Studi deskriptif kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi - sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV D SD PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK – TOPIK BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL
Caecilia Tika Ningtyas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang studi deskripsi
kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi
Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan
topik-topik bimbingan pribadi – sosial. Subjek penelitian ini adalah 143 peserta

didik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi. Kuesioner
yang disusun terdiri dari 52 item berdasarkan 5 aspek kemampuan mengelola
emosi menurut Papalia (2008:486-487), yaitu: (1) menyadari bahwa tidak semua
ungkapan emosi dapat diterima oleh kelompok sosial, (2) mengatur ekspresi
emosional dalam situasi sosial, (3) merespon reaksi emosional orang lain, (4)
memverbalisasi emosi yang saling bertentangan, dan (5) berperilaku prososial.
Pengukuran validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS 16.0 for
Window dan teknik analisis data yang digunakan adalah kategori tingkat
kemampuan mengelola emosi berdasarkan penilaian Azwar. Kategori tingkat
kemampuan mengelola emosi digolongkan menjadi lima, yaitu: “Sangat Tinggi”,
“Tinggi”, “Sedang”, “Rendah”, dan “Sangat Rendah”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mengelola emosi
para peserta didik kelas IV dan V di SD Pangudi Luhur Yogyakarta masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini dapat diketahui bahwa peserta didik yang memiliki
kemampuan mengelola emosi:”sangat tinggi” 34 %, “tinggi” 54 %, “sedang”
11%, dan “rendah” 1 %. Berdasarkan hasil uji butir item ditemukan bahwa
terdapat 6 butir item yang masuk dalam kategori rendah. Item tersebut yaitu:
“Ketika saya diejek teman, saya menceritakan kekecewaan saya kepada orangtua

atau guru”, “Saat saya merasa sakit hati dengan perkataan teman, saya balas
mengejeknya”, “Saya belum berani mengakui kesalahan, meskipun telah
dinasihati oleh guru atau orang tua”, ”Saya menghilangkan kebiasaan mengejek
teman, setelah melihat teman lain dimarahi oleh guru”, ”Ketika saya merasa
cemas, saya berbohong”, ”Saya tetap mengingat teman yang pernah mengejek
saya”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
A DESCRIPTIVE STUDY ON THE ABILITY TO MANAGE EMOTIONS
OF THE FOURTH AND FIFTH GRADE STUDENTS AT SD PANGUDI
LUHUR YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR AND ITS
IMPLICATIONS TO THE SUGGESTED TOPICS OF PERSONAL
AND SOCIAL GUIDANCE

Caecilia Tika Ningtyas
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This research aims to obtain data about the description of the ability to
manage emotions of the fourth and fifth grade students at SD Pangudi Luhur
Yogyakarta in 2012/2013 academic year and its implications for the suggested
topics of personal and social guidance. The subject in this research is 143 students.
This study is a descriptive research. The data collection in this research is
using a questionnaire of ability to manage emotions which consists of 52 items
based on 5 aspects of the ability to manage emotions according to Papalia
(2008:486-487), namely: (1) recognizing that not all expressions of emotion can be
accepted by social groups, (2) setting the emotional expression in social
circumstances, (3) responding to others’ emotional reaction, (4) verbalizing
conflicting emotions (5) behaving pro-socially. The measurement of validity and
reliabilities is using SPSS 16.0 for Window program and the technique of data
analysis used is the category of the ability level to manage emotions based on
Azwar. There are five levels in managing the emotions, namely: “very high”,
“high”, “moderate”, “low”, and “very low”.
The result of the study shows that the ability to manage emotions of the

fourth and fifth grade students at SD Pangudi Luhur Yogyakarta belongs to the high
category. This can be indicated that 34% students belong to “very high” category,
54% students belong to “high” category, 11% students belong to “moderate”
category, and 1% students belong to “low” category. Based on the result, it is found
that there are 6 items belong to the low category. These items are: “When I were
abused by friends, I told it to my parents or teachers”, “When I were offended by
friends’ saying, I would avenge them”, “I didn’t dare to confess my mistakes,
although my teachers or parents already advised me”, “I kicked the habit of
mocking friends, after seeing other friends scolded by teacher”, “When I felt
restless, I lied”, “I still remember friends who once mocked me”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV DAN V

SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK – TOPIK BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL
Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Caecilia Tika Ningtyas
091114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV DAN V
SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK – TOPIK BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL
Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Caecilia Tika Ningtyas
091114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :
 Kemuliaan Tuhan Yang Maha Besar
 Kedua orang tuaku Bpk. F.X Sukamto dan Ibu V.Suyati
 Adikku tercinta Laurentius Wahyu Irawan
 Keluarga Besar dan Sanak saudara

 Para sahabat dan Teman-teman
 Keluarga besar prodi BK Sanata Dharma
 Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

 Tuhan takkan terlambat
Juga tak akan lebih cepat semuanya
Dia jadikan indah pada waktuNya....
 Ada saatnya, kita berhenti sejenak. Melihat ke belakang,
dan bersyukur. (Hitam-putih Trans TV)

 Buah dari kesabaran dan ketekunan adalah kebahagiaan.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Oktober 2013
Penulis


Caecilia Tika Ningtyas

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Caecilia Tika Ningtyas

Nomor Mahasiswa

: 091114016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI
PESERTA DIDIK

PADA

KELAS IV DAN V SD PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK – TOPIK BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Oktober 2013
Yang menyatakan

Caecilia Tika Ningtyas

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV D SD PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK – TOPIK BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL
Caecilia Tika Ningtyas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang deskripsi
kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi
Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan
topik-topik bimbingan pribadi – sosial. Subjek penelitian ini adalah 143 peserta
didik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi. Kuesioner
yang disusun terdiri dari 52 item berdasarkan 5 aspek kemampuan mengelola
emosi menurut Papalia (2008:486-487), yaitu: (1) menyadari bahwa tidak semua
ungkapan emosi dapat diterima oleh kelompok sosial, (2) mengatur ekspresi
emosional dalam situasi sosial, (3) merespon reaksi emosional orang lain, (4)
memverbalisasi emosi yang saling bertentangan, dan (5) berperilaku prososial.
Pengukuran validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS 16.0 for
Window dan teknik analisis data yang digunakan adalah kategori tingkat
kemampuan mengelola emosi berdasarkan penilaian Azwar. Kategori tingkat
kemampuan mengelola emosi digolongkan menjadi lima, yaitu: “Sangat Tinggi”,
“Tinggi”, “Sedang”, “Rendah”, dan “Sangat Rendah”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mengelola emosi
para peserta didik kelas IV dan V di SD Pangudi Luhur Yogyakarta masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini dapat diketahui bahwa peserta didik yang memiliki
kemampuan mengelola emosi:”sangat tinggi” 34 %, “tinggi” 54 %, “sedang”
11%, dan “rendah” 1 %. Berdasarkan hasil uji butir item ditemukan bahwa
terdapat 6 butir item yang masuk dalam kategori rendah. Item tersebut yaitu:
“Ketika saya diejek teman, saya menceritakan kekecewaan saya kepada orangtua
atau guru”, “Saat saya merasa sakit hati dengan perkataan teman, saya balas
mengejeknya”, “Saya belum berani mengakui kesalahan, meskipun telah
dinasihati oleh guru atau orang tua”, ”Saya menghilangkan kebiasaan mengejek
teman, setelah melihat teman lain dimarahi oleh guru”, ”Ketika saya merasa
cemas, saya berbohong”, ”Saya tetap mengingat teman yang pernah mengejek
saya”.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
A DESCRIPTIVE STUDY ON THE ABILITY TO MANAGE EMOTIONS
OF THE FOURTH AND FIFTH GRADE STUDENTS AT SD PANGUDI
LUHUR YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR
AND ITS IMPLICATIONS TO THE SUGGESTED TOPICS OF
PERSONAL AND SOCIAL GUIDANCE
Caecilia Tika Ningtyas
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013

This research aims to obtain data about the description of the ability to
manage emotions of the fourth and fifth grade students at SD Pangudi Luhur
Yogyakarta in 2012/2013 academic year and its implications for the suggested
topics of personal and social guidance. The subject in this research is 143
students.
This study is a descriptive research. The data collection in this
research is using a questionnaire of ability to manage emotions which consists
of 52 items based on 5 aspects of the ability to manage emotions according to
Papalia (2008:486-487), namely: (1) recognizing that not all expressions of
emotion can be accepted by social groups, (2) setting the emotional expression in
social circumstances, (3) responding to others’ emotional reaction, (4)
verbalizing conflicting emotions (5) behaving pro-socially. The measurement of
validity and reliabilities is using SPSS 16.0 for Window program and the
technique of data analysis used is the category of the ability level to manage
emotions based on Azwar. There are five levels in managing the emotions,
namely: “very high”, “high”, “moderate”, “low”, and “very low”.
The result of the study shows that the ability to manage emotions of the
fourth and fifth grade students at SD Pangudi Luhur Yogyakarta belongs to the
high category. This can be indicated that 34% students belong to “very high”
category, 54% students belong to “high” category, 11% students belong to
“moderate” category, and 1% students belong to “low” category. Based on the
result, it is found that there are 6 items belong to the low category. These
items are: “When I were abused by friends, I told it to my parents or
teachers”, “When I were offended by friends’ saying, I would avenge them”, “I
didn’t dare to confess my mistakes, although my teachers or parents already
advised me”, “I kicked the habit of mocking friends, after seeing other friends
scolded by teacher”, “When I feltrestless, I lied”, “I still remember friends who
once mocked me”

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia,
penyertaan dan bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Penulis menyadari bahwa terdapat banyak dukungan, bimbingan dan
doa demi kelancaran dan terselesainya skripsi ini dengan judul Studi Deskriptif
Kemampuan Mengelola Emosi Pada Peserta Didik Kelas IV dan V SD Pangudi
Luhur Yogyakarta dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan
Pribadi – Sosial. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si, selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan
memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi., Psi.,M.A, selaku Wakaprodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan
memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A, selaku dosen pembimbing skripsi
yang dengan kemurahan hati dan kesabaran telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Gendon Barus, M.Si, dan Dra. Retno Priyani, M.Si selaku dosen
penguji yang telah memberikan usul dan saran untuk penyempurnaan
skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
telah mendampingi penulis selama perkuliahan dan membekali penulis
dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
6. Br. Pilipus Sukiran, FIC, selaku Koordinator SD Pangudi Luhur
Yogyakarta, tahun ajaran 2012/2013

yang telah menerima dan

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan pengambilan data
penelitian.
7. B.Ulli Prima, S.Psi selaku guru BK SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang
dengan ikhlas dan sabar meluangkan waktu dan mendampingi penulis
dalam proses pengambilan data.
8. Para peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun
ajaran 2012/2013 yang telah meluangkan waktu dan bersedia mengisi
kuesioner dengan baik.
9. Kedua orangtuaku F.X Sukamto dan V. Suyati yang selalu setia dengan
cinta dan kasih sayangnya untuk mendukung, memberikan perhatian, dan
mendoakan penulis, khususnya selama mennyelesaikan skrispsi ini dengan
baik.
10. Laurentius Wahyu Irawan, adikku tercinta yang telah mendukung dan
mendampingi penulis.
11. Philippus Aditya Nugroho yang telah memberikan dukungan, doa dan
perhatian selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Para sahabat Sinta, Prima, Nasa, Lilyn, Anna, Siska dan Vita yang telah
mendukung penulis dengan baik.
13. Floren, Satya Edy Nugroho, Alit Pidegso yang dengan sabar membantu
penulis untuk saling belajar bersama menginput dan mengolah data
penelitian.
14. Yulia Dwi Susanti yang telah membantu dan menemani penulis dalam
proses pengumpulan data penelitian di sekolah.
15. Fransiska Wening, Suster Maura dan Andreas Rian yang telah membantu
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan meminjamkan referensi
buku.
16. Teman-teman Mitra Perpustakaan: Ester Yanti, Mengty, Chandra, Amiko,
Odil, Rani, Lana, Keket, Rea dan Merry yang telah mendukung dan
membantu penulis selama proses penyelesaian skripsi dengan baik.
17. Keluarga besar Program Studi Bimbingan dan Konseling, USD khususnya
teman-teman BK angkatan 2009.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................

iv

HALAMAN MOTTO...................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................................

vii

ABSTRAK....................................................................................................

viii

ABSTRACT...................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR..................................................................................

x

DAFTAR ISI................................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................

1

B. Rumusan Masalah............................................................................

5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................

5

D. Manfaat Penelitian...........................................................................

6

E. Definisi Operasional.......................................................................

7

BAB II LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Mengelola Emosi
1. Pengertian Emosi..................................................................

8

2. Karakteristik Perkembangan Emosi Peserta Didik...............

9

3. Kemampuan Emosi...............................................................

14

4. Kemampuan Mengelola Emosi............................................

16

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Aspek-Aspek Kemampuan Mengelola Emosi Peserta
Didik.....................................................................................

19

B. Perkembangan Peserta Didik Kelas IV dan V
1. Pengertian Peserta Didik Kelas IV dan V............................

22

2. Ciri-Ciri Peserta Didik Kelas IV dan V................................

22

3. Tugas Perkembangan Peserta Didik Kelas IV dan V...........

23

C. Bimbingan Pribadi – Sosial
1. Pengertian Bimbingan Pribadi – Sosial................................

28

2. Tujuan Bimbingan Pribadi – Sosial......................................

29

3. Peran Guru BK di Sekolah Dasar.........................................

30

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...............................................................................

33

B. Subyek Penelitian...........................................................................

33

C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner.............................................................................

34

2. Format Pernyataan Skala......................................................

35

3. Penentuan Skor....................................................................

36

4. Kisi-Kisi Item.......................................................................

36

D. Uji Coba alat
1. Validitas................................................................................

38

2. Reliabilitas............................................................................

42

E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Persiapan dan Pelaksanaan..................................................

45

2. Pengumpulan Data...............................................................

46

F. Teknik Analisis Data.......................................................................

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi...............................

51

2. Hasil Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi..................

53

B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kemampuan Mengelola Emosi Peserta Didik
xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Kelas IV dan V.....................................................................

56

2. Item-Item Kemampuan Mengelola Emosi...........................

61

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi – Sosial............................

65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................

69

B. Saran.................................................................................................

70

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

72

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Rincian Daftar Subyek Penelitian kelas IV dan V...........................

34

Tabel 2

Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Kemampuan Mengelola Emosi.....

37

Tabel 3

Rincian Daftar Subjek Uji Coba Penelitian Kelas IV dan V............

39

Tabel 4

Item-Item yang Valid dan Tidak Valid..........................................

41

Tabel 5

Kriteria Guilford..............................................................................

43

Tabel 6

Kuesioner Penelitian Kemampuan Mengelola Emosi......................

44

Tabel 7

Norma Kategorisasi Karakter Subyek Penelitian.............................

47

Tabel 8

Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi...................................

48

Tabel 9

Norma Kategorisasi Skor Item.........................................................

49

Tabel 10 Kategorisasi Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi..................

50

Tabel 11 Kategori Kemampuan Mengelola Emosi......................................... 51
Tabel 12 Kategori Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi......................... 53
Tabel 13 Item-item Kemampuan Mengelola Emosi yang Tergolong
Sedang............................................................................................... 55
Tabel 14 Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial................................ 66

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1

Histogram Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi..................

Gambar 2

Histogram Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi................ 54

xvii

52

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Surat Izin Permohonan Penelitian..........................................

74

Lampiran 2

Surat Izin Penelitian...............................................................

75

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kemampuan Mengelola
Emosi....................................................................................... 76

Lampiran 4

Kuesioner Penelitian Kemampuan Mengelola Emosi............. 84

Lampiran 5

Tabulasi Data Penelitian Kemampuan Mengelola Emosi....... 89

Lampiran 6

Contoh Satuan Pelayanan Bimbingan....................................

xviii

94

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

Bab ini dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia pernah merasa senang, gembira, bahagia, sedih,
kecewa, marah, jengkel, sebel, khawatir, malu, takut. Perasaan tersebut
adalah emosi yang sering dialami dan dirasakan dalam kehidupan seharihari. Emosi tersebut sangat dekat dengan kehidupan manusia dan dapat
mempengaruhi perilaku manusia. Saat senang, seseorang bisa sangat
bersemangat, percaya diri, dan berani. Sebaliknya, saat sedih seseorang
bisa menjadi malas, tidak bergairah, marah-marah tanpa sebab dan tidak
bisa berkonsentrasi.
Menurut Yusuf (Juantika, 2011:34) emosi merupakan warna yang
menyertai setiap keadaan atau perilaku seseorang. Menurut James and
Lange (Juantika, 2011:34) emosi yang timbul berpengaruh pada perubahan
jasmani atau kegiatan individu. Misalnya, menangis karena sedih atau
tertawa karena bahagia. Seseorang bisa merasakan emosi yang sedang
dialami tetapi tidak jarang mereka mengalami kebingungan atau kesulitan
bagaimana mengelola emosinya. Hal ini juga dialami oleh anak-anak,
khususnya pada tahap perkembangan kanak-kanak akhir.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Peserta didik dapat dengan mudah menunjukkan ekspresi marah,
jengkel, takut, khawatir, cemas, cemburu, riang, senang dan bahagia
melalui perilaku atau ekspresi wajah kepada orang dewasa yang ada di
sekitar mereka. Peserta didik biasanya menunjukkan ekspresi positif
dengan beragam cara yang membuat orang dewasa yang ada di sekitarnya
merasa bangga atau senang. Namun, tidak jarang emosi negatif yang
mereka

rasakan,

diekspresikan

dengan

perilaku-perilaku

yang

menyimpang, seperti: memukul, mengumpat, mendorong, dan sebagainya.
Berdasarkan observasi dan pengalaman peneliti saat menjalankan
PPL di SD, ditemukan beberapa kasus ekspresi emosi peserta didik yang
kurang tepat seperti: pertama karena bertengkar pembicaraan, maka
seorang anak memukul temannya, sehingga membuat temannya menangis.
Kasus kedua, yaitu sekelompok anak membuat keributan di kelas dengan
bernyanyi sambil memukul meja karena mereka merasa senang. Kasus
ketiga, seorang anak yang saling mengejek di kelas karena merasa sakit
hati dengan ucapan teman.
Berdasarkan kasus-kasus di atas dapat digambarkan bahwa pada
masa kanak-kanak akhir, peserta didik masih perlu belajar untuk
mengelola emosi, baik emosi positif maupun negatif secara tepat dan baik.
hal ini terlihat dari, peserta didik masih sulit untuk mengendalikan apa
yang sedang mereka rasakan melalui perilaku, sehingga tidak jarang
ditemukan bahwa saat seorang peserta didik sedang marah terhadap
temannya, secara spontan dapat langsung memukulnya, dan sebaliknya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

saat seorang anak merasa senang dengan apa yang didapatkan dari temantemannya, ia akan menunjukkan melalui perilaku atau ucapan yang tepat
lainnya.
Beberapa contoh perilaku yang kurang tepat tersebut, lambat laun
akan mengganggu hubungan sosial antara peserta didik dengan teman
bermainnya, sehingga dapat menimbulkan permasalahan baru dengan
orang lain yang ada di sekitar hidupnya. Apabila hubungan sosial ini
terganggu, maka akan mempengaruhi pelaksanaan tugas perkembangan.
Namun, hubungan sosial peserta didik dengan temannya tidak akan
terganggu, jika mereka mampu belajar untuk mengelola emosinya dengan
baik sesuai dengan kemampuan dan perkembangan pada tahap kanakkanak akhir.
Namun, dalam prosesnya peserta didik kadangkala mengalami
kesulitan untuk belajar mengelola emosi yang dapat diterima oleh orang
lain. Oleh sebab itu, untuk membantu peserta didik dalam mengelola
emosi dengan baik, butuh adanya kerjasama dengan guru dan stake holder
sekolah. Hal ini dikarenakan, pada saat di sekolah peserta didik adalah
tanggung jawab sekolah untuk membantu mereka mempelajari dan
mengembangkan

kemampuan-kemampuan

yang

mendukung

perkembangan seperti, kemampuan mengelola emosi. Sebaliknya, pada
saat di rumah, peserta didik adalah tanggung jawab orangtua untuk
melanjutkan

pendampingan,

sehingga

dibutuhkan

komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua.

kerjasama

dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Menurut Salovey dan Mayer (Goleman, 2006:58) mengelola emosi
adalah salah satu aspek dari kecerdasan emosional. Secara umum
kemampuan mengelola emosi meliputi: kemampuan menghibur diri
sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan,
mampu bangkit dengan cepat dari perasaan itu, dan akibat-akibat yang
timbul karena gagalnya dalam melakukan keterampilan dasar. Papalia
dalam bukunya (2008:486-487) juga menyebutkan bahwa peserta didik
pada tahap kanak-kanak akhir, juga memiliki kemampuan mengelola
emosi seperti: kemampuan menyadari bahwa tidak semua ungkapan emosi
dapat diterima oleh kelompok sosial, mampu mengatur ekspresi emosional
dalam situasi sosial, mampu merespon reaksi emosional orang lain,
mampu memverbalisasi emosi yang saling bertentangan dan berperilaku
prososial. Oleh karena itu, peserta didik pada tahap kanak-kanak akhir
perlu

dikembangkan

kemampuan

mengelola

emosi

untuk

menyeimbangkan hubungan pribadi dan sosialnya, agar lebih siap
memasuki tahap perkembangan berikutnya.
Berdasarkan uraian penjelasan tersebut, maka perlu diteliti tentang
tingkat kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas IV dan V
untuk melihat sejauh mana tingkat kemampuan peserta didik dalam
mengelola emosi

maka diambil judul ”Studi Deskriptif kemampuan

mengelola emosi pada peserta didik kelas IV - VI dan implikasinya
terhadap usulan topik bimbingan pribadi - sosial”. Penelitian ini,
diharapkan memberikan sumbangan informasi ilmiah baru yang dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

mendukung layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar, sehingga
para peserta didik dapat terbantu dalam mengembangkan kemampuan
mengelola emosi, baik dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Seberapa tinggikah kemampuan mengelola emosi pada peserta
didik kelas IV dan V di SD Pangudi Luhur Yogyakarta?
2. Berdasarkan hasil analisis butir-butir instrumen kemampuan
peserta didik dalam mengelola emosi, topik-topik bimbingan
apakah yang implikatif diusulkan untuk lebih mengembangkan dan
memelihara kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas
IV dan V SD Pangudi Luhur, Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan tingkat kemampuan mengelola emosi pada
peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi Luhur Yogyakarta.
2. Mengidentifikasi butir-butir instrumen kemampuan mengelola
emosi pada

peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi Luhur

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

Yogyakarta, yang terindikasi rendah, untuk penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi – sosial yang implikatif.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat disumbangkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini memberikan penjelasan tentang tingkat
kemampuan mengelola emosi khususnya pada peserta didik kelas
IV dan V di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Selain itu, penelitian
ini juga memberikan pengetahuan kepada mahasiswa atau guru BK
di SD tentang perkembangan, ciri-ciri dan faktor-faktor yang
mendukung kemampuan peserta didik dalam mengelola emosi,
sehingga dapat membantu perkembangan peserta didik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru
Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program
Bimbingan dan Konseling, khususnya pada topik-topik
bimbingan yang berkaitan dengan emosi di Sekolah Dasar.
b. Bagi Peserta didik
Peserta didik akan mendapatkan layanan bimbingan
pribadi – sosial yang relevan tentang kemampuan
mengelola emosi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

c. Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan kesempatan untuk melakukan
penelitian dan belajar mengetahui bagaimana tingkat
kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas IV
dan V. Peneliti juga belajar secara ilmiah mengenai
bimbingan pribadi - sosial dan penyusunan topik-topik
bimbingan yang relevan untuk peserta didik kelas IV dan V.
d. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan
bekal kajian bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian
yang relevan dengan tema penelitian ini.

E. Definisi Operasional
1. Mengelola emosi adalah kemampuan untuk peka terhadap
perasaannya sendiri dan orang lain, menyadari bahwa tidak semua
ungkapan emosi dapat diterima oleh kelompok sosial, mengatur
ekspresi

emosi,

merespon

reaksi

emosional

orang

lain,

memverbalisasi emosi yang saling bertentangan, dan berperilaku
prososial .
2. Bimbingan pribadi – sosial merupakan bimbingan untuk membantu
para individu dalam mengembangkan dirinya dan membantu
memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan kajian teoritis yang melandasi kerangka konseptual
penelitian ini. Kerangka konseptual penelitian ini antara lain: pengertian emosi,
kemampuan emosi, kemampuan mengelola emosi, peserta didik kelas IV dan V
dan bimbingan pribadi – sosial.

A. Kemampuan Mengelola Emosi
1. Pengertian emosi
Kata emosi berasal dari bahasa Perancis, emouvoir yang berarti
“ kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa latin emovere, dari e(varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berari “bergerak”.
Menurut JP Du Preez (Muhammad, 2011:12), emosi adalah reaksi
tubuh dalam menghadapi situasi konkrit tertentu. Arti lain juga
menjelaskan bahwa emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi
spesifik dan emosi juga merupakan hasil proses persepsi terhadap
situasi.
Pengertian lain juga dalam Oxford English Dictionary yang
mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan
pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau
meluap-luap, Goleman (2006:411). Emosi adalah perasaan intens yang
ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi juga merupakan
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

reaksi terhadap seseorang atau kejadian, Muhammad (2011:10). Emosi
dapat ditunjukkan ketika: merasa senang mengenai sesuatu, marah
kepada seseorang, atau takut terhadap sesuatu.
Emosi manusia jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan
terdiri dari dua yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif
memberi dampak yang menyenangkan dan menenangkan sedangkan
emosi negatif memberi dampak yang tidak menyenangkan dan
menyusahkan. Macam-macam dari emosi positif seperti: tenang,
santai, rileks, gembira, lucu, dan senang. Macam-macam dari emosi
negatif seperti: sedih, kecewa, putus asa, marah, dendam, tidak
berdaya, depresi, frustasi dan cemburu.
Berikutnya,

akan

dijabarkan

tentang

karakteristik

perkembangan emosi peserta didik yang sedang memasuki tahap
perkembangan kanak-kanak akhir, sehingga dapat diketahui berbagai
jenis emosi dan ciri-ciri emosi.
2. Karakteristik perkembangan emosi peserta didik kelas IV dan V
Menurut Yususf (2008:167-169) beberapa jenis emosi yang
berkembang pada peserta didik pada masa sekolah atau tahap kanakkanak akhir secara umum, yaitu:
a. Senang,

yaitu

perasaan

yang

nyaman,

karena

terpenuhi

keinginannya. Kondisi yang melahirkan perasaan gembira pada
peserta didik, di antaranya: terpenuhi kebutuhan jasmani (makan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dan minum), sehat, memperoleh kasih sayang

10

dan memiliki

kesempatan untuk bermain.
b. Ingin tahu, yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala
sesuatu atau objek-objek, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Keinginan ini ditandai dengan pertanyaan yang diajukan anak,
seperti: Mengapa perlu saling memaafkan? Mengapa tidak boleh
berbohong?.
c. Marah, yaitu perasaan tidak senang atau benci baik terhadap orang
lain, diri sendiri, atau objek tertentu yang diwujudkan dalam
bentuk verbal (kata-kata kasar/makian/sumpah serapah), atau
nonverbal (mencubit, memukul, menendang, dan merusak).
Perasaan marah ini merupakan reaksi terhadap frustasi yang
dialaminya, yaitu perasaan kecewa karena ada hambatan terhadap
pemenuhan keinginannya. Sumber perasaan marah bisa berasal
dari diri sendiri (seperti ketidakmampuan dan kelemahan/kecacatan
diri), atau orang lain (orangtua, saudara, guru, dan teman sebaya).
d. Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap
membahayakan. Rasa takut terhadap sesuatu berlangsung melalui
tahapan: (1) mula-mula tidak takut, karena peserta didik belum bisa
melihat kemungkinan bahaya yang terdapat dalam objek, (2)
timbul rasa takut setelah mengenal adanya bahaya dan (3) rasa
takut bisa hilang kembali setelah mengetahui cara-cara menghindar
dari bahaya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

e. Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada
obyeknya. Kecemasan ini muncul dari situasi-situasi yang
dikhayalkan, berdasarkan pengalaman

yang diperoleh dari

orangtua, buku bacaan. Contohnya, perasaan takut berada di dalam
kamar sendiri.
Emosi-emosi tersebut tidak hanya mempengaruhi hubungan
sosial tetapi juga dapat mempengaruhi tingkah laku peserta didik
dalam belajar. Pernyataan tersebut dijelaskan oleh Yusuf bahwa:
“Emosi yang positif seperti perasaan senang, bergairah,
semangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu
untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar,
seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif
dalam berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam
belajar. Sebaliknya, emosi negatif seperti perasaan tidak
senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan
mengalami hambatan, dalam arti peserta didik tidak dapat
memusatkan
perhatiannya
untuk
belajar,
sehingga
kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam
belajarnya” Yusuf (2008:181-182).
Berdasarkan kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa pengaruh
emosi negatif juga akan berdampak tidak hanya pada hubungan
sosial, tetapi pada proses belajar di kelas. Hal utama yang juga
perlu diketahui adalah bagaimana ciri-ciri perkembangan emosi
pada peserta didik tahap kanak-kanak akhir. Berikut ini akan
dijabarkan ciri-ciri perkembangan emosi para peserta didik secara
umum.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Menurut Izzaty (2008:112-113) ciri-ciri emosi pada kanak-kanak
akhir adalah sebagai berikut:
a. Emosi peserta didik berlangsung relatif lebih singkat (sebentar).
Emosi pada peserta didik berlangsung secara singkat dan tiba-tiba.
Hal ini dikarenakan emosi peserta didik menampakkan dirinya di
dalam

kegiatan

atau

gerakan

yang

nampak,

sehingga

menghasilkan emosi yang singkat/pendek.
b. Emosi peserta didik kuat atau hebat.
Ciri emosi ini akan tampak pada peserta didik ketika mereka
sedang takut, marah, atau sedang bersenda gurau. Pada situasi
tersebut mereka akan tampak marah sekali, takut sekali, atau
tertawa terbahak-bahak, meskipun kemudian akan cepat hilang.
c. Emosi peserta didik mudah berubah.
Peserta didik akan mudah berubah emosinya. Misalnya, seorang
peserta didik yang baru saja menangis akan berubah menjadi
tertawa dalam waktu singkat.
d. Emosi peserta didik nampak berulang-ulang.
Emosi peserta didik yang nampak berulang-ulang dikarenakan
mereka sedang dalam proses perkembangan emosi, dimana
mereka harus mengadakan penyesuaian terhadap situasi di luar
dirinya dan hal ini dilakukan secara berulang-ulang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

e. Respon emosi peserta didik berbeda-beda.
Respon emosi peserta didik dapat berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi oleh pengamatan terhadap peserta didik dengan
berbagai tingkat usia yang menunjukkan berbagai respon emosi.
Pada awalnya pola respon emosi peserta didik akan sama. Namun,
setelah mengalami pengalaman belajar dari lingkungan, maka
akan membentuk tingkah laku yang akan mempengaruhi respon
emosi peserta didik.
f. Emosi peserta didik dapat diketahui atau dideteksi dari gejala
tingkah lakunya.
Kadangkala peserta didik tidak memperlihatkan reaksi emosi yang
nampak dan langsung, namun emosi dapat diketahui dari tingkah
lakunya yaitu melamun, gelisah, sering menangis, dsb.
g. Emosi peserta didik mengalami perubahan dalam kekuatannya.
Suatu ketika emosi peserta didik akan kuat, kemudian akan
berkurang. Emosi yang lain mula-mula lemah, kemudian berubah
menjadi kuat. Misalnya: seorang peserta didik memperlihatkan
rasa malu-malu di tempat yang masih asing, kemudian ketika ia
sudah tidak merasa asing lagi maka rasa malunya akan berkurang
atau bahkan hilang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

14

Kemampuan Emosi
Salovey memperluas tentang definisi dasar tentang kecerdasan
emosional seraya memperluas kemampuan emosi menjadi lima
wilayah utama yaitu: mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi
diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan,
(Goleman: 2006, 58-59).
a. Mengenali emosi, yaitu kemampuan untuk memantau perasaan dari
waktu ke waktu bagi pemahaman diri dan kemampuan mengenali
perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Seseorang mampu
mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang
tinggi atas perasaan yang sesungguhnya kemudian mengambil
keputusan secara tepat.
b. Mengelola emosi, yaitu kemampuan untuk menguasai perasaannya
sendiri agar perasaan tersebut dapat diungkap secara tepat. Orang
yang tidak mampu mengelola emosinya akan terus menyesali
kegagalannya, sedangkan mereka yang mampu mengelola emosi
akan segera mampu bangkit dari kegagalan.
c. Memotivasi diri sendiri, yaitu kemampuan untuk mengendalikan
diri dan menahan diri terhadap kepuasaan sesaat untuk tujuan yang
lebih besar dan lebih menguntungkan.
d. Mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan untuk menangkap
sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi dan mengisyaratkan apa yang
dibutuhkan atau dikehendaki oleh orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

e. Membina
membentuk

hubungan,

yaitu

hubungan,

kemampuan

membina

seseorang

kedekatan

15

untuk

hubungan,

menyakinkan, mempengaruhi, dan membuat orang lain merasa
nyaman, serta dapat menjadi pendengar yang baik.
Selanjutnya, menurut Juantika (2011:33) aspek emosional dari
suatu perilaku, pada umumnya selalu melibatkan tiga variabel yaitu:
rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahanperubahan fisiologis yang terjadi bila mengalami emosi (the organismic
variable), dan pola sambutan ekspresi atas terjadinya pengalaman
emosional itu (the response variable).
Berdasarkan kemampuan emosi yang telah dijabarkan oleh
Salovey (Goleman, 2006:27), peneliti berpendapat bahwa keempat
kemampuan emosi yang lain juga perlu dikembangkan oleh peserta didik,
khususnya kelas IV dan V. Namun, dalam penelitian ini, peneliti akan
memfokuskan pada kemampuan mengelola emosi. Hal ini dikarenakan,
melihat ciri-ciri emosi peserta didik kelas IV dan V seperti:emosi yang
mudah berubah, respon emosi berbeda-beda, emosi nampak berulangulang, emosinya kuat dan hebat, dan sebagainya sehingga peserta didik
perlu belajar mengelola emosinya, karena jika peserta didik mengalami
kesulitan maka akan menghambat hubungan sosialnya, sedangkan apabila
mereka telah mampu mengelola emosi maka akan membantu dalam
hubungan sosialnya dan tercapai pelaksanaan tugas perkembangnnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

16

Kemampuan mengelola emosi
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan individu
dalam menangani perasaan, agar terungkap dengan tepat atau selaras,
sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menurut
Aristoteles ia berpendapat bahwa:
“ Mengelola emosi adalah menyelaraskan antara perasaan
dan lingkungan. Apabila emosi terlampau ditekan, maka akan
tercipta kebosanan dan jarak; bila emosi tak dikendalikan,
terlampau ekstrem dan terus-menerus, emosi akan menjadi
sumber penyakit, seperti depresi berat, cemas berlebihan,
amarah yang meluap-luap.” (Goleman, 2006:77)
Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan seseorang
untuk mengendalikan emosi yang berlebih sehingga menjadi
seimbang. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan untuk
menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau
ketersinggungan, mampu bangkit dengan cepat dari perasaan itu dan
akibat-akibat yang timbul karena gagalnya keterampilan dasar. Tujuan
dari mengelola emosi adalah keseimbangan emosi bukan menekan
emosi, karena setiap emosi memiliki nilai dan makna.
Selain itu, indikator kemampuan mengelola emosi menurut
Yusuf & Juantika (2009:240) adalah kemampuan untuk bersikap
toleran terhadap frustasi, mampu mengendalikan marah secara lebih
baik, dapat mengendalikan prilaku agresif yang merusak diri sendiri
dan orang lain, memiliki perasaan yang positif tentang diri sendiri dan
orang lain, memiliki kemampuan untuk mengatasi stres, dan dapat
mengurangi perasaan kesepian dan cemas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Menurut Goleman (1999:130-151), mengelola emosi meliputi
kemampuan untuk mengendalikan emosi diri, memiliki sifat dapat
dipercaya dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
1. Mengendalikan emosi diri, yaitu menjaga agar emosi dan penyebab
yang merusak tetap terkendali. Orang yang mampu mengendalikan
emosi diri dimampukan untuk:
a. Mengelola dengan baik emosi-emosi yang menekan.
b. Tetap teguh, bersikap positif meskipun dalam situasi yang
berat
c. Mampu berpikir jernih dan tetap fokus kendati dalam keadaan
tertekan.
2. Sifat dapat dipercaya, yaitu menunjukkan integritas dan sikap
bertanggung jawab dalam mengelola diri sendiri. Orang yang dapat
dipercaya mampu untuk:
a. Bertindak menurut etika dalam masyarakat.
b. Tidak pernah mempermalukan orang lain.
c. Berani mengakui kesalahan sendiri dan menegur perbuatan
yang tidak dapat diterima.
d. Berpegang pada prinsip secara teguh walaupun akibatnya
adalah menjadi tidak disukai.
e. Membangun kepercayaan dengan sikap apa adanya dan jujur.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
Orang yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan berarti:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

a. Mampu menangani perubahan dan tantangan. Orang yang
memiliki adabtabilitas yang tinggi berarti mampu luwes
memandang sesuatu.
b. Memiliki prioritas dan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Menurut Goleman (2006:404) ciri-ciri orang yang dapat
mengelola emosi antara lain:
1. Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi dan pengelolaan
amarah.
2. Berkurangnya ejekan verbal, perkelahian, dan gangguan di ruang
kelas.
3. Lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat, tanpa
berkelahi.
4. Berkurangnya larangan masuk sementara dan skorsing.
5. Berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri sendiri.
6. Perasaan yang lebih positif tentang diri sendiri, sekolah dan
keluarga.
7. Berkurangnya kesepian dan kecemasan dalam pergaulan.
Berikutnya, peneliti akan menjabarkan secara lebih rinci
aspek-aspek dalam mengelola emosi untuk peserta didik pada masa
kanak-kanak akhir.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

5. Aspek-aspek kemampuan mengelola emosi pada peserta didik
Papalia (2008:486-487) dan Hurlock (2005:227) menyebutkan
aspek kemampuan mengelola emosi khususnya untuk peserta didik
kelas (IV dan V) yang sedang berada pada tahap perkembangan kanakkanak akhir yaitu:
a. Peka terhadap perasaan sendiri dan orang lain.
Peserta didik belajar untuk peka terhadap emosi yang sedang
dialami dan emosi yang sedang dialami oleh orang lain di
kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu peserta didik untuk
belajar dan mengetahui reaksi-reaksi emosi yang dapat diterima
ataupun tidak dapat diterima dari kelompok sosial.
b. Menyadari bahwa tidak semua ungkapan emosi dapat diterima oleh
kelompok sosial/orang lain.
Meningkatnya usia peserta didik, membuat mereka belajar dan
menyadari bahwa ungkapan emosi kegembiraan atau kesedihan
hendaknya diungkapkan dalam bentuk yang dapat diterima secara
sosial di mana mereka tinggal. Misalnya, peserta didik tahu bahwa
mengejek teman saat merasa marah adalah perbuatan yang tidak
baik.
c. Mengatur ekspresi emosi dalam situasi sosial.
Meningkatnya usia peserta didik, maka semua emosi diekspresikan
lebih lunak karena mereka harus mempelajari reaksi orang lain
terhadap luapan emosi yang berlebihan, sekalipun emosi tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkan lainnya.
Misalkan, emosi takut atau cemburu akan jarang tampak
dibandingkan

apabila

reaksi

sosial

yang

mereka

terima

menyenangkan. Contoh lainnya saat peserta didik merasa gembira,
maka peserta didik belaja

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Analisis kesalahan huruf kapital dan tanda baca pada paragraf deskriptif siswa kelas V SD Negeri Sampay Rumpin-Bogor

1 20 151

Pengaruh bimbingan pribadi dan sosial terhadap kemandirian santri pondok pesantren Darunnajah Jakarta

0 8 157

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui metode inkuiri model Alberta

0 0 8

Korelasi kemampuan komunikasi matematik dengan kemampuan pemecahan masalah matematik terhadap peserta didik melalui model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)-Heuristic

0 1 6

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah peserta didik melalui model pembelajaran berbasis masalah dan model kooperatif tipe STAD pada materi tekanan - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 30

BAB V PEMBAHASAN - Penerapan model project based learning untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar pada materi usaha dan energi peserta didik Kelas XI SMAN-1 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 19