CIRCLES DIET AS A MEDIA TO INCREASE DIET COMPLIANCE OF ATHLETES (Study in Football Athletes in PS. UNNES).

:: EtJ'l,l &:.:!ir"t -

"

"1,,1

-.rL

r"r

* t' *s

lffJl$lIl|f|:lilll[uil[ll

PROCfr==ING
RNAT1GilIAL SEMINAR ON
SPORT SCIENCE 2OL2

TIWTE

DUCATING SPORT PROFESSIONALS:

[OF{SERVING LOCAL WISDOM AND
FROGRESSING FUTURE"
"

E

n,-'H

OCTOBER 2012, SEMARANG INDONESIA

l', - i Amartapura

Ballroom Grand Candi Hotel Semarang

Cooperation:

!iiF,:

R: SCIENCES FACULTY


iIH.iT !..R.ANG

::

;

STATE UNIVERSITY

ASSISTANCE FOR SPORT SCIENCES AND
TECHNOLOGY IM PLEMENTATION,
THE MINISTRY OF YOUTH AFFAIRS AT.ID SPORTS

:eeding International Seminar on Sport Science 2012
i, '- rnes-Asdep IPTEK Kemenpora RI
-

l

Content
C": , er


F-3'ace

iii

i;"rtent

iv

:iRALLEL SESSIONS

i2.

nritiated Efforts to Develop Sport Psychology to Build lndonesian Performance Sport

Dimyati, Yogyakarta State University .........
Effect of Exercise toward BMI, Body Fat percentage and Vital Capacity of Lung
Donny Anhar Fahmi, lKlP PGRI Semarang
i-r. Physical Education, Sport and Health Learning: The Reciprocal Function,
in Learning Climate

Eduard Emor Kumenap, Manado State University,.........
35. lncrease Diet Compliance for Athletes With Diet Circles Media (Study in Football
Athletes in PS. UNNES)
lnalan Budiono, Semarang State University..
!,6. The Role of Physical Education to lncrease Physical Fitness
Fauziah Nuraini Kurdi, Sriwijaya University..
:;. Modification for Children in Softball Games
Nolfie Piri, Manado State University..
3,8. Dynamic Stretching for Preparation Session and lnjury Prevent in Football
FahrialAmiq, Malang State University..........
39. Adapted Physical Education Profile for Cerebral Palsy Child in Extraordinary
Elementary School in Surakarta
Sarwono, Sebelas Maret University
31. The Effect of Weight Training Services Capabilities of using Rubber Down
in Volleyball
Waluyo, Sriwijaya University.
vi , The Effect of Method, Exercise Results and Agility to Run 100 Meters
Rumini, Semarang State University........,.
32. Affecting Factors of Plyometric Exercises on Performance of High Jumpers
Moh. Nanang Himawan Kusuma, University of Jenderal Soedirman ..............

33. Drug Abuse
Ucok Hasian Refiater, Universitas Negeri Gorontalo..

560

3,3.

567

574

585
591

598
603

609

617


..

620
634

,,

638

POSTER
Model For Development Assessment Based Learning Physical Education Multi
Aspect Collaborative And Synthesis Of Learning Resources Benefits
AgusKristiyanto, Sebelas Maret University
Participation ln Learning Pjkr Study Program Students, Por Fik Uny
Suharjana, Yogyakarta State University..........
Developing Jump Power Meter As Leg Power Meter Device
Sri Haryono and Feddy Setio Pribadi, Semarang State University

l'roceeding International Seminar on Sport Science 2012

. .-r Unnes-Asdep IPTEK Kemenpora RI

644
645
646

NCREASE DIET COMPLIANCE FOR ATHLETES WITH DIET CIRCLES
MEDIA
(STUDY IN FOOTBALL ATHLETES IN PS. UNNES)
lrwan Budiono
Department of Public Health-Semarang State University
TilrrASTRACT

liiL-:*iion

is an important determinant of optimal performance athletes. Preliminary study showed
PS UNNES footballers have the energy intake is less than adequate. Purpose of thi's study is
r: ::sign a medium to improve dietary compliance footballers in PS UNNES.The study involving
"ll ,ihletes PS UNNES, uses one group pre and post test design. lnstruments diet circles given as
r*:":nent. The effectiveness of the instrument seen from differences in diet adherence scores

)'ii:re and after intervention. Dietary compliance was assessed by five indicators, namely the
i-r-lnt of energy intake, schedule meals, fluid intake, the type of fluid consumed during the match,
;r'-: ihe percentage of calories from carbohydrates. The results showed significanidifferences
i'i:/,een dietadherence scores before and aftertreatment (p = O.OOO1). Based on the increase in
l'::"es before and afterthe intervention, diet circles instruments proved quite effective in improving
!'t'-zU adherence scores of athletes. lt is suggested that PS management UNNES make nutrition
:--seling and training programs at regular intervals.

:'"'.

4l;ywords: diet circle; athlete; football
XSNDAHULUAN

Gizi merupakan salah satu variabel yang berperan penting dalam pencapain prestasi

juga ditentukan oleh faktor kemampuan fisik, teknik, juga sangat dipengaruhi
faktor
asupan gizi (Dadang Priamana, 2000). Prestasi beberapa cabang olahraga di
=- : : nesia dalam berbagai event
baik nasional, regional maupun nasional yang cenderung


;,'n"-'ang atlet, selain
-

*:-urun patut menjadi bahan koreksi bagi para pengambil
kebijakan olahraga. Pertanyaan faktor
i.;:= sajakah yang harus diperbaiki harus segera dijawab dan dilaksanakan upaya perbaikan"
*'-nasuk
pertanyaan tentang bagaimana atlet memenuhi kebutuhan gizinya perlu dipetakan dan
I ::rbaiki (Harsuki, 2003).
Pada cabang sepak bola, prestasi nasional cenderung menurun bila dibandingkan dengan

l';stasi nasional beberapa dekade yang lalu. Prestasi yang kurang menguntungkan dalam cabing
;"=:ak bola tidak hanya di tingkat tim nasional saja, tetapi juga terjadi pada tlm lokal/ daerah.
*=*'lait

':":lr

dengan faktor asupan gizi sebagai determinan penting prestasi atlet sepak bola, salah satu


penting yang perlu dilihat adalah perilaku gizi para atlet itu sendiri. Hasil penelitian
:'=-lahuluan pada klub sepak bola PS. UNNES pada bulan Januari 2010 menunjukkan sebagian
:'n-i3r pemain (60%) tidak mengkonsumsi makanan sesuai anjuran gizi bagi atlet sepak bola. Hal
- nendorong untuk dilakukannya uji coba penggunaan instrumen yang dapat meningkatkan
':atuhan diet para atlet. Diharapkan dengan kepatuhan diet tersebut dapat mendorong
:":entuknya performa fisik yang optimal bagi para pemain. Berdasarkan masalah tersebut di atas,
-=ka dilakukankalah penelitian untuk menguji efektivitas model lingkaran diet atlet terhadap
,

=:atuhan diet atlet sepak bola PS UNNES.

lfittEToDE

Penelitian dilakukan dengan desain eksperimen semu (eksperimen kuasi). Adapun
-:-oangan penelitian yang digunakan adalah one group pre and posf
fesf design. Penelitian
*:rgambil populasi dari seluruh pemain sepak
bola PS UNNES, yaitu sejumlah 30 atlet. Sebagai
;'abel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah pemberian media lingkaran diet aflet,
:=:angkan variabel terikat (dependenf) dalam penelitian ini adalah kepatuhan diet atlet. Untuk

*=ngendalikan peran variabel
selain variabel perlakuan terhadap perubahan yang terjadi pada
abel
terikat,
maka
dilakukan
upaya pengendalian atas beberapa variabel sebagai berikut :
=-

:

- ,-eting Sports Professionals:
n,serving Local Wisdom and Progressing Future

1.

2.
3.

4.
5.

Variabel pengetahuan dan sikap tentang gizi, dikendalikan dengan memberikan penyuluhan
gizi olahraga kepada semua subyek penelitian sebelum dilakukan intervensi. Dengan demikian
diharapkan semua subyek penelitian mempunyai dasar pengetahuan dan sikap tentang gizi
atlet yang hampir sama
Variabel umur, dikendalikan dengan memilih subyek penelitian yang mempunyai umur dalam
rentang umur 15-25 tahun
Variabeljenis kelamin, dikendalikan dengan memilih semua subyek yang berjenis kelamin lakilaki

Variabel tingkat pendidikan, variabel ini cukup homogen karena semua atlet mempunyai
tingkat pendidikan yang sama
Variabel biaya, variabel ini diasumsikan terdistribusi secara homogen pada seluruh subyek

penelitian
Variabel aturan tim, variabel ini juga diasumsikan terdistribusi secara homogen pada seluruh
subyek penelitian
7. Variabel peran pelatih, variabel ini juga diasumsikan terdistribusi secara homogen pada
seluruh subyek penelitian
B. Variabel peran rekan atlet dalam satu tim, variabel ini diasumsikan terdistribusi secara
homogen pada seluruh subyek penelitian
Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat Analisis
univariat dilakukan dengan menampilkan ukuran tendensi sentral terhadap kepatuhan diet ailet

6.

sebelum dan sesudah intervensi. Analisis bivariat dilakukan dengan melakukan
kepatuhan diet antara sebelum dan sesudah intervensi, dengan menggunakan t test.

uji

beda

PEMBAHASAN
Status Gizi Atlet
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata IMT atlet adalah 19,859 dengan median 19,546,
sedangan nilai IMT minimum sebesar 18,6 dan maksimal 21,8 serta standar deviasi 1,0546.
Hal ini berarti rata-rata atlet termasuk dalam kategori status gizi baik. Namun apabila dilihat
secara rinci terdapat temuan yang penting untuk diperhatikan, yaitu bahwa banyak dari aflet
yang mempunyai IMT dalam kategori batas bawah normal, sebagaimana tampak pada gambar
berikut :

a.

23.0

22.4
21 .0

F

=

20.o
19.0
18.0
17.0
16.0

11 13 15 17

19

Subyek Penelitian

Gambar 1. Sebaran data indeks masa tubuh (lMT) aflet

lroceeding International Seminar on Sport Science 2012
. IK Unnes-Asdep IPTEK Kemenpora RI

586

b. Model Lingkaran

Diet Aflet Sepakbola
Berikut ini adalah contoh gambar dari instrumen lingkaran diet bagi alet

:

Gambar 2. lnstrumen lingkaran diet

lnstrumen ini dibuat berdasarkan kebutuhan kalori sehari dari ailet. Selanjutnya
kebutuhan kalori tersebut diterjemahkan dalam bentuk jenis dan banyaknya makanan yang
harus dikonsumsi selama satu hari. Dengan lingkaran diet tersebut, atlet dapat m"rencanakan
menu makananya secara bervariasi atau beragam. Hal ini dikarenakan dalam lingkaran
tersebut atlet diberi pilihan untuk mengganti atau menukar bahan makanan yang- akan
dikonsumsinya.
Dengan instrumen ini, jika sewaktu-waktu atlet dihadapkan pada aneka pilihan
hidangan makanan, mereka dapat memilih sesuai takaran dalam'panduan. Hal ini memberi
kemudahan bagi atlet untuk mengevaluasi kecukupan makanan yang mereka konsumsi.

c.

Kepatuhan diet atlet sebelum dan sesudah perlakuan
Kepatuhan diet atlet dinilai dari 5 indikator/ variabel, yaitu : kepatuhan terhadap jumlah
energi yang dikonsumsi, kepatuhan terhadap jadwal waktu makan utama sebelum bertanding,
kepatuhan terhadap pemenuhan kebutuhan cairan, kepatuhan terhadap jenis cairan yan:g
dikonsumsi saat pertandingan, dan kepatuhan terhadap prosentase asupan kalori dari sumber
karbohidrat. Masing-masing indikator diberikan rentang skor antara 1 sampai dengan 4.
Semakin besar skor dari tiap indikator menunjukkan derajad kepatuhan yang paling Uait(.
Selanjutnya dari tiap indikator/ variabel dikompositkan dengan cara dijumlahlian it ornyJ.
Berikut ini distribusi frekuensi variabel-variabel yang menjadi indikator kepatuhan diet
sebelum dan sesudah perlakuan :
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel kepatuhan diet
sebelum dan sesudah perlakuan
Variabel

Sebelum
Perlakuan

Kategori

Setelah Perlakuan

Jumlah
*epatuhan
::rhadap jumlah
=rergi yang
: konsumsi

< 70% angka kecukupan energi
70 - 80% angka kecukupan energi
81 -90% angka kecukupan enerqi
9.0 - 100% angka kecukupan energi

+:patuhan