TINGKAT PENGETAHUAN GURU DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DI SMK TUNAS BANGSA KECAMATAN Tingkat Pengetahuan Guru dalam Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi di SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
TINGKAT PENGETAHUAN GURU DALAM KESIAPSIAGAAN
BENCANA GEMPABUMI DI SMK TUNAS BANGSA KECAMATAN
TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1
Pendidikan Geografi
Disusun oleh :
NANANG SETYAWAN
A610100066
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN GURU DALAM KESIAPSIAGAAN
BENCANA GEMPABUMI DI SMK TUNAS BANGSA KECAMATAN
TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO
Nanang Setyawan, A610100066, Jurusan Pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014.
Kecamatan Tawangsari merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
Kabupaten Sukoharjo, yang merasakan dampak dari gempabumi Yogyakarta
tahun 2006 lalu, gempabumi tersebut tidak menelan korban maupun kerusakan
yang serius di Kecamatan Tawangsari, akan tetapi harus ada pemahaman akan
kesiapsiagaan bencana gempabumi, hal ini dilakukan karena tidak menutup
kemungkinan bencana gempabumi akan terasa dan melanda lagi. Penelitian ini
dilakukan di sekolah SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari bertujuaan
untuk mengetahui, (1) pengetahuan guru tentang kesiapsiagaan bencana
gempabumi, dan (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam bencana gempabumi.
Populasi penelian ini adalah seluruh guru SMK Tunas Bangsa Kecamatan
Tawangsari yang berjumlah 45 guru, dan sampling yang diambilsemua guru SMK
Tunas Bangsa. Teknik sampling yang digunakan padapenelitian ini adalah
sampling jenuh, dengan teknik pengumpulan data mengunakan angket, observasi
dan dokumentasi yang berupa foto, persyaratan uji analisis dilakukan dengan uji
faliditas dan uji reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan
guru tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi dikategorikan baik, hal tersebut
didasarkan pada hasil analsis data yang menunjukkan pengetahuan guru
memperoleh persentase 73,21%, dan (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam
bencana gempabumi dikategorikan baik, hal tersebut didasarkan pada hasil
analisis data yang menunjukkan tingkat kesiapsiagaan guru memperoleh
persentase 61,5%.
Kata kunci :Pengetahuan guru SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari
tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi.
Gempabumi merupakan suatu gejala
A. PENDAHULUAN
secara
alam atau fisik yang ditandai dengan
geografis terletak di 6°LU - 11°LS dan
getaran atau berguncangnya bumi, ketika
95°BT
zona
gempabumi terjaditimbullah goncangan
pertemuan empat lempeng tektonik aktif
yang diakibatkan oleh pelepasan energi
dunia, yaitu: Lempeng Eurasia, Lempeng
yang
Indo-Australia, Lempeng Filipina dan
getaran
Lempeng
Samudra.
Lempeng
Indo-
lempeng ( Krisna. S. Pribadi, 2008).
Australia
bergerak
ke
utara
mendekati
Lempeng Eurasia dengan
Kepulauan
-
Indonesia
141°BT
merupakan
arah
disebut
tersebut
Kejadian
semakin
hiposentrum,
akibat
bencana
meningkat
dimana
pergeseran
di
Indonesia
setiap
tahunnya,
kecepatan 7,0 cm/th, sedangkan Lempeng
berdasarkan data dari BAKORNAS PB
Pasifik dan Lempeng Filipina di bagian
menyebutkan antara tahun 2003-2005
timur bergerak ke barat dan menumpu di
telah terjadi 1.429 bencana dimana yang
bawah
Asia
sering terjadi yaitu banjir (34,1%) tanah
Tenggara sebagai bagian dari Lempeng
longsor (16%), dan bencana geologi
Eurasia dengan kecapatan gerakan 10
seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi
cm/th.
gunung (6,4%)
pinggiran
Lempeng
atau
Pulau Jawa menurut Tim Revisi Peta
rangkaian peristiwa yang mengancam
Gempa Indonesia (2010) memiliki enam
dan
dan
patahan besar yaitu; Patahan Sunda,
yang
Patahan Cimandiri, Patahan Lembang,
Bencana
adalah
mengganggu
penghidupan
peristiwa
kehidupan
masyarakat
disebabkan baik oleh faktor non-alam
Patahan
maupun
sehingga
Patahan Opak.
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
Kabupaten
factor
manusia
Lasem,
Patahan
Sukoharjo
Pati,
dan
Secara
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
geografis terletak di 110.57OBT - 110
harta benda, maupun dampak psikologis
42OBT dan 7 32OLS - 7 49O32.00OLS
(Krisna. S Pribadi, 2008).
dengan luas 46,666 km2, atau 1,43% luas
wilayah Propinsi Jawa Tengah, dan
penelitian, karena gedung/bangunannya
memiliki batas administrasi sebelah utara
rawan
berbatasan dengan Kota Surakarta dan
dilakukan
di
Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan
bertujuan
untuk
berbatasan
Kabupaten
kesiapsiagan
dan
Kabupaten
kesipasiagaan
timur
berbatasan
Bangsa.
dengan
Gunungkidul
(DIY)
Wonogiri,
sebelah
dengan
Kabupaten
sedangkan
dengan
sebelah
sehingga
SMK
penelitian
Tunas
Bangsa
mengetahui
tingkat
dan
guru
pengetahuan
di
SMK
Tunas
Karanganyar,
barat
Kabupaten
berbatasan
Boyolali
B. TUJUAN PENELITIAN
dan
Kabupaten Kranganyar,
Sesuai
Kecamatan di Sukoharjo yang bebatasa
yang
adalah sebagai berikut:
1.
lansung dengan Kabupaten Gunungkidul
sehingga
permasalahan
dikemukakan, maka tujuan penelitian ini
Kecamatan Tawangsari merupakan
(DIY),
bencana,
mengetahui bagaimana pengetahuan
guru di SMK Tunas Bangsa tentang
pengetahuan
kesiapsiagaan bencana gempabumi,
kesiapsiagan sangat dibutuhkan, terutama
dan
dilingkungan
sekolah
memungkinkan
untuk
yang
member
pengetahuan kesiapsiagaan.
B. Suryosubrito (2004) mengartikan
2.
mengetahui
bagaimana
tingkat
kesiapsiagaan guru di SMK Tunas
Bangsa dalam bencana gempabumi.
sekolah merupakan lembaga formal yang
ada di lingkungan masyarakat dan di
bawah naungan atasan baik kantor dinas
maupun kantor wilayah departemen yang
bersangkutan, dan kepala sekolah sebagai
jabatan tertinggi
SMK Tunas Bangsa Tawangsari
merupakan sekolah yang menjadi tempat
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan penelitian
ini metode survey dan menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuatitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Tunas Bangsa Tawangsari selama 6
dan kesiapsiagaan guru dalam bencana
bulan.
gempabumi.
Populasi adalah generalisasi yang
terdiri
dari
subyek/obyek
yang
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara, antara lain:
mempunyai karakteristik dan kualitas
1. angket yang berupa jawaban ilmiah
tertentu untuk dipelajari dan kemudian
terhadap
ditarik kesimpulan dari hasil penelitian
dirumuskan (Hadi Sabari Yunus 2010);
tersebut
2. observasi yang berupa pengumpulan
(Sugiyono
2010).
Populasi
permasalahan
yang
telah
penelitian ini adalah seluruh guru SMK
data dilapangan secara langsung; dan
Tunas Bangsa.
3.
Sampling
adalah
bagian
dokumentasi
merupakan
tehnik
dari
pengumpulan data dengan melihat atau
jumlah dan karakteristik yang dimiliki
menganalisis dokumen - dokumen yang
oleh populasi tersebut (Sugiyono 2010)
telah ada.
Teknik sampling yang digunakan pada
D. HASIL PENELITIAN
penelitian ini yaitu sampling Jenuh
Kecamatan Tawangsari merupakan
merupakan teknik penentuan sampel
salah satu Kecamatan yang berada di
yang
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
menggunakan
populasi.
Teknik
semua
sampling
anggota
jenuh
digunakan untuk membuat generalisasi
Wilayah
Tawangsari
berbatasan dengan Kecamatan Nguter
dan
dengan kesalahan yang sangat kecil
Kecamatan
Kecamatan
Sukoharjo
(sebelah
Utara), Kecamatan Bulu (sebelahTimur),
istilah lain dari sampling jenuh adalah
Kabupaten Wonogiri (sebelah Selatan),
sensus. Penelitian ini menggunakan
Kabupaten
Klaten
sampel 40 guru.
Kecamatan
Tawangsari
Variabel penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan guru tentang kesiapsiagaan
(sebelah
Barat).
terletak
di
dataran tinggi, dengan tinggi 118m di
atas permukaan laut, dengan luas wilayah
39,96 km2 jarak dari barat ke timur ± 8,5
km, jarak dari utara keselatan ± 7,0 km,
dan
jarak
dari
Ibukota
Kecamatan
b. Tingkat kesipsiagaan guru dalam
bencana gempabumi
Hasil penelitian menunjukkan
Ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 10 km.
a. Tingkat Pengetahuan guru tentang
bahwa tingkat kesiapsiagaan guru
dalam bencan gempabumi diperoleh
kesiapsiagaan
Hasil penelitian menunjukkan
persentase sebesar 61.5 %.
bahwa tingkat pengetahuan guru
tentang
kesiapsiagaan
gempabumi
diperoleh
bencan
persentase
Tabel 2 Klasifikasi Tingkat
Kesiapsiagaan Guru dalam Bencana
Gempabumi
sebesar 73.21 %.
No
Kategori
1
Nilai
Indeks
81% - 100%
2
61% - 80%
Baik
Kategori
3
41% - 60%
Cukup
Sangat
Baik
4
21% - 40%
Kurang
5
0% - 20%
Sangat
Kurang
Tabel 1 Klasifikasi Tingkat
Pengetahuan Guru Tentang
kesiapsiagaan bencana gempabumi
No
1
Nilai
Indeks
81% - 100%
2
61% - 80%
Baik
3
41% - 60%
Cukup
4
21% - 40%
Kurang
5
0% - 20%
Sangat
Kurang
Sangat
Baik
Sumber :Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel 2 hasil
persentase dapat diketahui bahwa
tingkat kesiapsiagan guru dalam
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel 1 hasil
bencana gempabumi termasuk dalam
kategori sangat baik.
persentase dapat diketahui bahwa
tingkat pengetahuan guru tentang
kesiapsiagan bencana gempabumi
termasuk dalam kategori sangat baik.
E. KESIMPULAN
1. pengetahuan tentang kesiapsiagaan
bencana gempabumi
Tingkat
tentang
pengetahuan
kesiapsiagaan
b. Memberikan
guru
bencana
dan
melengkapi
sarana pendukung kesiapsiagaan
gempabumi di SMK Tunas Banga
bencana
Tawangsari termasuk dalam kategori
gempabumi,
seperti
petunjuk jalur evakuasi, tempat
baik. Hal ini diperoleh berdasarkan
persentase tingkat pengetahuan guru
evakuasi
dan
pelatihan
untuk
tentang kesiapsiagaan yaitu 73.21%.
simulasi gempabumi.
2. kesiapsiagaan guru dalam bencana
2.
gempabumi
kesiapsiagaan
guru
dalam
bencana gempabumi di SMK Tunas
Bangsa Tawangsari termasuk dalam
kategori baik. Hal ini diperoleh
berdasarkan
persentase
tingkat
kesipasiagaan guru dalam bencana
gempabumi yaitu 61.5%.
a. Pengetahuan
dan
kesiapsiagaan
bencana gempabumi sudah baik,
untuk selanjutnya berikan juga
pengetahuan
dan
kesiapsiagaan
bagi siswa dalam bentuk materi.
b. Membentuk
tim/posko
siaga
bencana, agar dalam penyelamatan
F. SARAN
1. Saran untuk SMK Tunas Bangsa
saat terjadi gempa bumi bisa
Tawangsari
terkoordinir.
a. Tingkatakan
kepedulian
pengetahuan kesiapsiagaan, baik
dari
Saran untuk guru
guru
mengingat
datang
secara
memiliki
bertingkat.
siswa,
Hadi Sabari Yunus. 2010. Metodelogi
gempabumi
Penelitian Wilayah Kontenporer.
maupun
bencana
G. DAFTAR PUSTAKA
tiba-tiba
bangunan
dan
yang
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Krisna S Pribadi. 2008. Buku Pegangan
Guru Konsep Pengelolaan
Bencana.Bandung: ITB.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Suryosubroto, B. 2004.Manajemen
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pendidikan Disekolah. Jakarta: PT
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
RINEKA CIPTA.
ALFABETA.
BENCANA GEMPABUMI DI SMK TUNAS BANGSA KECAMATAN
TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1
Pendidikan Geografi
Disusun oleh :
NANANG SETYAWAN
A610100066
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN GURU DALAM KESIAPSIAGAAN
BENCANA GEMPABUMI DI SMK TUNAS BANGSA KECAMATAN
TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO
Nanang Setyawan, A610100066, Jurusan Pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014.
Kecamatan Tawangsari merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
Kabupaten Sukoharjo, yang merasakan dampak dari gempabumi Yogyakarta
tahun 2006 lalu, gempabumi tersebut tidak menelan korban maupun kerusakan
yang serius di Kecamatan Tawangsari, akan tetapi harus ada pemahaman akan
kesiapsiagaan bencana gempabumi, hal ini dilakukan karena tidak menutup
kemungkinan bencana gempabumi akan terasa dan melanda lagi. Penelitian ini
dilakukan di sekolah SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari bertujuaan
untuk mengetahui, (1) pengetahuan guru tentang kesiapsiagaan bencana
gempabumi, dan (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam bencana gempabumi.
Populasi penelian ini adalah seluruh guru SMK Tunas Bangsa Kecamatan
Tawangsari yang berjumlah 45 guru, dan sampling yang diambilsemua guru SMK
Tunas Bangsa. Teknik sampling yang digunakan padapenelitian ini adalah
sampling jenuh, dengan teknik pengumpulan data mengunakan angket, observasi
dan dokumentasi yang berupa foto, persyaratan uji analisis dilakukan dengan uji
faliditas dan uji reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan
guru tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi dikategorikan baik, hal tersebut
didasarkan pada hasil analsis data yang menunjukkan pengetahuan guru
memperoleh persentase 73,21%, dan (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam
bencana gempabumi dikategorikan baik, hal tersebut didasarkan pada hasil
analisis data yang menunjukkan tingkat kesiapsiagaan guru memperoleh
persentase 61,5%.
Kata kunci :Pengetahuan guru SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari
tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi.
Gempabumi merupakan suatu gejala
A. PENDAHULUAN
secara
alam atau fisik yang ditandai dengan
geografis terletak di 6°LU - 11°LS dan
getaran atau berguncangnya bumi, ketika
95°BT
zona
gempabumi terjaditimbullah goncangan
pertemuan empat lempeng tektonik aktif
yang diakibatkan oleh pelepasan energi
dunia, yaitu: Lempeng Eurasia, Lempeng
yang
Indo-Australia, Lempeng Filipina dan
getaran
Lempeng
Samudra.
Lempeng
Indo-
lempeng ( Krisna. S. Pribadi, 2008).
Australia
bergerak
ke
utara
mendekati
Lempeng Eurasia dengan
Kepulauan
-
Indonesia
141°BT
merupakan
arah
disebut
tersebut
Kejadian
semakin
hiposentrum,
akibat
bencana
meningkat
dimana
pergeseran
di
Indonesia
setiap
tahunnya,
kecepatan 7,0 cm/th, sedangkan Lempeng
berdasarkan data dari BAKORNAS PB
Pasifik dan Lempeng Filipina di bagian
menyebutkan antara tahun 2003-2005
timur bergerak ke barat dan menumpu di
telah terjadi 1.429 bencana dimana yang
bawah
Asia
sering terjadi yaitu banjir (34,1%) tanah
Tenggara sebagai bagian dari Lempeng
longsor (16%), dan bencana geologi
Eurasia dengan kecapatan gerakan 10
seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi
cm/th.
gunung (6,4%)
pinggiran
Lempeng
atau
Pulau Jawa menurut Tim Revisi Peta
rangkaian peristiwa yang mengancam
Gempa Indonesia (2010) memiliki enam
dan
dan
patahan besar yaitu; Patahan Sunda,
yang
Patahan Cimandiri, Patahan Lembang,
Bencana
adalah
mengganggu
penghidupan
peristiwa
kehidupan
masyarakat
disebabkan baik oleh faktor non-alam
Patahan
maupun
sehingga
Patahan Opak.
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
Kabupaten
factor
manusia
Lasem,
Patahan
Sukoharjo
Pati,
dan
Secara
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
geografis terletak di 110.57OBT - 110
harta benda, maupun dampak psikologis
42OBT dan 7 32OLS - 7 49O32.00OLS
(Krisna. S Pribadi, 2008).
dengan luas 46,666 km2, atau 1,43% luas
wilayah Propinsi Jawa Tengah, dan
penelitian, karena gedung/bangunannya
memiliki batas administrasi sebelah utara
rawan
berbatasan dengan Kota Surakarta dan
dilakukan
di
Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan
bertujuan
untuk
berbatasan
Kabupaten
kesiapsiagan
dan
Kabupaten
kesipasiagaan
timur
berbatasan
Bangsa.
dengan
Gunungkidul
(DIY)
Wonogiri,
sebelah
dengan
Kabupaten
sedangkan
dengan
sebelah
sehingga
SMK
penelitian
Tunas
Bangsa
mengetahui
tingkat
dan
guru
pengetahuan
di
SMK
Tunas
Karanganyar,
barat
Kabupaten
berbatasan
Boyolali
B. TUJUAN PENELITIAN
dan
Kabupaten Kranganyar,
Sesuai
Kecamatan di Sukoharjo yang bebatasa
yang
adalah sebagai berikut:
1.
lansung dengan Kabupaten Gunungkidul
sehingga
permasalahan
dikemukakan, maka tujuan penelitian ini
Kecamatan Tawangsari merupakan
(DIY),
bencana,
mengetahui bagaimana pengetahuan
guru di SMK Tunas Bangsa tentang
pengetahuan
kesiapsiagaan bencana gempabumi,
kesiapsiagan sangat dibutuhkan, terutama
dan
dilingkungan
sekolah
memungkinkan
untuk
yang
member
pengetahuan kesiapsiagaan.
B. Suryosubrito (2004) mengartikan
2.
mengetahui
bagaimana
tingkat
kesiapsiagaan guru di SMK Tunas
Bangsa dalam bencana gempabumi.
sekolah merupakan lembaga formal yang
ada di lingkungan masyarakat dan di
bawah naungan atasan baik kantor dinas
maupun kantor wilayah departemen yang
bersangkutan, dan kepala sekolah sebagai
jabatan tertinggi
SMK Tunas Bangsa Tawangsari
merupakan sekolah yang menjadi tempat
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan penelitian
ini metode survey dan menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuatitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Tunas Bangsa Tawangsari selama 6
dan kesiapsiagaan guru dalam bencana
bulan.
gempabumi.
Populasi adalah generalisasi yang
terdiri
dari
subyek/obyek
yang
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara, antara lain:
mempunyai karakteristik dan kualitas
1. angket yang berupa jawaban ilmiah
tertentu untuk dipelajari dan kemudian
terhadap
ditarik kesimpulan dari hasil penelitian
dirumuskan (Hadi Sabari Yunus 2010);
tersebut
2. observasi yang berupa pengumpulan
(Sugiyono
2010).
Populasi
permasalahan
yang
telah
penelitian ini adalah seluruh guru SMK
data dilapangan secara langsung; dan
Tunas Bangsa.
3.
Sampling
adalah
bagian
dokumentasi
merupakan
tehnik
dari
pengumpulan data dengan melihat atau
jumlah dan karakteristik yang dimiliki
menganalisis dokumen - dokumen yang
oleh populasi tersebut (Sugiyono 2010)
telah ada.
Teknik sampling yang digunakan pada
D. HASIL PENELITIAN
penelitian ini yaitu sampling Jenuh
Kecamatan Tawangsari merupakan
merupakan teknik penentuan sampel
salah satu Kecamatan yang berada di
yang
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
menggunakan
populasi.
Teknik
semua
sampling
anggota
jenuh
digunakan untuk membuat generalisasi
Wilayah
Tawangsari
berbatasan dengan Kecamatan Nguter
dan
dengan kesalahan yang sangat kecil
Kecamatan
Kecamatan
Sukoharjo
(sebelah
Utara), Kecamatan Bulu (sebelahTimur),
istilah lain dari sampling jenuh adalah
Kabupaten Wonogiri (sebelah Selatan),
sensus. Penelitian ini menggunakan
Kabupaten
Klaten
sampel 40 guru.
Kecamatan
Tawangsari
Variabel penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan guru tentang kesiapsiagaan
(sebelah
Barat).
terletak
di
dataran tinggi, dengan tinggi 118m di
atas permukaan laut, dengan luas wilayah
39,96 km2 jarak dari barat ke timur ± 8,5
km, jarak dari utara keselatan ± 7,0 km,
dan
jarak
dari
Ibukota
Kecamatan
b. Tingkat kesipsiagaan guru dalam
bencana gempabumi
Hasil penelitian menunjukkan
Ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 10 km.
a. Tingkat Pengetahuan guru tentang
bahwa tingkat kesiapsiagaan guru
dalam bencan gempabumi diperoleh
kesiapsiagaan
Hasil penelitian menunjukkan
persentase sebesar 61.5 %.
bahwa tingkat pengetahuan guru
tentang
kesiapsiagaan
gempabumi
diperoleh
bencan
persentase
Tabel 2 Klasifikasi Tingkat
Kesiapsiagaan Guru dalam Bencana
Gempabumi
sebesar 73.21 %.
No
Kategori
1
Nilai
Indeks
81% - 100%
2
61% - 80%
Baik
Kategori
3
41% - 60%
Cukup
Sangat
Baik
4
21% - 40%
Kurang
5
0% - 20%
Sangat
Kurang
Tabel 1 Klasifikasi Tingkat
Pengetahuan Guru Tentang
kesiapsiagaan bencana gempabumi
No
1
Nilai
Indeks
81% - 100%
2
61% - 80%
Baik
3
41% - 60%
Cukup
4
21% - 40%
Kurang
5
0% - 20%
Sangat
Kurang
Sangat
Baik
Sumber :Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel 2 hasil
persentase dapat diketahui bahwa
tingkat kesiapsiagan guru dalam
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel 1 hasil
bencana gempabumi termasuk dalam
kategori sangat baik.
persentase dapat diketahui bahwa
tingkat pengetahuan guru tentang
kesiapsiagan bencana gempabumi
termasuk dalam kategori sangat baik.
E. KESIMPULAN
1. pengetahuan tentang kesiapsiagaan
bencana gempabumi
Tingkat
tentang
pengetahuan
kesiapsiagaan
b. Memberikan
guru
bencana
dan
melengkapi
sarana pendukung kesiapsiagaan
gempabumi di SMK Tunas Banga
bencana
Tawangsari termasuk dalam kategori
gempabumi,
seperti
petunjuk jalur evakuasi, tempat
baik. Hal ini diperoleh berdasarkan
persentase tingkat pengetahuan guru
evakuasi
dan
pelatihan
untuk
tentang kesiapsiagaan yaitu 73.21%.
simulasi gempabumi.
2. kesiapsiagaan guru dalam bencana
2.
gempabumi
kesiapsiagaan
guru
dalam
bencana gempabumi di SMK Tunas
Bangsa Tawangsari termasuk dalam
kategori baik. Hal ini diperoleh
berdasarkan
persentase
tingkat
kesipasiagaan guru dalam bencana
gempabumi yaitu 61.5%.
a. Pengetahuan
dan
kesiapsiagaan
bencana gempabumi sudah baik,
untuk selanjutnya berikan juga
pengetahuan
dan
kesiapsiagaan
bagi siswa dalam bentuk materi.
b. Membentuk
tim/posko
siaga
bencana, agar dalam penyelamatan
F. SARAN
1. Saran untuk SMK Tunas Bangsa
saat terjadi gempa bumi bisa
Tawangsari
terkoordinir.
a. Tingkatakan
kepedulian
pengetahuan kesiapsiagaan, baik
dari
Saran untuk guru
guru
mengingat
datang
secara
memiliki
bertingkat.
siswa,
Hadi Sabari Yunus. 2010. Metodelogi
gempabumi
Penelitian Wilayah Kontenporer.
maupun
bencana
G. DAFTAR PUSTAKA
tiba-tiba
bangunan
dan
yang
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Krisna S Pribadi. 2008. Buku Pegangan
Guru Konsep Pengelolaan
Bencana.Bandung: ITB.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Suryosubroto, B. 2004.Manajemen
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pendidikan Disekolah. Jakarta: PT
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
RINEKA CIPTA.
ALFABETA.