EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS NEGERI 2 MAGETAN REJOMULYO BARAT MAGETAN TAHUN AJARAN 2017/2018 - Electronic theses of IAIN Ponorogo

  

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DI MTS NEGERI 2 MAGETAN REJOMULYO

BARAT MAGETAN TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

  Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

  Pendidikan Agama Islam

OLEH KHUSNUL KHOTIMAH

  NIM : 210314310

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

ABSTRAK

KHUSNUL, KHOTIMAH. 2018. Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Team

  Quiz Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

  Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

  Pembimbing, Ahmad Nukman Hakiem, M.Ag.

  Kata Kunci : Strategi pembelajaran Team Quiz, Hasil Belajar

  Secara garis besar problematika pengajaran Pendidikan Agama Islam yang salah satunya pada materi Aqidah Akhlak yaitu dari segi problem metodologis yang berkaitan dengan tujuan pengajaran, materi kurikulum, alokasi waktu, tenaga pengajar, peserta didik, metode dan media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan kondisi pembelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah 2 Magetan. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Desember 2017 kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak cenderung diabaikan oleh peserta didik, karena menurut peserta didik mata pelajaran Akidah Akhlak masih berpusat pada pendidik, pendidik berperan aktif, sedangkan siswa cenderung pasif ketika menerima pelajaran didalam kelas. Sehingga sebagian peserta didik masih belum mencapai nilai kriteria ketentuan minimal (KKM).

  Berangkat dari fenomena tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan Strategi pembelajaran Team

  

Quiz antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui hasil belajar peserta

  didik mata pelajaran Aqidah Akhlak dan Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui Strategi pembelajaran Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018.

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTsN 2 Magetan. Sampel penelitian adalah kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen berjumlah 32 peserta didik dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol berjumlah 32 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling yaitu untuk memilih kelas secara acak yang berfungsi sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji reliabilitas dan uji t independent.

  Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan t hitung = 6,071, Kemudian dikonsultasikan dengan T tabel , untuk taraf signifikan 0,05. Ternyata diperoleh nilai

  hitung tabel hitung tabel

  T = 1,671 lebih besar dari pada T (T >T ) yaitu (6,071>1,671), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan hasil belajar siswa kelas

  VIIIA (kelas eksperime) dan kelas VIIIB (kelas kontrol) serta peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran Team

  Quiz.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis

  besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegitan guru anak didik dalam perwujudan kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan atau Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi urut- urutan kegiatan yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan tertentu. Sebab itu kedudukan strategi dalam proses pendidikan khususnya dalam dunia

  1 pendidikan dikatakan sangat penting .

  Dalam pendidikan, Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama islam yang dijadikan sumber hukum akan keimanan dan juga membentuk manusia agar mempunyai kepribadian muslim yakni manusia seluruh aspek kepribadiannya baik tingkah laku, kegiatan-

  1 2 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), 102.

  Ahmad. D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung : PT. Al- Ma’arif, 1989), 68. kegiatan jiwa maupun falsafah hidup dan kepercayaanya sesuai dengan

  2 nilai-nilai islam.

  Sebagaimana firman Allah SWT :

  ◼◆  ◼  ☺⧫ ⬧→❑☺◆ ◆  ◆⧫

      ◼ ◆❑➔ ◆    ⧫  ☺ ◼ ◆❑➔◆

   ⧫⧫☺ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

  3 mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk .

  Secara garis besar problematika pengajaran Pendidikan Agama Islam yang salah satunya pada materi Aqidah Akhlak yaitu dari segi problem metodologis yang berkaitan dengan tujuan pengajaran, materi kurikulum, alokasi waktu, tenaga pengajar, peserta didik, metode dan media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan kondisi pembelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah 2 Magetan. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Desember 2017 kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak

3 Fattah yasin, Dimensi- dimensi pendidikan Islam (Malang : UIN-Malang press, 2008),

  cenderung diabaikan oleh peserta didik, karena menurut peserta didik mata pelajaran Akidah Akhlak masih berpusat pada pendidik, pendidik berperan aktif, sedangkan siswa cenderung pasif ketika menerima pelajaran didalam kelas. Sehingga sebagian peserta didik masih belum mencapai nilai kriteria

  4

  ketentuan minimal (KKM). Hal ini dikarenakan:

  1. Dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak dikelas pendidik berorientasi ‘’teacher center’’ atau ka’batul qusod (terpusat pada guru), artinya guru memiliki peranan penuh dalam proses pembelajaran sementara siswa hanya duduk, diam dan menerima pelajaran.

  2. Latar belakang peserta didik yang berbeda- beda sehingga tingkat pemahaman peserta didik juga berbeda- beda.

  3. Rasa segan dan malu peserta didik untuk menunjukkan kemampuan didepan kelas.

  Harus diakui juga bahwa pendidikan agama islam termasuk didalamnya Akidah Akhlak masih belum mendapatkan tempat di hati sebagian peserta didik dan keberadaannya acap kali kurang mendapat perhatian serta waktu belajarnya masih relatif kurang karena mata pelajaran ini waktunya hanya satu minggu sekali itupun hanya dua jam

4 Observasi di MtsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan pada tanggal 13 Desember

  pelajaran. Selain itu juga termasuk kelompok mata pelajaran yang tidak di UAN-kan.

  Oleh karena itu, untuk membantu MTsN 2 Magetan dalam mengembangkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran Akidah Akhlak, peniliti akan melakukan penelitian mengenai eksperimentasi penerapan model pembelajaran Team Quiz pada kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa dan siswi yang terdiri dari 8 laki- laki dan 24 perempuan. Kelas VIII B berjumlah 32 siswa dan siswi yang terdiri dari 8 laki-laki dan 24 perempuan. Alasan peneliti mengambil sampel kelas VIII A dan VIII B karena siswa kelas akhir di MTs dianggap lebih dewasa dan diharapkan pemahamanya lebih signifikan sehingga mencetak anak bangsa yang berakhlakul karimah Selain itu juga meningkatkan prestasi belajar peserta didik, memotivasi peserta didik agar memiliki gairah dan semangat dalam belajar serta dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik di MtsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan. dari permasalahan inilah, peneliti mengangkat judul penelitian “EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK di MTsN 2 MAGETAN REJOMULYO BARAT MAGETAN ”.

B. Batasan Masalah

  Karena keterbatasan waktu, dana , tenaga, dan teori agar penelitian dapat dilakukan lebih mendalam maka peneliti melakukan pembatasan masalah terhadap ruang lingkup masalah penelitian. Adapun masalah penelitian dibatasi pada hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran Team Quiz di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan dari latar belakang diatas peneliti merumuskan rumusan masalah yaitu :

  1. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar melalui Strategi pembelajaran Team Quiz antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen peserta didik mata pelajaran Aqidah Akhlak dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018 ?

  2. Adakah perbedaan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui Strategi pembelajaran

  Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan

  tahun ajaran 2017/2018?

  D. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah yang telah ada peneliti memilki tujuan penulisan yaitu :

  1. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan Strategi pembelajaran Team Quiz antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui hasil belajar peserta didik mata pelajaran Aqidah Akhlak dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui Strategi pembelajaran Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018.

E. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian yang telah tertulis diatas, peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat mempunyai manfaat bagi proses pembelajaran baik secara teoritis maupun secara praktis antara lain sebagai berikut :

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini akan menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil pembelajaran mata pelajaran Aqidah

  Akhlak antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen Strategi pembelajaran Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018

  2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini semoga bermanfaat kepada :

  a. Bagi Peneliti Penelitian ini bisa menjadi pengalaman, serta menjadi masukan sekaligus menambah ilmu pengetahuan daalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajaar siswa di kelas melalui Strategi pembelajaran Team Quiz. b. Bagi Instansi Sekolah Menambah informasi mengenai penggunaan strategi pembelajaran dan mengantisipasi agar hasil belajar siswa tidak mengecewakan.

  c. Bagi Guru Dengan hasil penelitian ini peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian dan referensi bagi guru untuk dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran dan agar dapat memaksimalkan prestasi belajar siswa.

  d. Bagi Peserta Didik Dengan hasil penelitian ini diharapkan peserta didik akan selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar terutama pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

  Sistematika dalam penelitian kuantitatif ini terdiri dari lima bab yang berisi:

  1. Bab pertama, berisi pendahulan tentang penelitian ini yang meliputi dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Bab pertama ini bertujuan agar lebih mudah untuk menjelaskan tentang penelitian kuantitatif ini.

  2. Bab kedua adalah metode penelitian, yang meliputi rancangan penelitian, populasi dan sample, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik analisis data. Ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang rancangan penelitian yang akan dijalankan oleh Peneliti.

  3. Bab ketiga adalah landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu, kerangka berfikir, pengajuan hipotesis. Bab ini disusun bermaksud agar memudahkan peneliti untuk menjawab hipotesis yang diajukan.

  4. Bab empat, menyajikan gambaran umum tentang MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan yang meliputi letak geografis ,sejarah berdiri dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi, kondisi sekolah dan keadaan guru, karyawan dan siswa, sarana dan prasarana, serta faktor pendukung pembelajaran. Bab ini merupakan kerangka dasar dalam mengenal lokasi penelitian sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam mengenal obyek tersebut.

  5. Bab kelima adalah penutup, yakni berisikan kesimpulan dari hasil penelitian sekaligus jawaban terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian saran-saran yang singkat dan jelas serta yang terakhir adalah kata-kata penutup.

BAB II LANDASAN TEORI DAN ATAU TELAAH PENELITIAN TERDAHULU KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu Dalam proses penelitian keberadaan literatur merupakan sebuah

  kewajiban. Kajian pustaka diibaratkan sebuah kunci yang akan membuka semua

  5

  hal yang dapat membantu memecahkan masalah penelitian. Dalam penulisan ini peneliti telah melakukan kajian terhadap karya tulis ilmiah berupa skripsi sebelumnya, diantaranya :

  1. Elfiana Maisyaroh (2011), Penerapan Strategi Poster Session Utk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Mp Akidah Akhlak (PTK Di Mts Al Barokah Kls VII Tp 2010/2011).

  Dengan kesimpulan penelitian:

  a. Penerapan strategi Penerapan Strategi Poster Session sesuai dengan langkah-langkah yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  b. Dengan menggunakann strategi Penerapan Strategi Poster Session dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII mata pelajaran Aqidah Akhlak pokok Iman kepada malaikat. Hal ini dapat dilihat dari siklus I prosentase penilaian hasil belajar siswa yang mencapai (KKM) Kriterian Ketuntasan Minimal sebesar 56,52% pada siklus II mencapai 69,56% dan pada siklus III mencapai 91,30% c. Penerapan strategi lecture bingo sesuai lengkah-langkah pembelajaran yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  d. Dengan menggunakann strategi Penerapan Strategi Poster Session dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII mata pelajaran Aqidah pokok bahasan Iman kepada malaikat. Hal ini dapat dilihat dari siklus I prosentase penilaian hasil belajar siswa yang mencapai (KKM) Kriterian Ketuntasan Minimal sebesar 56,52% siklus II mencapai 69,56 dan siklus III mencaapai 91,30%.

  2. Wisnu Wibisono (2011), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa (Smk Negeri 1 Karanganyar 2010/2011).

6 Dengan kesimpulan penelitian:

  a. Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI-4 Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus penelitian meliputi empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran team quiz dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Administrasi Kepegawaian kelas XI-4 Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar. Indikator ketercapaian penelitian Keaktifan siswa 6 Wisnu Wibisono, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Dalam

  

Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Smk Negeri 1 Karanganyar 2010/2011 (Skripsi : Fakultas Pengembangan ilmu dan profesi keadministrasian UNS Surakarta, 2011. meningkat dari pra tindakan terhitung hanya 11 siswa atau 38,89 % meningkat 21,94 % pada siklus I menjadi 19 siswa atau 53,83 % dan meningkat 22,28 % pada siklus II menjadi 27 siswa atau 76,11 %. Sehingga dapat disimpulkan setelah dilakukan penelitian, pada keaktifan siswa terdapat peningkatan sebesar 44,22 %.

  b. Pada pra tindakan ada 33 siswa tidak aktif, 3 siswa jarang aktif, dan tidak ada siswa pada kategori sering aktif dan selalu aktif. Pada siklus 1 terdapat 9 siswa yang tidak aktif, 15 siswa jarang aktif, 10 siswa sering aktif, dan 2 siswa selalu aktif. Pada siklus 2 keaktifan meningkat signifikan tidak terdapat siswa tidak aktif, terdapat 8 siswa yang jarang aktif, terdapat 16 siswa yang sering aktif, dan terdapat 12 siswa yang selalu aktif. Sehingga dapat disimpulkan setiap siklus siswa yang selalu aktif dan sering aktif meningkat, siswa yang tidak aktif menurun.

  3. Zainal Abidin (2009), Eksperimentasi Media Audio-Visual Pada Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Peningkatan Maharatu Al-

  Istima’ Di MTsN Sleman Kota.

  Dengan kesimpulan penelitian:

  a. Hasil penelitian itu menunjukkan nilai yang diperoleh pada posttest untuk kelas eksperimen sebesar 18.60, sedangkan kelompok kontrol hanya memperoleh nilai rata-rata sebesar 13.80. Dari rata-rata kemampuan menyimak tersebut, kelompok eksperimen menunjukkan peningkatkan yang tinggi yakni sebesar 6.37, sedangkan kelompok kontrol hanya memperoleh nilai rata-rata peningkatan sebesar 2.57. Dengan penjelasan skor diatas dapat disimpulkan bahwa media audio

  7 visual dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menyimak.

  Adapun penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

  1. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang eksperimentasi strategi pembelajaran team quiz dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik mata pelajaran aqidah akhlak kelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

  2. penelitian sebelumnya menggunakan penelitian ptk sedangkan peneliti menggunakan penelitia eksperimen dengan beberapa hal yang berbeda: a. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali, sedangkan ptk beberapa kali siklus.

  b. penelitian eksperimen menekankan hasil, sedangkan ptk menekankan pada proses.

  c. Penelitian lain ingin tahu apa yang sudah terjadi sedangkan ptk ingin tahu apa yang sedang terjadi.

  d. Akhir kegiatan penelitian lain untuk memberi saran sedangkan 7 akhir ptk untuk perbaikan rencana kegiatan.

  Zainal Abidin, Eksperimentasi Media Audio-Visual Pada Pembelajaran Bahasa Arab dalam Peningkatan Maharatu Al- Istima’ di MTsN Sleman Kota (Skripsi : Fakultas Tarbiyah dan

  3. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu, Strategi pembelajaran team quiz, Prestasi belajar.

B. Landasan Teori

  1. Kajian tentang Strategi Pembelajaran Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan

  8 kegiatan belajar mengajar untuk mecapai tujuan yang telah digariskan.

  Strategi pembelajaran dapat diartikaan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu.

  Menurut Kemp sebagai mana dikutip oleh Wina Sanjaya dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, strategi pembelajaran adalah suatu kegiata pembelajaran yang haruus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

  9 efektif dan efisien.

  8 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), 5. 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

  2. Kajian tentang Hasil belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merjuk pada Gagne, hasil belajar berupa:

  a. Informasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik, kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

  b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta- konsep dan mengembangkan prinsip- prinsip keilmuan.

  Keterampilan intelektual merupakan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

  c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah, d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

  10 Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  b.

  e.

   Organization (organisasi).

  d.

   Valving (nilai).

  c.

  

Respondig (memberikan respons).

   Receiving (sikap menerima).

  1) Domain kognitif adalah: a) knowledge (pengetahuan,ingatan).

  2) Domain afektif adalah: a.

  f) Evaluation (menilai).

  e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru).

  d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan).

  c) Application (menerapkan).

  b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh).

  

Characterization (karakterisasi).

10 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem (Jogjakarta : Pustaka Pelajar,

3) Domain psikomotorik adalah :

  a) Initiatory.

  b) Pre-routine.

  c) Routinized.

  Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manarjerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.

  Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

  Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah.

11 Melainkan komprehensif.

  Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan 12 keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

  11 12 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, 6-7.

  Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), 22-23.

  3. Kajian tentang model pembelajaran Team Quiz metode team quiz merupakan strategi pembelajaran yang akan meningkatkan kerja sama tim dan juga sikap bertanggung jawab siswa untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan, yakni dalam bentuk kuis. Dalam tipe ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok dengan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Pendidik atau guru menerangkan materi pembelajaran. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan dan masing-masing kelompok membuat soal. Selanjutnya diadakan suatu pertandingan akademis dalam bentuk kuis antar kelompok dengan harapan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, menyenagkan, meningkatkan minat belajar dan memberikan tanggung jawab pada siswa terhadap apa yang mereka pelajari sehingga dapat meningkatkan prestasi

  13 belajar siswa.

  Model Team Quiz adalah Proses belajar mengajar dengan model team quiz mengajak siswa bekerja sama dengan teamnya dalam melakukan diskusi bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan pendapat, serta menyampaikan informasi. Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari dan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau membuat mereka takut.

  14

  langkah-langkah metode pembelajaran aktif Team Quiz adalah sebagai berikut: a. Pilihlah materi yang dapat disampaikan dalam tiga bagian.

  b. Bagilah siswa menjadi tiga kelompok yaitu A, B, dan D.

  c. Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit.

  d. Setelah penyampaian, minta kelompok A membuat pertanyaan- pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.

  Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat untuk melihat lagi catatan mereka.

  e. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak bisa menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.

  f. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada klompok B.

  g. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A. 14 h. Setelah kelompo B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan penympaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya. i. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan

  15 sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.

  4. Kajian tentang pembelajaran Aqidah Akhlak Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu

  دَقَع - artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian.

  دْقَع- دِقْعَي

  Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan).

  Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu

  قلخ

  yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. tujuan pengajaran aqidah akhlak adalah agar siswa sadar dan 15 memahami tentang akhlak yang baik berupa patuh kepada orang tua, teman, guru dan berakhlak baik terhadap hewan, lingkungan serta menanamkan aqidah dini kepada siswa agar tidak menyekutukan Tuhan dan sedikit pun sakwasangka terhadap Allah Swt beserta seluruh

  16 ciptaannya.

  C. Kerangka Berfikir

  Berdasarkan landasan teori dan telaah penelitian diatas, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah : Strategi pembelajaran Team Quiz dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih baik pada hasil belajarnya dibandingkan dengan yang tidak menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

  D. Pengajuan Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya hanya sementara terhadap permasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Hipotesis belum tentu benar. Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data

  17

  empiris. Karena hipotesis merupakan kebenaran yang bersifat sementara dan perlu adanya pembuktian dengan cara melakukan penelitian lebih mndalam, maka peneliti mengajukan hipotesis nihil atau (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut :

  16 Departemen Agama, Kurikulum MTs, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Aqidah Akhlak (Jakarta: Depag, 2006), 5. 17 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,

  Ha : Ada / terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi pembelajaran Team Quiz pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

  Ho : Tidak ada / tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi pembelajaran Team Quiz pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

  dalam penelitian ini Penulis menggunakan penelitian yang berbasis eksperimen karena penulis akan mencari pengaruh perlakuan (Treatment) tertentu. Penelitian ini menggunakan Eksperimental Design yaitu desain yang menggunakan kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

  18 eksperimen.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajemen, dan sebagainya. Variabel juga diartikan sebagai pengelompokan logis dari dua atribut atau lebih, misalnya jenis kelamin, variabel ukuran

  19

  industri, jarak angkut, variabel sumber modal, dan sebagainya. Dengan bentuk desain eksperimen maupun kontrol dipilih secara acak.

  Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis komparasi. Rancangan penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dependen dan independen. Variabel dependen yaitu Strategi 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2010 ), 114. pembelajaran Team Quiz sedangkan untuk variabel independen adalah Hasil belajar.

B. POPULASI DAN SAMPEL

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang telah terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

  20

  kesimpulan. Populasi yang nantinya peneliti pilih sebagai obyek penelitian di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan adalah siswa kelas VIII yang

  dengan distribusi kelas sebagai

  berjumlah 92 siswa. berikut:

Tabel 3.1 Distribusi Peserta Didik Kelas VIII

  

MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan

Jenis Kelamin Jumlah No Kelas Siswa Laki-laki Perempuan

  1 VIII A

  8

  24

  32

  2 VIII B

  8

  24

  32

  3 VIII C

  17

  11

  28 Jumlah

  33

  59

  92 Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

  21

  oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan di MTsN 2 Magetan 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 80. 21 Ibid., 118.

  Rejomulyo Barat Magetan kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa-siswi yang terdiri dari laki-laki 8 siswa dan 24 siswi dan untuk kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari laki-laki 8 siswa dan perempuan sebanyak 24 siswi serta kelas VIII C sebagai kelas validitas data instrumen berupa angket soal yang akan dibagikan kelas VIII A ( kelas eksperimen) dan

  VIII B (kelas kontrol). Dalam penelitian kuantitatif , sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi betul-betul

  22 representative (mewakili).

  C.

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

  1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat

  Magetan.kelas VIIA dan VIII B karena di sekolah tersebut sudah diterapkan strategi pembelajaran selain itu tempatnya juga masih satu daerah dengan tempat asal peneliti sehingga mempermudah proses penelitian.

22 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,

  2. Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari dosen pengampu dan kepala sekolah yang bersangkutan. Waktu pelaksanaanya dibatasi dua minngu. Namun jika hasilnya kurang memuaskan maka penelitian dapat diperpanjang.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini maka terdapat prosedur yang terdiri dari beberapa tahap:

1. Tahap perencanaan

  a. Mengadakan observasi prasurvey di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.

  b. Wawancara tidak terstruktur dengan guru pamong dan peserta didik untuk melihat bagaimana keadaan sampel sebelum diteliti dan melihat bagaimana proses pembelajaran khususnya aktivitas belajar peserta didik.

  c. Menentukan sampel penelitian untuk kelompok kontrol ( kelas VIII B) dan eksperimen (kelas VIII C).

  d. Menetapkan pokok bahasan yaitu materi Aqidah Akhlak tentang akhlak tercela pada diri sendiri sesuai dengan materi yang belum diajarkan.Merancang dan membuat perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan metode pembelajaran Team Quiz pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol melihat pengaruh model tersebut terhadap aktivitas belajar perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri atas angket soal , silabus, lembar diskusi siswa.

  f. Merancang dan membuat instrumen penelitian berupa angket aktivitas belajar yang terdiri dari kisi-kisi dan panduan penskoran.

  g. Menvaliditas instrumen penelitian ke dosen-dosen ahli dalam bidang kajiannya.

  h. Merevisi instrumen penelitian yang sudah divalidasi oleh dosen-dosen ahli dalam bidang kajiannya. i. Menguji coba soal ke kelas VIIIC untuk mengukur Validitas dan Reliabilitas. j. Menghitung hasil uji coba instrumen untuk melihat Validitas dan Reliabilitas.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

  a. Melaksanakan proses pembelajaran pada materi yang telah ditentukan dengan memberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe

  Team Quiz pada kelas eksperimen.

  b. Siswa diberikan angket soal dan lembar diskusi peserta didik untuk mengukur aktivitas belajar peserta didik.

3. Tahap akhir penelitian

  a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian.

b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh.

  c. Menyimpulkan hasil analisis data.

  d. Menyusun laporan penelitian.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

  Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan keadaan.

  23

  1. Metode Analisis Data

  a. Uji Reabilitas dan Validitas ( uji coba instrumen) 1) Uji Validitas

  Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen (alat ukur). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila 23 Syamsuddin AR, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Bandung : PT. Remaja mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

  24 menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

  Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan Pearson, dengan menggunakan program SPSS.

  Untuk uji validitas instrumen penelitian, peneliti mengambil sampel sebanyak 28 responden. Dari hasil perhitungan validitas item instrumen terhadap 45 soal hasil belajar, ternyata ada 18 soal yang dinyatakan valid yaitu item nomor 2, 5, 8, 14, 15, 17, 18, 21, 25, 26, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 45.

  Dari 45 butir pernyataan tersebut diperoleh butir pernyataan yang

memenuhi kriteria valid dan tidak valid. Rangkuman hasil perhitungan

validitas uji coba instrumen aktivitas belajar

  Aqidah Akhlak pada kelas

  VIII C dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Validitas uji coba instrumen aktivitas belajar Aqidah Akhlak pada kelas VIII C No. Soal “r” “r” tabel Keterangan Hitung

  0,459

  0,242 Valid

  22

  0,086

  0,242 Tidak Valid

  23

  0,28

  0,242 Tidak Valid

  24

  0,160

  0,242 Tidak Valid

  25

  0,242 Valid

  21

  26

  0,508

  0,242 Valid

  27

  0,065

  0,242 Tidak Valid

  28

  0,039

  0,242 Tidak Valid

  29

  0,177

  0,242 Tidak Valid

  0,300

  0,242 Tidak Valid

  1

  5

  0,181

  0,242 Tidak Valid

  2

  0,369

  0,242 Valid

  3

  0,129

  0,242 Tidak Valid

  4

  0,105

  0,242 Tidak Valid

  0,272

  0,127

  0,242 Valid

  6

  0,083

  0,242 Tidak Valid 7 0,160 0,242 Tidak Valid 8 0,374 0,242 Valid 9 0,138 0,242 Tidak Valid

  10 0,125 0,242 Tidak Valid 11 0,28 0,242 Tidak Valid 12 0,097 0,242 Tidak Valid 13 0,048 0,242 Tidak Valid 14 0,346 0,242 Valid 15 0,351 0,242 Valid 16 0,154 0,242 Tidak Valid 17 0,258 0,242 Valid

  18

  0,383

  0,242 Valid

  19

  0,28

  0,242 Tidak Valid

  20

  0,065

  31

  0,022

  0,242 Valid

  40

  0,595

  0,242 Valid

  41

  0,076

  0,242 Tidak Valid

  42

  0,242 Tidak Valid

  39

  43

  0,160

  0,243 Tidak Valid

  44

  0,025

  0,244 Tidak Valid

  45

  0,656

  0,245 Valid Berdasarkan uji coba instrumen di atas, maka instrumen yang layak digunakan pada penelitian berjumlah 18 butir pernyataan sedangkan pernyataan yang tidak layak digunakan pada penelitian ini berjumlah 27 butir pernyataan. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1-4. 2) Uji reabilitas

  0,391

  0,242 Valid

  0,292

  0,242 Tidak Valid

  0,242 Valid

  32

  0,383

  0,242 Valid

  33

  0,267

  0,242 Valid

  34

  0,160

  35

  0,267

  0,300

  0,242 Valid

  36

  0,076

  0,242 Tidak Valid

  37

  0,28

  0,242 Tidak Valid

  38

  Uji realibitas adalah suatu intsrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliable dalah instrumen yang jika digunakan berkali-kali untuk mengukur objek yang sama

  25

  maka akan menghasilkan data yang sama. Untuk mengukur kerealibitasan instrumen maka penulis menggunakan program komputer SPSS 16 dengan metode

  cronbach’s alpha dengan

  ketentuan jika hasil dari perhitungan lebih besar dari 0,60 maka data tersebut normal. Adapun hasil reliabilitas dari perhitungan varians semua item dapat dilihat pada hasil perhitungan spss yang sudah dilampirkan.

  3) Persyaratan Analisis Data Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu dilakukan uji prasarat dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

  a) Uji Normalitas Uji normalitas ini berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan teknik One-Sample Kolmogrof

  Smirnov Test yang sudah dilampirkan.

  b) Analisis Data Setelah dilakukan uji persyaratan Normalitas dan

  Homogenitas, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji sampel bebas (Independent Sample T-Test) 25 atau uji “t”. Tes

  Muchlish Anshori, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif (Surabaya : Airlangga ini dilakukan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random yang diambil dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

  26

  2. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam metodologi penelitian dikenal adanya dua pendekatan penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Adapun pendekatan penelitian yang akan peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif.

  Jenis penelitian yang penulis akan lakukan adalah penelitian eksperimen (Eksperiment Research), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.

  27

  3. Waktu Penelitian

  a. Persiapan Dalam tahap persiapan penulis melakukan observasi ke

  Sekolah yang hendak dijadikan objek penelitian. Observasi ini dilakukan guna mengetahui proses belajar mengajar secara langsung di ruang kelas. Setelah itu peneliti melakukan

26 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1994), 264.

  wawancara kepada guru pengampu pelajaran Aqidah Akhlak dan wawancara kepada beberapa siswa.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN - MODEL PEMBENTUKAN SIKAP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs NEGERI 2 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

BAB IV HASIL PEI\IELITIAN - PENERAPAN METODE DISKUSI GROUP MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA DI MTs ASWAJA TUNGGANGRI KALIDAWIR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 19

BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian - STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES (KECERDASAN MAJEMUK) PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI MTS NEGERI BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PAIR CHECK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MA MAZRO’ATUL HUDA WONORENGGO KARANGANYAR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 49

IMPLEMENTASI STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TAHUN AJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 19

IMPLEMENTASI STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TAHUN AJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 1 13

IMPLEMENTASI STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TAHUN AJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 41

HUBUNGAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING DAN PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP KENYAMANAN DALAM PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS MIFTAHUL HUDA BULUNGAN PAKIS AJI JEPARA TAHUN AJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - HUBUNGAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING DAN PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP KENYAMANAN DALAM PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS MIFTAHUL HUDA BULUNGAN PAKIS AJI JEPARA TAHUN AJAR

0 0 28

UPAYA GURU DALAM MENANGANI PERILAKU MENYONTEK SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (STUDI KASUS DI MTS NEGERI 1 KUDUS TAHUN AJARAN 2014/2015) - STAIN Kudus Repository

0 0 111