ART Theresia Puji R Determinan Kebahagiaan abstract
ISSN 1979 - 6471
Volume XIX No. 1, April 2016
DETERMINAN KEBAHAGIAAN DI INDONESIA
Theresia Puji Rahayu
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Unika Atma Jaya Jakarta
[email protected]
ABTRACT
The research objective is to analyse the determinants of happiness in Indonesia. Using
cross-section data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4, 2007, this study
takes 17.650 observations which estimated using Oprobit model. The Oprobit model
was chosen because of ordinaled response variable and the normal assumption in error
distribution. The result shows that happiness in Indonesia positively affected by income,
education level, perceived health status and social capital. But social capital that
connected with religion and ethnic don’t have significant effect on happiness. All
predictors are robust. Demographic characteristics inform that married people, non
household head, live in urban area, outside of Jawa-Bali islands and Javanese were
happier than others. There is no difference in happiness level between man and woman.
Happiness-age relationship indicated U-shaped curve. Marginal effect shows different
effect for every happiness level due to a unit change in independent variable.
Keywords: happiness, oprobit, demographic chracteristics
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor penentu kebahagiaan di
Indonesia. Dengan menggunakan data antar ruang/silang tempat dari Indonesia Family
Life Survey (IFLS) wave 4, 2007, studi ini mengambil 17,650 pengamatan yang
diestimasi menggunakan model Oprobit. Model Oprobit dipilih karena adanya variabel
respon ordinal dan asumsi normal dalam distribusi kesalahan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebahagiaan di Indonesia secara positif dipengaruhi oleh
pendapatan, tingkat pendidikan, status kesehatan yang dirasakan dan modal sosial.
Namun demikian, modal sosial yang berkaitan dengan agama dan etnis tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebahagiaan. Semua prediktor bersifat robust.
Karakteristik demografi menginformasikan bahwa orang yang menikah, bukan kepala
rumah tangga, tinggal di daerah perkotaan, berada di luar pulau Jawa-Bali dan dari suku
Jawa lebih bahagia daripada yang lain. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat
perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara pria dan wanita. Kemudian, hubungan
antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Terakhir, efek
marjinal menunjukkan efek yang berbeda untuk setiap tingkat kebahagiaan karena
perubahan unit variabel independen.
Kata kunci: kebahagiaan, oprobit, karakteristik demografi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
149
Volume XIX No. 1, April 2016
DETERMINAN KEBAHAGIAAN DI INDONESIA
Theresia Puji Rahayu
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Unika Atma Jaya Jakarta
[email protected]
ABTRACT
The research objective is to analyse the determinants of happiness in Indonesia. Using
cross-section data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4, 2007, this study
takes 17.650 observations which estimated using Oprobit model. The Oprobit model
was chosen because of ordinaled response variable and the normal assumption in error
distribution. The result shows that happiness in Indonesia positively affected by income,
education level, perceived health status and social capital. But social capital that
connected with religion and ethnic don’t have significant effect on happiness. All
predictors are robust. Demographic characteristics inform that married people, non
household head, live in urban area, outside of Jawa-Bali islands and Javanese were
happier than others. There is no difference in happiness level between man and woman.
Happiness-age relationship indicated U-shaped curve. Marginal effect shows different
effect for every happiness level due to a unit change in independent variable.
Keywords: happiness, oprobit, demographic chracteristics
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor penentu kebahagiaan di
Indonesia. Dengan menggunakan data antar ruang/silang tempat dari Indonesia Family
Life Survey (IFLS) wave 4, 2007, studi ini mengambil 17,650 pengamatan yang
diestimasi menggunakan model Oprobit. Model Oprobit dipilih karena adanya variabel
respon ordinal dan asumsi normal dalam distribusi kesalahan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebahagiaan di Indonesia secara positif dipengaruhi oleh
pendapatan, tingkat pendidikan, status kesehatan yang dirasakan dan modal sosial.
Namun demikian, modal sosial yang berkaitan dengan agama dan etnis tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebahagiaan. Semua prediktor bersifat robust.
Karakteristik demografi menginformasikan bahwa orang yang menikah, bukan kepala
rumah tangga, tinggal di daerah perkotaan, berada di luar pulau Jawa-Bali dan dari suku
Jawa lebih bahagia daripada yang lain. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat
perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara pria dan wanita. Kemudian, hubungan
antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Terakhir, efek
marjinal menunjukkan efek yang berbeda untuk setiap tingkat kebahagiaan karena
perubahan unit variabel independen.
Kata kunci: kebahagiaan, oprobit, karakteristik demografi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
149