PENERAPAN SUMPAH PELENGKAP (SUPPLETOIR EED) SEBAGAI ALAT BUKTI DIHUBUNGKAN DENGAN PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI PAYAKUMBUH.

PENERAPAN SUMPAH PELENGKAP (SUPPLETOIR EDD) SEBAGAI
ALAT BUKTI DIHUBUNGKAN DENGAN PROSES PENYELESAIAN
PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI PAYAKUMBUH
Bismi Annisa Fadhilla
110110100345
ABSTRAK
Sumpah pelengkap (suppletoir eed) adalah salah satu bentuk
sumpah yang diperintahkan oleh hakim karena jabatannya (ex officio).
Keberadaan alat bukti sumpah sebagai alat bukti terakhir memberi kesan
seolah-olah peran alat bukti ini tidak sepenting alat bukti lain. Hal ini
mengakibatkan alat bukti sumpah jarang digunakan dalam penyelesaian
perkara perdata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan
merumuskan penerapan sumpah pelengkap (suppletoir eed) sebagai alat
bukti dalam praktik penyelesaian perkara perdata di Pengadilan Negeri
Payakumbuh dihubungkan dengan hukum pembuktian dan untuk
mengkaji dan merumuskan kendala penerapan sumpah pelengkap
(suppletoir eed) sebagai alat bukti dalam proses penyelesaian perkara
perdata di Pengadilan Negeri Payakumbuh.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif analitis yang diawali dengan pengumpulan dan
penyusunan data yang dilanjutkan dengan pengkajian data untuk

memperoleh gambaran mengenai penerapan sumpah pelengkap
(suppletoir eed) sebagai alat bukti dalam proses penyelesaian perkara
perdata, selanjutnya penulis melakukan pendekatan secara yuridis
normatif dengan meneliti maupun mengkaji data sekunder yang terdiri dari
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier.
Analisis data yang digunakan adalah yuridis kualitatif, yaitu dengan
memperhatikan tata urutan perundang-undangan agar tidak bertentangan
dan dianalisis tanpa menggunakan rumus dan angka.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pertama,
penerapan sumpah pelengkap (suppletoir eed) sebagai alat bukti dalam
praktik penyelesaian perkara perdata di Pengadilan Negeri Payakumbuh
telah sesuai dengan hukum pembuktian dalam Hukum Acara Perdata,
namun penerapan sumpah pelengkap (suppletoir eed) sebagai alat bukti
dalam praktik penyelesaian perkara perdata di Pengadilan Negeri
Payakumbuh jarang digunakan. Penerapan sumpah pelengkap (suppletoir
eed) sebagai alat bukti digunakan dalam perkara perdata No.
14/Pdt.G/2002/PN. PYK yang terjadi 12 tahun yang lalu. Kedua, kendala
penerapan sumpah pelengkap (suppletoir eed) sebagai alat bukti dalam
proses penyelesaian perkara perdata di Pengadilan Negeri Payakumbuh
disebabkan karena sumpah belum tentu bisa dipercayai kebenarannya

secara pasti dan selain itu penerapannya dapat menimbulkan anggapan
bahwa hakim memihak salah satu pihak dalam persidangan.

iv