Penderita Bibir Sumbing Tak Tertangani di Desa.

t-~SEPUTAR INDONESIA
o Selasa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu .
456
7
8
9
10
11
~27 13 28
20
21
22
23
24
25
26
o Mar

OApr

OMei


OJun

8Jul

0 Ags OSep

Minggu
14

OOkt

15

29

16

30


31

ONov o Des_

.30TAHUNYPPCBL

Penderita Bibir Sumbing

TakTertangani diDesa
BANDUNG

(SI)

- Penderita

celah

bibir dan langit-langit terus menumpuk.Haltersebutdiakibatkan
penanganan bagi para penderita
terbatas. Lagi-lagipersoalan dana

menjadi faktor utama.Ketua Ikatan OrtodontisIndonesia(Ikorti)dr
Eky Soeria Soemantri mengungkapkan, setiap tahunnya jumlah
penderita bibir sumbingterus bertambah. Ironisnya, penanganan

terhadap pasien justru tidak bisa
mengikutinya.

"Ini yang masih menjadi
pekerjaanrumahkami,"kataEky
saat rangkaianacaraperingatan
"30 Tahun Yayasan Pembina
Penderita Celah Bibir danLangitlangit (YPPCBL)" di Hotel Aston
Tropicana,]alan Cihampelas,Kota
Bandung, kemarin.
bersambungkehallO

o

-...............-......-........-


Kliping

Hum as Unpad

2009
-

--

~

Sementara itu, ambasador

Ketua II YPPCBL ini menambahkan, berdasarkan data penelitian, angka penderita celah bibir dan
langit-Iangit ini ada sekitar 2,1 %
dari angka kelahiran penduduk.
Artinya, rasio kelahiran anak
dengan jumlah penderita celah
bibir dan langit-Iangit adalah 600:1.
Jika pada sensus sebelumnya

jumlah warga Jawa Barat sekitar 35
juta, maka setidaknya ada 1.400
orang setiap tahunnya yang menderita celah bibir dan langit-langit.
"Nah, kita sendiri baru bisa me.
nangani antara 5()()-1.000pasien setiaptahunnya.Bahkansejakawal
be----

YPPCBL Revalina S Temat mengaku menikmati tugas barunya tersebut.Artis yang akrab disapa Reva
ini mengaku tertarik menjadi duta
YPPCBL karena pamannya juga
menderita celah bibir dan langit-Iangit dan sarnpai saat ini belum tertangani. "Makanya aku mau masya.
rakat bisa segera tanggap dan janganminder jika anaknyamenderita hal yang sarna juga," imbuhnya.
Pemain PerempuanBerkalung
Sorbaninimenarnbahkan,kesadaran masyarakat dalam upaya penanganan dini masih kurang. Untuk

rdiri hinggatahun 2008silam, itu,

tuga.snya adalah mengampa-

YPPCBLmenangani 11.472 pasien -'-,=- nyek11nsaoamya penangan"an sedari dini bagi para penderita terdi seluruh Indonesia dengan ratautama bayi yang baru lahir. "Serata 395 pasien per tahun. Jadi pasti

baiknyajanganmenunggulama.la.
jwnlahnyaakanterusbertarnbahkama untuk melakukanoperasikarerena terjadi penumpukan mereka
yang tidak tertangani,"papar

Dekan Fakultas

Eky.

Kedokteran

Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini juga menyatakan,para penderita usiaawalawal kelahiran atau bayi relatif lebih banyak tertangani. Faktornya
karena orangtua dengan segerame-

laporkan kejadiannya kepada
YPPCBL. "Namun,penderita

usia

.!n~k hin_g~ade~sa antara 6 sam.
pai di atas 50 tahun justrurelatif suo

litditanganikarena fasilitasdan dana yangmasih terbatas," ujar Eky.
Sementara di Jawa Barat, beberapadaerahmasih terdapat banyak
penderita terutama di desa terpencil. Faktor genetik, menurut
dia, memegang peranan penting,
termasuk faktor lingkungan atau
kebiasaan sang ibu saat hamil. Sebaiknya ibu yang hamil pada usia
trimester pertama tidak mengonsumsi dulu obat-obatan. "Jadi harus jaga kesehatan. Karena pad a
usiaini terjadi pembentukanorgan
tubuh, termasuk bibir dan langit.
lan,2,t," jela~nya.:. ___

na sebetulnyamerekabisakembali
normal,"ujarnya.
Untuk itu, bersama YPPCBL
dia akan terus menginformasikan
masyarakat agar lebih peduli dan
mau melaporkan jika ada keluar.
ganya yang menderita celah bibir
dan langit-langitkepada YPPCBL.
"Kalau cepat penanganannya,makaakancepatpulamerekakembali

normal,"pungkasnya.
.::l;.(rakazaipul)
-.