pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA
SISWA KELAS IV SDIT AL-MUBARAK JAKARTA PUSAT
TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disususn Oleh:

SRI YULIANINGSIH
1111018300001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH (UIN)
JAKARTA
2015 M /1437 H


ABSTRAK
Sri Yulianingsih (1111018300001), Pengaruh Model Pembelajaran
Webbed Terhadap Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas IV SDIT
Al-Mubarak Jakarta Pusat”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model
pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan siswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini
dilakukan di SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat. Sampel dalam penelitian ini terdiri
dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 28 siswa dan
kelompok kontrol yang juga berjumlah 28 siswa. Kelompok eksperimen adalah
kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model
pembelajaran webbed, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang
melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa model pembelajaran webbed.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes menulis karangan.
Berdasarkan hasill uji-t pada pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol dengan taraf signifikansi 0,05%, menunjukkan bahwa kedua ratarata keterampilan menulis karangan kelompok kontrol memperoleh nilai
probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan kemampuan menulis

karangan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Artinya, terdapat
pengaruh model pembelajaran webbed terhadap menulis karangan siswa.

Kata Kunci: Model, Pembelajaran, Webbed, Keterampilan, Menulis, Karangan

i

ABSTRAK
Sri Yulianingsih (1111018300001), “The Influence of Webbed Model on Student
Writing Skills of Grade IV Integrated Islamic Elementary School, Al-Mubarak
Jakarta (SDIT Al-Mubarak Central Jakarta)”. Thesis, Islamic Elementary School
Education Program, Islamic Education Department, Faculty of Tarbiyah and
Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The aim of this research is to determine the influence of webbed model on
students essay writing skill. This research uses experimental-quasi method. The
object of this research is the grade IV students of integrated Islamic Elementary
School Integrated, Al-Mubarak Jakarta. The sample consist of two groups, the
experiment and control groups which have 28 students each group. The
experiment group learns Bahasa Indonesia with webbed model and the control
group learns Bahasa Indonesia without webbed model. The instrument of this

research is essay writing test.
Based on data analysis in the pretest and posttest which have the
significance level 0.05%, the result of this study indicates the average of both
essay writing skills of control group have probability value which is less than
significance level (0,000 < 0,05). It can be concluded that the experiment group
has different skill to write essay before and after the action. Therefore, the
research finds the influence of webbed model on student essay writing.

Keywords: Webbed, Model, Essay, Writing, Skills

ii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang
bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan.
Karena Allah lah Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada panutan umat Islam yaitu Nabi Muhammad Saw yang

memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat.
Setiap manusia harus yakin akan kekuatan Allah dan janji Allah. Begitu
juga penulis yang meyakini terhadap kekuatan Maha Pengasih dan PenyayangNya. Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an ”Intansurullaha yansurkum wa yusabbit
aqdaamakum” artinya siapa saja yang menolong agama Allah maka Allah akan
menolongmu dan meneguhkan pendirianmu. Ayat itulah yang menjadi motivasi
penulis selama ini sehingga dengan ridha-Nya dan dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Teristimewa untuk orang tuaku yang telah merawat, membesarkan, mendidik
dengan penuh kesabaran, senantiasa mencurahkan kasih sayang, memberikan
motivasi, dan memanjatkan doa yang selalu mengalir dalam setiap desah
nafasnya.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) yang telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya
kepada penulis sebagai bekal untuk menyonsong masa depan.
3. Dr. Khalimi M. Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Asep Ediana Latip, M.Pd Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

iii

5. Dr. Didi Suprijadi, MM. Dosen Penasehat Akademik Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dindin Ridwanudin, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis,
terima kasih telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,
bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Nafia Wafiqni, M.Pd sebagai Dosen sekaligus Kakak yang menginspirasi
dalam kehidupan penulis sebagai mahasiswa.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK dan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam memperoleh
informasi.
10. Kakak-kakak tercinta dan adikku tersayang yang telah memberikan nasehat,
semangat, dan dukungan, baik moral maupun material dan do’a yang tiada
hentinya yakni abangku tercinta Zainal Arifin, S.Si., dan Dede Sulaeman,

AMD., kakakku yang cantik Riska Yulianti, Kakak iparku yang cantik dan
mengisnpirasi Eka Prilia Rused, S.Si., dan Siti Ulfiatin Karimah serta adikku
tersayang Muhamad Ramadan.
11. Teruntuk lelaki yang senantiasa mendo’akan dan memberi dukungan
semangat untuk beberapa tahun ini yakni Abdul Aziz, S.H.I., semoga Allah
curahkan keterbaikan dalam langkah baikmu.
12. Ketua IKPA BBPP BAZIS Provinsi DKI Jakarta Periode 2014-2016 yakni
Ahmad Fathoni, S. Pd. I., beserta orang-orang hebat dan mengisnpirasi yakni
Saras Anindya Nurhafid, S.Kep., Wery Astuti, SE., Nur Laily, S.Kom., Kak
Dewi Ratnasari, S.Pd., dan Ahmad Fathony, SH., sebagai kakak dan keluarga
besar di IKPA BBPP BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang senantiasa
memberikan semangat, dukungan, ilmu dan pengalaman yang berharga
kepada peneliti.
13. Teruntuk sahabat-sahabatku tercinta, Haniah, Lian Rahmawati, Esty
Khotijah, Nurun Nada, Vivin Febi Saputri, Amelia Sidik, Femmy Rahayu,

iv

Siti Fatimah, Siti Bahriyah, Melita Andriyani, Mia Adesti, Amalia Fauziah,
Adi Pambudi, Ana Pratiwi Putri, Fitri Ratna Sari, Yulandari, Pitriawati,

Sharah Respati, Jenni Lietarida, Kak Hasbi Abdillah, Kak Agung Setiawan,
Mbak Atmi Sukatmi, yang telah bersedia mendoakan, menjadi penyemangat
penulis, menjadi bahu sandaran ketika penulis terbentur batu sandungan dan
tidak menemukan titik terang dan doa yang senantiasa dipanjatkan peneliti.
14. Keluarga besar Lembaga Kursus Bahasa Arab Al-Manar
15. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan dukungan
dan do’a dalam proses penulisan laporan ini.
Adapun tujuan

yang peneliti lakukan ialah untuk melatih

dan

memantapkan kemampuan serta kompetensi- kompetensi penulis secara nyata
dalam mengaplikasikan teori dan ilmu yang peneliti peroleh selama menempuh
proses pendidikan. Untuk itu, semoga penelitian ini bisa dipergunakan
sebagaimana mestinya dan bisa bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan umumnya.
Peneliti menyadari, bahwa tak ada gading yang tak retak, dimana tidak ada

pekerjaan yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, dan guna memperbaiki kesalahan
tersebut, peneliti menerima saran dan kritik yang positif dari pembaca agar
laporan ini menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat di masa yang akan datang.
Wassalamu „alaikum Wr. Wb
Jakarta, 16 Oktober 2015

Penyusun

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKS ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .......................................................4
C. Pembatasan Fokus Penelitian ......................................................................5
D. Perumusan Masalah Penelitian ...................................................................5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................. 7
A. Teori Belajar dan Pembelajaran ........................................................................... 7
1. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................ 7
2. Pengertian Model Pembelajaran .............................................................. 10
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran ................................................................... 10
B. Pembelajaran Terpadu ........................................................................................ 11
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu ................................................................ 11
2. Model-model Pembelajaran Terpadu ........................................................... 12
3. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed ..................... 13
C. Menulis ................................................................................................................. 16
1. Definisi Menulis ........................................................................................ 16
2. Tujuan Menulis .......................................................................................... 19


vi

3. Manfaat Menulis ........................................................................................ 23
4. Tahap Proses Menulis ............................................................................... 24
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis di SD/MI .......................................... 25
E. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 26
F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ............................................... 28
G. Hipotesis Tindakan .............................................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 30
A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 30
B. Metode Penelitian .............................................................................................. 30
C. Desain Penelitian ............................................................................................... 31
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 32
1. Populasi ....................................................................................................... 32
2. Sampel ......................................................................................................... 32
3. Teknik pengambilan Sampel .................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 32
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 33
G. Validitas .............................................................................................................. 38

H. Variabel Penelitian ............................................................................................ 38
I. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 39
1. Uji Normalitas ............................................................................................. 39
2. Uji Homogenitas ......................................................................................... 40
3. Uji Hipotesis ................................................................................................ 40
J. Hipotesis Statistik ............................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
A. Hasil Penelitian ................................................................................................. 42
a) Hasil Penelitian Model Webbed ............................................................... 42
b) Kemampuan/ Keterampilan Menulis Karangan Siswa (PretestPosttest) ....................................................................................................... 43

vii

1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 45
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............... 50
3. Perbandingan Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ........................................................................... 54
B. Hasil Analisis .................................................................................................... 55
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data............................................................ 55
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................................... 55
b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ............................................... 57
2. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 58
a. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol .............................................................................. 58
b. Uji Data Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Eksperimen ....................................................................... 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 61
1. Interpretasi Data ......................................................................................... 61
2. Pembahasan ................................................................................................ 62
a. Pretest Menulis Karangan Kelompok Kontrol ................................. 70
b. Pretest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen ......................... 75
c. Posttest Menulis Karangan Kelompok Kontrol ............................... 80
d. Posttest Menulis Karangan Kelompok Eksperimen ........................ 84
3. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 89
A. Simpulan ............................................................................................................ 89
B. Saran .................................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 90

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

: Desain Penelitian

Tabel 3.2

: Skor Penilaian Menulis Karangan

Tabel 3.3

: Pedoman Penilaian Menulis Karangan

Tabel 4.1

: Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Tabel 4.2

: Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.3

: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Esperimen

Tabel 4.4

: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Kontrol

Tabel 4.5

: Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis
Karangan Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.6

: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Eksperimen

Tabel 4.7

: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan
Menulis Karangan Kelompok Kontrol

Tabel 4.8

: Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol

Tabel 4.9

: Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.10

: Hasil Uji Normalitas Posttets Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.11

: Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol

Tabel 4.12

: Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol

Tabel 4.13

: Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Kontrol

Tabel 4.14

: Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan
Kelompok Eksperimen

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1

: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen
Gambar 4.2

: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol
Gambar 4.3

: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Eksperimen
Gambar 4.4

: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Karangan Kelompok Kontrol
Gambar 4.5

: Tema Keluarga

Gambar 4.6

: Tema Kegiatan

Gambar 4.7

: Tema Pelestarian Lingkungan

Gambar 4.8

: Tema Hidup Sehat

Gambar 4.9

: Tema Cita-cita

Gambar 4.10 : Foto-foto Kegiatan Observasi Penelitian
Gambar 4.11 : Foto-foto Kegiatan Penelitian
Gambar 4.12 : Foto-foto Penutupan Penelitian

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Profil Sekolah

Lampiran 2

: Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3

: Instrumen Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol
Lampiran 4

: Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol
Lampiran 5

: RPP Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol

Lampiran 6

: RPP Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol

Lampiran 7

: RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Kontrol

Lampiran 8

: RPP Pertemuan Keempat Kelompok Kontrol

Lampiran 9

: RPP Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen

Lampiran 10 : RPP Pertemuan Kedua Kelompok Eksperimen
Lampiran 11 : RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Eksperimen
Lampiran 12 : RPP Pertemuan Keempat Kelompok Eksperimen
Lampiran 13 : Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Kontrol
Lampiran 14 : Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Eksperimen
Lampiran 15 : Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Kontrol
Lampiran 16 : Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Eksperimen
Lampiran 17 : Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol
Lampiran 18 : Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
Lampiran 19 : Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
Lampiran 20 : Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
Lampiran 21 : Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Lampiran 22 : Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Lampiran 23 : Uji Hipotesis Pretest dan Postest Kelompok Kontrol
Lampiran 24 : Uji Hipotesis Pretest dan Postest Kelompok Kontrol
Lampiran 25 : Hasil Karangan Pretest Abdullah Suhail Salim
Lampiran 26 : Hasil Karangan Pretest Bidadari Surga Firdausy
Lampiran 27 : Hasil Karangan Pretest Ilham Khairul Fikri
Lampiran 28 : Hasil Karangan Pretest Naila Rahma Al-Qasimi

xi

Lampiran 29 : Hasil Karangan Pretest Rahadian Wibi Sono
Lampiran 30 : Hasil Karangan Pretest A Sayyid Zhafran
Lampiran 31 : Hasil Karangan Pretest Haliza Nafiah Syakira Arfa
Lampiran 32 : Hasil Karangan Pretest Nayla Shofiya
Lampiran 33 : Hasil Karangan Pretest Rizki Ramadhan
Lampiran 34 : Hasil Karangan Pretest Ziyad
Lampiran 35 : Hasil Karangan Posttest Abdullah Suhail Salim
Lampiran 36 : Hasil Karangan Posttest Bidadari Surga Firdausy
Lampiran 37 : Hasil Karangan Posttest Ilham Khairul Fikri
Lampiran 38 : Hasil Karangan Posttest Naila Rahma Al-Qasimi
Lampiran 39 : Hasil Karangan Posttest Rahadian Wibi Sono
Lampiran 40 : Hasil Karangan Posttest A Sayyid Zhafran
Lampiran 41 : Hasil Karangan Posttest Haliza Nafiah Syakira Arfa
Lampiran 42 : Hasil Karangan Posttest Nayla Shofiya
Lampiran 43 : Hasil Karangan Posttest Rizki Ramadhan
Lampiran 44 : Hasil Karangan Posttest Ziyad

xii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk pengajaran
kepada murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Dalam mendapatkan
pengajaran siswa diberikan berbagai mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah menuntut siswa untuk memiliki keterampilan tertentu. Salah
satu mata pelajaran yang menuntut siswa memiliki keterampilan yaitu mata
pelajaran bahasa Indonesia. Hakikat fungsi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. Penguasaan bahasa yang baik akan mempermudah proses
komunikasi dan memberikan kepercayaan diri bagi seseorang untuk berekspresi
dan bersosialisasi.
Selanjutnya untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu
belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik
manakala dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Kemampuan bahasa
meliputi empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan membaca, menulis,
menyimak dan berbicara. Setiap keterampilan yang ada berhubungan dengan tiga
keterampilan lainnya. Dari empat keterampilan tersebut maka siswa diberi
kesempatan untuk dapat mengembangkan keterampilan berbahasa.
Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran
keterampilan berbahasa bukan pengajaran tentang bahasa semata. Keterampilan
berbahasa tersebut yaitu keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan
keterampilan produktif (menulis dan berbicara). Pengajaran bahasa diawali
dengan pengajaran keterampilan reseptif dan kemudian dilanjutkan dengan
keterampilan produktif untuk tahap selanjutnya, yang kemudian keempat
keterampilan tersebut dapat bersatu padu sebagai kegiatan berbahasa yang
terpadu.

2

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dilatih adalah keterampilan
menulis. Disadari atau tidak, kehidupan kita berkaitan dengan keterampilan
berbahasa yang bersifat produktif ini. Menulis menjadi kegiatan yang amat
penting bagi manusia dalam kehidupan. Kegiatan menulis membantu manusia
dalam proses komunikasi. Begitu pula dalam proses belajar, menulis membantu
manusia dalam keberlangsungan proses tersebut.
Kegiatan menulis mempunyai tujuan untuk mengungkapkan ide atau
gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan proses kreatif.
Keterampilan menulis perlu kreatifitas tinggi dan harus dapat mengembangkan ide
atau gagasan-gagasan dalam pikirannya. Dalam kegiatan pembelajaran menulis
tidak mudah dilakukan oleh para siswa jika mereka tidak dapat memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mengembangkan ide atau gagasan mereka dalam
keberlangsungan prosesnya. Banyak faktor yang dapat menghambat terjadinya
pengembangan ide seseorang dalam proses kegiatan menulis, yaitu faktor internal
yang ditimbulkan dalam diri siswa/penulis seperti malas menuangkan ide dalam
bentuk tulisan. Faktor lain, timbul dari faktor eksternal siswa, seperti kondisi
kelas yang kurang kondusif atau suara-suara yang mengganggu konsentrasi siswa
dalam membuat sebuah tulisan.
Salah satu jenis keterampilan menulis adalah keterampilan menulis
karangan. Dalam karangan siswa bisa menuangkan apa yang dirasakannya,
menuangkan pengalaman yang pernah terjadi dalam bentuk cerita. Karena
karangan merupakan suatu karya sastra yang ditulis dengan kata-kata yang
sederhana dan bermakna. Karangan merupakan salah satu dari pendidikan sastra
di sekolah terutama di jenjang sekolah dasar. Pendidikan sastra adalah pendidikan
yang mencoba untuk mengembangkan kompetensi apresiasi sastra, kritik sastra,
dan proses kreatif sastra. Dari ketiga komponen tersebut, yang menjadi titik
konsentrasi dalam penelitian ini adalah proses kreatif anak dalam menulis sebuah
karya sastra terutama karangan.

3

Karangan diperkenalkan di sekolah dasar dengan mengapresiasikan
melalui membaca. Mengapresiasikan karangan dengan jalan menulis atau
menciptakan karangan yang diajarkan di kelas IV. Karangan perlu diperkenalkan
sejak dini, karena karangan tidak pernah lepas dari gejolak hidup manusia. Dalam
strategi belajar dan mengajar memang sangat dituntut bagi guru untuk
menggunakan sebuah model pembelajaran yang baik dan tepat. Model yang baik
harus memperhatikan siswa, dalam hal ini siswa dijadikan objek yang aktif dalam
proses pembelajaran. Salah satu jalan keluarnya yaitu sebuah pembelajaran
dengan model yang menarik dan dapat memancing perhatian siswa. Antusias para
siswa dapat mendorong keinginan dan keaktifan pada pembelajaran, sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan.
Sebenarnya banyak siswa yang antusias di dalam pembelajaran menulis,
karena dengan menulis siswa dapat menuangkan segala yang ada di dalam
pikirannya. Walaupun sering kali dihadapkan kepada permasalahan seperti
susahnya mencari inspirasi yang akan dituangkan di dalam tulisan tersebut,
sulitnya menentukan tema yang akan diangkat dalam menulis karangan.
Selanjutnya di SD/MI masih ditemui rendahnya kemampuan menulis karangan,
sulitnya siswa menggunakan ejaan yang tepat dalam menulis karangan.
Sebenarnya dalam menulis karangan

hal yang terpenting adalah dalam

menentukan tema yang akan ditulis. Setelah tema ditentukan maka menulis
karangan akan menjadi mudah karena penulis tetap memperhatikan tema dan
tidak berangkat jauh dari tema.
Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian ini. Di
antaranya adalah bahwa menulis memiliki kedudukan yang penting bagi siswa
untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan menunjang hasil belajar. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Manusia selalu berpikir dan selalu ingin berkarya, dan ingin melakukan hal yang
kreatif. Namun kegiatan menulis karangan ini perlu diasah secara maksimal.

4

Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) AlMubarak Jakarta Pusat sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan menulis
karangan itu merupakan hal yang masih sulit. Tidak mudah bagi siswa untuk
merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang bermakna. Dan juga sulit
bagi siswa untuk menentukan tema apa yang akan mereka pilih untuk membuat
karangan itu.
Berdasarkan fakta tersebut, hendaknya guru mampu memadukan model
pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk bisa kreatif dalam menulis
karangan. Tidak hanya selalu dengan model ceramah yang menjelaskan unsurunsur yang terdapat dalam karangan tetapi tidak mengajak siswa untuk menulis
karangan dengan kreatif dan tetap memperhatiakan unsur-unsur dalam menulis
karangan.
Model pembelajaran webbed adalah salah satu model yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga berimplikasi terhadap
hasil belajar. Melalui model ini siswa akan diperlihatkan kerangka tema yang
akan dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa dalam menulis karangan.
Latar belakang masalah di atas mendasari peneliti untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Webbed Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas IV SDIT Al-Mubarak
Jakarta Pusat”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas beberapa pokok masalah yang
dapat dikemukakan antara lain:
1. Sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan menulis karangan
merupakan hal yag sulit.
2. Siswa kesulitan untuk merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang
bermakna.
3. Siswa kesulitan dalam menentukan tema tulisannya.

5

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta
Pusat. Adapun fokus penelitian adalah meningkatkan keterampilan menulis siswa
melalui pengaruh model pembelajaran webbed.

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dibatasi hanya pada beberapa hal, yaitu:
1.

Keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV Semester genap
SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat tahun pelajaran 2014/2015.

2.

Penerapan model webbed untuk keterampilan menulis karangan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3.

Pengaruh penggunaan model webbed terhadap keterampilan menulis
karangan siswa kelas IV Semester genap SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat
tahun pelajaran 2014/2015.

D. Perumusan Masalah Penelitian
Untuk memperjelas pemasalahan yang diteliti, maka masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh model pembelajaran webbed
terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak
Jakarta Pusat tahun pelajaran 2014/2015?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa
kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta Pusat

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
pada tingkatan teoretis kepada pembaca dan guru dalam memilih model
pembelajaran bahasa Indonesia khusunya pada keterampilan menulis.

6

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk
menerapkan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatakan keterampilan
menulis siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
siswa, guru dan sekolah.
a) Bagi peneliti, menambah pengetahuan khususnya untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia setelah dilakukan proses pembelajaran dengan pembelajaran
terpadu model webbed.
b) Bagi

siswa,

hasil

penelitian

ini

akan

membantu

mereka

dalam

mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis mereka.
c) Bagi guru, memberikan masukan kepada guru, khususnya guru bahasa
Indonesia bahwa model pembelajaran webbed dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa.
d) Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan diberikan sesuatu yang baik pada
sekolah itu sendiri dan sekolah lain pada umunya dalam rangka perbaikan
mutu pendidikan.
e) Bagi pembaca khususnya mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik untuk perlu diikuti lebih lanjut
dan lebih mendalam.

7

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Teori Belajar dan Pembelajaran
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar menurut Hilgard dan Bower dalam Purwanto, mengemukakan
“belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamnnya yang berulangulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu dapat dijelaskan
atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaankeadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan
sebagainya)”.1 Perubahan dalam kepribadian manusia dapat terlihat dari
peningkatan

pengetahuan,

sikap,

keterampilan,

daya

berpikir,

dan

kemampuan lainnya.
Muhibbin menjelaskan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat penting dalam semua jenis dan jenjang
pendidikan.2 Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang
diperolehnya. Hal ini dikarenakan berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di
sekolah maupun di lingkungan rumah.
Purwanto menjelaskan definisi-definisi tentang belajar terdapat elemen
yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu: 3
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

1

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010). Cet 24.

h.84.
2

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010). Cet 15 edisi revisi. h.87.
3
Ngalim Purwanto. op.cit., h. 84-85.

8

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar,
seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus mantap, harus
merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan
dalam pengertian, pemecahan masalah.
e. Salah/ berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan , ataupun sikap.
Horward L. Kingsley dalam Wasty Soemanto mendefinisikan belajar
adalah proses di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek atau latihan.4 Dengan proses menginterpretasikan
praktek dan latihan yang baru dimiliki siswa saat belajar maka dapat
membuat suatu perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Hakekat belajar menurut teori kognitif dalam Budiningsih, dijelaskan
sebagai suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi,
pengorganisasian, perseptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran
yang merumuskan tujuan pembelajran, mengembangkan strategi dan tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan

pemaparan

mengenai

pengertian

belajar,

dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri, baik dalam pengetahuan,
sikap, keterampilan, perilaku, sebagai hasil dari pengalaman sebelumnya
dalam berinteraksi dengan lingkungannya melalui sebuah proses. Peristiwa
belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan
sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam
kehidupan sosial masyarakat.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses pendidikan dalam
lingkup persekolahan, sehingga dapat diartikan dari proses pembelajaran
adalah proses sosialisasi dari interaksi individu siswa dengan lingkungan
sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama siswa.
4

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006). Cet. 5. h.104.

9

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan
tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.5 Artinya penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari
proses pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk
pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Diharapkan dari tujuan ini siswa
dapat membentuk pola perilaku siswa itu sendiri, atau sejauh mana siswa
dapat menguasai akan suatu materi pelajaran.
Dalam proses pembelajaran La Costa dalam Wina, mengklasifikasikan
mengajar berpikir menjadi tiga, yaitu teaching of thinking adalah proses
pembelajaran yang diarahkan pembentukan keterampilan mental tertentu,
seperti misalnya keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain
sebagainya. Dengan demikian, jenis pembelajaran ini lebih menekankan
kepada aspek tujuan pembelajaran. Teaching for thinking adalah proses
pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan belajar
yang dapat mendorong terhadap pengembangan kognitif. Jenis pembelajaran
ini lebih menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan
tertentu, contohnya menciptakan suasana keterbukaan yang demokratis,
menciptakan iklim yang menyenangkan sehingga memungkinkan siswa bisa
berkembang

secara

optimal.

Dan

teaching

about

thinking

adalah

pembelajaran yang diarahkan pada upaya membantu agar siswa lebih sadar
terhadap proses berpikirnya. Jenis pembelajaran ini lebih menekankan kepada
metedologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.6
Berdasarkan pengertian proses pembelajaran diatas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan proses adaptasi melalui sosialisasi individu
siswa dengan lingkungan sekolah, dengan tujuan pembelajaran merupakan
proses yang amatlah penting untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.

5

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010). Ed.1. Cet. 7. h.100.
6
Ibid., h. 107-108.

10

2. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,
dan lain-lain.7 Model pembelajaran yang tepat ditunjukkan kepada siswa agar
mencapai tujuan belajar yang maksimal. Menurut Kemp di dalam buku
Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru yang
ditulis oleh Rusman, mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.8
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru
boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai
tujuan pendidikannya. Dari pengertian model pembelajaran yang sudah
dijelaskna dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa agar kegiatan
belajar mengajar lebih efektif.

3. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Trianto

di

dalam

bukunya

menuliskan

bahwa

istilah

model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode
atau prosedur.9 Namun demikian apabila mengkaji berbagai model
pembelajaran, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran berbeda dengan
model pembelajaran. Strategi pembelajaran lebih umum dari model
pembelajaran dan sebaliknya model pembelajaran lebih khusus dari strategi
pembelajaran. Berikut ini adalah ciri-ciri model pembelajaran.10

7

Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik (Jakarta: Prestasi Pustaka.
2010), h. 74.
8
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. 2011). h. 132.
9
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta:Kencana. 2009),
h. 23
10
Rusman. op.cit., h. 136.

11

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli seperti
Herbert Thelen berdasarkan teori Jhon Dewey berpendapat bahwa model
pembelajaran dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara
demokratis.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model
berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir
induktif.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas, misalnya model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativitas
dalam pembelajaran mengarang.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkahlangkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3)
system social, dan (4) system pendukung. Keempat bagian tersebut
merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suuatu model
pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang
dapat diukur, (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6) Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang
dipilihnya.

B. Pembelajaran Terpadu
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu
Konsep pembelajaran terpadu merupakan pada hakikatnya anak sebagai
pembelajar dan proses yang melibatkan pengembangan berpikir dan belajar.11
Pelakasanaan pendekatan pemebelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topik
atau tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama-sama dengan
anak.
Oemar Hamalik menjelaskan, pembelajaran terpadu adalah suatu sistem
pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek, yang
11

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia (Ciputat: UIN Press. 2015), h.35.

12

dipelajari atau dipecahkan oleh siswa baik secara individual maupun secara
kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna
mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi. 12 Jika
dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu
lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam proses belajar atau
mengarahkan anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan
pembuatan keputusan. Pendekatan pembelajaran terpadu ini lebih menekankan
kepada konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

2. Model-model Pembelajaran Terpadu
Ditinjau dari cara memadukan konsep, topik, dan unit tematisnya,
menurut seorang ahli yang bernama Fogarty mengemukakan bahwa terdapat
10 (sepuluh) model pembelajaran terpadu, yakni: (1) fragmented, (2)
connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) treated, (8)
integrated, (9) immersed, dan (10) network.13 Adapun macamnya diantaranya:
Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya pada satu
mata pelajaran saja.14 Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,
materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa.
Kemudian model keterhubungan (Connected) yaitu topik-topik dalam satu
disiplin ilmu berhubungan satu sama lain. Kemudian ada model nested
merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan
melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Selanjutnya model sequenced adalah
model pembelajaran yang memadukan dua bidang studi yang memiliki
keterkaitan atau kesamaan topik. Jika model shared adalah model
pembelajaran terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran atau lebih
yang memiliki ketimpangan konsep sehingga dapat saling melengkapi.
Kemudian model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang bertolak
dari
12

pendekatan

tematik.

Dalam

pengembangnnya

dimulai

dengan

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 133.
Dindin Ridwanudin, op.cit, h. 44.
14
Ibid, h. 44.

13

13

menentukan tema, kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan
memperlihatkan keterkaitan dengan sub-sub tema kemudian dikembangkan
dengan aktivitas belajar siswa. Setelah itu ditentukan berbagai kegiatan
pembelajaran yang dapat mendukung terhadap tema. Model treated adalah
model

pembelajaran

yang

memfokuskan

pada

metakurikulum

yang

berpotongan dengan inti materi. Selanjutnya model integrated adalah model
pembelajaran terpadu yang memadukan sejumlah topik, konsep, keterampilan
dan sikap dari berbagai mata pelejaran yang saling tumpang tindih. Topik,
konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya dikaitkan dalam satu tema
yang mencakup berbagai mata pelajaran. Kemudian ada model immersed
adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam
satu subjek. Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai
ketertarikan mata pelajaran yang berbeda, dengan begitu siswa dapat saling
bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Secara tidak langsung siswa akan
terpacu untuk menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Dan yang terakhir adalah model networked adalah model pembeljaran terpadu
yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan
masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda. Proses belajar berlangsung secara terus-menerus dikarenakan adanya
hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.

3. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed
Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik.15 Model pembelajaran tematik ini bertolak
dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa.
Menurut Alfiah, ”Model webbed (jaring laba-laba) dalam pembelajaran
bahasa lebih mengutamakan unsur keterpatuan yang akhirnya membentuk

15

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) 2010, (Jakarta: PT Bumi Aksara). h. 41.

14

komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa”.16 Dengan demikian maka
model ini sangat baik diterapkan kepada siswa agar siswa mampu
berkomunikasi secara efektif dan aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai
tempat jawaban pertanyaan, penuntun tentang imajinasi dari benda atau
gambar. Dari sub-sub tema ini dikembangan aktivitas belajar yang harus
dilakukan siswa. Jadi model webbed atau jaring laba-laba terimplementasi
melalui

pendekatan

tematik

sebagai

pemandu

bahan

dan

kegiatan

pembelajaran.
Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai
tempat jawaban pertanyaan penuntun tentang imajinasi dari benda atau
gambar. Karakteristik webbed yaitu:17
a. Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak mendapatkan siswa sebagai subjek
belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu
dengan

memberikan

kemudahan-kemudahan

kepada

siswa

untuk

moelakukan aktivitas belajar.
b. Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nayata atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
c. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa
d. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Kelebihan dari model jarring laba-laba atau webbed meliputi:
1) Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk
belajar,

16

Alfiah, Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed (Jaring Laba-Laba) Dan Model
Fragmanted (Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah- Ungguhing Bahasa Jawa Di Kelas Awal
Sekolah Dasar”, Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2012, h. 2.
17
Rizka Pratiwi Jaya, http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaranterpadu-model-webbed.html, diakses pada pukul 08.55 tanggal 19 Januari 2015.

15

2) Memudahkan perencanaan,
3) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan
4) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ideide berbeda yang terkait.
Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
1) Sulit dalam menyeleksi tema,
2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan
3) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model jaring
aba-laba (webbed) adalah sebagai berikut:18
1) Menentukan tema
2) Mengembangkan sub-sub temanya
3) Mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa
Menurut Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Keutamaan atau
keberhasilan untuk membuat pembelajaran efektif dari model webbed adalah
hal yang pertama ditinjau adalah dalam proses rancangan pembelajaran
webbed ini harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi siswa (bakat, minat,
kebutuhan, dan kemampuan)”.19
Oleh karena itu, sebagai guru yang profesional ketika di dalam kelas
agar tujuan pembelajaran tercapai dengan hasil yang baik, guru haruslah
mempersiapkan perencanaan yang baik sesuai dengan kondisi peserta didik di
dalam kelas.

18

Trianto, M.Pd, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke.2. h. 41.
19
Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Pengaruh Model Pembelajaran Model Webbed
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum Pascal Di Kelas VIII Semester II
SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012” Jurnal Edukasi, Vol. 1. No. 1, 2013, h. 74.

16

C. Menulis
1. Definisi Menulis
Pada hakikatnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
dalam pembelajaran bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan
membaca dan menyimak biasanya disebut juga kemampuan yang bersifat aktif
reseptif. Kedua keterampilan tersebut memiliki kemampuan menerima, proses
decoding, kemampuan untuk memahami bahasa atau pesan yang dituturkan
oleh pihak lain baik yang dituturkan melalui sarana bunyi atau tulisan. Lain
halnya sengan keterampilan berbicara dan menulis yang disebut kemampuan
yang bersifat aktif produktif. Aktif produktif merupakan kemampuan yang
menuntut kegiatan enconding, kegiatan untuk menyampaikan bahasa kepada
pihak lain, baik secara lisan maupun tertulis. Fokus dalam penelitian ini akan
memaparkan keterampilan menulis yang merupakan bagian dari keterampilan
yang bersifat aktif produktif.
Keterampilan menulis merupakan salah satu standar kompetensi mata
pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari keterampilan menulis berdasarkan
Perme

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep Kalor

0 19 0

Pengaruh model experiential learning terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Cengkareng Timur 15 Pagi Jakarta Barat

10 96 238

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25