STUDI INTEBADA Studi Interpretatif Tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) Pada Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

STUDI INTE
ERPRETAT
TIF TENTA
ANG POLA
A PENGELOLAAN KE
EUANGAN
N
BADA
AN LAYAN
NAN UMUM
M (PPK-BL
LU) PADA B
BALAI BES
SAR
KESEHAT
TAN PARU MASYARA
AKAT SUR
RAKARTA

AH PUBLIK
KASI

NASKA

D
Disusun oleh::
INEST
TI LITASW
WARI
NIM
M B2001003
355

FAK
KULTAS E
EKONOMI DAN BISN
NIS
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2016


8Dd

LAI^N^N

Ulm (}PruLr,

P(,dt4@b@iilpdblhwGkJ

ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk Menggambarkan dan menjelaskan konsep
Pola Pengelolaan Keuangan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta
sebelum menjadi Badan Layanan Umum.. Menggambarkan dan menganalisa
implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU)
pada Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. Menggambarkan dan
menganalisa kinerja keuangan dan laporan keuangan Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat Surakarta setelah mengimplementasi Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Mengidentifikasi dan menjelaskan kendala
yang dihadapi oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta dalam
kinerja keuangan dan laporan saat mengimplementasi Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan interpretative. Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang
mengetahui pelaksanaan BLU dan PPK-BLU khususnya kinerja keuangan dan
laporan keuangan serta masuk dalam kriteria informan yang dibutuhkan. Subjek
penelitian yaitu, Kasubbag Keuangan BBKPM Surakarta serta Kepala Urusan
Akuntansi dan Verifikasi BBKPM Surakarta. Teknik analisa data yang digunakan
adalah dengan metode analisa interpretative. Hasil penelitian menunjukan
Sebelum BBKPM Surakarta menjadi BLU pengelolaan keuangannya
menggunakan Rencana Strategis untuk sisi perencanaan jangka menengahmya.
Sedangkan, dokumen penganggrannya menggunakan Rencana Kerja Anggaran
(RKA). Pengelolaan pendapatan operasional yang didapat langsung disetorkan ke
kas negara terlebih dahulu setelah disetorkan baru bisa digunakan. Instansi bukan
BLU juga tidak boleh melakukan utang piutang dan investasi jangka panjang.
Implementasi PPK-BLU di BBKPM Surakarta sudah berjalan dengan baik,
BBKPM Surakarta sudah mengimplementasi syarat administratif seperti Rencana
Strategi Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran dan Laporan Keuangan menggunakan
Standar Akuntansi Keuangan serta Standar Akuntansi Pemerintah. Setelah
menjadi BLU, kinerja BBKPM Surakarta khususnya kinerja keuangan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Ini membuktikan bahwa BBKPM Surakarta
sudah mengimplementasi PPK-BLU dengan baik. BBKPM Surakarta masih

menghadapi kendala dalam pengimplementasian PPK-BLU khususnya kinerja
keuangan diantaranya ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, harus
membuat laporan keuangan lebih dari satu laporan keuangan, keterbatasan SDM
dalam membuat laporan keuangan, keterbatasan aplikasi yang ada, membuat
laporan dengan cara manual dan belum terealisasinya rasio subsidi pasien,
membuat BBKPM Surakarta belum memenuhi target skor yang diharapkan
Pemerintah.
Kata kunci : Pengelolaan keuangan, PPK-BLU,Balai besar Kesehatan Paru
Masyarakat

 

ABSTRAK

This study was conducted to Describe and explain the concept of
Financial Management at the Center for Lung Health Community Surakarta
before becoming Public Service Agency. Describe and analyze the implementation
of the Financial Management of Public Service Agency (PPK-BLU) at the Great
Hall of the People Lung Health Surakarta. Describe and analyze the financial
performance and financial statements of the Center for Public Health Lung

Surakarta after implementing Financial Management Public Service Agency
(PPK-BLU). Identify and explain the constraints faced by the Center for Public
Health Lung Surakarta in financial performance and statements when
implementing Financial Management Public Service Agency (PPK-BLU). This
type of research is qualitative interpretative approach.  The subjects were parties
know BLUDs implementation and PPK-BLU particularly financial performance
and financial reports as well as included in the criteria required informant. The
subject of research is, Kasubbag BBKPM Surakarta Finance and Head of
Accounting and Verification BBKPM Surakarta. Data analysis technique used is
the interpretative analysis method. The results showed Before BBKPM Surakarta
be BLU financial management using strategic plan for the medium-term planning.
Meanwhile, budgeting document using the Work Plan Budget (RKA).
Management of operating income earned directly deposited into the state treasury
advance can only be used once deposited. Agencies not BLU also abstains debts
and long-term investment. Implementation PPK-BLU in Surakarta BBKPM
already well underway, BBKPM Surakarta already implementing the
administrative requirements such as Business Strategy Plan, Business Plan
Budget and Financial Statements using the Financial Accounting Standards as
well as the Government Accounting Standards. After becoming BLU, performance
BBKPM Surakarta in particular financial performance has increased from year to

year. This proves that BBKPM Surakarta already implementing PPK-BLU well.
BBKPM Surakarta still facing obstacles in implementing PPK-BLU particularly
financial performance including timely submission of financial statements, should
make financial reports more than one financial statement, limited human
resources in financial reporting, the limitations of existing applications, create
reports manually and not realization subsidies patient ratio, making BBKPM
Surakarta not meet Government targets expected score.
Keywords: financial management, PPK-BLU, a large hall Lung Health
Community

yang

PENDAHULUAN
Pada tahun 2003, pemerintah

fleksibel

untuk

menetapkan


praktek-praktek

bisnis

yang

sehat

mengeluarkan dua peraturan keuangan

dalam rangka memberikan pelayanan

negara yaitu UU No. 17 tahun 2003,

maksimal kepada masyarakat dengan

mengatur keuangan negara. UU No. 1

tetap


tahun 2004, mengatur pembendaharaan

efisisensi,

negara. Pada tahun 2005 pemerintah

Badan

mengeluarkan

tambahan

Layanan Umum adalah alat pemerintah

mengatur

dalam

yaitu


peraturan

UU

No.

15,

menonjolkan
dan

prduktivitas,

efektifitas

melalui

Umum.


Badan

Layanan

pembaharuan

pemeriksaan keuangan negara. Sejak

keuangan

dikeluarkannya

meningkatkan kinerja pelayanan publik

ketiga

peraturan

sektor


manajemen

publik

untuk

telah

yang berbasis pada hasil, akuntabiltas,

efisien,

tranparan dan profesionalitas. Badan

profesional, akuntanbel dan transparan.

Layanan Umum menyediakan barang

Ketiga peraturan tersebut juga merubah

atau jasa kepada masyarakat dan tidak

pola

terpusat

mengutamakan keuntungan. Ada tiga

menjadi pola desentralisasi. Dengan

syarat pokok apabila sebuah instansi

perubahan-perubahan

akan menjadi Badan Layanan Umum,

tersebut sistem pemerintahan
berubah

menjadi

lebih

pemerintahan

yang

tersebut,

penggunaan dana pemerintah menjadi

yaitu

lebih jelas dan tepat sasaran, dari yang

persyaratan teknis dan persyaratan

hanya membiayai input dan proses

administratif.

berubah arah menjadi fokus pada

adalah persyaratan yang terkait dengan

output. Semua perubahan yang terjadi

peyelenggaraan

memberikan

masalah

teknis adalah persyaratan yang terkait

yang

dengan kinerja pelayanan dan kinerja

semakin

untuk

tingginya

dibutuhkan
sumber

solusi

dana

pemerintah
daya

yang

sedangkan
dimiliki

persyaratan

keuangan.
adalah

substantif,

Persyaratan

umum.

Persyaratan

persyaratan

subtantif

Persyaratan

administratif

terkait

dengan

kelengkapan dokumen seperti pola tata

pemerintahan terbatas.
yang

kelola, rencana strategis bisnis, standar

telah dikeluarkan tersebut, pemerintah

layanan minimal, laporan keuangan

merubah pola pengelolaan

dan laporan audit/atau bersedia diaudit.

Dengan

undang-undang

keuangan

Balai

Besar

Kesehatan

Paru

Balai

Besar

Kesehatan

Paru

Masyarakat (BBKPM) sebagai salah

Masyarakat (BBKPM) Surakarta yang

satu fasilitas pelayanan kesehatan dapat

semula di bawah pembinaan Direktorat

menjadi tempat penelitian maupun

Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat di

pengembangan pemeliharaan kesehatan

alihkan di bawah pembinaan Direktorat

masyarakat khususnya penyakit paru

Jenderal

sehingga dapat meningkatkan derajat

(dahulu bernama Direktorat Jenderal

kesehatan

BBKPM

Bina Pelayanan Medik) dan sebagai

Surakarta sebagai UPT Pusat dari

upaya untuk memberikan kemudahan

Kementerian Kesehatan RI mempunyai

serta peningkatan pelayanan kepada

visi “Menjadi Pusat Pelayanan Prima

masyarakat, maka BBKPM Surakarta

Kesehatan Paru Masyarakat” sesuai

telah

dengan tupoksinya menyelenggarakan

Kementerian

pelayanan

Upaya

Pengelola Keuangan Badan Layanan

Kesehatan Perorangan (UKP) maupun

Umum (PK BLU). Untuk menjaga dan

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

menjamin mutu pelayanan kesehatan,

meliputi

BBKPM

masyarakat.

dan

kegiatan

pelayanan

spesialistik

dan

kesehatan

rujukan

paru

diantaranya Pelayanan Rawat Jalan
Paru

(Poliklinik

dan

Penunjang

Bina

Upaya

mendapat

Kesehatan

kepercayaan
Keuangan

Surakarta

dari

sebagai

telah

mengupayakan sertifikasi ISO semua
pelayanan di tahun 2011.
Dengan adanya BBKPM dapat

Kesehatan), Pelayanan Gawat Darurat

meningkatkan

(IGD) paru dan Pelayanan Rawat Inap

kepada masyarakat dan mendukung

Paru,

upaya Kementerian Kesehatan untuk

kegiatan

promosi

dan

pelayanan

pemberdayaan masyarakat di bidang

memberikan

kesehatan paru, kegiatan pendidikan

bermutu, merata dan terjangkau yang

dan

diaplikasikan

latihan

kesehatan

paru

serta

pelayanan

kesehatan

melalui

kesehatan

peningkatan

kegiatan penelitian dan pengembangan

akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan paru.

kesehatan yang berkualitas dan jangan

Seiring

dengan

reformasi

organisasi di Kementerian Kesehatan,
maka sejak bulan Januari tahun 2011

melupakan pasien yang tidak mampu.

TINJAUAN PUSTAKA

dibentuk dalam rangka memajukan

Landasan Teori

kesejahteraan

umum

dan

mencerdaskan

kehidupan

bangsa

1. Pengertian

Pola

Pengelolaan

Keuangan Badan layanan Umum

dengan

memberikan

fleksibilitas

(PPK-BLU)

dalam

pengelolaan

keuangan

Badan Layanan Umum adalah

berdasarkan prinsip ekonomi dan

instansi di lingkungan pemerintah

produktifitas dan penerapan praktek

yang dibentuk untuk memberikan

bisnis yang sehat. Dalam peraturan

pelayanan

masyarakat

ini, praktek bisnis yang sehat adalah

berupa penyediaan barang dan/ atau

penyelenggaraan fungsi organisasi

jasa

berdasarkan

kepada

yang

dijual

tanpa

kaidah-kaidah

mengutamakan mencari keuntungan

manajemen yang baik dalam rangka

dan dalam melakukan kegiatannya

pemberian layanan yang bermutu

didasarkan pada prinsip efisiensi

dan manajemen berkesinambungan.

dan

produktivitas,

hal

tersebut

dinyatakan dalam pasal 1 UU No. 1
tahun

2004.

3. Karakteristik

Badan

Layanan

Umum
BLU memiliki karakteristik

Organisasi

pemerintahan yang termasuk dalam

tertentu

Badan

dengan instansi pemerintah lainnya,

Layanan

Umum

(BLU)

yang

adalah pelayanan kesehatan seperti

yaitu

rumah

Binbangkum BPK, 2008):

sakit,

BBKPM

dan

puskesmas, sedangkan contoh dalam
pelayanan

pendidikan

adalah

sekolah negeri dan universitas, lalu
ada

pelayanan

lisensi

serta

(Sie

membedakannya

Infokum-Ditama

a. Berkedudukan sebagai lembaga
pemerintah yang tidak dipisahkan
dari kekayaan negara.
b. Menghasilkan barang dan/atau
jasa yang diperlukan masyarakat.

penyiaran.
2. Tujuan dan Azaz Dibentuknya
Badan Layanan Umum (BLU)

c. Tidak bertujuan untuk mencari
laba.

Seperti yang tertuang di PP

d. Dikelola secara otonom dengan

No.23 Tahun 2005 Pasal 68 ayat 1,

prinsip efisiensi dan produktifitas

Badan

ala korporasi.

Layanan

Umum

(BLU)

e. Rencana kerja, anggaran, dan
pertanggungjawabannya

5. Akuntansi,

Akuntansi
keuangan

induk.

maupun

baik

pendapatan

sumbangan

dapat

dapat

terdiri

dan

BLU

laporan

diselenggarakan

sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), sesuai dengan
jenis layanannya. Dalam hal tidak

digunakan secara langsung.
g. Pegawai

dan

Pertanggung Jawaban

dikonsolidasikan pada instansi

f. Penerimaan

Pelaporan

dari

terdapat

standar

akuntansi

pegawai negeri sipil dan bukan

keuangan, BLU dapat menerapkan

pegawai negeri sipil.

standar
spesifik

h. BLU bukan subyek pajak.
4. Persyaratan

Umum

Badan

industri

setelah

yang

mendapat

persetujuan dari menteri keuangan.
Dalam rangka pertanggungjawaban

Layanan Umum
Jika

akuntansi

suatu

organisasi

atas

pengelolaan

keuangan

pemerintah sudah memenuhi ketiga

kegiatan

syarat yang telah diberikan, maka

menyusun dan menyajikan laporan

dapat ditetapkan sebagai Badan

keuangan dan laporan kinerja.

Layanan

Umum

oleh

Menteri

Keuangan / Gubernur / Walikota /
Bupati. Penetapan status BLU dapat
diberikan
ketiga

secara
syarat

penuh
tersebut

BLU

6. Perbandingan Satuan kerja Non
BLU dengan Satuan kerja BLU
7. Pengertian Kinerja
Pengukuran

apabila
telah

pelayanannya

dan

merupakan

kinerja

salah

satu

elemen

memuaskan,

penting dalam sistem pengendalian

sedangkan persyaratan subtantif dan

manajemen suatu organisasi, yang

persyaratan teknis telah terpenuhi

dapat

tetapi

administratif

mengendalikan

belum terpenuhi secara memuaskan,

aktivitas.Setiap

maka status BLU bertahap akan

terukur

diberikan

diketahui

dilaksanakan

secara

persyaratan

kepada

pemerintah tersebut.

organisasi

digunakan

untuk
aktivitas-

aktivitas

kinerjanya

agar

tingkat

efisiensi

harus
dapat
dan

efektifitasnya. Suatu aktivitas yang
tidak memiliki ukuran kinerja akan

sulit

bagi

menentukan
tersebut

untuk

penerusan pinjaman dan tabungan

aktivitas

pegawai Standar Pelayanan Minimal

gagal

BLU seperti dalam bab VIII pasal

dalam

56 Peraturan Menteri Dalam Negeri

organisasi
apakah

sukses

(Mahmudi,

atau

2005,

Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Meidyawati).
8. Aspek-Aspek

Pengukuran

Pedoman

Teknis

Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum

Kinerja
Bastian

(2002,

dalam

Mahendra) mengemukakan bahwa

10. Penilaian Kinerja Keuangan dan
Pelaporan Keuangan
Agar

setiap organisasi terlepas dari besar,

keuangan

instansi-

jenis, sektor atau spesialisasinya

instansi yang menjadi BLU tetap

memerlukan

sehat dan mempunyai prosedur yang

pengukuran

kinerja

jelas maka dari itu pemerintah

pada aspek-aspek
9. Penilaian Kinerja Badan Layanan

mengeluarkan UU No. 23 tahun
2005 tentang peraturan PPK-BLU

Umum
Pelayanan

Badan

Layanan

dan seiring berjalannya BLU, pada

Umum (BLU) terbagi menjadi tiga

tahun

kelompok

jenis

mengeluarkan PP No. 74 yang berisi

pelayanan yang diberikan, yaitu:

beberapa perubahan peraturan PPK-

Pertama, BLU yang kegiatannya

BLU

menyediakan

perkembangan BLU di Indonesia.

meliputi

sesuai

barang

rumah

pendidikan,

dengan

atau

jasa

2012

yang

pemerintah

disesuaikan

sakit,

lembaga

11. Penelitian Terdahulu

pelayanan

lisensi,

Sebelum

dengan

penelitian

ini,

penyiaran, dan lain-lain; Kedua,

beberapa peneliti telah melakukan

BLU yang kegiatannya mengelola

penelitian tentang Pola Pengelolaan

wilayah

Keuangan Badan Layanan Umum

atau

kawasan

meliputi

otoritas pengembangan wilayah dan

(PPK-BLU)

pada

kawasan ekonomi terpadu (Kapet);

pemerintahan

contohnya

dan Ketiga BLU yang kegiatannya

rumah sakit, seperti penelitian yang

mengelola dana khusus meliputi

dilakukan oleh Meidyawati (2011)

pengelola dana bergulir, dana UKM,

yang

berjudul

organisasi
pada

“Analisis

Pengelolaan

2004 dan UU No. 15 tahun 2004,

Keuangan Badan Layanan Umum

peraturan pemerintah tentang Pola

pada Rumah Sakit Stroke Nasional

Pengelolaan

Bukittingi”. Kesimpulan penelitian

Layanan Umum (PPK-BLU) yang

tersebut

organisasi

tertulis dalam UU No. 23 tahun

pemerintahan yang telah menjadi

2005 dan PP No. 74 tahun 2012,

Badan Layanan Umum (BLU) akan

pedoman akuntansi dan pelaporan

mengacu pada PSAK No. 45 untuk

PPK-BLU

perusahaan

nirlaba

dalam

Menteri Keuangan tahun 2008 No.

pengelolaan

keuangan

dan

76, serta pedoman penilaian kinerja

pelaporannya.

Dengan

Implementasi

Pola

adalah

Badan

Layanan

menjadi

Umum

(BLU)

BLU

Keuangan

yang

bidang

dikeluarkan

kesehatan

METODE PENELITIAN

kelola yang transparan dan auditable

Jenis Penelitian

akan

Penelitian

meningkatkan

kualitas pelayanan dan kepuasan

menganilisis

para

bagaimana

pengguna

jasa

organisasi

laporan

tersebut.

dalam

peraturan dirjen No. 54 tahun 2013.

organisasi pemerintah memiliki tata

sehingga

Badan

ini
dan

berusaha
mengungkap

kinerja

keuangan

keuangan

Balai

dan
Besar

Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM)

12. Kerangka Pemikiran
akan

Surakarta saat mengimplementasi Pola

menganalisis kinerja keuangan dan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

laporan

saat

Umum (PPK-BLU). Jenis penelitian

pola

yang sesuai dilakukan adalah penelitian

Penelitian

ini

keungan

mengimplementasi
pengelolaan

keuangan

badan

kualitatif

dengan

pendekatan

layanan umum oleh Balai Besar

interpretatif. Pendekatan interpretatif

Kesehatan

memandang penelitian ilmiah tidaklah

Surakarta
dengan

Paru
apakah
peraturan

Masyarakat
sudah

sesuai

pemerintah

cukup untuk dapat menjelaskan sebuah
teori.

Peneliti

berusaha

mencari

tentang Badan Layanan Umum

penjelasan tentang sebuah peristiwa

(BLU) yang tertulis dalam UU No.

atau

17 tahun 2003, UU No. 1 tahun

perspektif pengalaman orang yang

teori

yang

didasarkan

pada

unuk

penyederhanaan data yang diperoleh di

mendapatkan informasi dan data lebih

lapangan. Tahap ini berlangsung terus

mendalam.

menerus dari tahap awal sampai tahap

diteliti

dalam

yang

bertujuan

Kemudian

dokumentasi

kalimat

seperti

dinyatakan

dan

hasil

susunan

wawancara

akhir

Data

penelitian.

(penyajian

data)

display
merupakan

terhadap informan mengenai kegiatan

sekumpulan

keuangan saat mengimplementasi BLU

memungkinkan suatu kesimpulan dapat

di BBKPM Surakarta.

diambil.

Conclusion

Drawing

Teknik Pengumpulan Data

(penarikan

kesimpulan)

merupakan

Sumber

data

digunakan oleh

yang

akan

peneliti adalah data

informasi

yang

suatu analisis data yang dilakukan
semakin lama semakin jelas.

primer dan data sekunder. Data primer

HASIL

diperoleh melalui wawancara dengan

PEMBAHASAN

PENELITIAN

informan terpilih seperti yang tertuang

Sesuai

di subjek penelitian. Sedangkan, data

dikemukakan

sekunder

penelitian ini adalah menganalisis,

diperoleh

dari

sejumlah

dengan

DAN

yang

bahwa

telah

tujuan

dari

keterangan atau fakta yang diperoleh

menjelaskan,

secara tidak langsung yaitu melalui

menggambarkan

buku-buku

implementasi Badan Layanan Umum di

yang

relevan,

data,

mengidentifikasi,

bagaimana

dokumen atau arsip BBKPM, dan

Balai

artikel dari internet yang berkaitan

Masyarakat

dengan penelitian ini.

kinerja

Teknik Analisa Data

metode penelitian yang diuraikan pada

Teknik
digunakan

analisa
adalah

data

dengan

yang
metode

Besar

dan

Kesehatan
Surakarta

keuangannya.

Paru

khususnya
Berdasarkan

bab sebelumnya, penulis melakukan
wawancara

dengan

dua

pegawai

tiga

BBKPM Surakarta. Setelah itu, penulis

komponen pokok dalam analisa data

melakukan pengumpulan data berupa

yaitu reduksi data, penyajian data, dan

dokumen-dokumen laporan keuangan.  

penarikan kesimpulan. Data Reduction

1. Pola

analisa

(reduksi
seleksi,

interpretatif.

data)

Ada

merupakan

pemfokusan,

proses
dan

Pengelolaan

Sebelum

Menjadi

Layanan Umum

Keuangan
Badan

Berdasarkan

hasil

penelitian

Menteri

Keuangan

dan

Pedoman

yang telah dilakukan, sebelum BBKPM

Akuntansi BLU.

Surakarta menjadi BLU pengelolaan

3. Kinerja Keuangan dan Laporan

keuangannya menggunakan Rencana

Keuangan

Strategis untuk sisi perencanaan jangka

Badan Layanan Umum

Sesudah

Menjadi

Ketika sudah menjadi Badan

menengahmya. Sedangkan, dokumen
menggunakan

Layanan Umum, BBKPM Surakarta

Rencana Kerja Anggaran (RKA). Hal

mengimplementasi BLU dengan baik.

ini didapatkan dari jawaban pertanyaan

Terbukti dengan kinerja keuangan dan

wawancara Ibu Agustin Nur Arifah

laporan keuangan dari tahun ke tahun

tentang perbedaan instansi bukan BLU

mengalami peningkatan skor penilaian

dengan instansi yang sudah menjadi

khususnya

BLU.

Berdasarkan pedoman penilaian yang

penganggrannya

Pengelolaan,

pendapatan

aspek

keuangan.

operasional yang didapat langsung

didapat,

disetorkan ke kas negara terlebih

perhitungan nilai. Hal ini dapat dilihat

dahulu setelah disetorkan baru bisa

pada tabel skor dalam lampiran data

digunakan, hal ini adalah jawaban dari

keuangan.

Ibu Marina dengan pertanyaan yang

Surakarta

sama. Instansi bukan BLU juga tidak

17,30. Pada tahun 2012 mendapatkan

boleh melakukan utang piutang dan

total

investasi

ini

peningkatan sebesar 1,4 dan saat tahun

terdapat pada tabel perbedaan satker

2013 mendapatkan total skor 19, 45

BLU dan non BLU pada bab landasan

mengalami peningkatan sebesar 0,75.

teori.

4. Kendala

jangka

panjang,

hal

2. Implementasi Pola Pengelolaan
Keuangan

Badan

Layanan

penulis

Tahun

melakukan

2011

mendapatkan

skor

18,70

yang

BBKPM
total

skor

mengalami

Dihadapi

saat

Mengimplementasi PPK-BLU
Dalam setiap upaya Pemerintah
untuk memajukan negara pasti ada

Umum
Dari hasil wawancara tersebut

kendala yang dihapai oleh satker-satker

BBKPM

yang melaksanakan kebijakan dari

mengimplementasi

Pemerintah. Seperti yang dialami oleh

PPK-BLU sesuai dengan Peraturan

BBKPM Surakarta, saat diwawancarai

dapat

dikatakan

Surakarta

telah

bahwa

tentang

kendala

mengimplementasi

Agustin

Nur

Arifah

mengatakan

Arifah

kendala lain selain dokumen-dokumen

menjawab bahwa BBKPM Surakarta

keuangan adalah raiso subsidi pasien di

mengalami kesulitan menjadi reffering

BBKPM Surakarta belum terealisasi

centre, peningkatan reffering centre

sehingga skor yang ditargetkan oleh

sangat kecil. Sehingga poin kinerja

Pemerintah belum optimal didapatkan.

yang didapat belum maksimal sesuai

PENUTUP

dengan target pemerintah. Beliau juga

Kesimpulan

BLU,

Ibu

Agustin

mengatakan

saat

dokumen-dokumen

Nur

menjadi

BLU

Dari berbagai penelitian yang

yang

haurs

telah dilakukan, maka kesimpulan yang

dilengkapi sangatlah banyak dan sangat

diperoleh adalah :

mendetail baik dokumen penganggaran

1.

Sebelum

BBKPM

maupun dokumen otonomi keuangan

menjadi

BLU

sehingga

keuangannya

membuat

penyampaian

dokumen sedikit terlambat. Ibu Dewi

Rencana

Marina juga mengatakan hal yang

perencanaan

sama,

menengahmya.

saat

menjadi

BLU

bagian

Surakarta
pengelolaan

menggunakan

Strategis

untuk

sisi

jangka
Sedangkan,

keuangan BBKPM Surakarta harus

dokumen

membuat dua laporan keuangan yaitu,

menggunakan

laporan keuangan sesuai dengan SAK

Anggaran

(accrual basic) dan laporan keuangan

pendapatan

sesuai dengan SAP (cash basis) dalam

didapat langsung disetorkan ke kas

waktu bersamaan sehingga membuat

negara terlebih dahulu setelah

ketepatan

laporan

disetorkan baru bisa digunakan.

menjadi terlambat serta keterbatasan

Instansi bukan BLU juga tidak

SDM juga mempengaruhi hal tersebut.

boleh melakukan utang piutang

Selain itu, pembuatan laporan secara

dan investasi jangka panjang.

manual,
sistem

penyampaian

keterbatasan
informasi

mempengaruhi
pembuatan

laporan

aplikasi

dan

2.

penganggrannya
Rencana

(RKA).

Implementasi

Kerja

Pengelolaan

operasional

PPK-BLU

yang

di

juga

BBKPM Surakarta sudah berjalan

keterlambatan

dengan baik, BBKPM Surakarta

yang

ada

keuangan.

Ibu

sudah mengimplementasi syarat

administratif

3.

seperti

Rencana

Saran

Strategi Bisnis, Rencana Bisnis

Dari hasil yang didapatkan,

Anggaran dan Laporan Keuangan

penulis ingin memberikan beberapa

menggunakan Standar Akuntansi

saran sebagai berikut:

Keuangan serta Standar Akuntansi

1.

Pemerintah.

yang

Setelah

berkoordinasi dengan baik, agar

menjadi BLU, kinerja

BBKPM

keuangan

menjadi

khususnya

peraturan

mengalami

pemerintah

Surakarta

kinerja

BLU

yang

lebih

dikeluarkan
dapat

peningkatan dari tahun ke tahun.

diimplementasikan lebih efektif

Ini membuktikan bahwa BBKPM

dan efisien. Pemerintah juga harus

Surakarta

menyediakan

sudah

mengimplementasi

rangka

PPK-BLU

BBKPM

Surakarta

menghadapi

masih

kendala

pengimplementasian
khususnya

2.

dalam

peningkatan

kinerja

instansi-intansi

PPK-BLU

BLU

agar

mempermudah dalam pembuatan

keuangan

ketepatan

Pemerintah harus mengembangkan
aplikasi keuangan yang dibutuhkan

dalam

kinerja

diantaranya

kebutuhan

instansi-intansi tersebut.

dengan baik.
4.

Pemerintah dan instansi-instansi

laporan keuangan.

waktu

Kementerian

Kesehatan

dan

harus membuat laporan keuangan

Kementerian

Keuangan

agar

lebih dari satu laporan keuangan,

secara berkala melakukan evaluasi

keterbatasan SDM dalam membuat

dan

laporan

implementasi PPK-BLU.

penyampaian laporan keuangan,

aplikasi

keuangan,
yang

keterbatasan

ada,

membuat

laporan dengan cara manual dan
belum terealisasinya rasio subsidi
pasien,

membuat

BBKPM

Surakarta belum memenuhi target
skor yang diharapkan Pemerintah.

3.

pengawasan

terhadap

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Ahmad Hag. 2009. Ensiklopedia Perbendaharaan Badan Layanan Umum,
Diakses 2 Februari 2015 Jam 20.30
Aditama, Tjandra Yoga, 2007, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi
Kedua, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Ahmad, Hardiyansyah. 2009. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip good Governance dan
Reinventing Government, Diakses 19 September 2014 Jam 22.00,

Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik, BPFE, Yogyakarta.
.
2008. Akuntansi Kesehatan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dwiyanto, Agus. 2010. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, inklusif dan
Kolaboratif. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Fernandes, HA. Pengaruh Komitmen Manajemen pada Budaya Organisasi,
Komitmen Individu, dan Kinerja Rumah Sakit Nirlaba. Diakses 10
Agustus 2014 Jam 21.50
Laporan Aktivitas BBKPM Surakarta Tahun 2011
Laporan Aktivitas BBKPM Surakarta Tahun 2012
Laporan Aktivitas BBKPM Surakarta Tahun 2013
Laporan Arus Kas BBKPM Surakarta Tahun 2011
Laporan Arus Kas BBKPM Surakarta Tahun 2012
Laporan Arus Kas BBKPM Surakarta Tahun 2013
Meidyawati. 2011. Analisis Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Layanan
Umum (PPK-BLU) Pada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi.
Bukit Tinggi
Neraca Keuangan BBKPM Surakarta Tahun 2011
Neraca Keuangan BBKPM Surakarta Tahun 2012
Neraca Keuangan BBKPM Surakarta Tahun 2013

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. 20013 . Tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Satuan Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
Nomor PER- 54/PB/2013. Jakarta.
Peraturan Menteri Keuangan. 2008. Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan
Keuangan Badan Layanan Umum. 76/PMK.05/2008. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum. Nomor 23. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Tentang Peribahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum. Nomor 74. Jakarta.
Puspadewi, Febriana dan Rosidi. 2012. Analisis Implementasi Pengelolaan
Keuangan BLUD Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Rumah Sakit
Umum Daerah Nganjuk. Tesis. Fakutas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya, Malang
Sandiwara, Mahendra Dyo. 2014. Analisis Perubahan Sistem Keuangan Dan
Kinerja Rumah Sakit Sebelum Dan Sesudah Berstatus Badan Layanan
Umum Daerah. Skripsi. Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Brawijaya, Malang
Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Tentang Keuangan Negara. No. 17.
Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Tentang Pembendaharaan Negara.
No. 1. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. No. 15. Jakarta
Waluyo, Indro. 2011. Badan Layanan Umum Sebuah Pola Baru Dalam
Pengelolaan Keuangan di Satuan Kerja Pemerintah. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 2
Wildana, Alimin Waidi dan Syahrir A. 2012. Kajian Implementasi Penerapan
Badan Layanan Umum di Rs. Dr. Tadjudin Chalid Makassar. Thesis.
Universitas Hasanudin, Makassar