PENGARUH ADENOTONSILEKTOMI TERHADAP TEKANAN TELINGA TENGAH DAN KUALITAS HIDUP ANAK ADENOTONSILITIS KRONIK DENGAN DISFUNGSI TUBA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
22
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Teori
Adenotonsilitis kronik
Adenotonsilektomi
Sitokin pro inflamasi :
IL-1 , IL-4, IL-6, IL-8 , IFN-
Obstruksi mekanik &
fungsional tuba dan
limfadenitis perituba
Disfungsi Tuba :
- MEP
- timpanogram
Gejala klinik
ATK
Kualitas
hidup
Rinitis
alergi
Sinusitis
Obesitas
Kelainan
kongenital palatum
Tumor
nasofaring
Gambar 8. Kerangka teori ATK menyebabkan disfungsi tuba
ATK mengakibatkan terpicunya sitokin pro inflamasi yang menyebabkan
obstruksi mekanik & fungsional tuba serta limfadenitis perituba dan timbul gejala
klinik yang menurunkan kualitas hidup. Dengan ATE diharapkan mencegah
23
terpicunya sitokin tersebut. Obstruksi mekanik & fungsional tuba serta
limfadenitis perituba menyebabkan disfungsi tuba, yang diketahui dari MEP dan
tipe timpanogram. Penyakit lain yang menyebabkan disfungsi tuba adalah rinitis
alergi, sinusitis, obesitas, tumor nasofaring dan kelainan kongenital palatum.
3.2 Kerangka Konsep
Disfungsi tuba :
- MEP
- Timpanogram
Adenotonsilektomi
pada anak ATK
Kualitas hidup
Rinitis alergi
Gambar 9. Kerangka konsep ATE memperbaiki disfungsi tuba dan kualitas hidup
3.3 Hipotesis
3.3.1 Hipotesis Mayor
ATE dapat memperbaiki fungsi tuba dan meningkatkan kualitas hidup
penderita ATK dengan disfungsi tuba.
3.3.2 Hipotesis Minor
1
Tekanan telinga tengah anak ATK dengan disfungsi tuba pasca
ATE menjadi lebih besar dibanding non ATE.
2
Timpanogram normal (tipe A) anak ATK dengan disfungsi tuba
pasca ATE lebih banyak dibanding non ATE.
3
Kualitas hidup anak ATK dengan disfungsi tuba pasca ATE lebih
baik dibanding non ATE.
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Teori
Adenotonsilitis kronik
Adenotonsilektomi
Sitokin pro inflamasi :
IL-1 , IL-4, IL-6, IL-8 , IFN-
Obstruksi mekanik &
fungsional tuba dan
limfadenitis perituba
Disfungsi Tuba :
- MEP
- timpanogram
Gejala klinik
ATK
Kualitas
hidup
Rinitis
alergi
Sinusitis
Obesitas
Kelainan
kongenital palatum
Tumor
nasofaring
Gambar 8. Kerangka teori ATK menyebabkan disfungsi tuba
ATK mengakibatkan terpicunya sitokin pro inflamasi yang menyebabkan
obstruksi mekanik & fungsional tuba serta limfadenitis perituba dan timbul gejala
klinik yang menurunkan kualitas hidup. Dengan ATE diharapkan mencegah
23
terpicunya sitokin tersebut. Obstruksi mekanik & fungsional tuba serta
limfadenitis perituba menyebabkan disfungsi tuba, yang diketahui dari MEP dan
tipe timpanogram. Penyakit lain yang menyebabkan disfungsi tuba adalah rinitis
alergi, sinusitis, obesitas, tumor nasofaring dan kelainan kongenital palatum.
3.2 Kerangka Konsep
Disfungsi tuba :
- MEP
- Timpanogram
Adenotonsilektomi
pada anak ATK
Kualitas hidup
Rinitis alergi
Gambar 9. Kerangka konsep ATE memperbaiki disfungsi tuba dan kualitas hidup
3.3 Hipotesis
3.3.1 Hipotesis Mayor
ATE dapat memperbaiki fungsi tuba dan meningkatkan kualitas hidup
penderita ATK dengan disfungsi tuba.
3.3.2 Hipotesis Minor
1
Tekanan telinga tengah anak ATK dengan disfungsi tuba pasca
ATE menjadi lebih besar dibanding non ATE.
2
Timpanogram normal (tipe A) anak ATK dengan disfungsi tuba
pasca ATE lebih banyak dibanding non ATE.
3
Kualitas hidup anak ATK dengan disfungsi tuba pasca ATE lebih
baik dibanding non ATE.