BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENATAAN LINGKUNGAN MAKAM SUNAN KALIJAGA, KADILANGU, KABUPATEN DEMAK, Tema Desain “Arsitektur Kontekstual Dengan Pendekatan Arsitektur Islam.” - Unika Repository

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR III. 1 Analisa Pendekatan Arsitektur III. 1. 1 Studi Aktivitas Pada lingkungan makam Sunan Kalijaga terdapat aktivitas utama,

  pendukung, penunjang dan servis. Aktivitas utama dari wisata religi ini adalah ziarah kubur Sunan Kalijaga. Aktivitas pendukung merupakan kegiatan beribadah, pengetahuan dan perdagangan yang berkaitan dengan kegiatan berziarah makam Sunan Kalijaga. Aktivitas penunjang kegiatan ini seperti beristirahat.

  Komplek wisata religi Wisata Makam Sunan Kalijaga saat ini kurang memiliki fasilitas yang memadai. Untuk menunjang aktivitas wisatawan di Makam Sunan Kalijaga yang bertambah tiap tahunnya perlu adanya penambahan fasilitas, seperti, Penginapan untuk para peziarah yang berdoa hingga larut malam sehingga nantinya tidak perlu tidur di area makam,

  Organisasi Ruang Makro

  Istirahat, Pondok Inap

  Diagram 3.1. Organisasi Ruang Makro Sumber: Analisis Pribadi

  Makam SUNAN KALIJAGA

  Kadilangu, Kab. Demak Pengunjung / wisatawan

  Komplek Wali Wali Lainnya

  Komplek Masjid Agung

  Demak Makam Masjid

  Pendukung Museum Budaya, perekonomia, wisata, akomodasi

  Ziarah, wisata Beribadah

  , wisata Parkir, fasilitas umum,

  Mempelajari sejarah Penduduk lokal

  Pendekatan Pelaku Aktifitas Makro Lingkungan Makam

  SUNAN KALIJAGA

  Kadilangu, Kab. Demak Wisata

  Wisata Kultural/

  Religi

  Ritual

  Ibadah Ziarah Doa Kubur Dakwah Media Informasi

  Wisata

  Solat, Ziarah di Sesaji, Ilmu Kesenian

  Agama, Doa,Mengaji, lingkungan Tahlil, Sejarah

  Tabliq Akbar, makam Ritual Wudhu

  Kebudaya

  Media Informasi

  Ziarah Pusat makam

  Informasi Pusat

  Pengembangan Pengembangan

  Dakwah Budaya

  Aktivitas Ruang Dan Tuntutan Ruang KELOMPOK

KEBUTUHAN TUNTUTAN NO PELAKU KEGIATAN WAKTU KEGIATAN

  EKSISTING -

  • Wisatawan - Ziarah - Setiap - Plaza - Khusyuk

  1 Makam

  • Masyarakat - Melihat-lihat hari 24 gerbang - Sirkulasi sekitar suasana jam makam lancar
  • Peneliti - Penelitian (ziarah - Tempat - Tenang - Servis kecuali berdoa bulan makam puasa) - Pengurus m
  • Penerima tamu
  • Tempat wudhu

  2 Masjid - Wisatan - Beribadah - Setiap - Tempat solat - Khusyuk

  • Masyarakat - Pengajian hari 24 - Plaza masjid - Pencapaian sekitar - Kajian ilmu jam - Hall putri - Tenang - Peneliti agama - Perpustakaan - Ruang luas
  • Servis p>R. Diskusi putri
  • Hall putra

  • wisatawan
  • penziarah
  • masyarakat
  • peneliti
  • Servis - Tempat tradisi
  • Plaza notobratan
  • Pendopo - Pencapaian - Nyaman
    • – 20.00

  • Beristirahat - Berdiskusi - 09.00
  • wisatawan
  • penziarah
  • masyarakat
  • peneliti
  • >Pintu masuk lingkungan wisata
  • Setiap hari 24
  • Hall gerbang lingkungan makam
  • Pencapaian - sirkulasi

  4 Pendopo Notobratan

  5 Gerbang Lingkungan Makam

  • wisatawan
  • penziarah
  • masyarakat
  • peneliti
  • Jalan menuju lingkungan makam
  • Tradisional Coridor -
  • Fasilitas Market Place (Eksisting)
  • Fleksibel - Pencapaian - Nyaman - Keamanan - FASILITAS TAMBAHAN (PENGEMBANGAN):
  • Beristirahat - Jual beli souvenir
  • Makan - minum
  • Setiap hari 24 jam
  • >Wisatan - Masyarakat sekitar
  • Perekonomian - Wisata bu
  • Setiap hari
  • Tradisional corridor
  • Homestay - Fleksibel - Pencapaian - Nyaman

  6 Tradisional Urban Coridor

  Foodcourt

  7 Penduduk lokal (kampung Merbotan)

  24 jam

  • Wisatan - Masyarakat - Perekonomian - Wisata budaya
  • >Alur prosesi
  • Tradisional - Fleksibel - Pencapaian

  8 Urban

  Setiap

  • Peneliti

10 Kolam Air - Wisatan - Istirhat Setiap - Gazebo - Fleksibel

  • Peneliti - Berwisata - Pencapaian

  hari 24

  taman air - Nyaman

  jam

  • Sirkulasi

  11

  09.00

  • Penunjang - Wisatan - Administrasi - Kantor - Pencapaian
    • Masyarakat - Komunikasi pengelola - Nyaman

  16.00

  sekitar - Kesehatan - Poliklinik

  • Peneliti - Wartel - Sesepuhan - R. Informasi

a. Pelaku / Kelompok Sasaran

   Penziarah: pelaku yang mempunyai niatan ke makam Sunan Kalijaga, biasanya orang yang sudah mempunyai jadwal rutin untuk berziarah. Kalangan ini datang dari masyarakat sekitar, berpendidikan (pesantren), dan luar kota. Didominasi pengunjungnya adalah laki-laki dan dewasa dan orang tua.

   Wisatawan: pelaku ini tidak memiliki jadwal rutin untuk datang ke makam ini. Biasanya datang mengikuti tour makam 9 wali di

   Pengelola Yayasan: pengelola semua kegiatan makam dan masjid, tradisi kebudayaan makam, bangunan, dan rencana pengembangan kedepan.

   Servis : Pelaku dalam kelompok ini yang memiliki tugas untuk menjaga kawasan makam untuk tetap aman dan bersih. Serta merawat utilitas di lingkungan makam Skema Pelaku

  

Lingkungan Makam

SUNAN

KALIJAGA

  Kadilangu, Kab. Demak Pengunjung Pengelola

  Wisatawan Peneliti Yayasan Pengelola Servis

  Kebutuhan Ruang Berdasarkan Aktifitas Pelaku No Pelaku Aktivitas Nama Ruang

  • Dalam Kota -

  • Tempat ziarah
  • Tempat wudhu
  • Tempat berdoa
  • Penjual bunga
  • Tempat oleh oleh
  • Masjid - Museum - Pendopo/gazebo
  • Taman air
  • Kamar mandi
  • Wudhu -
  • Tabur bunga
  • Membeli oleh oleh
  • Beribadah (solat)
  • Belajar sejarah
  • Beristirahat -
  • Luar Kota -
  • Wudhu -
  • Tabur bunga
  • Membeli oleh oleh
  • Beribadah (solat)
  • Belajar sejarah
  • Beristirahat -
  • Menginap - Tempat ziarah
  • Tempat wudhu
  • Tempat berdoa
  • Penjual bunga
  • Tempat oleh oleh
  • Masjid - Museum - Taman air
  • Pendopo/gazebo
  • Kamar mandi
  • Penginapan
  • Dalam Kota -

  1 Wisatawan / Peziarah

  Berziarah

  Berdoa

  MCK

  Berziarah

  Berdoa

  MCK

  2 Peneliti

  Survey

  • Mencari informasi
  • Membeli oleh oleh
  • Beribadah (solat)
  • Belajar sejarah
  • >Beristirahat - Tempat ziarah
  • Kantor yayasan
  • Tempat oleh oleh
  • Masjid - Museum - Pendopo/gazebo

  • Pengurus - Administrasi -
  • Beribadah - Menerima tamu
  • Kantor Yayasan - Makam - Masjid -
  • Mengawasi -
  • Beribadah - Menerima tamu
  • Kantor Yayasan - Makam - Masjid - Museum - Tradisional market
  • Pedagang Makanan -

  Ke makam

  Pengawas

  Ke makam

  • Tempat jualan
  • Masjid -
  • Berdagang -

  Pengelola Pedagang

  Menyiapkan dagangan

  Beribadah (solat)

  Pedagang Oleh – Oleh

  • Menyiapkan dagangan
  • Tempat jualan
  • Berdagang - Beribadah (solat)
  • Masjid -
  • Membersihkan kamar mandi
  • Jasa kamar mandi dan tempat wudhu
  • Menjaga kamar mandi
  • Beribadah (solat)
  • Masjid
  • Berdagang - Kerajinan -
  • Beribadah (pengajian, kajian, solat)
  • Tempat berdagang
  • Tempat parkir
  • masjid
  • Kebersihan dan mekanik
  • Menjaga kebersihan
  • >Area ziarah
  • TPA
  • Area ziarah
  • Ruang genset dan gudang
  •   Jasa Kamar Mandi Dan Tempat Wudu

      Penduduk Lokal ( kampung Merbotan)

      Melayani parkir mobil dan motor

      Servis

    • Membuang sampah
    • Menyapu - Menjaga utilitas sekitar m
    • Keamanan -

      Menjaga keamanan - Pos satpam

    b. Pendekatan Pelaku Dan Sirkulasi

    • Sirkulasi Peziarah - Sirkulasi Wisatawan

      Sudah Ada Belum Ada

      Diagram 3.4. Sirkulasi Peziarah Sumber: Analisis Pribadi

      Parkir  Drop Off

      Makam Masjid

      Tradisional market Museum

      Urban Corridor

      Kampung Kolam

      Pulang Pondok Inap

      Parkir  Drop Off

      Masjid Tradisional

      Market Urban

      Corridor Pulang

      Makam

    • Peneliti

      Masjid Kantor Urban Tradisional

      Parkir  Pulang

      Pengeloma Droop Off Corridor market

      Museum Kampung

      Sudah Ada Belum Ada Pondok

      Inap

      Diagram 3.6. Sirkulasi Peneliti Sumber: Analisis Pribadi

    • Wisatawan Penduduk Lokal (Kampung Merbotan)

      Makam Masjid

      Tradisional Tradisional Kampung

      Corridor Market Kolam

      Sudah Ada Belum Ada Sawah

    • Masjid Urban Rumah Corridor

      Sirkulasi Ta’mir Masjid

      Diagram 3.9 Sirkulasi Ta’mir Masjid

      Sumber: Analisis Pribadi

      Sudah Ada Belum Ada

    c. Pendekatan Jumlah Pelaku Berikut data jumlah pengunjung objek wisata makam Sunan Kalijaga:

      Jenis Jumlah No Tahun Lokal Mancanegara

      1 2008 475.475 742 476.217 2009

      2 594.230 1.101 595.331 3 2010 626.097 801 626.898 4 2011 665.737 846 666.583 5 2012 801.120 1.169 802.289 Persentase Wisatawan Menginap: Penginapan 2% x 4500 = 90 orang.

      Homestay 10% x 4500 = 450 orang. Tidak menginap 88% x 4500 = 3960 orang. @penginapan 10  9 pondok inap @homestay 4 jiwa  112 homestay

      

    Jumlah KK kelurahan kadilangu 2014, 964 KK, diasumsikan 112 KK dijadikan

    homestay untuk wisatawan. Homestay di tempatkan di daerah makam yaitu

    kampung merbotan dan kauman.

      No Pelaku Eksisting Pengembangan

      1 Yayasan - Pembina 6 orang 6 orang

    • Pengurus 5 orang 10 orang
    • Pengawas 2 orang 10 orang

      2 Ta’mir Masjid 25 orang 30 orang

      3 Pedagang - Souvenir 90 lapak 180 lapak

      2% Penginapan 10% Homestay 78% tidak menginap

    III. 1. 2 Studi Fasilitas

      Fasilitas yang sudah ada di wisata religi ini dikembangkan agar mencukupi para wisatawan dan peziarah yang akan datang. Perlunya penambahan fasilitas untuk memenuhi aktivitas yang belum tertampung sebelumnya. Dengan adanya fasilitas yang nanti akan ditambahkan diharapkan para wisatawan memiliki kesan yang menarik terhadap wisata religi ini.

      Penambahan fasilitas berpengaruh pada penataan lingkungan makam Sunan Kalijaga agar adanya saling terkoneksi dari ruang satu dengan yang lainnya.

    a. Kebutuhan No Aktivitas Nama Ruang Sifat Indoor / Outdoor

      

    1 Berziarah Tempat ziarah Publik Indoor

      

    2 Wudhu Tempat wudhu Publik Outdoor

      

    3 Beribadah (pengajian, solat) Masjid Publik Indoor

      

    4 Membeli oleh oleh Tempat oleh oleh Publik Outdoor

      

    5 Belajar sejarah Museum (ruang pamer) Publik Indoor

    b. Pola Organisasi Ruang

    • Organisasi Ruang Makro

      Kolam Air Wudhu

      Merbotan Kasepuhan

      Museum

      Makam SUNAN KALIJAGA Kadilangu, Kab.

      Demak Parkir  Droop Off

      Gerbang Liangkungan

      Makam Kampung

      Merbotan Tradisional

      Market Padurekso / gapura makam

      Masjid Parkir MAIN

      Urban Corridor

      Pondok Inap Homestay

    • Organisasi Ruang Mikro Terminal Parkir

      Diagram 3.11. Organisasi Ruang Mikro Terminal Parkir Sumber: Analisis Pribadi

      Drop Off

      Wartel Pengelola

      Penunjang Parkir

      Urban Corridor Pedestrian

      Masuk Poliklinik

      Bus Mini Bus Besar

      Mobil & Motor

      R. Istirahat Warung KM/WC

      Mushola Keluar

    • Urban Corridor

      Kolam Air Urban Corridor

      Gerbang

      Sudah Ada Belum Ada Publik Semi Publik Servis

    • Penduduk Lokal (Kampung Merbotan)
    • Homestay

      Sudah Ada Belum Ada Publik Semi Publik Servis

      Diagram 3.13. Organisasi Ruang Mikro Penduduk Lokal Sumber: Analisis Pribadi

      Tradisional Corridor

      Workshop Homestay

      KM/WC Parkir

      Kamar Penghuni

    • Makam

      Gapura R . Istirahat

      Makam Makam Penerima Tamu

      Kerabat Keluarga Makam

      Sunan Kalijaga

      Diagram 3.15. Organisasi Ruang Mikro Makam

      Sudah Ada Belum Ada

      Sumber: Analisis Pribadi

      Publik Semi Publik Servis

    • Museum

      R . Pamer Gerbang

      R. Informasi Museum lingkungan makam

      Makam

    • Masjid

      Lavatory Locker

      Putra Hall Putra

      Wanita Perpustakaan

      Putri Wudhu

      Hall Putri Perpustakaan

      Lavatory Locker

      R. Sholat Wanita

      R. sholat Pria Gerbang Serambi

      Imam Mimbar ME

      Mihrab Masjid

      Penitipan Barang

      Jenazah R. Bedug

      Barang R. Perlengkapan

      Penyimpanan Penitipan

      R. Pompa Gudang

      Wudhu Pria

    • Hubungan Ruang

      Masjid Kadilangu Gerbang Masjid

    SUNAN KALIJAGA

      Kampung Merbotan

      Genset Padurekso / gapura makam Penitipan Barang

      Wudhu Pria Makam

      Makam Keluarga Makam Kerabat

      Penerima Tamu R .

      Istirahat Wudhu Wanita

      Corridor

      PKL Bunga Souvenir Foodcourt Minuman

      Museum R . Pamer

      Corridor Gerbang Lingkungan Makam

      Gazebo

      Plaza Hall Putri Perpustakaan Putri Mengaji Putri Perpustakaan

      Putra Mengaji Putra Hall Putra

      Tradisional Corridor Workshop Homestay

      Pondok Inap Putra Pondok Inap Putri

      Tradisional Market

    III. 1. 3 Studi Ruang Khusus

      Studi ruang khusus dalam proyek pengembangan dan penataan lingkungan makam Sunan Kalijaga adalah tempat berdoa saat di makam dan museum.

    • Tempat Berdoa (Ziarah)

    Gambar 3.1. Ukuran Manusia Saat Berdoa Sumber: Data Arsitek

    • Museum Barang yang dipamerkan pada museum ini adalah barang peninggalan

      Sunan Kalijaga, sarana belajar agama, dan sejarah saat penyebaran agama

      islam. Dari hasil wawancara dengan pihak yayasan, barang-barang Sunan

      Kalijaga tersebar di beberapa tempat, seperti museum masjid agung demak,

      dan museum sunan Giri gresik. Nantinya barang-barang tersebut akan di

      tempatkan dalam satu museum yang berada di komplek makam Kadilangu.

      Museum juga berisikan barang untuk kebutuhan kebudayaan di kadilangu,

      sehingga pengunjung nantinya mengetahui prosesi kebudayaan disana.

      Barang yang akan di pamerkan:

    No Nama Barang Kebutuhan Luas Jumlah Total

      1 Kostum sunan kalijaga, baju, celana, sepatu, Keris, dan peci.

      Lemari: Pakaian : 2m x 0,5m = 1m Barang: 1,5m x 0,5 m = 0,75 m

      1

      1 1 m2 0,75 m2

      2 Gamelan Luas seperangkat alat gamelan 8m x 10m = 80 m2 1 80m2

      3 Batu dan foto Meja display 0,3 m x 3 m 2 1,8 m2

    • sirkulasi 3,7mx3,7m = 13,69 m2

      5 Replika 1 7,5m2 + prosesi meja replika kebudayaan 2,5m x 3 m = 7,5 m2 kebudayaan sirkulasi = 15,6 m2

      6 Peralatan Lemari: kebudayaan saat Pakaian : 2m x 0,5m = 1m 3 3m2 pejamasan: baju, Barang: 1,5m x 0,5 m = 0,75 m

      3 2,25m2 celana, tombak, Total 5.25 m2 bendera.

      7 Ruang pamer tempat display 1m x 8 0,8m2 + galeri 0,1 m = 0.1 m2 sirkulasi = 16,8 m2 Total luas : 161.09 m2 Sirkulasi 20 % 193,2 m2

    III. 1. 4 Studi Kebutuhan Luas Dan Besaran Ruang Kelompok

      Total Luas Jenis Ruang Kapasitas Luas Standar Sumber Total Kelompok Kegiatan (m²)

      Makam Plaza Gerbang Makam 4500 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 1181,3 m² Tempat Berdoa Makam 4500 orang 0,75 x 0,6 = 0,469 m²/orang NAD 2109,4 m² Penerima Tamu (10 Orang) 1 unit 16 m² AS 16,0 m² Pengurus Makam (10 Orang) 1 unit = 25 m² AS 25,0 m² Tempat Wudhu 50 orang 0,8 x 1,2 = 6 m² AS 300,0 m² 4.631,6 m²

      Masjid Plaza Serambi Masjid 4500 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 1181,3 m² R. Mihrab 1 unit 1,8 x 2 = 3,6 m² SB 3,6 m² R. Mimbar 1 unit

      2 x 2 = 4 m² SB 4,0 m² a

      R. Imam 1 unit 2 x 1,5 = 3 m² SB 3,0 m² tam U

      R. Soundsystem 1 unit 3 x 4 = 12 m² SB 12,0 m² Tempat Solat Putra 3375 orang 0,6 x 1,2 = 0,72 m²/orang NAD 2430 m² Hall Putra 3375 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 886 m² R. Mengaji Putra 30 Orang 1 unit = 48 m² AS 48,0 m² Perpustakaan Putra 1 unit = 100 m² NAD 100,0 m² Kamar Mandi / WC Pria 6 orang 1 x 1,5 = 1,5 m²/orang NAD 9,0 m² Kamar Mandi / WC Difable

      1 Unit 1.7 x 1,7 = 2.9 m²/orang DA 2.9 m² Tempat Wudhu Putra 40 orang 0,8 x 1,2 = 0,96 m²/orang NAD 38,4 m² Tempat Solat Putri 1125 orang 0,6 x 1,2 = 0,72 m²/orang NAD 810 m² Hall Putri 1125 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 295 m² R. Mengaji Putri 1 unit = 48 m² AS 48,0 m² Perpustakaan Putri 1 unit = 100 m² NAD 100,0 m² Kamar Mandi / WC Putri 6 orang 1 x 1,5 = 1,5 m²/orang NAD 9,0 m² Kamar Mandi / WC

      Difable 1 unit 1.7 x 1,7 = 2.9 m²/orang DA 2.9 m² Tempat Wudhu Putri 30 orang 0,8 x 1,2 = 0,96 m²/orang NAD 28,8 m² Ruang Loker Putra & Putri 100 orang 0,3 x 0,4 = 0,12 m²/orang NAD 12,0 m² R. Informasi (20 Orang) 1 unit = 30 m² AS 30,0 m² Janitor 5 unit 1,5 x 1,5 = 2,25 m² SB 11,3 m² Ruang Panel Genset(ME) 1 unit

      3 x 3,5 = 10,5 m² SB 10,5 m² Penitipan Barang 2 unit 4 x 2 = 8 m² SB 16,0 m² Gudang Penyimpanan 1 unit 3 x 3 = 9 m² SB 9,0 m² Ruang Pompa 1 unit 3 x 3,5 = 10,5 m² SB 10,5 m² Ruang Prlngkp Jenazah 1 unit 2 x 3 = 6 m² SB 6,0 m² Ruang Bedug 1 buah 3 x 4 = 12 m² SB 12,0 m² 6.129 m²

      Total: 9.761 m² Sirkulasi 20% Total Keseluruhan: 11.711 m²

      Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Kapasitas Luas Standar Sumber Total Luas (m²) Total Kelompok Museum Lobby 200 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 52,5 m² R. Pamer 1 unit = 193,2 m² NAD 193,2 m² 245,7 m² ung

      Plaza Gerbang Komplek 4500 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 1181,3 m² Urban Corridor

    Sovenir 180 unit = 3 m² AS 540 m²

    Dan

      Penduk Gazebo 20 unit 2 x 2 = 4 m² AS 80 m² Kolam Air

    Pkl Rokok 20 unit = 2 m² AS 40 m²

    Warung Makan 25 unit = 6 m² AS 150 m²

      

    Wartel 2 unit = 2 m² AS 4 m²

    PKL Bunga 20 unit = 2 m² AS 40 m²

    Pkl Minyak Wangi 20 unit = 2 m² AS 40 m²

    KM/WC 10 unit

      1 x 1,5 = 6 m² NAD 60 m² Kamar Mandi / WC Difable

      1 Unit 1.7 x 1,7 = 2.9 m²/orang DA 2.9 m² Taman Air 200 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 52,5 m²

    Pondok Inap 9 unit 36 m² AS 324 m²

    2.514,8 m² total: 2.760,5 m² Total

      Keseluruhan: 3.863,4 m² Sirkulasi 40% Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Kapasitas Luas Standar Sumber Total Luas (m²) Total Kelompok

      Yayasan Pembina 6 orang = 4 m² AS 24 m²

    Pengurus 10 orang = 3 m² AS 30 m²

    Pengawas 10 orang = 3 m² AS 30 m²

    84 m²

      Poliklinik R. Pemeriksaan 1 unit = 21 m² NAD 21,0 m² R. Tunggu 10 orang 0,88 x 0,6 = 0,543 m²/orang NAD 5,4 m² Penunjang

      R. Perawatan 5 orang = 8 m² AS 40,0 m² R. Dokter Dan Perawat 5 orang = 4 m² AS 20,0 m² Toilet 4 unit 1 x 1,5 = 6 m² NAD 24,0 m² 110,4 m² total: 194,4 m² total sirkulasi 30% keseluruhan: 252,8 m²

      Kelompok Jenis Ruang Kapasitas Luas Standar Sumber Total Luas (m²) Total Kelompok Kegiatan Keamanan Pos Jaga 10 unit = 1,5 m² AS 15,0 m² R. Genset 1 unit = 30 m² AS 30,0 m²

      ME 2 unit = 45 m² AS 90,0 m² Gudang 1 unit = 10 m² AS 10,0 m² 145,0 m² Parkir Parkir Pengelola 6 mobil = 12,25 m² NAD 73,5 m²

      Yayasan, Sesepuhan 20 motor = 1,5 m² NAD 30,0 m² 103,5 m² R. Istirahat

      1 Unit = 6 m² AS 6 m² Warung

      20 Unit = 6 m² AS 120 m² Km/Wc

      10 Unit 1 x 1,5 = 6 m² NAD 60 m² Kamar Mandi / WC is

      Difable

      2 Unit 1.7 x 1,7 = 2.9 m²/orang DA 5.8 m² Serv

      Mushola

      1 Unit = 25 m² AS 25 m² 217 m² Parkir Wisatawan 4500 orang Asumsi Bus 50% (@40 orang) 60 bus = 40 m² NAD 1800 m² Asumsi Mini Bus 20% (@20 orang) 45 minibus = 30 m² NAD 900 m² Asumsi Mobil 10% (@5 orang) 90 mobil = 14,56 m² NAD 918 m² Asumsi Motor 15% (@2 orang) 340 motor = 1,5 m² NAD 510 m² Asumsi Angkutan 3% 135 orang 0,88 x 0,3 = 0,263 m²/orang NAD 35,4 m² Asumsi Sepeda 2% (@1 orang) 90 sepeda = 1 m² NAD 90 m²

      5641 m²

      total: 6101 m²

      Total Sirkulasi 30% Keseluruhan: 8000 m²

    Tabel 3.5 Besaran Ruang

      Sumber: Analisis Pribadi PENGELOMPOKAN JENIS RUANG LUAS (m²)

      MAKAM 3.632

      Total Luas Bangunan = 24.065 m²

      UTAMA

       Minus parkiran = 24.065

      MASJID 6.124

      m² - 5641 m² = 18.424 m² TOTAL

      9.755

       KLB = 1,8 KDB = 0,6 = 40% SIRKULASI 20% 11.706

      MUSEUM 246

       KLB : Luas lahan = luas lantai dasar : total lahan

      PENDUKUNG URBAN 2.512

      Lahan = 18.424: 1,8

      CORRIDOR DAN TAMAN AIR

      = 10.235 m² TOTAL

      2.757

       KDB = L.Lantai Dasar : luas lahan SIRKULASI 40% 3.860

      YAYASAN

    84 L. Lantai dasar = 0,4 x 10.235 = 4094 m²

      PENUNJANG

       L. Open Space = 10.235

    • – 4094 = 6141 m²

      POLIKLINIK 110

      TOTAL 194 SIRKULASI 30% 253

      KEAMANAN 145 - KDB di jadikan 40% karena membutuhkan openspace yang besar. SERVIS

      ISTIRAHAT 211 PARKIR 5641

      TOTAL 6101 SIRKULASI 30% 8000

    • Plaza Gerbang Makam
    • Tempat Berdoa Makam
    • Penerima Tamu
    • Pengurus Makam
    • Tempat Wudhu

    • Plaza Serambi Masjid
    • Ruang Mihrab
    • Ruang Mimbar
    • Ruang Imam
    • R. Soundsytem
    • Tempat Solat Putra
    • Hall Putra
    • R. Mengajai Putra
    • Perpustakaan Putra

      V V

      48 m²

      V V

      886 m²

      V V

      2430 m²

      V V

      12,0 m²

      V

      3,0 m²

      V

      4,0 m²

      3,6 m²

      V V

      V

      1181 m²

      V

      Masjid

       = 3632 m²

      V 300 m²

      V 25 m²

      V 16 m²

      V V 2109 m²

      V V 1181 m²

      Makam

      Studi Kebutuhan Luas Bangunan Dan Lahan KELOMPOK KEGIATAN JENIS RUANG TETAP PENGEMBANGAN LUASAN T TB PT PB U T A M A

      100 m²

      12,0 m²

    • R. Loker

      V

      30,0 m²

    • R. Informasi

      V

      11,3 m²

    • Janitor

      V

      10,5 m²

    • R. Panel Genset

      V

      16,0 m²

    • Penitipan Barang

      V

    • Gudang

      9,0 m²

      Penyimpanan

      V

      10,5 m²

    • R. Pompa

      V

    • R. Perlengkapan

      6,0 m²

      Jenazah

      V

      12,0 m²

    • R. Bedug

      V

      = 6124

      Museum - Lobby V 52,5 m²

    • R. Pamer V 193,2 m²

      =246 m²

    • Plaza Gerbang Komplek

      V V 1181 m² Urban

    • Sovenir

      V Corridor 540 m²

      G

    • Gazebo Dan

      80 m²

      N U

      Taman Air

    • Pkl Rokok

      V 40 m²

      K U

    • Warung Makan

      V 150 m²

      D N

    • Wartel

      V

    • R. Perawatan V 40 m²
    • R. Dokter Dan Perawat

      V 20 m²

    • Toilet V 24 m²

      = 110 m²

      Keamanan - Pos Jaga V 15 m²

    • R. Genset V 30 m²
    • ME V 90 m²
    • Gudang V 10 m²

      = 145 m²

      IS

      V Parkir - Parkir Pengelola

      V 73.5 m²

      R E

    • Yayasan,

      S

      Sesepuhan V 30 m²

      = 103,5 m²

    • Istirahat

      V V 211 m²

    • Parkir Wisatawan

      V V 5641 m²

    Tabel 3.6 Studi Kebutuhan Luas Bangunan Dan Lahan

      Sumber: Analisis Pribadi Keterangan:

    • T = kondisi dan lokasi tetap
    • - TB = kondisi dan lokasi tetap tapi ada perubahan bentuk bangunan

    • PT = lokasi di pindahkan tapi fungsi bangunan tetap

      Bangunan- bangunan di sekitar lingkungan makam Sunan Kalijaga ada yang bersifat modern, seperti rumah penduduk dan toko. Namun masih banyak yang mempertahankan rumah tradisional. Konsep bangunan tropis dengan ciri tritisan atap cukup lebar. Pada umumnya merupakan bangunan permanen, bahan aterial yang digunakan untuk dinding seperti batu bata dan genteng tanah liat sebagai atapnya.

    III. 2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

      Kondisi eksisting pada bangunan makam dan masjid saat ini menggunakan material kayu sebagai bahan utamanya. Kayu pada struktur kolom dan atap. Pada bagian souvernir ada yang menggunakan dinding bata, namun ada juga yang menggunakan dinding kayu.

    III. 2. 1 Studi Sistem Struktur Dan Enclosure

      Kategori struktur bangunan :

     Sub structure, yaitu perencanaan struktur bawah meliputi pondasi yang

    berfungsi menyalurkan beban bangunan ke tanah.

      

     Upper structure, yaitu kerangka bangunan yang terdiri dari elemen

    struktural meliputi kolom, balok, dan elemen- elemen terkait.

      

     Roofing sistem, yaitu penutup bangunan / atap bangunan yang berfungsi

    sebagai pelindung bangunan namun juga berifat menyalurkan gaya lateral.

      

     Walling sistem, yaitu dinding bangunan. Walling sistem dapat sebagai

    struktural seperti sistem core, dll.

      

     Levelling sistem, yaitu lantai bangunan untuk mendukung beban gravitasi

    baik beban mati maupun beban hidup yang bekerja padanya dan menyalurkan dalam sistem portal. Dalam prosesnya sistem lantai biasaya menahan gaya lentur, namun terkadang juga menahan gaya lentur dan gaya geser.

       Ekonomi dan pelaksanaan:Mudah dan relevan terhadap lingkungn sekitar

    a. Pondasi

      Struktur bawah / pondasi merupakan penyokong dari kekokohan berdirinya suatu bangunan. Dalam proses pembuatan pondasi, dibutuhkan penelitian mengenai kondisi tanah pada tapak yang akan dibangun, bagaimana kondisi aliran air di dalam tanah, dan pada kedalaman berapa tanah merupakan tanah keras.

      Beberapa sistem struktur pondasi serta penggunaan material yang dapat menjadi alternatif, antara lain adalah : Jenis Spesifikasi Keterangan

    • Pondasi batu kali berbahan dasar batu Kelebihan:

      Pondasi kali. - Pelaksanaan mudah batu kali

    • Ukuran standar minimal adalah 25 cm - Waktu pengerjaan relative cepat

       1-2lantai pada lebar atas, dan 70-80 cm lebar - Biaya pelaksanaan relatif murah bawah. - Material mudah didapat

    • Konstruksi awal adalah perataan tanah Kekurangan: dasar dengan pemberian lapisan pasir - Tidak diperkenankan untuk bangunan
    • pemasangan batu kali dengan posisi bertingkat 2 bahkan lebih berdiri (pasangan batu kosong),
    • Susunan batu kosong (anstamping)
    atas 25 cm x 25 cm, bawah 60 cm x 60 cm, dan tinggi 90 cm.

      Kekurangan: Batu belah di daerah tertentu sulit dicari, sehingga membuat pembuatan pondasi ini memerlukan biaya yang mahal.

    • Bagian yang tertanam dari pondasi umpak yaitu minimal 30 cm / sampai tanah keras. Jarak maksimum antar pondasi adalah 1,5 m. Setiap pondasi umpak harus terikat satu sama lain dengan balok pengikat.
    • >Pondasi footplat berbahan dasar beton bertulang, dengan bentuk dasar persegi atau persegi panjang.
    • Campuran beton :
    • 1 PC : 2 pasir : 3 krikil, atau
    • 1 PC : 3 pasir : 5 krikil tebal 6 cm
    • Campuran beton rapat air : 1 PC : 1 ½ pasir : 2 ½ krikil Keuntungan:
    •   Pondasi footplate, 2-3 lantai

      • Dapat dibuat sesuai dengan bentuk tanah
      • Besar ukuran dapat ditambah sesuai dengan perhitungan
      • Adukan terdiri atas bahan yang mudah pengadaannya

      Tabel 3.7 Macam Macam Pondasi Sumber: Ilmu Sipil.Com

      b. Struktur Tengah (Plat lantai, kolom, balok, dinding)

      • Struktur bangunan dari baja,beton bertulang,ataupun kontruksi kayu/bambu dimana beban bangunan hanya diterima oleh tiang/ kolom yang membentuk kisi-kisi / membentuk modul yang sudah di tentukan didalam bangunan.

        Kekurangan: Penyusunan kolom, balok, harus sepadan sehingga bentukan yang plastis sulit diterapkan.

      Gambar 3.6 struktur rangka Sumber:

        Kelebihan: Kekuatan kolom, balok menjadikan bangunan rigid. Penyaluran beban lebih merata.

      g) Jenis Spesifikasi Keterangan Struktur Struktur Rangka

      • Dapat berfungsi sebagai struktur luar (selubung) maupun inti (core) bangunan.

        Struktur Dinding Masif

        Kelebihan:

        Menambah kekakuan bangunan dengan struktur sekaligus menjadi dinding luar.

        Struktur Dinding Sejajar

        Keuntungan: Terdiri dari unsur-unsur bidang vertikal yang dipraktekan oleh berat sendiri, sehingga menyerap gaya aksi lateral secara efisien.

        n ga h (Pl a t L a n ta i, Kolo m, B a lo k , Din d in

        aarsitek.blogspot.com

      Gambar 3.7 struktur dinding

        masif Sumber: aarsitek.blogspot.com

        Kekurangan: Bangunan dengan sistem ini menjadi bangunan yang kaku dan terbatas, sulit untuk mengeksplore ruang di dalamnya

      • Struktur juga dapat berfungsi sebagai dinding partisi pembagi ruang.
      • Balok – balok kayu diletakkan di atas - pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton.

        Bentang : 3 – 3,5 m.

      Gambar 3.9 plat lantai kayu Sumber: aarsitek.blogspot.com

      • Pada plat lantai beton, dipasang Keuntungan: Daya dukung besar.

        Beton tulangan baja di ke-dua arah, tulangan Isolasi suara baik, Tidak dapat terbakar, silang, untuk menahan momen tarik dapat lapis kedap air, Bahan awet . dan lenturan.

      Gambar 3.10 plat lantai beton Sumber: aarsitek.blogspot.com

        Pelingkup

      • Digunakan sebagai penutup ruangan, Keuntungan: Kedap air, sehingga

        Dinding yang jarang terjadi rembesan pada tembol batu bata khususnya akibat air hujan. Keretakan relatif jarang pada bagian terjadi. Kuat dan tahan lama. exterior. Kerugian: Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan

      Gambar 3.11 dinding batu bata

        dinding lainnya. Biaya lebih tinggi Sumber: aarsitek.blogspot.com - Jenis AAC (Autoclaved Aerated Keuntungan: Pemasangan lebih cepat.

        Dinding

      • Konstruksi dinding sirap dipaku dengan paku kepala datar ukuran 1’’ pada papan atau reng, 2

        Dinding sirap

        Keuntungan: Tahan lama., Tidak membutuhkan perawatan khusus.

      • – 4 lapis tergantung dari kualitas sirap. Dinding papan sirap berukuran sekitar + 55 – 60 cm.
        • Dinding batu alam berbahan dasar batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Pemasangan siar vertikal dipasang selang

        Dinding batu alam

      • – seling. Penyatuan / perekatan batu dengan pemberian adukan campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding di bawah permukaan tanah, ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah. Ketebalan minimum dari dinding batu alam adalah 30 cm.

        

      Penutup lantai

      Keramik Bekas

      • Memunculkan kesan estetis dan hemat energy
      • Lantai kayu memberikan kesan alami dan hangat.

        Kayu

        Kelebihan : Memberi kesan alami serta hangat, Memiliki nilai estetika tinggi. Kelemahan : Mudah terbakar dan tergores, Dapat menyusut dan memuai

      Gambar 3.13 dinding sirap Sumber: aarsitek.blogspot.comGambar 3.14 dinding batu alam Sumber: aarsitek.blogspot.comGambar 3.15 lantai

        bekas keramik Sumber:

      • Bahan dasar terbuat dari campuran semen dan pasir.

        Plester

        Kelebihan : Harga murah., Pelaksanaan pembuatan lantai mudah. Kekurangan : Jika terkena asam / cuka pada lantai tersebut, akan meninggalkan bekas noda dan sulit untuk dihilangkan., Perawatan dengan disapu dan dipel.

        Arsitektural Sistem pondasi dapat menambah kesan arsitektural bangunan pada lingkungan makam. Fungsional

        Menyalurkan beban lateral dan sebagi pelindung bangunan

        Kekuatan dan stabilitas struktur tahan terhadap air hujan, panas matahari

        Ekonomi dan pelaksanaan Mudah pemasangan dan relevan terhadap lingkungan sekitar.

      Gambar 3.17 lantai lapis plester Sumber: mmembangunrumah8870.blogspot.comTabel 3.8 Macam Macam Dinding Sumber: Ilmu Sipil.Com

      c. Atap Aspek –aspek Karakteristik

      Tabel 3.9 Aspek Pada Atap Sumber: Ilmu Sipil.Com berfungsi untuk menutup pori Kekurangan : Mudah berlumut.,

      • – poti pada genteng dan member efek Membutuhkan reng banyak mengkilap pada permukaan genteng.

      Gambar 3.19 atap

        genteng Sumber : septanabp.wordpress. com

        

      Berasal dari kayu ulin yang dikenal Keuntungan:

      Sirap juga d engan nama kayu besi atau

        Memiliki bahan yang ringan. Jenis

        kayu bulian. Kayu ulin memilii

        atap ini mampu menjadi isolator

        ketahanan yang sangat baik

        panas yang baik, sehingga panas

        terhadap perubahan suhu, tidak masuk ke dalam ruang. kelembaban, dan pengaruh air laut.

        Kekurangan:

      Gambar 3.20 atap Warna pada atap sirap cepat pudar

        

      siarap

      apabila terkena panas dan hujan.

        Bahannya yang tipis, rentan mengalami

      Sumber :

      keretakan dan pecah. septanabp.wordpress.

      com

        Plafon Keuntungan: Gypsum Plafond gypsum memiliki kelebihan yaitu hasilnya rata dan tanpa sambungan.

      Gambar 3.21 plafon

        Kerugian:

      gypsum

      Bahan yang digunakan terlalu berat.

        Sumber : septanabp.wordpress. com

        . Keuntungan: Pemasangannya Multiplexs

      Gambar 3.22 plafon

        multipleks tidak rumit, proses finishing

      multiplexs

      nya tidak memerlukan waktu lama

        Sumber :

        

      adanya energi cadangan yang berasal dari genset sebagai sumber energi

      . cadangan

        Sub panel Ruang Genset Trafo Automatic Main

      transfer distribution

      Sub panel Equipment panel PLN

        Trafo Sub panel MEE

        

      Diagram 3.18 Jaringan Listrik

      Sumber: google.com

      b. Jaringan air bersih

        Sumber air bersih yang utama dari PAM, Pemanfaatan air hujan sangat

      bermanfaat untuk kebutuhan sehari- hari (toilet, cuci kendaraa, menyiram

      tanaman,dsb). Bak resapan ini dibuat di wilayah notobratan dan bangunan

      penunjang lainnya sehingga pemanfaatan air bersih dapat teratasi. Cara kerja

      sumur resapan: - Air hujan ditampung lewat talang di setiap bangunan.

        

      sengaja dilubangi untuk pipa pembuangan apabila air ujan yang ditampung

      tersebut melebihi kapasitas.

        c. Jaringan air kotor Air hujan yang sudah tidak diperlukan dibuang ke saluran drainase, untuk air kotor yang berasal dari kamar mandi/ WC terlebih dahulu ditampung dalam sistem penglahan.

        WC(urine) Peresapan

        Septictank KM/ MCK

        Saluran drainase Air hujan Drainase komplek

        Diagram 3.19 Jaringan Air Kotor Sumber: analisa pribadi d. Jaringan sampah

        

      sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan menjadi

      bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).

        Sampah organik dikomposkan dengan cara sederhana, meggunakan

      tong- tong yang dilengkap dengan tutup dan lubangdibawahnya yang diberi

      pecahan genting atau batu bata untuk mengantisipasi tikus agar tidak masuk

      ke dalam tong tersebut.

        Sampah organik dimasukkan ke dalam tong disiram dengan air setiap 4-

      5 hari sekali terutama sampah organik yang kering. Penyiraman ini dilakukan

      agar sampah cepat membusuk kompos akan terbentuk selama 3-4 bulan.

        Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan

      non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi

      pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan

      dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses

      teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak

      dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

        Ada beberapa jenis metode pengatasan kebakaran antara lain :

         Sprinkler ini diaplikasikan pada fire sprinkler system menggunakan alarm check valve sebagai equipment utama.

        Alarm check valves memiliki dua fungsi yaitu: 1. Memeriksa tekanan air yang masuk ke

        2. Memberikan alarm signal (dengan aliran air), baik secara elektrik ataupun mechanical Sebuah alarm check valve memiliki trim valve yang diperlukan untuk memberikan sounding alarm. Trim ini memiliki dua tipe; vertikal dan horizontal. (Lihat seperti gambar yang di atas).

        Trim valve adalah pipa kecil yang diset dengan alarm check valve untuk memberikan fungsi khusus yaitu sounding alarm dan juga drainase sistem otomatis. tempat- tempat tertentu.  Fire Hydrant Fire Hydrant adalah sebuah terminal air berfungsi sebagai bantuan ketika terjadi kebakaran. Fire Hydarant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran.

      f. CCTV

        CCTV ( Closed Circuit Television ) adalah alat perekam yang menggunakan satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video ataupun audio.

        Penempatan Kamera CCTV Hal lain yang membedakan cara kerja kamera CCTV dengan cara kerja kamera video pada umumnya adalah penempatan kamera CCTV yang dipasang di tembok, atas plafon atau

      Gambar 2.25 Fire Hydrant Sumber: eljeperdanapt.indonetwork.co.idGambar 2.26 CCTV Sumber: eljeperdanapt.indonetwork.co.id

      III. 2. 3 Studi Fisika Bangunan

      a. Pencahayaan

        

      Pencahayaan Alami

      - Pencahayaan alami diperoleh dari sinar matahari dan terang langit.

      • Pencahayaan alami dapat diperoleh pada jenjang waktu tertentu, yaitu pagi hingga sore hari yaitu pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.

        

      Cahaya dari Bukaan Atap dan Dinding

        Cahaya yang masuk ke dalam ruangan dari samping melalui jendela memiliki jangkauan yang terbatas, maka untuk ruangan yang tidak terkena jangkauan akan tetap gelap. Untuk mengatasinya, dapat dengan cara mempertinggi perletakan serta ukuran jendela. Agar pencahayaan dapat masuk merata ke seluruh ruang dalam bangunan, diperlukan bukaan dari dua arah, dapat dengan bukaan jendela juga dengan bukaan atap.

      Gambar 3.27 : Lubang Ventilasi pada Dinding dan Atap Sumber : Frick, Heinz. Arsitektur Ekologis Jilid - 1

        Sedangkan pencahayaan yang didapat dari lubang bukaan bertingkat, akan lebih

        Pencahayaan Buatan - Pencahayaan buatan merupakan cahaya yang diperoleh dari hasil kinerja buatan.