PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Directinstruction ( Di ) Untuk Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT
INSTRUCTION ( DI ) UNTUK SISWA KELAS XI SMK
MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
FKIP Matematika

Oleh:
RIYAD HUDAN TASHDIQY
A 410 080 047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT
INSTRUCTION ( DI ) UNTUK SISWA KELAS XI SMK
MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN

Oleh:
Riyad Hudan Tashdiqy, Drs. Sumardi, M.Si.2, Drs. Ariyanto, M.Pd.3
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS,
2

Staf Pengajar UMS SURAKARTA,

3

Staf Pengajar UMS SURAKARTA,

ABSTRACT
Penelitian ini bartujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar
metematikan siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan dengan
menggunakan metode Direct Instruction. Subjek penelitianya antara lain adalah
peneliti yang bertindak sebagai subjek pemberi tindakan, kepala sekolah dan guru
matematika sebagai subjek untuk membantu perencanaan dan pengumpulan data,
sedangkan siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan yang

berjumlah 40 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan tehnik observasi, catatan lapangan, dokumentasi,
dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil
penelitian diperoleh data bahwa ada peningkatan pemahaman konsep belajar
matematika yaitu :1) Antusias siswa dalam mengerjakan soal matematika dipapan
tulis terdapat 12 (30%) siswa pada putaran I, 19 siswa (47,5%) pada putaran II
dan 27 (67,5%) siswa pada putaran III. Dari tiga putaran maka pada putaran I dan
II ini terdapat peningkatan dari 30% menjadi 47,5% atau meningkat sebesar
17,5%. Kemudian dari putaran II dan III juga mengalami peningkatan yaitu dari
47,5% menjadi 67,5% atau meningkat sebesar 20%.2) Siswa yang menjawab atau
menanggapi pertanyaan yang diajukan guru. Putaran I menunjukkan bahwa siswa
yang mencoba menjawab pertanyaan dari guru terdapat 11 (27,5%), 17 (42,5%)
pada putaran II dan terdapat 24 (60%) siswa pada putaran III. Dari putaran I dan II
ini terdapat peningkatan dari 27,5% menjadi 42,5% atau meningkat sebesar 15%.
Kemudian dari putaran II dan III juga mengalami peningkatan yaitu dari 42,5%
menjadi 60% atau meningkat sebesar 17,5%. 3) Kemampuan siswa dalam
membuat kesimpulan materi terdapat 11 (27,5%) siswa pada putaran I, 16 siswa
(40%) pada putaran II dan terdapat 21 (52,5%) siswa pada putaran III. Dari
puatarn I dan II ini terdapat peningkatan dari 27,5% menjadi 40% atau dapat

meningkatan sebesar 12,5%. Kemudian dari putaran II dan III mengalami
peningkatan yaitu dari 40% menjadi 52,5% atau meningkat sebesar 12,5%.
Kesimpulan penelitian ini adalah pemahaman konsep belajar matemetika dapat
ditingkatkan dengan model pembelajaran Direct Instruction.
Kata Kunci : Direct Instruction, pemahaman konsep belajar.

PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mempunyai peranan
penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan
pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Namun, matematika tidak banyak peminatnya. Matematika dianggap oleh
sebagian besar siswa sebagai ilmu yang sulit dipelajari.
Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari proses pembelajaran dan interaksi
antara siswa dan guru. Kondisi belajar mengajar yang tidak inovatif dapat
mengakibatkan kemampuan pemahaman konsep siswa yang tidak optimal
terutama pada pelajaran matematika. Sedangkan tingkat pemahaman konsep
sangat menentukan prestasi siswa. Dengan siswa dapat memahami konsep materi
yang diberikan oleh guru, maka siswa dapat memecahkan soal-soal yang harus
mereka kerjakan. Dengan demikian, prestasi siswa dapat meningkat. Untuk
permasalahan tersebut, adalah tugas seorang guru untuk mencari solusinya.

Seorang guru harus dapat mengunakan model pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan materi yang disampaikan serta sesuai kondisi siswa.
Uno (2007: 7-8) menyatakan pemilihan strategi pembelajaran yang akan
digunakan

dalam

proses

pembelajaran

harus

berorientasi

pada

tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis

materi, karakteristik peserta didik serta situasi atau kondisi dimana proses
pembelajaran tersebut akan berlangsung. Terdapat beberapa metode dan teknik
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya sama
efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu, diutuhkan kreatifitas
guru dalam memilih strategi pembelajaran tersebut.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien,dan tepat dalam pemecahan masalah. Pemahaman konsep memiliki
peranan yang penting bagi siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu
diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep XI SMK Muhammadiyah Kota
Pekalonagan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
Melihat keadaan siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Pekalonagan,
alternative solusi yang dapat diterapkan adalah menerapkan pembelajaran dengan
strategi Direct Instruction pada pembelajaran matematika. Direct Instruction
adalah suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam

mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat di ajarkan
selangkah demi selangkah.
LANDASAN TEORI
Sidik Purnomo (2009) dalam penelititannya menyimpulkan bahwa
1).model pengajaran langsung (direct instruction model) dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. 2).model pengajaran langsung (direct instruction model)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Nur Nadia (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Sains Melalui Direct Instruction Dengan Metode College
Bowl Di SMP Muhammadiyah Sambisari Purwomartani Sleman Yogyakarta
menyimpulkan bahwa : (1) keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan sebesar 15%, yaitu pada siklus I
sebesar 50% dan pada siklus II sebesar 65%, (2) pembelajaran sains mampu
mengupayakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pada siklus I, proses
pembelajaran yang menyenangkan sebesar 25% dan pada siklus II, sebesar 87,5%.
Ini berarti terjadi peningkatan sebesar 62,5%, (3) peningkatan pemahaman konsep
siswa. Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada setiap siklus terdapat
peningkatan persentase penguasaan kelas pada mata pelajaran sains sebesar
10,65%, yaitu pada siklus I sebesar 67% dan siklus II sebesar 77,65%


Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa adanya pengaruh
penerapan strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran
terhadap pemahaman konsep siswa. Oleh karena itu, peneliti mencoba meneliti
apakah dengan menggunakan strategi direct instruction dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi
antara kepala sekolah, guru matematika dan peneliti. Menurut Sutama, (2010:16)
(PTK) adalah penelitian yang bersifat revlektif. Kegiatan penelitian berangkat dari
permasalahan riil yang dihadapi oleh pratisi pendidikan dalam tugas pokok dan
fungsinya masing-masing, kemudian direfleksikan alternative pemecahan masalah
dan ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur.
Sekolah yang dipilih penelitian ini adalah SMK Muhammadiyah Kota
Pekalonagan yang beralamatkan di jalan AMD no1. Pekalongan dengan
pertimbangan bahwa sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian dengan
judul yang sama dengan peneliti. Penelitian ini dilakukan pada minggu ke III
bulan Nopember sampai minggu ke III bulan Februari 2013.
Dalam penelitian ini, peneliti dan guru matematika yang bertindak sebagai
subyek yang memberikan tindakan. Sedangkan seluruh siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah Kota Pekalonagan tahun ajaran 2012/2013 bertindak sebagai

subyek yang menerima tindakan.
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat diskritif kualitatif dengan
menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber
data primer adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima
tindakan, sedangkan data sekunder berupa data dokumentasi. Pengambilan data
dapat dilakukan dengan teknik observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan
metode tes.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Pada Penelitian

Tindakan Kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan
dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Untuk
kesinambungan dan kedalaman penyajian data, penelitian ini menggunakan
analisis interaktif.
HASIL PENELITIAN
Di bawah ini adalah data lengkap mengenai hasil pelaksanaan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kota
Pekalonagan tahun ajaran 2012/2013, baik itu hasil pembelajaran sebelum
tindakan maupun sesudah tindakan. Data mengenai komunikasi dan prestasi

belajar matematika siswa sebelum dan sesudah tindakan disajikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 4.1
Prosentase Peningkatan Hasil Pelaksanaan Tindakan

Data yang diperoleh
No

1

Indikator

Sebelum

Tindakan Tindakan Tindakan
Tindakan
I
III
II


Antusias siswa dalam
mengerjakan soal
matematika dipapan tulis

7,5%

30%

47,5%

67,5%

5%

27,5%

42,5%

60%


10%

27,5%

40%

52,5%

secara tepat
2

Siswa yang menjawab atau
menanggapi pertanyaan
yang diajukan guru

3

Kemampuan siswa dalam
membuat kesimpulan
materi

Adapun grafik peningkatan komunikasi siswa dalam pembelajaran
matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.2
Diagram Prosentase Peningkatan Hasil Pelaksanaan Tindakan

KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti dengan guru matematika dalam pembelajaran matematika melalui
penerapan metode pembelajaran Direct Instructionsebagai upaya peningkatan
pemahaman konsep siswa pada pelajaran matematika dapat diambil beberapa
kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah
dikenai

tindakan

dengan

menggunakan

metode

pembelajaran

Direct

Instruction yaitu guru hanya bertindak sebagai pengontrol keadaan siswa dan
tidak mendominasi kegiatan pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran
dipusatkan pada siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
proses pertukaran informasi antar sesama siswa sehingga dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Penerapan metode pembelajaran Direct Instructiondalam proses pembelajaran
akan menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menarik
perhatian siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari
indikator yang diamati dalam penelitian ini, yaitu:
a. Antusias siswa dalam mengerjakan soal matematika dipapan tulis secara
tepat. Berdasarkan data hasil tindakan kelas pada putaran I sampai putaran
III mengalami peningkatanyaitudari 30% menjadi 67,5%.
b. Siswa yang menjawab atau menanggapi pertanyaan yang diajukan guru.
Berdasarkan data hasil tindakan kelas pada putaran I sampai putaran III
mengalami peningkatanyaitudari 27,5% menjadi 60%.
c. Kemampuan

siswa

dalam

membuat

kesimpulan

materi

dan

mempresentasikan hasil diskusi. Berdasarkan data hasil tindakan kelas pada
putaran I sdampai dengan putaran III mengalami peningkatanyaitudari
27,5% menjadi 52,5%.

DAFTAR PUSTAKA
Nur Nadia.2009:Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains Melalui Direct
Instruction Dengan Metode College Bowl Di SMP Muhammadiyah
Sambisari Purwomartani Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: FKIP UMY

Sidik Purnomo. 2009:Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Materi
Pokok Fotosintesis melalui Model Pengajaran Langsung (Direct
Instruction Model) siswa kelas VIIIC semester I MTs Negeri Gondowulung
Bantul Tahun Ajaran 2007/2008. Yogyakarta: FKIP UNY

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang: Surya Offset.

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.
Surakarta: Fairuz Media.

Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Directinstruction ( Di ) Untuk Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Directinstruction ( Di ) Untuk Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan.

0 2 7

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (Ptk Pada Siswa Kelas Vii Semester Ganjil Smp N

0 1 14

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (Ptk Pada Siswa Kelas Vii Semester Ganjil Smp N

0 2 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Aktivitas Dan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Van Hiele (PTK Pembelajaran Matematika Siswa K

0 2 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Aktivitas Dan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Van Hiele (PTK Pembelajaran Matematika Siswa K

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIFITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BAGI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Dan Kreatifitas Siswa Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping Bagi Siswa Kelas Viii B Smp Negeri 2 Ngempl

0 2 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA SISWA Peningkatan Motivasi Dan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Treffinger Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kemadohbatur Tahun Ajaran 20

0 0 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PTK siswa kelas VI di SD Negeri 4 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA ALJABAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA ALJABAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ENGAGEMENT, EXPLORATION, EXPLANATION,

0 2 15