Audit Sistem Informasi Potensi Desa dan Infrastruktur Teknologi Informasi di Badan Pusat Statistik Bandung dengan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1.

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berkembang pesat. Salah satu organsasi yang telah menerapkan teknologi informasi adalah Badan Pusat Statistik Bandung. Dalam melakukan pengolahan data secara cepat dan akurat, Badan Pusat Statistik Bandung menerapkan infrastruktur teknologi informasi dan sistem informasi mengenai pendataan. Pengauditan teknologi informasi sangatlah penting dalam menilai tata kelola penerapan infrastruktur teknologi informasi di suatu organisasi. Adapun tujuan pengauditan dalam Tugas Akhir ini adalah untuk menilai infrastruktur teknologi informasi dan sistem Potensi Desa terkait mengenai pengembangan sistem Potensi Desa, pengelolaan risiko teknologi informasi, pengadaan dan pemeliharaan teknologi informasi, penggunaan sistem Potensi Desa, pengelolaan masalah teknologi informasi, pengelolaan data teknologi informasi, dan pengelolaan fasilitas fisik teknologi informasi. Adapun kerangka kerja audit pada laporan ini adalah dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1. Metode pengauditan dilakukan dengan melakukan wawancara, kuisoner, serta menentukan penilaian pada proses COBIT 4.1 dengan menggunakan metode perhitungan Pederiva. Hasil dari audit terhadap infrastruktur IT dan sistem Potensi Desa dapat disimpulkan sistem tersebut berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive) yaitu proses telah

berjalan dengan pola yang sama.

Kata Kunci:Badan Pusat Statistik, Audit, infrastruktur teknologi informasi,


(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The development of information technology is growing rapidly. One of many organizations that has already implemented information technology is “Badan Pusat Statistik” Bandung. By doing the processing data quickly and accurately,

“Badan Pusat Statistik” Bandung implements information technology infrastructure and information systems to do data collection. Auditing information technology is considered very important for assessing the governance information technology infrastructure in an organization. This final project has purpose to assess the information technology infrastructure and system development “Potensi Desa” system, information technology risk management, procurement and maintenance information technology, the use “Potensi Desa” system, management information technology issues, data management of information technology, physical facilities and information technology management. The audit framework is used in this paper is COBIT Framework 4.1. The auditing methods by conducting interviews, questionnaires, and determine the valuation of the COBIT 4.1 process with Pederiva calculation method. As the result of audit process with COBIT 4.1 on IT infrastructure and “Potensi Desa” system, it could be concluded that the current system is in level 2(Repeatable but Intuitive) which means that the whole processes has been running as the same patterned process.

Keywords: Badan Pusat Statistik, Audit, Information Technology Infrastructure, COBIT 4.1, Pederiva, “Potensi Desa” system.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

PRAKATA ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR ISTILAH ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Pembahasan ... 2

1.4 Ruang Lingkup Kajian ... 4

1.5 Sumber Data ... 6

1.6 Sistemematika Penyajian... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

2.1 Definisi Teknologi Informasi ... 8

2.2 Pengelompokan Teknologi Informasi ... 8

2.3 Sistem ... 8

2.3.1 Klasifikasi Sistem ... 10

2.3.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.3.3 Elemen-elemen sistem ... 12

2.3.4 Komponen Sistem ... 13

2.4 Data ... 13

2.4.1 Hierarki data ... 14

2.5 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.5.1 Kualitas Informasi ... 15

2.5.2 Nilai Informasi ... 16

2.5.3 Ciri-Ciri Informasi ... 16

2.5.4 Karakteristik Informasi ... 17


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.6 Sistem Informasi ... 20

2.6.1 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.6.2 Sumber Daya Sistem Informasi ... 21

2.6.3 Aktifitas Sistem Informasi ... 23

2.7 Flowchart (Diagram Alir) ... 24

2.8Control Objective for Information and Related Technology (COBIT) 4.1 ... 27

2.8.1 Kerangka Kerja COBIT ... 30

2.8.2Maturity Model ... 31

2.9 Batasan Audit ... 39

2.9.1PO2 Define the Information Architecture ... 41

2.9.2PO9 Assess and Manage IT Risks ... 44

2.9.3AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure ... 48

2.9.4AI4 Enable Operation and Use ... 51

2.9.5DS10 Manage Problems ... 54

2.9.6DS11 Manage Data ... 57

2.9.7DS12 Manage Physical Environment ... 60

BAB III Analisis dan Evaluasi ... 65

1.1 Profil Badan Pusat Statistik (BPS) ... 65

1.2 Visi dan Misi BPS ... 66

1.3 Nilai-Nilai Inti Badan Pusat Statistik ... 66

1.4 Data Potensi Desa (PODES) ... 68

1.5 Proses Bisnis Pengolahan PODES ... 69

3.5 Diagram Alir Pengolahan PODES 2011 ... 73

3.6 Analisa dan Evaluasi atas Kontrol Proses ... 74

BAB IV Simpulan dan Saran ... 121

Simpulan ... 121


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hierarki Data ... 14

Gambar 2 Data yang diolah menjadi Informasi ... 19

Gambar 3 Data yang diolah melalui suatu model tertentu ... 20

Gambar 4 Blok sistem Informasi yang berinteraksi ... 21

Gambar 6 Kerangka Kerja Audit ... 29

Gambar 5 Kubus COBIT ... 31

Gambar 7 Maturity Model ... 33

Gambar 8 Pemetaan Maturity Level... 39

Gambar 9 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses PO2 Define the Information Architecture dengan Maturity Level Enterprise ... 80

Gambar 10 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses PO9 Asses and Manage IT Risks dengan Maturity Level Enterprise ... 87

Gambar 11 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure ... 93

dengan Maturity Level Enterprise ... 93

Gambar 12 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses AI4 Enable Operation and Use dengan Maturity Level Enterprise ... 99

Gambar 13 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses DS10 Manage Problems dengan Maturity Level Enterprise ... 105

Gambar 14 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses DS11 Manage Data dengan Maturity Level Enterprise ... 112

Gambar 15 Grafik hasil pemetaan Maturity Level pada proses DS12 Manage the Physical Environmentdengan Maturity Level Enterprise ... 119


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Simbol Flowchart ... 25

Tabel II Nilai Pemenuhan (Compliance Value) Terhadap Jawaban Pernyataan ... 34

Tabel III Total Pemenuhan Pernyataan ... 36

Tabel IV Kumpulan Nilai Pemenuhan Maturity Level ... 37

Tabel V Nilai Pemenuhan Ternormalisasi ... 37

Tabel VI Total Nilai Maturity Level ... 38

Tabel VII Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses PO2 Define the Information Architecture ... 77

Tabel VIII Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses PO2 Define the Information Architecture ... 78

Tabel IX Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses PO2 Define the Information Architecture ... 78

Tabel X Total nilai Maturity Level pada proses PO2 Define the Information Architecture ... 79

Tabel XI Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses PO9 Asses and Manage IT Risks ... 84

Tabel XII Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses PO9 Asses and Manage IT Risks ... 85

Tabel XIII Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses PO9 Asses and Manage IT Risks ... 85

Tabel XIV Total nilai Maturity Level pada proses PO9 Asses and Manage IT Risks .... 86

Tabel XV Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure ... 90

Tabel XVI Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure ... 91

Tabel XVII Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure ... 91

Tabel XVIII Total nilai Maturity Level pada proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure ... 92

Tabel XIX Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses AI4 Enable Operation and Use ... 96

Tabel XX Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses AI4 Enable Operation and Use ... 97

Tabel 21 Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses AI4 Enable Operation and Use .. 97


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha Tabel XXIII Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses DS10 Manage Problems ... 102 Tabel XXIV Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses DS10 Manage Problems ... 103 Tabel XXV Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses DS10 Manage Problems ... 104 Tabel XXVI Total nilai Maturity Level pada proses DS10 Manage Problems ... 104 Tabel XXVII Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses DS11 Manage Data

... 109 Tabel XXVIII Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses DS11 Manage Data ... 109 Tabel XXIX Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses DS11 Manage Data ... 110 Tabel XXX Total nilai Maturity Level pada proses DS11 Manage Data ... 111 Tabel XXXI Kumpulan total pemenuhan pernyataan pada proses DS12 Manage the Physical Environment ... 116 Tabel XXXII Kumpulan nilai pemenuhan Maturity Level pada proses DS12 Manage the Physical Environment ... 116 Tabel XXXIII Kumpulan nilai ternormalisasi pada proses DS12 Manage the Physical Environment ... 117 Tabel XXXIV Total nilai Maturity Level pada proses DS12 Manage the Physical Environment ... 118 Tabel XXXV Perbandingan Target Maturity Level dengan`Maturity Level yang telah dianalisis ... 120


(8)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Hasil wawancara ... A.1 LAMPIRAN B Data yang dikumpulkan ... B.1 LAMPIRAN C Kuisoner yang dikumpulkan ... C.1


(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Kata

Keterangan

BPS

Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang bertanggung

jawab dalam melaksanakan pendataan dan penyajian data

- data statistik di Indonesia terkait mengenai sosial dan

kependudukan, ekonomi dan perdagangan, pertanian dan

pertambangan.

PODES Salah satu sumber data kewilayahan (spasial) yang sangat

penting untuk menyusun rencana dan evaluasi


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendataan mengenai potensi desa sangatlah penting, karena potensi

desa akan menentukan maju tidaknya suatu desa. Oleh sebab itu

diperlukan pendataan mengenai desa tersebut baik dalam hal potensi

desa, maupun sumber daya alam. Hal ini diperlukan oleh pemerintah untuk

mengetahui informasi mengenai desa-desa yang masih tertinggal,

sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan untuk dapat memajukan

desa tersebut. Pendataan mengenai potensi desa sendiri dilakukan oleh

Badan Pusat Statistik (BPS).

Agar pengolahan data mengenai Potensi Desa dilakukan secara cepat

dan akurat maka Badan Pusat Statistik telah mengimplementasikan sistem

informasi

Potensi

Desa

dan

infrastruktur

tekonologi

informasi

pendukungnya. Oleh sebab itu diperlukan pengontrolan pada sistem

informasi dan infrastruktur teknologi informasi

terkait. Pengontrolan ini

sangatlah penting karena pada pengontrolan ini dapat menilai sumber

daya teknologi informasi sehingga apabila ditemukan kekurangan, maka

kekurangan tersebut dapat diperbaiki, sehingga sumber daya teknologi

informasi yang telah diimplementasikan di dalam suatu organisasi menjadi

lebih baik lagi. Salah satu bentuk pengontrolan sumber daya teknologi

informasi adalah dengan melakukan audit.

Adapun objek audit di dalam penulisan Tugas Akhir adalah sistem

informasi Potensi Desa dan infrastuktur teknologi informasi di Badan Pusat

Statistik Bandung, terkait mengenai pengembangan sistem Potensi Desa,

pengelolaan risiko teknologi informasi, pengadaan dan pemeliharaan

teknologi informasi, penggunaan sistem Potensi Desa, pengelolaan

masalah teknologi informasi, pengelolaan data teknologi informasi, dan

pengelolaan fasilitas fisik teknologi informasi, sehingga nantinya kualitas


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha

sistem informasi Potensi Desa dan infrastruktur teknologi informasi

diharapkan dapat lebih baik kedepannya. Adapun kerangka kerja dalam

melakukan pengauditan dengan menggunakan

COBIT 4.1, dan metode

pengauditan dilakukan dengan wawancara, kuisoner dan melakukan

penilaian level kematangan terhadap proses yang diambil di

COBIT 4.1

dengan menggunakan metode perhitungan Pederiva(2003).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada sub bab 1.1 maka

rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik dalam mengelola pengembangan

sistem Potensi Desa?

2. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik mengelola resiko-resiko

IT yang

ada?

3. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik mengelola infrastruktur

IT yang

ada?

4. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik mengelola penggunaan sistem

Potensi Desa kepada pengguna yang baru?

5. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik mengelola masalah-masalah yang

terjadi di dalam IT?

6. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik dalam mengelola data-data yang

terkait mengenai IT?

7. Seberapa jauh Badan Pusat Statistik mengelola dan menjaga segala

bentuk fasilitas fisik IT yang tersedia?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada sub bab 1.2

maka tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha

1. Mengukur proses pengelolaan pengembangan sistem Potensi Desa

sesuai dengan kriteria proses

PO2 Define the Information Architecture

di dalam

COBIT 4.1, dan menetapkan level kematangan proses

PO2

Define the Information Architecture

dengan menggunakan metode

perhitungan Pederiva(2003).

2. Mengukur proses pengelolaan resiko

IT sesuai dengan kriteria proses

PO9 Assess and Manage IT Risks di dalam

COBIT 4.1, dan

menetapkan level kematangan proses

PO2 Define the Information

Architecture

dengan

menggunakan

metode

perhitungan

Pederiva(2003).

3. Mengukur proses pengelolaan infrastruktur

IT

sesuai dengan kriteria

proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure di dalam

COBIT 4.1. dan menetapkan dan menetapkan level kematangan proses

AI3

Acquire and Maintain Technology Infrastructure dengan

menggunakan metode perhitungan Pederiva(2003).

4. Mengukur proses pengelolaan penggunaan sistem Potensi Desa

sesuai dengan kriteria proses

AI4 Enable Operation and Use

di dalam

COBIT 4.1. dan menetapkan dan menetapkan level kematangan proses

AI4 Enable Operation and Use

dengan menggunakan metode

perhitungan Pederiva(2003).

5. Mengukur proses pengelolaan masalah-masalah yang terjadi di dalam

IT

sesuai dengan kriteria proses

DS10 Manage Problems di dalam

COBIT 4.1. dan menetapkan level kematangan proses

DS10 Manage

Problems

dengan menggunakan metode perhitungan Pederiva(2003).

6. Mengukur proses pengelolaan data-data yang terkait mengenai

IT

sesuai dengan kriteria proses DS11 Manage Data di dalam

COBIT 4.1.

dan menetapkan level kematangan proses DS11 Manage Data dengan

menggunakan metode perhitungan Pederiva(2003).


(13)

4 Universitas Kristen Maranatha

7. Mengukur proses pengelolaan segala bentuk fasilitas fisik

IT

yang

tersedia sesuai dengan kriteria proses

DS12 Manage the Physical

Environment di dalam

COBIT 4.1. dan menetapkan level kematangan

proses

DS12 Manage the Physical Environment dengan menggunakan

metode perhitungan Pederiva(2003).

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Adapun

ruang lingkup dari penelitian ini adalah: melakukan pengkajian

dan evaluasi terhadap sistem informasi dan infrastruktur

IT yang

dilaksanakan di BPS Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan

COBIT

4.1

.

COBIT 4.1 mempunyai 34 proses dari 4

Domain yaitu: Plan and Organise,

Acquire and Implement, Deliver and Support, Monitor and Evaluate,

namun dalam tugas akhir ini, sub proses yang digunakan dibatasi atas 7

proses. Pembatasan menjadi 7 proses disesuaikan dengan kebutuhan

audit di Badan Pusat Statistik Bandung, adapun 7 proses diantaranya

adalah:

1. PO2 Define the Information Architecture

Proses ini memiliki fungsi mendefinisikan sistem yang sesuai dengan

proses bisnis sehingga dapat mengoptimalkan setiap penggunaan

sistem informasi. Proses ini mencakup pengembangan kamus data

perusahaan, aturan sintak data, dan mengatur pengelolaan data.

Proses ini diperlukan untuk meningkatkan integritas, efektivitas dan

keamanan data pada sistem informasinya.

2. P09 Asses and Manage IT Risks

Pada proses ini merupakan bagian dari manajemen resiko

IT, apakah

dokumen resiko dibuat dalam mengatur resiko disetiap level

IT, dan

dampak resiko

IT yang terjadi terhadap suatu organisasi yang telah

menerapkan infrastuktur IT.


(14)

5 Universitas Kristen Maranatha

3. AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure

Pada proses ini merupakan bagaimana organisasi melaksanakan dan

meningkatkan infrastruktur

IT, dan juga cara-cara yang dilakukan

organisasi memelihara infrastruktur

IT yang telah disepakati, dan

memastikan dukungan teknologi yang berkelanjutan untuk aplikasi

bisnis.

4. AI14 Enable operation and use

Dalam proses ini berguna untuk melakukan pemetaan pengetahuan

kedalam bentuk yang terdokumentasi sehingga nantinya pemakai

sistem mengetahui cara penggunaan sistem yang baru, selain

dokumentasi mengenai cara mengoperasikan sistem, pelatihan

sangatlah diperlukan sehingga pemakai dapat terampil dalam

menggunakan sistem yang baru.

5. DS10 Manage Problems

Dalam proses ini berguna untuk mengatur masalah-masalah

IT yang

terjadi.

Manejemen

masalah

IT

sangatlah

diperlukan

dalam

mengidentifikasi dan mengklasifikasikan masalah-masalah IT.

6. DS11 Manage Data

Dalam proses ini berguna dalam melakukan manejemen data. Proses

manajemen data juga termasuk di dalamnya keefektifan prosedur dalam

mengatur

Media

Library,

Backup

dan

Recovery

Data. Efektifitas

manejemen data membantu untuk membuat kualitas dan ketersediaan

bisnis data.

7. DS12 Manage the Physical Environment

Pada proses ini berisi mengenai pengelolaan segala bentuk fasilitas fisik

IT yang telah didesain dan diatur. Proses mengatur fasilitas fisik

IT,

termasuk pendefinisian kebutuhan yang diperlukan, memilih fasilitas

fisik yang dibutuhkan, dan memantau faktor-faktor fasilitas fisik serta


(15)

6 Universitas Kristen Maranatha

mengatur akses fisik. Efektifitas dalam memelihara elemen-elemen fisik

akan mencegah dari kerusakan perangkat-perangkat komputer.

1.5

Sumber Data

Sumber data yang penulis dapatkan dibagi menjadi dua jenis sumber data,

yaitu:

1. Sumber data primer : data primer ini di ambil secara langsung dari hasil

wawancara, kuisoner, melakukan obsevarsi dan juga data program

yang di pakai di BPS Provinsi Jawa Barat.

2. Sumber data sekunder : data sekunder ini diambil dari buku, internet.

1.6 Sistemematika Penyajian

Adapun sistematika penyajian pada laporan tugas akhir ini terdiri dari

empat bab yang mencakup hal-hal berikut ini:

1. Bab I Pendahulan

Pada bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, batasan masalah, serta sistematika pembahasan.

2. Bab II Landasan Teori

Pada bab ini membahas mengenai kajian teori yang akan digunakan

dalam proses penyusunan laporan tugas akhir, salah satu diantaranya

adalah

Framework

COBIT (Control Objective for Information and

related), serta pembahasan Control Objective yang akan menjadi objek

penulisan yang diantaranya adalah

PO2(Define the Information

Architecture), P09 (Asses and Manage IT Risks), AI3(Acquire and

Maintain Technology Infrastructure), AI4(Enable operation and use),

DS10 (Manage Problems), DS11 (Manage Data), DS12 Manage the

Physical Environment,

serta akan dijelaskan mengenai metode


(16)

7 Universitas Kristen Maranatha

penilaian level kematangan terhadap proses yang diambil dengan

menggunakan metode perhitungan Pederiva (2003).

3. Bab III Analisis dan Evaluasi

Pada bab ini berisi mengenai analisis dan evaluasi proses yang ada

dalam perusahaan yang berhubungan dengan Control Objective COBIT

serta melakukan penilaian level kematangan terhadap proses yang

diambil dengan menggunakan metode penilaian Pederiva(2003).

4. Bab IV Penutup (Kesimpulan dan Saran)

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan terhadap proses yang di audit

dalam perusahaan dan saran

saran yang berguna bagi perusahaan

yang mengacu kepada hasil dari penelitian.


(17)

121 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV Simpulan dan Saran

Simpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan

COBIT 4.1

dan

penilaian Pederiva(2003) terhadap proses yang diambil maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengelolaan tata kelola

IT di BPS Bandung masih dilakukan secara

kurang maksimal, hal terlihat dari rata-rata selisih Target Maturity Level

dengan

Maturity Level pada Badan Pusat Statistik Bandung yang

bernilai cukup besar yaitu 1,544 dari

Target Maturity Level

yaitu

sebesar 4.

2. Pengelolaan tata kelola

IT di BPS Bandung pada proses

PO2 Define

Information Architecture

sudah dilakukan, dikembangkan dan

didokumentasikan hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,518 atau

sebesar 3 (Define).

3. Pengelolaan tata kelola

IT di BPS Bandung pada proses

PO9 Asses

and Manage IT Risks

sudah diidentifikasi dan dinilai risiko-risiko yang

terjadi di

IT BPS Bandung hal ini terlihat dari

Maturity Level

sebesar

2,542 atau sebesar 3 (Define).

4. Pengelolaan tata kelola

IT di BPS Bandung pada proses

AI3 Acquire

and Maintain Technology Infrastructure

sudah dilaksanakan, namun

pada proses perawatan infrastruktur

IT masih dilakukan atas dasar

kesadaran masing-masing karyawan hal ini terlihat dari

Maturity Level

sebesar 2,46 atau sebesar 2 (

Repeatable but Intuitive

).

5. Pengelolaan tata kelola

IT di BPS Bandung pada proses

AI4 Enable

Operation and Use sudah dilaksanakan, namun tidak ditemukannya

dokumentasi mengenai tingkat keberhasilan pemakai sistem Potensi

Desa hal ini terlihat dari

Maturity Level

sebesar 2,419 atau sebesar 2

(

Repeatable but Intuitive

).


(18)

122 Universitas Kristen Maranatha

6. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses DS10 Manage

Problems sudah dilaksanakan, namun pada proses penanganan

masalah-masalah

IT dilaksanakan atas dasar inisiatif masing-masing

karyawan hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,42 atau sebesar

2 (

Repeatable but Intuitive

).

7. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses DS11 Manage

Data sudah dilaksanakan, namun pada proses pengelolaan data-data

dilaksanakan berdasarkan kegiatan karyawan IT yang dilakukan secara

rutin, masih belum terdapat prosedur dalam pengelolaan data hal ini

terlihat dari

Maturity Level

sebesar 2,394 atau sebesar 2 (

Repeatable

but Intuitive

).

8. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses DS12 Manage

the Physical Environment sudah dilaksanakan, namun pada proses

pemeliharaan fasilitas fisik

IT dilaksanakan berdasarkan kegiatan

secara rutin, masih belum terdapat prosedur dalam menjaga dan

memelihara fasilitas fisik

IT hal ini terlihat dari

Maturity Level

sebesar

2,44 atau sebesar 2 (

Repeatable but Intuitive

).

Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang dapat menjadi informasi tambahan

kepada BPS Bandung yang diantaranya sebagai berikut:

1. Meningkatkan standar operasional yang baku terhadap proses

pengelolaan manajemen data dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

2. Mempertahankan proses yang sudah dilakukan dan melengkapi

proses yang belum dilengkapi oleh Badan Pusat Statistik Bandung

pada proses

PO2 Define Information Architecture

dan proses

PO9

Asses and Manage IT Risks.

3. Meningkatkan proses yang sudah dilakukan pada proses

DS10

Manage Problems

dan proses

DS12 Manage the Physical


(19)

123 Universitas Kristen Maranatha

Environment

dengan membuat standar prosedur yang telah

terdokumentasi.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, (2011). Pedoman Sistem Pengolahan PODES, Badan

Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. bps.go.id:Nilai-Nilai Inti Retrivied Desember 20, 2012,

15:39

PM

from

http://www.bps.go.id/menutab.php?tab=1&aboutus=0&tentang=1&id_tenta

ng=2.

Badan Pusat Statistik. bps.go.id:Tentang BPS Retrivied September 26,

2012,15:39 PM from http://www.bps.go.id/aboutus.php?about=0.

Badan Pusat Statistik. bps.go.id:Visi dan Misi Retrivied Desember 20, 2012,

15:39

PM

from

http://www.bps.go.id/menutab.php?tab=1&aboutus=0&tentang=1&id_tenta

ng=2.

Hartono, Jogiyanto. (1999). Pengenalan Komputer, Andi Yogyakarta.

ISACA. Isaca.org:Cobit Documentation. Retrivied September 26, 2012, from

http://www.isaca.org/Knowledge-Center/cobit/Documents/COBIT4.pdf.

IT Governance Institute. (2007). COBIT FRAMEWORK.

Murhada., Giap, Yo Ceng. (2011). Pengantar Teknologi Informasi, Mitra

Wacana Media.

Pederiva, A.(2003).

The

COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case,

ISACA, 1(3). Retrivied January 7, 2013,16:00 PM from

http://www.isaca.org/Journal/Past-Issues/2003/Volume-3/Pages/The-COBIT-Maturity-Model-in-a-Vendor-Evaluation-Case.aspx.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi, Graha Ilmu.


(1)

mengatur akses fisik. Efektifitas dalam memelihara elemen-elemen fisik akan mencegah dari kerusakan perangkat-perangkat komputer.

1.5

Sumber Data

Sumber data yang penulis dapatkan dibagi menjadi dua jenis sumber data, yaitu:

1. Sumber data primer : data primer ini di ambil secara langsung dari hasil wawancara, kuisoner, melakukan obsevarsi dan juga data program yang di pakai di BPS Provinsi Jawa Barat.

2. Sumber data sekunder : data sekunder ini diambil dari buku, internet.

1.6 Sistemematika Penyajian

Adapun sistematika penyajian pada laporan tugas akhir ini terdiri dari empat bab yang mencakup hal-hal berikut ini:

1. Bab I Pendahulan

Pada bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, serta sistematika pembahasan.

2. Bab II Landasan Teori

Pada bab ini membahas mengenai kajian teori yang akan digunakan dalam proses penyusunan laporan tugas akhir, salah satu diantaranya adalah Framework COBIT (Control Objective for Information and related), serta pembahasan Control Objective yang akan menjadi objek penulisan yang diantaranya adalah PO2(Define the Information Architecture), P09 (Asses and Manage IT Risks), AI3(Acquire and Maintain Technology Infrastructure), AI4(Enable operation and use), DS10 (Manage Problems), DS11 (Manage Data), DS12 Manage the Physical Environment, serta akan dijelaskan mengenai metode


(2)

penilaian level kematangan terhadap proses yang diambil dengan menggunakan metode perhitungan Pederiva (2003).

3. Bab III Analisis dan Evaluasi

Pada bab ini berisi mengenai analisis dan evaluasi proses yang ada dalam perusahaan yang berhubungan dengan Control Objective COBIT serta melakukan penilaian level kematangan terhadap proses yang diambil dengan menggunakan metode penilaian Pederiva(2003).

4. Bab IV Penutup (Kesimpulan dan Saran)

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan terhadap proses yang di audit dalam perusahaan dan saran – saran yang berguna bagi perusahaan yang mengacu kepada hasil dari penelitian.


(3)

BAB IV Simpulan dan Saran

Simpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1 dan penilaian Pederiva(2003) terhadap proses yang diambil maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung masih dilakukan secara kurang maksimal, hal terlihat dari rata-rata selisih Target Maturity Level dengan Maturity Level pada Badan Pusat Statistik Bandung yang bernilai cukup besar yaitu 1,544 dari Target Maturity Level yaitu sebesar 4.

2. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses PO2 Define Information Architecture sudah dilakukan, dikembangkan dan didokumentasikan hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,518 atau sebesar 3 (Define).

3. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses PO9 Asses and Manage IT Risks sudah diidentifikasi dan dinilai risiko-risiko yang terjadi di IT BPS Bandung hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,542 atau sebesar 3 (Define).

4. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure sudah dilaksanakan, namun pada proses perawatan infrastruktur IT masih dilakukan atas dasar kesadaran masing-masing karyawan hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,46 atau sebesar 2 (Repeatable but Intuitive).

5. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses AI4 Enable Operation and Use sudah dilaksanakan, namun tidak ditemukannya dokumentasi mengenai tingkat keberhasilan pemakai sistem Potensi Desa hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,419 atau sebesar 2 (Repeatable but Intuitive).


(4)

6. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses DS10 Manage Problems sudah dilaksanakan, namun pada proses penanganan masalah-masalah IT dilaksanakan atas dasar inisiatif masing-masing karyawan hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,42 atau sebesar 2 (Repeatable but Intuitive).

7. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses DS11 Manage Data sudah dilaksanakan, namun pada proses pengelolaan data-data dilaksanakan berdasarkan kegiatan karyawan IT yang dilakukan secara rutin, masih belum terdapat prosedur dalam pengelolaan data hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,394 atau sebesar 2 (Repeatable but Intuitive).

8. Pengelolaan tata kelola IT di BPS Bandung pada proses DS12 Manage the Physical Environment sudah dilaksanakan, namun pada proses pemeliharaan fasilitas fisik IT dilaksanakan berdasarkan kegiatan secara rutin, masih belum terdapat prosedur dalam menjaga dan memelihara fasilitas fisik IT hal ini terlihat dari Maturity Level sebesar 2,44 atau sebesar 2 (Repeatable but Intuitive).

Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang dapat menjadi informasi tambahan kepada BPS Bandung yang diantaranya sebagai berikut:

1. Meningkatkan standar operasional yang baku terhadap proses pengelolaan manajemen data dapat berjalan dengan lebih baik lagi. 2. Mempertahankan proses yang sudah dilakukan dan melengkapi

proses yang belum dilengkapi oleh Badan Pusat Statistik Bandung pada proses PO2 Define Information Architecture dan proses PO9 Asses and Manage IT Risks.

3. Meningkatkan proses yang sudah dilakukan pada proses DS10


(5)

Environment dengan membuat standar prosedur yang telah terdokumentasi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, (2011). Pedoman Sistem Pengolahan PODES, Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. bps.go.id:Nilai-Nilai Inti Retrivied Desember 20, 2012,

15:39 PM from

http://www.bps.go.id/menutab.php?tab=1&aboutus=0&tentang=1&id_tenta ng=2.

Badan Pusat Statistik. bps.go.id:Tentang BPS Retrivied September 26, 2012,15:39 PM from http://www.bps.go.id/aboutus.php?about=0.

Badan Pusat Statistik. bps.go.id:Visi dan Misi Retrivied Desember 20, 2012,

15:39 PM from

http://www.bps.go.id/menutab.php?tab=1&aboutus=0&tentang=1&id_tenta ng=2.

Hartono, Jogiyanto. (1999). Pengenalan Komputer, Andi Yogyakarta.

ISACA. Isaca.org:Cobit Documentation. Retrivied September 26, 2012, from http://www.isaca.org/Knowledge-Center/cobit/Documents/COBIT4.pdf. IT Governance Institute. (2007). COBIT FRAMEWORK.

Murhada., Giap, Yo Ceng. (2011). Pengantar Teknologi Informasi, Mitra Wacana Media.

Pederiva, A.(2003). The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case, ISACA, 1(3). Retrivied January 7, 2013,16:00 PM from

http:// www.isaca.org/Journal/Past-Issues/2003/Volume-3/Pages/The-COBIT-Maturity-Model-in-a-Vendor-Evaluation-Case.aspx.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi, Graha Ilmu.