12 Bab XII Akreditasi Gugusdepan REVISI 2014

BAB XII
AKREDITASI GUGUS DEPAN
A. Pendahuluan
Gugus Depan adalah kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan
Pramuka dalam menyelenggarakan kepramukaan, serta sebagai wadah
pembinaan bagi anggota muda. Gugus Depan merupakan ujung tombak
pendidikan kepramukaan yang didekasikan untuk:
1. memanfaatkan,
mendiseminasikan,
mentransformasikan
nilai-nilai
kepramukaan dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan,
2. wadah pembinaan bagi anggota muda dan pengabdian bagi anggota
dewasa,
3. meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, khususnya kaum muda.
Untuk menopang fungsi tersebut, Gugusdepan harus mampu mengatur
diri sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terusmenerus, baik masukan, proses pendidikan kepramukaan maupun keluaran
berbagai program dan layanan yang diberikan kepada anggotanya.
Dalam mewujudkan akuntabilitas publik, Gugusdepan harus secara aktif

membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan sistem
penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar,
Gugusdepan harus diakreditasi oleh Kwartir Gerakan Pramuka. Dengan sistem
penjaminan mutu yang baik dan benar, Gugusdepan akan mampu
meningkatkan mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri
sebagai ujung tombak pendidikan kepramukaan dan kekuatan moral
masyarakat secara berkelanjutan.
Berdasarkan ‘peraturan perundang-undangan’ yang berlaku dan
berbagai pertimbangan di atas, Kwartir Nasional melakukan akreditasi bagi
seluruh Gugusdepan di Indonesia. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian
kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan. Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik dilakukan
secara objektif, adil, transparan dan komprehensif dengan menggunakan
instrumen dan kriteria yang mengacu pada standar nasional pendidikan.
Akreditasi Gugus Depan juga merupakan proses seluruh kegiatan
evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen Gugusdepan
terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program pendidikan
kepramukaan yang dilakukan oleh Tim Asesor yang ditugaskan oleh Kwartir.
Untuk menentukan kelayakan Gugusdepan harus menunjukkan bukti-bukti
yang dipersyaratkan dalam akreditas tersebut. Adapun komponen yang

diamati dan selalu untuk dikembangkan adalah (1) Data Keanggotaan, (2)
Standar Administrasi Gugus Depan, (3) Standar Pengelolaan Gugus Depan,
(4) Standar Kompetensi Pembina, (5) Standar Kegiatan Gugus Depan, (6)
Standar Pencapaian SKU, SKK, dan SPG, (7) Standar Sarana Prasarana, (8)
Pengalaman Pembina mengikuti kegiatan pada Bidang Pendidikan, Sosial dan
Keagamaan, dan (9) Penghargaan dan Prestasi.
Pelaksanaan di lapangan, akreditasi Gugusdepan akan dilakukan oleh
Kwatrir Cabang, dan pengesahan dan penetapan hasil akreditasi akan
dilakukan oleh Kwartir Nasional. Dalam pelaksanaan akreditasi Kwartir
Cabang menunjukkan dan menugaskan beberapa orang untuk menjadi
asesor. Asesor yang sudah mendapatkan pelatihan dan sertifikat asesor yang
akan melaksanakan penilaian. Ketentuan tentang Asesor dan Tim Asesor akan
diatur dalam surat keputusan tersendiri.
Pedoman Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar 78

B. Pengertian
1. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Akreditasi Gugus Depan adalah seluruh proses kegiatan evaluasi dan
penilaian secara komprehensif atas komitmen Gugus Depan terhadap

mutu dan kapasitas penyelenggaraan program pendidikan kepramukaan
yang akan dilakukan oleh tim asesor yang ditugaskan oleh kwartir.
3. Standar akreditasi adalah tolak ukur yang digunakan untuk menetapkan
kelayakan dan mutu Gugus Depan.
4. Prosedur akreditasi adalah tata cara yang harus dipatuhi dalam rangka
melaksanakan akreditasi Gugus Depan.
5. Instrumen akreditasi adalah alat yang digunakan untuk mengisi data dan
informasi untuk dijadikan bahan evaluasi.
6. Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban suatu institusi kepada
pemangku kepentingan mengenai pelaksanaan tugas dan fungsinya.
7. Asesmen adalah pengkajian, evaluasi dan penilaian data dan infromasi
yang disampaikan oleh Gugus Depan di dalam portofolio, dilakukan oleh
tim asesor dalam proses akreditasi, sebelum visitasi ke Gugus Depan yang
akan diakreditasi.
8. Evaluasi diri adalah proses yang dilakukan oleh Gugus Depan untuk
menilai secara kritis keadaan dan kinerjanya sendiri. Hasil evaluasi diri
digunakan untuk memperbaiki mutu kinerja Gugus Depan tersebut.
Laporan evaluasi diri merupakan bahan untuk akreditasi.
9. Misi adalah tugas dan cara kerja yang harus dilaksanaankan oleh Gugus
Depan untuk merealisasi visinya.

10.Parameter adalah bagian dari standar akreditasi.
11.Portofolio adalah suatu instrumen akreditasi untuk mengumpulkan
informasi tentang berbagai standar dan parameter yang mempengaruhi
kinerja dan hasil kerja suatu Gugus Depan, disajikan secara kritis dan
bersifat transparan, serta menggambarkan suati proses perkembangan
untuk menilai mutu proses dan hasil kerja Gugus Depan tersebut.
Portofolio mencakup evaluasi diri dan penjabaran informasi berdasarkan
dokumen/bukti asli.
12.Asesor adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang ditugasi kwartir
untuk melakukan asesmen.
13.Tim asesor adalah suatu tim terdiri atas unsur-unsur yang memahami
kepramukaan dan ditugasi oleh Kwartir Nasional untuk melakukan evaluasi
dan penilaian terhadap Gugusdepan yang akan diakreditasi.
14.Visi adalah rumusan tentang keadaan dan peranan yang ingin dicapai di
masa depan. Visi mengandung perspektif masa depan yang merupakan
pernyataan tentang keadaan dan peranan yang akan dicapai oleh Gugus
Depan.
15.Visitasi adalah kunjungan ke Gugus Depan yang dilakukan oleh tim asesor
untuk melakukan klarifikasi, verifikasi dan validasi data serta informasi
yang telah disampaikan oleh Gugusdepan melalui pengisian instrumen

akreditasi.
C. Wewenang Tugas dan Tanggungjawab

Pedoman Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar 79

1. Wewenang
a. Kwartir Nasional
1) Menyusun standar kebijakan penyelenggaraan akreditasi berupa
pedoman akreditasi dan panduan asesor
2) Menyelenggarakan training of trainers (pelatihan) bagi asesor
3) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan akrerditasi Gugus Depan
4) Menetapkan status dan peringkat mutu Gugus Depan berdasarkan
standar mutu yang telah ditetapkan.
5) Menerbitkan sertifikat akreditasi berdasarkan rekomendasi dari
kwartir cabang.
6) Mendelegasikan tentang pelaksanaan akreditasi kepada kwartir
cabang melalui kwartir daerah.
b. Kwartir Daerah
1) Melaksanakan standar mutu penyelenggaraan akreditasi gudep di
wilayah kerjanya.

2) Menyelenggarakan pelatihan calon asesor di wilayah kerjanya.
3) Memonitor pelaksanaan akreditasi gugusdepan melalui kwartir
cabang.
4) Menerima dan menyetujui rekomendasi akreditasi gudep dari
kwartir cabang.
c. Kwartir Cabang
1) Menunjukkan dan mengangkat tim asesor.
2) Mengesahkan instrumen portofolio Gugusdepan yang akan
diakreditasi.
3) Memberikan rekomendasi kepada Kwartir Nasional dan memberikan
tembusan ke kwartir daerah tentang hasil akreditasi.
2. Tugas dan Tanggungjawab
a. Kwartir
1) Kwartir Nasional
a) Mengadakan sosialisasi tentang akreditasi Gugusdepan.
b) Melaksanakan training of trainers bagi asesor.
c) Menerbitkan sertifikat akreditasi Gugusdepan berdasarkan
usulan kwartir cabang.
d) Mengirimkan sertifikat akreditasi Gugusdepan ke kwartir cabang.
2) Kwartir Daerah

a) Memotivasi kwartir cabang agar Gugus Depan-Gugus Depan
melakukan akreditasi.
b) Melaksanakan training of trainers bagi asesor tingkat cabang
dengan seizin Kwartir Nasional.
3) Kwartir Cabang
a) Menerima instrumen akreditasi yang telah diisi oleh Gugusdepan
beserta bukti fisiknya.
b) Menyerahkan instrumen akreditasi yang telah diisi oleh
Gugusdepan beserta bukti fisiknya ke tim asesor.
c) Menerima hasil penilaian dan analisis dari asesor terhadap
Gugusdepan yang dinilai.
d) Menyampaikan rekomendasi beserta analisis kepada Kwartir
Nasional dan memberikan tembusan ke kwartir daerah tentang
hasil akreditasi.
e) Menyerahkan sertifikat akreditasi kepada Gugusdepan yang
bersangkutan.
b. Asesor
Pedoman Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar 80

1) Menerima instrumen akreditasi dari kwartir cabang.

2) Memberikan penilaian terhadap instrumen akreditasi yang telah
diisi oleh Gugusdepan.
3) Melakukan visitasi jika dipandang perlu.
4) Memberikan laporan tentang penilaian Gugusdepan beserta analisis
kondisi setiap komponen akreditasi Gugusdepan kepada kwartir
cabang.
c. Gugus Depan
1) Menyiapkan data dan bukti fisik sesuai dengan instrumen
akreditasi.
2) Ketua gugusdepan bersama tim mengisi instrumen akreditasi sesuai
dengan data dan bukti fisik yang dimiliki.
3) Menyerahkan instrumen yang telah diisi dan bukti fisik kepada
kwartir cabang sesuai dengan acuan Akreditasi Gugusdepan.
3. Aspek-Aspek Pelaksanaan Akreditasi Gugus Depan
Dalam melaksanakan keseluruhan proses akreditasi Gugus Depan
terdapat beberapa aspek pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap pihak
yang terkait, yaitu Gugusdepan yang diakreditasi, asesor, dan kwartir
Gerakan Pramuka. Adapun aspek-aspek adalah sebagai berikut:
1. Standar akreditasi Gugus Depan yang digunakan sebagai tolak
ukur dalam mengevaluasi dan menilai mutu kinerja, keadaan dan

perangkat kependidikan dalam Gerakan Pramuka;
2. Prosedur akreditasi Gugus Depan merupakan tahap dan langkah
yang harus diilakukan dalam proses pelaksanaan akreditasi Gugus
Depan;
3. Instrumen akreditasi Gugus Depan merupakan sarana untuk
menyajikan data, informasi sebagai bahan dalam mengevaluasi dan
menilai mutu Gugus Depan, yang disusun berdasarkan standar
akreditasi yang ditetapkan; dan
4. Kode etik akreditasi Gugus Depan sebagai aturan untuk menjamin
kelancaran dan obyektivitas proses dan hasil akreditasi Gugusdepan.
4. Standar Akreditasi Gugus Depan
Standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indikator
kunci) yang dapat digunakan sebagai dasar:
1. Penyajian data dan informasi mengenai kinerja, keadaan dan
perangkat Gugus Depan, yang dituangkan dalam instrumen akreditasi;
2. Evaluasi dan penilaian mutu kinerja, keadaan dan perangkat Gugus
Depan;
3. Penetapan kelayakan Gugus Depan untuk menyelenggarakan programprogramnya; dan
4. Perumusan rekomendasi perbaikan dan pembinaan mutu Gugus
Depan.

Deskripsi setiap komponen itu adalah sebagai berikut:
1. Data keanggotaan
Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas anggota
muda dan anggota dewasa. Anggota muda adalah anggota yang terdiri
atas pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak dan
pramuka pandega. Anggota dewasa dalam Gugusdepan adalah
anggota dewasa yang masih aktif sebagai fungsionaris dalam
Pedoman Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar 81

organisasi yaitu pembina pramuka dan anggota majelis pembimbing
Gugus Depan.
2. Standar Administrasi Gugus Depan
Gugus Depan di lingkungan Gerakan Pramuka merupakan pusat
gerak dan wadah pembinaan Pramuka. Oleh karena itu dukungan
administarasi perlu dilaksanakan secara tertata dan tertib. Namun,
sederhana
sebagai
landasan
penentuan
arah

perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta penentuan langkahlangkah lanjutan karena terdapat unsur keterkaitan dengan
administrasi kwartir.

3. Standar Pengelolaan Gugus Depan
Pengelolaan Gugus Depan merupakan aspek penting untuk
menjamin kelancaran tugas operasional Gugus Depan, pelaksnaan
program dan pencapaian sasaran.
4. Standar Kompetensi pembina
Pembina, pembantu pembina adalah sumberdaya yang
bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan
program pendidikan kepramukaan. Gugus Depan sebagai lembaga
harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya pembina dan
pembantu pembina sebagai komponen utama untuk menyukseskan
program pendidikan kepramukaan dalam rangka mencapai visi dan
misinya. Gugus Depan harus mempunyai sistem pengelolaan pembina
dan pembantu pembina yang lengkap sesuai dengan kebutuhan,
perencanaan dan pengembangan.
5. Standar kegiatan Gugus Depan
Standar kegiatan Gugus Depan merupakan bagian kegiatan
yang mengembangkan potensi mental, moral, spiritual, emosional,
sosial, intelektual dan fisik sebagai SDM atau pemimpin yang
berkualitas di masa datang.
6. Standar pencapaian SKU-SKK syarat Pramuka Garuda
Gugusdepan harus mengembangkan sistem dan proses
pembelajaran yang mencerminkan strategi untuk mencapai tujuan,
melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Gugus Depan harus memfasilitasi pramuka agar bisa
mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai
kegiatan, sehingga mampu mengembangkan nilai-nilai profesionalisme
agar dapat beradapatasi secara tepat saat memasuki dunia profesi
melalui sistem pembelajaran berdasarkan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan.
7. Standar sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam
pelaksanaan pendidikan kepramukaan di Gugus Depan. Sarana dan
prasarana tersebut memerlukan sistem pengelolaan yang mencakup
perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan,
penghapusan, serta pemutahiran. Gugusdepan harus memiliki
Pedoman Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar 82

kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan dan pedoman tentang sistem klasifikasi,
inventarisasi dan infromasi keberadaannya.
8. Pengalaman Mengikuti Kegiatan pada Bidang Pendidikan,
Sosial, dan Keagamaan
Keaktifan pembina di Gugus Depan dalam mengikuti kegiatankegiatan di luar kegiatan kepramukaan perlu digalakkan dalam rangka
peningkatan mutu pembinaan dalm Gugusdepan tersebut.
9. Penghargaan dan prestasi
Penghargaan yang diterima dan/atau prestasi yang dicapai oleh
Gugus Depan baik yang diperoleh dari tingkat ranting, cabang, daerah,
nasional maupun internasional.

Pedoman Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sekolah Dasar 83