Sudah Lima Tahun Belum Ada Kepastian.
.----
-------
Pikiran Rakyat
. Senin
123
17
OJan
18
19
8Peb
o
Selasa
4
5
6
20
21
o Mar
OApr
0
Rabu
7
22
OMei
0
Kamis
0
Jumat
8
9
10
11
23
24
25
26
OJun
OJul
0 Ags
SudahLimaTahun
BelumAdaKepastian
U
PAYA Unpad dan
Pemkot Bandung untuk memanfaatkan lahan di kawasan permukiman
padat Sekeloa Bandung ini sudah berlangsung cukup lama,
hampir lima tahun.
Pada 2005lalu Wali Kota
Bandung Dada Rosada sudah
menyatakan optimismenya
pembangunan balai sidang direaijsasikan pada 2008.
Sebelumnya, Pemkot Bandung memang sudah lama
mengimpikan adanya balai
sidang setaraf Jakarta International Convention Centre
(JICC) ini. Gedebage sempat
dilirik untuk dijadikan balai
sidang sejalan dengan
pengembangan Bandung
Timur sebagai kluster
pengembangan kota.
Namun belakangan, pilihan
dijatuhkan ke Sekeloa dengan
pertimbanganin&atrukturbisnis di kawasan tersebut sudah
terbentuk.
Pada 2005 lalu, sudah ditengarai permasalahan sosial
akan menjadi kendala utama
pembangunan balai sidang.
Terbukti hingga 2008, rencana pembangunan takjuga
terealisasi. Permintaan 4.000
warga di sana yang meminta
ganti rugi tak bisa diakomodasi oleh Pemkot Bandung.
Selain itu, masalah pembiayaan juga menjadi kendala
lain karena Pemkot Bandung
memiliki prioritas
pembangunan yang lain.
Pada pertengahan tahun
2009, Pemkot Bandung dan
"
Unpad merangkul Pemprov
Jabar dan Bappenas.
Kepala Bappenas saat itu
Paskah Suzetta yang merupakan pituin Banilung juga
menyanggupi untuk membantu pembiayaan awalnya.
Pada 14 Oktober 2009
malam di Ruang Rektorat Unpad berkumpul Rektor Unpad
Ganjar Kurnia, Wali Kota Bandung Dada Rosada, Sekda
Provinsi Jabar Lex Laksamana, Kepala Bappeda
Jabar Deny Juanda, dan para
dekan Unpad.
Saat itu menjelang berakhirnya kabinet jilid 1pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Seluruh peserta rapat semangat untuk segera
membuat rancangan awal nota
kesepahaman pembangunan
balai sidang.
Ganjar Kurnia menyatakan,
cetak biru sudah dibuat
bersama Pusat Studi Urban
Desain (PSUD). Wali Kota
Bandung meriyatakan komitmennya "mengatasi" masalah
denganwarga.Dukunganjuga
diberikan oleh Lex Laksamana
untuk memberikan kontribusi
pada projek ini. Paskah
Suzetta juga beIjanji melalui
skema hibah.
Tampaknya pertemuan itu
hanya sebuah euforia sesaat,
tak ada kemajuan yang dicapai. Kepala Bappenas Armida
Alisyahbana yang dihubungi
Minggu (14/2) juga belum bisa
memberikan jawaban yang
memuaskan. (Dadang Hermawan/"PR")
***
Kliping Humas Unpad 2010
-------
Pikiran Rakyat
. Senin
123
17
OJan
18
19
8Peb
o
Selasa
4
5
6
20
21
o Mar
OApr
0
Rabu
7
22
OMei
0
Kamis
0
Jumat
8
9
10
11
23
24
25
26
OJun
OJul
0 Ags
SudahLimaTahun
BelumAdaKepastian
U
PAYA Unpad dan
Pemkot Bandung untuk memanfaatkan lahan di kawasan permukiman
padat Sekeloa Bandung ini sudah berlangsung cukup lama,
hampir lima tahun.
Pada 2005lalu Wali Kota
Bandung Dada Rosada sudah
menyatakan optimismenya
pembangunan balai sidang direaijsasikan pada 2008.
Sebelumnya, Pemkot Bandung memang sudah lama
mengimpikan adanya balai
sidang setaraf Jakarta International Convention Centre
(JICC) ini. Gedebage sempat
dilirik untuk dijadikan balai
sidang sejalan dengan
pengembangan Bandung
Timur sebagai kluster
pengembangan kota.
Namun belakangan, pilihan
dijatuhkan ke Sekeloa dengan
pertimbanganin&atrukturbisnis di kawasan tersebut sudah
terbentuk.
Pada 2005 lalu, sudah ditengarai permasalahan sosial
akan menjadi kendala utama
pembangunan balai sidang.
Terbukti hingga 2008, rencana pembangunan takjuga
terealisasi. Permintaan 4.000
warga di sana yang meminta
ganti rugi tak bisa diakomodasi oleh Pemkot Bandung.
Selain itu, masalah pembiayaan juga menjadi kendala
lain karena Pemkot Bandung
memiliki prioritas
pembangunan yang lain.
Pada pertengahan tahun
2009, Pemkot Bandung dan
"
Unpad merangkul Pemprov
Jabar dan Bappenas.
Kepala Bappenas saat itu
Paskah Suzetta yang merupakan pituin Banilung juga
menyanggupi untuk membantu pembiayaan awalnya.
Pada 14 Oktober 2009
malam di Ruang Rektorat Unpad berkumpul Rektor Unpad
Ganjar Kurnia, Wali Kota Bandung Dada Rosada, Sekda
Provinsi Jabar Lex Laksamana, Kepala Bappeda
Jabar Deny Juanda, dan para
dekan Unpad.
Saat itu menjelang berakhirnya kabinet jilid 1pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Seluruh peserta rapat semangat untuk segera
membuat rancangan awal nota
kesepahaman pembangunan
balai sidang.
Ganjar Kurnia menyatakan,
cetak biru sudah dibuat
bersama Pusat Studi Urban
Desain (PSUD). Wali Kota
Bandung meriyatakan komitmennya "mengatasi" masalah
denganwarga.Dukunganjuga
diberikan oleh Lex Laksamana
untuk memberikan kontribusi
pada projek ini. Paskah
Suzetta juga beIjanji melalui
skema hibah.
Tampaknya pertemuan itu
hanya sebuah euforia sesaat,
tak ada kemajuan yang dicapai. Kepala Bappenas Armida
Alisyahbana yang dihubungi
Minggu (14/2) juga belum bisa
memberikan jawaban yang
memuaskan. (Dadang Hermawan/"PR")
***
Kliping Humas Unpad 2010