PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PPPPTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

(1)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Administrasi Pendidikan

Oleh:

Cucu Jajat Sudrajat

1202134

PROGRAM STUDI

ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA


(2)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK TERHADAP

PRODUKTIVITAS ORGANISASI PPPPTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pembimbing I,

(Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd ) NIP: 19700524 199402 2 001

Pembimbing II,

( Dr. Taufani C. Kurniatun, M.Si ) NIP 19681107 199802 2 001

Mengetahui, Ketua Prodi Administrasi Pendidikan

Prof. H. Udin S. Sa’ud, Ph.D NIP.19530612 198103 1 003


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi Perencanaan Strategik terhadap Produktivitas Organisasi PPPPTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim terhadap keaslian saya ini.

Bandung, Juli 2014

Yang membuat pernyataan,

Cucu Jajat Sudrajat NIM. 1202134


(4)

ABSTRAK

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi Perencanaan Strategik Terhadap Produktivitas Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) Cucu Jajat Sudrajat (1202134)

Produktivitas memiliki peranan yang sangat penting bagi PPPPTK Kemendikbud untuk melihat sejauhmana PPPPTK dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien melalui proses pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya organisasi (input) hingga mampu menghasilkan produk (output) yang lebih baik sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi.

Permasalahan yang terjadi bahwa tingkat produktivitas PPPPTK dinilai masih rendah, hal ini dikarenakan sumber daya organisai (input) belum dikelola dengan optimal, sehingga banyak program yang dilaksanakan tidak sesuai harapan, dikarenakan tugas dan fungsi yang menjadi kegiatan pokok belum berjalan optimal. Di sisi lain sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 untuk mendukung implementasi perencanaan strategik dalam mencapai tujuan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas.

Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) memperoleh gambaran Sistem Manajemen Mutu PPPPTK; (2) mendapatkan gambaran Implementasi Perencanaan Strategik PPPPTK; (3) memperoleh gambaran Produktivitas Organisasi PPPPTK; (4) mengidentifikasi seberapa besar pengaruh Sistem Manajemen Mutu terhadap Produktivitas PPPPTK; (5) mengidentifikasi seberapa besar pengaruh Implementasi Perencanaan Strategis terhadap Produktivitas PPPPTK; (6) untuk menganalisis dan mengidentifikasi seberapa besar pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi Strategik terhadap Produktivitas PPPPTK.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner skala lima. Jumlah responden berjumlah 84 orang diambil dari 12 PPPPTK secara purposive sampling

Hasil penelitian menunjukan penerapan sistem manajemen mutu, implementasi perencanaan strategik dan produktivitas organisasi berada pada kategori tinggi. Secara parsial penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan startegik berkengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas organisasi. Secara simultan penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan strategik berpengaruh positif dan siginifikan terhadap produktivitas PPPPTK Kemendikbud.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kepada PPPPTK untuk; (1) melaksanakan sosialisasi tentang fungsi organisasi sebagai suatu sistem kepada seluruh pegawai dan pejabat eselon per tiga bulan melalui kegiatan rakor, workshop maupun sosialisasi terbuka (2) melibatkan semua bagian organisasi ditingkat lower, midle maupun top management untuk berpartisipasi dalam penyusunan implementasi program; (3) Melakukan pengembangan dan pemberdayaan seluruh SDM secara bertahap mulai tingkat top, middle dan lower, melalui diklat, dikjut, seminar, IHT dan TOT dalam setiap tahunnya.

Kata Kunci : Produktivitas Organisasi, Sistem Manajemen Mutu, Implementasi Perencanaan Strategik


(5)

ABSTRACT

Influence of Quality Management System and Strategic Planning Implementation to Productivity of Center for Development and Empowerment of Teachers and

Education Personnel (CDETEP) Ministry of Education and Culture

(Kemendikbud)

Cucu Jajat Sudrajat (1202134)

Productivity has a very important role to CDETEP of Kemendikbud for viewing how far CDETEP achieve goals effectively and efficiently through a process development and empowerment organizational resources (inputs) to be able to produce the product (output) that suitable with the vision, mission and goals of the organization.

Problems occurred that the level of productivity was considered low. Because the organizations resources (inputs) have not managed optimally, so that many programs are not implemented as expected, beside that the tasks and functions that become principal activities have not run optimally. On the other hand the ISO 9001:2008 quality management system to support the implementation of strategic planning in achieving the goal has not been a significant effect on productivity improvement.

The purpose of this research is to test and analyze (1) obtain a viewing Quality Management System; (2) obtain a viewing Strategic Planning Implementation; (3) obtain a Viewing Productivity Organization; (4) identify the Quality Management System to organization Productivity; (5) identify influence the implementation of the Strategic Planning to organization Productivity; (6) to analyze and identify influence the application of Quality Management System and Implementation of the Strategic to organization Productivity

The sample used in this research consists of 84 respondents from 12 CDETEP of Kemendikbud. The method of sampling used is by purposive sampling, method data analysis used are multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis, the regression equations obtained are as follows:

The results showed the implementation of quality management systems and implementation of strategic planning and organizational productivity at the high category. Partial infulence that implementation of the quality management system and implementation planning have positive influence and significant on the organizational productivity. Simultaneous influence that application of the quality management system and implementation of strategic planning have positive effect and significant on productivity of CDETEP Kemendikbud.

Based on the results of the study, the researcher recommend to PPPPTK for; (1) the dissemination of the functioning of the organization as a system to all employees and officials of echelon per three months through coordination meetings, workshops and open dissemination (2) involving all parts of the organization the lower level, midlle and top management to participate in the preparation of the implementation of the program; (3) Perform the development and empowerment of all human resourches gradually began to level top, middle and lower, through training, study, seminars, IHT and TOT in each year.


(6)

Keywords: quality management system, strategic planning implementation, organizational productivity


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

2. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Struktur Organisasi Tesis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Produktivitas Organisasi ... 11

1. Konsep produktivitas ... 11

2. Pengertian Produktivitas ... 13

3. Siklus Produktivitas ... 15

4. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas ... 15

5. Evaluasi Sistem Produktivitas ... 17

6. Faktor-faktor Penyebab Penurunan Produktivitas ... 18

7. Perencanaan Peningkatan Produktivitas ... 19


(8)

B. Sistem Manajemen Mutu ... 24

1. Konsep Mutu ... 24

2. Manajemen Mutu Terpadu dalam Organisasi Pendidikan ... 25

3. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ... 27

4. Prinsip ISO 9001:2008 ... 32

C. Implementasi Perencanaan Stratejik ... 40

1. Konsep Perencanaan Strategik ... 40

2. Perencanaan Stratejik pada Organisasi Pendidikan ... 42

3. Implementasi Perencanaan Strategik ... 43

4. Berbagai Problem dalam Implementasi Perencanaan Strategik ... 47

5. Proses Implementasi Perencanaan Strategik ... 48

6. Mengembangkan Program, Anggaran dan Prosedur... 50

D. Kerangka Pemikiran ... 57

E. Hipotesis Penelitian ... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 60

A. Lokasi Penelitian ... 60

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 64

C. Desain dan Tahapan Penelitian ... 66

1. Desain Penelitian ... 66

2. Tahapan Penelitian ... 67

D. Metode Penelitian ... 68

E. Definisi Operasional ... 70

F. Instrumen Penelitian ... 71

G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 73

H. Pengujian Instrumen Penelitian ... 75


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 86

A. Hasil Penelitian ... 86

1. Deskripsi Variabel Penelitian ... 86

2. Analisis Deskriptif ... 88

3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 89

4. Analisis Data dan Pengujian Hipotsis ... 96

B. Pembahasan ...104

1. Gambaran Sistem Manajemen Mutu pada PPPPTK ...104

2. Gambaran Implementasi Perencanaan Strategik pada PPPPTK ...111

3. Gambaran Produktivitas Organisasi PPPPTK ... 116

4. Pengaruh Sistem Manajemen Mutu Terhadap Produktivitas Organisasi PPPPTK ...119

5. Pengaruh Implementasi Perencanaan Strategik Terhadap Produktivitas Organisasi ...121

6. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi Perencanaan Strategik Terhadap Produktivitas Organisasi ...123

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...125

A. Kesimpulan ...125

B. Rekomendasi ...126


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produktivitas dalam suatu organisasi merupakan aspek yang sangat penting untuk melihat sejauhmana ketercapaian tujuan dan sasaran organisasi. Produktivitas organisasi dimaknai sebagai ‘proses pengelolaan masukan (input) secara optimal melalui pemanfaatan dan pemberdayaan sumberdaya organisasi yang ada secara efektif dan efisien untuk menghasilkan keluaran (output)

setinggi-tingginya’ ( Paul Mali, 1976:6-7) dalam Syehabudin, 2010).

Produktivitas dalam organisasi tentunya tidak hanya dilihat dari banyaknya produk yang dihasilkan, namun sejauhmana organisasi mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan output yang lebih baik, guna mencapai tujuan utama organisasi sesuai dengan visi, misi dari organisasi tersebut. Organisasi yang mampu menghasilkan output yang lebih baik serta mampu mengoptimalkan input menunjukan organisasi tersebut memiliki produktivitas yang sangat baik.

Dalam konteks organisasi pendidikan, produktivitas merupakan ukuran kesuksesan sebuah lembaga pendidikan mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan melalui optimalisasi sumber daya yang ada. Selain itu

“produktivitas dalam organisasi pendidikan dipandang sebagai proses pemberdayaan terhadap sumber daya meliputi ketenagaan, kepandaian/keahlian, teknik pembelajaran, kurikulum, peralatan atau sarana prasarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan” (Syehabudin, 2010). Sementara Weick’s Organizing

Theory (Weick, K. E. (1995) dalam Syafrudin (2013) melihat bahwa

‘produktivitas organisasi pendidikan dapat dikatakan meningkat dengan menggunakan sejauh mana organisasi mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru sesuai dengan keinginan target audience, dan mampu mereduksi ketidakjelasan yang muncul’.


(11)

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) merupakan organisasi pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam mengembangkan dan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya (Permendikbud No 44, 2013 tentang Tugas Pokok dan Fungsi PPPPTK). Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin tingginya tuntutan akan kualitas, PPPPTK harus selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memiliki produktivitas yang tinggi, yaitu bagaimana PPPPTK mampu menghasilkan produk-produk kediklatan unggulan, inovatif dan modern, sehingga mampu diaplikasikan oleh peserta didik di tempat mereka bekerja, sesuai dengan visi, misi dan tujuan PPPPTK itu sendiri.

Namun secara empirik bahwa produktivitas organisasi PPPPTK di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum mampu mencapai harapan. Hasil studi pendahuluan melalui wawancara dan pengamatan peneliti selama menjadi pegawai di salah satu PPPPTK, menunjukkan produktivitas organisasi dinilai masih rendah jika ditinjau dari optimalisasi input organisasi seperti pengembangan dan pemberdayaan SDM baik widyaiswara, admnistrasi, laboran maupun pustakawan yang sangat jarang dilakukan, dampaknya khusus widyaiswara hampir setengah dari jumlah widyaiswara tidak mampu mencapai angka kredit bahkan beberapa diantaranya terancam diberhentikan dari widyaiswara. Disamping itu tugas dan fungsi PPPPTK sebagai pengembang dan pemberdaya pendidikan dan tenaga kependidikan belum sejalan dengan permendikbud no 44 tahun 2013 tentang tugas pokok dan fungsi PPPPTK, karena pengembangan yang dilakukan belum disertai dengan pemberdayaan. Disisi lain pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai pendukung program kerja belum optimal, banyak barang yang masih baru tidak termanfaatkan bahkan dibiarkan tidak terawat. Disamping itu kegiatan yang dilakukan sering tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran lembaga,


(12)

Untuk mewujudkan produktivitas organisasi, PPPPTK perlu melakukan strategi dengan menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini diperkuat dengan pendapat Miftah Thoha (2001) bahwa

“penjaminan mutu diperlukan untuk mewujudkan organisasi yang kuat dan produktif”. Sistem manajemen mutu dilakukan sebagai upaya memberikan panduan kepada seluruh Stakeholders bagaimana melakukan proses kegiatan berbasis mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran yang harus dicapai organisasi. Dengan sistem manajemen mutu yang berstandar internasional maka diharapkan produktivitas PPPPTK bisa meningkat.

Salah satu implementasi/bentuk program penjaminan mutu yang berorientasi global dan berkembang saat ini adalah SMM ISO 9001: 2008, yang merupakan alat pencapaian tujuan dan diharapkan mampu menjawab tantangan globalisasi dan secara konsisten akan meningkatkan produktivitas organisasi serta efisien dalam pengelolaan sumber daya, sehingga kualitas dan output organisasi selalu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Selain itu secara konseptual produktivitas organisasi akan ditunjang oleh implementasi perencanaan strategik yang baik, karena perencanaan strategik merupakan panduan bagi organisasi dalam membuat visi, misi, tujuan yang ingin dicapai serta target kegiatan serta kebijakan yang akan dijalankan dimasa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat Tony dan Coleman (1996) dalam

Soewarso (2006) menyatakan ‘bahwa perencanaan strategik merupakan titik pangkal berbagai program dalam manajemen atau organisasi, dimana menggambarkan masa depan organisasinya dan mengembangkan prosedur serta pelaksanaannya untuk mencapai masa depan tersebut’.

Berdasarkan hal di atas maka, dapat dipastikan bahwa sistem manajemen mutu dan perencanaan strategik yang dilaksanakan secara konsisten akan melahirkan produktivitas organisasi PPPPTK yang tinggi.


(13)

Namun penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang sudah berjalan hampir delapan tahun sebagai strategi penjaminan mutu dalam rangka meningkatkan produktivitas nampaknya juga belum berjalan sesuai harapan. Kegiatan pelaksanaan SMM ISO dilaksanakan sebagian besar dilaksanakan saat adanya audit dan bersifat formalitas. Padahal biaya untuk sertifikasi ISO itu sendiri sangatlah mahal, hal tersebut belum diimbangi dengan prduktivitas yang maksimal dari setiap elemen organisasi untuk menerapkan standar sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu masukan-masukan dari para stakeholder masyarakat yang berkepentingan dalam pendidikan juga masih sangat kurang. Setiap divisi di lingkungan PPPPTK Binis dan Pariwisata belum secara aktif berinteraksi dengan para stakeholder. Padahal interaksi dengan para stakeholder pendidikan mempunyai peranan penting untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan organisasi yang sudah diterapkan dan diharapkan adanya masukan-masukan yang membangun untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan demi kepuasan pelanggan pendidikan.

Studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara dengan Kepala Bidang Program PPPPTK Bisnis dan Pariwisata. Bahwa penerapan SMM ISO 9001: 2008 merupakan salah satu strategi implementasi kebijakan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi PPPPTK Bispar untuk memberikan pelayanan yang terbaik dalam proses pengembangan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, yang tujuannya adalah untuk peningkatan mutu organisasi secara berkelanjutan, sehingga dapat mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi organisasi PPPPTK itu sendiri yang terangkum dalam rencana strategis PPPPTK. Guru, kepala organisasi, pengawas, administrasi tenaga kependidikan dan masyarakat lainnya merupakan user dari PPPPTK yang perlu dilayani secara profesional. Setelah diterapkannya SMM ISO 9001: 2008 perubahan dari sisi pendokumentasian sudah mulai disesuaikan dengan aturan ISO 9001: 2008,


(14)

walaupun dari perkembangan mutu organisasi secara keseluruhan belum memuaskan. Dengan demikian masih banyak yang harus dilakukan lembaga agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga mampu mewujudkan produktivitas organisasi yang diharapkan.

Studi pendahuluan menunjukkan bahwa implementasi perencanaan strategik, pada sebagian besar pegawai di tingkat middle dan lower management belum memahami akan implementasi perencanaan strategik PPPPTK. Implementasi strategik hanya dipandang sebagai rencana program yang sudah diatur atasan tertentu sedangkan bawahan hanya melaksanakan, tanpa berusaha untuk mengkaji dan berjuang untuk mencapainya.

Permasalahan di atas membuat peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih jauh tentang Implementasi SMM ISO 9001 : 2008 dan Perencanaan Strategik terhadap produktivitas organisasi PPPPTK sebagai pusat pengambangan dan pemberdayaan SDM khususnya pendidik dan Tenaga kependidikan. Peneliti akan meneliti pada dua belas (12) PPPPTK yang semuanya merupakan unit kerja Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminin Mutu Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud.

Peneliti melakukan penelitian di PPPPTK karena beberapa alasan, yaitu :

1. PPPPTK sebagai organisasi yang berorientasi pada pelayanan, sehingga perlu untuk dikaji bagaimana pelayanan yang telah dilakukan.

2. Memiliki tugas pokok yang diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga perlu diteliti sejauhmana pelaksanaan tugas pokok tersebut.

3. Sudah menerapkan SMM ISO 9001 : 2008, sehingga perlu untuk diteliti bagaimana penerapannya saat ini.

4. PPPPTK menghadapi tuntutan global, sehingga perlu dikaji sejauhmana organisasi memiliki peranan dalam perubahan.


(15)

Penelitian pengaruh penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan strategik terhadap produktivitas organisasi PPPPTK diharapkan dapat memberikan jawaban mengenai penerapan SMM ISO 9001:2008 dan Implementasi perencanaan strategik dan pengaruhnya terhadap produktivitas organisasi di PPPPTK Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga PPPPTK mampu menganalisis langkah-langkah agar produktivitas terus meningkat dengan memberdayakan faktor-faktor daya dukung produktivitas yang ada.

Berdasarkan uraian di atas terdapat fenomena bahwa penerapan sistem manajemen mutu diduga berpengaruh terhadap produktivitas organisasi, demikian pula implementasi perencanaan strategik diduga berpengaruh terhadap produktivitas organisasi. Namun demikian belum jelas benar apakah penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan strategik berpengaruh terhadap produktivitas PPPPTK. Dengan demikian hal ini penting untuk diteliti.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Era Globalisasi menimbulkan persaingan antar organisasi kediklatan khususnya baik di daerah maupun di pusat, menuntut PPPPTK harus terus berupaya meningkatkan kualitas dan produktivitas.

2. Upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya organisasi di PPPPTK belum optimal.

3. Ketercapaian tujuan dari sisi output sering tidak sesuai dengan rencana bahkan jauh dari yang telah direncanakan seperti tidak memenuhi target atau sasaran kediklatan baik dari sisi peserta, program kegiatan maupun anggaran.


(16)

4. Respon lembaga dan karyawan terhadap perubahan masih rendah, sehingga lambat dalam bertindak.

5. Dukungan pimpinan terhadap perkembangan produktivitas organisasi melalui implementasi SMM ISO 9001 : 2008 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari ketidakhadiran pimpinan dan manajemen pada rapat ISO dalam kurun tahun 2010 -2013.

6. Budaya yang terjadi belum menunjukan budaya kualitas yang tercermin dalam standar ISO 9001 : 2008.

7. Peningkatan kualitas SDM yang masih rendah dan belum terlihat adanya inovasi-inovasi dalam program kediklatan.

8. Pelaksanaan ISO 9001 : 2008 masih parsial belum menyentuh semua unit di PPPPTK .

9. Fasilitas yang ada dari segi kualitas bagus namun belum ada standar perawatan dan pengelolaan, sehingga dibiarkan rusak dan jarang difungsikan. 10. Belum terlihat adanya peningkatan kinerja atau ketercapaian tujuan meskipun

Impelementasi ISO 9001:2008 sudah lama dilaksanakan.

11. Proses penyusunan program implementasi perencanaan strategik belum melibatkan semua unsur organisasi.

12. Implementasi program perencanaan strategik tidak sesuai dengan renstra ada.

2. Rumusan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian tentang Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi Perencanaan Strategik terhadap produktivitas organisasi perlu dilakukan, hal ini ditujukan untuk keefektifan dan kevalidan hasil penelitian yang akan diilakukan. Adapun fokus masalah yang akan diteliti adalah bagaimana Implementasi Sistem Manajemen Mutu dan Perencanaan Strategik berpengaruh terhadap produktivitas organisasi sehingga akan mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efesien.


(17)

Pemilihan fokus tersebut didasarkan pada masalah penelitian yang akan dikaji, yakni “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam hal ini SMM ISO 9001:2008 dan Perencanaan Strategik terhadap Produktivitas organisasi” Masalah yang akan diteliti dirumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah gambaran SMM ISO 9001 : 2008 PPPPTK saat ini ?

2. Bagaimanakah gambaran perencanaan strategik PPPPTK saat ini ?

3. Bagaimanakah gambaran produktivitas organisasi pada PPPPTK saat ini ? 4. Seberapa besar pengaruh Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap

Produktivitas organisasi ?

5. Seberapa besar pengaruh Perencanaan Strategik terhadap produktivitas organisasi ?

6. Seberapa besar pengaruh penerapan SMM ISO 9001 : 2008 dan Perencanaan Strategik terhadap Produktivitas Organisaisi ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diarahkan pada pengembangan organisasi di PPPPTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam konteks peningkatan produktivitas organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan informasi yang berguna, oleh sebab itu dilakukan eksplorasi informasi secara sistemik. Adapun secara khusus penelitian ini, mendeskripsikan dan menganalisis tentang :

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Diperolehnya gambaran sistem manajemen mutu PPPPTK saat ini.

2. Diperolehnya gambaran implementasi perencanaan strategik PPPPTK saat ini.


(18)

4. Untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh sistem manajemen mutu terhadap produktivitas PPPPTK Kemendikbud.

5. Untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh implementasi perencanaan strategik terhadap produktivitas PPPPTK Kemendikbud.

6. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi seberapa besar pengaruh penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan strategik terhadap produktivitas PPPPTK Kemendikbud.

2. Manfaat Penelitian

Selaras dengan latar belakang, perumusan dan tujuan penelitian, maka hasil penelitian yang diharapkan adalah suatu pengembangan organisasi kediklatan. Pengembangan tersebut, diharapkan bermakna baik secara teoritis maupun praktis.

a. Secara Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi kepentingan akademik di bidang Administrasi Pendidikan, khususnya kajian manajemen mutu, perencanaan dan pengembangan organisasi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bahan keterbacaan mengenai produktivitas organisasi pendidikan.

3. Dapat dijadikan informasi awal kajian produktivitas organisasi, sehingga dapat dianalisis dari dua pandangan teoritis dan empirik lapangan.

4. Diharapkan diperoleh suatu model dalam pengembangan organisasi pendidikan.

5. Temuan penelitian dapat dijadikan salah satu rujukan bagi peminat untuk melakukan penelitian lanjut berkenaan dengan kajian produktivitas organisasi.


(19)

b. Secara Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan atau bahan pertimbangan dalam implementasi manajemen mutu dan perencanaan strategik pada PPPPTK dalam meningkatkan produktivitas organisasi.

2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan PPPPTK di lingkungan Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengembangkan sistem manajemen mutu dan perencanaan strategik PPPPTK.

D. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, Pendahuluan pada penelitian ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

BAB II Kajian Teori, bab ini berisi kajian pustaka yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III Metode Penelitian, bab ini berisi uraian lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengolahan dan analisis data serta teknik pengumpulan data penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menggambarkan hasil penelitian secara rinci serta pembahasan yang didukung dengan teori sebelumnya. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, bab ini ini menguraikan kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) merupakan unit pelaksana teknis pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). PPPPTK merupakan organisasi yang berperan dalam proses pengembangan sumber daya manusia khususnya pendidik dan tenaga kependidikan. Saat ini PPPPTK di lingkungan Kemendikbud berjumlah 12 PPPPTK dengan bidang kompetensi yang berbeda-beda, yang dijadikan lokasi atau objek dalam penelitian ini. Adapun kedua belas PPPPTK tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Lokasi Penelitian

NO NAMA PPPPTK LOKASI

1 PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Depok

2 PPPPTK Bahasa Jakarta

3 PPPPTK Penjas dan Bimbingan Koseling Bogor 4 PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri Cimahi

5 PPPPTK IPA Bandung

6 PPPPTK TK dan PLB Bandung

7 PPPPTK Pertanian Cianjur

8 PPPPTK Kesenian Yogyakarta

9 PPPPTK Matematika Yogyakarta

10 PPPPTK PKN dan IPS Malang

11 PPPPTK Bidang Bangunan dan Listrik Medan 12 PPPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika Malang

.

1. Tugas dan Fungsi PPPPTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikud) No. 44 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK,


(21)

bahwa PPPPTK mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan PTK dibidangnya.

Sedangkan fungsi PPPPTK adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

c. Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

e. Pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PPPPTK dapat digambarkan dalam bagan berikut :

Gambar 3.1


(22)

Tugas dan fungsi dari masing-masing unit di atas adalah sebagai berikut :

a. Kepala PPPPTK

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, dan mempertanggungjawabkan serta melaporkan kinerja institusi dalam melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam bidangnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala PPPPTK wajib menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja institusi kepada BPSDMPK dan PMP serta menyampaikan hasil fasilitasi peningkatan kompetensi PTK kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota terkait.

b. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan adminstrasi PPPPTK . Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

 Koordinasi pelaksanaan kegiatan PPPPTK .

 Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.  Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan kepegawaian.  Pelaksanaan urusan keuangan

Bagian Umum terdiri atas subbagian sebagai berikut. 1) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan, dan perlengkapan.

2) Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian

Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatalaksanaan, mutasi, pengembangan, dan disiplin pegawai

3) Subbagian Perencanaan dan Penganggaran

Subbagian perencanaan dan penganggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, pembiayaan, perbendaharaan, dan evaluasi pelaksanaan anggaran


(23)

c. Bidang Program dan Informasi

Bidang Program dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pengembangan program, serta pengelolaan informasi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Program dan Informasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

 Penyusunan program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

 Pengembangan model-model peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

 Pengelolaan data dan informasi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

 Evaluasi program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

Bidang Program dan Informasi terdiri dari seksi sebagai berikut. 1) Seksi Program

Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyusunan program dan evaluasi program, serta pengembangan model-model peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

2) Seksi Data dan Informasi

Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi

Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi dan evaluasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.

 Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

 Evaluasi pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.


(24)

Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi terdiri dari seksi: 1) Seksi Penyelenggaraan

Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. 2) Seksi Evaluasi

Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional

1) Koordinator Widyaiswara

Koordinator Widyaiswara ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala PPPPTK untuk melaksanakan tugas koordinasi kegiatan kewidyaiswaraan dan menyampaikan laporan kinerja widyaiswara kepada pimpinan institusi.

2) Widyaiswara

Berdasarkan Permenpan No 14 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya, tugas pokok widyaiswara adalah mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada unit pendidikan dan pelatihan instansi masing-masing.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Arikunto (2006:130) menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus. Subyek penelitian adalah tempat variabel melekat. Variabel penelitian adalah objek penelitian. Sementara itu Sukardi (2010:53) menyatakan “populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”. Di pihak lain, Sisworo dalam Mardalis (2009:54) mendefenisikan ‘populasi sebagai sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti’. Dalam penelitian ini


(25)

yang menjadi populasi adalah pejabat eselon III dan IV serta pejabat yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian seperti koordinator widyaiswara dan pejabat ISO 9001:2008 yang ada di lingkungan PPPPTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Mardalis (2009:55) menyatakan sampel adalah “contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian”. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yang dapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan terhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik purposive

sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan. Purposive sampling ialah “teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu”(Sugiyono, 2009). Oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah pembuat keputusan yang berhubungan dengan substansi penelitian pada masing-masing PPPPTK di Indonesia, yakni: Kepala Bidang Program dan Informasi, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Kasubbag Kepegawaian, Ketua WMM, Koordinator Widyaiswara, Kepala Seksi Evaluasi, Koordinator ISO.

Berdasarkan populasi di atas, diketahui jumlah sampel sebanyak 84 orang seperti terlihat pada tabel 3.2 berikut.


(26)

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

NO PPPPTK SAMPEL SUMBER DATA

1 PPPPTK Bisnis dan Pariwisata 7 Kepala Bidang Program dan Informasi, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Kasubbag Kepegawaian,

Ketua WMM,

Koordinator

Widyaiswara, Kepala

Seksi Evaluasi,

Koordinator ISO.

2 PPPPTK Bahasa 7

3 PPPPTK Penjas dan Bimbingan Koseling

7

4 PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri

7

5 PPPPTK IPA 7

6 PPPPTK TK dan PLB 7

7 PPPPTK Pertanian 7

8 PPPPTK Kesenian 7

9 PPPPTK Matematika 7

10 PPPPTK PKN dan IPS 7

11 PPPPTK Bidang Bangunan dan Listrik

7

12 PPPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika

7

TOTAL 84

C. Desain dan Tahapan Penelitian 1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dilandasi oleh ruang lingkup penelitian seperti telah diungkapkan pada bab 1. Produktivitas organisasi dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting sehingga perlu menjadi perhatian dari para pembuat kebijakan di PPPPTK. Kajian penelitian ini difokuskan pada penerapan sistem manajemen mutu dalam hal ini SMM ISO 9001:2008 dan implementasi perencanaan strategik lembaga yang sedang berjalan, serta bagaimana pengaruhnya terhadap produktivitas organisasi. Selanjutnya, desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(27)

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Ket :

X1 : Sistem Manajemen Mutu

X2 : Implementasi Perencanaan Strategik. Y : Produktivitas Organisasi

Berdasarkan gambar di atas, ada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu: (1) penerapan sistem manajemen mutu (variable X1); (2) Implementasi

Perencanaan Strategik (variable X2) dan ; (3) produktivitas organisasi (variable Y).

2. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan dari mulai merumuskan masalah sampai menarik kesimpulan data hasil penelitian. Tahapan penelitian merupakan panduan bagi peneliti agar penelitian berjalan sesuai dengan alur yang telah dibuat, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tahapan penelitian perlu digambarkan dengan jelas dan sistematis, sehingga peneliti mampu mengontrol apa yang telah dan akan dilakukan selanjutnya berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini tahapan penelitian digambarkan sebagai berikut :

rx1y

rx2y

Rx1x2y

Y


(28)

Gambar 3.3 Tahapan Penelitian

D. Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan, maka penelitian yang sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode ini harus sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang diselidiki. dalam penelitian, karena hal itu akan berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian.

Rumusan masalah dengan tujuan penelitian

Studi Pustaka

Pengembangan Model Penelitian

Identifikasi Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Rumusan Hipotesis Penelitian

Instrumen Penelitian

Uji coba Instrumen Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan data

Pengolahan data dan Analisis Data

Kesimpulan dan Rekomendasi

Ya Tidak


(29)

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. “Cara ilmiah berarti kegiatan itu

dilandasi oleh metode keilmuan” (Sugiyono, 2009). Metode ilmiah ini merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang kohern dan logis sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran.

Metode survey merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam penelitian ini. Dalam survey, informasi dikumpulkan dari responden salah satunya menggunakan kuesioner. Singarimbun (1987:2) yang dikutip Rosadi (2007) mengungkapkan:

Umumnya pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi, berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan cara yang ilmiah, diharapkan data yang didapatkan adalah data yang objektif, valid dan reliabel. Objektif berarti semua akan memberikan penafsiran yang sama, valid berarti adanya ketepatan antara data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek yang sesungguhnya, dan reliabel berarti adanya ketepatan/ keajegan/ konsisten data yang didapat dari waktu ke waktu.

Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan strategik terhadap produktivitas organisasi. Hal ini dicapai melalui tahapan-tahapan sesuai dengan kemampuan dan kemungkinan yang dapat dilaksanakan penulis, seperti eksplorasi konsep teoretis dijadikan landasan berpikir, eksplorasi informasi empiris di lapangan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif

Sedangkan tipe penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Pemilihan tipe penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai status gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk mengidentifikasi dan klarifikasi berbagai informasi berkenaan dengan masalah produktivitas organisasi PPPPTK, sistem manajemen mutu, dan perencanaan strategik serta aspek-aspek yang terkait dengan permasalahannya.


(30)

Surachmad (19994:140), yang dikutip Rosadi (2007) mengemukakan bahwa

‘metode deskriptif analitik adalah metode untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisis data yang didapat. Metode ini menekankan pada studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung’.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009: 60).

Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independent dan satu variabel dependent. Untuk setiap variabel penelitian memiliki beberapa dimensi yang didasari oleh konsep dan teoritik, hasil penelitian sebelumnya serta pemikiran-pemikiran dari peneliti yang kemudian diuji kembali dalam penelitian ini.Variabel-variabel yang dimaksud, yakni:

X1: Sistem Manajemen Mutu, merupakan sekumpulan proses terdokumentasi dan

praktik-praktik standar untuk sistem manajemen yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap persyaratan tertentu. Dalam penelitian ini sistem manajemen mutu yang menjadi variabel penelitian dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 (SMM ISO 9001:2008). Dalam penelitian ini ada delapan dimensi yang akan diteliti yang brsumber dari prinsip SMM ISO 9001:2008 yaitu customer focus, leadership, involvement of people,

process approach, continual improvement, sistem approach, factual approach, mutual beneficial suplier relationship.

X2: Implementasi perencanaan strategik, merupakan proses berbagai strategi dari kebijakan berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Adapun dimensi dalam penelitian ini mengacu pada definisi di atas yaitu program, anggaran dan prosedur.

Y : Produktivitas Organisasi. merupakan proses perencanaan, pengembangan dan pemberdayaan input organisasi meliputi seluruh sumberdaya yang ada melalui strategi atau langkah-langkah yang inovatif untuk menghasilkan input yang lebih


(31)

baik dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini dimensi yang diteliti dipandang dari sisi input dan output. Input dalam penelitian ini dilihat dari sisi optimalisasi pemberdayaan SDM, kurikulum, sarana prasarana serta optimalisasi pemanfaatan anggaran. Sedangkan output dilihat dari sisi ketercapaian target peserta, keterserapan anggaran, ketercapaian layanan diklat, ketercapaian sikap dan keterampilan peserta diklat, serta ketercapaian pemanfaatan sarana dan prasarana.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori berkaitan dengan faktor-faktor yang mendukung penerapan sistem manajemen mutu dan implementasi perencanaan strategik terhadap produktivitas organisasi PPPPTK Kemendikbud dapat dikemukakan sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator No

item 1 Implementasi

Sistem Manajemen Mutu (X1)

Customer Focus Semua aktifitas perencanaan dan

implementasi sistem manajemen mutu semata-mata untuk

memuaskan customer.

1-3

Leadership Adanya komitmen pimpinan organisasi dalam proses penerapan sistem manajemen mutu lembaga

4-6

Involvement of people

Semua element dalam organisasi terlibat dan konsern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing

7-9

Process Approach Aktifitas implementasi dari

sistem-sistem yang ada selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi.

10-12

Continual Improvement

Organisasi selalu melakukan

perbaikan secara berkelanjutan 13-15

Sistem Approach Implementasi sistem manajemen


(32)

pada cara pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi.

Factual Approach Setiap keputusan dalam

implementasi sistem selalu didasarkan pada

fakta dan data

20-21

Mutual Beneficial Suplier

Realtionship

Terjadi pola hubungan saling

menguntungkan 22-24

2 Implementasi Perencanaan Strategik (X2)

Program Program dibuat dengan tujuan agar strategi yang telah dibuat dapat diimplementasikan dalam

suatu “tindakan” (action-oriented).

25-27

Anggaran Adanya kesesuaian setiap program yang dinyatakan secara rinci dalam biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk

merencanakan dan mengendalikan.

28-32

Prosedur Adanya SOP yang berisi rincian

beragam kegiatan yang

diperlukan dalam menyelesaikan sebuah program organisasi.

33-35

3 Produktivitas Organisasi (Y)

Input SDM 36-44

Kurikulum

45-48 Sarana dan prasarana

49-50 Anggaran

50-53 4 Produktivitas

Organisasi (Y

Out Put Ketercapaian Peserta Diklat, Sarana prasarana dan kelulusan

54-56 Ketercapaian layanan diklat yang

berorientasi kepuasan pelanggan

57-60 Ketercapaian realisasi anggaran 61-62 Ketercapaian Sikap dan Keterampilan Peserta diklat


(33)

Sebelum digunakan, instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada bagian lampiran.

G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara atau proses yang benar. Data yang diperlukan sudah tentu merupakan data yang berhubungan dengan penerapan sistem manajemen mutu, implementasi perencanaan strategik serta produktivitas organisasi di PPPPTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada pun teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi:

a) Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang menjadi subjek penelitian.

b) Studi Dokumenter adalah studi yang dilakukan untuk mencari dan memperoleh hal-hal atau informasi yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. c) Studi Literatur adalah studi atau teknik pengumpulan data dengan cara

memperoleh atau mengumpulkan data dari buku-buku, laporan, majalah, dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dikaji.

2. Teknik Pengolahan Data

Dengan berpegang pada konsep analisis data kuantitatif, data yang dikumpulkan akan diolah dengan mengikuti tahapan. Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden yang dituangkan dalam angket;

b. Pemberian skor, yaitu memberi skor kepada setiap jawaban dari responden untuk setiap responden;


(34)

c. Penyeleksian Data

Penyeleksian dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul sebelumnya dengan cara mengecek semua data yang ada. Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan, kesempurnaan dan kejelasan data.

d. Mengkode Data

Sebelum masuk pada perhitungan dengan menggunakan rumus–rumus, terlebih dahulu data dari lapangan yang masih berupa data mentah diberi kode atau skor. Pemberian kode atau skor pada jawaban yang diperoleh dengan simbol berupa angka berdasarkan skala likert kategori lima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kategori Skor Variabel Penerapan Sistem Manajemen Mutu

No. Pernyataan Skor

1. 2. 3. 4. 5. Sangat Setuju/Sesuai Setuju/sesuai Ragu-ragu Kurang Setuju/sesuai Tidak setuju/sesuai 5 4 3 2 1 Tabel 3.5

Kategori Skor Variabel Implementasi Perencanaan Strategik

No. Pernyataan Skor

1. 2. 3. 4. 5. Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah 5 4 3 2 1 Tabel 3.6

Kategori Skor Variabel Implementasi Perencanaan Strategik

No. Pernyataan Skor

1. 2. 3. 4. 5. Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah 5 4 3 2 1


(35)

e. Pentabulasian Data

Mengubah data mentah menjadi data yang bermakna atau dari data ordinal menjadi data interval melalui teknik method of successive (MSI).

f. Analisis Data, Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi yang dilanjutkan dengan regresi linier ganda dua prediktor. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh veriabel independen terhadap variabel dependen.

g. Pengujian Hipotesis, Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

h. Penafsiran hasil analisis data dan pengujian hipotesis, yaitu menafsirkan data yang telah diolah, dianalisis dan disajikan, kemudian dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan;

i. Penarikan kesimpulan, yaitu menyimpulkan hasil penelitian kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori pengalaman empirik; dan j. Pembuatan rekomendasi hasil penelitian, yaitu upaya untuk membuat suatu

saran dan kritik terhadap objek penelitian dan penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan hasil temuan penelitian.

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, Arikunto dalam Riduwan (2007:109) menjelaskan: “bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur.” Alat ukur yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu di cari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

1) Menghitung koefisien korelasi product moment/ r hitung (rxy), dengan menggunakan rumus seperti berikut:


(36)

 



 

2 2

2 2

XY

Y) ( Y N X) ( X N

Y) X)( ( XY N r

Keterangan:

rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Item soal yang dicari validitasnya

Y = Skor total yang diperoleh sampel

2) Proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

 Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka butir soal valid  Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka butir soal tidak valid Menurut Masrun dalam Sugiyono (2008 : 188-189) menyatakan bahwa Item yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

2. Uji Reliabilitas

Untuk dapat memenuhi instrumen penelitian yang sifatnya selalu dapat dipercaya (reliable), maka digunakan uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya instrument penelitian reliable bila diujikan pada kelompok yang sama, walaupun dalam waktu yang berbeda hasilnya akan sama. Suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik ( Suharsimi Arikunto, 2001:141).

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian derajat konsistensi (keajegan) instrumen pengumpul data.Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketetapan setiap item yang digunakan.

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha ( ) melalui tahapan sebagai berikut.

Pertama, menghitung nilai reliabilitas atau r hitung (r11) dengan menggunakan rumus berikut.


(37)

N N X X

 2 2 2

2

11 1 2

1 i t n r n             

Keterangan : 11

r = Reliabilitas tes yang dicari

2

i

 Jumlah varians skor tiap-tiap item 2

t

 = Varians total n = banyaknya soal

Kedua, mencari varians semua item menggunakan rumus berikut.

(Arikunto, 2006:109)

Keterangan :

X

= Jumlah Skor 2

X

= jumlah kuadrat skor N = banyaknya sampel

Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (2005:149) yang disajikan pada tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 - 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tingi

I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan terutama untuk menggunakan teknik analisis dengan statistik parametrik. Untuk uji korelasi dengan statistik parametrik


(38)

(Pearson Product Moment), mensyaratkan bahwa data berdistribusi normal. Selain itu, untuk uji regresi, ada juga prasyarat bahwa antara variabel yang diregresikan harus homogen (memiliki varian yang sama). Sehingga, untuk uji persyaratan analisis, setidaknya ada dua jenis persyaratan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Selain itu, bila data berdistribusi normal dan homogen, maka data penelitian harus diubah ke dalam bentuk data interval. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Edward (1976:123) yang dikutip Nurjaman (2008:120) sebagai berikut:

Untuk dapat digunakan analisis korelasi dan regresi, skala pengukuran variabel sekurang-kurangnya harus data dalam bentuk interval, oleh karena itu untuk memperoleh tingkat pengukuran data ordinal ke tingkat pengukuran data interval akan dilakukan pengubahan dari tingkat pengukuran data ordinal ke tingkat pengukuran interval dengan Methods of

Successive Interval.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dan homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Program SPSS for Window. Namun demikian, berikut ditunjukkan cara pengujian normalitas distribusi dan uji homogenitas secara manual.

a. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data secara manual di antaranya dapat menggunakan metoda Barlet. Secara sistematis langkah-langkah metode ini dijelaskan sebagai berikut.

Langkah 1: masukan angka-angka statistik pada tabel perhitungan. langkah 2. menghitung varians gabungan dengan rumus :

3 2 1

3 3 2 2 1

1 ) ( ) ( )

(

n n n

S n S n S n S

 

 

 

langkah 3. menghitung log S

langkah 4. menghitung nilai B = ( log S) x  (n-1) langkah 5. menghitung nilai X2 hitung dengan rumus : X2 hitung = lon 10x(B- (dk) log S


(39)

jika X2 hitung X2 tabel berarti tidak homogen jika X2 hitung ≤ X2 tabel berarti Homogen

b. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui distribusi data hasil penelitian yang telah diperoleh dan diklasifikasikan. Langkah-langkah pengujian normalitas salah satu caranya dapat menggunakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1: mencari skore terbesar dan terkecil Langkah 2: Mencari rentangan = R

Langkah 3: Mencari banyak kelas BK 13,3logn

Langkah 4: Mencari nilai panjang kelas

BK R p

Langkah 5: Membuat daftar distribusi frekwensi Langkah 6: Mencari

n fixi

x

Langkah 7: Mencari simpangan baku (standar deviasi)

1

2 2

 

n n

fxi fxi

n s

Langkah 8: Membuat daftar distribusi yang diharapkan 1) Menentukan batas kelas

2) Mencari nilai Z skore dengan rumus

s x Bataskelas

Zi  

3) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga dan seterusnya.

5) Mencari frekwensi harapan (fe)

Langkah 9: Mencari chi kuadrat hitung (

χ

2 hitung) 

fe fe

f 2

2 0

Langkah 10: Membandingkan

χ

2hitung dan

χ

2tabel

χ

2tabel,

α

=0,05, dk = k-1

jika

χ

2hitung 

χ

2tabel artinya distribusi Tidak Normal jika

χ

2hitung ≤

χ

2tabel artinya distribusi data Normal

k i = 1


(40)

c. Mengubah Data Ordinal ke Data Interval

Bila setelah pengujian normalitas diketahui bahwa data variabel penelitian berdistribusi normal. Juga hasil uji homogenitas menunjukkan pasangan data variabel penelitian menunjukkan homogen, maka untuk menganalisis korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment diperlukan data dalam skala interval. Sehingga data penelitian yang masih dalam tingkat data ordinal harus diubah ke dalam bentuk data interval. Adapun langkah-langkah secara manualnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1. Mencari Rintangan

Langkah 2. Mencari Banyak Kelas (BK) dengan rumus BK = 1+3,3 log n Langkah 3. Mencari panjang kelas

BK R p

Langkah 4. Menyusun daftar Distribusi Frekuensi Langkah 5. Mencari

n fx

X

i

Langkah 6. Mencari simpangan baku

1

2 2

 

n n

fx fx

n

s i i

Langkah 7. Mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus

s X X

T i

i

 

50 10

d. Analisis Regresi

Semua variabel data yang diperlukan dalam penelitian ini diukur dalam skala interval, sehingga variabel yang berskala ordinal diubah menjadi skala interval dengan mengunakan Method of Succesive Interval (MSI). Langkah kerja

Methods of Succesive (MSI) adalah sebagai berikut:

1. Perhatikan tiap butir pertanyaan dalam kuesioner (angket).

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut Frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P)

4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.


(41)

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.

7. Hitung SV (Scale Value), dengan rumus sebagai berikut:

bawah batas bawah Daerah -atas batas bawah Daerah atas batas Kepadatan -bawah batas Kepadatan Scale 

Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + K

Dimana nilai K 1 SVmin

Setelah data ditransformasi dari skala ordinal ke interval, maka hipotesis dapat langsung diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan dilanjutkan dengan analisis regresi.

Korelasi (r) dalam regresi linier dapat digunakan untuk menghitung kontribusi X terhadap Y melalui statistik koefisien korelasi.



   2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N xy r

(Sugiyono, 2005: 213) Untuk menguji apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan (dapat digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r

tabel, dengan taraf kesalahan α = 0.05 (taraf kepercayaan 95%). Jika r hitung

lebih besar dari harga r tabel maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan Y. Sebaliknya, jika r hitung kebih kecil dari r tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecilnya, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 3.8 sebagai berikut.


(42)

Tabel 3.8.

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingakat Hubungan 0.0 – 0.199

0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000

Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat (Sumber: Sugiyono, 2005: 216)

Setelah mengetahui nilai korelasi antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, selanjutnya dilakukan pengujian korelasi ganda (multiple correlation). Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen, sehingga korelasi ganda untuk dua variabel independen dan satu dependen dapat dicari dengan rumus berikut.

2 x x x x yx yx 2 yx 2 yx y.x 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 r 1 r r r 2 r r R     x

(Sugiyono, 2005: 218) Dimana: 2 1 x x 2 yx 1 yx 2 1 x y..x X dengan X antara M oment Product Korelasi r Y dengan X antara M oment Product Korelasi r Y dengan X antara M oment Product Korelasi r Y el variab dengan sama -bersama secara X dengan X variabel antara Korelasi R 2 1 2 1 2 1    

Nilai R2 yang berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1) dimana semakin mendekati 1, maka semakin dekat atau erat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat atau dapat dikatakan model persamaan yang digunakan dalam penelitian adalah baik. Demikian pula sebaliknya.

Setelah melakukan analisis korelasi antara variabel dependen dengan variabel independen, maka selanjutnya dilakukan analisis regresi. Analisis regresi


(43)

digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksi melalui variabel independen atau prediktor. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen.

Analisis regresi yang digunakan adalah analisis Regresi Ganda Dua prediktor. Analisis ini digunakan oleh peneliti dengan maksud untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) varibel dependen (kriterium), bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:

2 2 1

1X b X

b a

Y   

(Sugiyono, 2005: 250) Dimana:

Y : produktivitas organisasi pada PPPPTK a : konstanta regresi

b1 : koefisien regresi X1 b2 : koefisien regresi X2

X1 : penerapan sistem manajemen mutu X2 : implementasi perencanaan strategik

Koefisien regresi ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

         2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 X b X b X a Y X X X b X b X a Y X X b X b an Y

(Sugiyono, 2005: 252) Dari persamaan di atas dapat diturunkan matrix kofaktor sebagai berikut:

                                  

Y X Y X Y b b a X X X X X X X X X X n 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1


(44)

 

 

 

 

11 11 12 12 13 13

T 1 --1 K a K a K a A det A det K A Adj A det 1 A H A B       

K : matrix kofaktor KT : transpos K

Setelah diketahui persamaan regresinya, selanjutnya dilakukan uji parsial dengan menggunakan rumus:

         Y X b Y X b Y a Y ei k -n ei S d S S S S S b t ; S b t 2 2 1 1 2 i 2 2 2 e 22 2 e 2 b 2 b b b 2 b b 1 b 1 1 1 2 2 1 1

(J. Supranto, 2006: 286) e. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka dilakukan uji F dan uji t. Selanjutnya pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan mencari terlebih dahulu nilai statistik dan nilai tabel melalui:

1) Uji F Statistik

Uji F statistik dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan secara keseluruhan atau simultan antara variabel X dan Variabel Y. Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan dapat dihitung melalui rumus:

 

1 R

n-k

1 -k R F 2 2 statistik   Dimana:

R2 = koefisien korelasi ganda k = banyaknya variabel n = Jumlah responden


(45)

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima H0 jika Fstatistik < F(α) (k/n-k) dan menolak H0 jika Fstatistik > F(α) (k/n-k) pada taraf kesalahan 5%, atau derajat kepercayaan 95%.

2) Uji t statistik

Uji t statistik dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan secara parsial antara variabel X dengan variabel Y. Untuk mencari uji t dapat digunakan rumus sebagai berikut:

k k Se

b t 

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima H0 jika t hitung < t tabel dan menolak H0 jika t hitung > t tabel. Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% pada derajat kepercayaan 95%.

Adapun hipotesisnya:

H0 : ρ = 0 artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Ha : ρ ≠ 0 artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3) Uji Koefesien Determinasi

Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya prosentasi kontribusi variabel independen (X1, X2,) terhadap variabel dependen (Y). Untuk mengujinya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Hadi, (2005: 188)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi yang dicari. r2 = Koefisien korelasi

% 100 2

r KD


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Aas Hasanah. (2008). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan

Menggunakan Media Gambar Computer pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Tidak Diterbitkan

Allison, M. dan Kaye, J. (2005). Strategic Planning for Non Profit Organizations:

A Practical Guide and Workbook. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka Cipta.

Aryani, Frieda Putri (2007) Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001: 2008 Terhadap Peningkatan Produktivitas. Undergraduate

thesis, Diponegoro University: tidak diterbitkan.

Bryson, J. M. (2004). Strategic Planning for Public and Non Profit

Organizations: A Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievement (Third Edition). San Francisco: Jossey-Bass Publishing Co.

Berman, Evan M. (2006). Performance and Prodctivity in Public and Non Profit

organization Second Edition. New York : ME Sharpe

Cooke, Jamie Lynn. (2010) Agile Productivity Unleashed :Proven approaches for

achieving real productivity gains in any organization. United Kingdom. It

Governance Publishing

Courtney, R. (2002). Strategic Management for Voluntary non Profit

Organizations. London: Routledge Dale, B.G. 2003. Developing,

Introducing and Sustaining TQM. (http://www.blackwellpubli-shing.com,diakses 17 Juni 2104).

Djellal, Faridah and Gallouj, Faris. (2008) Measuring an Improving Productivity

in Service : Issues,strategies and challenge. Northampton Edward Elgar

Publishing

Edowsomwan, Jhonson Aimie (2005) Productivity and Quality Management.

Seventh Edition. Newyork : CRC Press.

Gasperez Vincent, (2005). Manajemen Produktivitas Total: Strategi Peningkatan

Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: Gramedia.

Gaspersz, V. 2006. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

H.A. Syehabudin. (2010). Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah dan Motivasi Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja.Tesis Administrasi Pendidikan UPI : tidak

diterbitkan

Hadis dan Nurhayati. (2012). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta.


(1)

Cucu Jajat Sudrajat, 2014

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PPPPTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

 

 

 

 

11 11 12 12 13 13 T 1 --1 K a K a K a A det A det K A Adj A det 1 A H A B       

K : matrix kofaktor KT : transpos K

Setelah diketahui persamaan regresinya, selanjutnya dilakukan uji parsial dengan menggunakan rumus:

         Y X b Y X b Y a Y ei k -n ei S d S S S S S b t ; S b t 2 2 1 1 2 i 2 2 2 e 22 2 e 2 b 2 b b b 2 b b 1 b 1 1 1 2 2 1 1

(J. Supranto, 2006: 286)

e. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka dilakukan uji F dan uji t. Selanjutnya pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan mencari terlebih dahulu nilai statistik dan nilai tabel melalui:

1) Uji F Statistik

Uji F statistik dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan secara keseluruhan atau simultan antara variabel X dan Variabel Y. Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan dapat dihitung melalui rumus:

 

1 R

n-k

1 -k R F 2 2 statistik   Dimana:

R2 = koefisien korelasi ganda k = banyaknya variabel n = Jumlah responden


(2)

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima H0 jika Fstatistik < F(α) (k/n-k) dan menolak H0 jika Fstatistik > F(α) (k/n-k) pada taraf kesalahan 5%, atau derajat kepercayaan 95%.

2) Uji t statistik

Uji t statistik dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan secara parsial antara variabel X dengan variabel Y. Untuk mencari uji t dapat digunakan rumus sebagai berikut:

k k

Se b t 

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima H0 jika t hitung < t tabel dan menolak H0 jika t hitung > t tabel. Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% pada derajat kepercayaan 95%.

Adapun hipotesisnya:

H0 : ρ = 0 artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Ha : ρ ≠ 0 artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3) Uji Koefesien Determinasi

Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya prosentasi kontribusi variabel independen (X1, X2,) terhadap variabel dependen (Y). Untuk mengujinya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Hadi, (2005: 188)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi yang dicari. r2 = Koefisien korelasi

% 100

2r KD


(3)

Cucu Jajat Sudrajat, 2014

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PPPPTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aas Hasanah. (2008). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan

Menggunakan Media Gambar Computer pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Tidak Diterbitkan

Allison, M. dan Kaye, J. (2005). Strategic Planning for Non Profit Organizations:

A Practical Guide and Workbook. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka Cipta.

Aryani, Frieda Putri (2007) Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001: 2008 Terhadap Peningkatan Produktivitas. Undergraduate

thesis, Diponegoro University: tidak diterbitkan.

Bryson, J. M. (2004). Strategic Planning for Public and Non Profit

Organizations: A Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievement (Third Edition). San Francisco: Jossey-Bass Publishing Co.

Berman, Evan M. (2006). Performance and Prodctivity in Public and Non Profit

organization Second Edition. New York : ME Sharpe

Cooke, Jamie Lynn. (2010) Agile Productivity Unleashed :Proven approaches for

achieving real productivity gains in any organization. United Kingdom. It

Governance Publishing

Courtney, R. (2002). Strategic Management for Voluntary non Profit

Organizations. London: Routledge Dale, B.G. 2003. Developing,

Introducing and Sustaining TQM. (http://www.blackwellpubli-shing.com,diakses 17 Juni 2104).

Djellal, Faridah and Gallouj, Faris. (2008) Measuring an Improving Productivity

in Service : Issues,strategies and challenge. Northampton Edward Elgar

Publishing

Edowsomwan, Jhonson Aimie (2005) Productivity and Quality Management.

Seventh Edition. Newyork : CRC Press.

Gasperez Vincent, (2005). Manajemen Produktivitas Total: Strategi Peningkatan

Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: Gramedia.

Gaspersz, V. 2006. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

H.A. Syehabudin. (2010). Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah dan Motivasi Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja.Tesis Administrasi Pendidikan UPI : tidak

diterbitkan

Hadis dan Nurhayati. (2012). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta.


(4)

Hafid, Mohammad. (2014). Upaya Meningkatkan Kualitas Kinerja Melalui

Manajemen Kinerja yang Berorientasi pada Output. Artikel

Tersedia :

http://asm.ariyanti.ac.id (17 Juni 2014)

Hasibuan, Malayu. SP. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Yogyakarta : Gadjah Mada Pers Herjanto, E. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo

Hoyle, David (2013). ISO 9000, Quality System Handbook. Using the standards

as a framework for business Improvement. Sixth Edition. Burlington:

Elsevier.

Hunger David, J. dan Wheelen, Thomas L. (2005). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.

Husaini, Usman. (2009). Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Indraswari. (2007). Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu ISO

9001:2000 Terhadap Produktivitas Kaja Karyawan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor : tidak diterbitkan

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 tahun 2003 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Kim-Son Ng.(2012) Quality Management and Practice. Croatia :Intechopen.com Kim, W. Chan, & Renee Mauborgne. (2006). Blue Ocean Strategy. Cetakan ke-V.

Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta

Kujala, J. & Ullrank, P. 2004. Total Quality Management as a Cultural

Phenomenon. (hhtp:// www.asq.org, diakses 10 Oktober 2005).

Lembaga Adminstrasi Negara, 2005, Desain Pelayanan Publik, Jakarta

Makmun, Tb. Abin S. dan Sa’ud, U.S. (2005). Perencanaan Pendidikan.

Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Marian Scott et al. (2013) Efficiency and Productivity Growth. United Kingdom : A John Wiley & Sons, Ltd., Publication

Mulyana, Deddy. (2009). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nanda, Vivek. (2005) Quality Management System Handbook for Product Development Companies. Florida : CRC Press.


(5)

Cucu Jajat Sudrajat, 2014

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PPPPTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Parantapa Management Consulting, (2008) Standard Interantional ISO

9001:2008. Edisi keempat : Jakarta

Permendikbud No. 44 Tahun 2013. Sistem Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK

Kemendikbud.

Purnama.Jaka (2012). Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Dalam

Organisasi Pelayanan Publik. LAN RI

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan

Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan

Rosadi Ruslan, (2005), Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Ruki, Ahmad S. (2005) SDM Berkualitas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Sallis, Edward (2005). Total Quality Management in Education Third Edition.

London : Stylus Publishing Inc.

Sa’ud, Udin S-Makmun Abin S. (2007). Perencanaan Pendidikan Suatu

Pendekatan Komprehensif. Bandung : Rosdakarya

Sa’ud, Udin S. (2004). Manajemen Mutu Terpadu. Hand out Seminar Sehari Pengembangan Madrasah dan Pontren Serang Banten.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : PT Mandar Maju.

Siagian, Sondang P (2007). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka Cipta.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta, Bumi Aksara

Soewarso. 2005. Total Quality Management. Yogyakarta: ANDI

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode penelitian administrasi. CV Alfabeta. Bandung Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisni’s, Adi.2009. Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial,

Tersedia:

http://sirtus.multiply.com/journal/item/6/

Syafrudin (2013). Produktivitas Organisasi Pendidikan. Artikel pada Poltekes Kemenkes .Jakarta.

Teresia, et.al (2012) Improving Measusrement of Productivity in Higher

Education. Washington : The National Academiies Press

Thoha, Miftah. (2008). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.


(6)

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengantar Pengelolaan

Pendidikan. Jurusan Administrasi Pendidikan, FIP, Universitas Pendidikan

Indonesia

Tom, H. B. (2008). Thinking strategically first makes strategic planning work.

Retrieved May 29, 2014, from

http://humanresources.about.com/od/strategicplanning1/a/thinking_plan.htm Tomlingson, Paul D. (2010). Equipment Management “Key to Equipment

Reliableand Prroductivity in Mining. Second EditionLittleton : Electronic

Published

Tim auditor PPPPTK Bispar (2010). Pedoman SMM ISO 9001: 2008. Depok : PPPPTK Bsipar

Winardi. (2005) Pemikiran Sistemik Dalam Bidang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.

---. (2013). Kumpulan Materi Seri Perencanaan Pendidikan. Bandung. PPS. UPI.

... (2011) Pedoman Impelemntasi Program dan Anggaran: Yoykarta : LPMP DIY