bagi siswanya.
Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan
bantuan pemecahan masalah yaitu menerapkan sistem pembelajaran
dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode problem based
learning pada bidang studi matematika.
Menurut informasi guru matematika bahwa masih ada guru
matematika yang menggunakan metode konvensional yang hanya
menyampaikan informasi atau pengetahuan secara lisan sehingga siswa

bersikap pasif dan kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan
konsep matematika. Hal tersebut menyebabkan siswa sulit untuk
memahami konsep matematika dan menyebabkan hasil belajar siswa yang
masih rendah.
Cara pengajaran tersebut perlu diganti dengan metode-metode
baru. Salah satu etode mengajar tersebut dengan pendekatan keterampilan
proses melalui metode problem based learning khususnya bidang studi
matematika.

Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan keterampilan
proses melalui metode problem based learning dalam pokok bahasan
kesebangunan dianggap sangat tepat untuk membantu mempermudah
siswa memahami materinya. Disisi lain suasana belajar akan lebih hidup,
dan komunikasi antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik. Hal ini
diduga pula dapat membantu siswa dalam pembelajaran matematika.

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif menggunakan
variabel X terhadap variabel Y. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2
Ceper, yang menjadi sampel adalah kelas IX. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan Cluster Random Sampling dengan cara undian yaitu
peneliti mencampur subjek-subjek dalam populasi sehingga semua subjek
dianggap sama. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode problem based
learning (X1) dan pembelajaran menggunakan metode konvensional (X2).
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika (Y).
Metode yang digunakan adalah metode tes dan metode dokumentasi.
Instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. Uji validitas

Menurut Mudjijo (1995) tingkat ketepatan tes dalam mengukur materi dan
perilaku yang harus diukur. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut
dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur. Jika alat ukur
dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya.
Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Rumus yang digunakan adalah rumus KR-20 yang diambil dari
Arikunto (2009). Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji
normalitas dan uji homogenitas menggunakan program Microsoft Excel
dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi
normal jika xhitung

xtabel dengan hipotesis menurut (Suparman, 2011). Uji

hipotesis untuk membuktikan bahwa ada perbedaan hasil belajar
matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka menggunakan
uji-t dua pihak, sedangkan untuk membuktikan hasil belajar matematika
yang lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka
menggunakan uji-t satu pihak.


C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini data keadaan awal yang digunakan yaitu nilai
raport semester genap. Deskripsi data keadaan awal siswa dapat
ditunjukkan pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa
Kelompok

Jumlah

Nilai

Nilai

Rata-rata

Standar

Variansi


Data

Tertinggi

Terendah

Eksperimen

30

90

74

77,7

5,154

26,562


Kontrol

30

85

70

75,667

3,623

13,126

Deviasi

Untuk mengukur validitas item atau butir soal dapat digunakan
program Microsoft Excel .
Tabel 4.2

Tabel Validitas Soal
Butir Soal
rxy

1
0.40233

2
0.61752

3
0.08948

4
0.45845

5
0.48222

Kriteria


Valid

Valid

Gugur

Valid

Valid

Butir Soal
rxy

6
0.18791

7
0.36139

8
0.3493

9
0.5521

10
0.51619

Kriteria

Gugur

Valid

Valid

Valid

Valid

Butir Soal
rxy

11
0.4872

12
0.37605

13
0.57744

14
0.4708

15
0.40448

Kriteria

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Butir Soal
rxy

16
0.35092

17
0.42752

18
0.35587

19
0.20134

20
0.401

Kriteria

Valid

Valid

Valid

Gugur

Valid

Pengujian validitas untuk variabel hasil belajar matematika siswa
diketahui bahwa dari 20 soal , 17 soal dinyatakan valid. Hal ini disebabkan
nilai rhitung

rtabel, sehingga dapat diambil 17 soal hasil belajar matematika

siswa yang layak dijadikan instrumen penelitian.
Untuk menguji reliabilitas instrumen ini penulis menggunakan
program Microsoft Excel. Adapun hasil pengujian reliabilitas adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Uji Realiabilitas
Variabel
Hasil Belajar
Matematika

r11

rtabel

Keterangan

2,659

0,349

Reliabel

Variabel hasil belajar matematika siswa diperoleh nilai r11 sebesar
2,659. Karena nilai r11 lebih besar dari rtabel 0,349, dapat disimpulkan bahwa
tes bisa dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian.
Pengujian persyaratan analisis ini digunakan uji normalitas dan uji
homogenitas dengan taraf signifikan

= 5 %. Berdasarkan perhitungan

Microsoft Exel diperoleh hasil
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Nilai Hasil Belajar Matematika

Taraf

Pembelajaran

signifikan

Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol

Dk

Keterangan

2,417

7,815

5%

3

Normal

3,9186

5,991

5%

2

Normal

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan pada kelas
eksperimen dengan derajat kebebasan = 3 dan taraf signifikan 5% maka
dapat dilihat bahwa  2 hitung = 2,417 <  2 tabel = 7,815 yang artinya bahwa
kelas eksperimen memiliki data yang berdistribusi normal. Uji normalitas
yang dilakukan pada kelas kontrol dengan derajat kebebasan = 2 dan taraf
signifikan 5% maka dapat dilihat bahwa  2 hitung = 3,9186 <  2 tabel = 5,991
yang artinya bahwa kelas kontrol memiliki data yang berdistribusi normal.
Uji homogenitas hasil belajar matematika adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Matematika
Perlakuan
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol

f tabel

Si2

F0

f 0.05

Taraf
f 0.95

signifikan

dk(v1,v2) Keterangan

193.6195
0,6613 1,8583 0,5381

5%

29,29

Homogen

292,8057

Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan pada kelas IX F
dan kelas IX D dapat dilihat bahwa
yang artinya bahwa kedua kelas memiliki
variansi yang sama (memiliki variansi yang homogen).
Uji hipotesis dua pihak hasil belajar matematika adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.6
Uji Hipotesis Dua Pihak Hasil Belajar Matematika
thitung

ttabel

2,500

2,0021

Taraf

Derajat

Signifikan

Kebebasan

5%

58

Keterangan
H0 ditolak H1
diterima

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan taraf signifikan
5% dan derajat kebebasan 58, maka diperoleh nilai thitung = 2,500

ttabel =

2,0021 maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya bahwa ada perbedaan
hasil belajar matematika dengan pendekatan keterampilan proses melalui
metode problem based learning dengan hasil belajar matematika siswa
menggunakan metode konvensional.
Uji hipotesis satu pihak hasil belajar matematika adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.7
Rangkuman Uji Hipotesis Satu Pihak Hasil Belajar Matematika
thitung

ttabel

2,500

1,6723

Taraf

Derajat

Signifikan

Kebebasan

5%

58

Keterangan
H0 ditolak H1
diterima

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan taraf signifikan
5% dan derajat kebebasan 58, nilai thitung = 2,500 ≥ ttabel =1,6723 maka H0
ditolak H1 diterima yang artinya bahwa hasil belajar matematika siswa
dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode problem based
learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa menggunakan
metode konvensional
D. Kesimpulan
1. Ada

perbedaan

hasil

belajar

matematika

dengan

pendekatan

keterampilan proses melalui metode problem based learning dengan

hasil belajar matematika siswa menggunakan metode konvensional
siswa kelas IX semester gasal SMP Negeri 2 Ceper Kabupaten Klaten
tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji
hipotesis dua pihak dimana dengan taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan 58, maka diperoleh nilai thitung = 2,500 berada diluar selang ttabel = -2,0021 dan ttabel = 2,0021.
2. Hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan keterampilan proses
melalui metode problem based learning lebih baik daripada hasil belajar
matematika siswa menggunakan metode konvensional pada siswa kelas
IX semester gasal SMP Negeri 2 Ceper Kabupaten Klaten tahun
pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis satu
pihak di mana dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 58,
maka diperoleh nilai thitung = 2,500 ≥ ttabel = 1,6723.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipka
Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Suparman. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : MIPA UAD
Press.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DASAR MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA HASIL BELAJAR KIMIA

2 22 313

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Problem Based Learning Dan Project Based Learning Terhadap Hasil Bela

0 2 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 2 16

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE Efektivitas Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IX

0 2 15

PENDAHULUAN Efektivitas Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Ceper Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 6

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIF,

0 3 16

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 4 8

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 1 14

UPAYA MenInGkATkAn PROSeS PeMBelAJARAn dAn HASIl BelAJAR IPA MelAlUI PendekATAn keTeRAMPIlAn PROSeS

0 0 5

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN METODE THE STUDY GROUP PADA SISWA KELAS VIII-A DI SMP

0 1 11