PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SUB-DAS CIKARANG PADA BATUAN BERUMUR MIOSEN AWAL DAN MIOSEN AKHIR DAERAH SURADE KABUPATEN SUKABUMI PROPINSI JAWA BARAT.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi adalah studi mengenai planet bumi, termasuk komposisi, asal usul
dan sejarahnya, bagian dari material padat di bumi adalah batuan maka
pemahaman mengenai sifat, komposisi, asal usul,sejarah batuan merupakaninti
dari pemahman sejarah bumi (Loren A Raymond, Petrology: the study of igneous,
sedimetary, and metamorphic rock (2002). Produk yang dihasilkan dari proses
dan perubahan yang terjadi di bumi diantaranya adalah bentang alam seperti
pedataran, perbukitan dan pegunungan, pola pengaliran sungai, serta sumber daya
energi seperti minyak bumi dan batubara.
Bentang alam suatu daerah tersusun oleh litologi yang mengalasi daerah
tersebut, dan vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut. Material – material tersebut
akan terubah oleh proses eksogen dan endogen yang terjadi seperti tektonik,
pelapukan, perubahan iklim dan cuaca, serta erosi. Suatu bentang alam tertentu
akan menghasilkan pola pengaliran yang mencirikan karakteristik bentang alam
tersebut. Dan setiap bentang alam memiliki potensi masing-masing yang akan
memberikan banyak manfaat pada penduduk yang mendiaminya jika kandungan
dan kondisinya diketahui dengan baik. Pemanfaatan suatu daerah berdasarkan
karakteristik bentang alamnya dapat menciptakan suatu daerah yang tepat guna
dan berpotensi.


1

2

Pada penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti karakteristik bentang
alam daerah Surade dan sekitarnya, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat.
Daerah penelitian memiliki luas ±100 km2, Berdasarkan fisiografi regional
daerah penelitian termasuk ke dalam zona pegunungan selatan (Van Bemmelen,
1949). Zona Pegunungan Selatan (Southern Mountains). Zona pegunungan selatan
Jawa Barat, terletak di sebelah selatan Jawa Barat. Jalur ini membentang dari
Pelabuhan Ratu di sebelah barat sampai Pulau Nusakambangan di sebelah timur
dengan lebar rata-rata 50 km. Pada ujung sebelah timur Pulau Nusakambangan
terjadi penyempitan, sehingga lebarnya hanya beberapa kilometer saja.
Daerah Jampang kulon dan sekitarnya umumnya memiliki bentang alam
berupa perbukitan dengan pola pengaliran dendrito rectangular dan paralel
(modifikasi Howard, 1967). Batuan yang menyusun daerah penelitian merupakan
batuan sedimen klastika halus dan kasar dengan intensitas tektonik yang cukup
tinggi. Intensitas tektonik tersebut dapat dilihat dari bentuk-bentuk gawir

kelurusan pada DEM (Digital Elevation Model).
Sungai Cikarang merupakan DAS terbesar yang berada di daerah
penelitian, memanjang memotong daerah penelitian dari timur laut ke barat daya,
kajian penelitian dipusatkan pada subDAS – subDAS yang menyusun DAS
Cikarang.
Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui karakteristik fisik dan
genesa dari sub-sub-DAS Cikarang adalah disiplin ilmu Morfotektonik. Dengan
menggunakan pendekatan ini, kita dapat mengetahui proses geologi yang terjadi

3

di masa lampau berdasarkan produk yang ada di masa sekarang yaitu pola
pengaliran.
Intensitas tektonik yang mempengaruhi bentang alam daerah penelitian
diduga menjadi fasilitator pembentuk pola pengaliran, baik arah segmen-segmen
sungai ataupun bentuk pola pengalirannya. Pola pengaliran daerah penelitian
adalah subdendritik dan subparalel yang terbentuk karena pengaruh tektonik.
Untuk membuktikan pengaruh tektonik atau struktur geologi yang berkembang
terhadap pola pengaliran, penulis menggunakan data kelurusan yang dapat ditarik
dari citra landsat DEM daerah penelitian.

Dengan mengetahui karakteristik fisik dan genesa pola pengaliran daerah
penelitian, penulis dapat mengetahui potensi dan kendala daerah penelitian seperti
Untuk membuktikan pengaruh tektonik atau struktur geologi yang berkembang
terhadap pola pengaliran.

1.2

Identifikasi Masalah
Permasalahan yang menjadi acuan penelitian ini adalah:

1.

Bagaimanakah kondisi geologi dan geomorfologi daerah penelitian meliputi
statigrafi, struktur geologi ( kelurusan, dan segmen sungai) ?

2.

Bagaimanakah karakteristik morfometri setiap sub-sub-DAS?

3.


Bagaimanakah perbandingan karakteristik antara sub-sub-DAS pada batuan
berumur Miosen Awal dengan sub-sub-DAS Miosen Akhir?

4

1.3

Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik

morfometri setiap sub-sub-DAS. Juga untuk mengetahui kaitan antara kondisi
geologi sebagai suatu wadah dan sistem dari sub-sub-DAS terhadap karakteristik
morfometri setiap sub-sub-DAS. Dan terutama pengaruh struktur goelogi terhadap
karakteristik fisik setiap sub-sub-DAS.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui kondisi geologi dan geomorfologi daerah penelitian meliputi
stratigrafi, struktur geologi ( kelurusan dan azimuth segmen sungai).


2.

Mengetahui karakteristik morfometri setiap sub-sub-DAS. Karakteristik
morfometri yang ingin diketahui mencakup linear morfometri, areal
morfometri.

3.

Mengetahui perbandingan karakteristik antara sub-sub-DAS pada batuan
berumur Miosen Awal dengan sub-sub-DAS Miosen Akhir.

1.4

Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah bekal pengalaman

bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmunya langsung di lapangan secara mandiri.
Di samping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi mengenai daerah penelitain.


5

Selain itu, penelitian ini nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
yang ingin melakukan penelitian di daerah Surade dan sekitarnya ini. Daerah
penelitian ini pun merupakan daerah frontier untuk penelitian semacam ini.
1.5

Geografi dan Kesampaian Daerah Penelitian
Daerah penelitian termasuk ke bagian dari lembar Peta Topografi

BAKOSURTANAL; 1108-431. Secara geografis daerah penelitian berada pada
106° 29’ 25.2” BT sampai 106° 34’ 51” BT dan 7° 16” 467” LS sampai 7° 22’
6.5” LS. Disajikan pada gambar 1.1
Aksesabilitas (kesampaian daerah) penelitian dapat ditempuh dengan
menggunakan bis dari terminal Leuwi Panjang Bandung jurusan Sukabumi, dari
terminal Sukabumi dilanjutkan dengan menggunakan angkot menuju terminal
Lembur situ, dari Lembur situ dapat menggunakan jasa angkutan mini bus (elf)
jurusan Surade yang melewati daerah penelitian.


Gambar 1.1 Lokasi daerah penelitian

Lokasi daerah penelitian