PROSPEK IDEOLOGI PANCASILA MENGHADAPI ARUS GLOBAL.
PROSPEK IDEOLOGI PANCASILA
MENGHADAPI ARUS GLOBALTSASI
OLEH:
Drs. A.A Gde Arya;nu., M.Si
PROGRAM STUDI ARI(EOLOGI
FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNTVERSITAS UDAYANA
DEI{PASAR
2015
L
PENDAHULUAN
Kirri masyarakat dunia telah masuk ke era pen-iagadan (glohalisasi). Seluruh
aspek kehidupan manusia
di suatu flegara harnpir tidak mungkin lagi bersifat eksklusif,
tidak rnungkin
karena bagaimanapun uwrya untuk memprertahankan kekha-sannya tetap
prima
dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh luar. Karena itu diperlukan kemampuan
untuk mengantisipasi sittrasi dunia yang seakan sudah tanpa batas ini'
Ancaman penganrh luar juga r-nenimpa Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia. Majunya informasi global membuka peluang masyarakat untuk lebih leluasa
mempelajari ideologi bangsa lain. Itu berarti bangsa Indonesia juga akan lebih mudah
dimasuki informasi tentang ideologi bangsa lain.
Mampukan Pancasila sebagai ideclogr bangsa lndonesia tersebut tetap bertahan
menghadapi arus globaiisasi yang telah melanda dunia tersebtrt ? Bagaimana prospek
Pancasila menghadapi globalisasi tersebut ? Mungkinkan negara bangsa Indonesia yang
berideologi Pancasila ini akan mati, sebagaimana yang disimpulkan Ohmae melalui
penelitiannya. Kiranya permasalah tersebut perlu dibahas secara mendalam, untuk
mendapat j awaban benar-
Tulisan ini bcrusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana prospek ideologi
Pancasila mengbadapi
referensi berupa teori
rus
globalisasi. Analisis dimulai dari pmahaman terhadap
ilmu politik dan beberapa pendapat yang banyak
diakui
kebenarannya, kemudian dikorelasikan dengan kondisi yang ada pada masyarakat
Indonesia dan kekuatan ideologi Pancasila itu sendiri.
.
Analisis terhadap prospek ideologi Pancasila
ini
dilakukan menggunakan
pendekatan integralistik, dengan memandang obyek-obyek materi pembahasan secara
fenomenologis. Namun demikian, peran analisis reflektif filsafati tetap ada, mengingat
obyek analisis ini merupakan hal yang bersifat kualitatif. Mudah-mudahan hasil analisis
ini tidak terlalu jauh menyimpang dari keadaan yang sebenarnya telah, sedang, dan akan
teriadi pada ideologi Pancasila.
IL
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
Rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
(BPUPKT) tanggal i6 Juli 1945 memutuskan secara bulat bahrva pancasila
adalah
dasar
dari negara Indonesia merdeka. Kesepakatan tersebut lantas diperkuat secar
forrnal
dalam rumusan alinea
IV
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan
oleh
Persiapan
Panitia
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 1g Agustus 1945.
Hingga kini
Pancasila tetap diakui dart diyakini sebagai Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia
yang merdeka sejak 17 Agustus 1945. Masyarakat Indonesia
telah yakin bahwa
Pancasila memiliki nilai luhur yang harus dijunjung tinggi
dan dianut serta diiadikan
pedoman hidup sehari-hari.
Perialarlan sejarah Pancasila sejak proses identifikasi,
perumusan formal, dan
pengakuan seluruh bangsa Indonesia menunjukkan
bahrva pancasila telah diyaki,i
I6benarannya oleh bangsa Indonesia. Pendiri negara
telah menemukan bahwa di dalam
Pancasila terkandung nilai intrinsik yang secara
moral mengikat dan membirnbing
segenap subyek dari kehidupan negara Indonesia.
Nilai-nitai tersebut terkandung di
dalam setiap sila dari Pancasila yang tersusun
berjen-iang dari konsep universal hingga
partikular' Seluruh nilai yang terkandung di
dalam Pancasila teiah diyakini dan terbukti
kebenaranny4 sehingga nilai luhur dari Pancasila
tersebut dijadikan pedoman dan
funfunan masyarakat Indonesia daram kehidupan
sehari-hari.
Berkait dengan keyakinan bahwa Pancasila mengandung
nilai intrinsik yang
diyakini kebenarannya oleh suatu masyaraka! serta
mengikat
subyek kehidupan dengan
dijadikan dasar untuk menata
diri
dalam negara, maka pancasila adalah merupakan
ideologi Pancasila telah dijadikan dasar menata
masyarakat dalam menegara yang
benvujud Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mayjen (Purn) Abdulkadir Besar, SH berpendapat
bahwa ideologi seperti
terungkap dari jalan pikiran pendiri-negara
Republik Indonesia pada rvaktu
mengidentifikasi "apa yang hendak dijadikan
dasar Negara Indonesia Merdeka,,, yaitu
seperungkal
nilui
intrin.sik yang diyul{iri kebenurannyu oleh suatu nrusyarukal,
dijurtikan dosar menata kehidupan
dirinw, dulam
ne[
MENGHADAPI ARUS GLOBALTSASI
OLEH:
Drs. A.A Gde Arya;nu., M.Si
PROGRAM STUDI ARI(EOLOGI
FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNTVERSITAS UDAYANA
DEI{PASAR
2015
L
PENDAHULUAN
Kirri masyarakat dunia telah masuk ke era pen-iagadan (glohalisasi). Seluruh
aspek kehidupan manusia
di suatu flegara harnpir tidak mungkin lagi bersifat eksklusif,
tidak rnungkin
karena bagaimanapun uwrya untuk memprertahankan kekha-sannya tetap
prima
dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh luar. Karena itu diperlukan kemampuan
untuk mengantisipasi sittrasi dunia yang seakan sudah tanpa batas ini'
Ancaman penganrh luar juga r-nenimpa Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia. Majunya informasi global membuka peluang masyarakat untuk lebih leluasa
mempelajari ideologi bangsa lain. Itu berarti bangsa Indonesia juga akan lebih mudah
dimasuki informasi tentang ideologi bangsa lain.
Mampukan Pancasila sebagai ideclogr bangsa lndonesia tersebut tetap bertahan
menghadapi arus globaiisasi yang telah melanda dunia tersebtrt ? Bagaimana prospek
Pancasila menghadapi globalisasi tersebut ? Mungkinkan negara bangsa Indonesia yang
berideologi Pancasila ini akan mati, sebagaimana yang disimpulkan Ohmae melalui
penelitiannya. Kiranya permasalah tersebut perlu dibahas secara mendalam, untuk
mendapat j awaban benar-
Tulisan ini bcrusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana prospek ideologi
Pancasila mengbadapi
referensi berupa teori
rus
globalisasi. Analisis dimulai dari pmahaman terhadap
ilmu politik dan beberapa pendapat yang banyak
diakui
kebenarannya, kemudian dikorelasikan dengan kondisi yang ada pada masyarakat
Indonesia dan kekuatan ideologi Pancasila itu sendiri.
.
Analisis terhadap prospek ideologi Pancasila
ini
dilakukan menggunakan
pendekatan integralistik, dengan memandang obyek-obyek materi pembahasan secara
fenomenologis. Namun demikian, peran analisis reflektif filsafati tetap ada, mengingat
obyek analisis ini merupakan hal yang bersifat kualitatif. Mudah-mudahan hasil analisis
ini tidak terlalu jauh menyimpang dari keadaan yang sebenarnya telah, sedang, dan akan
teriadi pada ideologi Pancasila.
IL
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
Rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
(BPUPKT) tanggal i6 Juli 1945 memutuskan secara bulat bahrva pancasila
adalah
dasar
dari negara Indonesia merdeka. Kesepakatan tersebut lantas diperkuat secar
forrnal
dalam rumusan alinea
IV
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan
oleh
Persiapan
Panitia
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 1g Agustus 1945.
Hingga kini
Pancasila tetap diakui dart diyakini sebagai Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia
yang merdeka sejak 17 Agustus 1945. Masyarakat Indonesia
telah yakin bahwa
Pancasila memiliki nilai luhur yang harus dijunjung tinggi
dan dianut serta diiadikan
pedoman hidup sehari-hari.
Perialarlan sejarah Pancasila sejak proses identifikasi,
perumusan formal, dan
pengakuan seluruh bangsa Indonesia menunjukkan
bahrva pancasila telah diyaki,i
I6benarannya oleh bangsa Indonesia. Pendiri negara
telah menemukan bahwa di dalam
Pancasila terkandung nilai intrinsik yang secara
moral mengikat dan membirnbing
segenap subyek dari kehidupan negara Indonesia.
Nilai-nitai tersebut terkandung di
dalam setiap sila dari Pancasila yang tersusun
berjen-iang dari konsep universal hingga
partikular' Seluruh nilai yang terkandung di
dalam Pancasila teiah diyakini dan terbukti
kebenaranny4 sehingga nilai luhur dari Pancasila
tersebut dijadikan pedoman dan
funfunan masyarakat Indonesia daram kehidupan
sehari-hari.
Berkait dengan keyakinan bahwa Pancasila mengandung
nilai intrinsik yang
diyakini kebenarannya oleh suatu masyaraka! serta
mengikat
subyek kehidupan dengan
dijadikan dasar untuk menata
diri
dalam negara, maka pancasila adalah merupakan
ideologi Pancasila telah dijadikan dasar menata
masyarakat dalam menegara yang
benvujud Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mayjen (Purn) Abdulkadir Besar, SH berpendapat
bahwa ideologi seperti
terungkap dari jalan pikiran pendiri-negara
Republik Indonesia pada rvaktu
mengidentifikasi "apa yang hendak dijadikan
dasar Negara Indonesia Merdeka,,, yaitu
seperungkal
nilui
intrin.sik yang diyul{iri kebenurannyu oleh suatu nrusyarukal,
dijurtikan dosar menata kehidupan
dirinw, dulam
ne[