PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PAGARAN SIBORONG-BORONG T.A 2013/2014.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI
DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PAGARAN
SIBORONG-BORONG T.A 2013/2014

Oleh:
Juli Hermanto Manurung
NIM 408111068
Program Studi Pendidikan Matematika

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan
izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
Bapak W.L Sihombing, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan
kasih sayang sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Mukhtar,M.Pd. Bapak Drs.
Syafari, M.Pd dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Prof.Dr. P.Siagian,M.Pd
selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan
saran–saran dalam perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor
Unimed, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua jurusan Matematika FMIPA Unimed dan
Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku sekretaris jurusan Matematika FMIPA

Unimed serta Bapak Drs. Zul Amry selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika
FMIPA Unimed dan seluruh Bapak, Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan
matematika FMIPA Unimed yang sudah membantu dan memberikan kelancaran
selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pagaran, Bapak
Andar Barus, S.Pd, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian, guru bidang studi Matematika D.Sannur S.Pd dan para guru SMP
Negeri 4 Pagaran beserta siswa – siswi kelas VIII-1 yang telah membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian.
Teristimewa kepada orangtua tersayang saya, ayahanda

Wanson

Manurung dan Ibu Tialam Gultom yang begitu banyak memberikan kasih sayang,

v

doa, motivasi dan semangat, serta dukungan moral dan material yang tak ternilai
harganya. Kepada Istri tercinta R. Br Siahaan, Anak tersayang Amel Mickha dan
Alex Apprinton Manurung serta kepada setiap anggota keluarga yang begitu

banyak memberikan doa dan motivasi, semangat serta dukungan moral kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed serta seluruh keluarga yang tak
hentinya memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayangnya kepada
penulis dalam menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih juga kepada sahabat-sahabat seperjuangan yang
selalu memberi semangat dan dukungan yaitu Julina Simanjuntak, Sisca Gultom,
Ricky Butar-butar, Didik Napitupulu, Indra Hasibuan, Jaka, Frans, Dedi, Johannes
dan semua anak Pendidikan Matematika angkatan 2008 Reguler A, serta kawan –
kawan PPLT Unimed 2011 SMP Negeri 1 Petumbukan yang selalu memberi
dukungan dan berbagi pengalaman bersama penulis.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan,

Agustus 2013

Penulis,


Juli Hermanto Manurung
NIM. 408111068

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI
DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PAGARAN
SIBORONG-BORONG T.A 2013/2014

Juli Hermanto Manurung ( NIM 408111068 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pagaran dengan penerapan
model pembelajaran koperatif jigsaw pada materi geometri. Jenis penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII-1 SMP Negeri 4 Pagaran dan sebanyak 30 siswa. Objek penelitian ini
adalah keseluruhan proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

koperatif jigsaw untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada
materi geometri.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Pedoman
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran. Tes yang diberikan berbentuk uraian yang
terlebih dahulu sudah divalidasi oleh bantuan dua validator, yaitu seorang dosen
matematika Unimed dan seorang guru matematika SMP Negeri 4 Pagaran.
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam memecahkan masalah
maka diberikan tes awal dan diperoleh skor rata-rata siswa 27,25 atau dalam
kategori sangat rendah serta belum ada siswa yang mencapai persentase setiap
langkah pemecahan masalah lebih besar dari 70% atau yang mencapai ketuntasan
pemecahan masalah. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, maka diberikan Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah I. Dari hasil tes diperoleh skor rata-rata siswa
57,6 atau dalam kategori sedang serta siswa yang tuntas dalam memecahkan
masalah sebanyak 14 siswa (47,5%). Karena persentase ketuntasan pemecahan
masalah belum tercapai maka pemberian tindakan dilanjutkan pada siklus II.
Setelah diberikan tindakan pada siklus II, maka diberikan Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah II. Dari hasil tes diperoleh skor rata-rata siswa 68,6 atau
dalam kategori tinggi serta siswa yang tuntas dalam memecahkan masalah
sebanyak 26 siswa (87,5%) atau persentase ketuntasan pemecahan masalah telah

tercapai. Dari siklus I ke siklus II diperoleh peningkatan banyak siswa yang
mencapai ketuntasan pemecahan masalah sebanyak 12 siswa (40%) dan skor ratarata meningkat sebesar 9,0.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran koperatif jigsaw dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi geometri.

DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii

iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
5
5
5

6
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Kajian Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika
2.1.2. Masalah dalam Matematika
2.1.3. Pemecahan Masalah Matematika
2.1.4. Implementasi Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Matematika
2.1.5. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
2.1.6. Alat Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah
2.1.7. Pembelajaran Koperatif
2.1.8. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.9. Uraian Materi Geometri
2.2.
Kerangka Konseptual
2.3.
Hipotesis Tindakan


7
7
7
11
13
17
18
20
21
25
26
31
32

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Jenis Penelitian
3.3.

Subjek dan Objek Penelitian
3.3.1. Subjek Penelitian
3.3.2. Objek Penelitian
3.4.
Prosedur Penelitian
3.5.
Teknik Pengumpulan Data

33
33
33
33
33
34
38

3.5.1.
3.5.2.
3.5.3.
3.6.

3.6.1.
3.6.2.
3.7.
3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.

Observasi
Uji Kemampuan Pemecahan Masalah
Dokumentasi
Alat Pengumpul Data
Pedoman Observasi
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Teknik Analisis Data
Reduksi Data
Paparan Data
Penarikan Kesimpulan

38
38
39
39
39
39
40
40
40
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
4.1.2.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I
4.1.2.2. Deskripsi Hasil Observasi Siklus I
4.1.2.3. Deskripsi Hasil Refleksi Siklus I
4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
4.1.3.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II
4.1.3.2. Deskripsi Hasil Observasi Siklus II
4.1.3.3. Deskripsi Hasil Refleksi Siklus II
4.2.
Diskusi Hasil Penelitian
4.2.1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
4.2.2. Kemampuan Peneliti Mengelola Pembelajaran

47
47
47
48
48
50
51
57
57
59
60
61
61
64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

66
66
66

DAFTAR PUSTAKA

67

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Koperatif

22

Tabel 3.1. Norma Absolut Skala Lima
Tabel 3.2. Kategori Rata-Rata Tingkat Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa
Tabel 3.3. Kualifikasi Persentase Langkah-Langkah Dalam
Memecahkan Masalah

41

Tabel 4.1. Skor Rata-Rata KPM Siswa Kelas VIII – 1 SMP Negeri 4
Pagaran Berdasarkan Tes Diagnostik
Tabel 4.2. Persentase KPM Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 4 Pagaran
Berdasarkan Langkah-langkah Pemecahan Masalah
pada Tes Diagnostik
Tabel 4.3. Skor Rata-Rata KPM Siswa Kelas VIII – 1 SMP Negeri 4
Pagaran Berdasarkan TKPM I
Tabel 4.4. Persentase KPM Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 4 Pagaran
Berdasarkan Langkah-langkah Pemecahan Masalah
pada TKPM I
Tabel 4.5. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.6. Hasil Refleksi pada Siklus I
Tabel 4.7. Skor Rata-Rata KPM Siswa Kelas VIII – 1 SMP Negeri 4
Pagaran Berdasarkan TKPM II
Tabel 4.8. Persentase KPM Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 4 Pagaran
Berdasarkan Langkah-langkah Pemecahan Masalah
pada TKPM II
Tabel 4.9. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan
Pembelajaran pada Siklus II

42
43
46

47
49

49
50
51
58

58
60

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II
5. Lembar Kerja Siswa I

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV
Lampiran 9. Kisi-Kisi Tes Diagnostik
Lampiran 10. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Lampiran 12. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lampiran 13. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lampiran 14. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Lampiran 16. Tes Diagnostik
Lampiran 17. Hasil Tes Diagnostik
Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lampiran 19. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah I
Lampiran 21. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II
Lampiran 22.Rubik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Lampiran 23. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lampiran 24. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Lampiran 25. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I Pertemuan I
Lampiran 26. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I Pertemuan II
Lampiran 27. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

75
80
84
89
93
96
104
109
115
116
117
118
119
136
122
123
126
130
135
139
140
142
144
145

Siklus II Pertemuan I
Lampiran 34. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus II Pertemuan II
Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian

146
147
148

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia. Salah satu tujuan pendidikan adalah
mengembangkan pemikir-pemikir yang matang dan untuk menciptakan SDM
yang berkualitas. John Dewey (dalam Sagala, 2006:3) menyatakan bahwa:
“Pendidikan

merupakan

proses

pembentukan

kemampuan

dasar

yang

fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya
emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada
sesamanya”.
Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki peran penting dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan
Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan
dalam segala jenis kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir
logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasaan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”
Meskipun demikian, mata pelajaran matematika belum menjadi mata
pelajaran yang diminati oleh banyak siswa. Masih banyak siswa yang
menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang susah, rumit, dan angker
karena begitu ditakuti. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2003:252)
bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang
tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.”
Study lainnya dari The Program for International Student Assessment
(PISA) pada tahun 2010, dalam (http://www.krjogja.com/news/detail/69119/76.6.
Anak.Indonesia.ButaMatematika.html).
1

2

“Posisi Indonesia dalam bidang matematika ada di peringkat ketiga dari
bawah lebih baik daripada Kirgistan dan Panama. Namun, Iwan Pranoto
(matematikawan Institut Teknologi Bandung) memaparkan, yang perlu
dikhawatirkan bukanlah posisi tersebut, melainkan dua fakta penting
lainnya. Pertama, persentase siswa Indonesia yang di bawah level dua
sangat besar (76,6) persen, dan persentase siswa yang di level lima dan
enam secara statistika tidak ada”.
Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika
di Indonesia masih mengecewakan. Rendahnya hasil belajar siswa mencerminkan
bahwa siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika baik dalam
pemahaman konsep, penerapan, dan penyelesaian suatu masalah. Adapun faktor
yang mempengaruhi pembelajaran matematika menurut Suryabrata dalam
(http://syarifartikel.blogspot.com/2009/01/meningkatkan-kualitas-pendidikan_11.
html) bahwa: (1) Faktor internal adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis
(misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir; dan (2)
Faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru,
kurikulum, dan model pembelajaran).
Dilihat dari faktor eksternal, yang menyebabkan rendahnya hasil belajar dan
kemampuan siswa adalah penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru
dalam proses belajar mengajar. Seperti yang diungkapkan Syarif dalam
(http://syarifartikel.blogspot.com/2009/01/meningkatkan-kualitas-pendidikan_11.
html) bahwa: “Diduga kuat, rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika juga terkait erat dengan persoalan metode ataupun model
pembelajaran”.
Dalam pembelajaran, banyak guru masih menggunakan metode tradisional
yang pembelajarannya berpusat pada guru (teacher oriented) dan tidak melibatkan
siswa aktif. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (2006):
“Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya
disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang
bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan
metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak sesuai dengan
tujuan pengajaran”.
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa
yang tidak baik pula. Guru biasa mengajar dengan metode ceramah yang hanya

3

memposisikan siswa sebagai pendengar yang pasif dan tidak melibatkan keaktifan
siswa sehingga siswa menjadi bosan dan tidak senang terhadap pelajaran yang
akibatnya siswa sama sekali tidak memahami pelajaran matematika. Seperti yang
diungkapkan oleh Trianto (2011:5) bahwa : “Berdasarkan hasil analisis penelitian
terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses
pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran
ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.”
Hal tersebut mengakibatkan aktivitas belajar siswa rendah karena mereka
hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam pembelajaran. Jadi,
dalam belajar ada usaha dan aktivitas, dengan artian dalam proses pembelajaran
siswa diharapkan beraktivitas guna mengkonstruk pengetahuannya. Selanjutnya
Sanjaya (2008:1130) mengatakan bahwa :
“Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah
berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik,
akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas
mental.”
Kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika berimbas
langsung terhadap hasil belajar dan mutu pendidikan di Indonesia. Kenyataan ini
merupakan indikator bahwa guru harus memilih dan menggunakan model yang
bervariasi sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga dapat
meningkatkan minat siswa untuk belajar matematika. Ada beberapa model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif jigsaw dapat dijadikan alternatif
dalam proses pembelajaran.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa belajar dalam
kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami
suatu bahan pembelajaran dan mengkombinasikan hasil perolehannya kepada
siswa sehingga bisa menghidupkan suasana kelas, memberdayakan siswa atau
berfokus kepada siswa yaitu kelas yang produktif dan menyenangkan. Berbeda
halnya dengan pembelajaran konvensional yang digunakan guru selama ini

4

dimana siswa dipandang sebagai orang yang belum mengetahui apapun tentang
materi yang akan diajarkan.
Hal ini senada dengan pendapat Anita Lie (2008) :
“Model pembelajaran Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang
lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota
kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu
dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan.”
Sehingga jika proses pembelajaran tersebut dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengubah kegiatan siswa
menjadi lebih aktif (student oriented). Selain itu, siswa juga dapat lebih
memahami materi pelajaran dan dapat berdampak pada hasil belajar siswa. Rohani
(2004:9) menyatakan bahwa: ”Keaktifan siswa itu sendiri dapat dinilai dari
keaktifannya menyatakan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,
mengadakan interview, diskusi, interupsi dan sebagainya.”
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melakukan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada tahun ajaran
2011/2012, siswa yang menyukai pelajaran matematika di dalam satu kelas sangat
sedikit. Akibatnya, banyak siswa yang acuh tak acuh dengan pengajaran yang
diberikan guru. Selain itu, banyak juga siswa yang tidak merasa percaya diri untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan walaupun bentuk soal tersebut sudah
pernah dibahas dan diselesaikannya.
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 20-21 November 2012
dengan Ratna Juita, S.Pd sebagai guru matematika kelas X di SMA Negeri 2
Pematangsiantar diperoleh bahwa:
“Hasil belajar siswa masih tergolong rendah termasuk dalam materi
trigonometri. Siswa masih kurang memahami perbandingan trigonometri
suatu sudut di berbagai kuadran, perbandingan trigonometri untuk sudutsudut berelasi, merancang model matematika dan masalah persamaan
trigonometri. Siswa masih sangat sulit menyelesaikan soal-soal
perbandingan trigonometri untuk sudut berelasi 1800 − � 0 , 1800 + � 0 ,
2700 − � 0 , 2700 + � 0 , 3600 − � 0 dan identitas trigonometri yang
lain . Menurut beliau berdasarkan hasil ujian harian, mid semester dan ujian

5

akhir semester, nilai yang diperoleh siswa dari hasil ujian mereka masih
sangat rendah (sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)
yang ditetapkan oleh sekolah adalah 70 untuk kelas X) dengan nilai rata-rata
yang didapatkan pada materi trigonometri adalah 68,79%.”
Dari pernyataan diatas adapun permasalahan lain yang ditemukan ketika
melakukan observasi awal di SMA Negeri 2 Pematangsiantar antara lain:
1. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya daya serap siswa/respon siswa terhadap
penjelasan dari guru berkenaan dengan materi dan soal yang diberikan.
2. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dikarenakan guru
kurang tepat dan kurang memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif dalam
matematika sehingga masih rendahnya partisipasi siswa dalam memberikan
pernyataan/argumen tentang hal-hal yang belum dipahami baik pada materi
dan soal yang diberikan.
3. Selama proses pembelajaran guru menggunakan metode konvensional dan
masih didominasi oleh guru sehingga siswa tampak tidak bersemangat
dalam belajar dan cenderung pasif dalam menerima pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Pada Materi Trigonometri Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Di
SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika.
2. Matematika dipandang sebagai pelajaran yang sulit.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika.
4. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang digunakan guru kurang
tepat dan kurang memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif dalam
matematika.
5. Belum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di sekolah SMA Negeri 2
Pematangsiantar.

6

1.3 Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi, maka
penulis merasa perlu memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar
lebih terarah dan jelas, masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada pokok bahasan
trigonometri di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar tahun ajaran 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan

batasan

masalah

yang

dikemukakan

di

atas,

maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
pada materi trigonometri dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika
siswa di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
pada materi trigonometri dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada materi trigonometri dapat meningkatkan
aktivitas belajar

matematika siswa di kelas X SMA Negeri 2

Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada materi trigonometri dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Kepada siswa yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan
konsep Trigonometri dalam belajar matematika.

7

2. Kepada guru yaitu untuk mengetahui pendekatan pembelajaran yang dapat
memperbaiki

dan

meningkatkan

pembelajaran

di

kelas

sehingga

permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat dikurangi.
3. Kepada sekolah yaitu untuk memberikan informasi kepada pihak sekolah
tentang pentingnya model pembelajaran baru dalam pembelajaran
matematika.
4. Kepada peneliti yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman,
karena sesuai dengan profesi yang akan ditekuni, sebagai pendidik sehingga
nantinya dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

74

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Akasara.
Daniel dan David. 2008. Teknik Mengajar Matematika. Jakarta : PT Bumi Aksara
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
_________. 2004. Petunjuk Teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Nomor 506/C/PP/2004 tentang Penilaian Perkembangan Anak Didik SMP.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Gustina, Gina. 2012. Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing
dengan Menggunakan Materi Lokal Pada Materi Hidrolisi Garam.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Akasara
Jacob, C. 2012. Matematika Sebagai PemecahanMasalah. Bandung: FPMIPA UPI

Jihad, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi
Presindo.
Muslich, Mansur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual (Panduan bagi guru,Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah).
Jakarta: Bumi Aksara.
Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipt
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
Sobel dan Maletsky. 2004. Mengajar Matematika: Sebuah Buku Sumber Alat
Peraga, Aktivitas, dan Strategi untuk Guru Matematika SD, SMP, SMA.
Jakarta: Erlangga.

75

Tim penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendikan Nasional.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Turmudi. 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika
Berparadigma Eksploratif dan Inovatif. Jakarta: Leuser Citra Pustaka
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara
Wardhani, dkk. 2010. Penilaian Hasil Belajar Matematika Aspek Pemahaman
Konsep, Penalaran-Komunikasi, Pemecahan Masalah di SMP. Yogyakarta:
PPPPTK
Widyatini. 2008. Penerapan Pendekatan Kooperatif Jigsaw dalam Pembelajaran
Matematika SMP. Yogyakarta: PPPPTK
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta : Graha Ilmu
Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi:
Gaung Persada Press.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 6 BANDA ACEH

0 6 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MUSIK SEBAGAI PENGIRING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

0 3 38

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII

7 60 285

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUJAMI

0 0 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 16

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP PLUS AL-AMANAH BOJONEGORO

0 0 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 8 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 20132014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN K

0 0 14